Jenis-jenis Rasio Keuangan Bank

dilakukan ke depan. Perencanaan kedepan dengan cara menutupi kelemahan yang ada, mempertahankan posisi yang sudah sesuai dengan yang diinginkan dan berupaya untuk meninngkatkan lagi. Analisis laporan keuangan perlu dilakukan secara cermat dengan menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat sehingga hasil yang diharapkan benar-benar tepat pula. Kesalahan dalam memasukkan angka atau rumus akan berakibat pada tidak akuratnya hasil yang hendak dicapai. Kemudian, hasil perhitungan tersebut dianalisis dan diinterprestasikan sehingga diketahui posisi keuangan yang sesungguhnya.

C. Analisis Rasio Keuangan

Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah cara analisa dengan menggunakan perhitungan-perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yang ditunjukan dalam neraca maupun laba rugi. Setelah melakukan perbandingan, dapat disimpulkan posisi keuangan suatu perusahaan untuk periode tertentu. Pada akhirnya kita dapat menilai kinerja manajemen dalam periode tertentu. Pada dasarnya perhitungan rasio-rasio keuangan adalah untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dimasa lalu, saat ini, dan kemungkinan dimasa depan.

1. Jenis-jenis Rasio Keuangan Bank

Menurut kasmir 2008:216, “Jenis-jenis rasio keuangan bank antara lain ialah sebagai berikut”. a. Rasio Likuiditas Bank Rasio ini bertujuan untuk mengukur seberapa likuid suatu bank dalam melayani nasabahnya. Dalam rasio ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu: 1. Quick Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya. 2. Cash Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajiban yang harus segera dibayar. 3. Loan To Deposit Ratio Ldr merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. 4. Assets To Loan Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki bank. 5. Banking Ratio merupakan rasio yang digunakan utuk mengukur tingkat likuiditas bank dengan membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit yang dimiliki. 6. Investing Policy Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya kepada para deposannya dengan caramelikuidasi surat-surat berharga yang dimilikinya. 7. Likuidity Risk merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur risiko yang akan dihadapi bank apabila gagal untuk memenuhi kewajiban terhadap para deposannya dengan harta likuid yang dimilikinya. 8. Deposit Risk Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur risiko kegagalan bank dalam membayar kembali deposannya. b. Rasio Solvabilitas Bank Rasio solvabilitas bank merupakan ukuran kemampuan bank dalam mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya. Bisa juga dikatakan rasio ini merupakan alat ukur untuk melihat kekayaan bankuntuk melihat efisiensi bagi pihak manajemen bank. Dalam rasio ini terdiri dari beberapa jenis yaitu: 1. Primary ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur apakah permodalan yang dimiliki sudah memadai. 2. Risk assets ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemungkinan penurunan risk assets. 3. Secondary risk ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur penurunan aset yang mempunyai risiko lebih tinggi. 4. Capital ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur permodalan dan cadangan penghapusan dalam menanggung perkreditan. c. Rasio Rentabilitas bank Rasio Rentabilitas bank merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profibilitas yang dicapai oleh bank dalam suatu periode tertentu. rasio ini terdiri dari: 1. Gross profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui persentase laba. 2. Net profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income. 3. Return on equity capital merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam megelola capital yang ada untuk mendapatkan net income. 4. Return on total assets merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen menghasilkan income dari pegelolahan aset. 5. Rate return on loan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan perkreditannya. 6. Interest margin on earning assets merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya-biaya. 7. Laverage multiplier merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola asetnya karena adanya biaya yang harus dikeluarkan akibat penggunaan aktiva. 8. Assets utilization merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan manajemen suatu bank dalam mengelola aset dalam rangka menghasilkan operating income dan nonoperating income. 9. interest expense ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase antara bunga dengan yang dibayar kepada para deposannya dengan total deposit. 10. cost of fund merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya biaya yang digunakan untuk sejumlah deposit. 11. Cost of efficiency merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi usaha yang dilakukan oleh bank atau untuk mengukur besarnya biaya bank yang digunakan untuk memperoleh earning assets. 12. Cost of money merupakan rasio yang digunakan oleh dengan menjumlahkan biya dana dengan biya overhead dan membandingkan kedua dana dengan total dana.

2. Pengertian Likuiditas