23
5. Teknik pengumpulan data
1. Teknik Wawancara
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu data primer diperoleh dengan teknik wawancara interview. Wawancara interview
merupakan suatu cara untuk memperoleh informasi dengan bertanya langsung pada yang diwawancarai respoden dan informan, untuk memperoleh data yang
otentik tentang jaminan kesehatan pekerja non kontrak. Data-data yang dikumpulkan melalui wawancara ini dilakukan dengan tanya jawab secara
sistematis dimana peneliti bertatap muka langsung dengan kepala bidang kepegawaian Badan Diklat Provinsi Bali sebagai pihak yang berkompetensi untuk
memberikan pernyataan. 2.
Teknik Kepustakaan Untuk mendapatkan data sekunder, teknik yang digunakan, yaitu dengan
studi kepustakaan dengan membaca, menelaah, dan mengklasifikasikan data-data dari peraturan perundang-undangan serta beberapa literatur yang berkaitan
dengan permasalahan. Data dikelompokan lalu dilakukan dengan mengutip bagian-bagian penting baik yang berupa kutipan langsung maupun tidak
langsung.
27
6. Teknik pengolahan dan analisis data
Setelah data - data yang diperoleh terkumpul, baik data lapangan maupun data kepustakaan selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis. Pengolahan data
ini disajikan secara deskriptif, yaitu pemaparan secara jelas dan terperinci
27
M. Syamsudin, 2007, Operasionalisasi Penelitian Hukum, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, h. 101.
24
mengenai penelitian terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya dalam hal ini mengenai jaminan kesehatan pekerja Outsourcing
,Sedangkan untuk menguraikan dan menjelaskan pengertian tentang masalah hukum yang data-datanya telah terkumpul dilakukan analisis kualitatif. Analisis
kualitatif ditunjukan terhadap data-data yang sifatnya berdasarkan kualitas dan kemudian disusun secara sistematis guna memperoleh suatu kesimpulan dan
kejelasan dalam pembahasan masalah.
25
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM DAN
PEKERJA OUTSOURCING
2.1 Perlindungan Hukum 2.1.1 Pengertian perlindungan hukum
Perlindungan hukum diartikan sebagai suatu bentuk tindakan atau perbuatan hukum pemerintah yang diberikan kepada subjek hukum sesuai dengan hak dan
kewajibannya yang dilaksanakan berdasarkan hukum positif di Indonesia. Perlindungan hukum timbul karena adanya suatu hubungan hukum. Hubungan
hukum adalah interaksi antara subjek hukum yang memiliki relevansi hukum atau mempunyai akibat hukum timbulnya hak dan kewajiban.
28
Perlindungan Hukum juga dapat diartikan sebagai segala daya upaya yang dilakukan secara sadar oleh setiap orang maupun lembaga pemerintah, swasta
yang bertujuan mengusahakan pengamanan, penguasaan dan pemenuhan kesejahteraan hidup sesuai dengan hak-hak asasi yang ada. Pada prinsipnya
perlindungan hukum tidak membedakan terhadap kaum pria maupun wanita, sistem pemerintahan negara sebagaimana yang telah dicantumkan dalam
penjelasan UUD 1945 diantaranya menyatakan prinsip Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum rechtstaaf dan pemerintah berdasar atas sistem
28
Soeroso, 2006, Pengahantar Ilmu Hukum, Cetakan Kedelapan, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, h. 49.