Manajemen Strategi Bank Sampah Malaka Sari Rw 03 Jakarta Timur Dalam Penciptaan Keunggulan Kompetitif

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :

FADHIL AJI SETIAWAN NIM : 1112046100058

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1438 H/2016 M


(2)

(3)

(4)

(5)

v

Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur dalam Penciptaan Keunggulan Kompetitif”. Skripsi Strata Satu (S1), Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1438 H/ 2016 M. XIV + 70 halaman + lampiran.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi manajemen strategi yang dilakukan oleh Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur dalam menciptakan keunggulan kompetitif. Selain itu juga untuk menjelaskan hasil yang telah diperoleh Bank Sampah tersebut dalam menjalankan manajemen strategi.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitis dengan menggambarkan strategi yang telah dilaksanakan Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur yang diperoleh dengan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur menggunakan strategi pemberdayaan masyarakat dengan mengandalkan partisipasi masyarakat, bersifat open house, jujur, bertanggung jawab, dan ikhlas dalam bekerja. Selain itu menggunakan strategi kompetitif untuk merangsang kinerjanya, serta berlandaskan kepada moto “Dari masyarakat, untuk masyarakat”. Berdasarkan strategi tersebut, hasil yang dicapai berupa kemandirian dan kesadaran masyarakat akan kebersihan dan pelestarian lingkungan, terlatihnya menjalankan program 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle), berkurangnya sampah yang diangkut ke TPA, menjadi lingkungan hijau, dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Kata Kunci : Bank Sampah, Manajemen Strategi, Keunggulan Kompetitif, Pemberdayaan Masyarakat.

Daftar Pustaka : Tahun 1986 s.d Tahun 2016. Pembimbing : Dr. H. A. Juaini Syukri, Lc., MA.


(6)

vi

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji serta syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah, Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan para sahabatnya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyampaian serta segala hal didalamnya. Namun, demikian itu semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya, dan masyarakat luas pada umumnya. Banyak pihak yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, perkenankan penulis secara khusus mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., Ketua Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. H. Abdurrauf, Lc, M.A., Sekertaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(7)

vii

6. Seluruh pihak Pengelola Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur, khususnya Bapak Prakoso, Pak Anwari, Bu Euis, Pak Dedi, Pak Haji, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis memperoleh data serta bersedia menjadi narasumber penelitian ini.

7. Segenap Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmu dan pembelajaran yang sangat bermanfaat selama proses perkuliahan.

8. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Anwar Sanusi dan Ibunda Dwi Murniatin Utami yang selalu mendoakan penulis di setiap saat, memberikan doa, motivasi, dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Kakak dan adik tercinta, Mas Dicky, Mas Adhi, dan Rio yang selalu memberikan semangat dan doa untuk menyelesaikan skripsi ini.

10.Untuk Nenden Amalia yang telah menyemangati penulis dari subuh hingga tengah malam dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.

11.Sahabat seperjuangan penulis, Annas, Albert, Alfa, Irfan, dan Zaky serta mahasiswa Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan motivasi dan menyediakan waktu untuk mendiskusikan terkait masalah skripsi ini.


(8)

viii

kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak yang membacanya.

Jakarta, 10 September 2016 Penulis


(9)

ix

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1. Tujuan Penelitian ... 8


(10)

x

2. Jenis Penelitian ... 12

3. Kriteria dan Smuber Data ... 13

4.Teknik Pengumpulan Data ... 14

5. Objek Penelitian ... 17

6. Analisis Data ... 17

G. Sistematika Penulisan ... 18

BAB II LANDASAN TEORETIS TENTANG MANAJEMEN STRATEGI, BANK SAMPAH, DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF ... 20

A. Manajemen Strategi ... 20

B. Bank Sampah ... 23

C. Keunggulan Kompetitif ... 25

D. Review Studi Terdahulu ... 26

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SAMPAH MALAKA SARI RW 03 DUREN SAWIT, JAKARTA TIMUR ... 31

A. Sejarahnya ... 31

B. Visi dan Misi ... 32

1. Visi ... 32


(11)

xi

1. Pengelolaan Sampah Organik ... 36

2. Pengelolaan Sampah Non-Organik ... 38

E. Hasil Operasional... 45

1. Volume Sampah... 45

2. Produk Pupuk Kompos ... 46

3. Produk Daur Ulang Sampah Non-Organik ... 46

4. Penghijauan Lingkungan ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Strategi Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif ... 50

B. Hasil Manajemen Strategi Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur ... 60

1. Aspek Ekonomi ... 60

2. Aspek Lingkungan ... 61

3. Aspek Ekonomi ... 63

BAB V PENUTUP ... 65


(12)

xii


(13)

xiii

Tabel 3. 1 Harga Beli Sampah di Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur ... 41 Tabel 3. 2 Harga Beli Sampah di Pengepul ... 43 Tabel 3. 3 Harga Jual Produk Daur Ulang ... 47 Tabel 4. 1 Analisis SWOT Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur ... 50


(14)

xiv

Gambar 3. 1 Mekanisme Operasional Bank Sampah ... 35 Gambar 3. 2 Mekanisme Pengelolaan Sampah Non-Organik ... 38 Gambar 3. 3 Grafik Bank Sampah yang Terkumpul Per-Bulan Tahun 2016 ... 45 Gambar 4. 1 Penghijauan Lingkungan RW 03 Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur ... 62 Gambar 4. 2 Penarikan Tunai Nasabah ... 63 Gambar 4. 3 Produk Daur Ulang Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur ... 64


(15)

1 A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia, dengan total penduduk sebanyak 250 juta di tahun 2015. Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, diperkirakan akan menghasilkan sampah sebanyak 175.000 ton/hari atau 64 juta ton pertahun. Sekitar 14 persen diantaranya merupakan sampah plastik yang beratnya setara dengan 8,9 ton.1 Tidak hanya itu, berdasarkan data dari Ditjen Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyebutkan, Indonesia peringkat kedua setelah Tiongkok dalam penghasil sampah plastik di laut. Sampah plastik di Tiongkok mencapai 262,9 ton/tahun, Indonesia 182,2 juta ton/tahun, Filipina 83,4 juta ton/tahun, Vietnam 55,9 juta ton/tahun dan Srilanka 14,6 juta ton/tahun.2

Pada dasarnya sampah plastik ialah sampah yang sangat sulit ditangani. Penanganan sampah plastik pada umumnya dilakukan dengan cara pembakaran menggunakan incenerator atau menggunakan metode penguburan sampah (landfill). Namun, kedua cara tersebut dinilai kurang efektif untuk mengatasi

1 Diakses pada 25 Februari 2016 pukul 9:00 WIB dari

http://kabarjakarta.com/warga-indonesia-hasilkan-sampah-sebanyak-64-ton-pertahun/

2 Diakses pada 25 Februari 2016 pukul 9:30 WIB dari

http://www.majalahkartini.co.id/berita/indonesia-penyumbang-sampah-laut-terbesar-kedua-di-dunia?page=1


(16)

permasalahan sampah plastik tersebut. Jika dilakukan dengan pembakaran, maka pembakaran sampah plastik tersebut menghasilkan zat-zat beracun yang berbahaya bagi makhluk hidup. Sedangkan jika dengan metode penguburan sampah atau landfill, dinilai tidak efektif karena plastik sangat sulit terdegradasi. Untuk itu, solusi alternatif yang paling efektif dari penanganan sampah plastik ialah dengan cara mendaur ulang.3

Dalam hal ini khususnya di DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia, permasalahan sampah ialah salah satu hal yang tidak pernah terlepas sejak lama. Sampah di Ibu Kota ini ialah salah satu penyebab terjadinya banjir di Jakarta. Karena itu hal ini juga harus ditanggapi dengan serius. Volume sampah di DKI Jakarta yang berasal dari aktivitas manusia semakin hari semakin bertambah. Sekitar 6000 s/d 8000 ton sampah yang dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang. Permasalahan sampah ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, akan tetapi hal ini juga menjadi tanggung jawab bagi seluruh masyarakat. Setiap orang diperkirakan dapat menyumbang 1 kg sampah per hari. Padahal sampah yang dihasilkan oleh masyarakat masih dapat dipilah sesuai jenisnya dan bahannya.4

Pada Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 3 tahun 2013 dijelaskan bahwa dalam rangka mewujudkan DKI Jakarta yang sehat dan bersih dari sampah dan kecenderungan bertambah volume dan jenis serta karakteristik

3 Wawancara Pribadi dengan Bapak Prakoso, Jakarta, 24 Agustus 2016. 4 Diakses pada 16 Agustus 2016 Pukul 12.33 dari


(17)

yang semakin beragam, sehingga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan dan mencemari lingkungan, maka perlu dilakukan pengolahan sampah secara komprehensif dan terpadu. Penyelesaian masalah sampah tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan petugas kebersihan saja. Seluruh lapisan masyarakat harus turut serta membantu pemerintah menangani sampah. Salah satunya dengan penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).5 Mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta tersebut, pemerintah membuat salah satu solusi untuk mengurangi volume sampah yang ada dengan membentuk bank sampah.

Pendirian bank sampah diatur oleh Peraturan Mentri Lingkungan Hidup No.13 Tahun 2012. Program bank sampah merupakan suatu sistem pengelolaan sampah secara kolektif dengan prinsip daur ulang. Metode ini bisa meningkatkan nilai ekonomis dari sampah kering. Sementara masyarakat yang bertindak sebagai nasabah bank juga akan mendapat keuntungan. Mereka bisa punya tabungan yang bisa diambil sesuai kebutuhan. Dengan demikian bank sampah akan memberikan dampak positif untuk lingkungan dan memperbaiki kondisi ekonomi di suatu komunitas.6 Jika dilihat dari besarnya volume sampah

yang dikeluarkan oleh masyarakat, dapat diartikan terdapat peluang yang sangat besar untuk memanfaatkan dan mengolah sampah yang ada di Jakarta, dan itu berarti semakin banyak produk kreatif yang dapat diolah dan dikembangkan

5 Eka Utami, Buku Panduan Sistem bank sampah dan 10 Kisah Sukses, (T.tp., Yayasan

Uniliver Indonesia, 2013), h 2

6 Eka Utami, Buku Panduan Sistem bank sampah dan 10 Kisah Sukses, (T.tp., Yayasan


(18)

dari bahan yang tidak terpakai menjadi sebuah produk yang memiliki nilai ekonomis.

Namun terdapat permasalahan pada jumlah bank sampah yang aktif dan bertahan sampai saat ini masih dikatakan sangat sedikit. Padahal bank sampah dinilai sangat efektif dalam rangka mengurangi limbah sampah yang ada di masyarakat. Tidak sedikit bank sampah yang tutup dan hanya terdengar namanya saja namun tidak ada aktivitas yang dilakukan oleh bank sampah tersebut. Menurut Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, jumlah bank sampah di DKI Jakarta pada tahun 2015 akhir sangatlah timpang, hanya 234 unit dan dibandingkan dengan jumlah RW di Jakarta yang banyaknya lebih dari 2.720. Hal ini sangatlah jauh dari harapan setiap RW di Jakarta wajib untuk memiliki sebuah bank sampah. Penambahan bank sampah menjadi salah satu prioritas untuk mengurangi beban sampah di DKI Jakarta.7 Dari jumlah bank sampah yang tercantum tersebut, sebagian besarnya bahkan dikatakan tidak aktif dikarenakan manajemen bank sampah tersebut tidak jelas. Dibutuhkan strategi yang sangat baik dalam mengelola suatu bank sampah agar tetap bertahan, eksis, dan berkembang di masyarakat.

Salah satu contoh bank sampah yang masih eksis di masyarakat dan mampu bertahan dari tahun 2008 hingga sekarang ialah Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur. Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur adalah salah satu bank sampah yang mendapatkan penghargaan Gold dari

7 Diakses pada 17 April 2016 Pukul 23.14 dari


(19)

Pemda DKI Jakarta melalui program “Jakarta Green and Clean”. Dengan jumlah nasabah mencapai lebih dari 300 orang dan sampah yang terserap setiap bulan mencapai 2-2,5 ton pada tahun 2014.

Pada tahun ini penulis mencoba melakukan studi kasus di lapangan untuk memperoleh perkembangan data yang terbaru. Hasil dari enam bulan terakhir pada bank sampah tersebut sempat mengalami penurunan jumlah sampah yang dikumpulkan. Pada tahun ini, di bulan Januari jumlah sampah yang terkumpul sebesar 1.762,5 kg, bulan Februari 1.548,4 kg, Maret sebesar 1.015 kg, dan peningkatan kembali di bulan April 1.678,6 kg, lalu menurun di bulan Mei 1.348 kg, dan Juni 1.255,7 kg.8 Dengan jumlah nasabah yang sudah ingin

memasuki angka 400 orang. Terdapat peningkatan jumlah nasabah, namun terdapat penurunan dalam jumlah penghimpunan di setiap bulannya. Sedangkan menurut Kepala Bidang Pengembangan Peran serta Masyarakat, Ajang Pinem, setidaknya agar bank sampah bisa berfungsi maksimal dan dapat survive kedepannya, dibutuhkan nasabah sebanyak 1.000 sampai 1.500 orang. Selain itu dengan berlakunya Perda No 3 Tahun 2013 tentang pengelolaan sampah, bank sampah juga akan diuntungkan karena diberikan insentif oleh pemerintah setempat. Baik itu berupa dana, penghapusan retribusi, atau pengurangan pajak.9

8 Dokumentasi Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur, 24 Agustus 2016. 9 Diakses pada 17 April 2016 Pukul 23.52, dari


(20)

Saat ini Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur juga sedang mengalami permasalahan dalam memasarkan produk hasil kerajinan yang diolah dari limbah plastik ini. Dilihat dari permasalahan yang ada, Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur kurang mendapatkan pasar untuk menjualkan produk-produk usahanya. Padahal hasil penjualan produk usaha ini juga dapat dikatakan cukup untuk meningkatkan pendapatan bank sampah itu sendiri.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis akan mencoba meneliti dan menuliskannya dalam sebuah skripsi dengan judul: “MANAJEMEN STRATEGI BANK SAMPAH MALAKA SARI RW 03 JAKARTA TIMUR DALAM PENCIPTAAN KEUNGGULAN KOMPETITIF”. B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan penulis sebelumnya, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan, yaitu:

1. Besarnya volume sampah yang dihasilkan masyarakat lebih besar dari yang dapat ditangani oleh Pemerintah Provinsi.

2. Kuota TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Bantar Gebang sebagai satu-satunya TPA yang ada di Jakarta dalam menangani sampah sangat terbatas.

3. Kesadaran masyarakat untuk menangani sampah secara mandiri sangat kurang.


(21)

4. Perbandingan jumlah bank sampah dengan jumlah RW yang ada di Jakarta sangat timpang.

5. Jumlah bank sampah yang masih bertahan masih sangat minim.

6. Manajemen strategi Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur memiliki keunggulan dalam berkompetitif.

7. Manfaat bank sampah bagi masyarakat sekitar masih kurang dirasakan. C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya pembahasan penelitian agar lebih terstruktur, sistematis dan terarah maka penulis membatasi permasalahan skripsi sebagai berikut:

1. Manajemen strategi dibatasi pada strategi pelaksanaan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang yang dilakukan Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur untuk mencapai tujuan organisasi. 2. Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur adalah tempat

pengelolaan sampah organik dan non-organik yang beralamat di Jalan Delima IV No. 1 RT 16, RW 03, Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

3. Keunggulan kompetitif dibatasi pada keunggulan yang dimiliki Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur yang tidak dimiliki pesaing, dengan melakukan sesuatu lebih baik dari bank sampah lain, atau mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan perusahaan lain.


(22)

4. Data yang diteliti dibatasi pada tahun 2007 sebagai tahun awal pendirian bank sampah hingga tahun 2016 sebagai tahun saat penelitian.

D. Perumusan Masalah

Setelah dibatasi berbagai permasalahan diatas, maka penulis merumuskan masalah penelitiannya sebagai berikut:

1. Bagaimanakah manajemen strategi yang dilakukan Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur dalam penciptaan keunggulan kompetitif?

2. Bagaimanakah hasil yang dicapai dari manajemen strategi Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur dalam penciptaan keunggulan kompetitif?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi manajemen strategi yang dilakukan Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur dalam menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif.

b. Mendeskripsikan hasil yang dicapai dari manajemen strategi Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur dalam menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif.


(23)

2. Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan, terkandung manfaat yang juga didapatkan oleh penulis, dan sekitarnya. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Bagi akademisi, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sebuah wawasan akademis untuk pengembangan dan pengembangan ilmu, khususnya terkait pemberdayaan masyarakat melalui Bank sampah yang memiliki nilai ekonomi sosial dan lingkungan di masyarakat.

b. Bagi masyarakat, diharapkan penelitian ini menjadi gambaran tentang potensi pengelolaan Bank sampah serta memberikan rangsangan untuk meningkatkan kesadaran akan peduli terhadap lingkungan sekitar.

c. Bagi Bank sampah, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan evaluasi bagi Bank sampah yang telah berjalan agar dapat unggul dan saling berkompetitif memberikan kontribusi terbaik di masyarakat.

d. Bagi Pemerintah, diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu solusi dalam menangani permasalahan sampah serta perekonomian menengah kebawah di Indonesia.


(24)

F. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana manajemen strategi yang dilakukan Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur dalam menciptakan keunggulan kompetitif. Untuk itu peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif karena dinilai lebih sesuai dengan permasalahan pada objek penelitian.

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dalam metode deskriptif, peneliti bisa saja membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif. Adakalanya peneliti mengadakan klasifikasi, serta penelitian terhadap fenomena-fenomena dengan menetapkan suatu standar atau suatu norma tertentu, sehingga banyak ahli menamakan metode deskriptif ini dengan nama survei normatif.10

Menurut Moh. Nazir dalam buku Metode Penelitian, Jika ditinjau dari jenis masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang digunakan


(25)

dalam meneliti, serta tempat dan waktu penelitian dilakukan, penelitian deskriptif dapat dibagi atas beberapa jenis, yaitu:11

a. Metode survei

b. Metode deskriptif berkesinambungan (continuity descriptive) c. Penelitian studi kasus

d. Penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas e. Penelitian tindakan (action research) f. Penelitian kepustakaan dan dokumenter

Jika dilihat dari latar belakang masalah yang ada maka peneliti mengkategorikan penelitian ini dalam jenis penelitian studi kasus dan jenis penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas.

Studi kasus, atau penelitian kasus (case study), adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas.12 Peneliti ingin mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit-unit sosial yang menjadi subjek. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status

11 Moh. Nazir, Metode Penelitian,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), Cet. Ke-7, h. 55. 12 F.N. Maxfield, The Case Study, Educ., Res., Bull., 9, pp. 117-122, dalam buku Moh.


(26)

dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum.13

Analisis kerja dan aktivitas (job and activity analysis) merupakan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini ditujukan untuk menyelidiki secara terperinci aktivitas dan pekerjaan manusia, dan hasil penelitian tersebut dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk keperluan masa yang akan datang.14 Dalam

penelitian ini, studi yang mendalam dilakukan terhadap aktivitas pelaku terhadap gerak-gerik merka dalam melakukan tugas, penggunaan waktu secara efisien dan efektif, dan sebagainya. Data mengenai hal-hal yang ingin diselidiki kemudian dianalisis, diberikan interpretasi, dan diadakan generalisasi dalam rangka menetapkan sifat-sifat dan kriteria pekerjaan yang baik, rencana upgrading, dengan tujuan untuk mengadakan klasifikasi pekerja dan pekerjaan secara lebih efektif. 2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis lakukan ialah jenis penelitian kualitatif. Dengan jenis penelitian ini, penulis berharap dapat menggambarkan dan menganalisis bagaimana manajemen strategi yang dilakukan Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur dalam pengelolaan sampah untuk mencapai keunggulan kompetitif.

13 Moh. Nazir, Metode Penelitian,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), Cet. Ke-7, h. 57. 14 Moh. Nazir, Metode Penelitian,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), Cet. Ke-7, h. 61.


(27)

3. Kriteria dan Sumber Data

Sumber data dimaksudkan semua informasi baik merupakan benda nyata, sesuatu yang abstrak, peristiwa/gejala baik secara kuantitatif ataupun kualitatif.15 Sedangkan data dikonsepkan sebagai segala sesuatu yang hanya berhubungan dengan keterangan tentang suatu fakta dan fakta tersebut ditemui oleh peneliti di lokasi penelitian.16 Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang digunakan, yaitu:17

a. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data primer, yaitu sumber pertama di mana sebuah data dihasilkan. Data primer dapat dikatakan valid ketika data yang dilaporkan oleh narasumber dan peneliti sesuai dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.

Dalam penelitian ini data primer yang akan diperoleh ialah dari wawancara langsung dengan pengurus atau pengelola Bank Sampah Malaka Sari RW 03 JAKARTA TIMUR dan beberapa nasabah bank sampah tersebut.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua sesudah sumber data primer. Data sekunder ini diharapkan dapat

15 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula,

(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2012), Cet. Ke- 4, h. 44

16 Moh. Nazir, Metode Penelitian,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), Cet. Ke-7, h. 119. 17 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan


(28)

berperan membantu mengungkap data yang diharapkan, baik validitasnya dan relevansinya.

Dalam penelitian ini, data sekunder yang diperoleh peneliti dari literature, buletin, majalah, berita, laporan harian atau bulanan, materi kuliah yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini, serta dari hal yang lainnya yang menunjang proses penelitian. 4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian, maka peneliti akan menggunakan beberapa teknik penelitian, yaitu:

a. Teknik Observasi

Pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data di mana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana mereka saksikan selama penelitian. Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat seobyektif mungkin.18

Dari pemahaman observasi atau pengamatan di atas, penulis menyimpulkan bahwa metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi terfokus pada penghimpunan data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.


(29)

b. Teknik Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal. Karena itu wawancara tidak hanya menangkap pemahaman atau ide, tetapi juga dapat menangkap perasaan, pengalaman, emosi, motif, yang dimiliki oleh responden yang bersangkutan.19

Wawancara jika dilihat dari bentuk pertanyaan dapat dibagi dalam 3 bentuk, yaitu:20

1) Wawancara berstruktur

Pertanyaan-pertanyaan mengarahkan jawaban dalam pola pertanyaan yang dikemukakan, dan responden diarahkan pada salah satu dari bentuk itu.

2) Wawancara tak berstruktur

Pertanyaan-pertanyaan dapat dijawab secara bebas oleh responden tanpa terkait pada pola-pola, dan struktur jawaban tertentu.

3) Campuran

Bentuk ini merupakan campuran antara wawancara berstruktur dan tak berstruktur.

19 W. Gulӧ, Metodologi Penelitian”, (Jakarta: PT. Grasindo 2010). Cet. Ke. 6. h. 119 20 W. Gulӧ, Metodologi Penelitian”, (Jakarta: PT. Grasindo 2010). Cet. Ke. 6. h. 120-121


(30)

c. Teknik Studi Dokumentasi

Dokumen merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif. Dokumen adalah catatan tertulis dalam penelitian yang isinya merupakan setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akuntung, dan berguna bagi sumber data, bukti, informasi kealamiahan yang sukar diperoleh, sukar ditemukan dan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap suatu yang diselidiki.21

Adapun pengertian teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.22

Dalam hal ini, penulis memperluas tekknik pengumpulan dokumentasi, sehingga bukan hanya sekedar catatan tertulis melainkan hal-hal lainnya seperti gambar, berita, agenda, ataupun statistika yang terkait dengan penelitian.

Pentingnya teknik dokumentasi antara lain membantu memahami fenomena, interpretasi, menyusun teori, dan validasi data. Dengan demikian, studi dokumentasi bukan semata mengumpulkan data, kemudian disalin dalam laporan, namun juga

21 Sedarmayanti, dan Syarifudin Hidayat, Metode Penelitian (Bandung: Mandar Maju

2012), Cet. Ke-2. h. 86.

22 Suharsini Arikuntu, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka


(31)

sebagai upaya untuk memahami persoalan yang diteliti secara komprehensif untuk lahirnya sebuah teori atau pendekatan baru.23

5. Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur, yang beralamat di Jalan Delima IV No. 1 RT 16, RW. 03, Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur dan difokuskan pada manajemen strategi bank sampah tersebut dalam menciptakan keunggulan kompetitif.

6. Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis yang disarankan data.24

Untuk itu peneliti akan mengklasifikasi data berdasartkan kategori tertentu dari seluruh data yang diperoleh dari hasil wawancara dan kepustakaan yang diseleksi dan disusun.

Setelah data-data yang ada diklasifikasikan lalu diadakan analisis data. Data-data yang telah terkumpul nantinya akan diperiksa kembali mengenai kelengkapan jawaban yang diterima, kejelasannya, konsistensi jawaban atau informasi yang biasa disebut dengan editing penulisan.

23 Rully Indrawan, dan Poppy Yaniawati, Metodologi Penelitian, (Bandung: PT. Refika

Aditama, 2014). h. 139.

24 Basrowi, & Suwandi, “Memahami Penelitian Kualitatif”, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,


(32)

G. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi yang akan dibuat, peneliti berpatokan mengikuti tata cara penulisan skripsi di buku pedoman skripsi Fakultas Syariah dan Hukum. Penulisan tersebut dibagi menjadi lima bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORETIS TENTANG MANAJEMEN STRATEGI, BANK SAMPAH, DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF

Bab ini memuat kerangka konseptual dan kerangka teori yang mana mencakup tentang manajemen strategi, pengertian bank sampah, keunggulan kompetitif, dan diakhiri dengan review studi terdahulu. BAB III : GAMBARAN UMUM

Bab ini membahas tentang gambaran umum dari Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Duren Sawit, Jakarta Timur, dengan pembahasan mulai dari sejarahnya, Visi dan Misi, jumlah nasabah dan susunan pengurus, mekanisme operasional, dan hasil operasionalnya.


(33)

Pada bab ini peneliti akan membahas tentang manajemen strategi Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur dalam menciptakan keunggulan kompetitif secara deskriptif, dan hasil manajemen strategi Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur yang dijelaskan juga secara deskriptif berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini penulis akan membahas kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil evaluasi penelitian yang telah dibahas, serta peneliti memberikan saran bagi pihak-pihak yang terkait dengan penelitian.


(34)

20 BAB II

LANDASAN TEORETIS TENTANG MANAJEMEN STRATEGI, BANK SAMPAH, DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF

A. Manajemen Strategi

Istilah manajemen berasal dari kata management (Bahasa Inggris), turunan

dari kata “to manage” artinya mengurus/tata laksana/ketatalaksanaan.

Manajemen diartikan bagaimana cara manajer (orangnya) mengatur, membimbing, dan memimpin semua yang menjadi pembantunya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.1

Menurut Purnomo Setiawan Hari, strategi berasal dari bahasa Yunani “strategos” diambil dari kata stratos yang berarti militer dan “Ag” yang berarti memimpin. Jadi strategi dalam konteks awalnya diartikan sebagai general ship yang artinya sesuatu yang dikerjakan oleh para jendral dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkan perang.2 Dengan ini penulis dapat

mengartikan bahwa strategi adalah tahapan atau perencanaan yang harus dilakukan untuk mencapai sebuah target dan tujuan.

Dari kedua penjelasan tersebut manajemen strategi dapat diartikan sebagai proses/rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan

1 Sedarmayanti, Manajemen Strategi (Bandung: Refika Aditama, 2014), h. 1. 2 Setiawan Hari Purnomo, ManajemenStrategi : Sebuah konsep Pengantar, (Jakarta:


(35)

menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran dalam organisasi, untuk mencapai tujuan.3

Manajemen strategi terdiri atas analisis, keputusan dan aksi yang diambil organisasi utuk mempertahankan keunggulan kompetitif. Terdapat dua elemen yang merupakan jantung manajemen strategi.4 Pertama, manajemen strategi memerlukan 3 proses berkelanjutan yaitu:

1. Analisis

Manajemen strategi menitikberatkan pada analisis lingkungan hierarki tujuan strategi (visi, misi, dan sasaran strategi), bersamaan dengan analisis lingkungan internal dan eksternal organisasi.

2. Keputusan

Menjawab dua pertanyaan dasar: Dalam industri apa perusahaan bersaing? Bagaimana seharusnya perusahaan bekompetisi dalam industri tersebut?

3. Aksi

Perusahaan harus membuat aksi-aksi yang dirasa perlu untuk mengimplementasikan strategi. Hal ini membutuhkanpemimpin untuk mengalokasikan sumber daya yang diperlukan dan mendesain organisasi agar strategi yang dipilih menjadi sebuah kenyataan.

3 Sedarmayanti, Manajemen Strategi (Bandung: Refika Aditama, 2014), h. 3 4 Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, (Jakarta:


(36)

Kedua, inti dari manajemen strategi adalah mempelajari mengapa perusahaan mampu mempunyai kinerja yang mengungguli perusahaan lain. Hal ini berarti menitikberatkan pada pertanyaan bagaimana perusahaan mampu menciptakan keunggulan kompetitif di pasar yang tidak hanya unik dan bernilai, tetapi juga sulit ditiru para pesaing.

Selain itu, manajemen strategi memiliki 4 atribut utama, antara lain :5 1. Manajemen strategi ditujukan untuk semua tujuan dan sasaran

organisasi. Yaitu, semua usaha harus ditujukan pada apa yang terbaik bagi keseluruhan organisasi, tidak hanya pada satu area fungsional saja.

2. Manajemen strategi melibatkan semua stakeholders ketika membuat keputusan. Stakeholders adalah semua individu, kelompok, dan organisasi yang mempunyai kepentingan (stake) pada kinerja organisasi, termasuk pemilik (pemegang saham pada perusahaan publik), karyawan, pemasok, masyarakat secara umum, dan lain-lain.

