Skill Keterampilan Analisis Kemampuan Soft Skills Pegawai Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

11 perpustakaan perguruan tinggi harus benar-benar diarahkan untuk mendukung pencapaian tujuan dan pelaksanaan Tri Dharma tersebut. Dari uraian di atas dapat dikembangkan bahwa tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan sivitas akademika, mendukung serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program pendidikan, yang dilaksanakan perguruan tinggi sehingga mencapai visi dan misi perpustakaan perguruan tinggi.

2.2. Skill Keterampilan

Skill keterampilan ialah kemampuan ability untuk mengubah pengetahuan knowledge ke dalam tindakan action yang menghasilkan tingkat kinerja yang diinginkan, Silalahi, 2002. Skill bisa diartikan sebagai keterampilan atau how-to atau cara untuk melakukan sesuatu Leksana, 2003. Landasan dari skills adalah pengalaman dan pembelajaran secara praktek lapangan. Skill memiliki karakter bisa ditransfer dari individu ke individu lainnya melalui proses pembelajaran bertahap. Cara yang paling efektif untuk mentransfer skills adalah dengan mengikutsertakan si pembelajar melakukan tahapan pekerjaan dan membuatnya mempraktekkan tahapan pekerjaan tersebut dalam konteks pelatihan lapangan dan melakukan pengulangan. Praktek dan pengulangan merupakan dua kunci utama bagi seseorang untuk mengakuisisi skills yang baru. Menurut Sweny dan Towny dalam Harmein, 2008, manusia jika ditinjau dari segi kemampuannya untuk dapat bekerja dengan baik dan mampu mengembangkan potensinya dapat dibagi ke dalam dua bagian yang terdiri dari: Universitas Sumatera Utara 12 1. Hard skills merupakan kemampuan akademik yang dimiliki oleh seseorang. 2. Soft skills merupakan kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan terutama dalam dunia kerja, baik sebagai pekerja produkjasa maupun wirausaha.

2.2.1. Hard Skill

Hard skills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmu tertentu Iqbal, 2012. Hard skills adalah kemampuan yang biasa dipelajari di sekolah atau universitas yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan subyek yang dipelajari Basyir, 2011. Sedangkan menurut Utomo 2010, hard skills didefenisikan sebagai penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmu tertentu. Menurut Suharjono dalam Utomo, 2010, hard skills berhubungan dengan technical skills yang diterjemahkan dalam dua hal yaitu: a. Pure technical knowledge or functional skills b. Skill to improve the efficiency of technology, that is improvement or problem- solving skills. Hard skills sering juga disebut dengan kemampuan intelektual intellectuall ability. Kemampuan intelektual intellectual ability adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk menentukan berbagai aktivitas mental- berpikir, menalar dan memecahkan masalah Robbins, 2008,. Individu dalam sebagian masyarakat menepatkan kecerdasan, dan untuk alasan yang tepat, pada nilai yang tinggi. Universitas Sumatera Utara 13

2.2.2. Soft Skill

Soft skills merupakan keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain interpersonal skills dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri personal skills yang mampu mengembangkan hasil kerja secara maksimal Iqbal, 2012. Soft skills merupakan kesadaran yang membuat seseorang termotivasi dan pantang menyerah sehingga bisa menempatkan diri di tengah orang lain secara proporsional Alhadi, 2012. Pengertian lain dari soft skills adalah kemampuan di luar kemampuan teknis dan akademis, yang lebih mengutamakan kemampuan intra dan interpersonal. Kecerdasan intrapersonal intrapersonal intelligence adalah kemampuan memahami diri dan bertindak adaptif berdasarkan pengetahuan tentang diri. Kemampuan berefleksi dan keseimbangan diri, kesadaran diri tinggi, inisiatif dan berani. Kecerdasan interpersonal interpersonal intelligence adalah kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, intense, motivasi, watak dan temperamen orang lain. Kepekaan dan ekspresi wajah, suara dan gerak tubuh orang lain isyarat, dan kemampuan untuk menjalin relasi dan komunikasi dengan berbagai orang lain. Berdasarkan hasil penelitian, menurut Sailah dalam Widayanti, 2012, soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain termasuk dengan dirinya sendiri. Sedangkan penelitian lain menurut Rasmita, Universitas Sumatera Utara 14 dkk dalam Novita, 2012, soft skills diartikan sebagai kemampuan di luar kemampuan teknis dan akademis, dan sudah dibangun sejak kecil didikan lingkungan dan keluarga yang lebih mengutamakan intra dan interpersonal.

