Penerapan variasi stimulus untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan pendapatan nasional kelas X di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan

(1)

NASIONAL KELAS X DI SMA NEGERI 12 KOTA

TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

SITI NURMILASARI

NIM: 109015000154

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2014


(2)

(3)

(4)

(5)

i

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Penerapan Variasi Stimulus untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Pendapatan Nasional Kelas X Di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan Pendapatan Nasional melalui variasi stimulus siswa kelas X SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Instrument yang digunakan adalah instrumen tes yang berupa pretes dan postes, serta instrumen nontes berupa lembar observasi dan lembar wawancara.

Adapun indikator keberhasilannya yang dicapai KKM ≥75. Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa penggunaan variasi stimulus dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus I skor rata-rata N-Gain sebesar 0,55 (55%) termasuk dalam kategori sedang, sedangkan pada siklus II skor rata-rata N-Gain meningkat menjadi 0,69 (69%) termasuk dalam kategori sedang. Skor rata-rata N-Gain mengalami peningkatan sebesar 0,14 (14%). Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa variasi stimulus memiliki keunggulan, yaitu siswa merasa lebih antusias dan senang mengikuti pelajaran ekonomi, dan proses pembelajaran menjadi tidak monoton sehingga siswa mudah mengerti tentang apa yang dijelaskan oleh guru.


(6)

ii

ABSTRACT

Siti Nurmilasari, NIM 1099015000154 Tarbiyah and Teaching Science Faculty of UIN Syarif Hidayatullah, Application of Stimulus Variation to Improve Student Learning Outcomes on Economics subjects of the Natiunal Income Sbject in Cass X SMA Negeri 12 South Tangerang City.

The purpose of this study was to determine the improvement of student learning outcomes in social student subject National Income economy through stimulus variation class X students of SMA Negeri 12 South Tangerang City. The design of this study was Classroom Action Research (CAR) which consists of two cycles. Then the instrument used is a test instrument pretest and posttest, as well as a nontes instrument observation sheets and interview sheet.

The indicators of success achieved ≥ 75 KKM. From the results of the study showed that the use of stimulus variation can improve student learning outcomes in social studies-economics, from the results of the study showed that the use of stimulus variation can improve student learning outcomes in social studies-economics. The results showed that the learning outcomes in the first cycle an average score of 0.55 N-Gain (55 %) included in the medium category, while in the second cycle the average score N-Gain increased to 0.69 (69%) included in the medium category. Average score of N-Gain increased by 0.14 (14%). Based on interviews with students stimulus variation has the advantage of, students feel more enthusiastic and happy to follow the economic leassons, and the learning process becomes monotonous so that students easily understand what is being described by teacher.


(7)

iii

menciptakan bumi beserta isinya. Dialah yang telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna dan memposisikan sebagai kholifah di muka bumi ini.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah-Nya dan mengajarkan kepada ummat manusia tentang kebaikan dan pemaknaan tentang hakikat hidup dan semoga apa yang telah diajarkan kepada ummat manusia akan tetap abadi sampai akhir zaman. Penulis bersyukur karena berkat rahmat dan hidayah-Nya skripsi dengan judul “Penerapan Variasi Stimulus Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Pendapatan Nasional Kelas X Di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan” dapat diselesaikan dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tidak lupa semua pihak yang sangat membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Anissa Windarti, M.Sc pembimbing skripsi, yang senantiasa memberikan nasehat, saran dan kritik membangun dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan selama penulis kuliah.

5. Bapak H. M. Syamsudin HS. S.Pd selaku Kepala SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan yang telah mengijinkan penulis melakukakan kegiatan penelitian disekolah yang bapak pimpin.


(8)

iv

6. Ibu Evi Sofiati Idris, S.Pd sebagai Guru Bidang Studi Ekonomi SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis dalam melakukan kegiatan penelitian.

7. Kepada seluruh Dewan Guru dan Staf Tata Usaha SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan yang senantiasa memberikan motivasi dan kritik membangun untuk menyelesaikan tugas penulis.

8. Siswa-siswi SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan khususnya kelas X-6 yang telah membantu penulis saat proses pengumpulan data.

9. Teman-teman (Anindita Chairilina dan mizi ) dan teman-teman PPKT Tahun 2013 (Ana, Dita, Kokom, Vila, Ical, dan Rizky) yang telah membantu penulis untuk melakukan observasi.

10.Sahabat-sahabat terbaikku (Ami, Reni, Seli, Yuni, Lia, Euis) yang selalu memotivasi penulis dalam menyusun skripsi.

11.Kawan-kawan Jurusan Pendidikan IPS yang tiada hentinya memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini terima kasih atas motivasi dan dukungannya yang telah diberikan kepada penulis.

12.Ayahanda Suwarta dan Ibunda Encung tercinta, yang selalu meneteskan air mata di dalam do`anya demi anaknya tersayang, yang telah mengasuh, mendidik, membimbing, dan berkorban baik moril maupun materil, sehingga penulis bisa kuliah di kampus tercinta ini.

13.Kakak-kakakku Romlah, Arlan, Ahwadi, Eeng, dan Awaludin tiada hentinya memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas doa dan dukungannya.

14.Kekasih hati calon imam masa depan yang tiada hentinya memberikan suport dan do`a yang tidak pernah henti-hentinya. Dan yang selalu ada disaat penulis kehilangan semangat, yang telah membuat hari-hari penulis selalu bahagia terima kasih untuk semuanya yang telah diberikan kepada penulis.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan, semoga jasa baik yang telah mereka sumbangkan menjadi amal sholeh dan mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Penulis menyadari, dalam skripsi ini masih banyak kekurangan. Penulis memohon kepada semua pihak untuk memberikan saran dan


(9)

v

Jakarta, 27 Maret 2014


(10)

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR GRAFIK ... . xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Fokus Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN KERANGKA BERFIKIR A. Deskripsi Teori ... 10

1. Tinjauan Teoritis tentang Keterampilan Dasar Variasi Stimulus ………. 10

a. Pengertian Keterampilan Dasar Variasi Stimulus ... 10

b. Tujuan dan Manfaat Variasi Stimulus... 12

c. Prinsip Penggunaan Variasi Stimulus ... 13

d.Teknik-Teknik Variasi stimulus ……… 14

2. Hakikat Belajar ... 18

1. Pengertian Belajar ... 18

2. Ciri – Ciri Belajar ... 19

3. Prinsip – Prinsip Belajar ... 20

4. Tipe Kegiatan Belajar ... 20

5. Hasil Belajar ... 22

3. Ilmu Pengetahuan Sosial ... 25


(11)

vii

C. Kerangka Berpikir ... 29

D. Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

B. Metode Penelitian... 34

C. Subjek Penelitian ... 37

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ... 37

E. Tahapan Penelitian Tindakan ... 37

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ... 42

G. Data dan Sumber Data ... 43

H. Teknik Pengumpulan Data ……….. 43

I. Instrumen Pengumpulan Data ... 44

1. Instrumen Tes ... 44

2. Instrumen Nontes ... 47

a. Pedoman Observasi Guru pada KBM ... 47

b. Pedoman Wawancara ... 50

c. Dokumentasi ……… 50

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ... 50

1. Uji Validitas ... 51

2. Uji Reliabilitas ... 51

3. Pengujian Taraf Kesukaran ... 53

d. Daya Pembeda ... 53

K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis ... 54

1. Kegiatan Belajar Mengajar ... 54

2. Tes Hasil Belajar ... 55

L. Indikator Keberhasilan ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah ... 57


(12)

viii

2. Visi, Misi dan Tujuan ……….. 58

3. Identifikasi Fungsi-Fungsi Sasaran ………. 60

4. Data Sekolah ……… 62

1. Identitas Sekolah ……… 62

2. Identitas Kepala Sekolah ………... 63

B. Deskripsi Siswa Kelas X-6 SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan ... 65

C. Pemeriksaan Keabsahan Data ……….. 65

D. Analisis Data ………. .. 66

1. Siklus I ... 66

2. Siklus II ... 75

3. Hasil Wawancara ... 83

a. Data Hasil Wawancara Guru Bidang Studi ... 83

b. Hasil Wawancara Siswa ... 84

D. Pembahasan ... 84

E. Keterbatasan dalam Peneltian ... 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89


(13)

ix Lampiran 2.2 : RPP Pertemuan Ke-2

Lampiran 3.1 : Kisi-kisi Hasil Belajar Siklus I Lampiran 3.2 : Kisi-kisi Hasil Belajar Siklus II

Lampiran 3 : Pengujian Empirik dengan Program ANATES Siklus I Lampiran 4 : Pengujian Empirik dengan Program ANATES Siklus II Lampiran 3.3 : Soal Pretes dan Postes Siklus I

Lampiran 3.4 : Soal Pretes dan Postes Siklus II

Lampiran 4.1 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I Lampiran 4.2 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II Lampiran 5.1 : Lembar Observasi Guru

