Penggunaan penilaian portofolio pada mata pelajaran ekonomi untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas X SMAK Sang Timur Yogyakarta 2008 - USD Repository

  

PENGGUNAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN

EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR

SISWA KELAS X SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA

(

  

Sebuah Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

  

Oleh:

Frederikus B. Wea Dopo

NIM: 031324018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 29 Maret 2008 Penulis

  Frederikus Bernardus Wea Dopo

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Frederikus Bernardus Wea Dopo Nomor Mahasiswa : 031324018

  Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGGUNAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KKELAS X SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 29 Maret 2008 Yang menyatakan (Frederikus Bernardus Wea Dopo)

  

“Kasihilah Tuhan Allahmu

dengan segenap

hatimu,

jiwamu,

dan

akal budimu”

  

(Matius, 22: 37)

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga skripsi dengan judul “PENGGUNAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA MATA

  

PELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN

BELAJAR SISWA KELAS X SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA” ( Sebuah Penelitian Tindakan Kelas) dapat penulis selesaikan dengan baik.

  Penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kependidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak pihak terlibat memberi petunjuk, bimbingan dan bantuan. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih berlimpah kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  3. Ibu E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan dorongan, bimbingan dan petunjuk bagi penulis dengan penuh kesabaran.

  4. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan masukan yang sangat berarti bagi penulis.

  5. Ibu Dra. Th. Retno Hartutiningsih, selaku Kepala Sekolah SMAK Sang Timur Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian ini.

  6. Ibu Dra. Ag. Eria Budiati, selaku guru Ekonomi SMAK Sang Timur Yogyakarta sekaligus sebagai partner peneliti yang telah membantu memperlancar penelitian ini.

  7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan tambahan pengetahuan selama proses perkuliahan.

  8. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto dan Bapak Indra Dharmawan, SE, M.Si, yang telah memberikan banyak dorongan, semangat dan motivasi kepada penulis.

  9. Teman-teman angkatan 2003 (Anang, Rino, Hendra, Bona, Koko, Wisnu, Nining, Retno, Tasya, Wayah, Diah, Meyta, dan semuanya) yang telah memberikan banyak masukan selama perkuliahan mata kuliah Seminar Penelitian.

  10. Siswa/i kelas X SMAK Sang Timur Yogyakarta angkatan 2007/2008 yang telah membantu peneliti memperlancar jalannya kegiatan pembelajaran dan penelitian ini.

  

ABSTRAK

PENGGUNAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN

EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR

SISWA KELAS X SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA

Sebuah Penelitian Tindakan Kelas)

  (

Frederikus B.Wea Dopo

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2008

  Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemandirian belajar siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi melalui penggunaan penilaian portofolio. Pelaksanaannya berlangsung dalam satu siklus dengan empat tahap kegiatan, yaitu: Perencanaan, Tindakan, Observasi dan Refleksi

  Penelitian ini dilaksanakan di SMAK Sang Timur Yogyakarta. Subjek penelitian adalah siswa kelas X, tahun ajaran 2007/2008. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif untuk mengetahui tingkat kemandirian siswa yang terdiri atas inisiatif/kreatif, bebas/otonom, ulet/tekun dan tanggung jawab.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan penilaian portofolio dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa baik dalam kualitas proses pembelajaran maupun hasil belajar Ekonomi dengan memberikan pengalaman belajar yang terstruktur di kelas dan di luar kelas dalam konteks konstruktivis, kontekstual dan kooperatif yang ditunjukkan dengan capaian indikator keberhasilan. Komponen inisiatif/kreatif meningkat dari 30% menjadi 85%, komponen bebas/otonom meningkat dari 35% menjadi 75%, komponen ulet/tekun meningkat dari 35% menjadi 70%, komponen tanggung jawab meningkat dari 20% menjadi 80%, dan kemandirian belajar siswa meningkat dari 30% menjadi 75%.

  

ABSTRACT

USING PORTFOLIO ASSESSMENT IN ECONOMICS SUBJECT TO

  

IMPROVE LEARNING AUTONOMY OF THE TENTH GRADE

STUDENTS OF SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA

(A classroom Action Research)

Frederikus B.Wea Dopo

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2008

  This research intended to improve the students’ learning autonomy in the economics subject through portfolio assessment. The assessment was carried out in one cycle comprising four stages of activities i.e.: Planning, Action, Observation and Reflection.

  The research was conducted in SMAK Sang Timur Yogyakarta. The subjects of the research were the tenth grade students in the academic year of 2007/2008. Observation, interview, and documentation were the techniques used to collect data. The data were analyzed using qualitative descriptive technique aiming to find out the students’ learning autonomy as seen in their having initiative/creativity, independence, resilience/perseverance and responsibility.

