Banking Ratio Penurunan persentase banking ratio diatas menunjukan bahwa

jumlah harta yang dimiliki bank semakin memburuk dari tahun sebelumnya karena makin tinggi tingkat rasio assets to loan ratio maka makin rendah tingkat likuiditas bank. Pada tahun 2014 terjadi penuruanan persentase assets to loan ratio, dari 69,36 menurun menjadi 61,74. Penurunan persentase ini disebabkan peningkatan signifikan dari total loan, yaitu dari Rp 434.316.466 menjadi Rp 495.097.288 dan total assets Rp 626.182.926 pada tahun 2013 meningkat menjadi Rp 801.955.021 pada tahun 2014. Penurunan persentase assets to loan ratio ini menunjukan kemampuan bank dalam mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki bank semakin meningkat atau semakin membaik karena makin rendah tingkat rasio assets to loan ratio maka makin tinggi tingkat likuiditas bank.

5. Banking Ratio

Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa banking ratio pada PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk pada tahun 2011 yaitu 54,99 lebih kecil dari tahun 2010 yaitu 74,02, sehingga banking ratio pada PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Penurunan banking ratio disebabkan oleh meningkatnya total loan dari Rp 246.964.238 menjadi Rp 285.406.257 dan total simpanan nasabah total deposito dari Rp 333.652.397 menjadi Rp 384.264.345 pada tahun

2011. Penurunan persentase banking ratio diatas menunjukan bahwa

tingkat likuiditas bank makin tinggi karena jumlah dana yang digunakan untuk membiayai kredit makin besar. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan persentase dari 54,99 di tahun sebelumnya menjadi 77,92. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan signifikan total loan dan total deposit. Total loan sebesar Rp 258.406.257 di tahun 2011 meningkat menjadi Rp 350.758.262 di tahun 2012, dan total deposit di tahun 2011 sebesar Rp 384.264.345 meningkat menjadi Rp 450.166.383 di tahun 2012. Peningkatan persentase banking ratio diatas menunjukan bahwa tingkat likuiditas bank makin rendah karena jumlah dana yang digunakan untuk membiayai kredit makin kecil. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan persentase dari 77,92 di tahun sebelumnya menjadi 86,81. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan signifikan pada total loan dan total deposit. Total loan sebesar Rp 350.758.262 di tahun 2012 meningkat menjadi Rp 434.361.466 di tahun 2013, dan total deposit di tahun 2012 sebesar Rp 450.166.383 meningkat menjadi Rp 504.281.382 di tahun 2013. Peningkatan persentase banking ratio diatas menunjukan bahwa tingkat likuiditas bank makin rendah karena jumlah dana yang digunakan untuk membiayai kredit makin kecil. Pada tahun 2014 terjadi penurunan persentase banking ratio, pada tahun 2014 yaitu sebesar 79,55 lebih kecil dari tahun 2013 yaitu sebesar 86,81. Penurunan banking ratio ini disebabkan oleh jauhnya perbedaan antara total loan dengan total deposit. Total loan sebesar Rp 495.097.288 dan toal deposit sebesar Rp 622.321.846. Penurunan persentase banking ratio diatas menunjukan bahwa tingkat likuiditas bank makin tinggi karena jumlah dana yang digunakan untuk membiayai kredit makin besar.

6. Investing Policy Ratio