BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu Dan Tempat
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Logam Fisik Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember
2013 sampai dengan bulan Maret 2014.
3.2. Bahan dan Alat Penelitian
3.2.1. Bahan
Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1.
Aluminium-magnesium dari body pesawat tanpa awak. Spesimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Al-mg dari body pesawat tanpa awak
dengan pertimbangan : a.
Aluminium-magnesium banyak digunakan di industry, seperti pembuatan kapal. b.
Proses pengelasan Aluminium-magnesium memerlukan keterampilan khusus dalam proses lasan.
c. Proses pembuatan Spesimen dilakukan dengan pengecoran tradisional.
Ukuran spesimen pada pengujian ini adalah : 1.
Panjang = 55 mm 2.
Lebar = 10 mm
Universitas Sumatera Utara
3. Tinggi
= 10 mm
Gambar 3.1 Spesimen Uji impak
3.2.2. Alat Penelitian
Adapun peralatan yang dipergunakan selama penelitian ini adalah : 1.
Gergaji saw Mesin gergaji yang digunakan Merk Viebahn 220 V dengan kecepatan potong 10 mm.
Gergaji ini digunakan sebagai alat pemotong benda uji, yaitu untuk mengurangi ukuran benda supaya mendapatkan ukuran yang diinginkan. Gambar 3.3 menunjukkan gergaji besi.
Gambar 3.2 Gergaji Besi 2.
Mesin las
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini mesin las yang digunakan adalah mesin las oxy-acetylene . Pengelasan dengan oxy-acetylene adalah proses pengelasan secara manaual dengan pemanasan
permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai mencair oleh nyala gas acetylene melalui pembakaran C
2
H
2
dengan gas O
2
dengan atau tanpa logam pengisi. Proses penyambungan dapat dilakukan dengan tekanan sangat tinggi sehingga dapat mencairkan
logam. Gambar tabung oksigen dan acetylene dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3. Tabung Oksigen dan Acetylene 3.
Mesin sekrap Mesin sekrap yang digunakan adalah type L-450, mesin sekrap digunakan sebagai proses
pembentukan benda uji pada uji tarik dan uji impak. Mesin ini menggunakan mata pahat sebagai media pemakanan.Bentuk mata pahat dapat disesuaikan dengan bentuk benda yang
diinginkan.Mesin ini juga memiliki ketelitian dimensi serut pemakanan sangat akurat yang bertujuan untuk mendapatkan hasil ukuran yang direncanakan.Mesin skrap dapat dilihat pada
Gambar 3.4.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4 Mesin Skrap 4.
Alat uji ketangguhan impact charpy. Dalam penelitian ini, alat uji ketangguhan yang digunakan adalah Torsee charpy Testing
Machine di laboratorium departemen Teknik Mesin, USU. Pengujian impak adalah sebuah metode untuk mengevaluasi ketangguhan relative dari bahan-bahan teknik. Pengujian Impact
Charpy secara kontinyu degunakan pada saat ini sebagai metode kontrol kualitas yang ekonomis untuk memperkirakan sensitifitas takikan dan ketangguhan impak dari bahan-
bahan teknik.Hal ini biasanya digunakan untuk menguji ketangguhan logam-logam.Gambar 3.5 menunjukkan alat uji ketangguhan.
4 3
2 1
5
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.5. Alat Uji Ketangguhan Keterangan :
1. Trigger
2. Scale
3. Tool pemutar bandul
4. Handbrake
5. Bandul
Spesifikasi mesin : a.
Merk : Torsee Charpy Impact
b. TYPE
: CI-30 c.
CAP : 30 kg-m
d. MFG NO
: EK9246 e.
DATE : Oct.1992
f. Made in japan
Gambar 3.6. Skema Pengujian Impak
Universitas Sumatera Utara
5. Gerinda tangan Mesin gerinda yang digunakan adalah gerinda tangan bermerek Hitachi. Mesin gerinda
berfungsi untuk menghaluskan permukaan body pesawatyang dilas dan untuk mendapatkan dimensi yang diinginkan. Mata gerinda yang digunakan berbentuk kertas pasir dengan ukuran
kekasaran 400 dan 800.
Gambar 3.7 gerinda tangan
3.3. Prosedur Penelitian