Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas IV Mi Miftahun Najihin Kauman Lor Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MODEL MIND
MAPPING PADA SISWA KELAS IV
MI MIFTAHUN NAJIHIN KAUMAN LOR
KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh :
ABID KHOIRUDDIN
NIM 115-13-038
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
PERSETUJUAN Dr. H. Wahyudhiana, M.M.Pd.
Dosen IAIN Salatiga Persetujuan Pembimbing Hal : Naskah skripsi Lampiran : 4 Eksemplar
Kepada Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga
Assalamu ’alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Abid Khoiruddin NIM : 115-13-038 Fakultas : Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul : IMPLEMENTASI MODEL MIND MAPPING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL DAN KREATIFITAS BELAJAR
IPS PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUN NAJIHIN KAUMAN LOR, KECAMATAN PABELAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Dengan ini kami mohon skripsi saudara/saudari tersebut di atas segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu ’alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Salatiga, 14 Sebtember 2018 Pembimbing,
Dr. H. Wahyudhiana, M.M.Pd NIP. 19550320 198203 1 0
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Abid Khoiruddin NIM : 115-13-038 Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 13 Sebtember 2018 Yang menyatakan, Abid Khoiruddin NIM. 115-13-038
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail:
SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MODEL MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUN NAJIHIN KAUMAN LOR KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Disusun Oleh: ABID KHOIRUDDIN NIM: 115-13-038
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 2 oktober 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Susunan Panitia Penguji: Ketua Penguji : Achmad Maiumun, M.Ag.
Sekretaris : Dr. Wahyudhiana, M.M.Pd. Penguji I : Dra. Ulfah Susilawati, MSI Penguji II : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd
Salatiga, 2 Oktober 2018 Dekan FTIK IAIN Salatiga, Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 1 002
MOTTO
Suro Diro Joyo Diningrat Lebur Dening Pangastuti
Segala kesempurnaan hidup apapun itu (kesaktian, kepandaian, kejayaan, dan kekayaan) dapat diluluhkan dengan budi pekerti (Ki Hajar Harjo Oetomo)
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini penulis persembahkan untuk: 1.
Bapak Nur Arif (Almarhum), Ma’e Srilatun (Almarhumah) dan beserta keluarga tercinta yang telah membesarkan, mendidik, membimbing dengan penuh cinta dan kasih sayang, serta memberikan sem angat dan do’a yang tiada henti, 2. Kak fudin, mbak Hiroh, kak Maftuh, kak Haris, mbak Yazah , kak Ilmi
(almarhum), mbak Umi (almarhumah) yang selalu memimpikan untuk dapat mendapimpingi wisuda, terima kasih atas semangatnya,
3. Para dosenku dan dosen pembimbingku Dr. H. Wahyudhiana, M.M.Pd yang telah memberikan bekal ilmu,
4. Rekan-rekan PGMI khususnya konsentrasi IPS Tiara, Malik, Umam dkk terima kasih atas motivasi dan semangatnya,
5. Rekan-rekan PSHT komisariat IAIN Salatiga yang senantiasa memberikan dukungan,
6. Rekan-rekan PPL MI Pulutan, KKN Dusun Tepus Wetan terima kasih atas do’a serta dukungan,
7. Rekan-rekan OJOL (ojek online) BC seruni semoga selalu di berikan kesehatan selalu,
8. Ananda Dina M semoga Allah selalu menyertaimu
KATA PENGANTAR
ميحرلا نمحرلا الله مسب
Syukur Alhamdulillah dengan memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kepada penulis,
Shalawat serta salam kita haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi penganut di bumi ini seta memberikan bekal Ilmu keislaman maupun pengetahuan, sehingga dapat menjadi bekal di dunia maupun di akhirat kelak.
Selanjutnya penulis sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak atas segala motivasi, semangat, bimbingan, bantuan, serta do’a yang telah membawa penulis menyelesaikan skripsi ini, yaitu:
1. Bapak Dr.H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.
4. Bapak Dr. H. Wahyudhiana, M.M.Pd selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan, bimbingan serta keikhlasan untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini dengan baik.
5. Bapak Taufik Ismail S.Pd selaku Kepala Sekolah MI Miftahun Najihin Kauman Lor, yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.
