mengandung arti
bahwa meningkatkan
kesejahteraan anggota
menjadi prioritas
utama koperasi
dibandingkan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
d. Prinsip Koperasi
Menurut Arifin Sitio, dkk. 2001:16, prinsip koperasi merupakan ketentuan-ketentuan pokok yang berlaku dalam koperasi
dan dijadikan sebagai pedoman kerja koperasi. Prinsip-prinsip dasar koperasi sendiri telah mengalami perkembangan sesuai dengan
perkembangan zaman dan lingkungannya. Pertama kali prinsip koperasi diterapkan adalah prinsip koperasi Rochdale pada tahun
1944 di Inggris yang meliputi : 1 Pengawasan yang dilakukan secara demokratis;
2 Keanggotaan yang bersifat terbuka; 3 Bunga atas modal yang dibatasi;
4 Pembagian SHU yang sebanding dengan jasa masing-masing
anggota; 5 Penjualan dengan tunai;
6 Barang yang dijual harus asli; 7 Penyelenggaraan pendidikan bagi anggota; dan
8 Bebas dari politik dan agama.
Pasal 5 UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut:
1 Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka 2 Pengelolaan dilaksanakan secara demokratis
3 Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota 4 Pemberian balas jasa terbatas pada modal
5 Kemandirian 6 Pendidikan perkoperasian
7 Kerjasama antar koperasi.
e. Perangkat Organisasi Koperasi
Ketentuan perangkat organisasi koperasi dijelaskan dalam Pasal 21 UU No 25 Tahun 1992, Koperasi mempunyai perangkat
organisasi Koperasi yang terdiri atas rapat anggota, pengawas, dan pengurus.
1 Rapat Anggota Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi
dalam koperasi dan rapat anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaanya diatur dalam anggaran dasar. Mengacu pada Pasal
23 UU No 25 Tahun 1992, Rapat anggota menetapkan: a. Anggaran Dasar;
b. Kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi;
c. Pemilihan ,pengangkatan ,pemberhentian pengurus dan pengawas;
d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan
e. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya;
f. Pembagian sisa hasil usaha; g. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran
koperasi. 2 Pengurus
Baswir 2010: 157, menyebutkan bahwa “pengurus adalah anggota koperasi yang memperoleh kepercayaan dari rapat
anggota untuk memimpin jalannya organisasi dan usaha koperasi”. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat
anggota dan pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota.
Berdasarkan Pasal 30 UU No 25 Tahun 1992, disebutkan bahwa pengurus bertugas:
a Mengelola koperasi dan usahanya; b Mengajukan
rancangan rencana
kerjaserta rancangan
rencanaanggaran pendapatan dan belanja koperasi; c Menyelenggarakan rapat anggota;
d Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
e Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib;memelihara daftar buku anggota dan pengurus
3 Pengawas Pengawas
merupakan badan
yang dibentuk
untuk melaksanakan pengawasan terhadap kinerja pengurus. Pasal 38 UU
No 25 Tahun 1992 menjelaskan bahwa pengawas dipilih oleh anggota koperasi melalui rapat anggota. Adapun tugas dari pengawas
dijelaskan dalam pasal 39 UU No 25 Tahun 1992, yaitu: a Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan
dan pengelolaan koperasi; b Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
Selanjutnya yang menjadi wewenang dari pengawas yaitu: a Meneliti catatan yang ada pada koperasi;
b Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
f. Jenis Koperasi
Dalam Pasal 16 UU No 25 Tahun 1992 disebutkan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan
ekonomi anggotanya. Jenis koperasi terdiri dari: