commit to user 15
menggantikan glutation sebagai prekursor sistein. Rekomendasi regimen dosis untuk N-asetilsistein peroral adalah dengan
loading dose
sebesar 140 mgkg BB, diikuti dengan 70mgkg BB setiap 4 jam untuk 17 kali dosis, dengan total durasi terapi adalah 72 jam.
Asetilsistein oral memiliki bau menyengat yang sering menyebabkan muntah sehingga banyak pasien yang menolak untuk menyelesaikan
terapinya, jika tanpa obat anti-emetik Megarbane
et al
., 2008.
4. Vitamin E dan Antioksidan Lainnya
Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan
olehnya. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas dan menghambat
terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan stres oksidatif.
Antioksidan dikenal ada yang berupa enzim dan mikronutrien. Enzim antioksidan dibentuk dalam tubuh, yaitu super oksida dismutase
SOD, glutation peroksida, katalase dan glutation reduktase. Antioksidan mikronutrien dikenal tiga z a t u t ama, yaitu:
β-karoten, vitamin C dan vitamin E Hariyatmi, 2004.
Vitamin E merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang terdiri dari campuran substansi tokoferol
α, β, γ, dan δ dan tokotrietinol
α, β, γ, dan δ. Pada manusia α-tokoferol merupakan vitamin E yang paling penting untuk aktifitas biologis tubuh. Bentuk
commit to user 16
vitamin ini dibedakan berdasarkan letak berbagai gugus metil pada cincin fenil rantai cabang molekul dan ketidakjenuhan rantai cabang
vitamin E. Selenium suatu mineral esensial yang merupakan komponen dari enzim antioksidan mempunyai sifat yang sama Frei, 1994.
Vitamin E berada di dalam lapisan fosfolipid membran sel. Vitamin E berfungsi melindungi asam lemak jenuh ganda dan
komponen membran sel lain dari oksidasi radikal bebas dengan memutuskan rantai peroksida lipid yang banyak muncul karena adanya
reaksi antara lipid dan radikal bebas.
G b 3 . M e k a n i s m e A k s i A n t i o k s i d a n V i t a m i n E
V i t a m i n E menyumbangkan satu atom hidrogen dari gugus OH pada cincinnya ke radikal bebas sehingga terbentuk radikal-vitamin
E yang stabil dan tidak merusak seperti pada gambar 3. Mekanisme kerja α-tokoferol
commit to user 17
vitamin E dalam mendonorkan ion hidrogen untuk menetralkan atau mengurangi kadar lemak peroksida darah dimulai dengan kerja
α- tokoferol radikal yang kemudian berubah menjadi
α-tokoferol peroksida. Dari dua
α-tokoferol radikal berubah menjadi α-tokoferol dimer dan akhirnya menja
di α-tokokuinon yang oleh vitamin C dapat diregenerasi kembali menja
di α-tokoferol Hariyatmi, 2004. Vitamin E juga berfungsi mencegah penyakit hepar,
mengurangi kelelahan, membantu memperlambat penuaan karena oksidasi, mensuplai oksigen ke darah sampai dengan ke seluruh organ
tubuh. Vitamin E juga menguatkan dinding pembuluh kapiler darah dan mencegah kerusakan sel darah merah akibat racun. Vitamin ini juga
membantu mencegah sterilitas dan distrofi otot. National Institute of Health, 2010; Mateljan, 2007.
5.
Serum Glutamic Pyruvat Transaminase
SGPT
Hati adalah organ sentral dalam metabolisme di tubuh. Hati melakukan berbagai proses metabolik terhadap molekul-molekul produk
sisa atau zat gizi dalam darah. Sebaliknya aktivitas hati banyak secara langsung tercermin dalam beberapa zat yang beredar dalam darah dan juga
terdapat di cairan tubuh lain. Beberapa uji memanipulasi enzim-enzim hati berkorelasi baik dengan integritas sruktural dan fungsional hati.
Pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium darah secara biokimia ini disebut test fungsi hati Sacher dan Richard, 2004.
commit to user 18
Dua enzim yang paling sering berkaitan dengan kerusakan hepatoseluler adalah aminotransferase yang mengkatalis pemindahan
reversibel satu gugus amino antara sebuah asam amino dan sebuah asam alfa-keto.
Gb 4. Reaksi Transminasi Dikatalis oleh Aspartat Aminotransferase
Aspartat aminotransferaseSGOT memperantarai reaksi antara asam aspartat dan asam alfa-ketoglutamat seperti pada gambar 4.
Gb 5. Reaksi Transminasi Dikatalis oleh Alanin Aminotransferase
Alanin aminotransferaseSGPT memindahkan satu gugus amino antara alanin dan asam alfa-ketoglutamat seperti pada gambar 5.
SGOT dan SGPT sering dianggap sebagai enzim hati karena tingginya konsentrasi keduanya dalam hepatosit, tetapi hanya SGPT yang
spesifik; SGOT terdapat juga di miokardium, otot rangka, otak, dan ginjal Sacher dan Richard, 2004.
commit to user 19
Secara kasar
ada korelasi
antara peningkatan
kadar aminotransferase dengan luas kerusakan sel-sel hepar. Nilai SGPT
tertinggi sering lebih dari 10.000 UL atau 20 kali nilai normal biasanya ditemukan pada pasien dengan keracunan akut seperti overdosis
parasetamol atau iskemik akut pada hepar Sacher dan Richard, 2004; David, 1999.
6. Mekanisme Perlindungan Seduhan Bekatul Beras Hitam terhadap