Daisy Mia Arifin, 2014 Hubungan sensation seeking trait dengan perilaku seksual pada siswa SMA di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2 Menjumlahkan seluruh skor pada masing-masing instrumen perilaku
seksual yang diperoleh responden kemudian menentukan mean dan standar deviasi yang selanjutnya dibuat kategorisasi berdasarkan mean dan
standar deviasi tersebut.
Tabel 3.4 Kategorisasi Skala Perilaku Seksual
Rumus Kategori
M + 1,50σ ≤ X Sangat Tinggi
M + 0,50σ ≤ X M + 1,50σ Tinggi
M – 0,50σ ≤ X M + 0,50σ
Sedang M
– 1,50σ ≤ X M – 0,50σ Rendah
M – 1,50σ
Sangat Rendah
F. Proses Pengembangan Instrumen
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur
valid measure if it successfully measure the phenomenon
Siregar, 2012. Menurut Arikunto 1995; 219 ada dua jenis validitas unutk instrument penelitian, yaitu
validitas isi dan validitas konstruk. Uji validitas instrumen yang terlebih dahulu dilakukan ialah uji validitas isi. Uji validitas isi dilakukan dengan
cara berkonsultasi
expert judgement
dengan pakar permasalahan yang diteliti, sampai menghasilkan suatu instrument penelitian yang benar-
benar mantap Taniredja, 2012; 43. Uji validitas isi alat ukur perilaku seksual dalam penelitian ini dilakukan oleh tiga
professional judgement
, yaitu dr. Riksma Nurahmi, M.Pd, Dr. Hidayat, Dipl.S.Ed. Msi, dan dr.
Eusi Heryati, M.Kes. Setelah melakukan validitas isi, peneliti melakukan uji keterbacaan
instrumen yang dilakukan sebelum uji reliabilitas, dan dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas dari kalimat-kalimat yang dipakai. Hal ini
penting dilakukan agar tidak terjadi kesalahan persepsi antara maksud
Daisy Mia Arifin, 2014 Hubungan sensation seeking trait dengan perilaku seksual pada siswa SMA di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
yang ingin dinilai oleh peneliti dengan persepsi responden terhadap setiap item kuesioner. Pada penelitian ini, peneliti melakukan uji keterbacaan
terhadap 5 siswa dari beberapa SMA di kota Bandung.
2. Analisis Item
Setelah dilakuan
try out
, peneliti melakukan pemilihan item kembali melalui korelasi item-total. Yaitu dengan cara mengkorelasikan
skor setiap item dengan skor total instrumen. Item yang akan dipilih sebagai item final ialah item yang memiliki koefisien korelasi sama
dengan atau lebih besar dari 0,30. Sebagian ahli psikometri mengatakan bahwa korelasi item-total 0,20 adalah cukup Ihsan, 2013. Maka, pada
skala
sensation seeking trait
, terdapat beberapa item yang harus dibuang, yaitu item no.2,4,5,7,8,9,12,15,19,22,29,30,31,32,33,34, dan 39. Oleh
karena itu, dari 40 item
sensation seeking trait
yang telah di uji coba hanya 23 item yang dipilih sebagai item final sedangkan pada perilaku seksual,
tidak ada item yang terbuang.
3. Reliabilitas Instrumen