Masalah-masalah karier yang dialami oleh para siswa kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Santo Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan karier secara klasikal - USD Repository

  

MASALAH-MASALAH KARIER YANG DIALAMI OLEH PARA SISWA

KELAS XI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SANTO MIKAEL

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KARIER SECARA

  

KLASIKAL

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun oleh :

  

Maria Fransiska Dian Kartika Sari

  061114006

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

MASALAH-MASALAH KARIER YANG DIALAMI OLEH PARA SISWA

KELAS XI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SANTO MIKAEL

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KARIER SECARA

  

KLASIKAL

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun oleh :

  

Maria Fransiska Dian Kartika Sari

  061114006

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  MOTTO

  1. Tuhan takkan terlambat, juga tak akan lebih cepat (Pengkotbah 3: 11a) (Amsal 23:18)

2. Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang

  3. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13) PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan untuk: Ayah tercinta (alm) FX. Soekarsono Ibu dan Adikku tercinta Sr. Benedicte C.B.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 16 Maret 2011 Penulis Maria Fransiska Dian Kartika Sari

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Maria Fransiska Dian Kartika Sari

  Nomor Mahasiswa : 061114006

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

MASALAH-MASALAH KARIER YANG DIALAMI OLEH PARA SISWA

KELAS XI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SANTO MIKAEL

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KARIER SECARA

KLASIKAL

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan

secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 16 Maret 2011 Yang menyatakan Maria Fransiska Dian Kartika Sari

  ABSTRAK

MASALAH-MASALAH KARIER YANG DIALAMI OLEH PARA SISWA

KELAS XI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SANTO MIKAEL

  

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KARIER SECARA

KLASIKAL

Maria Fransiska Dian Kartika Sari

  

Universitas Sanata Dharma

2011

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah karier yang dialami oleh siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan karier secara klasikal.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 161 siswa. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner masalah-masalah karier yang terdiri dari 80 item pernyataan yang mencakup empat bidang masalah karier yaitu: (1) pemahaman diri (2) nilai-nilai (3) pemahaman lingkungan (4) perencanaan masa depan yang disusun oleh peneliti berdasarkan Buku

  

Paket Bimbingan Karier (Depdikbud, 1984). Teknik analisis data yang digunakan

  adalah Penilaian Acuan Patokan tipe 1 (PAP tipe 1). Tipe ini digunakan sebagai acuan dalam menentukan intensitas masalah karier yang dialami oleh siswa.

  Hasil penelitian adalah: (1) Tidak ada aspek bidang karier dalam hal mana siswa merasa sangat bermasalah dan bermasalah; (2) Ada tiga aspek bidang karier dalam hal mana siswa merasa cukup bermasalah; (3) Terdapat beberapa aspek bidang karier dalam hal mana siswa kurang bermasalah; (4) Terdapat berbagai aspek bidang karier dalam hal mana siswa merasa sangat tidak bermasalah. Berdasarkan hasil

  

penelitian disusunlah topik-topik bimbingan karier secara klasikal bagi siswa kelas XI

SMK St. Mikael Surakarta. Topik-topik bimbingan karier secara klasikal yang

diusulkan mengacu pada aspek bidang karier yang dirasa cukup bermasalah dan

kurang bermasalah.

  

ABSTRACT

CAREER PROBLEMS FACED BY XI GRADE STUDENTS OF SAINT

MICHAEL VOCATIONAL HIGH SCHOOL ACADEMIC YEAR 2010/2011

AND THEIR IMPLICATIONS FOR TOPICS PROPOSAL OF CLASSICAL

  

CAREER GUIDANCE

Maria Fransiska Dian Kartika Sari

Universitas Sanata Dharma

2011

  This research is aimed to recognize the career problems faced by eleventh graders of Saint Michael Vocational High School academic year 2010/2011 and their implications for topics proposal of classical career guidance.

  This research is a descriptive research using the survey method. The subject was 161 eleventh graders of Saint Michael Vocational High School academic year 2010/2011.The instrument used was the questionnaire of career problems. This questionnaire consisted of 80 items including 4 career problems (1) self understanding, (2) values, (3) environment understanding, (4) future plans. The researcher arranged this questionnaire based on Paket Bimbingan Karier (Depdikbud, 1984). Data analysis technique used was Standart Reference Assessment. This type is used as a base to determine the intensity of career problems faced by students.

