PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH SURUH KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI
MELALUI METODE MAKE A MATCH
PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH SURUH
KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh :
MUHAMMAD RIFA’I
11511010
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI
MELALUI METODE MAKE A MATCH
PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH SURUH
KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh :
MUHAMMAD RIFA’I
11511010
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI
MELALUI METODE MAKE A MATCH
PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH SURUH
KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh :
MUHAMMAD RIFA’I
11511010
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
ىفِ ىفِ نْ فِ مَ ىف ىمَ هُ مَ ىفِ نْ فِ نْا ىفِ مَ مَ ىففِ ىمَ ىمَ مَ ى نْ مَ
„‟Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah „‟
(HR.Turmudzi)
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk : 1.
Bapak Slamet Wahyudi dan Ibu Siti Marfu‟ah yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan baik secara lahir maupun batin dengan iringan do‟a restu sehingga penulis bisa seperti sekarang.
2. Untuk adik, Kakak dan Keluarga besar yang telah memberi semangat, motivasi serta dukungan yang tak pernah usai kepadaku.
3. Bapak Dr. Winarno, S.Si.,M.Pd, yang telah membimbingku dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Muh Saerozi, M. Ag, yang telah membimbingku dan memberi motivasi dari awal semester sampai sekarang.
5. Sahabat-sahabatku, Mamah Haikal, Plengeh, Sotib, Kak Dirjo, dan teman- teman CyCgu MI 2011 yang telah Memberi warna dalam hari-hari indahku.
6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik dan membimbingku dalam perkuliahan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah islam yang penuh dengan pengetahuan. Skripsi ini tidak akan terlaksana tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga 2.
Bapak Suwardi, S.Pd., M.Pd Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga 4. Bapak Dr. Winarno. S,Si., M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, arahan, dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Muh. Saerozi, M. Ag, selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan nasihat-nasihat serta motivasi setiap bimbingan akademik.
6. Segenap Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan wawasan pengetahuan kepada penulis.
ABSTRAK
Rifa‟i, Muhammad.2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Kenampakan
Permukaan Bumi Melalui Metode Make a Match Pada Siswa Kelas III di MI Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016 , Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Dr. Winarno, S.Si., M.Pd
Kata Kunci: Hasil Belajar dan Metode Make a Match
Hasil belajar merupakan hasil usaha peserta didik yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan anak terhadap materi yang diberikan untuk mengetahui tingkat kecerdasan seseorang. Hasil belajar yang baik merupakan sesuatu yang sangat diharapkan oleh peserta didik, termasuk juga siswa kelas III di MI Muhammadiyah Suruh. Siswa kelas III di MI Muhammadiyah Suruh masih banyak yang mendapatkan prestasi yang bisa dibilang jauh dari memuaskan, Mereka tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik karena metode yang digunakan Guru kelas III adalah metode konvensional saja yaitu dengan metode ceramah dan pemberian tugas saja. Untuk itu guru harus dapat membenahi pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang lain yaitu dengan memilih metode yang tepat dengan materi yang akan di sampaikan yaitu metode
Make a Match. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :Apakah
metode Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Kenampakan Kermukaan Bumi pada siswa kelas III di MI Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016.
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas sebanyak dua siklus. Setiap siklus dilakukan dengan empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III MI Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 20 terdiri atas 12 siswa laki-laki dan 8 siswi perempuan. Data yang didapat berupa hasil belajar IPA materi Kenampakan Permukaan Bumi yang didapat dari test dan hasil pengamatan
Berdasarkan hasil temuan dan analisis didapatkan kesimpulan bahwa metode Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi materi Kenampakan permukaan bumi pada siswa kelas III di MI Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016. Dari jumlah siswa keseluruhan kelas III sejumlah 20 siswa pada siklus I persentase siswa yang mencapai KKM adalah sebanyak 15 siswa atau 75% dan yang belum tuntas sebanyak 5 siswa atau 25% dengan rata-rata kelasnya adalah 70,15 dan pada siklus ke II mengalami peningkatan yang sangat signifikan siswa yang mencapai KKM adalah 18 siswa atau 90% dan 10% atau 2 siswa yang belum tuntas di karenakan memang benar memiliki kemampuan dibawah rata-rata anak normal lainnya, serta kedua anak tersebut cenderung pasif dalam pembelajaran. Dengan rata-rata kelasya adalah 76,5.
