Persepsi guru sekolah dasar di Kecamatan Kebonarum Kabupaten Klaten terhadap sertifikasi guru berdasarkan tingkat pendidikan, status guru, dan lokasi penugasan - USD Repository

  

PERSEPSI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN

KEBONARUM KABUPATEN KLATEN TERHADAP

SERTIFIKASI GURU BERDASARKAN TINGKAT

PENDIDIKAN, STATUS GURU DAN LOKASI PENUGASAN

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

  

Oleh:

KATARINA YENI DWI SUSANTI

NIM: 081324021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

SKRIPSI PERSEPSI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN TERHADAP SERTIFIKASI GURU BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS GURU DAN LOKASI PENUGASAN

  Oleh :

  Katarina Yeni Dwi Susanti NIM : 081324021 Telah disetujui oleh : Pembimbing I

  Indra Darmawan, S.E., M.Si. Tanggal,13 Agustus 2012

  Pembimbing II

  Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc. Tanggal,6 September 2012

  

PERSEPSI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN

KEBONARUM KABUPATEN KLATEN TERHADAP

SERTIFIKASI GURU BERDASARKAN TINGKAT

PENDIDIKAN, STATUS GURU DAN LOKASI PENUGASAN

  Dipersiapkan dan ditulis oleh: KATARINA YENI DWI SUSANTI

  NIM: 081324021 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 21 September 2012 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

  Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua Indra Darmawan, S.E., M.Si. Sekretaris Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc. Anggota Indra Darmawan, S.E., M.Si. Anggota Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc. Anggota Dr.C. Teguh Dalyono, M.S.

  Yogyakarta, 21 September 2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

  Universitas Sanata Dharma

  

PERSEMBAHAN :

Karya Sederhana ini Kupersembahkan Teruntuk :

  

Bunda Maria, Yesus Kristus dan Santa Katarina yang selalu

ada untukku

Bapakku di surga, terimakasih untuk doa yang selalu dikirim dari

surga untuk yeni, ibuku tercinta Maria Sri Mulyandari

terimakasih untuk doanya, kakeku terkasih, kakak, om dan tanteku

yang selalu mendukungku

  

Seluruh keluarga besar ku.

  

Almamater ku tercinta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  

MOTTO

Marilah Kepada-Ku, Semua yang letih lesu dan berbeban berat,

Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

  

(Matius 11:28)

Sebelum melakukan apapun jangan lupa untuk berdoa dan selalu

berusaha

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 21 September 2012 Penulis

  Katarina Yeni Dwi Susanti LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : KATARINA YENI DWI SUSANTI Nomor Mahasiswa : 081324021 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :

  

PERSEPSI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM

KABUPATEN KLATEN TERHADAP SERTIFIKASI GURU

BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS GURU, DAN

LOKASI PENUGASAN.

  Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 21 September 2012 Yang menyatakan Katarina Yeni Dwi Susanti

  

ABSTRAK

PERSEPSI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM

KABUPATEN KLATEN TERHADAP SERTIFIKASI GURU

BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS GURU DAN

LOKASI PENUGASAN

  Katarina Yeni Dwi Susanti Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2012

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru berdasarkan tingkat pendidikan, status guru dan lokasi penugasan.

  Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar di Kecamatan Kebonarum Kabupaten Klaten pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2012. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Populasi dalam penelitian ini semua guru Sekolah Dasar di Kecamatan Kebonarum Kabupaten Klaten dan tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh.

  Teknik analisa data menggunakan uji F.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi berdasarkan tingkat pendidikan (F hitung = 1,345 < Ftabel =2,69); (2) Ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi berdasarkan status guru (Fhitung = 2,778 > Ftabel = 2,69); (3) Ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi berdasarkan lokasi penugasan (Fhitung = 10,094 > Ftabel = 2,69).

  

ABSTRACT

ELEMENTARY SCHOOL TEACHER’S PERCEPTION TOWARDS

TEACHERS’ CERTIFICATE BASED ON THE EDUCATIONAL LEVEL,

TEACHER’S STATUS AND THE PLACE OF WORKING

  

A CASE STUDY ON ELEMENTARY SCHOOL TEACHERS IN

KEBONARUM DISTRICT, KLATEN REGENCY

  Katarina Yeni Dwi Susanti Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2012

  The purpose of t his research is to know: the difference of teachers’ perception towards teachers’ certificate based on the educational level, teachers’ status and the place they work.

