02. PPT.SD Tinggi KK A Pedagogi

(1)

A

Karakteristik &

Pengembangan Potensi Peserta Didik

Kajian Materi Bahasa Dan Sastra Indonesia SD


(2)

PEDAGOGIK:


(3)

(4)

DISKUSI KELOMPOK

Bagaimanakah karaktereristik peserta didik SD kelas

tinggi dan bagaimanakah implimasinya pada

pembelajaran IPA?

Bagaimanakah cara melakukan pengembangan

potensi peserta didik SD Kelas Tinggi?

Permasalahan apa saja yang muncul pada peserta

didik SD Kelas Tinggi bertalian dengan perkembangan

fisik dan psikomotor; dan bagaimana pemecahan


(5)

DISKUSI KELOMPOK

Permasalahan apa saja yang muncul pada peserta didik SD Kelas Tinggi

bertalian dengan perkembangan bahasa dan perilaku kognitif; dan bagaimana pemecahan masalahnya?

Permasalahan apa saja yang muncul pada peserta didik SD Kelas Tinggi

bertalian dengan perkembangan perilaku sosial, moralitas dan keagamaan; dan bagaimana pemecahan masalahnya?

Permasalahan apa saja yang muncul pada peserta didik SD Kelas Tinggi

bertalian dengan perkembangan afektif, konatif, dan kepribadian; dan bagaimana pemecahan masalahnya?


(6)

PEMBELAJARAN 1.


(7)

Tujuan

Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta diklat diharapkan dapat memahami konsep perkembangan perilaku dan pribadi peserta didik, tahapan, prinsip- prinsipnya, identifikasi, dan pengembangan peserta didik melalui pembelajaran


(8)

Indikator Pencapaian kompetensi

1. Menjelaskan tahapan perkembangan perilaku dan pribadi peserta didik

2. Menjelaskan implikasi prinsip-prinsip perkembangan perilaku dan pribadi peserta didik terhadap pendidikan

3. Menjelaskan berbagai aspek perkembangan peserta didik

4. Menentukan kegiatan untuk memfasilitasi variasi perkembangan peserta didik.


(9)

Materi

1. Pengertian Individu

2. Keragaman Karakteristik Individu

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya keragaman individual 4. Makna Perkembangan Individu

5. Tahapan Perkembangan

6. Prinsip-prinsip Perkembangan dan Implikasinya terhadap Pendidikan 7. Tugas-tugas Perkembangan Akhir Masa Kanak-kanak

8. Identifikasi Keragaman Karakteristik Peserta Didik 9. Implementasi dalam Pembelajaran


(10)

(11)

Individu

Tidak dapat dibagi, dipisahkan dan bersifat unik

Harus dipandang sebagai pribadi yang utuh

Satu kesatuan sifat  makhluk individu dan sosial

Satu kesatuan jasmani dan rohani


(12)

(13)

Keragaman Karakteristik Individu

Akhir masa kanak-kanak

(late childhood)

usia

enam tahun sampai matang secara seksual

atau peserta didik tingkat sekolah dasar

Keragaman paling penting :

kecakapan (

ability

)


(14)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi adanya keragaman individual


(15)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi adanya keragaman individual

Pembawaan (

heredity)

 bersifat alamiah (

nature

)

Lingkungan

(environmental

)  faktor diluar

individu yang merupakan kondisi yang

memungkinkan terjadinya proses perkembangan

(

nuture)

Waktu

(time)

 saat tibanya kematangan


(16)

(17)

Makna Perkembangan Individu

Pertumbuhan

berkaitan dengan perubahan alamiah secara kuantitatif menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologisPerkembangan Libert, Paulus, dan Strauss (Sunarto, 2002: 39)

proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi

kematangan dan interaksinya dengan lingkungan

mencerminkan perubahan psikologisKematangan Makmun, 2009: 79

perubahan yang terjadi pada masa-masa tertentu yang merupakan titik

kulminasi dari suatu fase pertumbuhan


(18)

(19)

Karakteristik Peserta Didik SD Kelas Awal

6/7 tahun - 9/10 tahun

Sikap tunduk kepada peraturan permainan tradisionalCenderung memuji diri sendiri (menyebut nama sendiri)Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain

Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak

penting.

Pada masa ini (terutama 6,0 – 8,0 tahun) anak menghendaki nilai (nilai rapor)

yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya pantas diberi nilai baik atau tidak.


