63
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan di SD Negeri 1 Panimbo ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi
program pendidikan
inklusi yang
diselenggarakan. Adapun hasil penelitian ini yang bisa dijelaskan meliputi
aspek perencanaan program, pelaksanaan program, dan evaluasi program. Data yang dikumpulkan menggunakan
teknik triangulasi data dengan model CIPP yang meliputi konteks, input, proses dan produk. Akan tetapi tidak
semua data yang dikumpulkan menggunakan triangulasi hanya beberapa contoh saja sedangkan pengumpulan
data lainnya menggunakan dwiangulasi data.
4.2.1 Komponen Konteks
4.2.1.1 Kebutuhan Sekolah Penyelenggara Inklusi Dengan kemajuan tehnologi seperti sekarang ini
berdampak pada perkembangan pendidikan yang meliputi sekolah yang berada di desa atau daerah terpencil dan di
kota-kota besar . Hal tersebut bisa dilihat pada Sekolah Dasar Negeri 1 Panimbo sebagai sekolah penyelenggara
pendidikan inklusi. Sekolah inklusi sangat dibutuhkan masyarakat sekitar agar mereka yang mempunyai anak
berkebutuhan khusus ABK bisa bersekolah. Masyarakat sekarang sudah mulai sadar akan pentingnya pendidikan
bagi putra-putrinya tidak terkecuali anak yang mem-
64
punyai kebutuhan khusus juga sudah bisa bersekolah, bergaul dengan teman-teman sebayanya di sekolah
inklusi. Seperti yang diungkapkan Kepala Sekolah dari hasil wawancara peneliti sebagai berikut:
Pemahaman masyarakat akan halnya pendidikan bagi putra-putrinya kini sudah mulai sadar terutama orang tua
yang mempunyai anak kurang sempurna cacad.Ini terbukti di sekolah kami SDN 1 Panimbo orang tua
sudah mau menyekolahkan anaknya yang kurang atau berke- butuhan khusus di sekolah ini.Dengan bukti ini
meyakinkan bahwa orang tua sudah mendukung SD Negeri 1 Panimbo sebagai penyelenggara pendidikan
inklusi .wawancara tanggal 9 Februari 2016
Hal senada juga diperkuat oleh guru kelas 6 sebagai berikut:
Para orang tua terutama mereka yang mempunyai anak berkebutuhan khusus kini sudah mulai menyadari dan
memperhatikan akan pentingnya pendidikan anaknya. Pendidikan tidak hanya untuk anak-anak yang normal
saja tetapi anak yang mengalami kekurangan juga bisa bersekolah bersama dengan anak normal di sekolah
reguler sekolah inklusi .wawancara tanggal
9 Februari 2016
Dari kedua pendapat di atas diperkuat oleh sunadi sebagai ketua komite sebagai berikut:
Sebelum ada sekolah inklusi di SD Negeri 1 Panimbo ini orang tua yang mempunyai anak mengalami kekurangan
tidak semua menyekolahkan anaknya. Karena mengang- gap bahwa anak yang mengalami kekurangan fisik cacad
tidak ada gunanya sekolah dan akan mengalami kesulitan dalam belajarnya.Tetapi sekarang setelah ada sekolah
inklusi yaitu SD Negeri 1 Panimbo para orang tua yang mempunyai anak ABK sudah mau menyekolahkan
anaknya karena juga dekat wawancara tanggal 9 Februari 2016.
65
Dari hasil keterangan wawancara di atas jelas bahwa sekolah inklusi sangat dibutuhkan oleh masya-
rakat sekitar seperti yang sudah berjalan di SD Negeri 1 Panimbo. Selain itu kesadaran orang tua akan pentingnya
pendidikan bagi putra-putrinya juga mulai tumbuh atau berkembang.
Penyelenggaraan sekolah inklusi di SD Negeri 1 Panimbo tidak lepas dari perhatian pemerintah baik
pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi. Hal ini dapat dilihat dari dokumen yang dimiliki sekolah dari
hasil pelatihandiklat yang sudah pernah dilakukan berupa sertifikat. Diklat tersebut dilaksanakan di BP-
Dikjur Provinsi Jawa Tengah Semarang. Disamping ada- nya diklat yang sudah dilaksanakan hal yang memper-
kuat penyelenggaran pendidikan inklusi di SD Negeri 1 Panimbo yaitu: adanya Surat Keputusan bersama dari
Bupati Grobogan dan Plan Indonesia Grobogan dengan nomor : 4213129B2007 tertanggal 2 Mei tahun 2007
tentang penyelenggaraan pendidikan inklusi. 4.2.1.2Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi
Pendidikan inklusi yang diselenggarakan di SD Negeri 1 Panimbo bertujuan untuk melayani dan men-
didik anak-anak yang mempunyai kekurangan fisikABK di wilayah Desa Panimbo yang selama ini belum bisa
menikmati bangku sekolah karena jauh dari sekolah SLB.