  The research was done in elementary schools in Kebonarum district, Klaten regency in June to July 2012. The data collection technique is questionnaire. The population of this research are all the elementary school teachers in Kebonarum district, Klaten regency and the technique taking samples is satuarted technique. The technique of data analysis is F tested.

  The results of this research show that: (1) There isn’t any difference of teachers’ perception towards the certification based on the educational level (F count= 1,345 < F table= 2,69); (2) There is the difference of the teachers’ perce ption towards the certifiacation based on teachers’ status (F count= 2,778 >

  F table= 2,69); (3) There is difference of teachers’ perception towards the certification based on the place of working (Fcount= 10,094 > F table= 2,69)

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus atas segala berkat dan binbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul Persepsi Guru Sekolah Dasar Di Kecamatan Kebonarum Kabupaten Klaten Terhadap Sertifikasi Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Status Guru, Dan Lokasi Penugasan.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, semangat, dan doa yang sangat mampu menguatkan dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:

  1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi dan selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar, memberi saran dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai selesai.

  3. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing yang telah menyediakan waktunya, memberikan saran, masukan, serta pengarahan

  4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi serta para staf karyawan USD Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan pelayanan selama penulis menyelesaikan studi di USD.

  5. Bapak dan Ibu guru Sekolah Dasar di Kecamatan Kebonarum yang telah meluangkan waktu dan tenaga dalam membantu melaksanakan penelitian guna menyelesaikan skripsi ini.

  6. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Robertus Idris Susanto (Alm) dan Ibu Maria Sri Mulyandari yang telah memberikan doa, cinta, dan dukungan baik moril maupun materiil kepada ku dalam segala hal. Terimakasih atas segala cinta dan kasih sayang yang telah bapak dan ibu berikan untuk yeni. Yesus menyertai ibu dan memberikan tempat yang terindah bagi bapak di surga, Amin.

  7. Kakek ku tercinta Ignatius Sukardi yang tak pernah lelah untuk selalu berdoa untuk ku. Terimakasih kakek atas segala pengajaran yang aku dapatkan dari kakek.

  8. Om ku Agustinus Sudarsono, bulek Rini, bulek suster Widyaningsih.PI, om Budi dan bulek Puji. Terimakasih untuk semua yang telah kalian berikan untuk ku, sehingga aku bisa bangkit kembali dan menjadi orang yang bisa membawa berkah bagi semua orang.

  9. Buat kakak ku Th. Purwaningsih. Terimakasih mbak atas perhatiannya untuk ku.

  10. Keponakan-keponakan ku tersayang Rio, Michael, Vera, Mareta, Paska, Ataya, Peter. Terimakasih atas segala keceriaan yang kalian bawa saat aku pusing menyelesaikan skripsi. Tapi sekarang tante bisa menyelesaikan semuanya dengan baik.

  11. Fidelis Ermawan Setyo Budi Santoso. Terimakasih atas kesabaran, kasih sayang dan doa yang diberikan untukku.

  12. Sahabat-sahabat ku tercinta Endut, Memet, Ewer, Nyit-nyit, Wardani, Agnes, Ogeb, Yayuk, Mia, Akbar, Rian, Mbk Vebi, Cemplok, Mas Rilo dan Mas Trisno. Terimakasih atas segala kasih sayang, doa, keceriaan dan dukungan yang kalian bawa untuk ku. Semoga persahabatan kita akan abadi selamanya.

  13. Teman-teman kelas ku Prodi Pendidikan Ekonomi angkatan 2008.

  Terimakasih atas segala kebersamaan yang kita ciptakan selama ini. Hidup PE

  14. Buat teman-teman di kost Pringgodani 10. Rini, Novel, Itha, Mbk Vera, Feny, Agnes, Marsel. Terimakasih atas semuanya yang kalian berikan untuk ku.

  15. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.

  Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukkan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

  Yogyakarta, 21 September 2012 Penulis

  Katarina Yeni Dwi Susanti

  

DAFTAR ISI

Halaman

  HALAMAN JUDUL ............................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv HALAMAN MOTTO ............................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................. vii ABSTRAK .............................................................................................. viii

  ABSTRACT .............................................................................................. xi

  KATA PENGANTAR ............................................................................ x DAFTAR ISI ........................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

  1 A. Latar Belakang ........................................................................

  1 B. Batasan Masalah.......................................................................

  8 C. Rumusan Masalah ....................................................................

  8 D. Definisi Operasional.................................................................

  9 E. Tujuan Penelitian .....................................................................

  11 F. Manfaat Penelitian ...................................................................

  11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................

  13 A. Pengertian Persepsi ..................................................................

  13 B. Hakikat Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru ..................

  14 C. Program Sertifikasi Guru .........................................................

  18 D. Tingkat Pendidikan ..................................................................

  39

  F. Lokasi Penugasan .....................................................................

  76 3. SD Negeri I Ngrundul ..............................................................

  86 A. Deskripsi Data ..........................................................................

  84 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..............................

  83 13. SD-IT Al Hasna Gondang................................................... .....

  82 12. MI Muhammadiyah Basin........................................................

  81 11. SD Negeri Basin................................................................ .......

  81 10. SD Negeri I Menden........................................................... .....

  80 9. SD Negeri I Malangjiwan ........................................................

  79 8. SD Negeri II Gondang .............................................................

  79 7. SD Negeri I Gondang ...............................................................

  78 6. SD Negeri II Karangduren ......................................................

  77 5. SD Negeri I Karangduren.........................................................

  77 4. SD Negeri II Ngrundul .............................................................

  75 2. SD Negeri II Pluneng ...............................................................

  43 G. Kerangka Berpikir ....................................................................

  75 1. SD Negeri I Pluneng ................................................................

  69 BAB IV GAMBARAN UMUM .............................................................

  65 H. Teknik Analisis Data ................................................................

  65 G. Pengujian Instrumen Penelitian ...............................................

  54 F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................

  53 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ..................................

  52 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ...............

  51 C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................

  51 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................

  51 A. Jenis Penelitian .........................................................................

  50 BAB III METODE PENELITIAN..........................................................

  47 I. Hipotesis ...................................................................................

  44 H. Kajian Hasil Penelitian Sebelumnya …………………………

  86

  a. Tingkat Pendidikan Guru .............................................

  87 b. Status Guru ...................................................................

  88 c. Lokasi Penugasan ........................................................

  88 2. Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi ......................................

  89

  a. Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Ditinjau dari Tingkat Pendidikan .......................................................

  90

  b. Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Ditinjau dari Status Guru ....................................................................

  91

  c. Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Ditinjau dari Lokasi Penugasan....................................................... ...

  92 B. Hasil Pengujian Normalitas dan Homogenitas .........................

  93 1. Uji Normalitas ......................................................................

  93 2. Uji Homogenitas ..................................................................

  96 3. Pengujian Hipotesis........................................................... ...

  98 C. Hasil Pembahasan Data............................................................. 101

  1. Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Ditinjau dari Tingkat Pendidikan ........................................................... 101

  2. Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Ditinjau dari Status Guru.................................................................... .... 105

  3. Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Ditinjau dari Lokasi Penugasan .............................................................. 108

  BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN .............. 111 A. Kesimpulan ............................................................................. 111 B. Saran ......................................................................................... 113 C. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 117 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 118 LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  80 Tabel IV.8 Data Responden .................................................................

  88 Tabel V.5 Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi ...................................

  88 Tabel V.4 Lokasi Penugasan Responden ............................................

  87 Tabel V.3 Status Responden ...............................................................

  86 Tabel V.2 Tingkat Pendidikan Responden .........................................

  84 Tabel V.1 Sebaran Responden Penelitian ...........................................

  83 Tabel IV.13 Data Responden .................................................................

  82 Tabel IV.12 Data Responden .................................................................

  82 Tabel IV.11 Data Responden .................................................................

  81 Tabel IV.10 Data Responden .................................................................

  80 Tabel IV.9 Data Responden .................................................................

  79 Tabel IV.7 Data Responden .................................................................

  Tabel III.1 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Guru dalam Penelitian ...........................................................................

  78 Tabel IV.6 Data Responden .................................................................

  77 Tabel IV.5 Data Responden .................................................................

  77 Tabel IV.4 Data Responden .................................................................

  76 Tabel IV.3 Data Responden .................................................................

  75 Tabel IV.2 Data Responden .................................................................

  69 Tabel IV.1 Data Responden .................................................................

  66 Tabel III.5 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ...

  64 Tabel III.4 Hasil Uji Validitas untuk Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi ...........................................................................

