Rumah Sakit Pendidikan Rumah sakit kelas C

11 Univeritas Sumatera Utara b Rumah Sakit Kelas B Merupakan rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 empat spesialis dasar, 4 empat spesialis penunjang medik, 8 delapan spesialis lain dan 2 dua subspesialis dasar.Direncanakan rumah sakit tipe B didirikan di setiap ibuKota propinsi provincial hospital yang menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit kabupaten. Rumah sakit pendidikan yang tidak termasuk tipe A juga diklasifikasikan sebagai rumah sakit tipe B. Tempat tidur minimal 200 buah. c Rumah sakit kelas C Merupakan rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 empat spesialis dasar dan 4 empat spesialis penunjang medik. Direncanakan rumah sakit tipe C ini akan didirikan di setiap kabupatenKota regency hospital yang menampung pelayanan rujukan dari puskesmas. Tempat tidur minimal 100 buah. d Rumah Sakit Kelas D Merupakan rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 dua spesialis dasar. Sama halnya dengan rumah sakit tipe C, rumah sakit tipe D juga menampung pelayanan yang berasal dari puskesmas. Tempat tidur minimal 50 buah.

2.2.2 Rumah Sakit Pendidikan

2.2.2.1 Pengertian Rumah Sakit Pendidikan

Rumah Sakit Pendidikan merupakan rumah sakit umum yang menyelenggarakan pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang pendidikan profesi kedokteran, pendidikan kedokteran berkelanjutan, dan pendidikan tenaga kesehatan lainnya Depkes RI, 2009. Universitas Sumatera Utara 12 Univeritas Sumatera Utara

2.2.2.2 Fungsi Rumah Sakit Pendidikan

Fungsi rumah sakit pendidikan adalah menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, pelayanan perawatan, pencegahan dan peningkatan kesehatan, sebagai tempat pendidikan dan penelitian atau tempat latihan tenaga medik dan paramedik, sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang kesehatan Peraturan Menkes RI, 1988.

2.2.2.3 Klasifikasi Rumah Sakit Pendidikan

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Rumah Sakit Pendidikan terdapat beberapa jenis standar rumah sakit pendidikan yakni:  Rumah Sakit Pendidikan Utama RS Pendidikan yang minimal mempunyai 4 pelayanan spesialis dasar penyakit dalam, anak, bedah, kebidanan dan kandungan dan 11 pelayanan spesialis lainnya. Rumah sakit pendidikan ini sama dengan rumah sakit kelas B.  Rumah Sakit Pendidikan Afilasi Eksilensi RS Pendidikan yang mempunyai minimal 1 disiplin ilmu yang merupakan pusat unggulan atau kekhususan.  Rumah Sakit Pendidikan Satelit RS Pendidikan yang mempunyai 4 pelayanan spesialis dasar penyakit dalam, anak, bedah, kebidanan dan kandungan dan 4 pelayanan penunjang lainnya. Rumah sakit pendidikan ini setara dengan rumah sakit kelas C. Universitas Sumatera Utara 13 Univeritas Sumatera Utara

