BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Potongan Penjualan
a. Pengertian Potongan Penjualan
Transaksi perdagangan selalu melibatkan dua pihak yaitu pihak pembeli sebagai pihak penerima barang dan penjual sebagai pihak yang menyerahkan barang.
Sebelum transaksi terjadi kedua belah pihak harus mencapai kesepakatan mengenai harga dari barang-barang yang diperjualbelikan beserta syarat-syarat lainnya,
termasuk di dalamnya mengenai potongan penjualan. Potongan penjualan merupakan salah satu cara yang digunakan perusahaan untuk menarik minat pembeli untuk
melakukan transaksi pembelian.
Soemarso 2002:162 juga menjelaskan bahwa “Potongan penjualan atau
potongan tunai cash discount adalah potongan harga yang diberikan apabila
pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu kredit.” Di lain pihak Simamora 2000:154 mengemukakan bahwa “Potongan penjualan adalah potongan tunai cash
discount yang ditawarkan kepada para pelanggan yang membeli barang-barang
dagangan secara kredit.” Menurut Ismaya 2005:252: “Potongan penjualan adalah
potongan terhadap harga penjualan yang telah disetujui apabila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu yang lebih cepat dari jangka waktu kredit, potongan penjualan
adalah potongan tunai dipandang dari sudut penjual.”
Universitas Sumatera Utara
Penjualan yang tercantum dalam laba rugi pada dasarnya adalah penjualan kotor sebelum dikurangi potongan penjualan. Setelah dikurangi dengan retur penjualan serta
potongan penjualan maka didapatkan nilai penjualan yang sebenarnya atau dalam hal ini adalah penjualan bersih. Penjualan bersih inilah yang akan diakui sebagai
pendapatan yang akan mempengaruhi besar kecilnya penghasilan perusahaan.
b. Jenis-Jenis Potongan Penjualan
Dalam praktek dunia usaha saat ini, terdapat berbagai macam potongan penjualan atau diskon yang digunakan oleh perusahaan untuk menarik minat pelanggan dan
merangsang adanya pembelian dan pembayaran dengan segera. Seperti yang dikemukakan oleh Kotler 2005 :162, potongan penjualan antara lain terdiri dari :
1 Diskon Tunai, yaitu penurunan harga bagi pembeli yang segera membayar tagihan. Contoh yang lazim adalah, “210, neto 30”, yang berarti bahwa
pembayaran akan jatuh tempo dalam 30 hari dan bahwa pembeli tersebut dapat mengurangkan 2 persen dengan membayar tagihan tersebut dalam 10
hari.
2 Diskon Kuantitas, yaitu penurunan harga bagi orang yang membeli dalam jumlah besar. Contoh yang lazim adalah “10 per unit dibawah 100 unit; 9
per unit untuk 100 unit atau lebih”. Diskon kuantitas harus ditawarkan sama untuk pelanggan dan tidak boleh melebihi penghematan biaya yang diperoleh
penjual. Diskon tersebut dapat ditawarkan untuk masing-masing pesanan yang dilakukan atau untuk jumlah unit yang dipesan selama kurun waktu
tertentu.
1. Diskon Fungsional, diskon juga disebut diskon dagang, ditawarkan produsen
kepada anggota-anggota saluran perdagangan jika mereka melakukan fungsi tertentu, seperti menjual, menyimpan, atau melakukan pencatatan. Produsen
harus menawarkan diskon fungsional yang sama dalam masing-masing saluran.
2. Diskon Musim, yaitu penurunan harga untuk orang yang membeli barang atau
jasa di luar musim. Hotel, motel, dan perusahaan penerbangan menawarkan diskon musim pada masa-masa penjualan yang lambat.
3. Potongan Harga, yaitu pembayaran ekstra yang dirancang untuk memperoleh
partisipasi penjual ulang reseller dalam program khusus. Potongan harga tukar tambah trade-in allowance diberikan kepada orang yang
mengembalikan barang lama ketika membeli barang yang baru. Potongan harga promosi promotional allowances memberikan kepada penyalur
imbalan karena berperan serta dalam program pengiklanan dan dukungan penjualan.
Universitas Sumatera Utara
2. Penjualan