3. Manajemen strategi membutuhkan penggabungan antara perspektif jangka pendek dan jangka panjang. Inilah yang disebut dengan “creative tension”, yaitu bahwa seorang manajer harus bisa mempertahankan visi untuk masa depan organisasi dan juga tetap fokus pada kebutuhan operasionalnya saat ini.

5 Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, (Jakarta:


(37)

4. Manajemen strategi juga meliputi kesadaran akan trade-off antara efektivitas (melakukan sesuatu yang benar) dan efisiensi (melakukan sesuatu dengan benar). Manajer harus mengalokasikan dan menggunakan sumber daya perusahaan secara bijaksana dan pada saat yang sama harus mengarahkan segala sumber daya untuk mencapai sasaran organisasi menyeluruh.

Dari penjelasan diatas, peneliti akan menganalisis bagaimana Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur menyusun strategi dalam rangka menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Langkah-langkah yang diambil oleh bank sampah tersebut akan peneliti analisis menggunakan analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats). Dari analisis tersebut juga akan terlihat bagaimana strategi perusahaan dalam mewujudkan visi misinya, dengan menggunakan analisis, menentukan keputusan dan menjalankan aksinya.

B. Bank Sampah

Bank sampah berasal dari kata “bank” dan “sampah”. Bank menurut Kamus

Bahasa Indonesia ialah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pinjaman (kredit) dan jasa dalam pembayaran dan peredaran uang.6 Sedangkan menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008, Bank adalah

6 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat


(38)

badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.7

Dari definisi diatas penulis memakai definisi bahwa bank adalah sebuah badan keuangan yang bertugas untuk menerima simpanan uang atau bentuk lainnya dan menyalurkannya kepada masyarakat.

Sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak digunakan lagi dan sebagainya.8 Sedangkan pengertian sampah menurut World Health

Organization (WHO) adalah sesuatu yang tidak digunakan,tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.9

Dari definisi mengenai sampah di atas, penulis memakai definisi bahwa sampah adalah material sisa yang tidak dipakai atau tidak dibutuhkan lagi dari kegiatan manusia.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia (Permen LH) No. 13 Tahun 2012 tentang pelaksanaan Reduce Reuse dan Recycle melalui Bank Sampah, Bank Sampah adalah pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi.

7 Undang-undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008, artikel diakses pada 28 Februari

2016 pukul 23:48 WIB dari www.bi,go.id

8 Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2008). Edisi ke-4, cet. Ke-1. Hlm. 1215.

9Budiman Chandra, “Pengantar Kesehatan Lingkungan”, (Jakarta: EGC,2006). Cet. Ke-1.


(39)

Setelah melihat definisi diatas, maka penulis dapat menyimpulkan sebuah definisi bank sampah. Bank sampah dapat didefinisikan sebagai suatu badan yang bertugas untuk menerima simpanan dalam bentuk sampah dari masyarakat yang dikonversikan kedalam nilai mata uang dan dapat menyalurkannya kepada pihak-pihak yang berhak dan pihak yang membutuhkannya.

C. Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif (Competitive advantage) didefinisikan sebagai suatu keadaan dalam memperoleh keuntungan rata-rata lebih tinggi dari pada para pesaingnya.10

Keunggulan kompetitif merupakan konsep kunci manajemen strategi. Suatu perusahaan dikatakan memiliki keunggulan kompetitif ketika perusahaan tersebut mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki pesaing, melakukan sesuatu lebih baik dari perusahaan lain, atau mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan perusahaan lain. Dengan demilkian keunggulan kompetitif menjadi suatu kebutuhan penting bagi sukses jangka panjang dan kelangsungan hidup perusahaan. Bahkan organisasi nirlaba (nonprofit organization) pun harus mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat membedakan mereka dengan organisasi lain.11

10 Jusuf Udaya, dkk. Manajemen Stratejik. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 7 11 Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, (Jakarta:


(40)

D. Review Studi Terdahulu

Dalam rangka menentukan fokus penelitian, peneliti telah membandingkan dengan penelitian terdahulu guna mendukung materi yang akan dibahas. Terdapat beberapa penelitian yang telah membahas terkait tema Bank sampah, antara lain:

1. Ida Bagus Roni, (Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta) skripsi yang berjudul “Pola Kerjasama Bank

sampah Rawajati dengan Rekanan Menurut Syariah”, 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kerjasama yang dilakukan oleh Bank sampah Rawajati dengan rekanannya menurut hukum syariah, serta untuk mengetahui proses pengelolaan bank sampah di Rawajati. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersikap deskriptif dengan menggambarkan permasalahan yang didasari dengan data wawancara, hasil observasi, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa kerjasama yang dilakukan oleh Bank sampah Rawajati dengan rekanannya adalah merupakan kegiatan jual-beli yang mengangkat konsep ta’awun. Hal itu dibuktikan dengan terjadinya kerjasama antara Bank sampah dengan rekanannya yang menolong banyak pihak, bahkan pihak yang tidak terkait dengan kerjasama tersebut, seperti masyarakat serta lingkungan Kelurahan Rawajati.

2. Asdriyandi Juliandoni, (Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mulawarman), skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Bank sampah Dalam


(41)

Sistem Pengelolaan Sampah di Kelurahan Gunung Bahagia Balikpapan”, 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Bank sampah dan sistem pengelolaan Bank sampah di Gunung Bahagia Balikpapan, serta untuk mengetahui kendala apa yang ada pada Bank sampah tersebut. Penelitian ini lebih mengarah pada jenis penelitian yuridis empiris yang menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan dan terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh informasi yang terkait. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki kesadaran dalam pengelolaan sampah yang ada di Kelurahan Gunung Bahagia Balikpapan, karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan pemerintah untuk pengelolaan sampah di lingkungan tersebut. Dari penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Pemerintah Kota Balikpapan dan masyarakat belum sesuai dengan Peraturan Daerah Pengelolaan Sampah di Kota Balikpapan.

3. Sriliani Surbakti, (Mahasiwi ITS Surabaya), tesis yang berjudul “Potensi Pengelolaan Sampah Menuju Zero Waste Yang Berbasis Masyarakat Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang”, 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kajian potensi sumber sampah menuju Zero Waste yang berbasis masyarakat melalui 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Yang dimaksudkan Zero Waste disini ialah mulai dari produksi sampai berakhirnya suatu proses produksi dapat dihindari terjadi produksi sampah, atau diminimalisir terjadinya sampah.


(42)

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang dengan menggunakan data sekunder dan data primer dari hasil kuisioner. Hasil analisa data sekunder dan data primer yang diperoleh di Kecamatan Kedungkandang terdiri dari 12 Kelurahan yaitu 9 kelurahan yang terlayani dan 3 Kelurahan tidak terlayani oleh Dinas Kebersihan. Kelurahan yang belum terlayani oleh Dinas Kebersihan adalah Kelurahan Arjowinangun, Tlogowaru dan Wonokoyo. Hal ini dikarenakan masih status perdesaan, sementara ada beberapa Kelurahan yang terlayani oleh Dinas Kebersihan masih terdapatnya gabungan pembuangan sampah TPS yaitu Kelurahan Mergosono jumlah sampah yang dihasilkan rendah sehingga pembuangan sampah digabung ke TPS Gadang Kompos di Kecamatan Sukun, Kelurahan Bumiayu pembuangan sampah ke TPS Buring di Kelurahan Buring, sedangkan Kelurahan yang terlayani oleh Dinas Kebersihan tahun 2009 adalah Kelurahan Kota lama dengan jumlah timbulan sampah adalah 12 m3/hari, Kelurahan Buring 8 m3/hari, Kedungkandang 15 m3/hari, Lesanpuro 13 m3/hari. Sawojajar 70 m3/hari, Madyopuro 23 m3/hari, dan Cemorokandang 5 m3/hari. Hasil dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Kecamatan tersebut dapat dijadikan percontohan pengelolaan sampah menuju Zero Waste yang berbasis masyarakat dengan konsep 3 R, karena rerata residu ke TPA adalah sebesar 1%. 4. Dr. Irdam Ahmad, M.Stat. (Dosen UHAMKA) Ringkasan jurnal yang


(43)

Kepala Keluarga Terhadap Keberadaan Bank sampah”. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, pertama, hubungan antara pengetahuan tentang manfaat sampah dengan perilaku kepala keluarga terhadap Bank sampah, kedua, hubungan antara sikap mengenai sistem pengelolaan sampah terpadu dengan perilaku kepala keluarga terhadap Bank sampah, ketiga, hubungan antara pengetahuan tentang manfaat sampah dan sikap mengenai sistem pengelolaan sampah terpadu, secara bersama-sama, dengan perilaku kepala keluarga terhadap Bank sampah. Penelitian ini dilakukan dengan cara survey menggunakan kuisioner terstruktur dan analisis data dilakukan menggunakan analisa regresi berganda dengan bantuan SPSS. Hasil dari penelitian ini ialah terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan tentang manfaat sampah dengan perilaku kepala keluarga terhadap Bank sampah. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara sikap tentang pengelolaan sampah terpadu dengan perilaku kepala keluarga terhadap Bank sampah. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan tentang manfaat sampah dan sikap tentang sistem pengelolaan sampah terpadu, secara bersama-sama, dengan perilaku kepala keluarga terhadap Bank sampah.