2.2.3. Penggolongan Soft Skill

Menurut Ikhsan dalam Alhadi, 2012 mengatakan bahwa soft skil yang perlu diasah dapat dikelompokkan ke dalam 6 kategori, yaitu : 1. Keterampilan komunikasi lisan dan tulisan communication skills 2. Keterampilan bernegosiasi organizational skills 3. Kepemimpinan Leadership 4. Kemampuan berfikir kreatif dan logis logic and creative 5. Ketahanan menghadapi tekanan effort 6. Kerja sama tim dan interpersonal group skills dan etika kerja ethics Berdasarkan hasil penelitian, menurut Sailah dalam Widayanti, 2012, atribut soft skills meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter dan sikap. Attribut soft skills ini dimiliki oleh setiap orang dengan kadar yang berbeda-beda, dipengaruhi oleh kebiasaan berfikir, berkata, bertindak dan bersikap. Begitu juga dengan penelitian lain, menurut Elfindri, dkk dalam Novita, 2012, menambahkan bahwa soft skills terdiri dari berbagai macam keterampilan mulai dari talenta yang lengkap, percaya diri, cepat, smart, memiliki keterampilan bahasa dan mendengar. Menurut Putri dalam Alhadi, 2012 mengatakan pada dasarnya soft skills terbagi menjadi 2 jenis, yaitu : 1. Kualitas personal a. Dapat bertanggung jawab Tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk melakukan fungsi yang diberikan kepadanya sesuai dengan kemampuan dan arahan, Flippo, 1994. Sedangkan menurut Kalbers dan Cenker dalam Sudarno, 2011, tanggung jawab diyakini sebagai komponen karakter pribadi professional yang memiliki peranan penting terhadap prestasi kerja. Universitas Sumatera Utara 15 b. Kepercayaan diri Kepercayaan diri secara bahasa adalah percaya pada kapasitas kemampuan diri dan terlihat sebagai kepribadian yang menunjukkan positif, Saputro dkk, 2012. Salah satu ciri kepercayaan diri adalah adanya perasaan adekuat atau merasa yakin akan kemampuannya Afiatin dkk,1998. c. Mampu bersosialisasi Menurut Harton dan Hunt dalam Fatmahwati, 2012, mendefenisikan sosialisasi sebagai proses dimana seseorang internalisasikan norma-norma kelompok tempat hidup sehingga berkembang menjadi satu pribadi yang unik. Sedangkan menurut Stewart dalam Fatmahwati, 2012, menyatakan bahwa sosialisasi adalah proses orang memperoleh kepercayaan sikap, nilai dan kebiasaan dalam kebudayaan. d. Mampu mengatur diri sendiri self-management Manajemen diri adalah suatu prosedur yang menuntut seseorang untuk mengarahkan atau mengatur tingkah lakunya sendiri, Yunita dkk, 2009,. Gie dalam Yunita dkk, 2009 mengungkapkan, strategi pertama dan utama dalam manajemen diri atau self management adalah berusaha mengetahui diri sendiri dari segala kelebihan dan kekurangan kelemahan. Dengan mengenali diri sendiri, seorang individu dapat mengetahui apa yang sesungguhnya dibutuhkan dalam hidup ini. e. Integritaskejujuran Menurut nilai-nilai Kemenkeu, integritas diartikan sebagai berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar serta memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral. Menurut Don Galer dalam Iqbal, 2012 menyatakan bahwa integritas adalah apa yang kita katakan, apa yang kita lakukan dan apa yang kita katakan kita lakukan. Seseorang dikatakan tidak memiliki integritas apabila tidak melakukan apa yang dikatakan. Salah satu aspek dari kejujuran adalah adanya konsistensi antara apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan. Integritas dibutuhkan oleh siapa saja, tidak hanya pemimpin namun juga yang dipimpin. Orang- orang menginginkan jaminan bahwa pemimpin mereka dapat dipercaya jika mereka harus menjadi pengikut-pengikutnya. Mereka merasa yakin bahwa sang pemimpin memperhatikan kepentingan setiap anggota tim dan sang pemimpin harus menaruh kepercayaan bahwa para anggota timnya melakukan tugas tanggung-jawab mereka. Pemimpin dan yang dipimpin sama-sama ingin mengetahui bahwa mereka akan menepati janji-janjinya dan tidak pernah luntur dalam komitmennya. Orang yang hidup dengan integritas tidak akan mau dan mampu untuk mematahkan kepercayaan dari mereka yang menaruh kepercayaan kepada dirinya. Mereka senantiasa memilih yang benar dan berpihak kepada kebenaran. Ini adalah tanda dari integritas seseorang. Mengatakan kebenaran secara bertanggung jawab, bahkan ketika merasa tidak enak mengatakannya. 