Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
10
negara agar dapat membentuk masyarakat yang memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi kehidupan selaras dengan
fitrahnya serta mampu mengembangkan kehidupan menjadi lebih baik dari setiap masa ke masa berikutnya.
Berdasarkan beberapa pendapat yang ada dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan proses atau upaya manusia dalam mengubah sikap
serta tingkah laku sehingga mampu bertanggung jawab akan kewajiban yang diembannya untuk negara, masyarakat dan mampu mengembangkan
kehidupannya sendiri agar menjadi lebih baik dari waktu ke waktu yang akan datang.
b. Fungsi Pendidikan Fungsi pendidikan merupakan serangkain tugas atau misi yang
diemban dan harus dilaksanakan oleh pendidikan Dirto Hadisusanto dalam Dwi Siswoyo. et al, 2011: 24. Tugas atau misi pendidikan itu dapat tertuju
pada diri manusia yang dididik maupun kepada masyarakat bangsa ditempat ia hidup. Bagi dirinya sendiri, pendidikan berfungsi menyiapkan dirinya agar
menjadi manusia secara utuh, sehingga ia dapat menunaikan t ugas hidupnya secara baik dan dapat hidup wajar sebagai manusia.
Pendidikan untuk menyiapkan manusia sebagai manusia, pernyataan ini dapat dimengerti jika kita kembali mengingat pendapat Driyarkara dalam
Dwi Siswoyo. et al 2011:
24 bahwa pendidikan adalah usaha
memanusiakan manusia muda. Manusia muda yang belum sempurna, yang
11
masih bertumbuh dan berkembang, dipersiapkan ditumbuh kembangkan menjadi manusia, yaitu manusia seutuhnya.
Pendidikan menyiapkan manusia sebagai warga negara yang baik, maksud pernyataan ini adalah agar manusia sebagai warga suatu negara
menjadi warga negara yang baik, yang dapat melaksanakan semua kewajiban dan menyadari akan haknya secara baik. Melalui pendidikan
dimaksudkan agar para warga negara ini menjadi patriotisme nasional. Menurut Jeane H. Balantine dalam Dwi Siswoyo. et al 2011: 25, fungsi
pendidikan bagi masyarakat meliputi 1 fungsi sosialisasi, 2 fungsi seleksi, latihan dan alokasi, 3 fungsi inovasi dan perubahan sosial, 4 fungsi
pengembangan pribadi dan sosial. Sedangkan menurut Alex I nkeles dalam Dwi Siswoyo. et al, 2011: 25 mengatakan bahwa fungsi pendidikan itu
adalah sebagai berikut: 1 mengindahkan nilai-nilai budaya, 2 fungsi nilai pengajaran, 3 fungsi meningkatkan mobilitas sosial, 4 fungsi stratifikasi,
5 fungsi latihan jabatan, 6 fungsi mengembangkan dan m emantapkan hubungan-hubungan sosial, 7 fungsi membentuk semangat kebangsaan
dan 8 fungsi mengasuh bayi. Adapun fungsi pendidikan yang ditetapkan menurut pasal 3 Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut: “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa” . Disini terkandung ada fungsi sebagai
nation and character building, yang
12
selama ini banyak dikritik dan terabaikan. Dari bermacam -macam fungsi tersebut jelaslah bahwa pendidikan mengemban fungsi yang sangat luas
karena menyentuh segala segi kehidupan manusia. Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan dapat disimpulkan
bahwa fungsi pendidikan adalah menyiapkan manusia individu menjadi manusia yang berguna bagi dirinya serta bagi kehidupan disekitarnya.
c. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. Menurut M. J Langeveld dalam Dwi Siswoyo. et al
2011: 26 mengemukakan ada enam macam tujuan pendidikan, yaitu 1 tujuan umum, 2 tujuan khusus, 3 tujuan tak lengkap, 4 tujuan
sementara, 5 tujuan intermedier dan 6 tujuan insidental. Tujuan umum adalah tujuan paling akhir dan merupakan keseluruhan tujuan yang ingin
dicapai oleh pendidikan. Menurut Hoogveld dalam Dwi Siswoyo. et al 2011: 26 mendidik itu berarti membantu manusia muda agar ia mampu
menunaikan tugas hidupnya secara berdiri sendiri. Yang dikejar adalah kemampuan tertentu dan manusia muda itu agar kelak mempunyai
kesempurnaan tertentu. Menurut Notonagoro dalam Dwi Siswoyo. et al 2011: 26, secara
filosofis tujuan akhir pendidikan adalah tercapainya kebahagiaan sempurna. Kebahagiaan sempurna menurut Notonagoro adalah suatu keadaan yang
menimbulkan 1 kepuasaan sepuas-puasnya hingga 2 tidak menimbulkan