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL ............................................................................................... i LEMBAR LOGO ................................................................................................ ii JUDUL ................................................................................................................ iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................................
....................................................................................................................... viii ABSTRAK .......................................................................................................... x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ...............................................................................................
....................................................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv DAFTAR DIAGRAM .........................................................................................
....................................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................................... 5 E. Kegunaan Penelitian ............................................................................. 6 1. Manfaat Teoritis ............................................................................. 6 2. Manfaat Praktis .............................................................................. 7 F. Definisi Operasional ............................................................................. 8 G. Metode Penelitian ................................................................................. 10
1. Jenis Penelitian .............................................................................. 10 2.
Subyek Penelitian .......................................................................... 11 3. Langkah-langkah Penelitian .......................................................... 11 4. Instrument Penelitian ..................................................................... 15 5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 16 6. Analisis Data .................................................................................. 17 H. Sistematika Penulisan ........................................................................... 19
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar IPA .................................................................................. 21 1. Pengertian Hasil Belajar ................................................................ 21 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......................... 24 a. Faktor Internal......................................................................... 24 b. Faktor Eksternal ...................................................................... 25 3. Macam-macam Hasil Belajar ......................................................... 26 a. Pemahaman Konsep ................................................................ 26 b. Ketrampilan Proses ................................................................. 27 c. Sikap ....................................................................................... 27 B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ............................................................... 28 1. Pengertian IPA ............................................................................... 28 2. Tujuan IPA ..................................................................................... 28 3. Ruang Lingkup IPA ....................................................................... 30 4. Materi Kenampakan Permukaan Bumi .......................................... 30 a. Daratan ...................................................................................... 32 b. Lautan ....................................................................................... 34 C. Metode Make a Match ........................................................................... 36 1. Pengertian Metode Make a Match ................................................. 36
2. Langkah-langkah Cooperatif learning type make a match ............ 36 3.
Kelebihan Cooperatif learning type make a match ....................... 37 4. Kekurangan Cooperatif learning type make a match .................... 38
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) ..................................................... 39 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................................ 41 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ............................................................ 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Belajar Tiap Siklus ...................................................... 50 1. Hasil Sebelum PTK ....................................................................... 51 2. Siklus I ........................................................................................... 52 3. Siklus II .......................................................................................... 58 B. Pembahasan ............................................................................................ 62 1. Siklus I ........................................................................................... 64 2. Siklus II .......................................................................................... 66 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................... 70 B. Saran-saran ............................................................................................ 71
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 72
LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUPBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang
sangat penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu pendidikan di sekolah memegang peranan penting dalam rangka mewujudkan tercapainya pendidikan nasional secara optimal seperti yang diharapkan. Proses belajar mengajar guru menjadi pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar.
Ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan diberbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dunia pendidikan. Pendidikan merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia. Sebagaimana dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS dikemukakan bahwa : “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sangat jelas bahwa pendidikan memiliki tujuan untuk menciptakan dan mengembangkan manusia seutuhnya. Karena dalam Al-
Qur‟an Allah berfirman bahwa Allah akan mengangkat derajat manusia yang menuntut ilmu beberapa derajat. Sehingga jelas bahwa orang yang menuntut ilmu maupun orang yang berilmu memiliki kedudukan yang tinggi dalam pandangan Allah.