(20)

Karakteristik Peserta Didik SD Kelas Tinggi

9/10 tahun - 12/13 tahun

Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkretAmat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar

Ada minat kepada hal-hal dan mata pelajaran khusus/ mulai menonjolnya

faktor-faktor (bakat-bakat khusus)

Sampai sekitar umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa

lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya

Nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajar di sekolah.Suka membentuk kelompok sebaya biasanya untuk dapat bermain bersama-sama.Tidak lagi terikat kepada peraturan permainan yang tradisional (yang sudah ada)


(21)

Prinsip-prinsip Perkembangan dan Implikasinya terhadap Pendidikan


(22)

Prinsip-prinsip Perkembangan dan

Implikasinya terhadap Pendidikan


(23)

Prinsip-prinsip Perkembangan dan

Implikasinya terhadap Pendidikan


(24)

Prinsip-prinsip Perkembangan dan

Implikasinya terhadap Pendidikan


(25)

Tahap Perkembangan Implementasi dalam Pembelajaran

Memahami tahap perkembangan dan tugas perkembangan peserta didik

Mencatat mengenai perkembangan kemampuan, keterampilan dan

perilaku peserta didik

Membimbing peserta didik untuk menguasai berbagai keterampilan dan kemampuan sesuai dengan tugas dan tahap perkembangannya

Memberi motivasi kepada setiap peserta didik untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok sosial pada usia sekolah dasar

Bekerja sama dengan rekan sejawat, orangtua dan tenaga ahli (bila diperlukan)


(26)

Aktivitas Perkembangan Peserta Didik

LK.01: Analisis Kasus Perkembangan Peserta Didik


(27)

Latihan Soal

1. Memahami tahapan dan tugas perkembangan peserta didik merupakan suatu hal sangat penting bagi seorang pendidik. Jelaskan apa manfaat bagi guru memahami tahapan dan tugas perkembangan peserta didik?

2. Memahami karakteristik kemampuan dan perilaku peserta didik merupakan hal yang sangat penting bagi seorang guru, jelaskan implikasinya terhadap pembelajaran?


(28)

PEMBELAJARAN 2


(29)

Tujuan

Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta diklat

diharapkan dapat memahami konsep potensi peserta didik dan pengembangannya serta menentukan pembelajaran yang memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik.


(30)

Indikator Pencapaian kompetensi

1. Menjelaskan jenis-jenis potensi

2. Mengidentifikasi potensi peserta didik

3. Menentukan kegiatan pembelajaran yang

memfasilitasi pengembangan potensi


(31)

Potensi

Kemampuan yang masih terkandung dalam diri peserta didik herediter

(pembawaan)

Modal dan batas-batas bagi perkembangan kecakapan nyata atau hasil

belajar

Potensi dapat diwujudkan dalam bentuk prestasi hasil belajar atau

kecakapan nyata

Potensi merupakan kecakapan yang masih tersembunyi atau yang masih

terkandung dalam diri peserta didik

Guru harus mau dan mampu mengidentifikasi potensi peserta didikGuru membantu mengembangkan potensi peserta didik secara optimal


(32)

Jenis-jenis Potensi

Fisik kondisi dan kesehatan tubuh

Psikologis kecerdasan atau inteligensi (intelligence) dan bakat (aptitude)

Kecerdasan umum kemampuannya untuk mengatasi kerumitan kognitifKecerdasan majemuk

BahasaMatematikaVisualKinestetisMusikSosialIntrapersonalNaturalisEksistensial


(33)

Identifikasi Potensi

Pengamatan: membandingkan peserta didik

Analisis ulangan dan tes: bakat khusus dalam

suatu mapel

Analisis hasil karya: cara bertindak dan hasil

perbuatan

Wawancara: peserta didik dan orang tua

Bekerjasama dengan rekan guru: nilai rapor, sikap


(34)

Implementasi Pembelajaran untuk Potensi Kreatif

Menganggap peserta didik memiliki potensi kreativitas.

Bersikap demokratis, permisif, mendorong, menghindari kritik

dan ejekan

Berikan kesempatan berpikir divergen dan lateral selain pola

berpikir yang lain

Topik pembelajaran berkaitan dengan pembuatan karya kreatif

dan inovatif

Memanfaatkan sarana yang tersedia untuk bereksperimen dan

eksplorasi.

Berikan motivasi untuk membuat suatu karya kreatif dan inovatif.Hargai setiap karya


(35)

Implementasi Pembelajaran untuk

Pengembangan Potensi

Identifikasi potensi yang dilakukan saat KBM atau di luar KBMMerancang pembelajaran sesuai keragaman potensi

Bersikap demokratis, hangat, bersahabat menimbulkan rasa senang dan

rasa aman dll

Memberikan kesempatan peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran

dan mengamati respon peserta didik.

Membantu dan membimbing peserta didik yang memiliki potensinya

kecerdasan umum yang rendah

Membantu dan membimbing peserta didik agar mencapai prestasi sesuai

dengan potensinya,


(36)

(37)

Aktivitas Perkembangan Peserta Didik

LK 02: Analisis Kasus Pengembangan Potensi Peserta Didik


(38)

Latihan

1. Menurut Howard Gardner penggagas konsep kecerdasan majemuk, tidak ada peserta didik yang bodoh, jelaskan!

2. Kreativitas sangat penting dalam mencapai keberhasilan atau suatu prestasi, jelaskan!

3. Kerjakanlah kasus di kelas awal yang diasuh pak Umar berikut, apa yang harus dilakukan pak Umar untuk mengidentifikasi kecerdasan majemuk dari anak asuhnya dan apa yang bisa dilakukan untuk menghantarkan mereka mencapai prestasi terbaiknya sesuai dengan kecerdasan majemuk yang dimiliki anak 4. Tentukanlah kasus pengembangan potensi peserta didik di kelas Anda,


(39)

PEMBELAJARAN 3


(40)

Tujuan

ciri-ciri perkembangan fisik anak dan ciri-ciri anak yang sehat secara fisik serta mengidentifikasi kondisi kesehatan fisik

peserta didik dan menentukan pembelajaran yang

memfasilitasi peserta didik yang memiliki karakteristik fisik tertentu.