66
Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan kepala sekolah sebagai berikut:
Tujuan pendidikan inklusi di SDN 1 Panimbo adalah menampung bagi anak-anak yang mempunyai kelainan
fisik atau ABK agar bisa sekolah.Karena selama ini sebelum ada sekolah inklusi mereka yang mempunyai
anak ABK belum semuanya mau menyekolahkan di sekolah reguler, hanya ada satu atau dua orang saja yang
mau menyekolahkan di sekolah reguler. Selain itu tujuan sekolah inklusi ini juga membekali siswa supaya memiliki
kemampuan dan berkembang sesuai dengan apa yang ia miliki supaya lebih mandiri dibanding siswa lain yang
tidak bersekolah . wawancara tanggal 11 Februari 2016
Penjelasan lain mengenai tujuan penyelenggaraan pendidikan inklusi dituturkan oleh guru kelas empat
yang menyatakan sebagai berikut:
Agar tidak ketinggalan dengan siswa yang normal siswa ABK juga perlu pendidikan.Pendidikan yang pas bagi anak
ABK adalah sekolah SLB atau sekolah inklusi.Karena Sekolah SLB jauh keberadaanya yaitu di wilayah
kabupaten maka bagi anak ABK yang berada di daerah pinggiran atau jauh dari SLB bisa bersekolah di sekolah
inklusi terdekat yaitu di SDN 1 Panimbo. Saya bersama bapkibu guru lain berusaha semampu kami untuk bisa
memberikan pelayanan bagi siswa ABK agar bisa mandiri .wawancara tanggal 11 Februari 2016
Hal senada juga disampaikan oleh anggota komite sekolah bapak Muji yang menuturkan bahwa:
Siswa berkebutuhan khusus juga butuh pendidikan sebagaimana anak yang normal agar bisa berkembang.
Bagi orang tua yang mempunyai anak ABK sekarang sudah bisa menyekolahkan anaknya di SDN 1 Panimbo
sebagi sekolah penyelenggara inklusi dan sekolahnya tidak jauh .hasil wawancara tanggal 11 Februari 2016
Keterangan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan pendidikan inklusi di SD Negeri 1
67
Panimbo adalah untuk menampung dan memenuhi kebutuhan pendidikan bagi anak-anak ABK yang selama
ini belum bisa bersekolah khususnya di Desa Panimbo dan umumnya bagi masyarakat sekitar yang mempunyai
anak berkebutuhan khusus ABK. Pokok penekanannya pendidikan inklusi ini adalah agar bisa berkembang dan
mandiri setidaknya mampu mengurus dirinya sendiri sehingga tidak harus tergantung pada orang lain. Selain
dari itu dalam misinya SD Negeri 1 Panimbo juga men- dukung dengan adanya pendidikan inklusi ini.Adapun
misi tersebut berbunyi melayani peserta didik berke- butuhan khusus tanpa membedakan dengan peserta
didik lain . 4.2.1.3 DukunganMasyarakat, Komite dan Pimpinan
Pada awal penyelenggaraan sekolah inklusi masya- rakat belum begitu tahu apa itu sekolah inklusi. Dengan
adanya sekolah inklusi di SD Negeri 1 Panimbo tentunya bisa membuat orang tua terutama yang mempunyai anak
yang mengalami kekurangan merasa lega. Karena dengan adanya sekolah inklusi mereka setidaknya punya harapan
untuk bisa menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Sebagaimana hasil wawancara yang telah dilakukan
dengan Sutimin tokoh masyarakatulama menyatakan:
Dengan adanya sekolah inklusi yang bisa menampung semua anak tanpa perbedaan di SDN 1 Panimbo saya
sangat mendukung. Biar anak-anak yang mempunyai kekurangan fisik bisa bersekolah. Dulu sebelum ada
sekolah inklusi bagi orang tua yang mempunyai anak ABK
68 tidak mau menyekolahkan di sekolah reguler. Karena ia
beranggapan anak yang mengalami keku- rangan tidak bisa belajar seperti anak-anak yang normal. Bila sekolah
hanya menghabiskan waktu saja sehingga orang tua tidak bisa bekerja .wawancara tanggal 13Februari 2016
Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Sunadi selaku ketua komite SD Negeri 1 Panimbo sebagai
berikut:
SDN 1 Panimbo sebagai penyelenggara sekolah inklusi sangat membantu masyarakat terlebih orang tua yang
mempunyai anak berkelainan khusus. Saya sebagai komite juga sangat merespon. Dengan adanya sekolah
inklusi anak-anak ABK bisa sekolah di SDN 1 Panimbo dan tidak harus jauh-jauh ke SLB karena orang tuanya
juga tidak mampu untuk membiayainya . wawancara tanggal 13 Februari 2016
Selain penjelasan tersebut di atas pernyataan ini juga diperkuat oleh Suratman, S.Pd, M.Pd selaku kepala
sekolah SD Negeri 1 Panimbo sebagai berikut:
Sudah menjadi tugas saya sebagai kepala sekolah untuk melanjutkan sekolah inklusi di SD ini. Karena SD ini
ditunjuk sebagai sekolah penyelenggara inkulsi ya saya siap melanjutkan sesuai dengan kemampuan saya.