  The finding showed that portfolio assessment can in fact enhance the students’ learning autonomy both in terms of the quality of the learning process and learning achievement of the economics subject by means of well-structured learning experiences in the classroom and outside the classroom through a constructive, contextual and cooperative approach as shown by the set achievement indicators. Initiative-creativity components increased from 30% to 85%. Independence component increased from 35% to 75%. Persistence- perseverance components increased from 35% to 70%. Responsibility component increased from 20% to 80%, and the students’ learning autonomy increased from 30% to 75%.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................

  i

  

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ........................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI ............................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................. v

MOTTO ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................ vii

ABSTRAK .................................................................................................. ix

ABSTRACT

  .................................................................................................. x

  

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................

  xiv

  

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................

  1 A. Latar Belakang Penelitian .................................................

  1 B. Rumusan Masalah .............................................................

  10 C. Defenisi Operasional ..........................................................

  10 D. Tujuan Penelitian ..............................................................

  11 E. Manfaat Penelitian ............................................................

  12 BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................

  14 A. Tinjauan Teoritis ..................................................................

  14 1. Kemandirian Belajar ……………………........................

  14 a. Pengertian Kemandirian Belajar ……………………..

  14 b. Komponen Kemandirian Belajar …………………... ..

  15

  2. Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran ……………………

  16 a. Belajar ……………. ....................................................

  16 b. Mengajar ……………………………………………..

  17

  c. Pembelajaran …………………………………………

  17 3. Teori-Teori Belajar ……………………………………...

  18

  a. Konstruktivis …………………………………………

  18 b. Contextual Teaching and Learning (CTL) …………..

  19 c. Pembelajaran Kooperatif ……….. ..............................

  20 4. Penilaian Kelas …………………………………………..

  21 a. Pengertian Penilaian Kelas …………………………...

  21 b. Manfaat dan Fungsi …………………………………..

  22 c. Teknik Penilaian Kelas ……………………………….

  24

  5. Penilaian Portoflio ………………………………………

  24

  a. Pengertian Portofolio …………………………………

  24

  b. Karakteristik Portofolio ………………………………

  26

  c. Jenis-jenis Portofolio …………………………………

  26

  d. Kekuatan dan Kelemahan Portofolio …………………

  27 e. Isi Portofolio ………………………………………….

  29 f. Pelaksanaan Penilaian Portofolio …………………….

  30 6. Mata Pelajaran Ekonomi .................................................

  31 B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................

  32 C. Kerangka Berpikir ................................................................

  32 BAB III METODE PENELITIAN .........................................................

  35 A. Jenis Penelitian .....................................................................

  35 B. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................

  36 C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................

  36 D. Data yang Dibutuhkan ……………………………………..

  36 E. Teknik Pengumpulan Data …………………………………

  37 F. Teknik Analisis Data ………………………………………

  38 G. Prosedur Penelitian ………………………………………...

  39 H. Indikator dan Pengukuran ………………………………….

  42

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................

  44 A. Hasil Penelitian .....................................................................

  44 B. Pembahasan ..........................................................................

  61 BAB V PENUTUP .................................................................................

  82 A. Kesimpulan ............................................................................

  82 B. Saran ......................................................................................

  83 C. Keterbatasan ..........................................................................

  84 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

  85

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Pra Penelitian ………

  5 Tabel 2. Indikator Kemandirian …………………………………………..

  43 Tabel 3. Kegiatan Pembelajaran ………………………………….. ..........

  46 Tabel 4. Data Proses Pembelajaran ………………………………………

  49 Tabel 5. Rekapitulasi Skor Kemandirian dalam Portofolio ………………

  51 Tabel 6. Hasil Observasi Portofolio Komponen Inisiatif/Kreatif …….......

  52 Tabel 7. Hasil Observasi Portofolio Komponen Bebas/Otonom…..……...

  53 Tabel 8. Hasil Observasi Portofolio Komponen Ulet/Tekun …………….

  53 Tabel 9. Hasil Observasi Portofolio Komponen Tanggung Jawab ………

  54 Tabel 10. Data Hasil Belajar Siswa ………………………………………..

  55 Tabel 11. Data Hasil Wawancara ………………………………………….

  55 Tabel 12. Hasil Penelitian Kemandirian Belajar Siswa ……………………

  62

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Permasalahan .......................................................................

  3 Gambar 2. Prosedur Penelitian ......................................................................

  39

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Surat Keterangan Penelitian..................................................