(41)

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mendeskripsikan ciri-ciri perkembangan fisik anak-anak

2. Mendeskripsikan ciri-ciri anak-anak yang sehat secara fisik 3. Mengidentifikasi kondisi kesehatan fisik peserta didik

4. Menentukan kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik dengan kesehatan fisik yang khas atau kurang sesuai.


(42)

Pendahuluan

Pemahaman terhadap kondisi fisik  sangat penting

Proses pembelajaran  mental dan fisik

Pengaruh perkembangan fisik

Intelektual

Emosional

Sosial

Moral


(43)

Karakteristik Perkembangan Fisik

Sampai umur 6 tahun badan bagian bawah lebih cepat

dibanding bagian atas

Anggota-anggota badan relatif masih pendekKepala dan perut relatih masih besar

Tinggi badan bertambah kurang lebih 5 sampai 6 %

Berat badan bertambah kurang lebih 10 % setiap tahunTinggi rata-rata 46 inci dan berat 22.5 kg 6 tahun

Tinggi rata-rata 60 inci dan berat 42.5 kg 12 tahunLaki-laki lebih kuat dibandingkan perempuan


(44)

Keterampilan Motorik

kasar

berjalan, berlari, melompat

halus

menulis, menggambar,


(45)

Fungsi Perkembangan Keterampilan Motorik

Sosial dan Pribadi Anak

Menghibur dirinya sendiri dan mendapatkan perasaan senangBergerak dari kondisi tidak berdaya menjadi independen

percaya diri

Menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolahBergaul/ bermain dengan teman sebaya

Sangat penting untuk perkembangan self-concept (konsep diri)


(46)

Kategori Keterampilan

Akhir Masa Kanak-kanak

Keterampilan menolong diri sendiri

Keterampilan menolong orang lain

Keterampilan sekolah


(47)

Karakteristik Perkembangan Motorik

Usia 6 tahun, koordinasi antara mata dan tangan (visio motorik) sudah

berkembang: membidik, menyepak, melempar dan menangkap.

Usia 7 tahun, tangan anak semakin kuat : menggunakan pensil daripada

krayon untuk melukis.

Usia 8 – tahun, menggunakan tangan secara bebas, mudah dan tepat:

anak dapat menulis dengan baik, ukuran huruf menjadi lebih kecil dan rata.

Usia 10 - 12 tahun, menampilkan keterampilan-keterampilan


(48)

Pengaruh Perkembangan Fisik Terhadap Perilaku

Memandang dirinya sendiri dan orang lain

Konsep diri  kesadaran terhadap bentuk tubuh

Negatif  bisa berdampak buruk


(49)

Faktor Mempengaruhi Perkembangan Fisik

Kesehatan dan gizi

Ketegangan emosional

Kecerdasan

Bentuk tubuh

Jenis kelamin


(50)

Implementasi dalam Pembelajaran

Identifikasi keadaan fisik dan kesehatan peserta didik

Miliki data kondisi fisik dan kesehatan setiap peserta didik

Awal KBM: memperhatikan dan menanyakan kesehatan peserta didikSelama KBM: tetap memperhatikan dan mengamati kondisi fisik

peserta didik

Berikan bimbingan dan latihan

kelas rendah: keterampilan menuliskelas tinggi: keseimbangan tumbuh

Berikan perhatian khusus bagi yg mengalami gangguan panca inderaMemiliki pemahaman empatik


(51)

(52)

Aktivitas Perkembangan Fisik dan Kesehatan

LK 03. Analisis Kasus Perkembangan Fisik dan Kesehatan


(53)

Latihan

1. Kondisi fisik atau perubahan fisik berpengaruh terhadap sikap dan perilaku peserta didik. Jelaskan bagaimana kondisi fisik berpengaruh terhadap konsep diri anak! 2. Perkembangan motorik penting dipahami oleh guru karena memiliki fungsi

penyesuaian sosial dan pribadi peserta didik, jelaskan!

3. Kerjakanlah kasus berikut, identifikasi masalahnya, dan usulkan alternatif solusi untuk itu. Bekerjalah dalam kelompok dan presentasikan hasilnya.

Bu Salsabila adalah guru kelas 1 SD dan sedang berupaya untuk merancang pembelajaran yang sekaligus dapat memfasilitasi beberapa peserta didik yang memiliki gangguan dalam penglihatan dan pendengaran, serta dalam penyelesaian tugas yang menggunakan

koordinasi/ gerakan halus seperti menulis dan menggunting karena seringkali memerlukan waktu lebih lama dari teman-temannya. Peserta didik yang mengalami gangguan

penglihatan sudah mengunakan kaca mata walaupun minusnya masih rendah namun kadang mendekati papan tulis saat acuan kegiatan ditulis di papan tulis. Mereka yang terganggu dalam


(54)

PEMBELAJARAN 4


(55)

Tujuan

Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta diklat

diharapkan dapat memahami konsep intelegensi, ciri-ciri dan tahapan perkembangan intelektual; cara mengidentifikasi perkembangan kemampuan intelektual; dan menentukan

pembelajaran yang memfasilitasi perkembangan kemampuan intelektual peserta didik


(56)

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan perkembangan kemampuan

intelektual peserta didik.