5. Karunia Paranna (Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Hasanuddin), Skripsi dengan judul “Analisis Aspek Akuntansi Dan CSR

Atas Pengelolahan Sampah di Kota Kendari”, 2013. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pengolahan sampah


(44)

di TPA Puuwatu Kota Kendari dari analisis akuntansi dalam mengidentifikasi biaya dan manfaat pengolahan sampah menjadi gas metan dan pupuk kompos, selain itu untuk mengetahui sejauh mana manfaat sosial dan lingkungan atas pengelolaan sampah menjadi gas metan dan pupuk kompos. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan data lapangan dan wawancara untuk mengetahui langsung keadaan di lapangan dan pembukuannya. Berdasarkan hasil analisis penelitian ini bahwa pengolahan sampah menjadi gas metan di TPA Puwatu Kota Kendari belum efektif karena pemanfaatan gas metan belum dimanfaatkan masyarakat luas akan tetapi baru dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar TPA. Untuk efektifnya perlu disediakan tempat penampungan gas, agar volume gas dapat terukur sehingga pemanfaatannya ke masyarakatnya pun dapat terukur. Pengolahan pupuk kompos sudah memberikan keuntungan namun masih rendah karena pelaksanaannya belum maksimal, sehingga perlu disediakan peralatan pengomposan di setiap kelurahan agar lebih banyak warga mendapatkan manfaatnya. Sedangkan manfaat kegiatan CSR ini terhadap sosial dan lingkungan hasilnya setelah kegiatan ini dilaksanakan memberikan sembilan faktor manfaat dan sebelum pelaksanaan CSR hanya memberikan tiga faktor manfaat sosial dan lingkungan.


(45)

31 A. Sejarahnya

Pada awalnya Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur ini dimulai dari mengikuti lomba Jakarta Green and Clean (JGC) pada tahun 2007-2008. Didorong dengan perlombaan tersebut, terciptalah gagasan mengenai cara mengatasi sampah yang ada di sekitarnya. Gagasan yang tercipta yaitu membuat pengelolaan sampah dengan menggunakan sistem bank sampah dan berbasis pada masyarakat. Para calon pengurus bank sampah pun bermusyawarah dalam perencanaan pembangunan bank sampah, mulai dari kepengurusan, lokasi, pengepul yang ditunjuk, klasifikasi sampah, jadwal pengangkutan sampah dan sebagainya. Selanjutnya sosialisasi dan penyuluhan terus-menerus meskipun pada saat itu jumlah nasabah yang ikut berpartisipasi sangatlah sedikit, baru 28 orang.1

Dua tahun berikutnya ketika bank sampah yang dibimbing oleh Ketua Paguyuban Jakarta Aksi Lingkungan Indah (JALI), Bapak Prakoso beserta timnya mulai dari seluruh ibu-ibu PKK, Karang Taruna, RT, RW, dan Lurah Malaka Sari masih terus berjuang mengembangkan Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur hingga jumlah nasabah bank sampah ini bisa meningkat cukup banyak hingga sampai 200 orang. Bank sampah ini mendapatkan penghargaan dari


(46)

pemerintah dalam program JGC, dan di tahun itu juga Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur dinobatkan sebagai juara umum serta dihadiahan bantuan berupa dibuatkan badan hukum yang sah dan resmi dalam bentuk koperasi pada tanggal 26 Januari 20112. Dan hingga saat ini, Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur masih bertahan dan terus aktif di Jalan Delima IV No. 1 RT 16 RW dalam peran menyerap jumlah sampah di sekitar, dan mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir. (TPA).3

B. Visi dan Misi

Adapun Visi dan Misi Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur akan dipaparkan sebagai berikut4 :

1. Visi

“Bank Sampah Pelopor berbudaya bersih, hijau, sehat, dan bermanfaat” 2. Misi

• Memberikan penanaman pola pikir tentang pentingnya kebersihan lingkungan dengan sosialisasi, penyuluhan, workshop, dan pelatihan dari dan untuk masyarakat dalam menciptakan dan menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan praktek 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) dalam rangka mengurangi jumlah timbunan sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

2 Dokumentasi Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur, Jakarta, 24 Agustus 2016. 3 Wawancara Pribadi dengan Bapak Prakoso, Jakarta 10 September 2016.

4 Dokumentasi Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur, Jakarta 10 September


(47)

• Mengajak dan memelopori penghijauan lingkungan rumah dengan menanam 10 jenis tumbuhan pada setiap halaman rumah agar lingkungan menjadi sejuk, segar dan terhindar dari polusi sampah serta menyehatkan lingkungan.

• Memberikan pelatihan metode penanaman tanaman organik agar tumbuhan pangan di lingkungan sekitar menjadi lebih sehat untuk dimanfaatkan dan bebas dari bahan kimia. Menjalankan program ketahanan pangan dengan menyemai tanaman pangan melalui hidroponik dan urban farming.

• Menyerap dan memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai salah satu pendapatan sampingan, selain itu menerangkan dan mengubah pola pikir masyarakat terhadap sampah menjadi suatu hal yang bisa dimanfaatkan serta menguntungkan.

C. Nasabah dan Susunan Pengurus

Untuk menjadi seorang nasabah Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur persyaratannya ialah foto copy KTP asli atau kartu bukti identitas lainnya yang masih berlaku dan tidak dikenakan biaya-lain-lain. Jumlah nasabah saat ini terdapat 380 orang. Jumlah tersebut bukan hanya dari 18 RT di RW 03 Jakarta Timur saja, namun juga banyak yang dari lingkungan luar daerah tersebut, seperti nasabah dari pinggiran jabodetabek, bekasi, cakung dan sekitarnya.5


(48)

Sedangkan susunan pengurus pada Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Lurah Malaka Sari Tahun 2014 yang berlaku sampai saat ini. Pengurus bank sampah terdiri dari pembina, penasihat, ketua, wakil, sekertaris, bendahara, dan korlap. Berikut ini susunan pengurus Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur6:

Pembina : Lurah Malaka Sari

Penasihat : 1. Sugito (Ketua RW 03 Jakarta Timur)

2. Prakoso (Ketua Paguyuban Jakarta Aksi Lingkungan Indah)

Ketua : Anwari

Wakil Ketua : DRS. Absur Kamaluddin Sekertaris : Tri Atmadi Wongsotjitro Bendahara : Euis Kumala

Korlap Organik : 1. Sukanto 2. Gino Korlap Non

Organik : 1. H. Ramli 2. Dedi

Pada kenyataannya yang terjadi di lapangan, kordinator lapangan yang bertugas tidak selalu bergantung kepada korlap yang tercantum diatas. Namun pekerjaan yang dilakukan bisa saling mengisi kekosongan, membantu, dan bekerja sama. Sehingga tidak terjadi ketergantungan pekerja jika sedang sibuk dengan suatu

6 Dokumentasi Bank sampah Malaka Sari RW 03 JAKARTA TIMUR, Jakarta, 24 Agustus


(49)

hal, serta bisa lebih cepat dalam hal mengelola sampah yang akan dihimpun dan ditimbang.

D. Mekanisme Operasional

Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur merujuk pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan 3R melalui bank sampah. Pengelolaan sampah yang dilakukan di Bank sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur meliputi pengolahan sampah organik dan sampah non-organik. Berikut ini penjelasan mekanisme operasional Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur:


(50)

1. Pengelolaan Sampah Organik

Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan dengan bapak Prakoso selaku penasihat bank sampah beserta staffnya, Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur juga mengolah sampah organik menjadi pupuk organik. Pengolahan sampah organik ini dilakukan tidak menentu, tergantung permintaan masyarakat serta lapak yang tersedia di bank sampah. Jika permintaan tinggi dan tempat untuk pembuatan pupuk kompos telah tersedia maka proses pengolahan sampah organik pun dapat dilakukan. Langkah pertama ialah mengumpulkan sampah-sampah organik, baik itu daun-daunan, buah, ataupun sisa makanan dan sayuran. Sampah-sampah tersebut biasanya diberikan oleh masyarakat sekitar secara sukarela dan tidak dimasukkan ke tabungan nasabah. Akan tetapi jumlah sampah yang dihimpun jika dari masyarakat dan lingkungan sekitar hanyalah sedikit. Minimal dalam sekali pembuatan pupuk organik dibutuhkan sampah organik sekitar 700 Kg. Nantinya setelah sampah tersebut sekiranya sudah cukup dan melampaui batas minimal, baru lah sampah itu siap untuk diolah menjadi pupuk kompos organik.7

Setelah bahan baku telah tersedia, tahap pertama yang harus dilakukan ialah mencacah sampah organik tersebut menjadi potongan-potongan kecil. Pencacahan ini sangat diperlukan karena untuk mempercepat proses penguraian. Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur memiliki aset


(51)

berupa mesin pencacah sampah organik yang diberikan oleh Lurah pada saat awal pembangunan bank sampah. Meskipun terhitung sudah cukup lama, namun mesin tersebut sampai saat ini masih mampu bekerja dengan baik.

Setelah pencacahan bahan baku telah selesai, sediakan sampah cangkang telur yang sudah dikeringkan, lalu tumbuk hingga halus. Setelah ditumbuk, cangkang telur yang telah halus tersebut di campurkan ke dalam sampah yang telah dicacah lalu di aduk hingga merata.

Tahap selanjutnya ialah memasukkan olahan sampah organik tersebut kedalam wadah atau tempat pemanas dan tuangkan bioaktivator sesuai takaran sampah organik yang akan dikelola. Di minggu pertama suhu didalam tempat tersebut kira-kira akan mencapai sekitar 50-70 derajat yang menandakan cairan tersebut mulai bereaksi. Setelah itu tunggu hingga minggu ke 4, maka sampah tersebut mulai berubah warna menjadi kehitaman. Selain itu, pada wadah khusus yang telah dibuat, di posisi paling bawah terdapat saluran untuk aliran cairan hasil olahan tersebut yang nantinya akan ditampung dengan botol lalu dijemur dan menjadi pupuk kompos organik cair. Sedangkan bagian padatnya akan dijemur dan menjadi pupuk kompos organik padat.8

Pada tahap penjemuran, warga sekitar terkadang datang untuk meminta pupuk kompos tersebut serta diperbolehkan secara gratis. Namun ketika


(52)

pupuk tersebut telah dikemas berupa kemasan plastik 1 Kg, maka pupuk tersebut sudah menjadi kas milik bank sampah dan akadnya sudah menjadi akad jual beli.9

2. Pengelolaan Sampah Non-organik

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan. Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur melaksanakan tugas dan perannya berdasarkan panduan standar operasional Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 13 Tahun 2012.

