commit to user
5
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Umum 2.1.1. Tujuan dari pengaturan Simpang
Simpang adalah suatu area yang kritis pada suatu jalan raya yang merupakan tempat titik konflik dan tempat kemacetan karena bertemunya dua ruas jalan atau
lebih Pignataro, 1973. Karena merupakan tempat terjadinya konflik dan kemacetan maka hampir semua simpang terutama di perkotaan membutuhkan
pengaturan. Secara umum tujuan pengaturan simpang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
Untuk mengurangi kecelakaan
Bertemunya beberapa pergerakan kendaraan dari berbagai arah menuju suatu area yang sama, yakni ruang di tengah simpang, dapat digambarkan sebagai
suatu kondisi ‘
bottleneck
’ dimana arus dari kaki-kaki simpang merupakan bagian ‘
upstream
’ dan area di tengah–tengah simpang sebagai ’
downstream
’. Kondisi ini sebenarnya tidak akan menjadi masalah bilamana arus dari tiap
bagian pendekat tidak datang secara bersamaan, melainkan secara bergantian. Namun kenyataannya sulit dijumpai, terutama pada simpang di daerah
perkotaan, yang pada kenyataannya arus datang pada waktu yang bersamaan yang hal ini akan menimbulkan konflik antar kendaraan. Konflik kendaraan
pada simpang terjadi karena pergerakan kendaraan, yang secara garis besar dapat digolongkan menjadi: gerak saling memotong
crossing
, gerak menggabung
converging
, dan gerak memisah
diverging
.
commit to user 6
Jenis-jenis kecelakaan yang mungkin terjadi pada simpang adalah:
a. Tabrakan bersudut 90
Right Angle Collision
Suatu tabrakan yang terjadi dari dua kendaraan yang datang dari arah berbeda sehingga titik konflik membentuk sudut 90
.
Gambar 2.1 Right Angle Collision
b. Tabrakan dari arah samping
Side Sweeping Collision
Suatu tabrakan yang terjadi jika suatu kendaraan ditabrak dari arah samping oleh kendaraan lain.
Gambar 2.2 Side Sweeping Collision
c. Tabrakan dari arah depan
Head on Collision
Suatu tabrakan yang terjadi jika dua buah kendaraan datang dari arah depan membentuk sudut 180
.
Gambar 2.3 Head on Collision
commit to user 7
2.
Untuk Meningkatkan Kapasitas Karena terjadi konflik maka kapasitas simpang menjadi berkurang dan
jauh lebih kecil dibandingkan dengan kapasitas pada pendekat. Dengan adanya pengaturan maka konflik bisa dikurangi dan akibatnya kapasitas
menjadi meningkat.
3. Meminimumkan Tundaan Pada suatu simpang yang terdiri dari dua macam arus pendekat yakni bagian
utama
major
dan minor, maka biasanya arus dari arah utama merupakan arus menerus dengan kecepatan yang tinggi. Jika tanpa pengaturan sama
sekali maka arus yang datang dari arah minor akan sulit sekali menyela terutama jika arus dari arah utama cukup tinggi. Dengan demikian maka arus
dari arah minor akan mengalami tundaan yang cukup besar. Dengan adanya pengaturan maka tundaan dari arah minor akan bisa dikurangi, sekalipun
tundaan dari arah utama menjadi bertambah, namun perhitungan secara keseluruhan tundaan akan menurun.
commit to user 8
2.2. Simpang tak bersinyal 2.2.1. Definisi dan Istilah di Simpang Tak Bersinyal