  87 Lampiran II. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.......................................

  88 Lampiran III. Rubrik Penilaian..................................................................... 101 Lampiran IV. Daftar Nilai............................................................................ 104 Lampiran V. Dokumentasi Portofolio......................................................... 106

BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Karakteristik atau kondisi yang melatarbelakangi penelitian ini

  adalah adanya fenomena-fenomena yang terjadi pada pembelajaran Ekonomi pada kelas X SMAK Sang Timur Yogyakarta yang telah berlangsung dua bulan pada Tahun Ajaran 2007/2008 ini tidak optimal atau tidak sesuai dengan harapan guru pengampu di awal semester. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru pada tanggal 10 September 2007, terungkap bahwa di awal proses pembelajaran, guru berharapan ke 20 siswanya akan memiliki kemampuan untuk menyusun, mengorganisasi materi yang telah ditentukan dan menyajikannya dalam suatu presentasi di depan kelas. Dengan metode presentasi ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk menjadi proaktif dan mandiri dalam belajar sebagai usaha dalam mengkonstruksi pengetahuan.

  Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran di kelas sebanyak tiga kali pertemuan pada bulan Agustus dan September 2007, peneliti menemukan fenomena-fenomena berikut ini. Sebelum presentasi, tidak ada kelompok yang berkonsultasi dengan guru. Ringkasan yang dibuat tidak banyak berbeda dengan isi buku teks. Bahkan ada kelompok pada saat akan melaksanakan tugas presentasi tidak membawa materi presentasi, sehingga guru memberikan materinya kepada kelompok tersebut. Setelah presentasi, ringkasan materi dikumpulkan kepada guru namun tidak ada balikan dari guru pada saat itu juga mengenai kualitas atau nilai ringkasan.

  Pada saat presentasi, kelompok ahli melakukan presentasi hanya dengan membaca buku teks di hadapan teman sekelas. Bahkan hanya menunduk dan tidak memperhatikan situasi kelas. Sering kelompok ahli tidak memahami materi yang sedang mereka jelaskan pada teman-teman.

  Akibatnya, suasana kelas tidak kondusif, ramai, tidak terkendali, membosankan dan terkesan memboroskan waktu. Keadaan ini menjadi lebih parah manakala kelompok ahli tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan teman sekelas atau saat guru meninggalkan kelas untuk jangka waktu yang relatif lama. Berdasarkan hasil wawancara tanggal 1 dan 8 Oktober 2007, sebagian besar siswa mengatakan kurang paham dengan materi yang dijelasankan oleh kelompok presentasi. Karena setiap kelompok melakukan hal yang serupa, maka di akhir setiap sesi, selama sekitar 10 menit guru harus menjelaskan ulang beberapa materi yang tidak bisa dijawab oleh kelompok. Namun demikian seringkali terjadi bahwa penjelasan guru kurang tuntas karena waktu yang tersedia sudah habis. Pada bagian terakhir ini, siswa bersifat pasif mendengarkan dan bergantung sepenuhnya pada kemampuan penjelasan guru.

  Fenomena-fenomena yang terjadi dalam pembelajaran di kelas X SMAK Sang Timur dapat diidentifikasikan dalam peta permasalahan berikut.

  Gambar 1 Peta Permasalahan

  Karakteristik Siswa Tujuan Pembelajaran (kurang produktif) (mengaktifkan siswa)

  Materi (sub-sub materi)

  Metode (presentasi & diskusi)

  Sumber dan Alat (disediakan guru)

  Evaluasi (tidak optimal)

  Sumber: Hasil Observasi, 2007

  Berdasarkan keterkaitan antar faktor dalam skema di atas, ketidakmandirian siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: karakteristik siswa sebagai input pembelajaran yang kurang aktip dan produktif, perumusan tujuan pembelajaran yang kurang tepat, materi yang terlalu luas, pemilihan metode pengajaran yang tidak tepat, keterbatasan sumber dan alat pembelajaran, dan metode evaluasi yang kurang efektif. Dari berbagai fenomena di atas, peneliti menemukan dua masalah yang perlu dibenahi, yaitu metode mengajar dan metode penilaian.

  Metode presentasi yang dilakukan oleh siswa, ternyata tidak membuat siswa lebih proaktif dan mandiri, seperti yang diharapkan guru pada awal pembelajaran. Ketidakmandirian siswa dalam pembelajaran nampak dalam tabel 1 berikut ini.

  Tabel 1 Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Pra Penelitian

  Komponen Deskriptor Keterangan % Sumber Data Kemandirian

Inisiatif /kreatif Penggunaan bahasa Semua kelompok menggunakan bahasa yang sama (mengutip 20% Observasi kelas,

dalam persiapan dan persis) dengan buku. Presentasi dilakukan dengan membaca Wawancara guru pelaksanaan presentasi buku di depan kelas kecuali 2 kelompok menggunakan media yang disiapkan guru

  Inisiatif/kreatif Pemanfaatan sumber 7 kelompok menggunakan satu buku yang disediakan sekolah 30% Observasi, belajar berupa buku sebagai sumber presentasi dan hanya 3 kelompok yang Wawancara siswa atau yang lain oleh menggunakan dua buku sumber. Sebagian besar siswa siswa mengaku kurang berinteraksi dengan buku atau yang lain kecuali menjelang kuis, ujian dan pada saat presentasi.