6. Bapak Mahasin Billah, S.Pd.I selaku Guru Kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor.
7. Bapak/ibu guru dan karyawan MI Miftahun Najihin Kauman Lor yang telah membantu penulisan selama melakukan penelitian di Madrasah tersebut.
8. Murid-murid kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor yang telah mendukung peneliti untuk melakukan penelitian.
9. Teman-teman seperjuangan PGMI 2013 selama ini telah berjuang bersama.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon do’a serta amal mereka mendapat balasan yang baik serta mendapatkan kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat.
Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca pada umumnya.
Semoga Allah SWT memberikan keberkahan ilmu bagi kita semua. Aamiin.
Salatiga, 14 Sebtember 2018 Penulis Abid Khoiruddin
ABSTRAK
Khoiruddin, Abid. 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Model Mind
Mapping Pada Siswa Kelas IV Mi Miftahun Najihin Kauman Lor Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 .
Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. H. Wahyudhiana, M.M.Pd Kata Kunci : Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Sosial, Model Mind Mapping.
Penelitian ini merupakan upaya peningkatan hasil belajar siswa yang dilatarbelakangi dengan adanya kenyataan hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor dalam pembelajaran IPS tergolong masih rendah. Oleh karena itu Guru diharapkan menerapkan metode pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar. Masalah utama yang akan dijawab dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : Apakah penerapan Model Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar
IPS materi Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi pada siswa kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor tahun pelajaran 2017/2018
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas sebanyak dua putaran (siklus). Setiap putaran dilakukan dengan empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor tahun ajaran 2017-2018 dengan jumlah siswa 27 terdiri atas laki-laki 12 dan perempuan 15. Data yang didapat dari test dan pengamatan.
Berdasarkan hasil temuan dan analisis didapatkan kesimpulan bahwa model mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Teknologi produksi, komunikasi dan transportasi siswa kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor tahun ajar 2017/2018. Peningkatan hasil belajar tersebut dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata-ratahasil belajar dan presentase ketuntasan belajar siswa. pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa 74,4% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 91,8%. Siswa yang telah mencapai tingkat ketuntasan pada siklus I sebanyak 16 orang dan naik menjadi 27 orang atau keseluruhan pada siklus II.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ................................................................................... ii PERSETUJUAN ........................................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... iv PENGESAH KELULUSAN .......................................................................... v HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. viii HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ x HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................ xi HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................... xiv HALAMAN LAMPIRAN ............................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4 D. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 4 E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4 F. Defnisi Oprasional ............................................................................. 5 G. Metode Penelitian............................................................................... 6 H. Indikator Keberhasilan ....................................................................... 14 I. Sistematika Penulisan ........................................................................ 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar ....................................................................................... 16 1. Pengertian Belajar ........................................................................ 17 2. Ciri-ciri Belajar ............................................................................ 17 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar .................................. 17
4. Pengertian Hasil belajar ............................................................... 29 5.
Macam-macam Hasil Belajar ....................................................... 29 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar .......................... 30 B. Ilmu Pengetahuan Sosial .................................................................... 30 1.
Pengertian IPS .............................................................................. 30 2. Hakekat IPS .................................................................................. 31 3. Tujuan IPS .................................................................................... 31 4. Standar Kompetensi untuk SD/MI Kelas IV Semester 2 ............. 31 C. Model Mind Mapping ........................................................................ 34 1.
