PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAFASAN PADA MANUSIA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V MI TEGALWATON, KECAMATAN TENGARAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2016 SKRIPSI - Test Repository

ILLAA PURWIKA MAAHDIYYANI (115-12-102) JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  i PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAFASAN PADA MANUSIA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V MI TEGALWATON, KECAMATAN TENGARAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Disusun Oleh: ii

ILLAA PURWIKA MAAHDIYYANI (115-12-102) JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  i PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAFASAN PADA MANUSIA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V MI TEGALWATON, KECAMATAN TENGARAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Disusun Oleh: ii

iii

iv

  

v

MOTTO

  Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan."

  (Qs.Al An"am 135) Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan

  (Thomas A. Edison) Tidak ada kesuksesan tanpa kesusahpayahan, biarkan setetes keringat dan air mata mu menjadi kebahagiaan yang mengalir setelahnya (Illaa Purwika Maahdiyyani) vi PERSEMBAHAN

  Kupersembahakan skripsi ini orang-orang yang sangat kukasihi dan kusayangi : 1.

  Bapak dan ibu tercinta 2. Adikku tercinta Nindiya Anggita 3. Semua keluargaku yang sudah mendoakanku 4. Sahabat Sejati dan seperjuanganku Novita Astuti Wulandari dan Afifah Nur Utami 5. Sahabat yang penuh nasihat Tri Yuriana 6. Teman seperjuangan Nur Ida Fitriyaningsih dan Athi Lutfia 7. Teman-teman PGMI angkatan 2012 8. Teman-teman kerja yang selalu mendukungku Bu Septi, Bu Dian dan Bu Cicik 9. Sahabat yang selalu membantuku Galih Agung T 10.

  Segenap guru dan kepala sekolah MI Tegalwaton 11. Dari semua itu terimakasih sangat untuk semua cobaan yang menerpaku sehingga aku dapat bekerja keras untuk kuliah ku dan segera menyelesaikan skripsi ini agar kehidupanku lebih baik lagi.

KATA PENGANTAR

  

vii

  Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga Laporan Penelitian ini dapat kami laksanakan dan kami selesaikan sesuai rencana.

  Sebagai guru kita tentunya bangga dengan hasil prestasi siswa yang memuaskan sesuai dengan tujuan yang direncanakan, dengan menggunakan metode yang tepat dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam belajar, maka dari itu penilitian kami beri judul Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Materi Alat Pernafasan pada Manusia dengan Menggunakan Metode Eksperimen pada Siswa Kelas V MI Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Tahun Ajaran 2016.Pelakasanaan Penelitian ini tidak akan terwujud tanpa adanya pemberian kesempatan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan.

  3. Ibu Peni Susapti M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI.

  4. Ibu Dra.Nur Hasanah, M.Pd yang sangat sabar dan teliti di dalam membimbing skripsi penulis.

  5. Guru Kelas V MI Tegalwaton Bapak Asroni S.PdI 6.

  Bapak serta ibu yang tak henti-hentinya memberikan motivasi baik berupa material maupun spiritual.

  7. Semua keluargaku yang sudah mendoakanku.

  8. Sahabat- sahabat sejatiku Novita Astuti W, Afifah Nur U, Tri Yuriana. viii

  

ABSTRAK

  Maahdiyyani, Illaa Purwika 2016, Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Materi Alat Pernafasan pada Manusia dengan Menggunakan Metode Eksperimen pada Siswa Kelas V MI Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Tahun Ajaran 2016.Skipsi. Fakultas Tarbiyah dan ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Pembibing: Dra. Nur Hasanah, M.Pd Kata Kunci: hasil belajar dan metode eksperimen.

  Penelitian ini merupakan upaya untuk peningkatan hasil belajar dengan metode eksperimen pada siswa kelas V MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan metode eksperimen mampu meningkatakan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA materi Alat Pernafasan pada Manusia pada siswa kelas V Madrasah Ibtidayah Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016? Guna menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Tisap siklusnya merupkan rangkaian kegiatan yang dimulai dari 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Subyek dalam Penelitian ini adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Tegalwaton yang berjumlah 22 siswa, terdiri dari 14 laki-laki dan 8 perempuan yang pada tahun ajaran 2016 tercatat sebagai siswa kelas V MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Penelelitian ini menggunakan metode eksperimen. Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa hasil dari penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siklus I dan II dengan hasil peningkatan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari kondisi awal dari pembahasan yaitu pra siklus nilai rata-rata kelas 40,90% siswa yang tuntas belajar, pada siklus I meningkat menjadi 63,7%. Selanjutnya meningkat lagi pada siklus II menjadi 86,36%. Berdasarkan hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Alat Pernafasan pada Manusia pada siswa kelas V MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016.