Inisiatif/kreatif Interaksi siswa dan guru Hanya 4 kelompok yang sempat bertanya kepada guru secara 40% Wawancara guru

sebagai fasilitator sekilas mengenai materi yang akan dipresentasikan. Jika tidak Wawancara siswa jelas dengan tugas, siswa merasa malas untuk bertnya pada guru atau orang lain. Bebas/ otonom Keberanian untuk Dari tiga kali pertemuan sekitar 30% siswa berani 30% Observasi berpendapat secara mengemukakan pendapat secara lisan. Guru tidak memberi lisan atau tertulis. kesempatan siswa untuk memberikan pendapat secara tertulis. Bebas / Otonom Perhatian siswa Terdapat sekitar 15 siswa memperhatikan presentasi kelompok 40% Observasi terhadap presentasi ahli pada 15 menit pertama, setelah itu menurun menjadi materi yang diberikan sekitar 8 siswa pada menit-menit selanjutnya, sisanya oleh kelompok ahli melakukan aktivitas yang beragam seperti mengobrol, membaca sendiri, mengerjakan sesuatu yang lain,

menggambar, diam saja namun tidak mengerti.

  Komponen Kemandirian Deskriptor Keterangan % Sumber Data Ulet/tekun Hasil ulangan siswa yang mencapai nilai 65 keatas.

  Hasil ulangan menunjukkan bahwa sekitar 50% siswa mencapai nilai di atas 65% dengan rata-rata kelas 66,5. Tidak ada penilaian dalam bentuk lain, misalnya partisipasi atau tugas lain. Hasil ulangan menunjukkan kurang optimalnya fungsi kelompok ahli.

  50% Dokumen

  Wawancara siswa Ulet/tekun Kemauan untuk mencari penjelasan lebih lanjut Ketika tidak jelas dengan presentasi teman, siswa tidak mau bertanya karena sering jawaban kelompok kurang memuaskan, hanya dibacakan dari buku apalagi jika suaranya pelan. Inginnya guru menjelaskan tapi tidak di sisa-sisa waktu di akhir pelajaran sehingga belum jelas waktu sudah habis.

  20%

  Wawancara Tanggung jawab Persiapan siswa sebelum mengikuti diskusi kelas (misal kelengkapan bahan yang dijadikan bahan presentasi) Hanya 2 kelompok yang mempersiapkan ringkasan materi yang akan dipresentasi, sedangkan 8 kelompok tidak mengerjakan. Mereka juga tidak mempelajari materi presentasi sebelumnya.

  20% Observasi,

  Wawancara Tanggung jawab Interaksi siswa dalam mempalajari atau mengerjakan tugas presentasi 2 kelompok yang mempersiapkan materi untuk presentasi secara bersama-sama, 8 kelompok melakukan pembagian materi lalu mempelajarinya sendiri-sendiri. Sebagian lagi, “disiapkan” hanya oleh satu orang.

  20% Wawancara siswa

  Kemandirian Unsur-unsur kemandirian secara keseluruhan Sekitar 3 - 6 dari 20 siswa yang terlihat mandiri dalam belajar 30% Wawancara guru,

  Observasi Sumber: Hasil Observasi, 2007 Metode pembelajaran yang belum optimal tersebut berkaitan dengan metode penilaian yang dilakukan guru. Hasil penilaian tidak mengungkap kemampuan siswa yang sebenarnya, karena guru tidak melakukan penilaian selama siswa mempersiapkan ringkasan materi maupun kegiatan presentasi.

  Penilaian yang dilakukan guru berupa tes tertulis (paper and pencil test) dalam bentuk jawaban singkat. Tes tertulis ini lebih mengukur aspek kemampuan mengingat siswa, namun tidak cocok untuk mengukur kualitas proses pembelajaran. Hal ini menimbulkan kecenderungan siswa tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawaban yang tertulis dalam buku pegangan siswa. Selain itu, hasil tes tidak disertai dengan kegiatan refleksi serta feedback sesegera mungkin yang mendorong pencapaian kinerja yang lebih baik. Situasi ini tidak hanya berpengaruh pada hasil ulangan yang hanya 50 % siswa yang mampu mencapai nilai 65 ke atas dengan rata-rata kelas 66.5, tetapi berpengaruh juga terhadap kualitas proses pembelajaran. Siswa menjadi kurang serius mempersiapkan materi presentasi, merasa jenuh mendengarkan presentasi dan pasif mengikuti proses pembelajaran.