2. Mengidentifikasi kecerdasan intelektual peserta

didik.

3. Menentukan kegiatan pembelajaran yang

memfasilitasi perbedaan kecerdasan intelektual

peserta didik


(57)

Konsep Intelegensi

Kemampuan mental umum yang mendasari kemampuan untuk mengatasi

kerumitan kognitif

Berkaitan dengan kemampuan untuk pemecahan masalah

berpikir abstrak

keahlian dalam pembelajaran

Tidak hanya terdiri dari satu faktor yang umum saja (General factor),

tetapi juga terdiri dari faktor-faktor yang lebih spesifik (Spearman dalam, Sukmadinata,2007:257)

Potensi bawaan (potential ability) yang dikaitkan dengan keberhasilan


(58)

Pengaruh Lingkungan terhadap Intelektual

Pengalaman sekolah mempengaruhi perkembangan inteligensi: (Wellman:

1945 dan Sunarto: 2002:107)

Anak-anak yang memiliki pengalaman pendidikan prasekolah sebelum

memasuki SD , menunjukkan kemajuan yang lebih besar dalam rata-rata IQ mereka daripada anak-anak yang tidak mengikuti prasekolah

Eksperimen terhadap anak kembar identik yang dibesarkan di lingkungan

keluarga dan sekolah yang berbeda ternyata IQ yang tadinya identik menunjukkan adanya perbedaan sekitar 15 butir (Woodworth dalam Makmun, 2006:62)

Semakin baik tinggi kualitas lingkungan rumah, cenderung semakin tinggi pula


(59)

Tahapan Perkembangan Berpikir

Sensorimotor (0 – 2 tahun): aktivitas kognitif berpusat pada

sensori (alat indra) dan gerak (motor)

Pre operasional (2 – 7 tahun): mampu menunjukkan aktivitas

kognitif dalam menghadapi berbagai hal

Operasional konkrit (7 – 12 tahun): menguasai konsep konservasi

untuk memanipulasi logis lainnya

Formal operasional: kemampuan untuk mengoperasikan

kaedah-kaedah logika formal yang tidak terikat lagi oleh objek-objek yang bersifat kongkrit


(60)

(61)

Karakteristik Perkembangan Kognitif

Teori kognitif Piaget: usia SD umumnya berada pada tahap

perkembangan kognitif operasional konkret (7 – 11 tahun)

meliputi penggunaan operasi: memiliki penalaran logika yang

bersifat konkrit

mampu menggolongkan namun belum mampu memecahkan

masalah

operasi konkret: aktivitas mental yang dapat diputar balikan

berkaitan dengan objek-objek nyata atau konkret

Peserta didik kelas tinggi (10 – 12 tahun) memiliki kemampuan


(62)

Penerapan Teori Perkembangan Kognitif

Komunikasi

Gagasan peserta didik perlu dipahami

Membiarkan peserta didik untuk spontan


(63)

Identifikasi Kemampuan Intelektual

Tes psikologi: psikolog

Pengamatan secara teliti dan sistematik: guru

Analisis hasil ulangan dan tes

Analisis hasil karya

Wawancara


(64)

Implikasi terhadap Pembelajaran

Identifikasi kemampuan intelektual peserta didik

Pahami tingkat perkembangan kognitif peserta didikRancang pembelajaran sesuai dengan kecerdasan dan

tingkat perkembangan berpikir peserta didik

Terima peserta didik apa adanya (acceptance)

Berikan kesempatan kepada semua peserta didik

pengalaman keberhasilan dalam kegiatan belajar untuk pembentukan konsep diri yang positif dan memiliki sikap positif terhadap pelajaran


(65)

(66)

Aktivitas Perkembangan Kemampuan Intelektual

LK 04. Analisis Kasus Perkembangan Kemampuan Intelektual


(67)

Latihan

1. Kemampuan intelektual merupakan potensi yang diperoleh melalui keturunan, namun perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan. Semakin berkualitas lingkungan keluarga cenderung semakin tinggi juga IQ anak, jelaskan !

2. Kerjakanlah kasus di kelas yang diasuh Bu Khalila, identifikasi masalahnya, dan usulkan alternatif tindakan untuk membimbing anak tersebut. Bekerjalah dalam kelompok dan presentasikan hasilnya.

Bu Khalila sedang merencanakan program untuk membantu beberapa peserta didik asuhannya yang bermasalah dalam mencapai KKM. Pencapaian KKM sebagian besar muatan pelajaran diperoleh melalui bantuan remedial.

