4.1.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian 56
4.1.4 Analisis Data Hasil Penelitian 57
4.2. Pembahasan 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 64
5.1. Kesimpulan 64
5.2. Saran 64
DAFTAR PUSTAKA 66
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Tabel Tetapan Hasil Kali Kelarutan Pada Suhu 25
C 26
Tabel 3.1 Klasifikasi Analisis Validitas Isi 36
Tabel 3.2 Tabel Rancangan Penelitian 39
Tabel 3.3 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas 44
Tabel 3.4 Kriteria Validitas 46
Tabel 3.5 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi 49
Tabel 4.1 Analisis Kisi-Kisi Instrument Soal 53
Tabel 4.2 Tabel Kriteria Soal yang Digunakan Setelah Di Uji 54
Tabel 4.3 Penilaian Kualitas Bahan Ajar Menurut Dosen dan Guru Kimia 55
Tabel 4.4 Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Siswa 56
Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Post-test dan Karakter 58
Tabel 4.6 Uji Homogenitas Sampel 58 Tabel 4.7 Persen Peningkatan Hasil Belajar 59
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Skema Desain Langkah-Langkah Bahan Ajar
41 Gambar 3.2 Skema Desain Penelitian Hasil Belajar dan Karakter
42 Gambar 3.3 Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho Uji Pihak Kanan
47 Gambar 4.1 Digram Hasil Rata-Rata Pre-test dan Post-test Sampel
57
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1
Silabus 69
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
71 Lampiran 3a
Kisi-Kisi Instrumen Tes sebelum Divalidasi 81
Lampiran 3b Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Divalidasi
82 Lampiran 4a
Instrumen Tes Sebelum Divalidasi 83
Lampiran 4b Instrumen Tes Sesudah Divalidasi
90 Lampiran 5a
Kunci Jawaban Sebelum Divalidasi 94
Lampiran 5b Kunci Jawaban Sesudah Divalidasi
95 Lampiran 6
Instrument Test Penilaian Bahan Ajar 96
Lampiran 7 Penilaian Kualitas Bahan Ajar
112 Lampiran 8
Lembar Analisis Masalah 1 128
Lampiran 9 Lembar Analisis Masalah 2
131 Lampiran 10
Lembar Analisis Masalah 3 139
Lampiran 11 Lembar Validasi Isi Instrument Penelitian
145 Lampiran 12
Tabel Validasi Isi Instrument Penelitian 160
Lampiran 13 Perhitungan Validitas Isi
161 Lampiran 14
Perhitungan Relliabieitas 163
Lampiran 15 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
165 Lampiran 16
Perhitungan Daya Beda 166
Lampiran 17 Perhitungan Distruktor
167 Lampiran 18
Rekapitulasi Analisis Instrument Test 169
Lampiran 19 Data Penelitian
170 Lampiran 20
Uji Normalitas Data 171
Lampiran 21 Uji Homogenitas Data
172 Lampiran 22
Rubrik Penilaian Karakter 174
Lampiran 23 Pengukuran Karakter Siswa
176 Lampiran 24
Uji Normalitas Data Karakter 178
Lampiran 25 Uji Homogenitas Data Karakter
179 Lampiran 26
Data Peningkatan Hasil Belajar 181
Lampiran 27 Uji Hipotesis
183
Lampiran 28 Uji Korelasi
185 Lampiran 29
Tabel Nilai-Nilai Chi Kuadrat 187
Lampiran 30 Tabel Nilai-Nilai Untuk Distribusi t
188 Lampiran 31
Tabel Nilai-Nilai r Product Moment 189
Lampiran 32 Bahan Ajar
190 Lampiran 33
Jadwal Kegiatan Penelitian 225
Lampiran 34 Dokumentasi Penelitian
226
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara. Sedangkan fungsi pendidikan itu sendiri seperti yang tertuang dalam pasal 3 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yaitu
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Kecerdasan
kehidupan bangsa tetap harus dilandasi oleh kemampuan, watak, atau karakter dalam koridor peradaban yang bermartabat. Dengan demikian fungsi pendidikan
menurut undang-undang Sisdiknas Tahun 2003 itu adalah untuk membentuk karakter serta peradaban kehidupan bangsa yang bermarrtabat Prayitno dan
Manullang, 2010.
Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti
perkembangan dan tantangan zaman. Meskipun demikian, perubahan dan pengembangannya harus dilakukan secara sistematis dan terarah, tidak asal
berubah. Perubahan dan pengembangan kurikulum tersebut harus memiliki visi dan arah yang jelas. Ketidakefektifan kurikulum 2013 yang telah diterapkan
membuat pemerintah mengembalikan kurikulum lama yaitu kurikulum 2006 KTSP untuk sebagian besar sekolah di Indonesia. Hal ini disebabkan karena
sebagian besar sekolah belum siap melaksanakan kurikulum 2013.
Namun untuk saat ini masalah pendidikan di Indonesia yang sangat memprihatinkan adalah lemahnya proses pembelajaran. Praktek nyata yang terjadi
didunia pendidikan yang masih berkembang hingga saat ini adalah pembelajaran yang terkesan mengesampingkan karakter siswa. Hal ini dapat dilihat dari proses
pembelajaran kimia saat ini yang lebih banyak memaksa siswa untuk menghapal sebagian besar konsep kimia, tanpa adanya kesempatan untuk lebih memahami
konsep melalui pengalaman belajar lain, seperti kerja ilmiah. Kerja ilmiah ini dibutuh untuk mengasah perkembangan psikomotor dan afektif siswa. Dengan
model pembelajaran yang masih bersifat konvensional, siswa akan menjadi pembelajar pasif dan diduga kepedulian siswa terhadap masalah dalam kehidupan
sehari-hari yang relevan tidak akan muncul Kurniawati dan Amarlita, 2013.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kimia di SMAN 1 Tanjung Morawa selama ini masih menggunakan proses pembelajaran kimia
dengan cara yang monoton dengan pendekatan yang berpusat pada guru teacher centered approach. Dan dari hasil pengamatan peneliti disekolah SMAN 1 Stabat
didapat hasil rata-rata ulangan harian siswa yang masih berada dibawah KKM yaitu 64. Dimana KKM untuk pelajaran kimia yaitu 75. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan proses belajar mengajar perlu pengalaman pemecahan masalah. Dengan pendekatan yang diterapkan oleh guru tersebut,
menyebabkan masih belum tercapainya efektivitas pembelajaran kimia di sekolah. Di samping itu, sumber belajar yang ada umumnya hanya menyajikan sebatas
materi yang ada dibuku. Peserta didik masih bergantung pada pendidik dalam proses pemahamannya. Peserta didik enggan ketika diminta untuk mempelajari
sendiri materi dalam buku. Adanya permasalahan ini mendorong perlunya sumber belajar.
Bahan ajar yang ada saat ini kurang memperhatikan karakter dan lebih banyak mengarahkan siswa untuk hanya menguasai materi. Selain itu, bahan ajar
yang ada kurang dapat menghubungkan wawasan lingkungan dengan materi Kurniawati dan Amarlita, 2013. Dan lagi buku ajar yang digunakan terutama
buku kimia belum ada yang memasukkan nilai-nilai karakter dalam rumusan Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar.
Dalam Magdalena, dkk 2014 disebutkan kimia adalah salah satu mata pelajaran ilmu alam yang mempelajari gejala-gejala alam, tetapi mengkhususkan
diri didalam mempelajari struktur, susunan, sifat dan perubahan materi, serta