Pengertian Mind Mapping ........................................................... 34 2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Mind Mapping ............. 34 3. Langkah-langkah Membuat Mind Mapping ................................ 35 4. Kelebihan Mind Mapping............................................................ 35 5. Kelemahan Mind Mapping .......................................................... 36 6. Prosedur Penetapan KKM ........................................................... 36 D. Telaah Penelitian Terdahulu .............................................................. 38
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Miftahun Najihin ............................................ 42 1. Letak Geografis MI Miftahun Najihin ......................................... 42 2. Identitas MI Miftahun Najihin ..................................................... 42 3. Keadaan Gedung MI Miftahun Najihin ....................................... 43 4. Visi dan Misi Madrasah ............................................................... 43 5. Tenaga Pendidik ........................................................................... 44 6. Keadaan Siswa ............................................................................. 45 7. Data Siswa Kelas IV Mi Miftahun Najihin .................................. 45 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus ............................................................. 47 1. Deskripsi Kegiatan Siklus I .......................................................... 47 2. Deskripsi Kegiatan Siklus II ........................................................ 47
BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus .................................................... 55 1. Data Hasil Pengamatan Nilai Siswa ............................................. 55 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .......................................................... 58 1. Data Hasil Belajar siklus I............................................................ 59 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ......................................................... 61 1. Data Hasil Belajar Siklus II ......................................................... 62 D. Pembahasan ........................................................................................ 64 1. Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II .......... 64 BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan .................................................................................. 68 2. Saran ............................................................................................ 69 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 70 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................... 73 LAMPIRAN
- – LAMPIRAN .......................................................................... 74
DAFTAR TABEL
Gambar 1.1 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas ..................................... 8Tabel 2.1 Standart Kompetensi kelas IV SD/MI ........................................... 33Tabel 3.1 Data Guru MI Miftahun Najihin Kauman Lor ............................... 44Tabel 3.2 Data siswa Kelas IV Mi Miftahun Najihin Kauman Lor ............... 45Tabel 4.1 Daftar Nilai Pra Siklus IPS Kelas IV ............................................. 55Tabel 4.2 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I ................................................. 59Tabel 4.3 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II ................................................ 62Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ..... 65Grafik 4.5 Hasil Belajar Siswa ....................................................................... 66
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Riwayat Hidup .................................................................................... 73 Daftar Siswa Kelas IV Mi Miftahun Najihin ................................................. 74 Rencana PelaksanaanPembelajaran Siklus I .................................................. 75 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................................ 82 Soal Tes Siklus I ............................................................................................ 89 Soal Tes Siklus II ........................................................................................... 92 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ................................................................ 94 Lembar pengamatan Guru Siklus II ............................................................... 96 Nilai Pra Siklus .............................................................................................. 99 Nilai Hasil Belajar Siklus I ............................................................................ 100 Nilai Hasil Belajar Siklus II .......................................................................... 101 Surat permohonan Ijin Penelitian ................................................................... 102 Surat Balasan ijin Penelitan .......................................................................... 103 Dokumentasi Kelas IV .................................................................................. 104 Satuan Keterangan Kegiatan .......................................................................... 107
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bukan hanya berlaku selama sekolah, tetapi pendidikan itu
berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di lingkungan keluarga, masyarakat serta sekolah. Pada umumnya tujuan pendidikan adalah untuk menciptakan manusia yang berkualitas. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan untuk mencapai tujuan tersebut di maksud adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan yang berlangsung di sekolah pada dasarnya untuk melatih, mendidik, dan membina agar siswa mampu berfikir. Guru berperan sebagai pendidik yang dituntut untuk bisa berinovasi dalam menyampaikan materi, sehingga dengan cara pembelajaran yang baik dan benar materi bisa dihayati oleh siswa.
Dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah dasar Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS adalah sebuah mata
pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Ciri khas IPS sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sifat terpadu (integrated) dari sejumlah mata pelajaran dengan tujuan agar mata pelajaran ini lebih bermakna bagi peserta didik (Sapriya, 2009:7).
Berdasarkan hasil observasi di MI Miftahun Najihin,Kauman Lor, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV, proses pembelajaran umumnya masih menggunakan model lama, seperti guru mencatat di papan tulis dan siswa menyalin ke buku catatan. Hal ini menyebabkan pembelajaran berjalan kurang efektif dan membosankan sehingga minat belajar siswa berkurang dan siswa menjadi susah mengerti pelajaran. Setelah mengamati kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, dapat dipaparkan beberapa masalah diantaranya: (1) semangat siswa dalam pembelajaran masih kurang.(2) model pembelajaran mencatat siswa masih kurang di minati.(3) hasil belajar kurang memuaskan. Salah satu faktor yang memicu adanya masalah tersebut yaitu cara guru yang masih menggunakan model lama sehingga siswa tidak dapat menguasai materi dengan baik.
Pada dasarnya solusi-solusi sudah dibuat oleh para ahli. Mulai dari mengubah kurikulum, memberikan pelatihan terhadap guru-guru agar lebih berkompeten. Dari semua solusi yang telah di keluarkan, terutama proses pembelajaran masih bisa dikatakan berada jauh dari apa yang di harapkan.
Salah satu solusi yang di tawarkan oleh para ahli dalam memperbaiki pendidikan di Indonesia adalah penggunaan model-model pada pembelajaran.
