43
Awal perubahan alat musik dicoba dalam pertunjukan Karawitan dengan menambahkan alat musik keyboard, gitar bass, ketipung. Dalam pertunjukan Tayub
hanya menambahkan jedor dan jes bass drum dan simbal saja, diikuti kendhang jaipong dan keyboard. Hal ini dibenarkan melalui pernyataan yang diungkapkan
Bapak Djayat sebagai berikut: “Nek karawitan kan enek organ, enek ketipunge, bass modele koyo campursari, nek
tayuban gak, eneke yo jedor, jaipong, organ ”
kalau karawitan ada keyboard, ada ketipung, bass modelnya seperti campursari, kalau tayub adanya ya jedor, kendhang jaipong, keyboard
Setelah mengalami perubahan alat musik, alat musik gamelan ini hanya digunakan
sebagian dan beberapa yang dikurangi karena fungsi dan karakter bunyinya kurang sesuai dengan pertunjukan Tayub. Alat yang dikurangi atau tidak digunakan adalah
rebab, suling, siter, gender dan slenthem. Alat musik pengiring Tayub di Desa Sulursari telah mengalami perubahan dengan
menambahkan alat musik modern berupa jedor bass drum, jes simbal, keyboard dan adaptasi dengan kendhang jaipong. Adapun perubahan alat musik pengiring Tayub
ini merupakan sebuah perubahan penyajian musik dalam mengikuti perkembangan jaman dan industri musik.
1. Jedor dan Jes
Berawal dari penambahan alat jedor bass drum dan jes simbal pada tahun 1994 telah memberikan nuansa baru pada penyajian musik pengiring Tayub.
Tidak hanya pada kesenian Tayub, pada Karawitan juga menambahkan jedor dan jes dalam penyajiannya. Semua kelompok ataupun paguyuban Tayub di Desa
Sulursari menggunakan jedor dan jes dalam pertunjukannya. Penambahan alat
44
musik jedor dan jes telah menambahkan suasana regeng atau semangat dan menyatu pada sajian musik pengiring Tayub, sehingga jedor dan jes menjadi alat
musik inti dan pasti dalam setiap pertunjukan Tayub.
Gambar 16. Alat musik jedor dan jes Dok: Yusak, Mei 2016
Jedor atau yang lebih dikenal dengan istilah bass drum, merupakan salah satu alat musik pengiring Tayub tambahan. Jedor merupakan alat musik tambahan
namun sekarang menjadi alat musik inti yang tidak bisa ditinggalkan. Bentuk dari jedor seperti bass drum pada alat musik drum band begitu juga dengan alat
pemukulnya. Fungsi jedor adalah sebagai penegasan hentakan-hentakan yang dimainkan dan diarahkan oleh kendhang. Karakter bunyi yang dihasilkan jedor
bersifat tegas dan menghentak, maka tidak heran jika jedor memberikan suasana semangat pada sajian musik pengiring Tayub. Dengan karakter bunyi dan fungsi
45
dari jedor, maka jedor menjadi satu alat musik yang pasti dan harus ada pada pertunjukan Tayub.
Selain jedor ada juga jes atau yang lebih dikenal dengan istilah simbal. Bentuk jes sedikit berbeda dengan simbal pada umumnya. Hal yang menjadi
perbedaannya adalah pada jes menggunakan semacam baut yang dipasang pada lubang dipinggir jes. Pemberian baut di setiap lubang pada jes memberikan
karakter suara bergemirincing, dan jika dibunyikan bersama dengan jedor akan menimbulkan suara yang khas. Cara memainkan jes dipukul dengan
menggunakan stick dan baut yang menghiasi di sekitar samping jes dapat dimainkan dengan dipukulkan antara baut dan simbal atau jes. Cara memukulkan
baut dengan simbal adalah dengan menggunakan dua jari, jari telunjuk untuk baut atas dan jari tengah untuk baut bawah, lalu dipukulkan pada simbal dengan cara
ditarik. Suara baut dan simbal yang dipukulkan menghasilkan bunyi yang menyerupai bunyi hi-hat posisi tertutup.
Gambar 17. Alat musik jes dengan empat baut Dok: Yusak, Mei 2016
Fungsi dari jes hampir sama seperti jedor karena selalu dibunyikan bersamaan dengan jedor yakni sebagai penegas hentakan yang dimainkan kendhang. Selain
46
itu, jes juga mampu memberikan ritme atau irama pada sajian musik dengan membunyikan baut dan simbal yang menyerupai bunyi close hi-hat pada drum set.
Pemilihan alat musik jedor dan jes ini tidak memiliki kriteria khusus dalam hal merk dan kualitas bunyi yang dihasilkan. Jedor dan jes yang digunakan dalam
pertunjukan Tayub merupakan alat musik buatan tangan pengrajin lokal. Bahkan hingga penelitian berlangsung, kondisi jedor dan jes sudah mengalami kerusakan.
Meski demikian, kondisi jedor dan jes tidak menjadi hirauan seniman, asal masih berbunyi alat musik tersebut masih digunakan.
2. Kendhang Jaipong