Diarsipkan oleh oleh Ronggo
Untuk IMADIKLUS.com
E. Lampiran
Photo Pertemuan III
Gambar 4
Gambar 5
Diarsipkan oleh oleh Ronggo
Untuk IMADIKLUS.com
KULIAH KERJA NYATA KKN UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE KE-67 2 Juli 2012 sd 31 Agustus 2012
DESA DUSUN ANYAR KEC. PONDOK KUBANG KAB. BENGKULU TENGAH
NOTULENSI DISKUSI
Nama kegiatan : Penyuluhan Program Pendidikan Paket A, B dan C
Pertemuan ke : III
Topik diskusi : Pelaksanaan Tes Penempatan Pada Pendidikan Kesetaraan
Program Paket A, B dan C Haritanggal
: Minggu29 Juli 2012 Pukul
: 10.00 WIB Tempat
: Rumah Ketua BPD Dusun Anyar Sekretariat PNPM-MP Nama Mahasiswa
: Bayu Pradikto
Pertanyaaan :
1. Saya pernah bersekolah di MTs, namun hanya sampai kelas 8 saja, kemudian saya
putus sekolah, apakah saya harus mengulang dari awal di program kesetaraan ? 2.
Bagaimana apabila tidak lulus di pendidikan formal tingkat SMA, apa bisa kita ikut lagi ujian pada pendidikan kesetaraan paket ?
Jawaban :
1. Tidak perlu mengulang. Namun harus dibuktikan dengan ijazah tamat SD dan rapot
MTs yang sampai kelas 8. Atau minta surat keterangan dari MTs bahwa pernah sekolah sampai kelas 8.
2. Tentu saja bisa. Itulah yang disebut pindah jalur, ijazahnya pun setara dengan
pendidikan di pendidikan formal tingkat SMA. Dusun Anyar, 29 Juli 2011
Mengetahui, Koordinator Desa
Notulensi Diskusi
Bayu Pradikto Deliza Purnama Sari
NPM. A1J009015 NPM. F1D009032
Diarsipkan oleh oleh Ronggo
Untuk IMADIKLUS.com
PERTEMUAN KE IV
A. Topik DiskusiKegiatan
Satuan Pendidikan Penyelenggara Pendidikan Nonformal
B. Justifikasi kegiatan
1. Latar Belakang
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan
formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil
pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk
oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
Untuk menyelenggarakan pendidikan nonformal, haruslah ada satuan pendidikan yang menyelenggarakannya. Hal ini agar memiliki wadah yang tepat
untuk memperoleh legalitas penyelenggaraan yang diatur oleh pemerintah. Seperti halnya di pendidikan formal yang memiliki sekolah-sekolah seperti SD,
SMP, dan SMA yang merupakan penyelenggara pendidikan formal, maka di pendidikan nonformal juga ada.
2. Masalah
Permasalahan yang ditemui selama kegiatan KKN adalah: a
Warga tidak mengetahui apa saja satuan penyelenggara pendidikan nonformal
b Warga tidak mengetahui apa saja satuan pendidikan nonformal yang ada di
sekitar tempat tinggalnya.
3. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan yang dilakukan adalah memberi pengetahuan kepada warga tentang apa saja macam-macam satuan pendidikan nonformal dan
yang ada di lokasi sekitar tempat tinggal mereka.
Diarsipkan oleh oleh Ronggo
Untuk IMADIKLUS.com
C. Pembahasan
Sesuai Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 26 ayat 4 dijelask
an bahwa “Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar
masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis ”.
Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk
mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, danatau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Kelompok Belajar atau Kejar adalah jalur pendidikan nonformal yang difasilitasi oleh Pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur
sekolah, atau bagi siswa yang belajar di sekolah berbasis kurikulum non pemerintah seperti Cambridge, dan IB International Baccalureate. Kejar terdiri
atas tiga paket: Paket A, Paket B dan Paket C. Setiap peserta Kejar dapat mengikuti Ujian Kesetaraan yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM adalah suatu wadah berbagai kegiatan pembelajaran masyarakat diarahkan pada pemberdayaan potensi untuk
menggerakkan pembangunan di bidang sosial, ekonomi dan budaya. Tujuan PKBM, memperluas kesempatan warga masyarakat, khususnya yang tidak
mampu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri dan bekerja mencari nafkah.
Majelis taklim adalah salah satu lembaga pendidikan diniyah non formal yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan
akhlak mulia bagi jamaahnya, serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta. Dalam prakteknya, majelis taklim merupakan tempat pangajaran atau
pendidikan agama islam yang paling fleksibal dan tidak terikat oleh waktu. Majelis taklim bersifat terbuka terhadap segla usia, lapisan atau strata social, dan jenis
kelamin. Selain itu majelis taklim memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai lembaga dakwah dan lembaga pendidikan non-formal.
D. Kesimpulan dan Saran