  

ix

  DAFTAR ISI

  JUDUL .................................................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ ii PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ iv MOTTO ................................................................................................................ v PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii ABSTRAK ............................................................................................................ x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5 D. Hipotesis .................................................................................................. 6 E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6 F. Definisi operasional .................................................................................. 7 G. Metode Penelitian .................................................................................... 10 H. Sistematika Penulisan ............................................................................... 18 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian hasil belajar .......................................................................... 20 2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................................. 21 3. Penilaian Hasil Belajar ........................................................................... 22 B. Pembelajaran IPA 1. Pengertian IPA ....................................................................................... 26

  x

  2. Karakteristik IPA ................................................................................... 27 3.

  Tujuan IPA ............................................................................................. 28 4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA Kelas V SD/MI.................... 29 C.

  Materi Alat Pernapasan pada Manusia. ....................................................... 30 D.

  Metode Eksperimen 1.

  Pengertian Metode Eksperimen ............................................................. 38 2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen .................................. 38 3. Langkah-langkah Metode Eksperimen .................................................. 39

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek Penelitian...................................................................................... 41 B. Deskripsi Pra Siklus ................................................................................. 44 C. Deskripsi Siklus I ...................................................................................... 44 D. Deskripsi Siklus II..................................................................................... 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Data Prasiklus ................................................................. 52 2. Analisis Data Siklus I.................................................................... 54 3. Analisis Data Siklus II .................................................................. 62 B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 68 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN ................................................................................... 73 B. SARAN ............................................................................................... 74 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 75 LAMPIRAN-LAMPIRAN

  xi

  DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Siklus Penelitian .................................................................................. 13Bagan 2.1 Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA Kelas V SD/MI

  Semseter 1 .......................................................................................... 29

  xii

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Guru MI Tegalwaton .................................................................... 42Tabel 3.2 Data Siswa MI Tegalwaton................................................................... 46Tabel 3.3 Data Ruang MI Tegalwaton ................................................................. 47Tabel 4.1 Daftar Nilai Prasiklus............................................................................ 52Tabel 4.2 Data Nilai Siklus I IPA Kelas V............................................................ 55Tabel 4.3 Data Hasil Pengamatan Siklus 1............................................................. 57Tabel 4.4 Data Nilai Siklus II IPA Kelas V........................................................... 62Tabel 4.5 Data Hasil Pengamatan Siklus II............................................................ 64Tabel 4.6 Data Hasil Rekapitulasi Nilai IPA Persiklus......................................... 69Tabel 4.7 Data Rekapitulasi Ketuntasan Belajar IPA............................................ 70

  xiii

  xiv DAFTAR GAMBAR

  Gambar Alat Pernafasan pada Manusia ............................................................... 30

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I RPP Siklus I ...................................................................................... 76 Lampiran II Daftar Nilai Siklus I .......................................................................... 85 Lampiran III Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I ..................................... 87 Lampiran IV Lembar Observasi Siswa Siklus I ................................................... 91 Lampiran V RPP Siklus II .................................................................................... 95 LampiranVI Daftar Nilai Siklus II ........................................................................ 103 LampiranVII Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II ................................... 105 Lampiran VIII Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................................ 109 Lampiran IX Gambar Dokumentasi Penelitian..................................................... 113 Lampiran X Lembar Konsultasi Skripsi ............................................................... 115 Lampiran XI Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................... 116 Lampiran XII Surat Keterangan Penelitian ........................................................... 117 Lampiran XIII Lembar Konsultasi Daftar Nilai SK ............................................. 118 Lampiran XIV Daftar Riwayat Hidup Penulis ...................................................... 121

  xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang tidak disukai siswa

  terutama siswa SD/MI. Banyak siswa yang baru mendengar kata IPA saja langsung bereaksi negatif. Ada yang berfikiran mata pelajaran IPA banyak menghafal proses maupun bahasa latin, bahkan ada yang berfikiran rumus yang sulit. Terkadang mereka merasa guru mereka tidak menyenangkan sehingga materi pelajaran jadi ikut menyebalkan. IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang membutuhkan banyak kemampuan menghafal nama latin dan rumus yang lebih sehingga banyak siswa yang kurang menyukai mata pelajaran ini sehinga hasil belajar siswa tidak sesuai yang diharapkan. IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melui pengamatan yang pada sasaran, serta mengunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran-penalaran sehingga mendapat suatu kesimpulan. Pembelajaran IPA didefinisikan sebagai ilmu tentang alam dan dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu sebagaimproduk, proses dan sikap (Ahmad Susanto, 2013 : 167). Pengertian ini dapat membantu guru bahwa dalam belajar IPA memerlukan suatu metode.

  Metode pembelajaran IPA yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Proses belajar mengajar yang menyenangkan bisa jadi membuat anak merasa senang mempelajari IPA sehingga hasil belajarnya dapat sesuai bahkan meningkat. Dengan begitu orang tua akan merasa bangga dan menaruh kepercayaan kepada guru karena berhasil mendidik anaknya. Dipandang seperti itu karena sering kali orang tua berfikir jika anak yang pandai adalah anak yang mendapatkan nilai yang memuaskan setelah belajar. Biasanya sepulang sekolah jarang orang tua menanyakan, Apakah kamu belajar dengan

  

sungguh-sungguh di sekolah? Apakah kamu memerhatikan gurumu? Atau hal

  yang lain. Orang tua sering kali hanya menyakan, Hari ini kamu mendapat

  

nilai berapa? Sebagian orang awam pun berpendapat jika yang dinamakan

  belajar itu adalah ketika dapat menghafal isi buku atau hal yang diajarkan oleh guru. S. Nasution mendefinisikan belajar sebagai perbahab-perubahan dalam sistem saraf, penambahan pengetahuan dan perubahab kelakan berkat pengalaman dan latihan. Chaplin mengungkapkan definisi belajar menjadi dua rumusan. Pertama, belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Kedua, belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus (Kastolani 2014 : 53). Belajar adalah kegiatan transfer ilmu yang dilakukan oleh subjek dan objek sehingga menimbulkan suatu pemikiran atau kemampuan terhadap objek apa yang dipelajarinya yang hasilnya berlaku seumur hidup. Pembelajaran adalah adanya kegiatan belajar dan mengajar, dimana pihak yang mengajar adalah guru dan belajar adalah siswa yang berorientasi pada kegiatan mengajarkan materi yang berorientasi pada pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa sebagai sasaran pembelajaran.

  Penilaian hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik (E. Mulyasa 2009 :243).

  Bloom mengemukakan tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Bloom menyatakan bahwa variasi dalam Cognitive Entry

  

Baheviours dan Afektif Entry Characteristic dan kualitas pengajaran

  menentukan hasil belajar (Daryanto dan Muljo Rahardjo 2012 : 27). Kualitas pengajaran yang baik ditentukan salah satunya oleh metode pengajaran.

  Metode adalah suatu cara yang dilakukan guru untuk menyampaikan materi yang akan diajarkannya agar siswa mampu menerima materi tersebut. Metode mengajar akan mempengaruhi belajar siswa. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang kurang baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran ataupun gurunya. Akibatnya siswa malas mendengarkan dan memperhatikan sehingga hasil belajar siswa tidak sesuai harapan. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode maupun strategi mengajar yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar-mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode dan strategi mengajar harus diusahakan yang setepat, efisien, dan efektif mungkin (Slameto 2010: 65)

  Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V MI Tegalwaton, dapat disimpulkan bahwa diduga faktor yang lebih dominan dengan penyebab rendahnya hasil belajar siswa terhadap pelajaran IPA materi alat pernafasan pada manusisa adalah karena guru kurang inovatif dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Hal ini menyebabkan siswa tidak memperhatikan sehingga hasil belajarnya pun rendah.