Lampiran 5.2 : Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Siklus I Lampiran 5.3 : Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Siklus II Lampiran 6.1 : Lembar Observasi Siswa

Lampiran 6.2 : Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus I Lampiran 6.3 : Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Siklus II

Lampiran 7.1 : Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru Bidang Studi (Pra Penelitian)

Lampiran 7.2 : Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru Bidang Studi (Setelah Penelitian)

Lampiran 7.3 : Rekapitulasi Hasil Wawancara Siswa (Pra Penelitian) Lampiran 7.4 : Rekapitulasi Hasil Wawancara Siswa (Setelah Penelitian) Lampiran 8.1 : Dokumentasi Kegiatan Belajar Mengajar


(14)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Jadwal Penelitian ……….. 34

Tabel 3.2 : Tahapan Penelitian Tindakan Kelas ………. 37

Tabel 3.3 : Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Ekonomi Siklus I ……….. 44

Tabel 3.4 : Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Ekonomi Siklus II ………. 45

Tabel 3.5 : Kisi-kisi Lembar Obsevasi Guru ……….. 47

Tabel 3.6 : Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa ……….. 49

Tabel 3.7 : Kisi-Kisi Lembar Wawancara Siswa ……… 50

Tabel 3.8 : Interpretasi Tingkat Kesukaran ……….... 53

Tabel 3.9 : Persentase Observasi ……… 55

Tabel 3.10 : Persentase N-Gain ……… 56

Tabel 4.1 : Data Guru dan Tenaga Kependidikan ……….. 63

Tabel 4.2 : Data Siswa Menurut Jenis Kelamin ………. 63

Tabel 4.3 : Data Sarana dan Prasarana ………... 64

Tabel 4.4 : Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Guru Siklus I ……….. 68

Tabel 4.5 : Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Siswa ……….. 71

Tabel 4.6 : Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Pada Siklus I ………. 72

Tabel 4.7 : Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Guru Siklus II ………. 76

Tabel 4.8 : Rekapitulasi Persentase Hasil Observasi Siswa Siklus ……….. 79


(15)

xi

Gambar 2.1 : Kerangka Berfikir ……… 29 Gambar 3.1 : Model Penelitian Tindakan Kelas ……… 36


(16)

xii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 : Persentase N-Gain Siklus I ……… 74 Grafik 4.2 : Persentase N-Gain Siklus II ……….. 81 Grafik 4.3 : Persentase Perbandingan N-Gain Siklus I dan Siklus II ……… 85


(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

B. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal penting bagi kemajuan suatu bangsa. Suatu bangsa dikatakan maju apabila sumber daya manusianya tinggi. Dengan sumber daya manusia yang tinggi maka suatu bangsa dapat mengembangkan berbagai potensi alam maupun teknologi. Pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia yang baik dan tangguh. Oleh karena itu perlu perhatian yang cukup besar dari berbagai elemen bangsa untuk kemajuan pendidikan nasional. Pendidikan memerlukan berbagai perbaikan dari berbagai aspek. Hal ini harus dilakukan secara berkesinambungan, karena pendidikan bersifat dinamis tidak statis sesuai dengan perkembangan zaman.

Keberhasilan pendidikan tentunya ditentukan oleh banyak faktor, di antaranya guru yang professional. Guru harus menghargai siswa sebagai subjek pendidikan sebagai sumber daya manusia yang potensial dan perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh karena setiap siswa mempunyai kemampuan bakat dan prestasi yang beragam. Siswa perlu dikelola dan dikembangkan dengan terencana dan terprogram dengan baik sehingga kemampuan bakat dan potensinya dapat meningkat secara maksimal.

Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya berlangsung secara lancar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, ada siswa yang cepat menangkap apa yang dipelajari tetapi ada


(18)

2

juga yang merasa sulit. Atas dasar itulah dapat dipahami bahwa dalam aktivitas belajar mengajar terdapat berbagai masalah atau problematika, misalnya dalam hal semangat yang terkadang tinggi tetapi terkadang juga sulit untuk mengadakan konsentrasi, itulah kenyataan yang sering kita jumpai pada setiap siswa dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan aktivitas belajar mengajar.

Kegiatan mengajar merupakan tugas professional, sehingga dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru hendaknya terencana dan perlu dikelola sebaik mungkin sesuai dengan prinsif-prinsif mengajar dan manajemen pembelajaran yang baik, apalagi kegiatan belajar mengajar disekolah merupakan hal yang sangat strategis sebagai usaha sistematik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam rangka menyajikan dan menyampaikan materi pelajaran seorang guru hendaknya mempunyai beberapa keterampilan dasar. Menurut Moh. Uzer Usman keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki guru antara lain: “Keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar perseorangan.”1

Keterampilan dasar variasi stimulus merupakan salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru, sebab seorang guru yang professional harus memiliki keterampilan dalam proses pengelolaan pembelajaran, termasuk variasi strategi dan model pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Guru merupakan faktor yang sangat strategis dalam upaya menigkatkan keefektivan pembelajaran, agar proses belajar mengajar bisa lebih bermakna dan dapat mencapai hasil yang optimal. Pembelajaran juga akan efektif dan bermakna jika dalam pembelajaran

1

Uzer Usman, Menjadi guru professional, ( Bandung, Remaja Rosdakarya, 2010), Cet.1, h.74


(19)

tersebut, siswa menjadi lebih mudah dan aktif dalam memahami pelajaran, sehingga dengan pembelajaran itu pula siswa menjadi senang, semangat, termotivasi untuk terus belajar dan tidak mudah jenuh.

Kenyataan yang terjadi, tidak sedikit guru yang kurang memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran yang efektif dan bermakna, sehingga hasilnya kurang maksimal dalam meningkatkan potensi anak didik. Hal ini terjadi karena mayoritas para guru hanya terus berupaya meningkatkan kualitasnya pada pengembangan bidang studi, tetapi tidak diimbangi dengan kemampuan teknis atau keterampilan mengajarnya. Akhirnya, para guru hanya tampil memukau dalam menyampaikan materi pembelajaran, tetapi hasilnya kurang maksimal akibat dari belum optimalnya para guru dalam mengembangkan keterampilan teknis dalam pembelajaran, yang salah satunya adalah kemampuan mengadakan variasi stimulus dalam pembelajaran.

Padahal dalam konteks pembelajaran efektif, selain kemampuan mengembanngkan bahan studi, para guru juga dituntut untuk mampu juga mengembangkan aspek lainnya. Aspek lain yang dimaksud tentu saja berkaitan dengan berbagai kemampuan pengembangan strategi, metode, dan teknis pembelajaran yang dampaknya juga sangat besar dalam menentukan hasil pembelajaran.

Kemampuan guru mengembangkan strategi dan metode pembelajaran inilah yang hampir dirasakan oleh para pengelola satuan pendidikan di berbagai daerah, termasuk diwilayah Tangerang Selatan, sehingga berdampak pada rendahnya kualitas hasil pembelajaran. Padahal, dengan kemampuan inilah yang paling besar dampaknya dalam menentukan kualitas pembelajaran. Sebab, pada aspek inilah, kemampuan guru akan teruji apakah mampu mendesain pembelajaran yang berkualitas atau tidak? Termasuk kemampuan guru dalam


(20)

4

menjalankan peran dan fungsinya sebagai educator, motivator, facilitator, dan demonstrator yang handal dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu, guru dituntut untuk tampil sebaik mungkin menjalankan peran dan fungsinya, baik sebagai motivator, fasilitator, maupun sebagai innovator dalam rangka mendorong, membimbing dan memfasilitasi belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itulah guru dituntut untuk memiliki beberapa keterampilan dasar dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa didalam kelas, termasuk didalamnya mengadakan variasi stimulus.

Setiap langkah kegiatan pembelajaran seorang guru dituntut untuk selalu terampil dan dapat melakukan berbagai macam cara didalam proses mengajar, tentunya dengan memiliki berbagai macam keterampilan dasar mengajar. Salah satunya adalah keterampilan mengadakan variasi stimulus untuk memberikan rangsangan belajar terhadap siswa. Sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan.

Sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2

Untuk memenuhi tujuan pendidikan tersebut maka diselenggarakan rangkaian kependidikan secara sengaja, terarah, terencana, berjenjang dan sistematis melalui pendidikan formal seperti sekolah. Pendidikan yang diperoleh melalui sekolah diharapkan

2

Himpunan Perundang-Undangan RI tentang: Sistem Pendidikan Nasiona (SISDIKNAS) Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 Beserta Penjelasannya, (Bandung: NUANSA AULIA, 2008), hal. 12


(21)

mampu menciptakan SDM yang berkualitas dan berwawasan sehingga dapat membentuk peradaban manusia yang bermartabat.

Keadaan di lapangan menunjukan masih banyak guru Sekolah Menengah Atas (SMA) yang belum dapat mengembangkan variasi stimulus secara optimal di dalam proses pembelajaran khususnya pada pembelajaran ekonomi, sehingga kualitas pendidikan masih rendah. Pembelajaran Ekonomi dengan pendekatan faktual maupun dengan menggunakan pendekatan koseptual kurang dapat mengembangkan perbendaharaan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang tetap dimiliki siswa. Pembelajaran seperti itu bukan hanya membuat bosan para peserta didik, tetapi membuat pelajaran menjadi tidak menarik perhatian sehingga siswa tidak memiliki sikap antusias terhadap proses pembelajaran.

Hal ini dapat dibuktikan dari data ulangan harian ekonomi hasil belajar siswa kelas X-6 belum optimal karena 13 siswa dari 30 siswa memperoleh nilai mata pelajaran ekonomi di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), yang terdiri dari 4 orang siswa mendapatkan nillai 66, 2 orang siswa mendapatkan nilai 50, 4 orang mendapatkan nilai 45 dan 3 orang siswa mendapatkan nilai 40. Sedangkan untuk KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran ini siswa diharuskan memperoleh nilai tidak kurang dari 70. Penyebab dari kondisi tersebut mungkin karena masih menggunakan model pembelajaran yang masih berpusat pada guru dengan menggunakan metode ceramah sehingga menimbulkan kebosanan pada siswa yang berakibat pada kurang optimalnya pemahaman dan hasil belajar.

“Faktor kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan belajar yang begitu-begitu saja akan mengakibatkan perhatian, motivasi, dan minat siswa terhadap pelajaran, guru, dan sekolah menurun. Untuk itu diperlukan adanya keanekaragaman dalam


(22)

6

penyajian kegiatan belajar”.3 “Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta didik agar selalu antusias, tekun dan penuh partisipasi”.4 Dalam model-model pembelajaran yang berkembang belakangan ini, keterampilan ini sangat penting terutama dalam upaya mengimplementasikan kurikulum KTSP. Untuk itulah, dalam konteks ini guru perlu menjaga agar iklim belajar tetap kondusif dan menyenangkan.

Dengan demikian, guru dapat menggunakan variasi stimulus pada waktu bertatap muka dengan siswa didalam kelas atau pada waktu proses belajar mengajar berlangsung. Yang paling terpenting dalam melakukan interaksi dengan siswa jangan monoton, sebisa mungkin melakukan interaksi secara berbeda-beda sehingga siswa selalu terangsang untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran.

Dengan adanya variasi stimulus yang diberikan oleh guru secara psikis anak menerimanya dalam berbagai respon sesuai dengan iklim situasi dan kondisi belajar yang tercipta. Semakin banyak pengalaman anak dalam belajar maka akan berkembang keterampilan fisik, kerja, berfikir, kekayaan intelektual dan spiritual sebagai kekayaan kepribadian yang diharapkan. Semakin banyak pengalaman belajar melalui berbagai rangsangan, maka semakin banyak pula respon yang diberikan untuk mengembangkan watak dan kepribadiannya. Pemberian rangsangan kepada anak dalam proses belajar mengajar, maka akan mempengaruhi perubahan pola atau cara belajar dan tingkah laku anak. Penggunaan Variasi Stimulus terhadap proses pembelajaran tersebut diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa karena dapat mendorong siswa lebih aktif dan lebih memahami pelajaran yang telah disampaikan.

3

J.J. Hasibuan & Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya.1995) cet.6 hal. 64

4

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan. (Bandung:PT Remaja Rosdakarya.2005) cet I hal.78


(23)

Berangkat dari hal itulah, penulis merasa perlu untuk menelusuri hal tersebut dalam sebuah penelitian, guna mendapatkan gambaran dan informasi yang benar dan mendalam tentang kondisi pembelajaran diatas dengan mengangkat sebuah judul penelitian “Penerapan Variasi Stimulus untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Pendapatan Nasional Kelas X di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan”.

C. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Hasil belajar ekonomi yang diperoleh siswa masih banyak yang di bawah ketuntasan kriteria minimum(KKM) yang telah ditentukan. 2. Banyak guru yang kurang memiliki kemampuan dalam mengelola

pembelajaran yang efektif dan bermakna.

3. Belum optimalnya para guru dalam mengembangkan keterampilan teknis dalam pembelajaran.

4. Banyaknya guru yang masih kurang memperhatikan pentingnya penggunaan variasi stimulus dalm pembelajaran.

5. Banyak guru yang kurang memperhatikan bahwa dengan menggunakan variasi stimulus dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

6. Banyak guru yang belum memiliki kemampuan teknis atau keterampilan dalam mengajar

D. Pembatasan Masalah

Untuk memudahkan penelitian ini dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda, maka penulis memberikan batasan-batasan masalah yaitu:

1. Banyaknya guru yang masih kurang memperhatikan pentingnya penggunaan variasi stimulus dalam pembelajaran.


(24)

8

2. Banyak guru yang kurang memperhatikan bahwa dengan menggunakan variasi stimulus dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

E. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimanakah Penerapan Variasi Stimulus dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi dengan konsep Pendapatan Nasional pada siswa Kelas X di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan?

F. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ekonomi siswa kelas X di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan dengan menggunakan Variasi Stimulus.

G. Manfaat Penleitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah adanya suatu kontribusi hasil penelitian baik secara teoritis ataupun secara praktis, manfaat-manfaat tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan serta memperkaya wawasan dan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang pendidikan. Memberikan informasi bagaimana cara mengatasi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran IPS (Ekonomi), terutama dalam hal penerapan variasi stimulus dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi siswa, dapat memberikan suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik dan siswa lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.


(25)

b) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran agar dapat tercipta suasana pembelajaran yang efektif.

c) Bagi Sekolah, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih baik sehingga tujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dapat tercapai.

d) Bagi Peneliti, dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman yang berharga.


(26)

10

BAB II

KAJIAN TEORITIK DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Deskripsi Teori

1. Tinjauan Teoritis tentang Keterampilan Dasar Variasi Stimulus a. Pengertian Keterampilan Dasar Variasi stimulus

Keterampilan dasar variasi stimulus menurut Wina Sanjaya adalah keterampilan guru untuk menjaga agar iklim pembelajaran tetap menarik perhatian, tidak membosankan, sehingga siswa menunjukan sikap antusias dan ketekunan, penuh gairah dan berpartisipasi aktif dalam setiap langkah kegiatan pembelajaran.1

Sedangkan menurut Moh Usman adapun keterampilan dasar mengajar yang harus digunakan guru adalah sebagai berikut:

1. Keterampilan Bertanya (Questioning Skills)

2. Keterampilan memberikan penguatan (Reinforcement Skills) 3. Keterampilan mengadakan variasi (Variation Skills)

4. Keterampilan menjelaskan ( Explaining Skills

1

Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,


(27)

4. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran (Set Induction and Closure)

5. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil 6. Keterampilan mengelola kelas, dan

7. Keterampilan mengajar perseorangan2

Keterampilan mengajar merupakan kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh, dari 8 keterampilan mengajar di atas sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran. Dalam skripsi ini penulis membahas tentang Keterampilan Dasar Variasi Stimulus.

Variasi dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai “Perubahan kegiatan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru untuk menghindari kebosanan dan kejenuhan serta dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar”3.

Definisi yang hampir sama juga dirumuskan oleh J.J. Hasibuan & Moedjiono yang mengatakan bahwa “Variasi stimulus adalah perbuatan guru dalam konteks proses belajar mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa senantiasa menunjukan ketekunan, perhatian, keantusiasan, serta berperan secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar”.4

Dari beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan variasi stimulus adalah keterampilan guru untuk melakukan perubahan kegiatan dalam proses pembelajaran agar tetap menarik perhatian, tidak membosankan, meningkatkan semangat,

2

Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, ( Bandung, Remaja Rosdakarya, 2010), cet.1, h. 74

3

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), cet.2, h. 78

4

J.J Hasibuan, dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar (Bandung, Remaja Rosdakarya,1995), Cet. 6, h. 64


(28)

12

motivasi dan ketekunan serta menambah gairah dan partisipasi aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Tujuan dan Manfaat Variasi Stimulus

Tujuan mengadakan keterampilan variasi stimulus adalah sebagai berikut:

a. “Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar mengajar yang relevan;

b. Untuk memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat ingin mengetahui dan menyelidiki pada siswa tentang hal-hal yang baru”.5

Tujuan mengadakan keterampilan variasi stimulus adalah sebagai berikut: “1) meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi standar yang relevan: 2) memberi kesempatan bagi perkembangan bakat peserta didik terhadap berbagai hal baru dalam pembelajaran”.6

Selain tujuan yang telah diuraikan di atas, Syaiful Bahri Djamarah juga merumuskan beberapa tujuan mengadakan keterampilan variasi stimulus adalah sebagai berikut:

a) Meningkatkan dan memelihara perhatian anak didik terhadap relevansi proses belajar mengajar;

b) Memberi kesempatan berfungsinya motivasi dan rasa ingin tahu melalui eksplorasi dan penyelidikan terhadap situasi yang baru; c) Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah melalui

penyajian gaya mengajar yang bersemangat dan antusias sehingga meningkatkan iklim belajar siswa;

d) Memberi pilihan dan fasilitas dalam belajar individual: dan

5

Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, ( Bandung, Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 1, h. 84

6

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), h. 78


(29)

e) mendorong anak didik untuk belajar dengan melibatkannya dalam berbagai pengalaman yang menarik pada berbagai tingkat kognitif.7

Dari beberapa tujuan yang telah dipaparkan di atas, dapat dipahami bahwa tujuan keterampilan dasar variasi stimulus adalah sebagai berikut: a) untuk menghindari kebosanan dan kejenuhan siswa dalam proses belajar mengajar; b) untuk menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi, motivasi, dan prestasi belajar pada siswa; dan c) untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya.

