19
D. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan berasal dari dua sumber yaitu sumber primer dan sumber skunder.
Data primer diperoleh dengan cara melakukan survei dan wawancara terhadap sampel dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah
disiapkan. Daftar pertanyaan atau kuisioner ini berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan harga jual karet, biaya
pemasaran, bentuk hasil produksi, biaya produksi,luas lahan karet, pendapatan keluarga, pola pengeluaran keluarga. Disamping itu juga data-data keluarga dan
penghasilan. Sumber data skunder yang dikumpulkan berupa data profil desa dan data-data luas areal tanaman dan produksi serta jumlah petani dan anggota
keluarganya.
D. Metode Pengolahan Data
Untuk menjawab tujuan penelitian yang pertama dilakukan analisis secara deskriptif dengan melihat saluran pemasaran bahan olah karet dari petani sampai
ke pabrik karet remah. Tujuan kedua yaitu bagian yang diterima petani farmer’s share dan bagian yang diterima pedagang trade’s share, Limbong dan Sitorus
1987 menggunakan rumus : FS
x
100 persen TS =
x
100 persen - FS Dimana :
FS = Farmer’s share persen HP = Harga karet di tingkat produsen Rpkg
HK = Harga karet di tingkat konsumen Rpkg TS = Trade share persen
HL = Harga karet di tingkat lembaga pemasaran Rpkg Marjin Pemasaran, Soekartawi 1995 menggunakan rumus :
MPi = Hji – Hbi Dimana :
Mpi = Marjin pemasaran tingkat pasar ke-iRpkg Hji = Harga jual karet ke-i Rpkg
Hbi = Harga beli karet ke-I Rpkg
20 Biaya pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut:
Bpk = T + Tk + S + Rf Dimana :
Bpk = Biaya Pemasaran karet Rpkg T = Biaya transportasi Rpkg
Tk = Biaya tenaga kerja Rpkg S = Biaya penyimpanan Rpkg
Rf = Resiko fisik pemasaran Rpkg Keuntungan Pemasaran
KPk = Mpk– Bpk MPk = Hjk – HBk
Dimana : KPk = Keuntungan pemasaran karet Rpkg MPk = Marjin pemasaran karet Rpkg
Hjk = Harga jual karet Rpkg HBk = Harga beli karet Rpkg
Melihat besarnya efisiensi masing- masing lembaga pemasaran, Soekartawi 1995 menggunakan rumus :
EPb = x 100
TNpb = Hjb x Jbp Dimana : Epb = Efisiensi pemasaran karet persen
TBpb = Total biaya pemasaran karet Rp TNpb = Total nilai penjualan karet Rp
Hjb = Harga jual karet Rpkg Jpb = Jumlah karet yang di pasarkan Kg
Jika: Nisbah antara 00 - 33 adalah Efisien Nisbah antara 34 - 67 adalah Kurang Efisien
Nisbah antara 68 - 100 adalah Tidak Efisien Selanjutnya untuk melihat besarnya efisiensi saluran pemasaran maka dapat
dijelaskan secara deskripitif berdasarkan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen dan biaya pemasaran yang serendah mungkin.
21 Indikator yang digunakan meliputi biaya pemasaran, farmer’s share, trade share
dan keuntungan lembaga pemasaran. Menjawab tujuan ketiga, ssruktur pasar dianalisis secara deskriptif, yaitu
dengan pendekatan yang digunakan dengan melihat: 1. jumlah penjual dan pembeli dalam pasar
2. ada atau tidaknya diferensiasi produk 3. besarnya hambatan untuk masuk pasar.
Struktur pasar juga dianalisis secara kuantitatif, yaitu menganalisis jumlah dan ukuran lembaga pemasaran dengan menghitung konsentrasi rasio.
Konsentrasi ratio adalah ratio antara jumlah komoditi yang dibeli dengan jumlah yang diperdagangkan, yang dinyatakan dalam persen. Secara matematis Hay dan
Morris 1991 dalam Yuprin 2009, memformulasikan konsentrasi ratio sebagai berikut:
100 x
gkan diperdagan
yang Volume
dibeli yang
Volume Kr
Berdasarkan tingkat kekuasaan pedagang mempengaruhi pasar, struktur pasar oligopsoni terdiri dari tiga konsentrasi, yaitu oligopsoni konsentrasi rendah,
sedang, dan tinggi. Konsentrasi ini dapat ditentukan dengan nilai konsentrasi
rasio Kr sebagai berikut: 1. Jika satu pedagang memiliki nilai Kr ≥ 95, dinamakan monopsoni
2. Jika empat pedagang memiliki nilai Kr 80, dinamakan oligopsoni
konsentrasi sedang. 3. Jika empat pedagang memiliki nilai Kr ≥ 80, dinamakan oligopsoni
konsentrasi tinggi. 4. Jika delapan pedagang memiliki nilai Kr ≥ 80, dinamakan oligopsoni
konsentrasi sedang. 5. Jika delapan pedagang memiliki nilai Kr 80, dinamakan oligopsoni
konsentrasi rendah Tujuan yang keempat akan dilakukan analisis regresi liniear sederhana dengan
persamaan regresi sebagai berikut:
ε β
α
t
HW HP
1 t
22 Dimana :
HP
t
= Harga karet di tingkat petani tahun ke-t Rpkg α
= Intersep HW
t
= Harga karet FOB ekspor tahun ke-t Rpkg ε
= Gangguan error Tujuan penelitian kelima yaitu mengidentifikasi disparitas harga antar wilayah,
akan dianalisis secara deskriptif dengan mengidentifikasi penyabab perbedaan harga tersebut di masing-masing sentra produksi karet di Sumatera Selatan.
23
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN