dan video. Sumber data sekunder juga digunakan untuk melengkapi dokumentasi yang dibutuhkan peneliti.
F. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang tidak dapat dihindari dalam penelitian. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang dicari. Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu
observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Pemahaman tentang pengumpulan data yaitu:
1. Observasi
Menurut Nasution
melalui Sugiyono,
2015: 64
menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Peneliti diharapkan dapat belajar tentang apa saja
yang akan diteliti, sehingga peneliti menguasai apa saja yang akan terjadi di lapangan sebelum penelitian.
Peneliti ini memilih menggunakan observasi terus terang karena, peneliti dalam mengumpulkan data dengan menyatakan
terus terang kepada narasumber, bahwa peneliti sedang melakukan penelitian tentang karakteristik tari Topeng Ngreni di Pusat Olah
Seni Retno Aji Mataram. Tahap
observasi dalam
penelitian ini,
peneliti menggunakan tahap observasi terfokus, karena data yang
dihasilkan dipersempit untuk mengfokuskan tentang karakteristik gerak tari Topeng Ngreni di Pusat Olah Seni Retno Aji Mataram.
Langkah peneliti selanjutnya memilih tahap observasi terseleksi, karena peneliti telah menemukan hasil data yang
berhubungan dengan penelitian tentang karakteristik tersebut,
sehingga hasil data yang ditemukan lebih rinci. 2.
Wawancara Mendalam
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan
Moleong, 2007:189. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melalukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam Sugiyono, 2014: 231. Esterberg melalui Sugiyono, 2015: 73 mengemukakan
macam-macam jenis wawancara yaitu 1 wawancara terstruktur, 2 wawancara semiterstruktur, dan 3 wawancaratidak terstruktur.
Peneliti ini menggunakan wawancara semiterstruktur, yaitu peneliti meminta narasumber untuk menjelaskan ide-idenya, pada saat
melakukan wawancara. Peneliti ini dibantu agar tercapainya informasi yang didapat, sehingga diperlukan perlengkapan pada