Penyelesaian tugas-tugas di kelas hampir selalu paling akhir dan dengan bantuan guru atau teman. IQ dari anak-anak ini berkisar pada rentang normal bawah. Yang menggembirakan peserta didik menunjukkan semangat yang tinggi untuk belajar dan tidak mudah menyerah saat belum memahami materi, melaksanakan tugas, atau melihat teman-temannya sudah menyelesaikan tugas. Mereka juga berani bertanya saat belum memahami materi yang dijelaskan. Karakteristik peserta didik tersebut menggembirakan dan membuat Bu Khalila sangat memperhatikan mereka.

4. Identifikasi kemampuan intelektual untuk peserta didik di kelas Anda, identifikasi peserta didik yang mengalami kendala, dan rancang apa yang sebaiknya Anda lakukan untuk membantu mereka!


(68)

PEMBELAJARAN 5


(69)

Tujuan

Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta diklat

diharapkan dapat memahami konsep perkembangan

aspek sosial dan kecerdasan emosi; identifikasi

perkembangan kecerdasan emosi dan keterampilan

perilaku sosial; serta implementasinya dalam


(70)

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan perkembangan emosi peserta didik

2. Mendeskripsikan ciri-ciri perilaku kecerdasan emosi peserta didik

3. Mengidentifikasi kecerdasan emosi peserta didik

4. Mendeskripsikan proses perkembangan aspek sosial peserta didik


(71)

Perkembangan Emosi

a. Pengertian Emosi

suatu suasana yang kompleks dan getaran jiwa yang

menyertai atau muncul sebelum/sesudah terjadinya perilaku (Makmun, 2009:114).

Dua hal yang dapat dilakukan dalam mengendalikan emosi:

1. bagaimana cara menangani rangsangan yang membangkitkan emosi, dan

2. bagaimana cara mengatasi reaksi yang biasanya menyertai emosi tersebut.


(72)

Hubungan emosi dengan penyesuaian pribadi dan

sosial

Emosi:

1) menambah rasa nikmat bagi pengalaman sehari 2) menyiapkan tubuh untuk melakukan tindakan

3) Ketegangan emosi mengganggu keterampilan motorik 4) bentuk suatu komunikasi

5) mengganggu aktivitas mental 6) sumber penilaian diri dan sosial

7) mewarnai pandangan anak terhadap kehidupan 8) mempengaruhi interaksi sosial.

9) memperlihatkan kesannya pada ekspresi wajah 10) mempengaruhi suasana psikologis

11) Reaksi emosional apabila diulang-ulang akan berkembang menjadi kebiasaan (Hurlock, 1991:211)


(73)

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi

Perkembangan emosi dipengaruhi:

1) faktor kematangan

2) faktor belajar

tetapi faktor belajar lebih penting, karena belajar

merupakan faktor yang lebih dapat dikendalikan

(Hurlock,1991:213

).


(74)

Kondisi-kondisi yang Mempengaruhi

Perkembangan Emosi

1) Kondisi Kesehataan 2) Suasana rumah 3) Cara mendidik anak

4) Hubungan kurang harmonis dgn orangtua dan saudara  kemarahan dan kecemburuan  emosi ini akan cenderung menguasai kehidupan anak. 5) Hubungan dengan teman sebaya

6) Perlindungan berlebih orangtua  rasa takut pada anak menjadi dominan 7) Aspirasi orangtua yang berlebihan dan tidak realistis  canggung, malu, dan

merasa bersalah tidak bisa memenuhi harapan orangtua.

8) Berikan bimbingan disertai pengertian: frustasi diperlukan sekali-kali 


(75)

Pengendalian Emosi

Untuk penyesuaian sosial yang baik: emosi anak harus

seimbang

Keseimbangan emosi yang ideal:

1) lebih didominasi oleh emosi yang menyenangkan  bisa melawan emosi yang tidak menyenangkan.

2) diperoleh melalui pengendalian lingkungan dan membantu anak untuk mengembangkan toleransi terhadap emosi.


(76)

Bentuk perilaku yang paling umum pada masa

kanak-kanak akhir

1) Rentan terhadap penerimaan sosial.

2) Kepekaan yang berlebihan. 3) Sikap sportif

4) Tanggung jawab 5) Diskriminasi sosial 6) Prasangka

7) Antagonisme jenis kelamin

8) Mudah dipengaruhi dan tidak mudah dipengaruhi 9) Wawasan sosial


(77)

Ciri-ciri Perilaku Yang Memiliki Keterampilan Sosial

Rendah

1) Ciri-ciri Perilaku Peserta Didik yang Diabaikan

(

Neglected Children

)

2) Ciri-ciri Perilaku Peserta Didik yang Ditolak

(

Rejected Children

)


(78)

Kecerdasan Emosi dan Keterampilan Sosial

membentuk karakter

hasil penelitian: kecerdasan emosi dan keterampilan sosial

lebih penting dari inteligensi (IQ) dalam mencapai keberhasilan hidup.

Kecerdasan emosi (EQ): anak bersemangat tinggi dalam

belajar atau disukai oleh teman-temannya dalam kegiatan bermain  membawa keberhasilan ketika memasuki dunia kerja atau berkeluarga.


(79)

Identifikasi Kecerdasan Emosi dan Keterampilan

Sosial Peserta Didik

1) Pengamatan

2) Wawancara

3) Bekerja sama dengan wali kelas

4) Informasi dari rekan guru dan teman-temannya 5) Menggunakan angket atau skala sikap

6) Untuk mengetahui hubungan sosial (peserta didik kelas tinggi) dapat melakukan sosiometri


(80)

Implementasi dalam Pembelajaran

1) Pahami siapa yang menjadi peserta didiknya.

2) Identifikasi kecerdasan emosi atau kondisi emosi peserta

didik pada saat PBM (terencana/ pedoman pengamatan atau insidental via catatan anekdot)

3) Sadari keragaman kecerdasan emosi peserta didik: a) tingkat kecerdasan emosi (tinggi, rendah), b) aspek-aspek sikap dan perilakunya

4) Sadari: a) tidak semua memiliki kecerdasan emosi yang tinggi, b) tidak semua peserta didik memiliki lingkungan keluarga yang harmonis


(81)

4) Ciptakan iklim belajar yang kondusif untuk mengembangkan

kecerdasan emosional peserta didik.

5) Jadilah figur dan tunjukan sikap dan perilaku yang cerdas secara emosional.

6) Tampilkan sikap tanggungjawab terhadap tugas: mengajar, rajin, disiplin, memiliki motivasi yang tinggi untuk membantu peserta didik mencapai kematangan emosi.


(82)

Mengembangkan Kecerdasan Emosi Peserta Didik dalam Pembelajaran

Kecerdasan emosi dipengaruhi lingkungan,  untuk meningkatkan, rancang pembelajaran dengan memasukan aspek kecerdasan

emosi, jadi terintegrasi dalam pembelajaran.

a. Lakukan melalui pembiasaan dan disiplin yang disertai konsekuensi.

b. Guru membantu peserta didik untuk belajar mengekspresikan reaksi emosi yang bisa diterima secara sosial melalui katarsis fisik, menyalurkan energi emosi kepada kegiatan fisik


(83)

C. Bagi peserta didik yang mau berkomunikasi dengan guru dapat dilakukan katarsis

d. Di antara suasana hati yang ingin dijauhi orang dan yang paling sulit dikendalikan adalah amarah.

e. Mengatasi sikap siswa yang pesimis, mudah putus asa, dan kurang mampu menghadapi stress

f. Mengatasi peserta didik yang kurang memiliki motivasi belajar, malas belajar, kurang tekun, selalu ingin dibantu. g. Bekerja sama dengan rekan guru khususnya guru agama

untuk membantu meningkatkan kecerdasan emosi di luar KBM.


(84)

Mengembangkan Keterampilan Sosial dalam Pembelajaran

a. Anak belajar berperilaku sosial melalui proses imitasi dan identifikasi

b. Guru harus mampu mengidentifikasi keterampilan sosial peserta didik

c. Untuk mengembangkan keterampilan sosial peserta didik guru dapat merancang pembelajaran yang memberi kesempatan kepada semua peserta didik aktif berpartisipasi dalam KBM d. Memberikan informasi kepada peserta bagaimana cara


(85)

e. bimbing anak yang diabaikan (neglected children)

f. Bimbing anak-anak populer untuk lebih menerima teman sebaya yang diabaikan atau ditolak.

g. Peserta didik yang ditolak: mengalami masalah penyesuaian diri yang serius dibanding peserta didik yang diabaikan

membantu peserta didik yang ditolak untuk belajar

mendengarkan temannya dengan penuh perhatian dan hangat, bukan mendominasinya.


(86)

(87)

Aktivitas Perkembangan Sosial dan Kecerdasan Emosi

LK 05. Analisis Kasus Perkembangan Sosial dan Kecerdasan Emosi


(88)

Latihan

1. Mengapa anak harus diajarkan cara mengendalikan emosi, jelaskan?

2. Masalah sosial pada anak lebih menonjol dibandingkan masalah kesulitan dalam pelajaran di sekolah, jelaskan implikasinya terhadap pendidikan?

3. Kerjakanlah kasus di kelas bu Nabila berikut, identifikasi masalahnya, dan usulkan alternatif solusi untuk itu. Bekerjalah dalam kelompok dan presentasikan hasilnya

Bu Nabila sedang merancang program dan pembelajaran untuk mendampingi beberapa peserta didiknya yang mudah marah, cengeng, kurang tekun saat mengerjakan tugas, dan mau menang sendiri. Dari hasil pengumpulan data sementara diketahui anak-anak ini berasal dari keluarga yang terlalu memanjakan anak dan selalu mengikuti semua kemauan anak.

4. Tentukanlah kasus perkembangan kecerdasan dan aspek sosial dari peserta didik di kelas Anda, identifikasi masalahnya, dan rancang apa yang sebaiknya Anda lakukan sebagai alternatif


(89)

PEMBELAJARAN 6

PERKEMBANGAN MORAL DAN KEERDASAN SPIRITUAL PESERTA DIDIK


(90)

Tujuan

Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta diklat

diharapkan dapat memahami konsep perkembangan

aspek moral dan kecerdasan spiritual; identifikasi

ciri-ciri moral dan kecerdasan spiritual peserta didik;

dan implementasinya dalam pembelajaran.


(91)

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mendeskripsikan tahapan perkembangan aspek moral peserta

didik

2. Mendeskripsikan ciri-ciri perilaku moral peserta didik 3. Mengidentifikasi perilaku moral peserta didik


(92)

1. Perkembangan Moral

Empat pokok utama dalam mempelajari sikap moral

1) Mempelajari apa yang diharapkan kelompok sosial dari anggotanya sebagaimana dicantumkan dalam hukum, kebiasaan dan peraturan.

2) Mengembangkan hati nurani atau suara hati merupakan salah satu tugas perkembangan yang penting pada akhir masa kanak-kanak. Suara hati juga dikenal sebagai “cahaya dari dalam” atau super ego dan polisi internal yang mendorong anak untuk melakukan yang benar dan menghindari hukuman. 3) Belajar mengalami perasaan bersalah dan rasa malu bila perilakunya tidak

sesuai dengan harapan kelompok.

4) Mempunyai kesempatan berinteraksi sosial dengan anggota kelompok sosial. Interaksi sosial memegang peranan penting dalam perkembangan moral. (Hurlock, 2013: 75)


(93)

Tingkat Satu : Penalaran Prakonvensional

o Teori perkembangan moral Kohlberg: tingkat yang paling rendah o Belum ada internalisasi nilai-nilai moral tetapi dikendalikan oleh

hadiah dan hukuman eksternal.

Tahap 1. Orientasi hukuman dan ketaatan.

penalaran moral didasarkan pada hukuman.

anak taat karena menghindari hukuman, menaruh hormat karena

melihat sifat yang memberi aturan

Tahap 2. Orientasi ganjaran (the instrumental relativist orientat).

penalaran moral didasarkan atas hadiah dan kepentingan sendiri. Anak taat karena akan mendapat hadiah, mendapat balasan budi.


(94)

Tingkat Dua : Penalaran Konvensional

oindividu memandang apa yang diharapkan keluarga, kelompok atau bangsa.

oSetia dan mendukung aturan sosial bukan sekedar konformitas, melainkan berharga.

Tahap 3. Norma-norma interpersonal.

seseorang menghargai kebenaran, kepedulian dan kesetiaan kepada orang lain sebagai

landasan pertimbangan moral.

anak taat untuk menghindari rasa tidak setuju dari orang lain.

•anak sering mengambil standar moral orangtuanya untuk mengharapkan penghargaan sebagai anak yang baik.

Tahap 4. Orientasi otoritas (authority and social order maintaining orientation).

•pertimbangan moral didasarkan atas pemahaman aturan sosial, hukum-hukum, keadilan dan kewajiban.

Perilaku yang benar adalah melaksanakan tugas dan kewajiban, menghargai kewibawaan, dan


(95)

Tingkat Tiga : Penalaran Pascakonvensional

o Teori perkembangan moral Kohlberg: tingkat tertinggi.

o Terjadi internalisasi moral pada individu dan tidak didasarkan pada standar moral orang lain.

o Seseorang mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan, kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi.

Tahap 5 : Orientasi kontrak sosial.

memahami bahwa nilai dan aturan bersifat relatif dan standar nilai dapat berbeda antar orang. Tindakan seseorang dibimbing oleh asas yang biasa disetujui sebagai hal yang penting bagi

kesejahteraan umum

asas yang dijunjung tinggi untuk mempertahankan penghargaan dari teman sebaya merupakan

penghargaan diri.

perbuatan baik: sesuai dengan peraturan yang berlaku

Tahap 6 : Prinsip-prinsip etis universal.

seseorang telah mengembangkan suatu standar moral yang didasarkan pada hak-hak manusia

yang bersifat universal.

Tindakan dibimbing oleh asas-asas atas pilihan sendiri atau kata hati, asas-asas yang dijunjung


(96)

Perkembangan Emosi

a. Pengertian Emosi

suatu suasana yang kompleks dan getaran jiwa yang

menyertai atau muncul sebelum/sesudah terjadinya perilaku (Makmun, 2009:114).

Dua hal yang dapat dilakukan dalam mengendalikan emosi:bagaimana cara menangani rangsangan yang membangkitkan

emosi, dan

bagaimana cara mengatasi reaksi yang biasanya menyertai


(97)

Cara Mengidentifikasi Moral Peserta Didik

1)Pengamatan: perilaku peserta didik pada saat PBM dengan menggunakan pedoman pengamatan.

2)Wawancara: pada situasi tertentu jika diperlukan, kepada peserta didik tertentu, untuk memperdalam pemahaman sikap dan perilaku moralitas di rumah sikap orangtua terhadap peserta didik.

