55
5.1.1 Perbedaan Nilai Pre-test dan Post-test pada Kelompok Eksperimen
Perbedaan antara nilai pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen dapat diketahui dengan melakukan uji Wilcoxon dengan menggunakan SPSS versi
15.00 . Pada uji Wilcoxon, data dikatakan ada perbedaan antara nilai pre-test dan
post-test apabila p value 0,05. Dari 26 sampel, 9 sampel mengalami peningkatan
nilai pre-test dan post-test. Setelah dilakukan pengujian, diperoleh hasil bahwa nilai p adalah 0,001. Hal tersebut menunjukkan bahwa p value 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai pre-test dan post-test
pada kelompok eksperimen. Hasil yang bermakna ini menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dapat
mengikuti kegiatan pelatihan kader dengan simulasi monopoli. Pelatihan kader yang diberikan tersebut merupakan suatu pendekatan yang edukatif untuk
menghasilkan individu atau masyarakat yang diperlukan dalam rangka meningkatkan atau mempertahankan gizi baik.
Perbedaan yang bermakna antara nilai pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen ini juga menunjukkan bahwa pelatihan kader dengan
simulasi monopoli dapat membantu menggali pengetahuan dan melatih ketrampilan kader Posyandu.
Dalam hal ini, pendidikan kesehatan penyuluhan kesehatan merupakan segala upaya yang direncanakan untuk menggugah kesadaran, memberikan atau
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang pemeliharaan dan peningkatan kesehatan baik bagi dirinya sendiri, keluarganya, maupun
masyarakatnya. Selain itu, pendidikan kesehatan juga memberdayakan masyarakat agar mampu mengadakan sarana dan prasarana kesehatan, sebagai bentuk
56
pelatihan-pelatihan sikap dan perilaku tentang hidup sehat bagi masyarakat dan petugas kesehatan Soekidjo Notoatmodjo, 2003:17.
Alat bantu atau peraga atau media pendidikan adalah alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan atau pengajarannya, dalam
hal ini adalah media simulasi monopoli. Faedah penggunaan media adalah: 1 Menimbulkan minat sasaran pendidikan, 2 Mencapai sasaran yang lebih banyak,
3 Membantu dalam mengatasi banyak hambatan, 4 Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan sasaran yang diterima kepada orang lain, 5
Mempermudah penyampaian bahan pendidikan atau informasi oleh pendidik, 6 Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan, 7 Mendorong
keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami dan akhirnya mendapatkan pengertian yang lebih baik, 8 Membantu menegakkan pengertian
yang diperoleh Soekidjo Notoatmodjo, 2003:64. Dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan, media akan sangat membantu
menyampaikan pesan-pesan kesehatan dengan lebih jelas. Media pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu pendidikan. Media pendidikan
kesehatan merupakan alat atau saluran channel yang digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat Soekidjo
Notoatmodjo, 2003:71.
5.1.2 Perbedaan Nilai Pre-test dan Post-test pada Kelompok Kontrol