Complementary Filter Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Kestabilan pada Tubuh Robot Humanoid R2C-R9 Berbasis Kontrol PID T1 612012014 BAB II

2.1.2. Pengukuran letak Secara umum letak sebagai berikut : Persamaan 1, 2 dan 3 mana M adalah lokasi x, y, dan z mengukur letak jungkat jungkit dan diukur di

2.2. Complementary Filter

Gambar 2.2. Diagram blok Complementary filter dan low pass filter. Filter noise pada frekuensi tinggi dan frekuensi rendah menggabungkan dua buah m hasil yang sama sehingga mendapat hasil yang akurat dan bebas komputasi cepat. Pada perancangan sistem kestabilan pada robot Measurement Unit IMU memiliki beberapa sensor yang digunakan untuk mengukur momen inersia atau gaya akibat dari gravitasi, sensor yang dipakai adalah sensor untuk mengukur percepatan 4 letak Center of Mass umum letak CoM suatu benda dapat dicari menggunakan persamaa = ∑ = ∑ = ∑ Persamaan 1, 2 dan 3 [2] merupakan letak CoM pada koordinat total massa benda, m adalah massa benda yang berada z. Karena sistem pada robot humanoid tidak linear maka untuk mengukur letak CoM pada robot digunakan metode penimbangan pada sebuah jungkat jungkit dan diukur di mana titik paling seimbang dari robot. Complementary Filter . Diagram blok complementary filter pada sensor IMU. Complementary filter adalah gabungan dari dua buah filter yaitu Filter ini memiliki dua buah masukan yang memiliki gangguan atau pada frekuensi tinggi dan frekuensi rendah [3]. Keuntungan dari menggabungkan dua buah masukan dengan hubungan derivative untuk mendapatkan hasil yang sama sehingga mendapat hasil yang akurat dan bebas noise Pada perancangan sistem kestabilan pada robot ini, digunakan sensor IMU sebagai umpan balik pada kontrol PID. Pada sensor IMU memiliki beberapa sensor yang digunakan untuk mengukur momen inersia atau gaya akibat dari gravitasi, sensor yang dipakai adalah sensor accelerometer untuk mengukur percepatan akibat gravitasi dan sensor gyroscope dapat dicari menggunakan persamaan 1 2 3 koordinat x, y dan z di adalah massa benda yang berada pada tidak linear maka untuk penimbangan pada sebuah mana titik paling seimbang dari robot. pada sensor IMU. yaitu high pass filter ini memiliki dua buah masukan yang memiliki gangguan atau . Keuntungan dari filter ini adalah asukan dengan hubungan derivative untuk mendapatkan noise dengan proses digunakan sensor Inertial agai umpan balik pada kontrol PID. Pada sensor IMU memiliki beberapa sensor yang digunakan untuk mengukur momen inersia atau gaya accelerometer yaitu sensor gyroscope untuk mengukur kecepatan sudut Angular Velocity karakteristik yang berbeda di tinggi, dan sensor gyroscope Gambar 2.2. Oleh karena itu diperlukan sebuah mendapatkan hasil yang akurat complementary filter untuk mendapat nilai sudu Di mana pada Persamaan 4, filter, adalah nilai sudut awal pembacaan accelerometer gyroscope, dan adalah periode cuplik. Untuk mendapatkan nilai koefisien digunakan bisa dilihat pada Persamaan 5 konstanta waktu adalah nilai yang digunakan untuk melewatkan sinyal masukan yang sesuai waktu respon pada mendekati 1 maka filter frekuensi tinggi semakin sebaliknya jika nilai K semakin kecil mendekati high pass filter dan gangguan pada frekuensi rendah akan se gangguan pada frekuensi tinggi tetap ada. Pada percobaan dan implementasi digunakan nilai cuplik sebesar 1ms yang menghasilkan data percobaan seperti pada Gambar 2.3 5 Angular Velocity. Kedua sensor ini memiliki karakteristik yang berbeda di mana sensor accelerometer memiliki noise gyroscope memiliki gangguan pada frekuensi rendah . Oleh karena itu diperlukan sebuah filter untuk menghilangkan mendapatkan hasil yang akurat dan bebas noise. Berikut adalah persamaan untuk mendapat nilai sudut kemiringan robot : = + + 1 = Di mana pada Persamaan 4, adalah nilai sudut hasil filter, adalah nilai sudut awal, adalah nilai sudut sekarang atau nilai dari accelerometer, adalah nilai kecepatan sudut atau nilai dari pembacaan adalah periode cuplik. Untuk mendapatkan nilai koefisien an bisa dilihat pada Persamaan 5 [3] di mana τ adalah konstanta waktu. konstanta waktu adalah nilai yang digunakan untuk melewatkan sinyal masukan yang sesuai waktu respon pada filter. Nilai K bernilai 0 sampai 1, jika nilai filter akan lebih dominan pada low pass filter dan semakin hilang tetapi gangguan pada frekuensi rendah tetap ada, semakin kecil mendekati 0 maka filter akan lebih dominan pada dan gangguan pada frekuensi rendah akan semakin hilang tetapi gangguan pada frekuensi tinggi tetap ada. Pada percobaan dan implementasi digunakan nilai K = 0,98 dengan periode cuplik sebesar 1ms yang menghasilkan data percobaan seperti pada Gambar 2.3 Gambar 2.3. Percobaan complementary filter . Kedua sensor ini memiliki noise dengan noise pada frekuensi memiliki gangguan pada frekuensi rendah seperti pada untuk menghilangkan noise agar . Berikut adalah persamaan 4 5 , adalah koefisien adalah nilai sudut sekarang atau nilai dari adalah nilai kecepatan sudut atau nilai dari pembacaan adalah periode cuplik. Untuk mendapatkan nilai koefisien filter K adalah konstanta waktu. τ atau konstanta waktu adalah nilai yang digunakan untuk melewatkan sinyal masukan yang bernilai 0 sampai 1, jika nilai K semakin besar dan gangguan pada hilang tetapi gangguan pada frekuensi rendah tetap ada, akan lebih dominan pada makin hilang tetapi = 0,98 dengan periode cuplik sebesar 1ms yang menghasilkan data percobaan seperti pada Gambar 2.3[4]. complementary filter 6