2. Interpersonal skills a. Leadership kepemimpinan Universitas Sumatera Utara 16 Kepemimpinan didefenisikan sebagai proses mempengaruhi orang lain, baik seseorang atau sekelompok orang, agar berperilaku untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Definisi ini menunjukkan : pertama, ada kegiatan mempengaruhi ialah usaha-usaha untuk membuat orang lain bertindak atau berperilaku. Dalam konteks ini ada orang yang mempengaruhi yang disebut pemimpin leader, dan ada orang-orang lain seorang atau sekelompok yang dipengaruhi yang disebut pengikut follower. Kedua, ada sasaran yang ingin dicapai yang terdiri atas sasaran antara dan sasaran akhir. Sasaran antara ialah agar pengikut menampilkan perilaku tertentu member kontribusi sesuai dengan yang diinginkan dan dibutuhkan yang merupakan tujuan kepemimpinan leadership goals sebagai hasil outcome. Dan ketiga, ada situasi, yaitu berhubungan dengan latar belakang pemimpin, pengikut dan lingkungannya. Yang terakhir ini sangat ditekankan oleh para teorisi situasional atau kontingensi. b. Kemampuan bernegosiasi Negosiasi atau perundingan adalah proses mencapai kepuasan bersama melalui diskusi dan tawar menawar. Seseorang berunding untuk menyelesaikan perselisihan, mengubah perjanjian atau syarat-syarat, atau menilai komiditi atau jasa, atau permasalahan yang lain. Perunding yang baik akan tahu bagaimana menanggulangi konflik. Dengan kata lain bahwa negosiasi merupakan suatu proses yang dilakukan oleh dua pihakkelompok atau lebih dengan cara berunding untuk mencapai persetujuan yang sesuai dengan karateristik tertentu melalui beberapa tahapan yang saling bertentangan satu sama lain. c. Mampu bekerja sama dalam tim Secara teoritis, kerja tim adalah kemampuan untuk bekerja sama untuk menuju suatu visi dan misi yang sama, kemampuan mengarahkan pencapaian individu ke arah sasaran organisasi. Dalam kerja sama tim, setiap anggota harus memperlihatkan kompetensi yang kuat untuk berkolaborasi dengan karakter, potensi, bakat, pengetahuan, dan motivasi dari masing-masing individu secara efektif. Kerja sama tim harus berlandaskan pada visi yang berfokus pada tujuan, semangat yang tinggi, sikap ingin tahu, rasa percaya diri yang tinggi. Sebuah kerja sama tim harus memiliki landasan moral dan etika yang kuat. d. Mau berbagi ilmu denga n orang lain. Menurut Setiarso 2006, berbagi pengetahuan knowledge sharing merupakan salah satu metode dalam knowledge management yang digunakan untuk memberikan kesempatan kepada anggota suatu organisasi, instansi atau perusahaan untuk berbagi ilmu pengetahuan, teknik, pengalaman, dan ide yang mereka miliki kepada anggota lainnya. Berbagi pengetahuan hanya dapat dilakukan bilamana setiap anggota memiliki kesempatan yang luas dalam menyampaikan pendapat, ide, kritikan, dan komentarnya kepada anggota lainnya. e. Dapat melayani klienpelanggan. Menurut Adhiyanto 2012, pelayanan pada dasarnya dapat dikatakan sebagai suatu tindakan dan perlakuan atau cara melayani orang lain untuk Universitas Sumatera Utara 17 memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya. Tingkat kepuasan konsumen atas suatu pelayanan dapat diukur dengan membandingkan antara harapan konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diinginkannya dengan kenyataan yang diterimanya atau dirasakannya. Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah