PERSEPSI SISWA KELAS X-XI SMA BOPKRI BANGUNTAPAN TAHUN AJARAN 20102011 TENTANG TINGKAT KREATIVITAS DAN IMPLIKASINYA PADA TOPIK - TOPIK BIMBINGAN KELOMPOK
PERSEPSI SISWA KELAS X-XI SMA BOPKRI
BANGUNTAPAN TAHUN AJARAN 2010/2011 TENTANG
TINGKAT KREATIVITAS DAN IMPLIKASINYA PADA
TOPIK - TOPIK BIMBINGAN KELOMPOK
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan Konseling
Oleh :
Paulus Satrio Prasetyo
NIM : 041114024
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
MOTTO
Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-
kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk
melakukan dalam suatu cara yang berbeda. ~ Dale CarnegieOrang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka
melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang
harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak. ~
Aldus HuxleyMusuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut
dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian
dan keyakinan yang teguh. ~ Andrew JacksonHALAMAN PERSEMBAHAN
♥Skripsi ini kupersembahkan untuk ♥:
1. Yesus Kristus, dengan kuasaNya yang tak terlihat berkenan memperhatikan hambaNya yang lemah ini.
2. Kedua orangtuaku yang selalu memberikan dukungan berupa apapun dan juga ikut serta mempunyai harapan besar dalam skripsi ini
3. Untuk saudara-saudariku (Prastomo, Titis, Triko, Dhita) yang menantiku untuk menyelesaikan apa yang aku mulai
4. Untuk kekasihku, Lucia Maestri Suci, yang mau berproses dan sudah melakukan banyak pengorbanan
5. Kawan- kawan TADJAM dan FPPI yang dengan lapang dada mau mengerti mengapa saya mengambil “cuti studi”
ABSTRAK
PERSEPSI SISWA KELAS X-XI SMA BOPKRI BANGUNTAPAN
TAHUN AJARAN 2010/2011 TENTANG TINGKAT KREATIVITAS
DAN IMPLIKASINYA PADA TOPIK - TOPIK BIMBINGAN
KELOMPOK
Paulus Satrio Prasetyo
041114024
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan tingkat kreativitas siswa kelas X- – XI SMA BOPKRI Banguntapan Tahun Ajaran 2010 – 2011, yang
kemudian hasilnya menjadi dasar peneliti dalam mengusulkan topik bimbingan
kelompok yang sesuai bagi siswa kelas X – XI SMA BOPKRI Banguntapan Tahun Ajaran 2010 - – 2011. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil dari
penelitian-penelitian terdahulu yang menyebutkan bahwa salah satu penghambat
pengembangan kreativitas adalah sistem pendidikan yang lebih menekankan
pengembangan kecerdasan dalam arti yang sempit dan kurang memberi perhatian
kepada pengembangan bakat kreatif peserta didik. Oleh karena itu peneliti juga
mengusulkan kepada sekolah mengenai topik bimbingan kelompok yang sesuai
bagi siswa sehingga proses pendidikan memiliki relevansi yang tinggi dan
menghasilkan para lulusan dengan kreativitas yang tinggi.
Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan XI SMA BOPKRI
Banguntapan Tahun Ajaran 2010- 2011 yang berjumlah 79 orang. Alat
pengumpulan data yang digunakan adalah skala kreativitas. Daya diskriminasi
dalam penelitian ini menggunakan batasan r ix ≤ 0,220. Skala kreativitas yangdisusun sendiri oleh peneliti mempunyai 14 item gugur dan 86 item yang sahih.
Berdasarkan teknik Alpha Croncbach, koefisien reliabilitas skala ini sebesar
0,933.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum siswa SMA
BOPKRI Banguntapan memiliki tingkat kreativitas yang sedang. Dari 79 orang
siswa, terdapat 30 siswa masuk dalam kategori tingkat kreativitas tinggi, 48 siswa
masuk dalam kategori tingkat kreativitas sedang, dan 1 siswa masuk dalam
kategori tingkat kreativitas rendah.
ABSTRACT
PERCEPTION ON CREATIVITY LEVEL OF CLASS 10 AND CLASS 11
STUDENTS OF BOPKRI BANGUNTAPAN SENIOR HIGH SCHOOL,
YOGYAKARTA, SCHOOL YEAR 2010/2011 AND ITS IMPLICATIONS
ON PROPOSED GROUP GUIDANCE TOPICS
Paulus Satrio Prasetyo
041114024
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2011
This study is aimed at describing the creativity level of the students ofclass 10 and class 11 of BOPKRI Banguntapan Senior High School, School Year
2010/2011 and to propose group guidance topics appropriate for these students.
This study is inspired by previous studies which mentioned that education system
which emphasized intelligence in a narrow sense and lack of attention in
developing students’ creative potential have been obstacles in promoting
creativity. Therefore, the researcher also proposed appropriate group guidance
topics for these students in order to improve creativity of the school graduates.Subjects of the study were all of class 10 and class 11 students of BOPKRI
Banguntapan Senior High School, School Year 2010/2011. Total number of the
subjects involved in this study was 79 students. Research instrument used was a
scale on creativity composed by the researcher. The limit of item discrimination
index used in the questionnaire was r ix ≥ 0.220. There were 14 items stated asinvalid and 86 items were stated as valid. The questionnaire of the coefficient
reliability was 0.993 and was calculated using Alpha Cronbach Technique.The result showed that the creativity level of most of the students of
BOPKRI Banguntapan Senior High School, School Year 2010/2011 were in
medium level. Out of 79 students, 30 students were in high level of creativity, 48
students were in medium level of creativity, and 1 student was in low level of
creativity.KATA PENGANTAR
Syukur kepada Allah di Surga atas berkah yang melimpah sehingga proses penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan hasil yang memuaskan.
Proses penyusunan skripsi ini melibatkan banyak pihak yang telah
memberikan bantuan baik material maupun spiritual yang sangat berarti bagi
penulis, maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih
kepada:1. Bruder Triyono, SJ, SS, MS, selaku dosen pembimbing yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam proses penulisan skripsi ini hingga selesai.
2. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M, Si selaku Kaprodi BK, yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam proses penulisan skripsi ini.
3. Bapak Joko Wigati, selaku Kepala SMA BOPKRI BANGUNTAPAN Yogyakarta, yang telah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah ini.
4. Bapak Yala, selaku Guru BK SMA BOPKRI BANGUNTAPAN Yogyakarta, yang telah membantu peneliti dalam penyebaran kuesioner untuk kelas X dan XI.
5. Para siswa SMA BOPKRI BANGUNTAPAN Yogyakarta, yang telah
6. Ibu Ag. Krisna Indah Marheni,S.Pd.,M.A, yang selalu menerima peneliti dengan terbuka dan senyuman manis. Terima kasih untuk mengoreksi kuesioner saya dan selalu membuat saya merasa diterima.
7. Pak Gie (Purna), dan mas Moko yang telah memberikan pelayanan yang baik kepada saya dan rekan- rekan mahasiswa selama ini.
8. Pegawai Pemerintah Provinsi DIY dan Bapak Ir. Pulung Haryadi. MSc , selaku Kepala BAPPEDA Kabupaten Bantul yang telah membantu perijinan untuk melakukan penelitian tentang kreativitas di SMA BOPKRI Banguntapan.
9. Orangtuaku tersayang, Bapak Ignatius Poedjo Pranowo dan Ibu Luciana Poerwanti Soeweni di Jakarta yang selama ini selalu mensupport baik material maupun imaterial, dan selalu meyakinkan bahwa peneliti bisa lulus.
10. Kekasihku, Lucia Maestri Suci yang selama ini selalu membantu penulis
selama pembuatan skripsi ini. Kesabaran itulah yang aku butuhkan.
11. Teman- teman BK ’04 yang sudah lebih dahulu lulus, kerja dan menikah.
Kebersamaan yang singkat bukan berarti dalamnya arti itu juga kecil.
12. Semua pihak yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu saya hingga selesainya skripsi ini.
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................... iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii MOTTO ............................................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... vii ABSTRACT ...................................................................................................... viii LEMBAR PERSETUJUAN KARYA ............................................................... ix KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Batasan Masalah ......................................................................... 6 C. Rumusan Masalah ...................................................................... 6 D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 10 A. Persepsi ..................................................................................... 10
1. Pengertian Persepsi ............................................................. 10
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi .................... 11
3. Aspek-Aspek Persepsi ........................................................ 13
B. Kreativitas ................................................................................ 14
1. Pengertian kreativitas ......................................................... 14
2. Dimensi Kreativitas ............................................................ 16
a. Dimensi Person ........................................................... 16
b. Dimensi Process .......................................................... 16
c. Dimensi Press .............................................................. 17
d. Dimensi Product .......................................................... 18
3. Karakteristik Pribadi Kreatif .............................................. 19
C. Bimbingan Kelompok ............................................................... 21
1. Pengertian Bimbingan Kelompok ...................................... 22
2. Pelaksanaan Bimbingan Kelompok .................................... 23
a. Tahap pembentukan ..................................................... 23
b. Tahap peralihan ............................................................ 24
c. Tahap kegiatan ............................................................. 24
d. Tahap pengakhiran ....................................................... 24
3. Peran Konselor .................................................................. 25
6. Kriteria Bimbingan Kelompok yang Efektif ...................... 28
a. Raw Input ..................................................................... 29
b. Instrumental Input ........................................................ 30
c. Environmental Input ..................................................... 31
d. Proses ........................................................................... 31
e. Output ........................................................................... 32
D. Kaitan Perkembangan Kreativitas dengan Layanan Bimbingan dan Konseling ................................................................................. 33
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 35 A. Jenis Penelitian ......................................................................... 35 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 36
1. Tempat Penelitian .............................................................. 36
2. Waktu Penelitian ............................................................... 36
C. Populasi Penelitian ................................................................... 36
D. Instrumen Penelitian ................................................................. 37
E. Langkah Pengambilan Data ..................................................... 42
F. Teknik Pengujian Instrumen .................................................... 43
1. Validitas ............................................................................ 43
2. Reliabilitas ......................................................................... 44
G. Analisis Data ............................................................................ 45
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 48
C. Deskripsi Data Statistik Masing- masing Aspek Kreativitas ... 52
D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 65
E. Penentuan Usulan Topik Bimbingan Kelompok ...................... 67
1. Beda Itu Baik ...................................................................... 67
2. Menghadapi Masalah Dengan Efektif ................................ 69
BAB V. PENUTUP ...................................................................................... 71
A. Kesimpulan .............................................................................. 71 B. Saran ......................................................................................... 721. Kepala Sekolah .................................................................. 72
2. Para Guru ........................................................................... 73
3. Siswa ................................................................................. 73
4. Peneliti lain ........................................................................ 73
5. Konselor Sekolah .............................................................. 73
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 74
LAMPIRAN ..................................................................................................... 79
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 1. Populasi siswa kelas X dan XI SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ............. 36
Tabel 2. Blue Print Tingkat Kreativitas Siswa Yang Digunakan Dalam Penelitian ... 38
Tabel 3. Skor Berdasarkan Kategori Jawaban ........................................................... 40
Tabel 4. Norma Kategorisasi Jenjang ........................................................................ 45
Tabel 5. Norma Kategorisasi dengan Batasan Angka-angka ...................................... 47
Tabel 6. Norma Kategorisasi Skala ............................................................................. 47
Tabel 7. Deskripsi Data Penelitian ............................................................................. 49
Tabel 8. Tingkat Kreativitas siswa SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ..................... 51
Tabel 9. Data Tingkat Kreativitas Siswa Pada Setiap Aspek Kreativitas ................... 53
Tabel 10. Statistik Deskriptif: Aspek Kelincahan mental untuk berpikir secara deduktif ............................ 55 Tabel 11. Norma Kategorisasi Aspek Kelincahan mental untuk berpikir secara deduktif ............................ 55 Tabel 12. Tingkat Kreativitas siswa Aspek Kelincahan mental untuk berpikir secara deduktif ............................ 56 Tabel 13. Statistik Deskriptif: Aspek Kelincahan mental untuk berpikir secara induktif ............................ 56Tabel 15. Tingkat Kreativitas siswa Aspek Kelincahan mental untuk berpikir secara induktif ............................ 57 Tabel 16. Statistik Deskriptif: Aspek Orisinalitas ....................................................................................... 58 Tabel 17. Norma Kategorisasi Aspek Orisinalitas ........................................................................................ 58 Tabel 18. Tingkat Kreativitas siswa Aspek Orisinalitas ........................................................................................ 58 Tabel 19. Statistik Deskriptif: Aspek Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas ......................... 59 Tabel 20. Norma Kategorisasi Aspek Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas .......................... 60 Tabel 21. Tingkat Kreativitas siswa Aspek Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas .......................... 60 Tabel 22. Statistik Deskriptif: Aspek Fleksibilitas konseptual .................................................................... 61 Tabel 23. Norma Kategorisasi Aspek Fleksibilitas konseptual ..................................................................... 61 Tabel 24. Tingkat Kreativitas siswa Aspek Fleksibilitas konseptual ..................................................................... 61
Tabel 26. Norma Kategorisasi Aspek Latar belakang yang merangsang ...................................................... 63 Tabel 27. Tingkat Kreativitas siswa Aspek Latar belakang yang merangsang ...................................................... 63 Tabel 28. Statistik Deskriptif: Aspek Kecakapan dalam banyak hal ........................................................... 63 Tabel 29. Norma Kategorisasi Aspek Kecakapan dalam banyak hal ............................................................ 64 Tabel 30. Tingkat Kreativitas siswa Aspek Kecakapan dalam banyak hal ............................................................ 64
Tabel 31. Daftar pernyataan ciri orisinalitas ................................................................. 67
Tabel 32. Daftar pernyataan ciri kelincahan mental untuk berpikir induktif ................ 69
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran I. Skala Kreativitas sebelum seleksi item ............................................. 79
Lampiran II Analisis Uji Reliabilitas .................................................................... 85 Lampiran III Data Item yang Sahih ........................................................................ 94 Lampiran IV Analisis Frekuensi .......................................................................... 101 Lampiran V Analisis Deskriptif secara umum dan Per dimensi ......................... 104 Lampiran VI Skala Kreativitas sesudah seleksi item ........................................... 106 Lampiran VII Usulan Topik Bimbingan Kelompok .............................................. 111 Lampiran VIII Surat Ijin Penelitian ........................................................................ 123
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia memiliki banyak potensi dalam dirinya yang dapat
bermanfaat dan menunjang hidup bila dikembangkan secara optimal. Kreativitas adalah salah satu potensi yang perlu dikembangkan karena dibutuhkan di semua bidang kegiatan manusia, seperti bidang seni, akademik, psiko sosial, kepemimpinan, psikomotor. Manusia yang kreatif akan mampu menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah yang penekanannya pada ketepatgunaan dan keragaman jawaban (Munandar, 2004).
Akan tetapi, perkembangan kreativitas mengalami hambatan karena adanya anggapan-anggapan dalam masyarakat yang meyakini bahwa kreativitas adalah bawaan dan hanya dimiliki oleh orang jenius, sehingga tidak ada yang dapat dilakukan untuk membuat orang menjadi kreatif (Kurniati, 2005). Banyak orang mengira kreativitas terlahir dari alam, yang artinya seseorang itu menjadi kreatif atau tidak, sudah ditetapkan sejak dalam kandungan (www.pendidikan- rumah.blogspot.com diakses tanggal 2 Februari 2009).
Kenyataannya, perkembangan kreativitas sebagai potensi diambil alih lingkungan dan orang-orang terdekat. Sebuah penelitian menyebutkan, ketika sejumlah mahasiswa diminta untuk membuat puisi, separuh dari mereka diberikan
instruksi menghasilkan puisi yang penuh dengan kreativitas dan sebaliknya. Ini
menunjukkan bahwa lingkungan sosial memberikan pengaruh terhadap kreativitas
seseorang s tanggal 2 Februari 2009).Permasalahan mengenai kreativitas juga berkaitan dengan sistem
pendidikan yang lebih menekankan pengembangan kecerdasan dalam arti yang
sempit dan kurang memberi perhatian kepada pengembangan bakat kreatif peserta
didik. Semiawan menilai pendidikan saat ini membuat anak tidak kreatif karena
siswa hanya diajak untuk melihat satu jawaban yang benar dan takut berpikir
berbeda dengan pendapat gurunya diakses tanggal 2
Februari 2009).Oleh karena itu, pengembangan kreativitas di sekolah sangat penting
dilakukan agar proses pendidikan memiliki relevansi yang tinggi dan
menghasilkan para lulusan dengan kreativitas yang tinggi. Sekolah seyogyanya
dapat menyediakan kurikulum yang memungkinkan para siswa untuk berfikir
kritis dan kreatif, serta memiliki keterampilan pemecahan masalah, sehingga pada
gilirannya mereka dapat merespons secara positif setiap kesempatan dan
tantangan yang ada serta mampu mengelola resiko untuk kepentingan kehidupan
pada masa sekarang maupun mendatang diakses
tanggal 27 April 2009).Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
merupakan kelompok mata pelajaran akhlak mulia yang bertujuan
mengembangkan kepribadian. Seperti yang dikemukakan oleh Winkel (1997),
tujuan bimbingan adalah agar sesama manusia mengatur kehidupan sendiri,
menjamin perkembangan dirinya sendiri seoptimal mungkin, memikul tanggung
jawab sepenuhnya atas arah hidupnya sendiri, menggunakan kebebasannya
sebagai manusia secara dewasa dengan berpedoman pada cita-cita yang
mewujudkan semua potensi yang baik padanya, dan menyelesaikan semua tugas
yang dihadapi dalam kehidupan ini secara memuaskan.Dalam Winkel (1997), Bimbingan diklasifikasikan menurut ragam
bimbingan, bentuk bimbingan dan sifat bimbingan. Ragam Bimbingan merupakan
fokus pelayanan bimbingan, yang terdiri dari bimbingan pribadi, sosial, akademik
dan karier. Sifat bimbingan merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam pelayanan
bimbingan. Sifat juga dibagi berdasarkan fungsinya yaitu fungsi pengembangan,
pencegahan dan pengobatan. Bentuk bimbingan merupakan pembagian atas
jumlah orang yang diberi layanan bimbingan,sehingga dapat dibagi menjadi
bimbingan individu dan bimbingan kelompok.Bimbingan kelompok merupakan salah satu pengalaman melalui
pembentukan kelompok yang khas untuk keperluan pelayanan bimbingan
(Winkel,1997). Bimbingan kelompok bertujuan supaya orang yang dilayani
menjadi mampu mengatur kehidupan sendiri, memiliki pandangannya sendiri dan
tidak sekedar mengikuti pendapat orang lain, mengambil sikap sendiri, dan berani
memotivasi anggota kelompok untuk berani mandiri, menunjukkan
kemampuannya, berani mengemukakan pendapatnya, dan berani berbeda. Hal
tersebut merupakan bagian yang sangat diperlukan untuk mengembangkan
kreativitas siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Mangunhardjana (2006) bahwa
karakteristik orang yang kreatif antara lain mampu berpikir konvergen (berpikir
dari segala arah), berpikir divergen (berpikir ke segala arah), kemampuan berpikir
fleksibel, kemampuan menghasilkan gagasan yang tidak lazim, menyukai
tantangan, pekerja keras, mandiri, pantang menyerah, kaya akan humor dan
fantasi. Karakteristik di atas merupakan hal yang penting dalam mengembangkan
kreativitas.SMA BOPKRI BANGUNTAPAN berada di bawah yayasan BOPKRI
cabang Yogyakarta. Pada tanggal 20 Desember 2006 SMA BOPKRI
BANGUNTAPAN terakreditasi berdasarkan SK No.21.2/BAS-
PROP/TU/XII/2006 dengan memperoleh peringkat A, Status Disamakan. Dalam
pelaksanaan pendidikan untuk kelas X, XI, dan XII menggunakan sistem
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Selama melakukan PLBK (Praktek Lapangan Bimbingan dan Konseling)
selama 5 (lima) minggu di SMA BOPKRI BANGUNTAPAN Yogyakarta,
peneliti melakukan pengamatan atas kinerja guru, situasi kelas, perilaku dan sikap
siswa, pembahasan dan penyampaian materi di kelas, serta melakukan
pengumpulan informasi dari beberapa staf SMA BOPKRI BANGUNTAPAN. kreativitas siswa SMA BOPKRI BANGUNTAPAN.
Kendala dalam pengembangan kreativitas antara lain adalah sikap guru
menentukan dalam berkembangnya kreativitas siswa. Sikap guru yang memotivasi
siswa membuat siswa mampu untuk mengembangkan kreativitasnya. Tindakan
guru yang menekankan secara ketat untuk menyelesaikan pekerjaan, menekankan
kepada siswa bahwa guru selalu benar merupakan tindakan yang justru membatasi
kreativitas siswa. Kendala lainnya adalah adanya kelas tambahan yang diadakan
menjelang ujian juga merupakan evaluasi yang hanya dilakukan oleh guru kepada
siswa, kurang mementingkan evaluasi dari siswa sendiri.Kendala dalam pengembangan kreativitas siswa yang tampak dari situasi
kelas adalah adanya perasaan takut gagal dalam melakukan suatu hal yang juga
membatasi kreativitas siswa.Perilaku dan sikap siswa yang menjadi kendala dalam pengembangan
kreativitas adalah adanya tekanan akan konformitas yang merupakan kendala
pengembangan kreativitas siswa di sekolah. Ketakutan siswa untuk berbeda
dengan teman-teman sebayanya membuat siswa takut untuk mengambil resiko.