3)Informasi dari rekan guru terutama guru agama dan orangtua

4)Informasi dari teman-teman peserta didik yang bersangkutan

5)Angket atau inventori untuk mengungkap sikap dan perilaku moral (jika ada)


(98)

Implikasi dalam Pembelajaran

1) Sadari bahwa guru merupakan unsur terpenting dari pendidikan 2) Ciptakan iklim belajar yang kondusif bagi perkembangan moral

3) Sadari tidak semua peserta didik memiliki moral yang baik, tidak semua peserta didik memiliki lingkungan keluarga yang menjunjung moral yang tinggi, dan memiliki hubungan yang harmonis dengan orangtuanya

4) Moral dipengaruhi oleh lingkungan  ciptakan lingkungan kondusif

5) Berikan dorongan dan penghargaan kepada perilaku yang positif dan konsekuensi yang bersifat edukatif terhadap perilaku negatif.

6) Bekerja sama dengan rekan sejawat khususnya guru agama untuk membantu

meningkatkan akhlak mulia atau perilaku moral peserta didik di luar pembelajaran 7) Bekerja sama dengan orangtua peserta didik untuk mengembangkan moral


(99)

Kecerdasan Spiritual

a. Tahap Perkembangan Penghayatan Keagamaan

Masa anak sekolah (7-8 sampai 11-12 tahun), ditandai a.l:

1) Sikap keagamaan bersifat reseptif tetapi disertai pengertian

2) Pandangan dan paham ke-Tuhan-an diterangkan secara rasional berdasarkan kaidah-kaidah logika yang bersumber pada

indikator alam semesta sebagai manifestasi dari eksistensi dan keagungan-Nya;

3) Penghayatan secara rohaniah makin mendalam, melaksanakan kegiatan ritual diterima sebagai keharusan moral.


(100)

Proses Perkembangan Kecerdasan Spiritual

Danah Zohar dan Ian Marshall: kecerdasan spiritual adalah

kecerdasan tertinggi (the ultimate inteligence)

paling berperan dalam kehidupan manusia.

Potensi kecerdasan spiritual bersifat dinamis, responsive

terhadap pengaruh lingkungan sekitar,  dalam perkembangannya akan terjadi interaksi (saling

mempengaruhi) antara fitrah dan lingkungan sekitar sampai akhir hayatnya.


(1)

Latihan

• Kemampuan Awal

1. Jelaskan mengapa guru harus memahami kemampuan awal peserta didik, sebelum memasuki kegiatan belajar-mengajar!

• 2. Bagaimana cara seorang guru mengidentifikasi kemampuan awal inteligensi peserta didik?

• 3. Kerjakanlah kasus berikut ini, tentukan dengan cermat apa yang harus dilakukan untuk melengkapi data kemampuan awal peserta didik. Bekerjasamalah dalam kelompok dan presentasikan hasilnya secara kreatif. • Pada tahun pelajaran ini Bu Anisa ditugasi mengajar di kelas baru sesuai giliran dari kebijakan rotasi di

sekolahnya. Untuk lebih mengenal peserta didik asuhannya dan sebagai bekal untuk mengajar Bu Anisa akan melakukan identifikasi kemampuan awal dari peserta didiknya. Sayang sekali data dari guru kelas yang

mengajar peserta didik yang akan diasuhnya tidak lengkap sehingga Bu Anisa perlu melakukan beberapa hal untuk memastikan informasi yang diperolehnya lengkap

• 4. Identifikasilah secara cermat peserta didik di kelas Anda dengan data kemampuan awal yang belum lengkap dan lakukanlah berbagai upaya untuk melengkapinya. Rancang secara kreatif pemanfaatan data


(2)

(3)

Topik Pembelajaran

Topik 1: Perkembangan Peserta Didik

Topik 2: Pengembangan Potensi Peserta Didik

Topik 3: Perkembangan Fisik dan Motorik

Topik 4: Perkembangan Kemampuan Intelektual

Topik 5: Perkembangan Kecerdasan Emosi dan Perkembangan Sosial

Topik 6: Perkembangan Moral dan Kecerdasan Spiritual

Topik 7: Kemampuan Awal dan Kesulitan Belajar

132

Karakteristik & Pengembangan Potensi Peserta Didik


(4)

Tugas Kasus & Solusi

Tujuan:

melalui tugas pemecahan kasus, dikusi kelompok, dan presentasi hasil kegiatan

peserta dapat mengidentifikasi kasus dalam ruang lingkup karakteristik dan

potensi peserta didik serta menyusun alternatif solusi untuk itu.

Tugas:

Bekerjalah dalam kelompok

Curah pendapat mengenai kasus yang terjadi di kelas Anda masing-masing

pada topik sesuai pembagian LK 1

Pilih satu kasus, diskusikan dalam kelompok, dan usulkan alternatif solusi

untuk itu

Presentasikanlah hasil kegiatan

Berikut pembagian kelompok


(5)

Tugas

Kelompok

Topik yang ditugaskan

1

Topik 1: Perkembangan Peserta Didik

2

Topik 2: Pengembangan Potensi Peserta Didik

3

Topik 3: Perkembangan Fisik dan Motorik

4

Topik 4: Perkembangan Kemampuan Intelektual

5

Topik 5: Perkembangan Kecerdasan Emosi dan Perkembangan Sosial

6

Topik 6: Perkembangan Moral dan Kecerdasan Spiritual

7

Topik 7: Kemampuan Awal dan Kesulitan Belajar


(6)