  61 Tabel III.3 Skor Pernyataan Persepsi Guru terhadap Sertifikasi .........

  53 Tabel III.2 Operasionalisasi Variabel Persepsi Guru terhadap Sertifikasi ...........................................................................

  89

  Tingkat Pendidikan ............................................................

  90 Tabel V.7 Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Berdasarkan Status Guru ........................................................................

  91 Tabel V.8 Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Berdasarkan Lokasi Penugasan ..............................................................

  92 Tabel V.9 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........................................................................

  94 Tabel V.10 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Berdasarkan Status Guru ........

  95 Tabel V.11 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Variabel Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Berdasarkan Lokasi Penugasan .........................................................................

  96 Tabel V.12 Tabel Homogenitas ............................................................

  97 Tabel V.13 Tabel One Way Anova Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Berdasarkan Tingkat Pendidikan .......................................

  98 Tabel V.14 Tabel One Way Anova Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Berdasarkan Status Guru ................................................... 100

  Tabel V.15 Tabel One Way Anova Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Berdasarkan Lokasi Penugasan ......................................... 101

  

DAFTAR LAMPIRAN

  INSTRUMEN PENELITIAN Lampiran 1 Kuesioner ........................................................................... 120 Lampiran II Data Prapenelitian .............................................................. 126 Lampiran III Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ...................................... 128 Lampiran IV Data Induk Penelitian ......................................................... 130 Lampiran V Deskripsi Data .................................................................... 139 Lampiran VI Normalitas dan Homogenitas ............................................. 141 Lampiran VII Pengujian Hipotesis ........................................................... 144 Lampiran VIII Surat Ijin Penelitian ........................................................... 147

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Guru merupakan komponen yang penting dan utama dalam suatu

  proses belajar mengajar di sekolah. Keberhasilan suatu pendidikan ditentukan juga oleh keberhasilan dan kualitas guru dalam memberikan pengajaran bagi peserta didik. Menurut Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Kemendiknas Baedhowi, kualitas seorang guru terkait dengan dua hal, yakni kualifikasi dan kompetensi. Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki masalah, salah satunya dalam bidang pendidikan. Pendidikan di Indonesia masih sangat tertinggal jauh dengan negara berkembang lainnya. Hal ini salah satunya disebabkan oleh masih rendahnya kualitas guru-guru di Indonesia.

  Menurut Fakmi Lukman seorang pengamat pendidikan, kualitas guru di Indonesia berada pada posisi 112 sedangkan Vietnam pada posisi 109 (Rachman. 2009). Kualitas guru di Indonesia yang masih sangat rendah ini dikarenakan masih rendahnya kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki oleh guru dan system penerimaan seseorang menjadi guru. Saat ini ada pemahaman masyarakat bahwa guru adalah profesi yang tidak terlalu dihargai dengan baik. Sehingga kemudian muncul pemahaman bahwa profesi guru menjadi profesi alternatif paling akhir ketika sudah tidak ada lagi pekerjaan lain. Berbeda dengan negara lain yang menghargai profesi guru maupun dosen sehingga untuk menjadi guru atau dosen merupakan suatu hal yang tidak mudah. Indonesia juga ditantang oleh dunia luar untuk berani menjawab tantangan-tantangan dari dunia luar yang pada jaman sekarang sudah semakin canggih dan maju. Lewat pendidikan inilah Indonesia harus mampu dan bisa untuk menjawab tantangan- tantangan global. Pendidikan adalah satu-satunya jalan bagi bangsa kita dalam mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain. Seperti contohnya pemerintah Kamboja dan Thailand yang mulai berbenah diri dengan berfokus pada pendidikan warga negaranya. Kedua negara ini mulai merintis pendidikan gratis bagi warganya. Pemerintah Kamboja sendiri mulai mengalihkan sembilan belas persen dari total anggarannya yang biasanya digunakan sebagai angaran militer untuk mendukung pengembangan pendidikan.

  Undang-undang No.20 Tahun 2003 (Sikdinas, pasal 3) menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan harus mampu menghasilkan lulusan yang mampu berpikir global, mampu bertindak lokal, serta dilandasi oleh akhlak yang mulia.