Siswa yang berbeda dengan yang lainnya akan dijauhi. Siswa perlu lebih diberi
motivasi dan dipercaya supaya kepercayaan diri dan kreativitasnya dapat
berkembang. Secara umum, dalam penyampaian dan pembahasan materi, guru
menguasai materi yang akan diajarkan kepada siswaMengingat pentingnya kreativitas, maka perlu diketahui tingkat keterbatasan peneliti, penelitian ini difokuskan pada pendapat, keyakinan atau persepsi mereka tentang ciri pribadi kreatif yang meliputi kelincahan mental untuk berpikir secara deduktif, kelincahan mental untuk berpikir secara induktif, orisinalitas, lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas, fleksibilitas konseptual, latar belakang yang merangsang, kecakapan dalam banyak hal. Dengan mengetahui persepsi siswa SMA BOPKRI BANGUNTAPAN mengenai ciri pribadi yang kreatif, dapat dirumuskan berbagai topik bimbingan kelompok yang dapat meningkatkan kreativitas siswa.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang persepsi siswa kelas X-XI tahun ajaran 2010-2011 tentang tingkat kreativitas dan implikasinya pada topik- topik bimbingan kelompok. Penelitian ini mengambil populasi siswa
- – siswa Kelas X– XI SMA BOPKRI BANGUNTAPAN, Bantul.
B. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah, maka penelitian ini difokuskan pada tingkat kreativitas siswa dan usulan topik bimbingan kelompok yang sekiranya mampu meningkatkan tingkat kreativitas siswa
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana persepsi siswa kelas X - XI SMA BOPKRI BANGUNTAPAN
mengenai tingkat kreativitasnya berdasarkan ciri pribadi yang kreatif?
2. Topik-topik bimbingan apa saja yang mampu membantu pengembangan kepribadian kreativitas siswa kelas X - XI SMA BOPKRI BANGUNTAPAN?
D. Tujuan Penelitian
1. Penelitian dilakukan untuk mengetahui persepsi siswa kelas X
- – XI SMA BOPKRI BANGUNTAPAN Tahun Ajaran 2010
- – 2011 mengenai tingkat kreativitasnya berdasarkan ciri pribadi yang kreatif.
2. Peneliti mengusulkan topik bimbingan kelompok yang sesuai bagi siswa kelas X
- – XI SMA BOPKRI BANGUNTAPAN dengan mengacu pada hasil penelitian.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Kepala Sekolah Sebagai informasi tambahan untuk mengevaluasi langkah-langkah kebijakan yang telah dilakukan dan telah dicapai dalam rangka pengembangan kreativitas para siswa di sekolah. Dapat juga, dijadikan bahan pertimbangan dan pemikiran lebih jauh dalam menentukan kebijakan selanjutnya.
2. Para Guru Membantu mereka untuk mengidentifikasikan tingkat kreativitas para siswa dan usulan topik-topik bimbingan kelompok, sehingga mereka diharapkan akan lebih mampu mengadakan usaha-usaha dalam pengembangan kreativitas siswa yang lebih tepat.
3. Siswa
4. Peneliti lain Hasil penelitian ini dapat digunakan peneliti lain sebagai sumber inspirasi atau bahan pembanding apabila ingin mengembangkan penelitian di sekitar topik yang sama.
5. Peneliti Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan dan menjadi bahan informasi mengenai tingkat kreativitas siswa dan usulan topik- topik bimbimbingan. Informasi ini dapat menjadi modal bagi peneliti supaya lebih siap menghadapi tugas-tugasnya yang akan datang sebagai konselor sekolah yang mampu memberikan pelayanan bimbingan dan konseling secara profesional.
6. Konselor Sekolah Hasil penelitian ini digunakan untuk menambah wawasan khususnya tentang hal- hal apa saja yang dapat mengembangkan kreativitas. Informasi
ini dapat digunakan sebagai usulan topik dalam bimbingan kelompok.
F. Definisi Operasional
1. Persepsi Persepsi adalah pandangan, pendapat, atau keyakinan siswa tentang tingkat kreativitas berdasarkan karakteristik pribadi yang kreatif seperti yang dimaksud dalam pernyataan- pernyataan kuesioner.
2. Tingkat kreativitas
bentuk gagasan atau barang yang berdaya guna dan inovatif. Kemampuan tersebut meliputi tujuh ciri yakni kelincahan mental untuk berpikir secara deduktif, kelincahan mental untuk berpikir induktif, orisinalitas, lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas, fleksibilitas konseptual, latar belakang yang merangsang, dan kecakapan dalam banyak hal.
Tanggapan siswa akan akan berkisar dari rentang skala 1 yang bermakna sangat tidak setuju, sampai 4 yang bermakna sangat setuju.
