Rincian jumlah realisasi penerimaan dan pemeriksaan untuk masing- masing tahun untuk PPh Pasal 2529 Badan tersebut dapat dilihat pada tabel
IV.9 di bawah ini: Tabel IV.9
Realisasi Penerimaan dan Pemeriksaan PPh Pasal 2529 Tahun 2010 s.d 2012
Tahun Jumlah Penerimaan
Pemeriksaan 2010
1.494.530.740.690 142.698.384.966
2011 1.350.528.355.866
24.330.479.551 2012
1.919.140.809.253 54.914.648.842
Sumber: Modul Penerimaan Negara dam ALPP 2013
4.2. Rumusan hipotesis
Hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah untuk pengujian apakah pemeriksaan PPh pasal 2529 Badan berpengaruh terhadap
penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan.. Secara konseptual hipotesis dapat dioperasikan sebagai berikut.
Ho: tidak ada pengaruh yang signifikan antara pemeriksaan PPh pasal 2529 Badan X terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak
Madya Medan Y. H1: terdapat pengaruh yang signifikan antara pemeriksaan PPh pasal 2529
Badan X terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan Y.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Uji Asumsi Klasik
1 Uji normalitas, yaitu suatu pengujian untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi variabel bebas, variabel terikat, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Kenormalan suatu data dapat
dilihat dan diamati dari uji one sample kolomogorov-smirnov test. 2
Uji linearitas dipergunakan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai hubungan linear atau tidak.
4.4 Analisis Data
Dalam analisis data, metode yang digunakan adalah metode statistik untuk menguji pengaruh satu variabel bebas atau lebih terhadap satu
variabel terikat Ghozali, 2002:6. Analisis yang dilakukan adalah menguji hipotesis dengan metode regresi linier sederhana dan proses datanya
menggunakan program komputer SPSS. Model tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan:
Y’ = a + bX
Keterangan : Y = Realisasi Penerimaan PPh Pasal 2529 Badan Rp
a = Konstanta Intercept
b = Koefosien regresi
X = Jumlah Nominal Pemeriksaan PPh Pasal 2529 Badan Rp Uji t digunakan untuk menguji hipotesis kedua yang menyatakan bahwa
variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y.
Universitas Sumatera Utara
4.5. Pembahasan
4.5.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Pada Tabel 4.1 berikut disajikan statistik deskriptif dari tiap-tiap variabel.
Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics N
Mean Std. Deviation
PEMERIKSAAN_PAJAK 3
7.40E10 6.144E10
PENERIMAAN_PAJAK 3
1.59E12 2.956E11
Valid N listwise 3
Sumber: data diolah Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa rata-rata pemeriksaan PPh pasal 2529
wajib pajak badan dengan data 3 tahun adalah Rp 7,40 × 10
10
, dengan standar deviasi Rp 6,144 × 10
10
. Rata-rata penerimaan PPh pasal 2529 wajib pajak badan dengan data 3 tahun adalah adalah Rp 1,59 × 10
10
, dengan standar deviasi Rp 2,956 × 10
11
. 4.5.2
Hasil pengujian asumsi klasik
Berikut disajikan uji asumsi klasik yang diolah dengan program SPSS versi 16.0.
a. Uji Normalitas
Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas
Dari hasil pengujian data berdistribusi normal. b.
Uji linearitas Uji Linearitas dipergunakan untuk melihat apakah model yang dibangun
mempunyai hubungan linear atau tidak.