  Guru merupakan komponen paling menentukan dalam proses pendidikan karena ditangan gurulah kurikulum, sumber belajar, sarana dan prasarana, dan iklim pembelajaran menjadi sesuatu yang berarti bagi kehidupan peserta didik. Menurut Mulyasa (2007) guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan serta keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama. Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar. Dalam dunia pendidikan, guru merupakan salah satu komponen penting yang tidak bisa diabaikan. Guru menjadi subjek utama dalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional.

  Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Kemendiknas.). Oleh karena itu guru bukanlah sebuah profesi yang mudah diremehkan begitu saja. Untuk menjadi seorang guru dituntut harus memiliki keahlian tersendiri dan ini didapat juga dengan proses pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas guru tersebut, pemerintah Indonesia telah memberikan perhatian lewat sertifikasi yang tertuang pada Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mengarah pada perlindungan hak dan kewajiban guru, profesi guru serta mengarah pada peningkatan kesejahteraan guru. Program sertifikasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas guru sebagai tenaga pendidik Indonesia agar dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas. Dalam program sertifikasi tersebut terdapat empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru agar dapat menjadi tenaga pendidik yang dapat meningkatkan mutu pendidikan Indonesia yang berkualitas. Kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah (1) kompetensi pedagogik (2) kompetensi profesional (3) kompetensi kepribadian dan (4) kompetensi sosial. Semua kompetensi tersebut haruslah dimiliki oleh guru dan keempat kompetensi tersebut saling terkait satu sama lain dan tidak bisa terpisahkan. Sertifikasi guru bertujuan untuk: (1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional, (2) meningkatkan proses dan hasil pembelajaran, (3) meningkatkan kesejahteraan guru, serta (4) meningkatkan martabat guru; dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.

  Dengan diselenggarakannya sertifikasi oleh pemerintah diharapkan dapat meningkatkan guru agar dapat menjadi tenaga yang profesional.

  Memaknai dasar dan tujuan sertifikasi, maka dalam pelaksanaannya baik para guru peserta sertifikasi, panitia pelaksana maupun instansi yang terkait dengan aktivitas sertifikasi jangan memanfaatkan sertifikasi hanya untuk memperoleh tambahan tunjangan dan pendapatan semata, tetapi semua pihak harus memiliki komitmen dan menunjukkan akuntabilitas kinerjanya yang didasari nilai moral yang tinggi.

  Kondisi kualitas guru yang masih rendah di Indonesia juga dapat terlihat di Kabupaten Klaten. Di Kabupaten Klaten ada sekitar 6.000 guru PNS yang belum mengikuti program sertifikasi yang diselenggarakan oleh pemerintah. Dari total guru berjumlah sekitar 11.141 guru PNS , yang lulus proses sertifikasi sekitar 5.000 orang. Total guru PNS yang sudah lulus sertifikasi tersebut berasal dari tingkat pendidikan TK, SD, SMP, SMA dan SMK (Duhri. 2012). Selain itu guru-guru di Kabupaten Klaten dalam mengikuti sertifikasi juga dengan menempuh lewat proses PLPG yang diselenggarakan oleh perguruan-perguruan tinggi. Menurut data yang diperoleh dari Universitas Muhammadiyah Surakarta jumlah peserta PLPG dari Dinas Klaten pada tahap I

  • – X kurang lebih 953 guru, baik dari guru TK, SD, SMP, SMA maupun SMK. Dari 983 peserta dari klaten yang dinyatakan lulus 380 (39,87%) dan yang tidak lulus 573 (60,13%). Dari data total tersebut yang sangat memprihatinkan adalah peserta dari guru SD. Pada PLPG tahap I – VI jumlah peserta guru SD sebanyak 556, yang lulus 164 (28,98%) dan yang tidak lulus 402 (71,02%). PLPG SD pada tahap VII
  • – X jumlah peserta guru SD sebanyak 145, yang lulus 54 (37,24%) dan yang tidak lulus 91 (62,76%). Tingkat kelulusan PLPG

  (Pendidikan Latihan Profesi Guru) menunjukkan tingkat yang sangat memprihatinkan. Rendahnya tingkat kelulusan ini bisa disebabkan rendahnya SDM, rendahnya minat mengikuti PLPG, beban psikologis masing-masing peserta, umur yang sudah renta atau rendahnya guru-guru dalam menulis suatu karya tulis seperti PTK (Penilitian Tindakan Kelas).

