keratinosit, dan sel penyusun lapisan epidermis kulit Halim dkk., 2010.
4. Sel Punca Mesenkimal:
Mampu berdiferensiasi menjadi osteosit, kondrosit, adiposit, dan berbagai jenis sel penyusun jaringan ikat Halim dkk., 2010.
5. Sel Punca Jantung:
Mampu berdiferensiasi menjadi tiga jenis sel utama penyusun or- gan jantung, yaitu endotel, kardiomiosit, dan sel otot polos Halim
dkk., 2010. Khusus untuk sel punca dewasa, walaupun telah disebutkan sebelumnya bahwa
potensi diferensiasi yang telah dimilikinya hanya tergolong multipotent, namun jurnal-jurnal ilmiah beberapa tahun terakhir ini: menyatakan bukti dapat terjadinya
transdiferensiasi Halim dkk., 2010.
2.4.3 Homing
Definisi homing sebagai aktivitas sel punca untuk kembali ke rumahnya, yaitu jaringan tubuh yang rusak dan hendak diperbaiki. Sejumlah faktor memegang peran
penting untuk membantu keberlangsungan proses homing ini. Istilah homing pertama kali digunakan untuk mendeskripsikan proses yang terjadi dalam transplantasi sel dari
sumsum tulang. Sel punca hematopoietik yang disuntikkan ke pembuluh darah akan segera menuju ke bagian sumsum tulang yang mengalami kerusakan. Dalam uji la-
boratorium pada hewan, sel punca diberi suatu penanda untuk melacak keberadaann- ya setelah masuk ke dalam pembuluh darah. Melalui percobaan tersebut, sel punca
yang terbukti segera menuju jaringan tubuh hewan yang rusak. Pada penyelidikan selanjutnya, aktivitas sel punca seperti ini diduga dipengaruhi oleh adanya protein
spesifik yang dilepaskan oleh sel-sel tubuh yang rusak sebagai bentuk komunikasi seluler. Protein ini bersifat kemoatraktif, sehingga mampu menarik sel punca yang
berada di peredaran pembuluh darah, untuk menuju ke arah keberadaan proteinnya Halim dkk., 2010.
2.4.4 Mekanisme regenerasi jaringan oleh sel punca
Setelah sel punca yang diadministrasikan secara sistemik atau secara langsung sampai pada jaringan yang dituju, maka mekanisme regenerasi jaringan yang rusak
pun segera dimulai. Mekanisme perbaikan jaringan yang rusak dengan menggunakan sel punca terdiri dari dua jenis, yaitu diferensiasi sel punca dan produksi faktor per-
tumbuhan. Diferensiasi sel punca, dengan kemampuan ini maka sel punca yang telah sampai pada lokasi kerusakan sel dalam jaringan tubuh akan mampu berdiferensiasi
menjadi sel somatik jaringan tubuh tersebut, sehingga mampu menggantikan sel-sel yang telah rusak. Produksi faktor pertumbuhan, sel punca yang ditransplantasikan ke
dalam tubuh secara sistemik dapat menginduksi sel punca lain yang berada di berbagai organ tubuh pasien sendiri untuk berproliferasi dan bergerak menuju ke
jaringan organ yang mengalami kerusakan. Salah satu hal yang diduga menyebabkan hal ini adalah sejumlah faktor yang diproduksi oleh sel punca yang dicangkokkan ke
dalam tubuh, mampu merangsang pengeluaran sel punca dari berbagai organ tubuh pasien. Faktor-faktor ini adalah sitokin dan faktor pertumbuhan Halim dkk., 2010.
2.5 Sel Punca Mesenkimal Mesenchymal Stem Cell MSC