Sebagaimana berfirman Allah SWT:
ﺮْﻴِﺒَﺧ َﻥْﻮُﻠَﻤْﻌَﺗ ﺎَﻤِﺑ ُﻪﻠﻟﺍ ؤ ٍﺖَﺟَﺭَﺩ َﻢْﻠِﻌْﻟﺍ ﺍْﻮُﺗْﻭُﺍَﻦْﻳِﺬَّﻟﺍ َﻭ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ﺍْﻮُﻨَﻣَﺍ َﻦْﻳِﺬَّﻟﺍ ُﻪﻠﻟﺍ ِﻊَﻓْﺮَﻳ
Artinya : Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang baerilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yaang kamu kerjakan. (Q.S. Mujadillah/58:11)
Orang-orang yang menuntut ilmu dalam hidupnya akan selalu dirahmati oleh Allah SWT, dan akan mendapat atau diberi pahala, yaitu apabila ia mengajarkan apa yang ia punya untuk di berikan kepada anak didiknya, agar anak-anak tahu mana yang benar untuk dikerjakan dan mana yang salah untuk ditinggalkan. Pentingnya ilmu pendidikan memberikan kesempatan kepada lembaga-lembaga pendidikan yang ada untuk menjadi tempat menimba ilmu. Salah satunya adalah Madrasah Ibtidaiyah yang mempunyai peran penting dalam membentuk karakter seorang anak, supaya menjadi pribadi yang cerdas dan berakhlak karimah.
Pendidikan sekolah dasar terdapat beberapa mata pelajaran yang harus dikuasai siswa. Salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Proses pembelajaran IPA memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk memahami alam sekitar secara ilmiah. Tujuan pembelajaran IPA di Madrasah Ibtida‟iyah (MI) adalah agar siswa dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta dapat mengembangkan pengetahuan dan pamahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagian siswa menganggap mata pelajaran IPA sebagai mata pelajaran yang sulit dipahami sehingga siswa cenderung merasa bosan, jenuh dan malas untuk belajar, siswa kurang termotivasi karena menganggap mata
pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang membutuhkan pemahaman konsep yang luas. Sehingga aktivitas siswa yang rendah dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya nilai hasil belajar siswa dan penggunaan metode pembelajaran yang masih cenderung kurang menarik, kemudian peneliti berinisiatif untuk menggunakan metode pembelajaran yang menarik yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Metode pembelajaran yang dapat menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran.
Nilai rata-rata siswa menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kurang memuaskan, sebanyak 13 siswa belum mencapai batas KKM. Batas KKM di MI Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang untuk mata pelajaran IPA adalah 6,00. Siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 35% (7 siswa) dan 65% (13 siswa) belum mencapai KKM khususnya pada materi Kenampakan permukaan bumi pada kelas III MI Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Maka dalam kelas ini dapat dijadikan penelitian agar hasil belajar siswa dapat meningkat.
Menurut Rusman (2011:202) pembelajaran kooperatif (Cooperative
learning ) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajardan
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari dua sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat
heterogen, disini penulis akan menerapkan model Cooperative learning type make a match (membuat pasangan), ini diharapkan mampu membuat siswa
lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mampu meningkatkan hasil pembelajaran di MI Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis mengambil judul
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KENEMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH SURUH KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016“ B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode make a match dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Kenampakan Permukaan Bumi pada siswa kelas III MI Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2015/2016?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi Kenampakan Permukaan Bumi melalui metode make a match pada siswa kelas III MI Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2015/2016.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi sampai terbukti kebenarannya melalui data yang dikumpulkan untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti.
Hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data y ang terkumpul” (Arikunto, 2010:110).
Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara mengenai jawaban atas rumusan masalah yang masih perlu di buktikan di lapangan atau masih perlu di uji melalui penelitian. Dalam penelitian ini di rumuskan hipotesis “melalui metode make a match dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Kenampakan permukaan bumi pada siswa kelas III MI Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2015/2016 ”.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode make a match bisa dikatakan efektif apabila yang diharapkan dapat tercapai. Adapun Indikator yang dirumuskan adalah sebagai berikut :
a) Penelitian akan dinyatakan berhasil apabila sekurang-kurangnya
85% secara klasikal, sedangkan secara indvidual siswa telah mencapai nilai lebih dari atau sama dengan 75.