  Guru-guru SD pada umumnya berasal dari tingkat pendidikan yang berbeda. Tidak hanya berasal dari tingkat pendidikan S1 saja, ada juga guru SD yang lulusan D2 maupun D3 yang menjadi guru. Guru-guru di Kabupaten Klaten khususnya guru SD yang ada di Kecamatan Kebonarum juga berasal dari tingkat pendidikan yang berbeda. Dari latar belakang pendidikan yang berbeda inilah akan menimbulkan persepsi atau cara mengenai sertifikasi.

  Status guru di sekolah juga akan mempengaruhi tingkat kesejahteraannya. Seorang guru negeri tentu akan memiliki tingkat kesejahteraan yang berbeda dengan seorang guru swasta. Guru-guru di Kabupaten Klaten yang telah mengikuti sertifikasi pada umumnya adalah PNS. Guru-guru di Kabupaten Klaten khususnya guru SD di Kecamatan Kebonarum yang masih berstatus sebagai guru honorer maupun guru tidak tetap akan memiliki persepsi terhadap sertifikasi terkait dengan statusnya sebagai guru.

  Lokasi penugasan guru berkenaan dengan tempat atau lokasi dimana seorang guru akan mengajar. Penempatan seorang guru merupakan salah satu langkah awal suksesnya seorang guru dalam melaksanakan tugasnya. Untuk itu, masalah penempatan guru ini harus menjadi perhatian serius dari pemerintah. Jika salah penempatan, maka harapan agar guru bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, akan sulit terwujud. Selain itu, lokasi penugasan ini juga terkait dengan tingkat pemerataan guru oleh pemerintah. Guru yang ditempatkan di daerah kota harus siap bila suatu saat dia ditempatkan atau dipindahkan untuk mengajar di daerah pedesaan, begitupun sebaliknya. Tingkat pemerataan guru bertujuan agar pendidikan di Kabupaten Klaten khususnya, bisa lebih merata dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Klaten. Tingkat pemerataan guru di Kabupaten Klaten terkait dengan lokasi penugasannya, pemerintah Kabupaten Klaten telah mencoba untuk meratakan guru-guru SD khususnya agar pendidikan di Kabupaten Klaten bisa lebih merata.. Dengan penempatan yang berbeda inilah akan menimbulkan cara pandang guru mengenai sertifikasi.

  Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul

  PERSEPSI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN TERHADAP SERTIFIKASI GURU BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS GURU DAN LOKASI PENUGASAN”. Dengan studi kasus dalam penelitian ini adalah semua guru-guru Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten.

  B. Batasan masalah

  Ada banyak faktor yang mempengaruhi guru terhadap sertifikasi guru. Oleh karena itu maka peneliti membatasi penelitian pada persepsi guru sekolah dasar di kecamatan Kebonarum kabupaten Klaten terhadap sertifikasi guru berdasarkan tingkat pendidikan, status guru dan lokasi penugasan.

  C. Rumusan masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :

  1. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi berdasarkan tingkat pendidikan guru ?

  2. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi berdasarkan status guru ?

  3. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi berdasarkan lokasi penugasan ?

  D . Definisi operasional

  Dalam penelitian ini definisi operasional dari masing-masing variabel akan diuraikan sebagai berikut :

  1. Variabel Persepsi Guru Terhadap Sertifikasi Persepsi guru terhadap sertifikasi merupakan proses penerimaan, pemahaman dan penginterpretasian seorang guru terhadap sertifikasi melalui proses stimulus yang diterimanya. Sertifikasi guru itu sendiri merupakan proses pemberian sertifikat pendidik kepada seorang guru yang telah mengikuti sertifikasi. Dalam variabel persepsi guru terhadap sertifikasi ini akan dilihat bagaimana persepsi guru terhadap sertifikasi melalui 10 komponen portofolio yang merupakan salah satu instrumen dalam mengikuti sertifikasi guru.

  2. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan merupakan ukuran tinggi rendahnya pendidikan formal terakhir yang diperoleh oleh seorang guru. Dalam variabel tingkat pendidikan ini akan dilihat mengenai pendidikan formal terakhir yang diperoleh seorang guru, baik itu pendidikan terakhir mulai dari SMA hingga S1 atau bahkan S2. Dari masing- masing tingkat pendidikan yang berbeda dari masing-masing guru inilah akan dilihat bagaimana persepsi guru terhadap sertifikasi.

