7
Wisatawan nusantara dan mancanegara juga ditetapkan sebagai responden dalam penelitian ini, karena merekalah yang mengonsumsi warisan budaya dunia yang ditetapkan
sebagai daya tarik wisata. Persepsi dan informasi para wisatawan sangat penting untuk memahami implementasi THK dalam pengelolaan warisan budaya dunia sebagai daya tarik
wisata di Bali. Persepsi wisatawan akan sangat penting terkait dengan keberlanjutan atau kesinambungan sustainability daya tarik wista tersebut.
2.4 Metode Pengumpulan Data dan Informasi 2.4.1 Pengamatan
Metode pengamatan yang diterapkan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mencermati perilaku wisatawan dan warga masyarakat dalam konteks pengelolaan warisan
budaya dunia. Namun perlu dikemukakan di sini, bahwa dalam pengamatan juga dilakukan wawancara dengan menanyakan sesuatu yang telah dilihat dan didengar terkait dengan tujuan
penelitian ini, guna memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang lebih jauh. Hal ini biasa dilakukan dalam pengamatan terlibat, sehingga para akhli mengatakan pengamatan terlibat
sebagai pengamatan langsung bersama metode lainnya dalam pengumpulan informasi Mulyana, 2006 : 162, atau sebagai pengamatan yang bercirikan interaksi peneliti dengan
subjek Satori dan Komariah, 2009 : 117.
2.4.2 Wawancara Mendalam
Teknik wawancara mendalam digunakan dalam penelitian ini terutama untuk menggali informasi mengenai pengalaman individu yang biasanya disebut sebagai metode
penggunaan data pengalaman individu individual life history atau dokumen manusia human document Koentjaraningrat, 1989 : 158. Dalam hal ini peneliti akan mengajukan
8
pertanyaan-pertanyaan secara bebas dan leluasa tanpa terikat pada suatu daftar pertanyaan rinci yang disiapkan sebelumnya. Dengan cara ini memungkinkan wawancara berlangsung
luwes, arahnya bisa lebih terbuka sehingga diperoleh informasi yang lebih kaya, pembicaraan tidak terlampau terpaku atau tidak menjemukanmembosankan baik bagi peneliti maupun
bagi informan.
2.4.3 Studi Dokumen
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mempelajari bahan-bahan tertulis seperti surat keputusan, arsip-arsip, dokumen tentang daya tarik wisata Pura Taman
Ayun dan Tirta Empul. Di samping itu, dilakukan pula kajian pustaka yang berkaitan dengan daya tarik wisata sejenis untuk mendapatkan masukan sebagai bahan komperasi mengenai
pengelolaan daya tarik wisata lain dengan perpsektif Tri Hita Karana.
2. 4.4 KuesionerAngket
Dalam penelitian ini ditetapkan 60 orang responden wisatawan mancanegara dan nusantara, yang ditentukan secara kebetulan accidental sampling pada saat pengumpulan
data. Responden tersebut terdiri atas 30 orang wisatawan mancanegara dan 30 orang wisatawan nusantara. Jumlah responden di masing-masing lokasi penelitian yakni di Pura
Taman Ayun dan Tirta Empul terdiri atas 15 orang wisatawan mancanegara dan 15 orang wisatawan nusantara.
Untuk mengukur persepsi wisatawan, digunakan kuesioner yang disesuaikan atau dimodifikasi sesuai dengan atraksi, aksesibilitas, fasilitas, dan manajemenorganisasi, yang
terkait dengan nilai-nilai Tri Hita Karana yakni Parhyangan, Pawongan, dan Palemahan. Kuesioner diberikan kepada 60 orang wisatawan mancanegara dan nusantara yang
9
berkunjung ke Pura Taman Ayun dan Tirta Empul. Wisatawan mengisi langsung kuesioner yang disajikan dalam bentuk pertanyaan dan jawabannya telah disediakan dengan cara
mencentang V atau memberi tanda silang X pada kotak jawaban yang telah disiapkan.
2.5 Analisis Data