Dari penjelasan yang telah dipaparkan di atas, dapat dipahami bahwa manfaat keterampilan dasar variasi stimulus adalah sebagai berikut: a) dapat memupuk perilaku positif peserta didik terhadap pembelajaran; dan b) dapat memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya.

c. Prinsip Penggunaan Variasi Stimulus

Menurut Syaiful Bahri Djamarah prinsip penggunaan variasi stimulus adalah sebagai berikut:

a. Dalam penggunaan keterampilan variasi stimulus sebaiknya semua jenis variasi stimulus itu digunakan, disamping juga harus ada variasi penggunaan komponen untuk tiap jenis variasi.

b. Menggunakan variasi stimulus secara social dan berkesinambungan, sehingga momen proses mengajar yang utuh tidak rusak dan perhatian anak didik serta proses belajar tidak terganggu.

c. Penggunaan komponen variasi stimulus harus benar-benar terstruktur dan direncanakan oleh guru. Karena itu, memerlukan

7

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), cet.1, hlm.125


(30)

14

penggunaan yang luwes dan spontan sesuai dengan umpan balik yang diterima. Biasanya bentuk umpan balik ada dua, yaitu: 1) keterlibatan siswa; dan 2) umpan balik informasi tentang pengetahuan dan pelajaran.8

Sedangkan menurut J.J Hasibun dan Moedjiono prinsip-prinsip yang perlu dipahami adalah sebagai berikut:

a. Perubahan yang digunakan harus bersifat efektif. b. Penggunaan teknik variasi harus lancar dan tepat.

c. Penggunaan komponen-komponen variasi harus benar-benar terstruktur dan direncanakan sebelumnya.

d. Penggunaan komponen variasi harus luwes dan spontan berdasarkan balikan siswa.9

Dari beberapa prinsip penggunaan variasi stimulus yang dipaparkan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Sebaiknya dalam menggunakan variasi stimulus harus digunakan

secara baik dan berkesinambungan, sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak mengganggu pelajaran yang sedang berlangsung.

2. Sebaiknya dalam menggunakan variasi stimulus harus menggunakan semua jenis variasi stimulus.

3. Sebaiknya semua penggunaan komponen-komponen variasi harus benar, efektif, luwes dan spontan berdasarkan balikan siswa.

d. Teknik-Teknik Variasi Stimulus

Untuk menjaga agar proses pembelajran tetap kondusif dan menyenangkan, maka menurut Uzer Usman ada beberapa teknik variasi stimulus yang dapat dilakukan:

a. Variasi dalam cara mengajar guru:

1) Penggunaan variasi suara (Teacher Voice);

8

Syaiful Bahri Djamarah, Ibid, 125-126 9

J.J Hasibuan, dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar (Bandung, Remaja Rosdakarya,1995), Cet. 6, h. 66


(31)

Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi lembut, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat, dari gembira menjadi sedih, atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu.

2) Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing)

Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dianggap penting dapat dilakukan guru. Misalnya dengan perkataan “Perhatikan ini baik-baik”, atau “Nah”, ini penting sekali”, atau “perhatikan dengan baik, ini agak sukar dimengerti.

3) Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher Silence)

Adanya kesenyapan, kebisuan, atau “Selingan diam” yang tiba -tiba dan disengaja selagi guru menerangkan sesuatu merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian siswa sebab perubahan stimulus dari adanya suara kepada keadaan tenang atau senyap, atau dari adanya kesibukan atau kegiatan lalu dihentikan akan dapat menarik perhatian karena siswa ingin tahu apa yang terjadi.

4) Mengadakan kontak pandang dan gerak (Eye Contact and Movement)

Bila guru sedang berbicara atau berinteraksi dengan siswanya, sebaiknya pandangan menjelajahi seluruh kelas dan melihat ke mata murid-murid untuk menunjukan adanya hubungan yang intim dengan mereka, sedangkan kontak pandang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dan untuk mengetahui perhatian atau pemahaman siswa.

5) Gerakan badan mimik

Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, dan gerakan badan adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi, gunanya ialah untuk menarik perhatian dan menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan. Ekspresi wajah misalnya tersenyum, mengerutkan dahi,


(32)

16

cemberut, menaikan alis mata, untuk menunjukan kagum, tercengang atau heran. Gerakan kepala dapat dilakukan dengan bermacam-macam, misalnya menganggukan, menggeleng, mengangkat atau menganggukan kepala untuk menunjukan setuju atau sebaliknya. Jari dapat digunakan untuk menunjukan ukuran, jarak arah ataupun menjentik untuk menarik perhatian serta menggoyangkan tagan dapat berarti “tidak”, mengangkat tangan keduanya dapat berarti “apa lagi”.10

b. Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran: 1)Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (Visual aids):

Alat atau media yang termasuk kedalam jenis ini ialah yang dapat dilihat, antara lain grafik, bagan, poster, diorama, spesimen, gambar, film, dan slide.

2)Variasi alat atau bahan yang dapat didengar ( auditif aids) Suatu guru termasuk kedalam media komunikasi yang utama didalam kelas, seperti; rekaman suara, suara radio, musik, dan sebagainya dapat dipakai sebagai penggunaan indera dengar yang divariasikan dengan indera yang lain.

3)Variasi alat atau bahan yang dapat diraba (Motorik);

Penggunaan alat yang termasuk kedalam jenis ini akan dapat menarik perhatian siswa dan dapat membentuk dan memperagakan kegiatannya, baik secara perorangan ataupun secara kelompok.

4)Variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat, dan diraba, (audio-Visual aids)

Penggunaan alat jenis ini merupakan tingkat yang paling tinggi karena melibatkan semua indera yang kita miliki, media yang termasuk disini adalah film, televisi radio, slide projector yang

10


(33)

diiringi penjelasan guru dan cara penggunaannya disesuaikan dengan tujuan pengajaran yang hendak dicapai.11

Variasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (Visual aids) yaitu alat atau media yang termasuk ke dalam jenis ini ialah yang dapat dilihat. Dalam penelitian ini menggunakan alat atau media slide.

c. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa: 1)Pola guru-murid

Merupakan komunikasi sebagai aksi (Satu arah) 2)Pola guru-murid-guru

Ada balikan (Feedback) bagi guru, tidak ada interakasi antarsiswa (komunikasi sebagai interaksi).

3)Pola-guru-murid-murid

Ada balikan bagi guru, siswa saling belajar satu sama lain. 4)Pola guru-murid,murid-guru,murid-murid

Interaksi optimal antara guru dengan murid dan antara murid dengan murid (komunikasi sebagai transaksi, multiarah).

5)Pola Melingkar

Setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap siswa belum mendapat giliran.12

Variasi pola interaksi yang diharapkan adalah Pola-guru-murid-guru yaitu ada balikan (Feedback) bagi guru, tidak ada interaksi antarsiswa (Komunikasi sebagai interaksi. Alasan mengapa memilih pola tersebut, diharapkan setelah pembelajaran menggunakan variasi tersebut siswa dapat memahamai apa yang disampaikan oleh guru dan ada balikan yang diterima oleh guru juga yaitu hasil belajar siswa yang diatas KKM.

11

Uzer Usman, Ibid, h. 86-87 12


(34)

18

Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah, keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar akan meliputi tiga aspek, yaitu:

1. Variasi dalam gaya mengajar

2. Variasi dalam menggunakan media dan bahan pengaajaran 3. Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa .13

Dari berbagai teknik-teknk keterampilan variasi stimulus yang telah dipaparkan diatas dapat dipahami bahwa seorang guru dituntut untuk benar-benar menguasai teknik-teknik yang akan digunakan dalam memberikan variasi stimulus dalam proses pembelajaran. Hal ini bertujuan agar situasi pembelajaran khususnya siswa lebih menunjukan rasa antusias, penuh gairah, dan terhindar dari kebosanan serta tidak mudah jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran.