  3. Status Guru Status guru merupakan pengangkatan seorang guru sebagai pegawai tetap atau sebagai pegawai belum tetap. Status guru juga bisa diartikan sebagai kedudukan guru dalam suatu sekolah. Variabel status guru ini dapat dilihat dari masing-masing status yang dimiliki oleh seorang guru dalam suatu sekolah. Ada 4 macam status guru, yaitu Guru Honorer, Guru Tidak Tetap Yayasan, Guru Tetap Yayasan, dan Guru Pegawai Negeri Sipil.

  4. Lokasi Penugasan Lokasi penugasan merupakan penempatan guru dalam mengajar di sekolah. Lokasi penugasan ini dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu desa dan kota. Pengkategorian desa maupun kota ini didasarkan pada tatanan atau aturan administratif yang dilakukan oleh masing-masing sekolah. Dikategorikan desa apabila sekolah dalam menangani dan menyelenggrakan kegiatan sekolah masih ada campur tangan dari pihak kelurahan maupun perangkat desa. Sedangkan kategori kota apabila sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan sekolah sudah memiliki hak atau wewenang sendiri dan tidak melibatkan perangkat desa.

  E. Tujuan penelitian

  Dari rumusan masalah yang dikemukakan diatas, dapat dirumuskan tujuan penelitian yang akan dicapai yaitu :

  1. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi berdasarkan tingkat pendidikan guru.

  2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi berdasarkan status guru.

  3. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi berdasarkan lokasi penugasan.

  F. Manfaat penelitian

  1. Bagi guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif bagi guru yang sudah mengikuti sertifikasi untuk peningkatan keprofesionalnya sebagai seorang guru dan dapat memberikan masukan bagi guru tentang sertifikasi. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat memberikan manfaat dan gambaran tentang sertifikasi bagi guru- guru Sekolah Dasar untuk meningkatkan kualitas guru dalam pendidikan di tingkat dasar.

  2. Bagi peneliti Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti, karena peneliti secara langsung dapat mengetahui persepsi guru terhadap sertifikasi berdasarkan tingkat pendidikan, status guru dan lokasi penugasan. Selain itu peneliti juga mendapatkan wawasan, pengetahuan serta pengalaman baru karena telah terjun langsung dalam melakukan penelitian ini.

  3. Bagi pemerintah Kabupaten Klaten Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi pemerintah kabupaten Klaten khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dalam menyelenggarakan sertifikasi guru terkait dengan tingkat pendidikan yang dimiliki guru, status guru dalam sekolah dan tingkat pemerataan guru saat ditempatkan di daerah yang berbeda.

  4. Bagi perpustakaan Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan sekaligus masukan bagi penelitian selanjutnya dan dapat menjadi tambahan referensi dan informasi bagi perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Persepsi Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses

  penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris (Walgito, Bimo.2005).

  Persepsi merupakan proses yang integrated dalam diri individu terhadap stimulus yang diterimanya (Moskowitz dan Orgel.1969). Dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan objek (Branca.1964). Menurut Davidoff (1981:100) dengan persepsi individu akan menyadari tentang keadaan di sekitarnya dan juga keadaan diri sendiri. Persepsi itu bersifat individual (Davidoff.1981; Rogers.1965).

  Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu. Stimulus merupakan salah satu faktor yang berperan dalam persepsi.

  Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi menurut Walgito (2005:101) adalah sebagai berikut :

  1. Objek yang dipersepsi

  Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagi reseptor.

  2. Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran.

  3. Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.

B. Hakikat Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru

  Pada hakikatnya, standar kompetensi dan sertifikasi guru adalah untuk mendapatkan guru yang baik dan profesional, yang memilki kompetensi untuk melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah khususnya serta tujuan pendidikan pada umumnya, sesuai kebutuhan masyarakat dan tuntutan jaman (Mulyasa, M.Pd.2007). Beberapa indikator yang dapat dijadikan ukuran karakteristik guru yang dinilai kompeten secara profesional antara lain :1) Mampu mengembangkan tanggung jawab dengan baik, 2) Mampu melaksanakan peran dan fungsinya dengan tepat, (3 Mampu bekerja untuk mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah, (4 Mampu melaksanakan peran dan fungsinya dalam pembelajaran di kelas 1.