3. Bimbingan kelompok Pelayanan pemberian informasi kepada lebih dari satu orang pada waktu yang bersamaan agar memahami diri dan lingkungan kemudian mengembangkan dirinya.
4. Topik Pokok pikiran yang sudah ditentukan oleh konselor berdasarkan kebutuhan siswa, dan akan dibahas oleh konselor dan siswa sewaktu melakukan pelayanan bimbingan kepada lebih dari satu orang pada waktu yang bersamaan. Baik bimbingan kelompok atau konseling kelompok.
5. Siswa kelas x-xi sma bopkri banguntapan Siswa yang belajar dan terdaftar di kelas x - xi sma bopkri banguntapan tahun ajaran 2010 - 2011.
BAB II LANDASAN TEORI A. Persepsi
1. Pengertian Persepsi Pengertian persepsi telah diuraikan oleh berbagai tokoh di bidang psikologi, antara lain: a. Proses persepsi terjadi karena adanya rangsang dari luar individu.
Rangsang itu diterima melalui alat indra, kemudian ditafsirkan, sehingga mempunyai arti bagi orang yang bersangkutan. Adanya rangsang dari luar individu mengakibatkan suatu proses dalam diri individu, dan pada akhirnya individu akan memberikan tanggapan (Kartini Kartono, 1984).
b. Proses mengorganisir dan menggabungkan data indra kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat menyadari sekelilingnya, termasuk dirinya sendiri (Davidoff,1988).
c. Pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (Rahmat, 1985)
d. Persepsi juga diartikan sebagai pandangan, pengamatan atau tanggapan individu terhadap benda, kejadian, tingkah laku manusia atau hal-hal yang ditemuinya sehari-hari (Mulyono, 1978). e. Kata lain untuk persepsi adalah paradigma yang artinya adalah cara orang memandang sesuatu, pandangan atau keyakinan terhadap sesuatu (Covey, 2001)
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Menurut Irwanto, dkk (1988) ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu:
a. Perhatian yang selektif Perhatian adalah proses konsentrasi pikiran atau pemusatan aktivitas mental. Perhatian melibatkan proses seleksi terhadap beberapa objek yang hadir pada saat yang bersangkutan, kemudian pada saat yang bersamaan pula seseorang memilih hanya satu objek, sementara objek- objek yang lain diabaikan. Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang akan menerima rangsang dari lingkungannya. Apabila suatu rangsang mendapat perhatian dari individu, maka rangsang tersebut akan disadari dan ditanggapi dengan cepat. Sedangkan rangsang yang kurang mendapat perhatian akan kurang disadari dan kurang ditanggapi.
Semakin besar perhatian seseorang, semakin besar kesadarannya akan rangsang itu dan semakin besar pula kemungkinan orang yang bersangkutan menanggapinya. Semakin kecil perhatian seseorang, semakin kecil kesadarannya akan rangsang yang bersangkutan dan
semakin kecil pula kemungkinan individu untuk menanggapinya. b. Sifat-sifat rangsang Rangsang yang bergerak akan lebih menarik perhatian bagi seseorang daripada rangsang yang diam. Seseorang akan menaruh perhatian pada rangsang yang ukurannya lebih besar daripada rangsang yang ukurannya kecil. Rangsang yang akan lebih mendapat perhatian seseorang adalah rangsang yang berlatar belakang kontras daripada yang berlatar belakang biasa. Rangsang yang akan lebih mendapat perhatian adalah rangsang yang intensitas rangsangnya paling kuat.
c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu Persepsi juga ditentukan oleh sejauh mana rangsang itu bernilai bagi seseorang dan sesuai dengan kebutuhannya. Nilai yang dianut dan kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan perbedaan persepsi.
Walaupun rangsang yang dihadirkan pada dua orang sama, namun persepsi yang terjadi bisa jadi berbeda karena perbedaan nilai dan kebutuhannya.