Banyak model pembelajaran salah satunya dengan penerapan model
mind mapping membantu para siswa mempermudah untuk menempatkan
informasi kedalam otak danmengambil informasi dari luar otak.Menurut Buzan dalam Sholihah (2013:4) mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dansecara harfiah akan memetakan pikiran- pikiran kita mind mapping juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupasehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal.
Sebuahkreativitas dan teknik untuk meningkatkan produktivitas yang dapat meningkatkan pembelajaran dan efisiensi individu dan organisasi. Ini adalah sebuah sistem revolusioner untuk menangkap ide-ide dan wawasan horizontal di atas kertas. Hal ini dapat digunakan dalam hampir setiap kegiatan di mana pikiran, perencanaan, ingatan atau kreativitas yang terlibat. Dimulai dengan gambar pusat dan kata kunci, warna, kode, dan simbol, mind
mapping dengan cepat menggantikan metode yang lebih tradisional dalam menguraikan dan pencatatan di tempat kerja di seluruh dunia(Buzan,2012:3).
Berdasarkan pemikiran di atas maka peneliti berinisiatif mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS
Dengan Model Mind Mapping pada Siswa Kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang”.
B. Rumusan Masalah
Apakah dengan penerapan model mind mapping meningkatkan hasil belajar pada belajar IPS siswa Kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor , Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.
C. Tujuan penelitian
Dengan penerapan model mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis yang di gunakan adalah Penerapan model mind mapping dapat meningkatkan hasil Kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.
E. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat teoristis Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat menjadi sumbangan teoritis bagi guru kelas khususnya pada mata pelajaran IPS di Madrasah Ibtidaiyah.
2. Manfaat praktis a.
Bagi siswa 1)
Agar siswa dapat memahami materi yang di berikan oleh guru secara baik dan mendetail 2)
Siswa dapat mencatat dan mudah mengingat 3)
Motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran 4)
Meningkatkan kreatifitas dan hasil belajar siswa dalam materi ini b.
Bagi guru: sebagai bahan pertimbangan dan rujukan dalam melaksanakan pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih aktif, kreatif, dan menyenangkan.
c.
Bagi sekolah: meningkatkan prestasi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.
F. Definisi Operasional 1.
Belajar Belajar sebagaimana yang dikemukakan oleh Sardiman dalam Afandi
(2013:7), bahwa “Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya”.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu pengetahuan sosial (IPS) menurut Rasimin (2012:11) mempelajari kehidupan sosial, dimana dalam kajiannya mengintergrasikan bidang-bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora.
3. Hasil Belajar Hasil belajar sebagaimana dikemukakan oleh Sanjaya dalam Afandi
(2013:10) Mengemukakan bahwa hasil belajartingkah laku sebagai hasil belajar dirumuskan dalam bentuk kemampuan dan kompetensi. Hasil belajar yaitu perubahan yang terjadi pada seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dalam jangka yang tidak bisa di tentukan.
4. Mind mapping
Menurut Huda (2013: 307) mind mapping merupakan model untuk melejitkan pemikiran siswa. Mind mapping bisa digunakan untuk membentuk, menvisualisasi, mendesain, mencatat, memecahkan masalah, membuat keputusan, merevisi, dan mengklarifikasi topik utama, sehingga siswa bisa mengerjakan tugas-tugas yang banyak sekalipun. Pada hakikatnya, mind mapping digunakan untuk memunculkan penyelesaian suatu topik sekaligus ampuh bagi belajar siswa.
G. Metode Penelitian 1. Rancangan penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini merupakan PTK kolaboratif yaitu peneliti bekerjasama dengan guru di kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah Penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional.
Menurut Saminanto (2011:2), PTK adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasioanal dan tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan- tindakan yang dilakukan itu, memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan, serta dilakukan secara kolaboratif.
Menurut Hasan dalam Munawaroh (2012:35) menyatakan penelitian tindakan merupakan upaya mengujicobakan ide-ide ke dalam praktik untuk memperbaiki atau mengubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata situasi.
Menurut Suharsimi (2006:53) menyatakan penelitian merupakan kegiatan mencermati suatu objek, dengan menggunakan aturan tertentu untuk memperoleh informasi yang bermanfaat.