  The research results are (1) There are no career problems faced by students in high complication level level and more complication level; (2) There are three career aspects where students were in complication level, (3) There are some career aspects where students were in low complication level; (4) There are some career aspects where students were in less complication level. Based on this research result, the researcher arranged topics proposal of classical career guidance for eleventh graders of Saint Michael Vocational High School. The topics proposal of classical career guidance referred to career aspect in complication level and low complication level.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Mahabaik, sebab dengan berkat dan kasih-Nya yang melimpah, penulis senantiasa diberi kekuatan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan dari berbagai

pihak yang senantiasa membimbing, mendampingi dan memotivasi penulis. Untuk itu

penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Santo Yosef yang selalu menyertai, memberikan ide, dan semangat bagi penulis.

  

2. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., selaku ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah membimbing penulis selama menjalani masa studi.

  

3. Bapak Drs. R.H.Dj. Sinurat, M.A., selaku pembimbing skripsi yang dengan penuh

kesabaran senantiasa membimbing, memotivasi dan mendampingi penulis selama penulisan skripsi.

  

4. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling, dan semua dosen

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang dengan kesabaran dan ketulusannya telah membimbing dan mendidik serta membagikan ilmu kepada penulis.

5. Romo T. Agus Sriyono, SJ, M. Hum, M.A. selaku kepala sekolah SMK St.

  Mikael Surakarta yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

  

6. Bapak Margono, S. Pd. selaku koordinator BK dan Bapak Paulus Widyawan

  Widhiasta, S.S. selaku guru BK SMK St. Mikael Surakarta yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan uji coba dan pengisian kuesioner.

  

7. Para Siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta yang rela memberikan waktunya

selama proses uji coba dan pengisian kuesioner.

  8. Bapak FX. Soekarsono (alm), yang selalu mendoakan penulis.

  

9. Ibu FX. Soekarsono dan Andreas Aditya Sigit Pamungkas, orang tua dan adik

tersayang yang tidak pernah lelah untuk mendukung dan mendoakan penulis sampai saat ini.

  

10. Om Cep dan Bulek Yati beserta seluruh keluarga besar dari penulis yang sudah

berkenan membantu penulis dengan berbagai cara.

  

11. Sr. Benedicte C.B. selaku pimpinan Asrama Mahasiswi ”Syantikara” yang

senantiasa membimbing, mendampingi dan membantu penulis selama menjalani studi di Yogyakarta.

  

12. Keluarga besar Asrama Mahasiswi ”Syantikara”, yang memberi penulis

kesempatan untuk menikmati kehidupan bersama.

  

13. Mas Mbong dan keluarga besar PSM ”Cantus Firmus”, atas segala nasihat,

motivasi dan alunan melodi indah yang penulis dapatkan selama penulis bergabung di PSM.

  

14. Romo Prof. Dr. Frans Susilo SJ., atas kesempatan bekerja di Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma.

  

15. Bapak YP. Supriyanto, S.Sos. dan Para Karyawan ”Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma”, atas kepercayaan, bimbingan, dan motivasi yang sudah

diberikan selama penulis bekerja di Perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

  

16. Keluarga besar ”Mitra Perpustakaan Universitas Sanata Dharma”, dan

Additional Player Mitra” (Dedek, Arcil, Mas Thomas, Mas Gombloh, Edo), atas

semua kerjasama, kebersamaan, cerita, suka duka, persahabatan dan kekeluargaan

yang penulis alami (kalian semua luar biasa!!).

  

17. Hanna Dyah Merina, S.Pd., Tiur Nova Ambarita, S.E., Sri Donni A. S.Pd., Yosep

Adhi Prasetya S.E., Agata I. C., Dewi R. S. atas dukungan, semangat, dan motivasi yang sudah diberikan kepada penulis.

  

18. Semua teman-teman prodi BK angkatan 2006, serta semua Adik dan Kakak kelas

prodi BK atas pertemanan, kebersamaan dan dukungan yang penulis rasakan selama menjalani masa kuliah.

19. Semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

  Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

  Yogyakarta,

  16 Maret 2011 Penulis, Maria Fransiska Dian Kartika Sari

  

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

  

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii

  BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………......……..............…………

  1 B. Rumusan Masalah ………………………….......…............……

  6 C. Tujuan Penelitian …………………….............…........…………..

  6 D. Manfaat Penelitian …………………………........…............…....

  6

  E. Batasan Istilah …………………………………..………….. 7

  BAB II: KAJIAN PUSTAKA A. Karakteristik Sekolah Menengah Kejuruan ……………………...

  9

  

1. Tujuan Pendidikan ….……………………...………………

  9

2. Kegiatan Belajar Mengajar di SMK ………………….…….

  10

3. Kendala yang Dimiliki oleh SMK ……..…………..………..

  12 B. Perkembangan Karier Siswa SMK ………...............................

  14

1. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perkembangan Karier ....