b) Aktvitas belajar dan hasil belajar siswa meningkat apabila 80% dari jumlah siswa telah aktif mengikuti pelajaran IPA Materi
Kenampakan Permukaan Bumi melalui penggunaan metode make
a match sesuai dengan aspek aktvitas belajar dalam kegiatan
belajar mengajar yang diamati dan meningkatnya hasil belajar siswa di tiap akhir siklus.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi teoritis dan praktis.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan desain pembelajaran inovatif, khususnya yang berhubungan dengan masalah peningkatan hasil belajar IPA materi Kenampakan Permukaan Bumi. Selain itu juga diharapkan dapat menarik minat siswa dalam belajar, mengajarkan siswa untuk bekerja sama dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Penerapan metode pembelajaran yang tepat dapat mengatasi kendala pembelajaran bagi siswa yang akhirnya bermuara pada peningkatan mutu pendidikan.
2. Manfaat praktis a.
Bagi penulis Penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan suatu desain pembelajaran yang kreatif untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru.
b.
Bagi siswa Meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran
IPA materi Kenampakan Permukaan Bumi. Melatih siswa agar lebih aktif, kreatif, percaya diri dan mandiri dalam belajar menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi sehingga dapat meningkatkan sikap positif pada siswa untuk berpikir kritis, inovatif, dan sistematis.
c.
Bagi guru Penerapan metode make a match dapat membantu guru mengaitkan konsep mata pelajaran dan memotivasi siswa yang diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan dan pengalaman tentang pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Selain itu hasil penelitian ini dapat meningkatkan keterampilan mengajar guru serta dijadikan sarana untuk perencanaan dalam pelaksanaan pembelajaran yang sudah pernah dilakukan.
d.
Bagi sekolah Memberi sumbangan dalam memperbaiki pembelajaran IPA.
Sebagai bahan pustaka sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil belajar, mengembangkan kualitas pendidikan dan mutu pembelajaran IPA di MI khususnya siswa kelas III MI Muhammadiyah Suruh.
F. Definisi Operasional 1.
Hasil Belajar Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, dan fokus pada aspek kognitif berupa nilai hasil dari belajar IPA.
2. Metode make a macth make a match merupakan salah satu type cooperative learning.
Jadi, model coopertive learning type make a match adalah model pembelajaran kooperatif dimana siswa berpartisipasi aktif dengan cara mencari pasangan soal/jawaban yang tepat. (Rusman,2011:202)
3. Ilmu Pengetahuan Alam
IPA atau disebut Ilmu Pengetahuan Alam merupakan Ilmu Pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk dimuka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip (Maslikah dan Susapti, 2009 : 04).
4. Materi Kenampakan Permukaan Bumi Permukaan bumi tidak rata. Hal ini karena permukaan bumi terdiri dari dataran dan lautan. Wilayah perairan lebih luas di bandingkan wilayah dataran. Sepertiga bagian dari bumi berupa dataran, sedangkan dua per tiganya berupa air yang banyak terdapat di lautan.
Hamparan permukaan bumi merupakan suatu bentang alam yang terdiri dari daratan dan perairan. Daratan terdiri dari dataran tinggi, dataran rendah., pegunungan, gunung, bukit, sungai, danau,dan rawa. Jadi permukaan bumi memiliki bentuk yang tidak rata.
5. Siwa MI Siswa adalah pelajar, atau peserta didik yang ada di MI
Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016.