  Dari masalah yang telah diuraikan diatas, penulis menawarkan sebuah metode untuk pembelajaran IPA materi alat pernafasan pada manusia yaitu dengan metode eksperimen. Metode eksperimen yaitu suatu metode mengajar dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil percobaan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. (Roestiyah, 2001:80).

  Penggunaan tekhnik ini mempnyai tujuan agar sisa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jaaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan melakukan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori yang sedang dipelajarinya. Metode ini bisa digunakan sebagai metode alternatif yang dirasa lebih memahami karakteristik siswa dan materi yang dimaksud di atas. Karakteristik siswa yang dimaksud disini adalah karakter siswa SD/MI yang lebih jelas dalam menerima pelajaran dengan melihat langsung dan menemukan sendiri. Karakteristik materi pelajaran disini adalah karakteristik materi yang memaparkan alat pernafasan pada makhluk hidup. Dengan mencoba secara langsung maka siswa akan lebih jelas dalam menerima materi pelajaran.

  Berdasarkan paparan diatas, perlu adanya penyelesaian masalah yang akan dibahas dalam skripsi yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil

  Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Materi Alat Pernafasan pada Manusia dengan Menggunakan Metode Eksperimen pada Siswa Kelas V MI Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Tahun Ajaran 2016.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah : Apakah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran IPA materi alat pernafasan pada manusia pada siswa kelas V MI Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Tahun Ajaran 2016? C.

   Tujuan Penelitian

  Sesuai rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah : Untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran IPA materi alat pernafasan manusia pada siswa kelas V MI Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Tahun Ajaran 2016.

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Penelitian

  Penerapan metode pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar belajar siswa mata pelajaran IPA materi alat pernafasan pada manusia pada siswa kelas V di MI Tegalwaton, kecamatan Tengaran, kabupaten Semarang.

2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan metode eksperimen dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis sebagai berikut : a.

  Kriteria ketuntasan klasikal keseluruhan siswa ≥85%.

  b.

  Dalam pembelajaran IPA kriteria ketuntasan minimal kelas V adalah ≥70.

  c.

  Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan (continue) dari siklus I ke siklus II.

E. Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat Secara Teoritik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pengembangan berupa kajian ilmu pengetahuan, khusunya dalam metode pembelajaran eksperimen yang dilakukan di MI Tegalwaton pada pembelajaran IPA materi alat pernafasan pada manusia serta dapat digunakan untuk pembelajaran yang lainnya.

2. Manfaat Secara Praktis a.

  Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V MI Tegalwaton materi alat pernafasan pada manusia.

  b.

  Sebagai upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran IPA di MI Tegalwaton.

  c.

  Sebagai masukan bagi guru MI Tegalwaton dalam melakukan inovasi dan implementasi berbagai metode pembelajaran IPA.

  d.

  Sebagai masukan bagi Madrasah, Mapenda, dan jajaran terkait untuk melakukan pembinaan guru dalam implementasi penggunaan metode pembelajaran IPA.

  F.

  Definisi operasional 1.

  Peningkatan Kata “peningkatkan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kata kerja dengan arti antara lain : 1. Menaikkan (derajat, taraf, dsb)

  ;mempertinggi; memperhebat (produksi dsb) (Hasan Alwi, 2007 : 1197- 1198).

  Sedangkan peningkatan yang penulis maksudkan disini adalah peningkatanhasilbelajar siswa.

2. Hasil Belajar

  Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Dalam KBBI hasil adalah sesuatu yang dapat diraih dari jerih payah (fajri dan senja,

  2008:351). Chaplin mengungkapkan definisi belajar menjadi dua rumusan. Pertama, belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Kedua, belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus (Kastolani 2014 : 53). Belajar adalah kegiatan transfer ilmu yang dilakukan oleh subjek dan objek sehingga menimbulkan suatu pemikiran atau kemampuan terhadap objek apa yang dipelajarinya yang hasilnya berlaku seumur hidup. Pembelajaran adalah adanya kegiatan belajar dan mengajar, dimana pihak yang mengajar adalah guru dan belajar adalah siswa yang berorientasi pada kegiatan mengajarkan materi yang berorientasi pada pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa sebagai sasaran pembelajaran.

  Hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik (E. Mulyasa 2009 :243). Bloom mengemukakan tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Bloom menyatakan bahwa variasi dalam

  Cognitive Entry Baheviours dan Afektif Entry Characteristic dan kualitas

  pengajaran menentukan hasil belajar (Daryanto dan Muljo Rahardjo 2012 : 27).

3. Materi Alat Pernafasan Pada Manusia

  Bernapas adalah kegiatan menghirup udara dan mengeluarkan udara. Udara mengandung berbagai komponen gas, salah satunya adalah oksigen (O2). Oksigen inilah yang diperlukan oleh tubuh. Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan. Selanjutnya, pernapasan menghasilkan karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan dari dalam tubuh.

  Bernapas menggunakan alat-alat pernapasan. Alat pernapasan manusia terdiri atas hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

  Proses masuknya udara pernapasan ke dalam paru-paru disebut inspirasi. Pada saat mengembuskan napas, otot diafragma dan otot antartulang rusuk mengendur. Akibatnya, rongga dada mengecil dan paru- paru mengempis sehingga CO2 dalam paru-paru terdorong keluar. Proses tersebut merupakan proses ekspirasi.

  Proses pernapasan dapat terganggu jika ada salah satu alat pernapasan mengalami gangguan. Beberapa gangguan itu misalnya flu,sesak nafas, asma, TBC, bronkitis, polip. Gangguan pada alat-alat pernapasan dapat mengganggu aktivitas sehari- hari. Oleh karena itu, perlu menjaga kesehatan alat pernapasan dengan membiasakan diri berpola hidup sehat (Wiyono, 2008 : 2).

4. Metode eksperimen

  Metode pembelajaran merupakan suatu cara yang dilakukan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan (a way to achieve a goal) (Asih Widi Wisudawati dan Eka Sulistyowati, 2013 : 144). Metode adalah suatu cara yang dilakukan guru untuk menyampaikan materi yang akan diajarkannya agar siswa mampu menerima materi tersebut. Metode eksperimen yaitu suatu metode mengajar dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil percobaan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru (Roestiyah, 2001:80). Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan melakukan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori yang sedang dipelajarinya.

  Metode eksperimen dalam pembelajaran IPA tidak lepas dari metode ilmiah (scientific method) dalam mempelajari IPA serta keterampilan proses

  IPA. Hal ini disebabkan, IPA diperoleh melalui suatu metode ilmiah. Penetahuan IPA ditemukan dari bahasan mengapa dan bagaimana fenomena-fenomena yang terjadi di alam, penemuan ini dikembangkan oleh ilmuan sejak dahulu kala secara coba-coba (Asih Widi Wisudawati dan Eka Sulistyowati, 2013 : 155).

5. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang dipiih adalah penelitian tindakan kelas

  (PTK). PTK merupakan pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiata belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2010 : 18). Penelitisan Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research) memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik, artinya pihak yang terlibat dalam PTK mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaan- pelaksanaan untuk mengukur tingkat keberhasilannya (Kunandar, 2011 : 41)

  Menurut Arikunto, PTK adalah gabungan dari pengertian dari kata “penelitian, tindakan, dan kelas”. Penelitian adalah kegiatan mengamati suatu objek, dengan menggunakan kaidah metodologi tertentu untuk mendapatkan data yang bermanfaat bagi peneliti dan orang lain demi kepentingan bersama. Selanjutnya tindakan adalah suatu perlakuan yang sengaja diterapkan kepada objek dengan tujuan tertentu yang dalam penerapannya dirangkai menjadi beberapa periode atau siklus. Dan kelas adalah tempat dimana sekelompok siswa belajar bersama dari seorang guru yang sama dalam periode yang sama (Suyadi, 2011:18).

  Berdasarkan pemahaman-pemahaman tersebut dapat disimpulkan bahwa PTK adalah metode penelitian yang dilakukan praktisi yang bertujuan memecahkan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pembelajaran atau pun untuk meningkatkan mutu disekolah dan bukan untuk menghasilkan teori-teori yang baru. Beberapa alasan penulis memilih menggunakan PTK dalam metode penelitiannya yaitu: a.