Dalam mekanisme pengelolaan sampah non-organik terdapat dua alur, yaitu sampah non-organik layak daur ulang, dan sampah non-organik layak jual. Pada sampah non-organik layak daur ulang nantinya sampah yang sudah dipilah akan dibeli oleh ibu-ibu PKK dan didaur ulang menjadi suatu produk baru. Sedangkan sampah non-organik layak jualnya, Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur akan menjual hasil sampah tersebut ke pengepul dengan keuntungan selisih dari harga jualbeli sampah tersebut. Dalam prakteiknya, bank ini memiliki mekanismenya, sebagai berikut10 :

9 Wawancara Pribadi dengan Bapak Prakoso, Jakarta, 10 September 2016. 10 Wawancara Pribadi dengan Bapak Prakoso, Jakarta, 24 Agustus 2016.


(53)

a. Pemilahan Sampah Rumah Tangga

Nasabah diharuskan memilah sampah sebelum disetorkan ke bank sampah. Pemilahan sampah dilakukan berdasarkan kategori sampah yang telah disepakati pada bank sampah malaka sari. Berdasarkan jenisnya sampah non organik dikelompokan menjadi sampah kertas, pelastik, logam atau kaca. Pengelompokan sampah oleh nasabah akan memudahkan proses penyaluran atau pengelompokkan sampah di bank sampah. Selain itu harga atau nilai jual sampah yang sudah dipilah dengan yang belum dipilah tentu berbeda.11

b. Penyetoran Sampah ke Bank Sampah

Sesuai waktu penyetoran sampah yang telah disepakati bersama, Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur membuka jadwal penyetoran sampah pada hari Rabu dan Jumat mulai dari pukul sampai pukul 09.00-15.00 WIB.12

Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur juga memiliki perbedaan dengan bank sampah lainnya, di sana tidak melakukan jemput bola atau penjemputan sampah oleh bank sampah kepada nasabah perorangan yang memiliki volume sampah tidak terlalu besar. Namun jemput bola atau penjemputan sampah biasanya hanya dilakukan bank sampah kepada sekolah-sekolah, universitas, ataupun tempat lainnya yang memiliki volume sampah yang besar. Hal ini

11 Wawancara Pribadi dengan Bapak Dedi, Jakarta, 10 September 2016. 12 Wawancara Pribadi dengan Bapak Prakoso, Jakarta, 24 Agustus 2016.


(54)

dikarenakan untuk memudahkan nasabah yg memiliki volume sampah skala besar tersebut dalam perihal membawa sampahnya ke bank sampah.

c. Penimbangan

Sampah yang sudah disetorkan ke bank sampah kemudian ditimbang dan dikonversikan dalam bentuk uang. Berat minimal sampah yang bisa disetorkan pada bank sampah pada umumnya sudah ditentukan dalam kesepakatan sebelumnya. Akan tetapi, pada bank sampah malaka sari tidak terdapat berat minimum sampah yang disetorkan, sehingga masyarakat lebih leluasa dan ringan membawa sampahnya ke bank sampah, selain itu masyarakat juga merasa nyaman karena sampah yang dihimpun di rumah masing-masing tidak terlalu menumpuk.

Penetapan harga setiap jenis sampah merupakan kesepakatan pengurus bank sampah. Harga yang diberikan oleh Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur tergantung pada nilai harga sampah pada harga jual ke pengepul. Selisih harga atau keuntungan tersebut akan diambil oleh pihak bank sampah sebagai biaya operasional. Ada pula beberapa sampah yang tidak memiliki selisih nilai jual ke pengepul dikarenakan harga yang terdaftar memang sudah sangat kecil, sehingga selisih keuntungan harganya ditutup dengan selisih harga jual sampah pada jenis yang lain.13 Daftar harga yang ada pada Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur juga akan berubah jika harga pada


(55)

pengepul berubah. Berikut ini daftar harga yang digunakan oleh Bank Sampah Malaka Sari RW 03 JAKARTA TIMUR pada tanggal 14 September 201614:

Tabel 3. 1 : Harga Beli Sampah di Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur

Jenis Barang Harga Beli / Kg

1 Kertas putih Rp. 1.000,-

2 Koran Rp. 1.200,-

3 Buku / majalah Rp. 750,-

4 Kardus Rp. 1.100,-

5 Dupleks Rp. 250,-

6 Botol Plastik Bersih Rp. 2.000,-

7 Botol Plastik Kotor Rp. 1.500,-

8 Gelas Plastik Bersih Rp. 3.000,-

9 Gelas Plastik Kotor Rp. 1.500,-

10 Gelas kemasan bermerek/ sablon

(Mountea, ale-ale, Teh Gelas, dsb) Rp. 1.000,- 11 Tutup botol / Tutup Galon Rp. 2.000,-

12 Botol Beling Rp. 200,-

14 Dokumentasi Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur, Jakarta, 14 September


(56)

13 Emberan (Plastik Keras) Rp. 1.000,-

14 Alumunium Rp. 7.000,-

15 Kaleng Rp. 500,-

16 Kaleng Besi Rp. 1.000,-

17 Besi Rp. 1.250,-

d. Pencatatan

Pada bagian ini, petugas akan mencatat jenis dan bobot sampah setelah penimbangan. Hasil penimbangan tersebut lalu dikonversi ke dalam nilai rupiah yang kemudian ditulis pada buku besar dan buku tabungan nasabah.

Pada tahap ini nasabah akan merasakan keuntungan sistem bank sampah dan puas ketika melihat keuntungan dari sebuah barang yang bisa dikatakan sebagai sampah namun bisa memiliki nilai ekonomi. Dengan menyisihkan sedikit tenaga untuk memilah sampah, masyarakat akan mendapatkan keuntungan berupa uang tabungan. Dibandingkan dengan sitem pengelolaan sampah pada umumnya, masyarakat justru harus mengeluarkan uang kepada petugas kebersihan untuk mengelola sampahnya.15

15 Eka Utami, Buku Panduan Sistem bank sampah dan 10 Kisah Sukses, (T.tp., Yayasan


(57)

e. Pengangkutan

Bank sampah sebelumnya sudah bekerja sama dengan pengepul yang sudah ditunjuk dan disepakati. Sehingga setelah sampah terkumpul, ditimbang, dan dicatat langsung bisa diambil oleh pengolah sampah berikutnya. Atau dapat dikatakan dijual kembali ke pengepul dengan keuntungan selisih hasil jual beli sampah antara nasabah dan pengepul yang menjadi keuntungan bank sampah.

Pada tahap ini, Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur telah bekerja sama dengan pengepul di daerah Pondok Kelapa. Pada tahap pengangkutan, yang akan menanggung biaya transportasi untuk pengangkutan sampah adalah pihak pengepul. Sebelum diangkut ke kendaraan, sampah yang telah dikelompokkan oleh pengurus bank sampah akan ditimbang kembali dengan konversi harga jual ke pengepul. Berikut ini ialah list harga jual pengepul yang bekerja sama dengan bank sampah malaka sari RW 03 Jakarta Timur16:

Tabel 3. 2 : Harga Beli Sampah di Pengepul

Jenis Barang Harga Beli / Kg

1 Kertas putih Rp. 1.600,-

2 Koran Rp. 1.600,-

3 Buku/majalah Rp. 1.000,-

16 Dokumentasi Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur, Jakarta, 14 September


(58)

4 Kardus Rp. 1.600,-

5 Dupleks Rp. 600,-

6 Botol Plastik Rp. 3.000,-

7 Gelas Plastik Rp. 6.300,-

8 Tutup botol/Tutup Galon Rp. 3.000,-

9 Ale-ale Rp. 2.500,-

10 Mountea Rp. 3.000,-

11 Botol Beling Rp. 500,-

12 Emberan (Plastik Keras) Rp. 2.000,-

13 Alumunium Rp. 11.000,-

14 Kaleng Rp. 500,-

15 Kaleng Besi Rp. 1.500,-

16 Besi Rp. 2.000,-

17 Plastik Kresek Rp. 250,-

Proses pengangkutan sampah yang dilakukan Bank Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur tidak bergantung pada jadwal tertentu, namun hanya berdasarkan kondisi sampah yang telah berhasil dikumpulkan. Jika sampah yang mampu dihimpun bank sampah telah sangat banyak atau sudah penuh, pihak bank sampah akan menghubungi pengepul untuk mengambil sampah


(59)

tersebut. Namun biasanya penjemputan sampah ini dilakukan di hari Sabtu, dan rata-rata hampir setiap bulan dilakukan satu kali pengangkutan.17

E. Hasil Operasional 1. Volume Sampah

Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur termasuk bank sampah yang berhasil menyerap sampah rata-rata lebih dari 1,5 Ton/Bulan dan secara tidak langsung bank sampah berhasil mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Terhitung sejak pembaruan struktur pengurus bank sampah. Pencatatan yang telah dilakukan oleh Bu Euis selaku bendahara Bank Sampah periode 31 Juli 2014 – 31 Agustus 2016. Tabungan yang telah berhasil dikumpulkan sebesar. Rp.6.808.535,- dengan

17 Wawancara Pribadi dengan Ibu Euis Kumala, Jakarta, 14 September 2016.

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sampah / Kg 1762,5 1548,4 1681,2 1678,6 1348 1255,7 1585 1874

1762,5

1548,4 1681,2 1678,6

1348 1255,7 1585

1874

Sampah Yang Terkumpul Tiap Bulan Per Kg


(60)

catatan pengeluaran operasional dan penarikan tunai nasabah Rp.1.740.000,-. Sehingga saldo yang tersisa adalah Rp.5.068.535,-.18

2. Produk Pupuk kompos

Bank Sampah ini mempelajari ilmu tata cara membuat pupuk kompos organik yang berkualitas dan bersertifikat dari IPB (Institut Pertanian Bogor). Pembuatan pupuk ini dilakukan dengan jumlah minimum sampah organik yang dihimpun sebesar 700 kg, dan pembuatannya tergantung wadah yang tersedia sudah habis atau belum, jika wadah tempat membuat pupuk telah habis, maka bank sampah akan memproduksi pupuk organik kembali.