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di Kelas Kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 27anak laki-laki 12 perempuan 15. Dan diampu oleh seorang guru yang bernama Mahasin Billah S.Pd.I penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 April 2018 pada siklus I, dan pada tanggal 4 Mei 2018 pada siklus II.
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahahap, yaitu 1. Perencanaan, 2. Pelaksanaan, 3. Pengamatan, 4. Refleksi.
Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1
Tahap-tahap penelitian tindakan kelas
PERENCANAAN REFLEKSI SIKLUS 1 PELAKSANAAN PENGAMATAN PERENCANAAN REFLEKSI PELAKSANAAN SIKLUS II PENGAMATAN ?
Tahap-tahap penelitian tindakan kelas (Saminanto,2011) Penelitian tindakan kelas memiliki tahapan kegiatan yang terdiri dari dua siklus atau lebih tergantung dalam implementasinya. Setiap tahapan dirancang dengan melalui tahapan: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi.
a.
Perencanaan Tindakan 1)
Identifikasi masalah
a) Mewawancarai siswa
b) Melakukan observasi langsung di kelas b.
Formulasi solusi dalam bentuk hipotensi tindakan 1)
Membuat skenario pembelajaran yang berisikan langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dan bentuk kegiatan siswa.
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan. 3)
Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan perbaikan.
4) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan.
c.
Pelaksanaan tindakan 1) Guru memberikan penjelasan tentang mind mapping. 2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran . 3) Guru mengajak siswa membuat mind mapping. 4) Guru memberikan soal yang berhubungan dengan materi. 5) Menyimpulkan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan.
d.
Pengamatan 1) Selama proses pembelajaran mengetahui keaktifan siswa. 2)
Mencatat keberhasilan dan hambatan-hambatan yang dialami dalam proses belajar.
e.
Refleksi 1)
Guru dan peneliti menganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi mana yang perlu dipertahankan dan mana yang perlu diperbaiki untuk siklus selanjutnya.
2) Membuat simpulan sementara terhadap siklus I.
4. Teknik Pengumpulan Data a.
Teknik Obsevasi Menurut Sukmadinata (2010:220) Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan peneliti dengan melakukan pengamatan terhadap aktifitas siswa, kegiatan guru dalam mengelola kelas serta. mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPS dengan menggunakan model mind mapping pada siswa kelas IV Mi Miftahunnajihin Kauman Lor.
b.
Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui nilai IPS siswa kelas IV Mi Miftahun Najihin sebelum diterapkan penelitian tindakan kelas.
c.
Tes Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai siswa selama kurun waktu tertentu .Digunakan lembar tes yang dikerjakan oleh siswa, tes yang digunakan berupa tes akhir untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa.
5. Analisis Data
Analisis data ini digunakan untuk mengetahui peningkatan dengan model mind mapping yang digunakan peneliti dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai berikut : a.
Menghitung nilai rata kelas dengan rumus sebagai berikut: M = Keterangan: M = Nilai rata-rata
X = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa b. Sedangkan untuk menghitung presentasi jumlah belajar siswa digunakan rumus sebagai berikut:
P = Keterangan: P = Nilai dalam persen F = Frekuensi N = Jumlah keseluruhan c.
Penilaian untuk Ketuntasan Belajar Kategori ketuntasan belajar yitu secara individu dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk teknis siswa dikatakan telah tuntas belajar secara individu bila telah mencapai nilai batas terendah kriteria ketuntasan minimal (KKM) dari mata pelajaran yang telah ditentukan untuk mata pelajaran IPS yaitu nilai 70. Selanjutnya kelas disebut tuntas belajar secara klasikal apabila jumlah siswa yang memenuhi KKM mencapai 85% atau lebih. Penetapkan KKM ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan:
a) Dilakukan melaluianalisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik.
b) KKMKompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata dari KKM indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasartersebut.
c) Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK) merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam SK tersebut.
d) Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik e) Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal.
d.
Langkah-langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:
a) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut:
KKM Indikator KKM Kopetensi Dasar KKM Standar Kopetensi KKM Mata pelajaran
b) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian
c) KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan
d) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik
Ketuntasan belajar secara klasikal akan digunakan untuk menentukan banyaknya siklus penelitian, khususnya dalam penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus sampai ketuntasan belajar secara klasikal tercapai 85%.
