1 30
b. Media Audio Pesan yang akan disampaikan media audio dituangkan ke dalam
lambang-lambang auditif, baik verbal maupun nonverbal dan berkaitan dengan indera pendengaran. Terdapat beberapa jenis media yang dapat dikelompokkan ke dalam media
audio, antara lain radio, alat perekam pita magnetic, piringan hitam, dan laboratorium bahasa.
c. Media Proyeksi Diam Media proyeksi diam banyak memakai bahan-bahan grafis. Media grafis dapat
secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan pada media proyeksi, pesan tersebut harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh
sasaran. Jenis media proyeksi diam yaitu film bingkai, film rangkai, media transparansi, proyektor tak tembus pandang, mikrofis, film, film gelang, televisi, video, permainan,
dan simulasi. Ketiga jenis media tersebut tentu saja memiliki fungsi yang sama yang dapat
digunakan untuk menunjang proses pembelajaran, terutama pembelajaran di TK. Penelitian ini menggunakan media grafis atau media visual yang mengoptimalkan indera
penglihatan terutama untuk meningkatkan kemampuan penjumlahan pada anak berupa media papan flanel.
2. Media Papan Flanel
Media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk melakukan sebuah proses belajar mengajar di TK karena dengan menggunakan media, anak akan lebih tertarik untuk
mengikuti pembelajaran secara efektif. Media pembelajaran yang ditawarkan banyak jenisnya, baik berupa media audio, visual atau grafis, maupun audiovisual. Salah satu
1 31
media yang dapat digunakan dalam pembelajaran di TK terutama meningkatkan kemampuan penjumlahan yaitu menggunakan media papan flanel.
Azhar Arsyad 2006: 26 mengemukakan bahwa papan flanel atau flanel board adalah media grafis yang efektif untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran
tertentu pula. Gambar yang disampaikan dapat dipasang dan dibongkar dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Penggunaan papan flanel ini dapat menarik perhatian
anak sehingga pembelajaran menjadi lebih efisien. Senada dengan pendapat Daryanto 2010: 22, media papan flanel adalah suatu papan yang dilapisi kain flanel atau kain
yang berbulu dan dilekatkan potongan gambar-gambar atau simbol-simbol yang lain. Gambar-gambar atau simbol-simbol tersebut biasanya disebut item flanel.
Hujair AH Sanaky 2013: 70 mengemukakan bahwa papan flanel atau flanel board termasuk media pembelajaran visual dua dimensi yang dibuat dari kain flanel
yang ditempelkan pada sebuah papan atau triplek, kemudian membuat guntingan-guntingan kain flanel atau kertas amplas yang dilekatkan pada bagian
belakang gambar-gambar yang berhubungan dengan bahan-bahan pelajaran. Berdasarkan pendapat para ahli yang disebutkan, dapat disimpulkan bahwa
media papan flanel merupakan salah satu bentuk media pembelajaran visual atau grafis yang disajikan menggunakan kain flanel sebagai bahan utama. Kain flanel dapat
dirancang sedemikian rupa diatas papan triplek atau kayu dan berfungsi sebagai papan media. Item-item huruf, angka, simbol dan gambar dapat ditempelkan di atas papan
flanel setelah dilapisi kertas ampelas atau kertas perekat sehingga mudah ditempel. Penelitian ini menggunakan item angka, simbol dan gambar yang sudah dilapisi kertas
ampelas untuk meningkatkan kemampuan penjumlahan anak Kelompok B. Media papan flanel memiliki fungsi atau kegunaan terutama dalam kaitannya
untuk menyampaikan pesan kepada orang lain terutama pembelajaran. Berdasarkan
1 32
pengertiannya, media papan flanel cocok digunakan untuk pembelajaran penjumlahan kepada anak Taman kanak-kanak. Mulyani Sumantri dan Johar Permana 19981999:
198-199 mengemukakan beberapa fungsi media papan flanel, antara lain: a. Memvisualisasikan suatu gagasan melalui penempatan huruf-huruf, gambar-gambar,
warna-warna, dan simbol-simbol lainnya. b. Sebagai arena permainan untuk melatih keberanian dan keterampilan peserta didik
dalam memilih bahan tempel yang cocok. c. Menyalurkan bakat dan minat peserta didik dalam menggambar, mewarnai,
membuat karya tulis, dan lain-lain. Penempatan media papan flanel dalam kaitannya dengan pembelajaran pada
anak dapat difungsikan untuk menarik perhatian anak dalam memahami sesuatu. Papan flanel disajikan dengan visualisasi huruf, angka, gambar dan simbol lainnya dalam
bentuk yang berwarna. Selain itu, papan flanel juga cocok digunakan untuk jenis pembelajaran apa saja dan melatih anak untuk aktif. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Daryanto 2010: 22 bahwa fungsi media papan flanel adalah dapat dipakai untuk jenis pembelajaran apa saja, dapat menerangkan perbandingan atau persamaan secara
sistematis, dan dapat memupuk siswa untuk belajar aktif. Media pembelajaran apapun bentuknya pasti memiliki keunggulan dan
kekurangan masing-masing termasuk media papan flanel yang digunakan dalam penelitian ini. Menurut Daryanto 2011: 22, keunggulan papan flanel diantaranya: a
dapat dibuat sendiri, b item-item dapat diatur sendiri, c dapat dipersiapkan terlebih dahulu, d item-item dapat digunakan berkali-kali, e memungkinkan penyesuaian
dengan kebutuhan anak, dan f menghemat waktu dan tenaga. Mulyani Sumantri dan Johar Permana 19981999: 198 mengungkapkan beberapa pendapat lain mengenai
keunggulan media papan flanel, antara lain dapat memotivasi dan mengaktifkan peserta
1 33
didik untuk belajar, dapat digunakan dan dipahami pada semua tingkat sekolah mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi, mudah membuatnya dan dapat dirancang oleh guru,
peserta didik, atau kerjasama antara keduanya, dapat digunakan untuk berbagai bidang studi atau mata pelajaran serta isi pesan mudah diganti-ganti.
Slamet Margani 2010 mengemukakan keunggulan dari media papan flanel, yaitu:
a. Papan flanel merupakan media yang praktis tidak perlu menggunakan peralatan elektronik untuk bisa menampilkannya.
b. Papan flanel bisa didisain dengan berbagai macam bentuk, mudah dan sederhana pembuatannya, Penampilannya menarik serta dapat memvisualisasi ide dan pesan
mudah untuk ditangkap dan dipahami. c. Karena bentuknya sederhana sehingga dapat dibuat sendiri oleh guru.
d. Dapat memusatkan perhatian siswa terhadap suatu masalah yang sedang dibicarakan.
e. Gambar yang disampaikan dapat dipasang dan dibongkar dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Karena penyajiannya seketika, selain menarik perhatian
siswa penggunaan papan flanel dapat membuat sajian lebih efisien. Selain memiliki beberapa keunggulan, papan flanel juga memiliki beberapa
kekurangan atau kelemahan. Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana 19981999: 199, kekurangan media papan flanel yaitu mudah rusak bila tidak dirawat secara teratur
dan memerlukan keterampilan dan ketekunan. Selain itu, kelemahan dari media papan flanel pada umumnya terletak pada kurang persiapan dan kurang terampilnya para guru
dalam menggunakan media I Wayan Santyasa, 2007: 12.
1 34
3. Penggunaan Media Papan Flanel dalam Pembelajaran