2.2.3 Rumah sakit kelas C

2.2.3.1 Sarana dan Prasarana Rumah sakit kelas C

Menurut Depkes pada Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah sakit kelas C, terdapat pengelompokkan area fasilitas dan alur sirkulasi pada rumah sakit kelas C, yakni: a. Area Pelayanan Medik dan Perawatan, area ini terdapat beberapa instalasi yakni: - Instalasi rawat jalan - Instalasi gawat darurat IGD - Instalasi rawat inap - Instalasi perawatan intensif ICU - Instalasi bedah - Instalasi Kebidanan dan penyakit kandungan - Instalasi reahbilitasi medik - Instalasi Radiologi b. Area Penunjang dan Operasional, area ini terbagi menjadi dua yakni:  Penunjang Medik, terdiri dari: - Instalasi farmasi - Laboratorium - Pemulasaran Jenazah  Penunjang Non Medik, terdiri dari: - Instalasi sterilisasi pusat CSSD - Instalasi gizidapur - Instalasi pencucian linen laundry - Instalasi sanitasi c. Area Administrasi dan Manajemen, area ini terdiri dari: - Unsur pimpinan rumash sakit - Unsur pelayanan medik - Unsur pelayanan penunjang medik - Pelayanan keperawatan Universitas Sumatera Utara 14 Univeritas Sumatera Utara - Unsur pendidikan dan pelatihan - Administrasi umum dan keuangan - SDM - Komite medik Berikut ini merupakan diagram pengelompokan area sarana dan prasarana pada rumah sakit kelas C. Diagram 2.1 Pengelompokkan Area Sarana dan Prasarana Pada Rumah Sakit Kelas C Sumber: Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Depkes RI, 2007 AREA PELAYANAN MEDIK DAN PERAWATAN 1. Instalasi Rawat Jalan 2. Instalasi Gawat Darurat 3. Instalasi Rawat Inap 4. Instalasi Perawatan Intensif ICU ICCU FICU NICU 5. Instalasi Bedah 6. Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 7. Instalasi Rehabilitasi Medik 8. Instalasi Radiologi AREA PENUNJANG DAN OPERASIONAL PENUNJANG MEDIK 1. Instalasi Farmasi 2. Laboratorium 3. Pemulasaran Jenazah PENUNJANG NON MEDIK 1. Instalasi Sterilisasi Pusat CSSD 2. Instalasi Gizi Dapur 3. Instalasi Pencucian Linen Laundry 4. Instalasi Sanitasi AREA ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN 1. Unsur Pimpinan Rumah Sakit 2. Unsur Pelayanan Medik 3. Unsur Pelayanan Penunjang Medik 4. Pelayanan Keperawatan 5. Unsur Pendidikan dan Pelatihan 6. Administrasi Umum dan Keuangan 7. SDM 8. Komite Medik Area Sarana Prasarana Pada Rumah sakit kelas C Universitas Sumatera Utara 15 Univeritas Sumatera Utara Berikut ini merupakan diagram alur sirkulasi pada rumah sakit kelas C. Diagram 2.2 Alur Sirkulasi Pada Rumah Sakit Kelas C Sumber: Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Depkes RI, 2007 Universitas Sumatera Utara 16 Univeritas Sumatera Utara Berikut ini merupakan deskripsi kebutuhan ruang, luasan ruang dan persyaratan pada setiap instalasi rumah sakit kelas C yakni: 1 Instalasi Rawat Jalan Kebutuhan sarana pelayanan instalasi rawat jalan pada rumah sakit kelas C terdiri dari: 1 Poli Umum, terdiri dari 4 Klinik Spesialistik dasar, antara lain : o Klinik Penyakit Dalam o Klinik Anak o Klinik Bedah o Klinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan 2 Klinik tambahanpelengkap antara lain: o Klinik Mata o Klinik Telinga Hidung dan Tenggorokan THT o Klinik Gigi dan Mulut o Klinik Kulit dan Kelamin o Klinik Syaraf o Klinik Jiwa o Klinik Rehabilitasi Medik o Klinik jantung o Klinik Paru o Klinik Bedah Syaraf o Klinik Ortopedi o Klinik Kanker o Klinik Nyeri o Klinik Geriatri Universitas Sumatera Utara 17 Univeritas Sumatera Utara Berikut ini merupakan tabel kebutuhan ruang, luasan ruang dan persyaratan pada instalasi rawat jalan yakni: Tabel 2.1 Kebutuhan Ruang, Luasan Ruang dan Persyaratan Pada Instalasi Rawat Jalan No. Nama Ruangan Fungsi Kebutuhan RuangLuas 1 Ruang Tunggu Utama Ruang tunggu pasien dan pengantar pasien saat melakukan pendaftaran 1~1,5 m2 orang min. 12 m2 2 Ruang Administrasi : Ruang ini digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi, meliputi : 3~5 m2 petugas min. 16 m2 • Area Informasi 1. Pendataan pasien rawat jalan • Area Pendaftaran 2. Pembayaran biaya pelayanan medik. Pasien. • Area PembayaranKasir 3 Ruang Pengendali ASKES Tempat kegiatan administratif ASKES Rumah Sakit dilaksanakan. 3~5 m2 petugas min. 12 m2 4 Ruang Rekam Medis Tempat menyimpan informasi tentang identitas pasien, diagnosis, perjalanan penyakit, proses pengobatan dan tindakan medis serta dokumentasi hasil pelayanan. Biasanya langsung berhubungan dengan loket pendaftaran. 12~16 m2 1000 kunjungan pasien hari untuk 5 tahun 5 Ruang Tunggu Poli Ruang di mana keluarga atau pengantar pasien menunggu panggilan di depan ruang poliklinik. 1~1,5 m2 orang min.4 m2poli 6 Ruang Periksa Konsultasi Klinik Ruang tempat dokter spesialis melakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan pasien 12~25 m2 poli 7 Ruang Tindakan Poli Penyakit Dalam Ruang tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien penyakit dalam oleh dokter Sp.Pd. 12~25 m2 poli 8 Ruang Tindakan Diagnostik Poli Anak Ruang tempat melakukan tindakan atau diagnostik terhadap pasien anak. 12~25 m2 poli 9 Ruang Laktasi Ruang khusus bagi ibu yang menyusui 6~12 m2 Universitas Sumatera Utara 18 Univeritas Sumatera Utara 10 Ruang Tindakan Diagnostik Poli Bedah Ruang tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, pengobatan, tindakan terhadap pasien. 12~25 m2 poli 11 Ruang Tindakan Diagnostik Poli Kebidanan Kandungan Ruang tempat melakukan tindakan atau diagnostic kebidanan terhadap pasien. 12~25 m2 poli 12 Ruang Tindakan Diagnostik Poli Umum Ruang tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien oleh dokter umum. 12~25 m2 poli 13 Ruang Tindakan Diagnostik Poli Mata Ruang tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien penyakit mata. 12~25 m2 poli 14 Ruang Tindakan Diagnostik Poli THT Ruang tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien penyakit THT. 12~25 m2 poli 15 Ruang Tindakan Diagnostik Poli Gigi dan Mulut Ruang tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien penyakit gigi dan mulut. 12~25 m2 poli 16 Ruang Tindakan Diagnostik Poli Kulit dan Penyakit Kelamin Ruang tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien penyakit kulit dan kelamin. 12~25 m2 poli 17 Ruang Tindakan Diagnostik Poli Syaraf Ruang tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien penyakit syaraf 12~25 m2 poli 18 Ruang Tindakan Diagnostik Poli Jiwa Ruang tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien kejiwaan. 12~25 m2 poli 19 Toilet petugas, pengunjung KMWC KMWC pria wanita luas +2 – 3 m2 min.untuk pasien dapat berjalan maks. untuk pasien berkursi roda Sumber : Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Depkes RI, 2007 Universitas Sumatera Utara 19 Univeritas Sumatera Utara Persyaratan Khusus: - Letak Poliklinik berdekatan dengan jalan utama, mudah dicapai dari bagian administrasi, terutama oleh bagian rekam medis, berhubungan dekat dengan apotek, bagian radiologi dan laboratorium. - Ruang tunggu di poliklinik, harus cukup luas. Diusahakan ada pemisahan ruang tunggu pasien untuk penyakit infeksi dan non infeksi. - Sistem sirkulasi pasien dilakukan dengan satu pintu sirkulasi masuk dan keluar pasien pada pintu yang sama. - Letak poli jauh dari ruang incenerator, IPAL dan bengkel ME. Berikut ini adalah alur kegiatan di instalasi rawat jalan berdasarkan Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Depkes RI, 2007 . Diagram 2.3 Alur Kegiatan di Instalasi Rawat Jalan Sumber : Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Depkes RI, 2007 Universitas Sumatera Utara 20 Univeritas Sumatera Utara 2 Instalasi Gawat Darurat IGD Kebutuhan sarana pelayanan instalasi gawat darurat pada rumah sakit kelas C terdiri dari: - Program Pelayanan pada UGD : True Emergency Kegawatan darurat. a. False Emergency Kegawatan tidak darurat. b. Cito Operation. c. Cito Emergency High Care Unit HCU. d. Cito Lab. e. Cito Radiodiagnostik. f. Cito Darah. g. Cito Depo Farmasi. - Pelayanan Kegawatdaruratan pada UGD : a. Pelayanan Kegawatdaruratan Bedah b. Pelayanan Kegawatdaruratan Obgyn c. Pelayanan Kegawatdaruratan Anak d. Pelayanan Kegawatdaruratan Penyakit Dalam e. Pelayanan Kegawatdaruratan Kardiovaskuler Berikut ini merupakan tabel kebutuhan ruang, luasan ruang dan persyaratan pada instalasi gawat darurat yakni: Tabel 2.2 Kebutuhan Ruang, Luasan Ruang dan Persyaratan Pada Instalasi Gawat Darurat No. Nama Ruangan Fungsi Kebutuhan RuangLuas A. RUANG PENERIMA 1 Ruang Administrasi dan loket pendaftaran Ruang ini digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi, meliputi : 1. Pendataan pasien IGD 2. Penandatanganan surat pernyataan dari keluarga pasien IGD. 3~5 m2 petugas min. 16 m2 Universitas Sumatera Utara 21 Univeritas Sumatera Utara