d. Pengalaman terdahulu Perhatian seseorang terhadap rangsang turut ditentukan oleh pengalaman akan rangsang yang dimiliki sebelumnya. Pengalaman- pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana orang mempersepsikan dunianya. Persepsi merupakan suatu tanggapan terhadap suatu objek, peristiwa
sekitar. Stimulus adalah segala sesuatu yang mengenai reseptor sehingga
organisme menjadi aktif (Walgito, 2004). Stimulus dapat berasal dari dalam dan
dari luar individu, tetapi kebanyakan berasal dari luar individu.Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, persepsi siswa diartikan
sebagai pandangan, pendapat atau keyakinan siswa mengenai ciri pribadi yang
kreatif, yang meliputi kelincahan mental untuk berpikir deduktif, kelincahan
mental untuk berpikir secara induktif, orisinalitas, lebih menyukai kompleksitas
daripada simplisitas, fleksibilitas konseptual, latar belakang yang merangsang
dan kecakapan dalam banyak hal.3. Aspek-Aspek Persepsi Menurut Walgito (1994) dan Alfian (1985) aspek- aspek persepsi adalah sebagai berikut: (1) rangsang, (2) tanggapan, dan (3) perilaku.
a. Rangsang Setiap rangsang ditimbulkan oleh obyek. Rangsang dapat berasal dari luar diri individu, dapat pula berasal dari dalam diri individu. Rangsang yang berasal dari luar diri individu akan mengenai alat indera selaku penerima rangsang atau reseptor, lalu meneruskannya ke syaraf penerima atau sensoris. Sedangkan rangsang yang berasal dari dalam diri individu langsung mengenai penerima.
b. Tanggapan
lalu langsung mengenai reseptor. Proses ini dinamakan proses kealaman karena terjadi secara alamiah. Rangsang yang diterima oleh reseptor diteruskan ke syaraf sensoris setelah mengalami penyeleksian, dan dilanjutkan oleh syaraf ke otak sebagai pusat kesadaran, sehingga menimbulkan tanggapan individu terhadap obyek yang dilihatnya.
c. Perilaku Persepsi yang diperoleh dalam proses penyadaran itu ditentukan oleh nilai- nilai yang dianut individu. Dalam proses itu persepsi sekaligus merupakan suatu penilaian, pendapat, dan pandangan.
Setiap penilaian, pendapat, dan pandangan yang dianggap penting oleh individu menuntut individu untuk melaksanakannya. Maka persepsi perlu dilihat dalam rangkaian perilaku; persepsi berfungsi sebagai persiapan ke perilaku konkrit. Nilai-nilai tidak hanya mempengaruhi persepsi, melainkan juga perilaku.
B. Kreativitas
Kreativitas begitu bermakna dalam hidup, karenanya perlu dipupuk sejak dini dalam diri anak didik. Karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan atau mengaktualisasikan dirinya, meningkatkan kualitas hidupnya, dan memberikan
manfaat bagi diri pribadi dan bagi lingkungan kemudian mengembangkannya.
1. Pengertian Kreativitas Kreativitas didefinisikan secara berbeda-beda. Sedemikian beragam
Kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain (Clark Moustakis, 1967).
Menurut Rhodes (Munandar, 2004) kreativitas umumnya didefinisikan sebagai Person, Process, Press, dan Product. Keempat P ini saling berkaitan, yaitu Pribadi (Person) melibatkan diri dalam proses (Process) kreatif, dan dengan dorongan (Press) dari lingkungan, menghasilkan produk (Product) kreatif. Supriadi (1994) memaparkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Sementara itu Munandar (1999) mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya, yaitu semua pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh diperoleh seseorang selama hidupnya baik itu di lingkungan sekolah, keluarga, maupun dari lingkungan masyarakat.
Horrace (Sumarno, 2003) mengatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menemukan cara-cara baru bagi pemecahan problema-problema, baik yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan, seni sama sekali baru bagi yang bersangkutan, meskipun bagi orang lain merupakan suatu hal yang tidak asing lagi.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan sesuatu yang
baru dalam bentuk gagasan atau barang yang berdaya guna dan inovatif.
2. Dimensi Kreativitas Ada 4 (empat) dimensi kreativitas yang penting, yakni Person, Process, Press, dan Product.
a. Dimensi Person Definisi pada dimensi person menjelaskan kreativitas dengan berfokus pada individu kreatif.
Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan atau kecakapan yang ada dalam diri seseorang, Hal ini erat kaitannya dengan bakat (Munandar, 1999). Sedangkan Hulbeck menerangkan bahwa tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya (Munandar, 2004).
b. Dimensi Process Definisi kreativitas pada dimensi proses berfokus pada cara berpikir yang mampu memunculkan ide-ide unik atau kreatif. Munandar menerangkan bahwa kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, orisinalitas dan
Munandar (2004) menambahkan bahwa kreativitas dilihat dari prosesnya adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, orisinalitas, elaborasi, evaluasi, rasa ingin tahu, imajinatif, merasa tertantang oleh kemajuan, berani mengambil resiko, dan sifat menghargai.