2. Hakikat Belajar 1. Pengertian Belajar

Kita tentu sering mendengar atau menjumpai istilah belajar. Kata belajar, secara efektif telah kita kenal sejak bersekolah di Kelompok Bermain ataupun Taman Kanak-Kanak (TK). Dalam pespektif psikologi, belajar merupakan satu proses perubahan, yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil dan interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. “Belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun”.14

Adapun menurut Uno “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.15

13

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), cet.1, hlm. 124

14

Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta:Rineka Cipta,2009), h. 9 15

Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 22


(35)

Sedangkan menurut Iskandar bahwa “belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia, dan berlangsung seumur hidup”.16 “Belajar adalah Perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman”.17

Dari pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah setiap perubahan pada diri seseorang baik prilaku maupun sikap yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman yang pernah dijalani.

2. Ciri – Ciri Belajar

Terdapat ciri-ciri dalam proses belajar mengajar menurut Syaiful Bahri yaitu: (1) Belajar memiliki tujuan, (2) ada suatu prosedur yang direncanakan, (3) kegiatan belajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus, (4) ditandai dengan aktivitas anak didik, (5) kegiatan belajar membutuhkan disiplin, (6) ada batas watu, dan (7) evaluasi.18

Terdapat ciri-ciri dalam proses belajar mengajar menurut pupuh yaitu sebagai berikut:

a. Memiliki tujuan, yaitu untuk membentuk anak dalam suatu perkembangan tertentu.

b. Terdapat mekanisme, prosedur, langkah-langkah metode dan teknik yang direncanakan dan didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

c. Fokus materi jelas, terarah dan terencana dengan baik, adanya aktivitas anak didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

d. Aktor guru yang cermat dan tepat.

16

Iskandar, Psikologi Pendidikan: Sebuah Orientasi Baru, ( Jakarta:Gaung Persada Press,2009), h.102

17

Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), h. 89

18

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi


(36)

20

e. Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan anak didik dalam proporsi masing-masing.

f. Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran

g. Evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi produk.19 Dari ciri-ciri belajar yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar bertujuan untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu dan anak didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Masalah evaluasi bagian penting yang tidak bisa diabaikan, setelah guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Evaluasi harus guru lakukan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran yang telah ditentukan.

3. Prinsip-Prinsip Belajar

Prinsip-prinsip belajar menurut Slameto adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar b. Sesuai hakikat belajar

c. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari d. Syarat keberhasilan belajar.20

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar itu harus berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatab langsung/berpengalaman, pengeluaran, tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan individual.

4. Tipe Kegiatan Belajar

Menurut Gagne tipe-tipe kegiatan belajar dibagai menjadi delapan yaitu :

19

Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Islam, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), Cet. I, h. 11

20

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta:PT. Rineka Cipta,2010), h. 27


(37)

a. Belajar Isyarat (Signal Learning)

Tipe belajar semacam ini dilakukan dengan merespon suatu isyarat. Jadi respon yang dilakukan itu bersifat umum, kabur dan emosional. Tipe kegiatan belajar ini menekankanbelajar sebagai usaha merespons tanda-tanda yang dimanipulasi dalam situasi pembelajaran. Seperti menutup mulut dengan jari telunjuk, melambaikan tangan dll.

b. Belajar Stimulus – Respons (Stimulus Respons Learning)

Tipe ini berhubungan dengan perilaku peserta didik yang secara sadar melakukan respons tepat terhadap stimulus yang dimanipulasi dalam situasi pembelajaran, misalnya mencium bau masakan sedap, keluar air liur.

c. Belajar Rangkaian (Chaining)

Tipe ini berkaitan dengan kegiatan peserta didik menyusun hubungan antara dua stimulus atau lebih dengan berbagai respon yang berkaitan dengan stimulus tersebut. Hal ini terjadi dalam rangkaian motorik ; seperti gerakan dalam mengikat sepatu, makan, minum, atau gerakan verbal seperti selamat tinggal, bapak-ibu.

d. Asosiasi Verbal (Verbal Association)

Tipe ini berkaitan dengan upaya peserta didik menghubungkan respons dengan stimulus yang disampaikan secara lisan. Seperti suatu kalimat “unsur itu berbangun limas”

e. Belajar Diskriminasi (Discrimination Learning)

Tipe belajar ini adalah pembedaan terhadap berbagai rangkaian. Seperti membedakan berbagai bentuk wajah, bintang, atau tumbuh-tumbuhan.

f. Belajar Konsep (Concept Learning)

Tipe ini belajar menggunakan konsep. Konsep diperoleh dari membuat tafsiran terhadap fakta dan realita. Dengan konsep dapat digolongkan binatang bertulang belakang, menurut ciri-ciri khusus


(38)

22

(Kelas), seperti kelas mamalia, reptilian, amphibian, burung, dan ikan.

g. Belajar Aturan (Rule Learning)

Tipe belajar ini banyak terdapat dalam semua pelajaran disekolah, seperti benda memuai jika dipanaskan, besar sudut dalam segitiga sama dengan 180 derajat.

h. Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving Learning)

Tipe ini berhubungan dengan kegiatan peserta didik menghadapi persoalan dan memecahkannya sehingga pada akhirnya peserta didik memiliki kemampuan atau kecakapan dalam pemecahan masalah.21

Dari penjelasan tipe-tipe di atas maka pembelajaran IPS termasuk dalam tipe belajar konsep (Concept Learning) karena pelajaran IPS mempelajari konsep-konsep tentang fakta atau realita yang ada di dalam masyarakat.

5. Hasil Belajar

“Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan evaluasi hasil belajar baik dengan ulangan maupun tes. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pembelajaran dalam periode tertentu dan merupakan puncak dari proses belajar”.22

Menurut Djamarah dan Zain, “hasil belajar tercermin dalam perubahan perilaku, baik secara material-substansial, struktural-fungsional, maupun behavior”.23 “Perubahan perilaku tersebut tampak dalam penguasaan siswa pada pola-pola tanggapan ( respons) baru terhadap lingkungannya yang berupa keterampilan (Skill), kebiasaan

21

Lukman Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV. Wacana Prima, 2009), h. 40-42

22

Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan pembelajaran .(Jakarta Rineka Cipta, 1999), Cet. 6, h. 3

23

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet 3, h. 11


(39)

(habit), sikap atau pendirian (attitude), kemampuan (ability), pengetahuan (knowledge), pemahaman (understanding), emosi (emotion) apresiasi (appreciation), jasmani dan etika atau budi pekerti, serta hubungan sosial”.24

Hasil belajar tampak sebagai perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri siswa yang dapat diamati dan dapat diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan dan lain sebagainya.

Dalam proses belajar mengajar di sekolah perubahan tingkah laku siswa ditandai dengan kemampuan peserta didik menerapkan dan mendemonstrasikan pengetahuannya serta keterampilannya. Perubahan inilah yang disebut hasil belajar.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan produk dari suatu proses belajar yang dapat dilihat dari perubahan kondisi pribadi pelaku pembelajaran dari yang semula tidak tahu menjadi tahu dan dapat dilihat dari kemampuan-kemampuan tertentu. Hasil belajar tampak dalam suatu prestasi yang diberikan oleh siswa yang dapat menentukan berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran. Hasil belajar dapat diketahui dari proses penilaian baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Indikator hasil belajar merupakan target pencapaian kompetensi secara operasional dari kompetensi dasar dan standar kompetensi. Ada tuga ranah hasil belajar harus dinilai untuk mengetahui seberapa besar pencapaian kompetensi tersebut, yakni hasil belajar pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Namun, sesuai dengan tujuan penelitian yang

24

Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis si Bidang Pendidikan,


(40)

24

dilakukan maka peneliti membatasi teori hasil belajar hanya pada hasil belajar kognitif.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, adapun faktor-aktor itu digolongkan sebagai berikut:

1. Faktor internal

a. Faktor Fisiologis, secara umum kondisi fisiologis seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar.

b. Faktor Psikologis, setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologi yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya masing-masing. Faktor psikologis itu diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi dan kognitif dan daya nalar.

2. Faktor eksternal

a. Faktor Lingkungan, kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan sosial. Lingkungan sosial aik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar.

b. Faktor Instrumental, adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah


(41)

dirancang. Faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan guru.25

Faktor di atas dapat disimpulkan bahwa faktor lingkungan yang sangat penting dalam membentuk kepribadian dan perilaku seorang anak dimana seorang anak itu di didik sedangkan lingkungan sosial budaya, sebagai anggota masyarakat, anak didik tidak bisa melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk pada norma sosia, dan hukum yang berlaku dalam masyarakat.

Hubungan antara satu faktor dengan faktor lainnya sangat erat kaitannya yang bersifat saling mendukung. Dalam faktor internal terdapat fisiologis dan psikologis siswa yang didukung oleh faktor eksternal. Oleh karena itu, lingkungan yang merupakan bagian dari faktor eksternal dan metode belajar yang merupakan bagian dari pendekatan belajar perlu dperhatikan dengan seksama dalam penerapannya. Hal ini dimaksudkan agar hasil belajar siswa yang akan dicapai dapat diperoleh dengan maksimal.