Pupuk yang bisa diproduksi di bank sampah ini ada dua jenis, yaitu pupuk padat dan pupuk cair. Harga pupuk yang ditawarkan juga berbeda pada setiap jenisnya. Jika pupuk padat dijual Rp. 5.000,- / kg, maka pupuk cair produksi bank sampah ini dijual seharga Rp. 10.000,- / botol 600 ml.

3. Produk Daur Ulang Sampah Non-organik

Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur bekerjasama dengan para ibu-ibu PKK dalam membuat hasil karya daur ulang. Untuk saat ini ibu-ibu PKK hanya melakukan pengerjaan daur ulang jika ada pesanan, hal itu dikarenakan para ibu-ibu disana juga memiliki aktivitas lain diluar bank sampah. Sehingga waktu pengerjaan yang dilakukan juga disesuaikan dengan aktivitas masing-masing.

18 Dokumentasi Buku Besar Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur, Jakarta, 14


(61)

Karya daur ulang yang biasa diproduksi oleh ibu-ibu PKK antara lain payung, tas, dompet, tempat pensil, dan sebagainya. Berikut ini ialah list produk yang berhasil dibuat beserta harganya jualnya:

Tabel 3. 3 : Harga Jual Produk Daur Ulang

No. Kategori Produk Harga

1 Payung Rp. 200.000,-

2 Tas Laptop Rp. 250.000,-

3 Tas Selempang Kecil Rp. 50.000,-

4 Tas Lipat Plastik Rp. 19.000,-

5 Tas Jinjing Kecil Rp. 35.000,-

6 Tas Jinjing Besar Rp. 70.000,-

7 Tas Wanita Rp. 85.000,-

8 Tempat Pensil Rp. 35.000,-

9 Dompet Rp. 35.000,-

10 Topi Bundar Rp. 50.000,-

11 Note Rp. 40.000,-

12 Tempat Tissue Rp. 60.000,-

13 Tempat Perlengkapan Mandi Resleting Rp. 65.000,-

Harga-harga diatas tergantung pada motif, proses pengerjaannya, serta bahan tambahan yang digunakan. “Kami memang bukan produsen tas atau payung seperti pabrikan, tapi yang kami jual adalah kreativitas kami dalam mengolah limbah sampah menjadi sebuah karya yang bermakna mencintai


(62)

lingkungan”, Kata Ibu Euis selaku pengurus Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur sekaligus pengrajin anggota ibu-ibu PKK.19

4. Penghijauan Lingkungan

Kontribusi bank sampah juga meliputi penghijauan lingkungan masyarakat sekitar. Dalam hal ini Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur telah berhasil mengajak para warga sekitar untuk melakukan penghijauan dengan mewajibkan menanam 10 jenis tanaman di depan rumah masing-masing. Hal ini juga disuport positif dari provinsi dengan bantuan tanaman obat sebanyak 1500 buah yang disalurkan ke setiap RT.20

Tidak hanya itu, Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur juga mengajak warganya untuk menanam tanaman organik dengan cara hidroponik. Disini bank sampah juga berperan memberikan penyuluhan tentang teknik menanam yang bisa dilakukan masyarakat sekitar menggunakan lahan yang minimalis. Dengan hal ini juga lingkungan perumahan sekitar bank sampah malaka sari menjadi serba hijau dan sejuk karena banyak tanaman di setiap rumah. Hal itu juga mendorong masyarakat untuk menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan.

19 Wawancara Pribadi dengan Ibu Euis Kumala, Jakarta, 14 September 2016. 20 Wawancara Pribadi dengan Bapak Prakoso, Jakarta, 10 September 2016.


(63)

49

Merubah mindset masyarakat merupakan salah satu hal yang tersulit di Indonesia. Pola pikir masyarakat Indonesia yang umumnya terbiasa hanya menginginkan hal yang praktis tanpa mau melewati proses yang sulit dan panjang. Hal ini juga yang menjadi tantangan bagi perkembangan lingkungan di Indonesia, khususnya mengenai sampah yang tentunya tidak akan ada habisnya di Indonesia. Bank sampah adalah salah satu langkah kedepan yang telah dibuktikan mampu menyerap sampah yang cukup besar di masyarakat. Akan tetapi yang menjadi tantangan terbesar ialah bertahan diantara masyarakat Indonesia dengan pola pikir seperti itu. Namun, hal itu masih dapat diatasi oleh Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur.1 Untuk itu peneliti mencoba mengamati pola dan strategi yang dilakukan bank sampah tersebut.

Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur pada awal pendiriannya menghadapi tantangan dan rintangan yang berat. Mulai dari penolakan masyarakat secara mentah-mentah, bahkan hingga pengaduan kepada pihak yang berwajib.2

Namun, demi menjadikan lingkungan yang bersih dan sehat, Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur yang diprakarsai oleh Bapak Prakoso beserta timnya terus berjuang dan dengan sabar mengajak masyarakat untuk ikut serta menciptakan

1 Wawancara Pribadi dengan Bapak Prakoso, Jakarta, 10 September 2016. 2 Wawancara Pribadi dengan Bapak Prakoso, Jakarta, 24 Agustus 2016.


(64)

lingkungan yang bersih dan indah. Hal tersebut berhasil dibuktikan dengan prestasi Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur dengan mendapatkan penghargaan Gold dan menjadi pusat percontohan bank sampah di Jakarta. Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur, pada bab ini akan dijelaskan tentang strategi apa saja yang telah dilakukan bank sampah tersebut dalam menciptakan keunggulan kompetitif beserta hasilnya.

A. Strategi Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pendekatan penelitian yang telah peneliti lakukan, untuk menentukan upaya-upaya yang disusun dalam menciptakan strategi konsolidasi dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk meminimalkan kelemahan yang dimiliki, serta mengatasi ancaman yang datang dari luar agar operasional Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur tetap akan berjalan lancar dalam jangka panjang. Maka peneliti membuat analisis faktor internal dan eksternal menggunakan analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats) untuk melihat strategi yang disusun Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur dalam perjalanan mencapai keunggulan kompetitif.3

Tabel 4. 1: Analisis SWOT Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur

Matriks analisis SWOT Bank Sampah Malaka Sari RW 03 JAKARTA TIMUR

Internal Eksternal

STRENGHTS (S) WEAKNESS (W)

Masih adanya kemauan

Sosialisasi yang kurang menarik


(65)

masyarakat untuk memiliki

lingkungan hidup yang lebih baik Sistem akad jual

beli yang rasional, transparan dan modern dan pencatatan tabungan menggunakan buku tabungan layaknya bank pada umumnya Mendekatkan pelayanan terpadu dalam hal mengelola sampah kepada masyarakat Syarat yang mudah

dipenuhi untuk menjadi nasabah antusiasme masyarakat karena harga yang ditawarkan dianggap terlalu kecil bagi beberapa kalangan masyarakat.

Tempat usaha yang terbatas dan lingkup usaha yang kecil Masyarakat harus

datang sendiri ke bank sampah karena minimnya biaya operasional yang dimiliki

Memiliki lingkungan perumahan yang pada umumnya tidak mempunyai halaman penghijauan yang luas dan terbatas Minimnya kreativitas

SDM dalam

menciptakan produk hasil daur ulang yang baru

OPPORTUNITIES

(O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

Jumlah sampah yang akan selalu ada di masyarakat, sehingga volume sampah yang bisa diserap bank sampah tidak akan pernah habis Meningkatkan

penghasilan masyarakat melalui sampah yang selama ini diabaikan Masyarakat sekitar berperan Menggencarkan sosialisasi serta menawarkan keunggulan bank sampah dibandingkan dengan pengepul sampah yang lain agar masyarakat antusias untuk bergabung dan berpartisipasi dengan bank sampah Memberikan gambaran tentang pemanfaatan Mengadakan sosialisasi kepada tiap RT dan RW serta masyarakat sekitar Bank Sampah dengan meminta bantuan dan suport dari pemerintah setempat Mempererat tali

silaturahmi antar warga beserta menanamkan pola pikir hidup bersih dan sehat

Mengadakan workshop dan/atau


(66)

besar sebagai agen of change Dukungan dari

pemerintah setempat untuk menciptakan lingkungan yang bersih, hijau, sehat, dan terbebas dari sampah Mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPS/TPA Adanya perlombaan kebersihan antar daerah sampah yang hasilnya akan bernilai ekonomi dan dapat dijadikan suatu produk yang memiliki nilai guna kembali Meningkatkan pelayanan dengan menerapkan SOP semaksimal mungkin agar masyarakat sangat puas terhadap hasil pelayanan bank sampah dan membuat masyarakat tetap bergabung serta nyaman dengan bank sampah. pelatihan keterampilan skill dan pengembangan kreativitas dalam pemanfaatan sampah Pemanfaatan tanaman hidroponik sebagai solusi penghijauan lingkungan rumah yang minim akan halaman hijau Mengikuti dan

memenangkan perlombaan-perlombaan untuk menyuport

masyarakat agar terus terpacu dalam memberikan kontribusi kepada bank sampah sehingga keberadaannya dalam masyarakat menjadi lebih diakui

THREATHS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

Kalah dalam persaingan harga jual dengan agen pengepul/pelapak Minimnya

bantuan dana dari pemerintah setempat Pola pikir

masyarakat yang masih merasa malu menjual sampahnya ke bank

Memiliki rasa malu jika membeli dan memakai

Bekerjasama dan bermusyawarah dengan pengepul hal memberikan harga jual yang menarik pada bank sampah untuk menarik minat masyarakat dalam peran meyuksseskan program bank sampah Mengadakan

pameran dan studi banding dengan produk daur ulang ditempat lain agar memicu masyarakat Melakukan pendekatan kepada masyarakat dalam rangka menciptakan pembangunan pola pikir dan paradigma terhadap produk hasil daur ulang, sehingga masyarakat lebih menghargai hasil produk

pemanfaatan sampah dengan metode daur ulang

Memutar uang dengan memberikan pembiayaan melalui koperasi dengan


(67)

produk hasil daur ulang dari sampah Masyarakat yang

tidak sempat menjual sampahnya memilih membuang sampah begitu saja. Masyarakat

dengan taraf hidup perekonomian menengah keatas (Kaya) akan mempengaruhi masyarakat untuk malas ikut serta dalam program.

untuk lebih antusias dan kreatif terhadap hasil produk yang branding bank sampah tujuan memperluas jaringan dan pemanfaatan dana yang berhasil dihimpun oleh bank sampah serta

memberikan dampak positif dalam hal pembangunan

ekonomi masyarakat.