Jadi yang dimaksud dengan judul: peningkatan hasil belajar IPA materi Kenampakan Permukaan Bumimelalui metode make a match pada siswa kelas III semester II di MI Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016 adalah pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual dalam memecahkan masalah IPA tentang materi Kenampakan Permukaan Bumi dengan metode make a
match siswa kelas III semester II di MI Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
G. Metode Penelitian 1.
Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian PTK yakni metode make a macth. Menurut Kunandar (2011:47) PTK adalah suatu penelitian yang berbasis kepada kelas. Penelitian dapat dilakukan secara mandiri, tetapi alangkah baiknya kalau dilaksanakan secara kolaboratif, baik dengan teman sejawat, kepala sekolah, pengawas, dosen dan pihak lain yang relevan dengan PTK. Hasil PTK dapat digunakan untuk memperbaiki mutu proses belajar mengajar (PBM) sesuai dengan kondisi dan karakteristik sekolah, siswa dan guru. Melalui PTK guru dapat mengembangkan model-model mengajar yang bervariasi, pengelolaan kelas yang dinamis dan kondusif, serta penggunaan media dan sumber belajar yang tepat dan memadai. Dengan penerapan hasil-hasil PTK secara berkesinambungan diharapkan PBM disekolah (kelas) tidak kering dan tidak membosankan serta menyenangkan siswa.
2. Subjek penelitian a.
Siswa Yang menjadi subjek dalam penelitian adalah siswa kelas III semester II di MI Muhammadiyah Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang dengan jumlah siswa 20 yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
b.
Peneliti Penelitian ini dilakukan oleh Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
c.
Tempat dan waktu penelitian Lokasi yang dipilih peneliti untuk melakukan penelitian adalah di
MI Muhammadiyah Suruh Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.
d.
Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan oleh penulis selama 2 minggu, mulai dari tanggal 1 sampai 13 februari 2015/2016.
3. Langkah-langkah penelitian/siklus penelitian Sesuai dengan model penelitian yang dilakukan penulis yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) maka penelitian yang dilakukan melalui beberapa siklus. Setiap siklus meliputi empat tahapan yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi.
Menurut (Arikunto, 2007:16) dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.1 Bagan Siklus Penelitian Tindakan KelasPerencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan
Refleksi Siklus II Pelaksanaan Pengamatan
? a.
Perencanaan (Plainning) Dalam perencanaan ini meliputi : 1)
Mengumpulkan data yang diperlukan melalui tehnik observasi, wawancara dan pencatatan arsip.
2) Observasi wali kelas yang akan diteliti, sehingga peneliti dapat menemukan permasalahan yang dihadapi guru dikelas, setelah mengetahui permasalahan yang timbul, maka peneliti dapat merencanakan suatu tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian.
3) Merencanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode make a macth.
4) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran.
5) Mempersiapkan soal mengenai materi Kenampakan permukaan bumi.
6) Pembuatan instrument tes tiap akhir siklus sebagai alat evaluasi pelaksanaan pembelajaran.
b.
Tindakan (Action) Dalam pelaksanaan tindakan ini guru menyusun tindakan- tindakan terhadap pelaksanaan kegiatan atau program yang menjadi tugas sehari-hari. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu :
1) Pelaksanaan tindakan adalah implikasi dari apa yang telah direncanakan dalam seperangkat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, yaitu berdasarkan metode make a match sebagaimana digunakan peneliti meliputi pendahuluan, inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi) dan penutup. 2)
Memberikan motivasi 3)
Menyajikan materi pelajaran 4)
Memberi penjelasan tahapan metode make a match 5)
Memberikan bimbingan 6)
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 7)
Memberikan penguatan dan kesimpulan 8)
Melakukan pengamatan c.
Pengamatan (Observation) Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas. Peneliti melakukan pengamatan perhatian siswa, keaktifan, kreatifitas serta suasana siswa pada saat proses pembelajaran. Pada tahap pengamatan ini merupakan tahapan pengumpulan data yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi dalam proses kegiatan belajar mengajar. Pengamatan tersebut digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai guru dalam meningkatkan pemahaman belajar siswa. d.
Refleksi (Reflection) Tahap ini dilakukan penilaian atas pembelajaran di kelas, refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Penilaian dilakukan melalui lembar observasi dan hasil evaluasi apakah metode make a match yang digunakan oleh peneliti menghasilkan perubahan yang signifikan. Data yang diperoleh dari tindakan dikumpulkan selanjutnya dianalisis kemudian diadakan refleksi terhadap hasil analisis yang diperoleh sehingga dapat diketahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar setelah diadakan tindakan.