3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

1. Hakikat dan Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu Pengetahuan Sosial sudah kita kenal sejak kita duduk di bangku sekolah dasar (SD), dan biasanya IPS ini menyangkut masalah-masalah sosial yang ada di dalam masyarakat. Di dalam suatu kajian ilmu sosial sering terdapat istilah-istilah yang beragam maknanya pun beragam beragam juga tapi substansinya hampir sama. “Isilah-istilah tersebut adalah Studi Sosial (Social Studies), ilmu-ilmu sosial (social sciences) dan ilmu pengetahuan sosial (IPS)’.26

25

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press,2010), h. 24

26

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu; Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), Cet. 3, h. 172


(42)

26

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politk, hukum, dan budaya. Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial.27

Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa IPS adalah suatu mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial, seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya yang memiliki tujuan yang penting bagi pendidikan.

2. Karekteristik IPS

Konsep IPS diantaranya meliputi: (1) interaksi, (2) saling ketergantungan, (3) kesinambungan dan perubahan, (4) keragaman/kesamaan/perbedaan, (5) konflik dan konsesus, (6) pola (patron), (7) tempat, (8) kekuasaan (power), (9) nilai kepercayaan, (10) keadilan dan pemerataan, (11) kelangkaan (scarcity), (12) kekhussusan, (13) budaya (culture), dan (14) nasionalisme.28

Mata pelajaran IPS memiliki karakteristik yang berbeda dengan disiplin ilmu-ilmu yang lainnya, biasanya disiplin ilmu lain bersifat motorik. Adapun karakteristik mata pelajaran IPS menurut Trianto antara lain sebagai berikut:

a. Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, dan politik, kewarganegaraan, sosiologi bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama. b. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal dari struktur

keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas

27

Trianto, Ibid, h. 171

28


(43)

sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.

c. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdidipliner dan multidisipliner.

d. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan struktur, proses dan masalah sosial upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan, dan jaminan keamanan.

e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan.29

3. Tujuan IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berfikir, sikap, dan nilai peserta didik sebagai sosial budaya. Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan lingkungannya, serta berbagai bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.30

Adapun tujuan IPS dapat disimpulkan yang harus dicapai sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Membekali peserta didik dengan pengetahuan – pengetahuan sosial yang bermanfaat dalam kehidupan yang nantinya diterapkan di masyarakat.

29

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), Cet. I, h. 126

30

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu; Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), Cet. 3, h. 174


(44)

28

b. Membekali peserta didik dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun alternative pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di dalam masyarakat.

c. Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesame warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian.

d. Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan.

e. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan teknologi.

Kelima tujuan di atas harus dicapai dalam pelaksanaan kurikulum IPS di berbagai lembaga pendidikan dengan keluasan, kedalaman dan bobot yang sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan yang dilaksanakan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hasil penelitian sebelumnya yang dianggap relevan sebagai acuan penelitian.

- Penelitian yang dilakukan oleh Euis Azizah (2011), mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berjudul “ Urgensi Penggunaan Variasi Stimulus Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi di Madrasah Aliyah Putri Annuqayah Sumenep Madura”. Dari hasil penelitiannya disebutkan bahwa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan variasi stimulus dapat membuat perhatian siswa semakin meningkat dan terpelihara, motivasi belajar yang semakin tinggi, dan semangat belajar semakin tumbuh dalam diri siswa. Bahkan siswa semakin antusias


(45)

dalam mengikuti dan memperhatikan proses pembelajaran materi IPS Ekonomi.31

- Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Yusuf (2011), Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang berjudul ” Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Guru Dalam Membuat Variasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA N 11 Semarang”. Dari hasil penelitian disebutkan bahwa Dengan melihat hasil pengujian hipotesis variabel persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam membuat variasi pembelajaran pendidikan agama Islam dan variabel motivasi belajar siswa kelas XI SMA N 11 Semarang pada taraf signifikansi 0, 01 dan 0, 05 keduanya menunjukan signifikan, berarti variabel persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam membuat variasi pembelajaran pendidikan agama Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel motivasi belajar siswa kelas XI SMA N 11 Semarang pada mata pelajaran pendidikan agama Islam.32

C. Kerangka Berfikir

Variasi stimulus adalah Keterampilan guru untuk menjaga agar iklim pembelajaran tetap menarik perhatian, tidak membosankan, sehingga siswa menunjukan sikap antusias, dan ketekunan, penuh gairah dan berpartisipasi aktif dalam setiap langkah kegiatan pembelajaran.

Melalui penggunaan variasi stimulus terdapat beberapa kegunaan yaitu: a) untuk menghindari kebosanan dan kejenuhan siswa dalam proses belajar mengajar; b) untuk menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi, motivasi, dan prestasi belajar pada siswa; dan c) untuk memberi

31

Euis Azizah, Urgensi Penggunaan Variasi Stimulus Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi di Madrasah Aliyah Putri Annuqayah Sumenep Madura (Skripsi IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2011)

32

Ahmad Yusuf “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Guru Dalam Membuat

Variasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap MotivasiBelajar Siswa Kelas XI SMA N 11 Semarang


(46)

30

kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya.

Saat ini pendidikan dapat mentransfer ilmu pengetahuan terhadap anak didiknya secara tepat, sehingga anak didik kelak dapat bertanggung jawab, mandiri, berperilaku baik dan bermanfaat bagi dirinya maupun lingkungannya. Oleh karena itu kesiapan guru dari segala aspek baik dari segi mental, kompetensi sebagai guru yang professional, kepribadian, perilaku serta keterampilan dasar mengajar. Variasi stimulus harus dimiliki seorang guru, agar tercapai target pembelajaran, sehingga pembelajaran terhindar dari kebosanan dan kejenuhan serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan terciptanya siswa yang berprestasi.

Demikian halnya dengan pelajaran ekonomi, diharapkan siswa tidak hanya sebatas memahami konsep pelajaran dan materi-materi ekonomi saja. Namun lebih ditingkatkan lagi pada proses pengaplikasiannya. Beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi diantaranya kecerdasan siswa, bakat siswa, kemampuan belajar, minat siswa, model penyajian materi, pribadi dan sikap guru, suasana belajar, kompetensi guru, serta kondisi masyarakat luas.

Menanggapi hal-hal tersebut, guru harus mampu menyelenggarakan suatu pembelajaran yang lebih inovatif dan kondusif agar dapat lebih melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa dengan sendirinya dapat memahami dan mampu mengaplikasikan materi pelajaran yang telah dipelajari. Pembelajaran kini harus lebih ditekankan pada pengalaman belajar apa yang akan dimiliki siswa dari proses pembelajaran.

Teknik variasi stimulus yang dapat dilakukan, yaitu variasi dalam cara mengajar guru yang dibatasi hanya pada, penggunaan variasi suara (Teacher Voice), Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing), Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher Silence), Mengadakan kontak pandang dan gerak (Eye Contact and Movement) dan Gerakan badan mimik. Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran dibatasi hanya pada variasi


(47)

alat atau bahan yang dapat dilihat (Visual aids) yaitu alat atau media yang termasuk ke dalam jenis ini ialah media slide. Sedangkan variasi pola interaksi dan kegiatan siswa, variasi pola interaksi yang diharapkan adalah pola-guru-murid-guru. Alasan mengapa memilih pola tersebut, diharapkan setelah pembelajaran menggunakan variasi tersebut siswa dapat memahamai apa yang disampaikan oleh guru dan ada balikan yang diterima oleh guru juga yaitu hasil belajar siswa yang diatas KKM

Penerapan variasi stimulus tepat digunakan pada pembelajaran IPS Ekonomi. Selain dapat mengatasi proses pembelajaran yang sering kali monoton dan terasa membosankan, variasi stimulus dapat menigkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa terhadap materi yang secara tidak langsung akan meningkatkan hasil belajar IPS ekonomi siswa.

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Hasil Belajar Siswa Rendah

Motivasi dan Pemahaman Siswa Meningkat Pemberian Variasi Stimulus

Hasil Belajar Siswa Meningkat

Bantuan Siswa Bantuan Guru


(48)

32

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap suatu masalah sampai terbukti kebenarannya oleh data atau fakta yang dikumpulkan dari lapangan.33

Hipotesis tindakan adalah penerapan variasi stimulus dapat meningkatkan hasil belajar Ekonomi pokok bahasan Pendapatan Nasional siswa kelas X tahun ajaran 2013-2014 di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan.

33

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka Cipta ,2006), h. 71


(49)

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan. Bertempat di Jalan Cilenggang I khususnya kelas X-6. Peneliti memilih tempat tersebut sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan dari hasil observasi yang menunjukan bahwa di sekolah tersebut khususnya kelas X-6 terdapat masalah-masalah yang harus segera diatasi. Salah satu masalah tersebut adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap bulan Januari s/d Maret Tahun ajaran 2013/2014. Untuk lebih jelasnya, lihat tabel dibawah ini:


(50)

34

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Bulan Kegiatan November Desember Januari Februari Maret Persiapan dan

perencanaan √ √

Observasi √

Membuat Instrumen Penelitian

Pelaksanaan

Tindakan √

Analisis dan

Deskripsi data √

Laporan

Penelitian √

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas, atau Classroom Action Research dengan peningkatan pada unsur desain untuk memungkinkan diperolehnya keefektifan tindakan yang dilakukan. Metode ini dilakukan pada mata pelajaran IPS Ekonomi melalui penerapan variasi stimulus untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Menurut Suharsimi

Arikunto, “masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. yang”.1

“Penelitian tindakan kelas dapat juga diartikan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jalan merancang,

1

Suharsimi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009), h. 16


(51)

melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk

memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran dikelasnya”.2

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas dilakukan melalui empat tahap, yaitu tahapan persiapan (perencanaan), tahapan pelaksanaan (tindakan), dan tahapan akhir (pengamatan dan refleksi).

Adapun desain penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan digambarkan sebagai berikut:

Penjelasan:

Tahap 1: Perencanaan (planning), perencanaan selalu mengacu kepada tindakan apa yang dilakukan, dengan mempertimbangkan keadaan dan suasana obyektif dan subyektif. Dalam perencanaan tersebut, perlu dipertimbangkan tindakan khusus apa yang dilakukan, apa tujuannya. Mengenai apa, siapa yang melakukan, bagaimana melakukan, dan apa hasil yang diharapkan. Perencanaan ini dibuat berdasarkan tujuan penelitian. Peneliti menyiapkan scenario pembelajaran dan instrument penelitian yang terdiri atas rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi aktivitas guru dan siswa, dan lembar tes hasil belajar.

Tahap 2: Pelaksanaan tindakan (acting), adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan ini rancangan yaitu mengenakan tindakan di kelas. Pada tindakan ini peneliti melakukan kegiatan yang ada dalam tahapan rancangan tindakan sesuai dengan scenario pembelajaran yang telah dirancang. Pada penelitian ini, pembelajaran dilakukan berdasarkan variasi stimulus.

2

Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangangan Profesi Guru, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2011), h. 46


(52)

36

Gambar 3.1

Model Penelitian Tindakan Kelas 3

Tahap 3: pengamatan (observing), pada tahapan ini, pengamat mengobservasi proses pembelajaran dan hasil belajar IPS ekonomi. Pengamatan ini bertujuan untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat di evaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi.

Tahap 4: Refleksi (reflecting), merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Pada tahapan ini pun

3

Suharsimi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009), h. 16

Pelaksanaan

Pengamatan Refleksi

SIKLUS I

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan Perencanaan SIKLUS II


(53)

dilakukan analisis data dan mengenai masalah serta hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilakukan.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-6 (sepuluh-Enam) di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014. Jumlah siswa kelas X-6 di SMAN 12 Kota Tangerang Selatan adalah 30 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti bertindak sebagai perencana dan pelaksana kegiatan penelitian. Peneliti membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan kegiatan, mengumpulkan dan menganalisis data penelitian dalam skripsi ini. Dalam penelitian, peneliti dibantu seorang guru, yakni guru mata pelajaran IPS ekonomi kelas X yang bertindak sebagai pengamat.

E. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas

Tahapan penelitian ini dimulai dengan tahap pra penelitian yang akan dilanjutkan dengan siklus I, setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I maka penelitian akan dilanjutkan ke siklus II dan seterusnya.

Adapun tahapan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.2

Tahapan Penelitian Tindakan Kelas

Kegiatan Pendahuluan:

1) Observasi proses pembelajaran di kelas 2) Wawancara dengan guru kelas

3) Wawancara dengan siswa

Siklus I Perencanaan Tindakan

a. Berdiskusi dengan guru bidang studi mengenai kesulitan siswa


(54)

38

dalam memahami materi Pendapatan Nasional.

b. Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan untuk memecahkan masalah yang ditangani.

c. Membuat RPP siklus I. d. Membuat pedoman observasi. e. Membuat soal tes siklus I untuk

siswa. Pelaksanaan

Tindakan

a. Guru menjelaskan kompetensi dasar, indikator dan hasil belajar yang diharapkan.

b. Guru memberikan pre test kepada siswa.

c. Siswa mempelajari materi yang sudah diberikan.

d. Guru menjelaskan pokok bahasan Pendapatan Nasional dengan menggunakan variasi stimulus. e. Dalam menjelaskan materi

Pendapatan Nasional guru memberikn variasi stimulus dengan nada suara, volume suara dan kecepatan berbicara.

f. Guru memberikan tekanan pada butir-butir yang penting dari penyajiannya.

g. Guru melayangkan pandangan dan melakukan kontak pandang yang bervariasi dengan siswanya.


(55)

h. Guru mengadakan perubahan mimik wajah dan gerak tangan, badan, dsb. Untuk memperjelas penyajian materi.

i. Guru bergerak kedepan, ke belakang, dsb. Di dalam kelas untuk maksud yang berbeda-beda. j. Guru membawa, menggunakan dan

memperagakan media pengajaran yang telah disiapkan sebelumnya. k. Guru menggunakan alat bantu yang

dapat digunakan.

l. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

m.Guru menjawab pertanyaan dari siswa

n. Guru memberikan soal post test. o. Siswa dengan bantuan guru

menyimpulkan materi pembelajaran.

Observasi Tindakan

a. Kolaborator mengobservasi proses variasi stimulus.

b. Kolaborator mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.

c. Peneliti mencatat kejadian-kejadian penting selama proses pembelajaran.

Refleksi Tindakan Peneliti bersama kolaborator mengevaluasi proses pembelajaran


(56)

40

siklus I. hasil penelitian Siklus I dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan ke Siklus II dengan hasil evaluasi siklus I digunakan sebagai acuannya.

Siklus II Perencanaan Tindakan

a) Berdiskusi dengan guru bidang studi mengenai kesulitan siswa dalam memahami materi Pendapatan Nasional.

b)Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan untuk memecahkan masalah yang ditangani.

c) Membuat RPP siklus II. d)Membuat pedoman observasi. e) Membuat soal tes siklus II untuk

siswa. Pelaksanaan

Tindakan

a) Guru menjelaskan kompetensi dasar, indikator dan hasil belajar yang diharapkan.

b)Guru memberikan pre test kepada siswa.

c) Siswa mempelajari materi yang sudah diberikan.

d)Guru menjelaskan pokok bahasan Pendapatan Nasional dengan menggunakan variasi stimulus.


(57)

e) Dalam menjelaskan materi Pendapatan Nasional guru memberikn variasi stimulus dengan nada suara, volume suara dan kecepatan berbicara.

f) Guru memberikan tekanan pada butir-butir yang penting dari penyajiannya.

g)Guru melayangkan pandangan dan melakukan kontak pandang yang bervariasi dengan siswanya.

h)Guru mengadakan perubahan mimik wajah dan gerak tangan, badan, dsb. Untuk memperjelas penyajian materi.

i) Guru bergerak kedepan, ke belakang, dsb. Di dalam kelas untuk maksud yang berbeda-beda.

j) Guru membawa, menggunakan dan memperagakan media pengajaran yang telah disiapkan sebelumnya. k)Guru menggunakan alat bantu yang

dapat digunakan.

l) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

m) Guru menjawab pertanyaan dari siswa

n)Guru memberikan soal post test. o)Siswa dengan bantuan guru

menyimpulkan materi pembelajaran.


(58)

42

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Hasil Belajar Siswa

Dengan penerapan variasi stimulus diharapkan adanya suatu perubahan positif pada hasil belajar IPS ekonomi siswa. Siswa dapat memahami materi dengan sebenar-benarnya, dan memungkinkan siswa dapat membantu siswa lainnya yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran. Melalui tindakan (bantuan) tersebut, diharapkan hasil belajar siswa meningkat dengan standar ukuran tercapainya kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu sebesar 75. Dan diharapkan pula, siswa dapat memahami materi-materi IPS ekonomi selanjutnya Observasi Tindakan a) Kolaborator mengobservasi proses

variasi stimulus.

b)Kolaborator mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.

c) Peneliti mencatat kejadian-kejadian penting selama proses pembelajaran.

Refleksi Tindakan Peneliti bersama kolaborator mengevaluasi proses pembelajaran siklus II. Hasil penelitian Siklus II dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan ke Siklus III dengan hasil evaluasi siklus II digunakan sebagai acuannya.


(59)

dengan mudah sehingga mereka dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal dalam materi-materi IPS ekonomi selanjutnya.

2. Proses belajar

Melalui penerapan variasi stimulus, diharapkan proses belajar siswa semakin berkualitas. Kualitas pembelajaran ini ditunjukan dengan meningkatnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di setiap siklusnya. Aktivitas tersebut meliputi: (a) memperhatikan penjelasan guru, (b) Mengajukan pertanyaan, (c) menjawab pertanyaan.