  14

2. Sikap Terhadap Pekerjaan di Masa Remaja …………...........

  21 C. Masalah Karier Siswa SMK .........................................................

  22 D. Bimbingan Karier di SMK ........................ .................................

  29 1. Bimbingan Karier ...............................................................

  29

2. Topik-Topik Bimbingan Karier Secara Klasikal ...................

  31 BAB III: METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian …………………………...…................…......

  33 B. Populasi Penelitian …………………………...........…......….

  33 C. Instrumen Penelitian …………………...................…......….....

  34 D. Validitas ................................................................................ ....

  38 E. Reliabilitas ............................................................................... ...

  42 F. Prosedur Penelitian …………................................................

  44 1. Tahap Persiapan .................................................................

  44

  G. Teknik Analisis Data ...............................................................

  47 BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  A. Masalah-Masalah Karier yang Dialami oleh Siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ..................

  49 B. Pembahasan ...................................................................................

  55 BAB V : USULAN TOPIK BIMBINGAN KARIER SECARA KLASIKAL UNTUK SISWA KELAS XI

SMK SANTO MIKAEL SURAKARTA ..................................

  60 BAB VI: PENUTUP ............................................................................ ....

  65 A. Kesimpulan ...............................................................................

  65 B. Saran ...................................................................................... .....

  65 C. Keterbatasan Penelitian ............................................................

  66 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

  67 LAMPIRAN ...........................................................................................

  70

  DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 : Rincian Jumlah Siswa Kelas XI

  SMK St. Mikael Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ………………………..

  34 Tabel 2 : Kisi-Kisi Kuesioner Masalah-Masalah Karier (yang Diujicoba) …………………………………

  37 Tabel 3 : Rincian Item yang Gugur Setelah Ujicoba ………

  41 Tabel 4 : Kisi-Kisi Kuesioner Final …………………………

  42 Tabel 5 : Kriteria Guilford .....................................................

  43 Tabel 6 : Jadwal Pengisian Kuesioner dan Jumlah Responden ……………………………

  46 Tabel 7 : Penggolongan Masalah Karier Berdasarkan PAP Tipe 1 ………………………………………..

  47 Tabel 8 : Masalah-Masalah Karier yang Dialami Oleh Kelas XI SMK St. Mikael Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 …………………………..

  50 Tabel 9 : Masalah Karier yang Dianggap Cukup Bermasalah oleh Siswa Kelas XI SMK St. Mikael Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ……………………………

  51 Tabel 10 : Masalah Karier yang Dianggap Kurang Bermasalah oleh Siswa Kelas XI SMK St. Mikael Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ……………………………

  51 Tabel 11: Masalah Karier yang Dianggap Sangat Tidak Bermasalah Oleh Siswa Kelas XI SMK St. Mikael Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ……………………………

  52 Tabel 12: Usulan Topik-Topik Bimbingan Karier Secara Klasikal Bagi Siswa Kelas XI SMK Mikael Surakarta …………

  61

  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

  Lampiran 1 : Kuesioner Masalah-Masalah Karier (ujicoba) …………………………………

  70 Lampiran 2 : Tabulasi Skor Data Ujicoba ……………

  76 Lampiran 3 : Reliabilitas Ujicoba……………………..

  82 Lampiran 4 : Kuesioner Masalah-Masalah Karier (final)

  85 Lampiran 5 : Tabulasi Skor Penelitian …………….

  90 Lampiran 6 : Reliabilitas Penelitian ……………….. 105 Lampiran 7 : Surat Ijin Ujicoba Alat Penelitian …… 111 Lampiran 8 : Surat Ijin Penelitian …………………. 112 Lampiran 9 : Surat Pemberian Ijin Penelitian ……… 113 Lampiran 10 : Surat Keterangan Penelitian ………… 114

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

  penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional dari istilah-istilah pokok yang digunakan dalam penelitian ini.

A. Latar Belakang Masalah

  Setiap remaja memiliki tugas perkembangan dalam hidupnya. Salah satu tugas perkembangan yang perlu dilakukan oleh remaja adalah memilih dan mempersiapkan diri untuk lapangan pekerjaan (Havigrust dalam Santrock, 2002 ). Remaja perlu memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dirinya dan mempersiapkan diri dengan memiliki pengetahuan dan menguasai keterampilan yang diperlukan untuk memasuki pekerjaan (Yusuf, 2009). Persiapan dalam bidang pengetahuan dan penguasaan keterampilan tentu dirasakan dan dilaksanakan oleh para siswa di sekolah menengah kejuruan. Para siswa tentu berharap, mereka akan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan sesudah mereka lulus.