  Dengan demikian permasalahan pokok yang terjadi dalam pembelajaran Ekonomi di kelas X SMAK Sang Timur adalah penerapan metode mengajar dan metode evaluasi yang tidak efektif untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa. Dalam penelitian ini, peneliti memutuskan untuk mengatasi masalah evaluasi yang dilakukan oleh guru karena dari data pra penelitian tersebut terungkap bahwa guru sebenarnya sudah mencoba memfasilitasi siswa agar lebih mandiri dalam belajar dengan penggunaan metode presentasi namun kurang diimbangi dengan bentuk penilaian yang sesuai. Menurut Majid (2005: 192), evaluasi yang baik mensyaratkan keterkaitan langsung dengan aktivitas proses belajar mengajar, demikianpun sebaliknya proses belajar mengajar akan berjalan efektif apabila didukung oleh evaluasi yang efektif oleh guru. Evaluasi tidak hanya menagih daya ingat siswa, tetapi harus mampu menggali bagaimana siswa berproses dalam pembelajaran.

  Untuk memecahkan masalah evaluasi di atas, perlu dirancang beberapa alternatif pemecahan masalah yang didukung oleh teori dan hasil penelitian dan pengembangan yang relevan. Cara mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik dapat dilakukan beragam teknik, baik berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Ada tujuh teknik penilaian berbasis kelas yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian diri, dan penilaian portofolio (Depdiknas, 2006: 8). Berdasarkan berbagai alternatif pemecahan masalah tersebut di atas, peneliti memilih bentuk penilaian Portofolio. Adapun alasan peneliti menggunakan penilaian portofolio untuk menunjang kemandirian belajar siswa, yaitu:

  1. Penilaian portofolio merupakan jenis penilaian yang komprehensif karena sekaligus bisa menilai proses maupun hasil pembelajaran dalam berbagai bentuk (kinerja, produk, sikap, kognisi). Penilaian proses sangat mendukung kemandirian belajar siswa, karena dapat memotivasi siswa untuk mencari, mengumpulkan, memilih, dan menetapkan hasil karya terbaiknya. (Majid, 2005: 202).

  2. Penilaian portofolio memungkinkan siswa untuk menjadi lebih mandiri, karena guru melakukan penelitian atas hasil karya yang benar-benar dikerjakan oleh siswa sendiri (Depdinas, 2006: 18). Karya siswa ini menunjukkan rekamaan kinerja siswa setiap waktu untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan.

  3. Penilaian portofolio dapat membangun rasa saling percaya (mutual trust), saling memerlukan, saling membantu antara siswa dan guru sehingga proses pendidikan berlangsung dengan baik (Depdinas, 2006: 18). Kepercayaan guru pada siswa nampak dalam pemberian kesempatan pada siswa untuk mengekspresikan kemampuan melalui kebebasan memilih portofolio yang paling baik. Sedangkan kepercayaan siswa pada guru nampak dalam bentuk penilaian yang obyektip dan transparan melalui standar penilaian yang telah ditentukan pada awal pelajaran.

  4. Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Portofolio membuka kesempaatan bagi guru dan siswa untuk merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilakukan, karena pengajaran (instructional) yang akan mengubah situasi yang statis, monoton dan pasif menjadi lebih bergairah, variatif dan aktif (Epstein, 2006: 11). Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan siswa.

  5. Penilaian portofolio menutupi kekurangan proses pembelajar IPS dalam mengembangkan kecakapan sebagai warga negara, seperti keterampilan memecahkan masalah, mengemukakan pendapat, menggunakan berbagai sumber informasi dan mengumpulkan data (Fajar, 2005: 98).

  Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik mengadakan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul: ”PENGGUNAAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA”.

  B. Rumusan Masalah

  Penelitian ini dirancang untuk menjawab masalah penelitian: Bagaimana penggunaan penilaian portofolio untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas X SMA Sang Timur pada Mata Pelajaran Ekonomi?

  C. Defenisi Operasional

  Definisi operasional untuk istilah-istilah dalam rumusan masalah penelitian di atas adalah sebagai berikut:

  1. Penilaian portofolio adalah penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik, hasil tes atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran (Depdiknas, 2006: 18).

  2. Kemandirian belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk berpikir orisinal kreatif, bertidak bebas, tekun mengejar prestasi, dan bertanggungjawab atas keputusan dan tindakan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran (Masrum, 1986: 12)

  3. Komponen kemandirian adalah aspek-aspek yang harus dipenuhi oleh seorang siswa yang menunjukkan tingkat kemandirian, meliputi: a. Inisiatif yaitu kemampuan berpikir original dan bertindak aktif serta kreatif.

  b. Bebas otonom yaitu kemampuan bertindak atas kehendak sendiri bukan karena paksaan dari orang lain.

  c. Ulet yaitu kemampuan mengejar prestasi dengan tekun dan tidak mudah putus asa.

  d. Bertanggungjawab yaitu kemampuan mempertanggung jawabkan setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.

D. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi yang akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa melalui penggunaan penilaian portofolio sebagai salah satu penilaian berbasis kelas yang otentik.

E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi para guru, siswa, pimpinan sekolah sebagai pembina mata pelajaran Ekonomi pada SMAK Sang Timur Yogyakarta dan bagi bidang keilmuan Pendidikan Ekonomi pada umumnya.

  1. Bagi guru yang bersangkutan maupun guru dari rumpun ekonomi Penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang tertuang dalam perencanaan dan penggunaaan penilaian portofolio sebagai salah satu ciri penilaian berbasis kelas.

  2. Bagi siswa Hasil penelitian ini merupakan bentuk latihan untuk mandiri dan bertanggung jawab dalam belajar, memiliki keleluasaan untuk menentukan cara belajar dan memantau hasil belajarnya sendiri, lebih menguasai materi yang mereka pelajari, lebih menyenangi belajar yang bernuansa hafalan, lebih berani dan terampil bertanya dan menjelaskan. Selain itu, mereka juga lebih berkembang dalam sikap kepedulian dan tanggung jawab sosialnya karena siswa mendapatkan model pembelajaran dengan mengalami (learning by doing) yang berbasis pada proses reflektif (reflective pedagogy).

  3. Bagi pimpinan sekolah Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran sekaligus masukan dalam rangka mengoptimalkan potensi siswa dan guru, menjadi model untuk pelaksanaan mata pelajaran yang lainnya.

  4. Bagi bidang keilmuan Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pertimbangan atas keefektifan penilaian portofolio pada mata pelajaran Ekonomi yang melibatkan hafalan teori abstrak yang selama ini dipahami sebagai bidang yang membosankan.

  5. Bagi Universitas Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi untuk penelitian selanjutnya dan menambah referensi tentang penelitian tindakan kelas, khususnya penggunaan penilaian berbasis portofolio.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis

1. Kemandirian Belajar

  a. Pengertian Kemandirian Belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kemandirian berasal dari Bahasa Jawa mandiri yang berarti berdiri sendiri atau dapat hidup sendiri (Mulyono, 1990). Sedangkan kemandirian diartikan sebagai suatu keadaan seseorang dalam kehidupannya yang mampu memutuskan untuk mengerjakan segala sesuatu tanpa bantuan orang lain. Menurut Afiantin (1992: 4) kemandirian menunjukkan kemampuan sesorang untuk berdiri di atas kaki sendiri, mengurus diri sendiri dalam semua aspek kehidupan yang ditandai denga adanya inisiatif, kepercayaan diri dan kemampuan untuk mempertahan diri.

  Bhatia (1977: 554) berpendapat bahwa kemandirian merupakan perilaku yang aktivitasnya diarahkan pada diri sendiri, tidak mengharapkan pengarahan dari orang lain dan bahkan memecahkan atau menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa minta bantuan orang lain. Menurut Masrun dkk (1986: 10) kemandirian belajar merupakan sifat yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri, mengejar prestasi, mampu berpikir dan bertindak secara orisinal, mampu mengatasi masalah yang dihadapi, mampu mempengaruhi lingkungan, menghargai diri dan dan memperoeh kepuasan dari usahannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain.

  Nashori (1999: 33) mengatakan bahwa, kemadirian belajar mengandung aspek bebas atau tidak mudah terpengaruh, mempunyai inisiatif, gigih, percaya pada diri sendiri dan mampu mengendalikan diri. Fransiska (2003: 6) mendefenisikan kemandirian sebagai suatu sifat yang memungkinkan seseorang merasa bebas melakukan sesuatu atas dorongan sendiri, ketekunan mengejar prestasi, bertindak dan berpikir orisinal, kreatif dan penuh inisiatif, mampu mengatasi masalah yang dihadapi dan mampu mengendalikan situasi. Sedangkan menurut Masrum (1986: 12) kemandirian memiliki beberapa komponen sebagai berikut: a) Inisiatif dalam berpikir dan bertindak secara original, kreatif dan penuh ide; b) Aktif dan terlibat menerapkan ide dalam tindakan nyata; c) Bertindak bebas atas kehendak sendiri; d) Ulet mengejar prestasi dengan tekun tidak mudah menyerah; e) Bertanggung jawab atas semua tindakan yang dilakukan.

  b. Komponen Kemandirian Belajar Berdasarkan kajian teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komponen kemandirian belajar terdiri dari:

  1) Inisiatif yaitu kemampuan berpikir original dan bertindak aktif serta kreatif.