Apabila dalam siklusi I belum mencapai indikator yang diharapkan, maka perlu siklus II seterusnya sampai diperoleh kemajuan yang signifikan.
4. Instrumen penelitian
Berdasarkan metode pengumpulan data diatas diperoleh instrumen penelitian sebagai berikut : a.
Lembar Observasi Langkah awal yang harus dilakukan peneliti adalah melakukan observasi, dengan begitu peneliti akan mengetahui permasalahan yang terdapat dilapangan. Lembar observsi yang diperlukan peneliti adalah untuk mengetahui guru pada saat proses pembelajaran berlangsung menggunakan metode make a match pada mata pelajaran IPA materi Kenampakan Permukaan Bumi. b.
Soal Tes Soal tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode make a match materi
Kenampakan Permukaan Bumi. Soal tes berisi pertanyaan tertulis yang berhubungan dengan materi Kenampakan permukaan bumi.
c.
Dokumentasi Dokumentasi untuk mengetahui keadaan sekolah sebagai tempat penelitian yang berisi tentang profil madrasah dan sarana prasarananya. Instrumen ini juga berisi dokumen-dokumen nilai siswa sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan, silabus, RPP, dan lain sebagainya yang dianggap penting.
5. Teknik Pengumpulan data
Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data adalah melalui : a.
Observasi Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian, dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian (Kusumah dan
Dwitagama dalam bukunya mengenal penelitian tindakan kelas , (2010 : 66). Peneliti melakukan pengamatan di MI Muhammadiyah Suruh dengan mengambil nilai dari buku laporan hasil belajar mengajar dikelas III MI Muhammadiyah Suruh yang sudah berlangsung. b.
Tes Peneliti membuat lembar tes tertulis untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan guru kepada siswa. Tes ini terdiri dari pilihan ganda dan esay.
c.
Metode Dokumentasi Dokumentasi peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang jumlah guru dan siswa, sarana dan prasarana, alat atau media yang digunakan dan lain sebagainya yang dianggap perlu dan penting dalam penelitian ini. Instrumen yang dapat peneliti kumpulkan dalam teknik dokumentasi adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa, sarana prasarana, dan nilai siswa sebelum menggunakan metode make a match pada mata pelajaran IPA.
6. Analisis data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan oleh penulis, maka analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi pada setiap tahapan siklusnya berdasarkan hasil observasi terhadap penggunaan metode make a match dalam pembelajaran IPA materi Kenampakan Permukaan Bumi kelas III semester II di MI Muhammadiyah Suruh dan berdasarkan format pengamatan lainnya yang terekam dalam catatan lapangan. Analisis refleksi dilakukan peneliti sebagai pijakan untuk menentukan progam aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah tercapai tujuannya.
Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan rumusan sebagai berikut : a.
Penelitian rata-rata Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa, kemudian membagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh nilai rata- rata. Penilaian rata-rata dapat menggunakan rumus sebagai berikut = 100 Keterangan : ∑ X = jumlah nilai keseluruhan siswa ∑ N = jumlah siswa X = nilai rata-rata Aqib, dkk.(2010 : 40) b.
Penilaian untuk ketuntasan belajar Dalam menghitung ketuntasan belajar, peneliti menggunakan kriteria B sebagai batas ketuntasan minimum, kemudian menganalisis dengan rumus berikut :
P = 100%
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut :
Bagian awal berisi halaman sampul, lembar berlogo, halaman judul, lembar persetujuan pembimbing, lembar pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
Bagian inti skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu : Bab I Pendahuluan, pada bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. Bab II Kajian Pustaka, pada bab ini berisi Hasil Belajar IPA, Materi Kenampakan Permukaan Bumi, dan Metode Make A Macth. Bab IV Deskripsi Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini berisi Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus, Deskripsi Pelaksanaan Siklus I, dan Deskripsi Pelaksanaan Siklus II. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini berisi analisis hasil pra siklus, Analisis Hasil Siklus I, dan Analisis Hasil Siklus II, dan pembahasan.