2.3. Sistem Kendali Proportional Integral Derivative PID

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Kestabilan pada Tubuh Robot Humanoid R2C-R9 Berbasis Kontrol PID T1 612012014 BAB I

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Kestabilan pada Tubuh Robot Humanoid R2C-R9 Berbasis Kontrol PID T1 612012014 BAB IV

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Kestabilan pada Tubuh Robot Humanoid R2C-R9 Berbasis Kontrol PID T1 612012014 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Kestabilan pada Tubuh Robot Humanoid R2C-R9 Berbasis Kontrol PID

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Algoritma Pengendali Langkah Robot Humanoid R2C-R9 Kondo KHR-3HV Berbasis Kinematika Balik T1 612012025 BAB I

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Algoritma Pengendali Langkah Robot Humanoid R2C-R9 Kondo KHR-3HV Berbasis Kinematika Balik T1 612012025 BAB II

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Algoritma Pengendali Langkah Robot Humanoid R2C-R9 Kondo KHR-3HV Berbasis Kinematika Balik T1 612012025 BAB IV

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Algoritma Pengendali Langkah Robot Humanoid R2C-R9 Kondo KHR-3HV Berbasis Kinematika Balik T1 612012025 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem dan Algoritma Komunikasi dan Koordinasi pada Robosoccer Humanoid R2C-R9 T1 612011049 BAB II

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Kontrol dan Algoritma Untuk Penyempurnaan Gerakan Dan Kestabilan Pada Robot Humanoid T1 612009034 BAB II

0 0 8