H. Indikator Keberhasilan
Indicator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: 1.
Pemahaman IPS pada siswa berdasarkan tes akhir siklus dikatakan meningkat apabila dalam proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas pemahaman dari pra siklus berikutnya dengan kriteria 75% dari total siswa dalam kelas, tuntas minimal pada tingkat 3 atau memuaskan dengan sedikit kekurangan.
2. Aktivitas belajar siswa di katakana meningkat apabila dalam proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari minimum aktivitas belajar siswa berkategori aktif atau baik.
3. Prasentase hasil belajar siswa mengalami peningakatan dari pra siklus berikutnya dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70.
I. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan disusun dalam lima bab, secara sistematik dapat dilihat di bawah ini: Bab I : Pendahuluan, pada bab pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, strategi penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : Kajian pustaka, pada bab ini penulis mengemukakan landasan teori dari tiap-tiap variabel penelitian. Bab III : Pelaksanaan penelitian, pada bab ini berisi tentang gambaran umum MI Miftahun Najihin Kauman Lor. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini berisi hasil penelitian meliputi diskripsi per siklus dan pembahasan. Bab V :kesimpulandan Saran.
BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhikebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2013: 2).
Menurut R.Gagne dalam Susanto (2013:1) belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organism berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
Menurut Afandi (2013: 2) belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
2. Ciri-Ciri Belajar
Menurut Baharuddin & Esa N.W dalam Sriyanti (2013), ciri-ciri belajar meliputi : a.
Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.
b.
Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanen.
c.
Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial.
d.
Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.
e.
Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Banyak hal yang dapat menghambat dan mengganggu kemajuan belajar siswa, Selameto (2013:54) menggolongkan kesulitan belajar menjadi dua faktor: a.
Faktor-faktor Intern 1)
Faktor Jasmaniah (a)
Faktor Kesehatan Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupoun ada gangguan-gangguan/kelainan- kelainan fungsi alat inderanya serta tubunya.
Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi dan ibadah.
(b) Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan.
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar.Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi,hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatanya itu. 2)
Faktor Psikologis (a)
Inteligensi Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah. Walaupun begitu siswa yang mempumyai tingkat inteligensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya. (b)
Perhatian Menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa , maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya.
(c) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperolah kepuasan. minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bhan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tariknya baginya.
Jika terdapat siswa yang kurang berminatnterhadap belajar, dapatlah diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita- cita serta kaitanya dengan bahan perlajaran yang dipelajari itu. (d)
Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Jika baha pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasilnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu.
(e) Motif
Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorongnya. Motif-motif dapat juga ditanamkan kepada diri siswa dengan cara memberikan latihan-latihan/kebiasaan-kebiasaan yang kadang- kadang juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
(f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Misalnya anak dengan kakinya sudah siap untuk berjalan. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus-menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak suah siap. Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.
(g) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk member respone atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. 3)
Faktor Kelelahan Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Ini disebabkan karena terjadi kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak/kurang lancar pada bagian-bagian tertentu.
Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala dengan pusing-pusing sehingga sulit untuk berkonsentrasi, seolah- olah otak kehabisan daya untuk bekerja.
b.
Faktor-faktor Ekstern 1)
Faktor Keluarga (a)
Cara Orang Tua Mendidik Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Orang tua yang kurang meperhatikan pendidikan anaknya, dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajarnya.
(b) Relasi Antar anggota Keluarga
Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang lebih baik di dalam keluarga anak tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri.
(c) Suasana Rumah
Suasana yang dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian- kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang gaduh dan ramai tidak akan memberi ketenangan kepadaanak yang belajar. Agar anak dapat belajar dengan baik diperlukan suasana yang tentram dan nyaman.
(d) Keadaan Ekonomi Keluarga
Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku-buku dan lain-lain. Jika anak hidup dalam kekurangan, akibatnya belajaranak bisa terganggu. Walaupun tidak dapat dipungkiri tentang adanya kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu menderita akibat ekonomi keluarga yang lemah, justru keadaan yang begitu menjadi cambuk baginya untuk belajar lebih giat dan akhirnya sukses besar.
(e) Pengertian Orang Tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugasdi rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membatu kesulitan yang dialami anak di sekolah. (f)
Latar Belakang Kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.
2) Faktor Sekolah
(a) Model Mengajar