G. Data dan Sumber Data

Data dan sumber data sebagai berikut:

1. Jenis data : Kualitatif terdiri dari hasil wawancara, hasil observasi proses pembelajaran, catatan lapangan, wawancara terhadap guru dan siswa, dan hasil dokumentasi. Sedangkan Kuantitatif berasal dari hasil tes setiap siklus yaitu Pretest dan posttest.

2. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan peneliti.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi guru pada KBM diisi oleh guru kolaborator setiap pertemuan.

2. Observasi proses pembelajaran IPS ekonomi siswa diisi oleh observer atau guru kolaborator setiap pertemuan untuk mengetahui proses pembelajaran siswa di kelas.

3. Wawancara adalah pertanyaan yang peneliti tanyakan pada saat mewawancarai guru kolaborator dan siswa pada observasi awal dan setiap akhir siklus.

4. Tes hasil belajar siswa yang dilakukan pretest dan posttest pada setiap siklus.


(60)

44

5. Dokumentasi, yang dimaksud adalah berupa foto-foto siswa yang diambil pada saat proses pembelajaran yang diperoleh dari setiap siklus dan hasil tes belajar yaitu melalui pretes dan postes.

I. Instrumen-Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu:

1. Instrumen Tes

Tes tertulis ini berupa tes awal pretest dan tes akhir posttest jenis pilihan ganda. Tes awal pretest adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik, karena itu butir-butir soalnya dibuat yang mudah. Sedangkan tes akhir posttest adalah bahan-bahan pelajaran yang tergolong penting, yang telah diajarkan kepada para peserta didik, dan biasanya naskah tes akhir ini dibuat sama dengan naskah tes awal. Tes tersebut dalam bentuk tes obyektif jenis pilihan ganda sebanyak 25 soal. Jika benar akan mendapat poin 1, dan jika salah mendapat poin 0.

Tabel 3.3

Kisi – Kisi Soal Tes Hasil Belajar Ekonomi Siklus I

Standar Kompetensi : 5. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB) dan Pendapatan Nasional (PN)

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

No Kompetensi

Dasar Materi Pokok Indikator

No. Butir 5.1 Menjelaskan

konsep PDB,

1. Pengertian Pendapatan

1. Mendeskripsikan Pengertian Pendapaan


(61)

PDRB, PNB, dan PN

Nasional 2. Faktor yang

mempengar uhi pendapatan nasional 3. Jenis-Jenis Pendapatan Nasional 4. Menghitun g Pendapatan Nasional Nasional 2. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional 3. Mengklasifikasikan jenis-jenis pendapatan nasional (PDB, PDRB, PNB, NNI, PI, DI) 4. Mendeskripsikan

pengertian PDB 5. Mendeskripsikan PNB 6. Mendeskripsikan NNP 7. Mendeskripsikan NNI 8. Mendeskripsikan PI 9. Mendeskripsikan DI 10.Menghitung pendapatan nasional 2,6,12 4,7, 1,20,25 5, 24 13, 22, 9, 21,8 23 10,11, 14,15, 16,17, 18 Tabel 3.4

Kisi – Kisi Soal Tes Hasil Belajar Ekonomi Siklus II

Standar Kompetensi : 5. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB) dan Pendapatan Nasional (PN)


(62)

46

No Kompetensi

Dasar Materi Pokok Indikator

No. Butir 5.1 Menjelaskan

konsep PDB, PDRB, PNB, dan PN 1. Pengertian Pendapata n Nasional 2. Faktor yang mempenga ruhi pendapatan nasional 3. Jenis-Jenis Pendapata n Nasional 4. Menghitun g Pendapata n Nasional 1. Mendeskripsikan Pengertian Pendapaan Nasional 2. Mengklasifikasikan Tiga pendekatan perhitungan Pendapatan Nasional 3. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional 4. Mengklasifikasikan jenis-jenis pendapatan nasional (PDB, PDRB, PNB, NNI, PI, DI) 5. Mendeskripsikan

pengertian PDB 6. Mendeskripsikan PNB 7. Mendeskripsikan NNP 8. Mendeskripsikan NNI 9. Mendeskripsikan PI

10.Mendeskripsikan DI 11.Menghitung pendapatan nasional 1 2,3,4 5,6,19, 7,25 8,22 9,10, 11, 12 16,20, 21,24 13,23 14,15,17 , 18,


(63)

2. Instrumen Non Tes

a. Pedoman Observasi Guru pada KBM

Lembar observasi guru pada KBM digunakan untuk mengevaluasi kegiatan mengajar peneliti selama tindakan pada setiap siklus dan mengetahui apakah proses pembelajaran dengan menggunakan Variasi Stimulus terlaksana dengan baik.

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru

No Aspek yang diamati Nilai

1 2 3 4

I Membuka Pelajaran

1. Mengkondisikan kesiapan kelas dan kesiapan siswa

2. Apersepsi

3. Memotivasi Siswa 4. Memberikan Pre test

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran

II Kegiatan Inti

6. Menjelaskan Materi Pembelajaran a. Kualitas Bahasa

b. Sistematika Penulisan c. Penggunaan Waktu

7. Menggunakan Alat atau Media Pembelajaran 8. Menggunakan Keterampilan Dasar Variasi

Stimulus

a. Membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil

b. Menggunakan variasi dalam cara mengajar meliputi:


(64)

48

1. Penggunaan variasi suara (Teacher Voice);

2. Pemusatan Perhatian Siswa (Focusing) 3. Kebisuan guru atau kesenyapan (Teacher

Silence)

4. Mengadakan kontak pandang dan gerak (Eye Contact and Movement)

5. Gerakan badan mimic 9. Kualitas Interaksi Pembelajaran

a. Bahasa Tubuh b. Suara

c. Pemusatan Perhatian Kepada Siswa 10.Kualitas Pengelolaan Kelas

a. Pengelolaan Kesiapan Siswa dalam Pembelajaran

b. Pengelolaan Suasana Siswa dalam Pembelajaran

11.Siswa Menanyakan hal-hal yang kurang dipahami

III Kegiatan Penutup

12.Menyimpulkan Hasil Pembelajaran 13.Menutup Kegiatan Pembelajaran

IV Penilaian Evaluasi

14.Pemberian Tes (Post test)

Keterangan: 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Tentang Penulis

Nama lengkap Siti Nurmilasari biasa dipanggil lahir di Tangerang tepatnya 12 November 1991 tepatnya 22 tahun lalu, anak dari ayah Suwarta dan ibu Encung, anak kedua dari 2 bersaudara, Kakak ku tersayang Romlah beserta saudara-saudara dan teman-teman adalah sumber motivasi terbesar bagi penulis, mereka semua adalah orang-orang yang berjasa selama ini banyak memberikan dorongan baik materil maupun nonmaterial.

Penulis mengeyam pendidikan diantaranya, di SD Negeri Pagedangan II tahun 1997-2003, SMP Negeri 1 Legok tahun 2003-2006, SMA Negeri 1 Legok 2006-2009, dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2009-2014) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi Pendidikan Ekonomi.

Skripsi yang penulis buat berjudul “PENERAPAN VARIASI STIMULUS UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI POKOK BAHASAN PENDAPATAN NASIONAL KELAS X DI SMA NEGERI 12 KOTA TANGERANG SELATAN”. Skripsi ini dibuat melalui berbagai arahan dan bimbingan dari Pembimbing Ibu Annisa Windarti, M. Sc atas doa, dukungan orang tua penulis, keluarga besar dan teman-teman penulis. Skripsi ini penulis dedikasikan untuk orang tua tercinta.


Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Pembelajaran Enrichment Model Renzulli Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X 1 Sma An-Najah Dalam Mata Pelajaran Sosiologi Pada Pokok Bahasan Interaksi Sosial

6 92 168

Pengaruh Pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 31 205

Hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Darussalam Ciputat Tangerang Selatan

16 134 101

PENERAPAN PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI POKOK BAHASAN UANG DAN

0 17 116

PENERAPAN CD PEMBELAJARAN LABORATORIUM MAYA PADA POKOK BAHASAN KELISTRIKAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N 2 SEMARANG

0 6 60

(ABSTRAK) PENERAPAN PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI POKOK BAHASAN UANG DAN PERBANKAN KELAS X SMA NEGERI 1 WELERI.

0 0 2

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI POKOK BAHASAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI KELAS X SEMESTER II DI SMA NEGERI I JEKULO KABUPATEN KUDUS TAHUN PELAJARAN

0 0 95

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI POKOK BAHASAN PASAR.

0 3 17

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER PADA MATA PELAJARAN EKONOMI POKOK BAHASAN KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI KELAS X DI SMA NEGERI 9 KOTA CIREBON ( Penelitian Tindakan Kelas ) - IAIN Syekh Nurja

0 0 21

Penerapan Model Learning Cycle 6e Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Di Kelas X SMA Negeri 3 Pekanbaru

0 0 6