3. Pembayaran biaya pelayanan medik.

2 Ruang Tunggu Pengantar Pasien Ruang di mana keluarga pengantar pasien menunggu. Ruang ini perlu disediakan tempat duduk dengan jumlah yang sesuai aktivitas pelayanan. 1~1,5 m2 orang min. 16 m2 3 Ruang Rekam Medis Tempat menyimpan informasi tentang identitas pasien, diagnosis, perjalanan penyakit, proses pengobatan dan tindakan medis serta dokumentasi hasil pelayanan. Biasanya langsung berhubungan dengan loket pendaftaran. Sesuai kebutuhan 4 Ruang Triase Ruang tempat memilah-milah tingkat kegawatdaruratan pasien dalam rangka menentukan tindakan selanjutnya terhadap pasien, dapat berfungsi sekaligus sebagai ruang tindakan. Min. 16 m2 5 Ruang Persiapan Bencana Massal Ruang tempat persiapan penanganan pasien korban bencana massal. Min. 3 m2 pasien bencana B. RUANG TINDAKAN 6 R. Resusitasi Ruangan yang dipergunakan untuk melakukan tindakan resusitasi terhadap pasien. 12-20 m2 7 R. Tindakan Bedah Ruang untuk melakukan tindakan bedah ringan pada pasien. Min. 16 m2 8 R. Tindakan Non Bedah Ruang untuk melakukan tindakan non bedah pada pasien. 12-25 m2 9 R. Tindakan Anak R.Tindakan Kebidanan Ket : kedua ruangan ini bisa digabung atau dipisah. Ruang untuk melakukan tindakan medis pada pasien anak. Ruang untuk melakukan tindakan kebidanan pada pasien. 12-25 m2 12-25 m2 10 R. Operasi R. Persiapan dan kamar Operasi : Ket : boleh adatidak 1. Ruang Ruang untuk mempersiapkan pasien Min. 6 m2 Universitas Sumatera Utara