Apalagi saya juga belum pernah mengikuti pelatihan tentang inklusi. Yang penting kita dukung secara
bersama-sama antara kepala sekolah, guru-guru, komite, wali murid dan masyarakat sekitar. Mudah-mudahan
nanti ada pelatihan tentang sekolah penyelenggara inklusi lagi
sehingga pengetahuan tentang inklusi semakin
bertambah .wawancara tanggal 13 Februari 2016
Dari hasil wawancara ketiga nara sumber dapat dipertegas bahwa dengan adanya sekolah inklusi di SD
Negeri 1 Panimbo sangat membantu masyarakat. Sekolah inklusi sangat dibutuhkan oleh masyarakat terlebih orang
tua yang mempunyai anak ABK. Karena dengan adanya
69
sekolah inklusi yang dekat anak-anak penyandang cacad bisa bersekolah. Anak-anak ABK bisa bergaul, berin-
teraksi dengan anak normal lainnya dan belajar bersama- sama tanpa ada perbedaan.
4.2.1.4 Sosialisasi Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi Untuk persiapan pelaksanaan pendidikan inklusi
pihak sekolah sudah melakukan sosialisai kepada masya- rakat dan sekolah di sekitar baik pada waktu penerimaan
murid baru, dalam pertemuan-pertemuan maupun acara- acara di masyarakat agar pihak orang tua ABK atau
masyarakat pada umumnya tahu dan mau untuk menye- kolahkan anaknya di sekolah inklusi yang ada yaitu di
SD Negeri 1 Panimbo. Sebagaimana penjelasan Rindho Budi Utomo guru kelas enam berikut ini:
Pada awalnya sebelum penyelenggaraan sekolah inklusi di SDN 1 Panimbo kepala sekolah bersama dengan guru-
guru melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan
sekolah di sekitar Desa Panimbo. Tujuan sosialisai ini agar masyarakat dan orang tua yang mempunyai anak ABK
tahu dan bisa menyekolahkan anaknya. Anak-anak ABK tidak harus bersekolah di SDLB atau SLB yang ada di kota
kabupaten tapi sekolah di sekolah inklusi terdekat yang ada .wawancara tanggal 15 Februari 2016
Kepala Sekolah SD Negeri 1 Panimbo juga menjelaskan sebagai berikut:
Saya sebagai kepala sekolah baru di SD ini.Ketika sekolah ini ditunjuk untuk melaksanakan pendidikan
inklusi saya sebagai kepala sekolah di SD Negeri 2 Panimbo yang berada di di sebelah timur dari SDN 1
Panimbo.Pada waktu itu kepala sekolah dan guru-guru pernah melakukan sosialisasi di SD saya pada saat ada
pertemuan dengan wali murid .
wawancara tanggal 15Februari 2016
70
Hal senada juga dituturkan Sunadi sebagai komite yang sudah dua kali terpilih dan menjadi ketuanya
sebagai berikut:
Penyelenggaraan inklusi di Desa Panimbo adalah hal yang baru bagi masyarakat.Apalagi ditingkat Kecamatan
Kedungjati juga belum ada sehingga untuk pelaksanaanya pasti ada hambatannya. Agar masalah tersebut bisa
diatasi maka pihak sekolah melakukan sosialisai kepada masyarakat agar mereka tahu dan paham akan pentingya
pendidikan, serta menerima keberadaan sekolah inklusi yang ada di SDN 1 Panimbo. Untuk sosialisasi dengan
sekolah lain SDN 1 Panimbo sudah melakukan di SDN 2 Panimbo
sebagai sekolah
tetangga dan
terdekat . wawancara tanggal 15 Februari 2016
Sebagai sekolah penyelenggara pendidikan inklusi SD Negeri 1 Panimbo juga menerima murid dari wilayah
luar Desa Panimbo yang berada disekitarnya. Karena SD Negeri
1 Panimbo
berdekatan dengan
wilayah KecamatanWonosegoro tepatnya Desa Bengle. Dari
masyarakat Desa Bengle yang berada dekat wilayah Desa Panimbo juga bersekolah di SD Negeri 1 Panimbo bahkan
ada anak ABK tuna rungu belum ada identifikasi yang resmi dari pihak terkait dan slowleaner.Untuk kegiatan
sosialisasi pada awal penyelengaraan biaya dibebankan pada BOS yang ada. Sedangkan untuk sosialisasi
lanjutan setelah men- dapatkan beasiswa dari APBD tingkat I anggaran diambilkan dari beasiswa yang
diterima siswa ABK sesuai proposal yang telah dibuat. bukti dokumen
71
4.2.2 Komponen Input