Tabel 4.3 Hasil Uji Linearitas
dari grafik ini bisa dilihat bahwa hubungan kedua variabel dapat dikatakan linear. Jika kita menarik garis lurus seperti di atas, kita dapat melihat titik-
titik tersebut memiliki jarak yang relatif dekat dengan garis. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pemeriksaan PPh Pasal
Universitas Sumatera Utara
2529 Badan terhadap penerimaan PPh Pasal 2529 Badan pada KPP Madya Medan, terlebih dahulu dilakukan suatu perhitungan persamaan regresi
linear sederhana yang didasarkan pada hubungan fungsional satu variabel independen pemeriksaan PPh Pasal 2529 Badan terhadap variable
dependen penerimaan PPh Pasal 2529 Badan
4.5.3. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui pengaruh pemeriksaan PPh Pasal 2529 Badan dapat digunakan rumus regresi linear sederhana sebagai berikut :
Y’ = a + bX
Keterangan : Y = Realisasi Penerimaan PPh Pasal 2529 Badan Rp
a = Konstanta Intercept
b = Koefosien regresi
X = Jumlah Pemeriksaan PPh Pasal 2529 Badan. Untuk mencari rumus regresi linear sederhana tersebut peneliti memasukkan
variabel Independen dan Dependen yang ada ke dalam aplikasi SPSS, hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut :
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .026
a
.001 -.999
4.179E11 a. Predictors: Constant, PEMERIKSAAN_PAJAK
b. Dependent Variable: PENERIMAAN_PAJAK
Universitas Sumatera Utara
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.597E12
4.299E11 3.715
.167 PEMERIKSAAN_
PAJAK -.125
4.810 -.026
-.026 .983
a. Dependent Variable: PENERIMAAN_PAJAK
Persamaan regresinya sebagai berikut: Y’ = a + bX
Y’ = 1,597 × 10
12
+ -0,125X Angka-angka ini dapat diartikan sebagai berikut:
- Konstanta sebesar 1,597 × 10
12
; artinya jika pemeriksaan PPh Pasal 2529 Badan X nilainya adalah 0, maka penerimaan penerimaan PPh Pasal 2529
Badan pajak Y’ nilainya positif yaitu sebesar 1,597 × 10
12
. - Koefisien regresi pemeriksaan pajak X sebesar -0,125; artinya jika
pemeriksaan pajak mengalami kenaikan Rp.1, maka penerimaan pajak Y’ akan mengalami penurunan sebesar Rp.0,125. Koefisien bernilai negatif
artinya terjadi hubungan negatif antara pemeriksaan penerimaan PPh Pasal 2529 Badan dengan penerimaan PPh Pasal 2529 Badan. Artinya tidak ada
pengaruh pemeriksaan dengan penerimaan.
4.5.4. Hasil Uji Koefisien Regresi Sederhana Uji t
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen X berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Y. Signifikan
Universitas Sumatera Utara
berarti pengaruh yang terjadi dapat berlaku untuk populasi dapat digeneralisasikan.
Dari hasil analisis regresi di atas dapat diketahui nilai t hitung seperti pada tabel 2. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1. Menentukan Hipotesis
c. Ho = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara pemeriksaan
PPh pasal 2529 Badan X terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan Y.
d. H1
≠0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara pemeriksaan PPh pasal 2529 Badan X terhadap penerimaan pajak di Kantor
Pelayanan Pajak Madya Medan Y. 2.
Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan
= 5 signifikansi 5 atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian
3. Menentukan t hitung
Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar -0,026 4.
Menentukan t tabel Tabel distribusi t dicari pada
= 5 : 2 = 2,5 uji 2 sisi dengan derajat kebebasan df n-k-1 atau 3-1-1 = 1 n adalah jumlah kasus dan k adalah
jumlah variabel independen. Dengan pengujian 2 sisi signifikansi = 0,025 hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 12,706 Lihat pada lampiran
atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik =tinv0.05,1 lalu enter.
Universitas Sumatera Utara
5. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika –t tabel t hitung t tabel Ho ditolak jika -thitung -t tabel atau t hitung t tabel
6. Membandingkan t hitung dengan t tabel
-t tabel t hitung t tabel hitung t tabel -12,706 -0,026 12,706 maka Ho diterima.
7. Kesimpulan
Oleh karena nilai hitung diantara nilai t tabel -12,706 -0,026 12,706 maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara
pemeriksaan PPh pasal 2529 Badan X terhadap penerimaan PPh Pasal 2529 Badan di Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan Y.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemeriksaan PPh Pasal 2529 Badan adalah bentuk pengujian kepatuhan
wajib Badan dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya dalam hal ini pemenuhan kewajiban PPh Pasal 2529 Badan telah sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan perpajakan. 2.
Pemeriksaan dilakuakan terhadap wajib pajak badan berdasarkan analisis risiko risk based audit, merupakan pemeriksaan yang dilakukan terhadap
Wajib Pajak yang berdasarkan hasil analisis risiko secara manual atau secara komputerisasi.
3. Pemeriksaan PPh Pasal 2529 Badan tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap penerimaan PPh Pasal 2529 Badan berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan
4. Kepatuhan wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan sudah
cukup tinggi sehingga dari hasil pemeriksaan PPh Pasal 2529 Badan jumlah koreksi yang dilakukan tidak menghasilkan nominal ketetapan pajak yang
besar sehingga tidak berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan PPh Pasal 2529.
Universitas Sumatera Utara
5. keawajiban pembayaran angsuran massa rutin PPh pasal 2529 Badan
lebih dominan pengaruhnya terhadap penerimaan PPh pasal 2529 Badan.
5.2. Saran