  Berdasarkan pada temuan masalah yaitu hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA yang rendah serta adanya keinginan guru untuk memperbaiki hasil belajar dengan memperbaiki metode yang digunakan. Dan hal tersebut sangat sesuai jika metode penelitian yang digunakan adalah PTK.

  b.

  Dengan melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK guru mampu mengevaluasi dan memperbaiki proses pembelajaran dengan suatu kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi pada KBM di kelasnya, khususnya yang menjadi permasalahan di kelasnya.

  c.

  Guru menjadi lebih peka dan kreatif karena selalu mengupayakan berbagai inovasi untuk mengatasi permasalahan dalam KBM.

  2. Subjek Penelitian a.

  Subjek penelitian dalam melakukan penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V MI Tegalwaton dengan jumlah siswa 22, yang terdiri 14 laki-laki dan 8 perempuan.

  b.

  Lokasi Penelitian Tempat penelitian yang dipilih adalah MI Tegalwaton, kecamatan Tengaran, kabupaten Semarang.

  c.

  Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2016 sampai selesai.

  3. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian yang digunakan berbentuk siklus, dimana siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi beberapa kali hingga tujuan pembelajaran di kelas tercapai. Siklus tersebut juga melalui

  • – tahapan-tahapan, menurut Arikunto dalam (Arikunto, 2011: 49), tahap tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting yaitu perencanaaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Bagan skema siklus PTK Menurut Arikunto (Arikunto, 2011: 50) adalah sebagai berikut :

  Bagan 1.1

  Bagan skema siklus PTK Perencanaan

  Pelaksanaan Siklus I

  Refleksi Pengamatan

  Perencanaan Refleksi Siklus II

  Pelaksanaan Pengamatan a.

  Perencanaan Pada tahap ini peneliti fokus menyusun skenario (perencanaan) yang akan dilakukan di lapangan, yaitu kegiatan pembelajaran IPA kelas V materi perubahan lingkungan fisik dan prosesnya. Adapun tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut : 1)

  Mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk penelitian dengan cara observasi atau wawancara dengan guru yang bersangkutan. 2)

  Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode eksperimen.

  3) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan dengan materi pembelajaran.

  4) Mempersiapkan alat peraga yang diperlukan pada saat proses pembelajaran berlangsung agar proses pembelajaran dengan metode eksperimen dapat sesuai.

  5) Membuat lembar observasi untuk mengetahui kinerja guru dalam proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode eksperimen.

6) Menyusun soal evaluasi untuk siswa.

  b.

  Pelaksanaan

  Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang sudah dirancang sebelumnya yaitu yang sudah dirancang dalam RPP. Tahap ini dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu pada 3 tahap (pendahuluan, inti, dan penutup). Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran berlangsung yaitu sesuai RPP (dengan menggunakan metode eksperimen).

  c.

  Pengamatan Observasi dilakukan untuk mengumpukan informasi-informasi atau data yang berkaitan dengan penelitian dan tindakan yang berlangsung di lapangan selama kegiatan sedang berjalan. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua data serta informasi yang diperlukan peneliti dengan menggunakan lembar observasi guru dan tes tertulis khususnya untuk menggali data siswa.

  d.

  Refleksi Data yang diperoleh dari tahap observasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdasarkan analisis tersebut guru dapat mengemukakan kembali tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Semua data dari berlangsngnya kegiatan dievaluasi kembali. Sehingga dapat disajikan landasan untuk memperbaiki kelemahan siklus I, siklus II atau pun kelemahan lain yang ada.

4. Instrumen Penilaian

  Instrumen penilaian yang digunakan peneliti dalam PTK yaitu a.

  Lembar Observasi Lembar observasi adalah alat yang digunakan peneliti dalam kegiatan mengamati yang digunakan sebagai pedoman observasi berisi indikator yang sudah disesuaikan dengan fokus penelitian. Mencatat baaimana ketrampilan guru selama proses pembelajaran yang menerapkan metode eksperimen.

  b.

  Tes Tertulis Tes tertulis digunakan untuk mendapatkan data berupa nilai yang menggambarkan kemampuan siswa mengerjakan soal yang diperlukan setelah kegiatan pembelajaran menggunakan metode eksperimen.

  c.