   Pengertian Guru

  Pengertian guru menurut wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, guru (dayang berarti guru, tetapi arti secara Dalam guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluaanak usia dini jalur atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.

2. Peran dan Fungsi Guru

  Menurut Mulyasa (2007:9) peran dan fungsi guru dapat diidentifikasikan sebagai berikut : a. Sebagai pendidik dan pengajar Bahwa setiap guru harus memiliki kestabilan emosi, ingin memajukan peserta didik, bersikap realistis, jujur dan terbuka, serta peka terhadap perkembangan terutama inovasi pendidikan. Untuk mencapai semua itu, guru harus memiliki pengetahuan yang luas, menguasai berbagai jenis bahan pembelajaran, menguasai teori dan praktek pendidikan, serta menguasai kurikulum dan metodologi pembelajaran.

  b. Sebagai anggota masyarakat Bahwa setiap guru harus pandai bergaul dengan masyarakat. Untuk itu, harus menguasai psikologi sosial, memiliki pengetahuan tentang hubungan antar manusia, memiliki ketrampilan membina kelompok, ketrampilan bekerjasama dalam kelompok dan menyelesaikan tugas bersama dalam kelompok.

  c. Sebagai pemimpin Bahwa setiap guru adalah pemimpin, yang harus memiliki kepribadian, menguasai ilmu kepemimpinan, prinsip hubungan antar manusia, teknik berkomunikasi, serta menguasai berbagai aspek kegiatan organisasi sekolah.

  d. Sebagai administrator Bahwa setiap guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administrasi yang harus dikerjakan di sekolah, sehingga harus memiliki pribadi yang jujur, teliti, rajin, serta memahami strategi dan manajemen pendidikan.

  e. Sebagai pengelola pembelajaran Bahwa setiap guru harus mampu dan menguasai berbagai metode pembelajaran dan memahami situasi belajar-mengajar di dalam maupun di luar kelas.

3. Profesionalisme Guru

  Profesionalisme guru adalah kemampuan guru untuk melakukan tugas pokoknya sebagai pendidik dan pengajar meliputi kemampuan merencanakan, melakukan, dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. Pada prinsipnya setiap guru harus disupervisi secara periodik dalam melaksanakan tugasnya. Jika jumlah guru cukup banyak, maka kepala sekolah dapat meminta bantuan wakilnya atau guru senior untuk melakukan supervisi. Keberhasilan kepala sekolah sebagai supervisor antara lain dapat ditunjukkan oleh meningkatnya kinerja guru yang ditandai dengan kesadaran dan keterampilan melaksanakan tugas secara bertanggung jawab.

Dokumen yang terkait

Persepsi guru terhadap uji sertifikasi ditinjau dari tingkat pendidikan, status guru dan golongan ruang : studi kasus pada guru SMP di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten Jawa Tengah.

0 0 133

Persepsi guru terhadap uji sertifikasi ditinjau dari tingkat pendidikan, status guru dan golongan ruang.

0 0 141

Persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, golongan jabatan dan status kepegawaian.

0 4 151

Persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan guru, golongan jabatan guru dan masa kerja guru.

0 2 115

Persepsi guru terhadap undang-undang RI No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen ditinjau dari tingkat pendidikan, status guru, golongan jabatan dan kultur sekolah.

0 0 209

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja, jenjang pendidikan, status guru dan golongan jabatan guru - USD Repository

0 0 179

Persepsi guru terhadap undang-undang RI No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen ditinjau dari tingkat pendidikan, status guru, golongan jabatan dan kultur sekolah - USD Repository

0 0 207

Persepsi guru terhadap UU RI No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen ditinjau dari tingkat pendidikan, status guru, golongan jabatan, dan kulltur sekolah : studi kasus pada guru-guru SMA di Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta - USD Repository

0 2 183

Persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, tingkat pendidikan, golongan jabatan dan status kepegawaian - USD Repository

0 2 149

Persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian guru dan jenjang sekolah : survei guru SD, SMP, dan SMA negeri dan swasta di Kecamatan Wates - USD Repository

0 0 170