  2) Bebas otonom yaitu kemampuan bertindak atas kehendak sendiri bukan karena paksaan dari orang lain.

  3) Ulet yaitu kemampuan mengejar prestasi dengan tekun dan tidak mudah putus asa.

  4) Bertanggungjawab yaitu kemampuan mempertanggung jawabkan setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.

2. Belajar, Mengajar dan Pembelajaran

  a. Belajar Belajar pada hakekatnya adalah suatu aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku (behavioral change) yang relatip permanen pada individu melalui interaksi dengan lingkungan. Belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti bahan yang dipelajari, instrumen yang digunakan, lingkungan dan kondisi individual siswa (Depdiknas, 2004: 4-5). Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (Fajar, 2005: 10) belajar artinya berusaha berlatih supaya mendapat kepandaian. Dengan demikian belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan dalam diri seseorang yang ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan pengetahuan, kecakapan, daya pikir, dan sikap. b. Mengajar Hakekat mengajar adalah memfasilitasi siswa agar mendapat kemudahan dalam belajar. Menurut Joyce, Weil &

  Showers (Depdiknas, 2004: 7) mengajar (teaching) adalah membantu siswa memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berpikir, sarana untuk mengekspresikan diri, dan belajar bagaimana belajar. Hasil jangka panjang dari proses mengajar adalah kemampuan siswa untuk belajar dengan mudah dan efektif.

  Menurut William Burton (Fajar, 2005: 13) mengajar berarti memimpin aktivitas atau kegiatan belajar untuk membantu siswa dalam belajarnya. Aktivitas siswa lebih diutamakan, sedangkan guru berkewajiban menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa belajar. Aktivitas siswa yang dimaksudkan adalah aktivitas jasmani dan rohani, yang digolongkan ke dalam aktivitas visual, berbicara, mendengarkan, motorik dan menulis.

  c. Pembelajaran Pembelajaran (Instruction) adalah proses membuat orang belajar. Tujuannya membantu siswa dalam belajar atau memanipulasi (merekayasa) lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi siswa yang belajar. Menurut Gagne & Briggs (Depdiknas, 2004: 7) pembelajaran merupakan susatu rangkaian events, yaitu kejadian, peristiwa, kondisi yang sengaja dirancang untuk mempengaruhi siswa sebagai pembelajar, sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah. Fungsi pembelajaran bukan hanya fungsi guru, melainkan juga fungsi pemanfaatan sumber-sumber belajar lainnya, seperti gambar, program radio, televisi dan internet yang digunakan oleh siswa untuk belajar.

3. Teori Belajar

  Teori-teori belajar yang berkaitan dengan penggunaan portofolio dalam pembelajaran adalah teori belajar konstruktivis, kontekstual, dan kooperatif.

  a. Teori Konstruktivis Teori konstruktivis berasumsi bahwa pengetahuan dikonstruksi secara individual dan dikonstruksi bersama secara sosial oleh pembelajar berdasarkan interpretasi terhadap pengalaman. Pengetahuan merupakan hasil konstruksi manusia

  (everything that we know, we have made) (Zahorik, 1995 dalam

  Purnomo, 2005: 41). Oleh karena itu, pembelajaran harus berisikan pengalaman yang memfasilitasi terjadinya konstruksi pengetahuan.

  Pandangan konstruksivisme di atas menunjukan bahwa konsep dapat dengan mudah terbentuk pada diri siswa melalui aktivitas atau eksperimen. Dalam kaitannya dengan penilaian portofolio, pemberian pengalaman belajar yang beragam memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengelaborasi pengalaman tersebut. Prinsip esensial yang dapat diturunkan dari konstruktivisme adalah bahwa siswa memperoleh pengalaman fisik dan pengalaman mental dalam upaya pemenuhan tugas-tugas portofolionya. Pengalaman fisik berarti mempertemukan siswa dengan obyek pembelajarannya, sedangkan pengalaman mental berarti memperhatikan informasi awal yang telah ada pada diri siswa, dan memberi kebebasan kepada siswa untuk menyusun (merekonstruksi) sendiri informasi-informasi yang diperolehnya (Fajar, 2005: 45). Hal ini akan nampak dalam jenis karya dan kedalaman refleksi yang disusun oleh siswa untuk mengungkap proses dan hasil belajarnya.

b. Contextual Teaching and Learning (CTL)

  CTL adalah konsep pembelajaran yang membantu pengajar menghubungkan mata pembelajaran dengan situasi dunia yang nyata dan memotivasi pembelajar agar menghubungkan pengetahuan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Strategi CTL berpusat pada siswa (student oriented/student center) dengan tujuan optimalisasi belajar untuk mencapai taraf memahami (understanding) dan bukan sekedar menghafal (memorizing).