  Dokumentasi Dokmentasi adalah teknik pengumpulan semua data yang membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian berupa foto di setiap tahapan proses pembelajaran menggunakan metode eksperimen. Dengan dokumentasi data yang diperoleh menjadi semakin akurat dan dipercaya.

5. Tekhnik Pengumpulan Data

  Pada tahap ini tekhnik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam PTK yaitu : a.

  Observasi Peneliti melakukan pengamatan terhadap upaya guru

  IPA menggunakan metode eksperimen selama proses pembelajaran mata pelajaran IPA materi alat pernafasan pada manusia. b.

  Tes tertulis Tes tertulis yang digunakan disini termasuk dalam tes formatif, tes tertulis diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan target kompetensi yang harus dicapai serta sejauh mana hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi alat pernafasan pada manusia menggunakan metode eksperimen.

  c.

  Analisis Data Analisis data dilakukan sesuai pembahasan sebeluumnya yaitu dengan membandingkan antara skor nilai pada setiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan MI Tegalwaton yaitu ≥ 70. Oleh karena itu setiap siswa kelas V dikatakan tuntas belajar pada mata pelajaran IPA jika nilainya mencapai atau lebih dari KKM. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya jika nilai yang diperoleh kurang dari KKM yang ditentukan. Hasil belajar sisa dikumpulkan dalam bentuk data. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif prosentase. Rumus prosentasenya adalah sebagai berikut :

  × 100% P

  =

  Keterangan :

  P = Presentase siswa yang tuntas dan belum tuntas F = Frekuensi/jumlah siswa yang tuntas/belum tuntas N = Jumlah siswa keseluruhan

6. Sistematik Penulisan

  Suatu karya ilmiah akan mudah dibaca apabila dibuat sesuai dengan sistematika, mengikuti setiap tahapan atau proses penelitian yang dilakukan.

  Untuk menunjang hal itu maka penulis memaparkannya sebagai berikut : Bagian awal meliputi sampul, lembar berlogo judul persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

  BAB I Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

  penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, metode penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan. Metode penelitian mencakup rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data.

  BAB II Kajian Pustaka Bab ini berisi pengertian belajar, prinsip-prinsip belajar, pengertian

  hasil belajar, penilaian hasil belajar, pengertian IPA, karakteristik IPA, tujuan pembelajaran IPA, materi alat pernafasan pada manusia, pengertian metode, pengertian metode eksperimen, langkah-langkah metode pembelajaran eksperimen, kelebihan dan kekurangan metode eksperimen.

  BAB III Metode Penelitian Bab ini berisi tentang gambaran umum dari MI Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Selain itu, bab ini juga berisi

  tentang deskripsi pelaksanaan pra siklus meliputi rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

  BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan meliputi deskripsi

  per siklus yang membahas mengenai data dari hasil pengamatan atau wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan dan berisi pembahasan.

  BAB V Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah

  kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Nawawi menyatakan bahwa hasil belajar adalah sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yan dinyatakan dalam skor yang diperolah dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Makna hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar ( Ahmad Susanto, 2013 : 4). Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, penertian-pengertian, sikap- sikap, apresiasi dan keterampilan. Menurut bloom hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa: a.

  Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan penetahuan dalam bentuk bahasa, bail lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.

  b.

  Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Kemampuan intelektual terdiri dari mengkatagorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan menembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.

  c.

  Strategi kognitif yaitu kecakapan meyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

  d.

  Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

  e.

  Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilain terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku (Agus Suprijono, 2011 : 6).

2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal yaitu faktor yang ada di dalam diri siwa dan faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang berada di luar diri pelajar. Yang tergolong faktor internal adalah a.

  Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan maupun yang diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur tubuh, cacat tubuh dan sebagainya. b.

  Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupn keturunan meliputi: 1)

  Faktor intelektual terdiri atas faktor potensial (intelegensi dan bakat), faktor aktual (kecakapan nyata dan prestasi).

  2) Faktor non intelektual yaitu komponen-komponen kepribadian tertebtu seperti sikap, minat, kebiasaan, notivasi, kebutuhan, konsep diri, penyesuaian diri, emosional dan sebagainya.

  c.