Bab V Penutup, pada bab ini berisi kesimpulan dan saran yang selanjutnya akan bermanfaat bagi perkembangan teori maupun praktek bidang yang di teliti. Sedangkan pada bagian akhir terdiri dari : daftar pustaka, lampiran-lampiran, daftar riwayat penulis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar IPA 1. Pengertian Hasil Belajar Menurut R. Gagne (1989) dalam buku Susanto. Teori belajar dan
pembelajaran di sekolah dasar (2013), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. (Hamalik 2003:71) menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman (learning is
defined as the modificator or strengthening of behaviour through experiencing ). Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses, suatu
kegiatan, dan merupakan suatu hasil atau tujuan. Adapun menurut Burton dalam Usman dan Setiawati (1993:4), belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu lain dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.
Istilah hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan lagi oleh Nawawi dalam Susanto (2007:39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Menurut Susanto (2013:5), yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar mengajar.
Gambar 2.1 Bagan Pola Hubungan Proses Belajar Dengan Hasil Belajar(Dimyati, 2002: 19)
Kegiatan belajar Guru mengajar
Bahan Belajar Tujuan
Perilaku Pembelajaran
Proses belajar peningkatan kemampuan
Hasil kognitif, afektif, Siswa
Belajar Psikomotorik
Bagan di atas menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran dirumuskan oleh guru berdasarkan pertimbangan
- – pertimbangan tertentu. Tujuan pembelajaran tersebut juga merupakan sasaran belajar bagi siswa menurut pandangan dan rumusan guru, siswa memiliki latar pengalaman dan kemampuan awal dalam proses pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar merupakan tindak pembelajaran guru di kelas dengan menggunakan bahan mengajar dari berbagai bidang studi di sekolah. Proses belajar merupakan hal yang dialami oleh siswa, sebagai wujud respon terhadap pembelajaran yang
Kemajuan hasil belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa. Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi (Susanto, 2013:5-6).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
IPA materi Kenampakan Permukaan Bumi merupakan hasil belajar yang berupa pengetahuan kemampuan dan kemahiran intelektual dalam memecahkan masalah IPA tentang Kenampakan Permukaan Bumi yang dibuktikan dengan prosentase pencapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), yakni nilai ulangan siswa minimal mencapai 6,00 dan siswa yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sedikitnya 80% dari jumlah keseluruhan siswa di kelas.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Wasliman dalam buku Susanto (2013:12), hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara terperinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut : a.
Faktor internal Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi : kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan (Susanto, 2013:12). Sedangkan menurut, Djamarah (2011:176-205) faktor dalam yang mempengaruhi hasil belajar yaitu : Kondisi fisiologis, kondisi fisiologis ini diakui mempengaruhi pengelolaan kelas pengajaran dengan pola klasikal yang perlu memperhatikan tinggi rendahnya postur tubuh anak didik.
Selain itu, menurut Noehi, hal yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi panca indra, terutama mata sebagai alat untuk melihat dan sebagai alat untuk mendengar. Selain kondisi fisiologis dipengaruhi juga kondisi psikologis, kondisi psikologis sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas belajar seorang anak. Minat, bakat, motivasi, dan kemampuan- kemampuan kognitif adalah faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik.
b.
Faktor eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Sedangkan menurut, Djamarah (2011:176-205) faktor luar yang mempengaruhi hasil belajar yaitu : faktor lingkungan, lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam lingkunganlah anak didik hidup dan berinteraksi. Selama hidup anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari lingkungnan alami dan lingkungan sosial budaya. Lingkungan alam adalah lingkungan tempat tinggal anak didik, hidup dan berusaha didalamnya. Dalam lingkungan sosial budaya, sebagai anggota masyarakat siswa tidak bisa melepaskan diri dari ikatan sosial. Kecenderungan untuk hidup bersama dan saling membutuhkan akan melahirkan interaksi sosial.