  Menurut Johnson (Purnomo, 2005: 39) porsi besar dari tugas pengajar adalah menyediakan konteks yang bermakna bagi siswa

  (content) karena “context gives meaning to content”.

  CTL memiliki tujuh pilar (komponen), yaitu konstruksi pengetahuan, penyelidikan (inquiry), bertanya, komunitas belajar, pemodelan (modeling), refleksi, dan penilaian otentik. Salah satu penerapan penilaian otentik yaitu berupa penilaian portofolio.

  Pembelajaran kontekstual mengarahkan siswa kepada jenis penilaian otentik portofolio karena siswa dimungkinkan untuk berlatih memadukan antara konsep yang diperoleh dari penjelasan guru dan dari buku bacaan dengan penerapan sehari-hari. Konsep yang telah diperoleh akan semakin diperdalam melalui kegiatan yang bermakna yang berkaitan dengan setiap materi yang diajarkan. Pencarian makna pengalaman dengan teori yang mereka pelajari memungkinkan siswa untuk berpikir kreatif dan kritis dengan berusaha mengkorelasikan setiap kegiatan dengan hasil belajar mereka. Hal ini sekaligus mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi dengan melakukan analisis, sintesa dan evaluasi guna mencapai standar yang tinggi pula.

  c. Pembelajaran Kooperatif Pendekatan pembelajaran kooperatif (Kagan, 1992: 8) merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berisi serangkaian aktivitas pembelajaran yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga pembelajaran tersebut difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antara pembelajar dalam grup yang bersifat sosial dan masing-masing pembelajar bertanggung jawab penuh atas pembelajaran yang mereka jalani.

  Dalam pelaksanaan di kelas, pemberian waktu khusus untuk berada dalam kelompok, memberi peluang bagi para pembelajar untuk menerapkan prinsip-prinsip kerjasama kooperatif. Mereka saling membantu dalam memecahkan masalah atau kesulitan yang dihadapi. Dengan demikian akan terbentuk semangat kebersamaan untuk saling mengembangkan, bertukar gagasan dan informasi dengan berkolaborasi dan berkooperasi untuk mengerjakan tugas atau proyek portofolio bersama.

4. Penilaian Kelas

  a. Pengertian Penilaian Kelas Penilaian atau assessment adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu peserta didik atau kelompok. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti untuk menunjukkan pencapaian belajar peserta didik (Depdiknas, 2004: 8). Sedangkan penilaian kelas adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh dan mengefektifkan informasi tentang hasil belajar siswa pada tingkat kelas selama dan setelah kegiatan belajar mengajar.

  Data atau hasil penilaian merupakan salah satu bukti yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu program pendidikan (Majid, 2005: 185). Penilaian kelas ini merupakan bagian dari penilaian internal (internal assessment) untuk mengetahui hasil belajar peserta didik terhadap penguasaan kompetensi yang diajarkan oleh guru.

  b. Manfaat dan Fungsi Penilaian Kelas Penilaian kelas memiliki manfaat dan fungsi dalam pembelajaran (Depdiknas, 2006: 5). Manfaat Penilaian kelas adalah: 1) Untuk mengetahui tingkat pencapai kompetensi selama dan setelah proses pembelajaran berlangsung.

Dokumen yang terkait

Penerapan variasi stimulus untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan pendapatan nasional kelas X di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan

0 8 187

Implementasi penilaian hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas X di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 5 147

Penggunaan model pembelajaran quantum untuk meningkatkan minat dan hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Pugeran.

0 0 196

Desain model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI.

0 2 83

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi : studi kasus siswa SMA N 1 Kalibawang kelas XA.

0 0 238

Pengaruh kreativitas guru dalam proses belajar mengajar terhadap motivasi belajar siswa kelas XI dan XII pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik di SMA Sang Timur Yogyakarta

0 21 182

Penggunaan media internet guna meningkatkan motivasi, partisipasi dan prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi untuk mendukung pelaksanaan KTSP di SMA Negeri 6 Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 : sebuah penelitian tindakan kelas - USD Repository

0 0 226

Implementasi student teams achievement divisions (STAD) untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X5 SMAN 6 Jogyakarta - USD Repository

0 0 154

Penggunaan metode pembelajaran tipe Jigsaw II untuk meningkatkan motivasi, partisipasi, dan prestasi belajar siswa kelas X dalam mata pelajaran ekonomi di SMAN 1 Jogonalan Klaten sebuah penelitian tindakan kelas - USD Repository

0 0 181

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP N 1 Kalasan kelas VII E pada mata pelajaran ekonomi - USD Repository

0 0 206