Pengertian Potensi TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 22 b. Efisiensi Efisiensi adalah perbandingan antara hasil riil yang dicapai seseorang dengan standar hasil minimumnya Ibnu Syamsi, 1994:3. Fandy Tjiptono 1998:4 juga mengemukakan bahwa: “Efisiensi merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan jasa, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”. Sedangkan menurut M.S.P Hasibuan 1996:165, efisiensi itu adalah perbandingan antara input dan output atau perbandingan manfaat dengan biaya Efisiensi dalam hubungannya dengan optimalisasi peningkatan pajak daerah sangat ditentukan oleh beberapa jumlah biaya yang diperlukan dan dikeluarkan sebagai biaya pungut dan penggunaan jumlah petugas pemungutan pajak juga ketersediaan sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pemungutan pajak tersebut agar bisa mencapai hasil pajak yang tinggi sehingga bisa berdayaguna.

2. Pengertian Potensi

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Poewadarminta 1997:92 mengemukakan bahwa : “Potensi diartikan sebagai Kemampuan”. Sedangkan Alwi M. Dahlan 1989:42 merumuskan : “Kemampuan melaksanakan suatu pekerjaan dengan hasil yang memuaskan baik berupa barang atau jasa yang merupakan kebutuhan masyarakat”. commit to user 23 Jika dikaitkan dengan Pendapatan Asli Daerah maka potensi adalah suatu kesanggupan pemerintah daerah dalam membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan kegiatan kemasyarakatan di daerah dalam pencapaian tujuan negara. Kesanggupan yang dimaksudkan yaitu kemampuan sumber daya yang dimiliki oleh daerah atau dapat pula diartikan sebagai kemampuan sumber daya yang dimiliki oleh setiap daerah. Serta dapat pula diartikan sebagai kemampuan atau kesanggupan daerah untuk menghasilkan dana dalam keadaan seratus persen berdasarkan sumber daya yang ada. Dimana potensi diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang berguna bagi daerah yang ditujukan untuk peningkatan kemajuan pembangunan daerah. 3. Pajak Secara Umum a. Pengertian Pajak Banyak para ahli yang memberikan batasan tentang pajak, pengertian pajak yang dikemukakan para ahli sebagai berikut: 1 Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang- Undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapatkan jasa timbal kontraprestasi secara langsung dapat ditujukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum Rochmat Soemitro dalam Suandy, Erly, 2008:7. 2 Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan yang terutang dan wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapatkan prestasi kembali, yang langsung dapat commit to user 24 ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan Andriani dalam Waluyo, 2010:2. 3 Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum, tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum Feldmann dalam Resmi, Siti, 2009:2 b. Fungsi Pajak Fungsi pajak dibedakan menjadi dua Resmi, Siti, 2009: 3: 1 Fungsi penerimaan Budgetair yaitu pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran pemerintah. 2 Fungsi mengatur Regulerendyaitu pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan sosial dibidang sosial dan ekonomi. c. Asas Pemungutan Pajak Berikut adalah asas pemungutan pajak Adam Smith dalam Suandy, Erly, 2008: 27: 1 Equality, yaitu pembebanan pajak hendaknya seimbang dengan penghasilan yang dinikmatinya, commit to user 25 2 Certainty, yaitu pembayaran pajak oleh wajib pajak hendaknya harus jelas mengenai subjek pajak, objek pajak, tarif pajak,dan ketentuan mengenai pembayarannya, 3 Convenience of Payment, yaitu pajak hendaknya dipungut saat terbaik bagi wajib pajak yaitu saat wajib pajak menerima keuntungan atau penghasilan yang dikenakan pajak, 4 Economic of Collections, yaitu pemungutan pajak hendaknya sehemat mungkin manfaat lebih besar daripada biaya. d. Sistem Pemungutan Pajak Pada dasarnya terdapat tiga sistem pemungutan pajak yang berlaku Waluyo, 2010: 17: 1 Official Assesment System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-cirinya sebagai berikut: a Besarnya pajak yang terutang ditentukan oleh fiskus, b Wajib pajak bersifat pasif, c Utang pajak timbul setelah dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak oleh fiskus. 2 Self Assesment System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan menghitung, memperhitungkan, membayar, melaporkan sendiri besarnya pajak yang terutang. commit to user 26 3 With Holding System adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. e. Penggolongan Jenis-Jenis Pajak Pajak dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok Waluyo, 2010: 12: 1 Menurut Golongannya a Pajak Langsung, adalah pajak yang bebannya harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain serta dikenakan secara berulang-ulang pada waktu tertentu, misalnya Pajak Penghasilan PPh. b Pajak Tidak Langsung, adalah pajak yang bebannya dapat dilimpahkan kepada orang lain dan hanya dikenakan pada hal- hal tertentu atau peristiwa-peristiwa tertentu, misalnya Pajak Pertambahan Nilai PPN. 2 Menurut Sifatnya a Pajak Subjektif, adalah jenis pajak yang dikenakan dengan pertama-tama memperhatikan keadaan pribadi wajib pajak, b Pajak Objektif, adalah jenis pajak yang dikenakan dengan pertama-tama memperhatikan atau melihat objeknya baik berupa keadaan, perbuatan, atau peristiwa yang menyebabkan timbulnya kewajiban membayar pajak. commit to user 27 3 Menurut Lembaga Pemungutannya a Pajak Pusat, adalah jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Departemen Keuangan. b Pajak Daerah, adalah jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah yang dalam pelaksanaannya sehari-hari