  Faktor kematangan baik fisik maupun psikis, yang tergolong faktor eksternal ialah: 1)

  Faktor sosial meliputi: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan kelompok.

  2) Faktor budaya seperti: adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesenian dan sebagainya.

  3) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim dan sebagainya.

4) Faktor spiritual atau lingkungan keagamaan.

  Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung atau tidak langsung dalam mempengaruhi hasil belajar yang dicapai seseorang (Daryanto dan Mulyo Rahardjo, 2012 : 28).

3. Penilaian Hasil Belajar

  Penilaian (assment) hasil belajar merupakan komponen penting dalam kegiatan pembelajaran. Popham mendefinisikan asesmen dalam konteks pendidikan sebagai sebuah usaha secara formal untuk menentukan status siswa berkenaan dengan berbagai kepentingan pendidikan. Boyer dan Ewel mendefinisikan asesmen sebagai proses yang menyediakan informasi tentang individu siswa, tentang kurikulum atau program, tentang institusi atau segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem institusi. Allan dan Yen mendefinisikan pengukuran sebagai penetapan angka dengan cara yang sistematik untuk menyatakan keadaan individu (Hasbullah, 1999 : 29-30).

  Penilaian hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Pada umumnya hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk yaitu: a.

  Peserta didik akan mempunya perspektif terhadap kekuatan dan kelemahannya atas perilaku yang diingkan.

  b.

  Mereka mendapatkan bahwa perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap, sehingga timbul lagi kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang dengan perilaku yang diinginkan.

  Kesinambungan tersebut merupakan dinamika proses belajar sepanjang hayat, dan pendidikan yang berkesinambungan.

  Penilaian pembelajaran pada umumnya mencakup pre tes, penilaian proses, dan post tes.

  a.

  Pre Tes (tes awal)

  Pre tes ini mempunyai banyak kegunaan dalam menjajagi proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Oleh karena itupre tes memegang peranan yang cukup penting dalam proses pembelajaran. Fungsi pre tes ini antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut: 1)

  Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar, karena dengan pre tes maka pikiran mereka akan terfokus pada soal-soal yang harus mereka jawab/kerjakan. 2)

  Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan hasil pre tes dengan post tes. 3)

  Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta didik mengenai bahan ajaran yang akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran. 4)

  Untuk mengetahui darimana seharusnya proses pembelajaran dimulai, tujuan-tujuan mana yang telah dikuasai peserta didik, dan tujuan-tujuan mana yang perlu mendapat penekanan dan perhatian khusus.

  Untuk mencapai fungsi yang ketiga dan keempat maka hasil pre tes harus segera diperiksa, sebelum pelaksanaan proses pembelajaran inti dilaksanakan. Pemeriksaan ini harus dilaksanakan secara tepat dan cermat, jangan sampai menganggu suasana belajar dan jangan sampai mengalihkan perhatian peserta didik.

  b.

  Penilaian Proses

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE EKSPERIMEN IPA POKOK BAHASAN MAKANAN BERKARBOHIDRAT PADA SISWA KELAS V SDN KLETEK 01 KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 - Test Repository

0 0 109

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAFASAN MELALUI TEAMS GAME TOURNAMENT DENGAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS V MI AL- MAHMUD KUMPULREJO 01 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI

0 0 119

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAPEL IPA MATERI ALAT PENCERNAAN MANUSIA MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING PADA SISWA KELAS V MIN KECANDRAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 153

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAPASAN MANUSIA DAN HEWAN MELALUI MODEL LEARNING CYCLE PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik

0 2 246

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN PERNAFASAN MANUSIA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF CANDIREJO, KECAMATAN TUNTANG, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (KOLABORATIF) - Test Repository

0 0 139

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH SURUH KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

1 1 140

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS V MIN GUBUG KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 121

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PENCERNAAN PADA MANUSIA MELALUI STRATEGI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SEMESTER I MI MA’ARIF SIDOMULYO KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh

0 0 130

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAFASAN MELALUI TEAMS GAME TOURNAMENT DENGAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS V MI AL- MAHMUD KUMPULREJO 01 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2015

0 0 119

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP MELALUI MEDIA POWER POINT PADA SISWA KELAS VI MI MA’ARIF PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 - Test Repository

0 1 127