Setelah dilihat dari analisis SWOT di atas, dalam rangka menciptakan sebuah keunggulan kompetitif Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur merancang visi dan misi yang kemudian dijalankan dengan komitmen dan konsisten. Dalam pelaksanaan misi, bank sampah berfokus untuk mengajak dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan. Maka dari itu visi misi yang telah dibuat oleh bank sampah juga memiliki moto “Dari masyarakat, untuk masyarakat”. Sehingga apapun yang dilakukan oleh bank sampah pastinya akan berdampak juga untuk masyarakat, selain itu perkembangan dan kesuksesan bank sampah juga bergantung kepada masyarakat. Karena itulah bank sampah dapat dikatakan sebagai program nasional yang berbasis masyarakat.4


(68)

Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur ketika melakukan sosialisasi awal dibantu oleh pihak P.T. Uniliver Indonesia, sehingga institusi tersebut juga membantu memberikan penjelasan tentang bank sampah, pelatihan teknis hingga, pendampingan dalam aktivitas bank sampah. Intervensi dari pihak luar ini juga sangat diperlukan dalam memulai pembangunan bank sampah, namun dalam hal ini pihak luar harus memiliki pengendalian diri dalam membantu membangun suatu program, melainkan harus bertahap sesuai dengan perkembangannya. Tidak memberikan bantuan langsung sekaligus di awal, karena berpotensi menyebabkan ketergantungan kepada pihak luar tersebut.5

Selajutnya Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur juga melakukan sosialisasi secara personal dengan konsisten dan penuh kesabaran. “Waktu itu setiap ada perkumpulan antar warga, di RT maupun RW, bahkan kumpul pengajian pun gak bosen-bosennya saya sosialisasi tentang bank sampah, warga juga sampai udah hafal kalo saya bakal ngomong begitu”, Kata Bapak Prakoso dalam wawancara tanggal 10 September 2016. “Nggak sedikit warga yang menolak pas saya sosialisasi secara personal, tapi begitu mereka melihat hasil dari orang-orang yang sudah nabung di bank sampah, mereka juga lama-lama tertarik kok karna

memiliki banyak manfaat”.6

Saat ini Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur sudah tidak melakukan sosialisasi kepada warga di daerahnya. Hal itu disebabkan karena warga sekitar sudah terbiasa dan telah menyadari pentingnya menjaga lingkungan.

5 Wawancara Pribadi dengan Bapak Prakoso, Jakarta, 10 September 2016. 6 Wawancara Pribadi dengan Bapak Prakoso, Jakarta, 24 Agustus 2016.


(69)

Sehingga walaupun tidak dilakukan sosialisasi kembali, masyarakat sudah secara mandiri melakukan penyetoran sampah ke bank sampah. Bahkan kini pihak Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur yang diundang dalam hal sosialisasi di wilayah lainnya dan dijadikan percontohan bank sampah yang sukses dan masih

bertahan hingga sekarang. “Sekarang kita udah nggak pakai sosialisasi

terus-terusan kayak dulu, tanpa disosialisasi pun warga juga sudah dateng sendiri buat nabung kesini. Kalau dulu mah dimana aja juga diingetin lagi warganya buat nabung sampah, sekarang mah enggak”, kata Bu Euis menjelaskan.7

Selain melakukan sosialisasi yang menyeluruh, Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur juga memberikan pelatihan ke masyarakat, baik itu pelatihan tentang mekanisme bank sampah, ataupun pelatihan pembuatan produk daur ulang. Ketika melakukan pelatihan, bank sampah ini juga mendapatkan suport dari P.T. Uniliver Indonesia. Dan hasil dari produk daur ulang tersebut bisa meningkatkan perekonomian warga. “Waktu itu saya diberikan pelatihan daur ulang oleh Uniliver, bahkan Ibu-ibu PKK dapat bantuan mesin jahit juga dari mereka, hasil produksinya kan lumayan Mas buat nambah uang belanja”, ungkap Ibu Euis ketika wawancara.

Meskipun kini produksi daur ulang sudah jarang dilakukan, namun produksi akan tetap dilakukan oleh ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga). Produksi tersebut akan dilakukan ketika hanya ada pesanan saja. Misalkan ada pesanan secara pribadi, atau juga dalam skala besar untuk acara pameran dan lainnya. Pesanan yang dilakukan juga agar konsumen bisa memilih motif dan warna


(70)

seperti yang diinginkan. Upaya tersebut ialah salah satu solusi menangani pasar yang sangat minim. Hal ini juga dikarenakan pemasaran produk tersebut dapat dikatakan sulit. Karena tidak sedikit yang masih menganggap produk tersebut

terlalu mahal jika hanya terbuat dari sampah. “Memang sih ini hanya sampah, dan

yang kami jual memang bukan produk bermerek. Tapi kami menjual kreativitas dan makna dari daur ulang. Dengan membeli produk kami, itu berarti konsumen telah

ikut serta dalam rangka menjaga dan mencintai lingkungan”, ucap Bu Euis dengan

serius.8

Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur juga memiliki strategi dalam pelayanan dan operasional bank sampah. Dalam pelayanan kepada masyarakat, para pengurus bank sampah bekerja dengan transparan dan bertanggung jawab. Baik itu bidang pencatatan, penimbangan, keuangan ataupun pelaporan hasil penghimpunan sampah. Untuk nasabah yang sudah lama, pencairan uang nasabah juga bisa langsung dilakukan ketika saat penyetoran. Sehingga tidak harus menunggu beberapa bulan dahulu baru bisa mengambil uang nasabah.

Selanjutnya bank sampah juga membuka diri sebagai lokasi percontohan bank sampah dari seluruh daerah. Bukan hanya sekedar percontohan, namun bank sampah juga melakukan studi banding dan melakukan pembelajaran kasus-kasus dari berbagai tempat. Selain itu, bank sampah juga membuka diri bagi siapapun yang ingin belajar dari Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur, baik itu dari sekolah, kampus, atau lembaga lainnya. Hal ini juga sangat bermanfaat bagi


(71)

semua pihak yang terkait dalam kegiatan tersebut. “Kita welocme sama semua orang yang ingin dan mau belajar disini, tanpa dikenakan biaya sepeserpun. Meskipun begitu kita tetap bisa saling mendapatkan keuntungan kok. Seperti yang dari IPB, mereka dapat ilmu tentang bank sampah disini, dan kami dibantu dalam

sertifikasi pupuk komposnya”, ungkap Pak Prakoso9.

Dengan adanya Open House tersebut, bank sampah juga medapatkan bantuan non-finansial dari perusahaan lainnya sepert Bank Mandiri, United Tractor, Antam, dan sebagainya. Selain itu dari sekolah-sekolah yang melakukan pembelajaran tentang lingkungan di bank sampah tersebut. Secara tidak langsung aktivitas tersebut menambah jumlah nasabahnya. Karena biasanya setelah ada study tour dari sekolah ke bank sampah tersebut, sekolah tersebut juga ingin ikut berpartisipasi sebagai nasabah. Sehingga sampah yang disetorkan ke bank sampah juga bertambah jauh lebih besar. Hal itu disebabkan karena volume sampah yang juga dihasilkan oleh sekolah sangatlah besar.

Selain itu, dampak dari adanya open house tersebut, bank sampah ini menjadi dikenal dan disorot oleh berbagai media informasi. Hal ini juga yang menyebabkan bank sampah malaka sari mudah untuk dikenal dan dikunjungi oleh masyarakat. Meskipun begitu, Bapak Prakoso menyatakan bahwa data yang diambil oleh wartawan tersebut apa adanya sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. “Banyak wartawan media yang sering berkunjung kemari, ada dari Republika, Kompas, Liputan 6, dan lainnya. Yaa, Saya sampaikan saja data yang ada di


(72)

lapangan apa adanya tanpa direkayasa, jadi kalo ada yang mau ngecek karena nggak percaya ya silahkan aja datang kemari”, ungkap Bapak prakoso dalam sesi wawancara pribadi dengan peneliti.10

Tidak hanya itu, bank sampah juga menggunakan strategi kompetitif dalam perjalanan karirnya. Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur telah mengikuti beberapa lomba untuk memacu masyarakat sekitar agar ikut serta berpartisipasi maksimal dalam berkompetisi. Dengan adanya kompetisi ini, warga sekita juga akan merasa memiliki Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur dan ikut memperjuangkannya demi keberhasilan dan kesuksesannya.

Dari berbagai strategi yang dilakukan Bapak Prakoso dalam wawancaranya juga menjelaskan bahwa Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur ini berdiri dan bekerja dengan bukti yang nyata. Tidak seperti bank sampah lainnya. “Kami disini bisa berdiri karna kami memang ingin hidup sehat dan bersahabat dengan lingkungan. Kami berorientasi kepada masyarakat. Tidak seperti bank sampah lainnya yang berdiri dengan niat mencari profitabilitas. Dengan berbasis kepada masyarakat, maka meskipun keuntungan secara ekonomi sangatlah kecil, namun jika masyarakat memiliki kemauan untuk hidup sehat dan menjaga

lingkungan, bank sampah ini pasti akan terus berjalan”.11

Bapak Anwari selaku ketua Bank Sampah Malaka Sari RW 03 Jakarta Timur juga menambahkan, ”Kalau bank sampah ini diukur dengan keuangan, bank sampah ini bukan apa-apa dibanding pengepul. Mereka bisa mengolah sampahnya

10 Wawancara Pribadi dengan Bapak Prakoso, Jakarta, 14 September 2016. 11 Wawancara Pribadi dengan Bapak Prakoso, Jakarta, 24 Agustus 2016.


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)