  Siti Rahayu & Monks (2006) mengungkapkan bahwa masa remaja sering disebut adolensensi yang berarti menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa. Para remaja yang berstatus sebagai siswa SMK rata-rata memiliki rentang usia antara 15-18 tahun. Mereka berada pada masa remaja pertengahan. Pada masa ini

   

  mereka belajar untuk semakin memahami dirinya dan memupuk rasa percaya diri (Santrock, 2002).

  Hurlock (2004) beranggapan bahwa pada rentang usia 15-18 remaja mengalami masa yang sering disebut dengan “masa bermasalah”. Mereka sering bermasalah dengan orang lain dan juga dengan diri mereka sendiri. Salah satu masalah yang dialami adalah masalah dalam pemilihan karier. Masalah karier dirasakan oleh para siswa di Sekolah Menengah Kejuruan karena saat menempuh pendidikan di SMK mereka diharapkan untuk segera memilih dan menetapkan karier yang akan mereka jalani. Di usia yang relatif masih muda mereka diminta untuk mengambil keputusan yang nantinya akan berpengaruh bagi masa depan mereka yaitu apakah mereka akan bekerja ataukah melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi.

  Sesuai dengan definisi dari sekolah menengah kejuruan yang berorientasi pada persiapan peserta didik untuk memasuki lapangan pekerjaan, sekolah pun mempersiapkan anak didik mereka melalui berbagai macam teori dan praktek yang perlu dilakukan agar siswa dapat menentukan karier yang akan mereka pilih dan jalani. Pihak sekolah berharap saat para siswa menjalani masa sekolah mereka dapat mengetahui karier yang akan mereka pilih dan menentukan pilihan kariernya. Setelah lulus, para siswa diharapkan bisa segera bekerja di berbagai bidang pekerjaan seperti di bidang industri, instansi pemerintah, berwiraswasta ataupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

   

  Pada saat siswa menjalani pendidikan di SMK muncul berbagai pertanyaan mengenai karier, seperti: Bagaimana saya mendapat pekerjaan yang sesuai? Bagaimana saya menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang akan saya jalani? Bagaimana saya menyiapkan diri saya untuk masa depan saya? Pertanyaan- pertanyaan demikian menunjukkan adanya masalah karier pada diri siswa (Depdikbud, 1984).

  Para siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta merupakan sekelompok remaja yang rentan terhadap permasalahan dalam hal merencanakan dan memilih karier karena selama mereka menjalani pendidikan di SMK mereka memiliki kewajiban untuk menentukan pilihan bekerja ataukah melanjutkan pendidikan.

  Apabila mereka memilih untuk bekerja mereka diharuskan untuk memiliki keterampilan dan keahlian dalam bidang tertentu. Keharusan untuk memiliki keterampilan dan keahlian dalam bidang tertentu akan berpengaruh saat mereka akan menentukan pilihan karier dan menjalani karier tersebut. Semakin mereka menguasai keterampilan yang relevan, semakin mereka siap dan yakin dalam menentukan pilihan kariernya. Tetapi bila mereka merasa tidak siap dan tidak yakin dengan kemampuan dan keahlian yang mereka miliki, akan semakin sulitlah mereka dalam menentukan pilihan kariernya.

  Penulis sempat berdialog dengan beberapa siswa kelas XI tahun ajaran 2009/2010 dan terungkap bahwa mereka kurang merasa percaya diri dengan jurusan yang sedang mereka ambil. Penulis berpendapat bahwa rasa kurang percaya diri itu

    mungkin muncul antara lain karena siswa belum memahami potensinya dengan tepat.

  Terungkap juga bahwa mereka mengalami kebingungan dalam menentukan pilihan karier. Dan ada yang menyatakan bahwa mereka kurang mendapat informasi mengenai gambaran pekerjaan yang akan mereka lakukan, gambaran upah yang akan mereka dapatkan dan gambaran lingkungan pekerjaan yang ingin mereka jalani.

  Salah satu guru mengungkapkan bahwa secara akademik dan kemampuan bidang teknik industri, para lulusan dari SMK St. Mikael Surakarta sebenarnya sudah memiliki bekal yang memadai untuk terjun ke dunia kerja. Tetapi, kemampuan berkomunikasi, rasa tanggung jawab dan kedisiplinan lulusan rasa-rasanya masih kurang. Tampaknya kemampuan untuk menjalin komunikasi, sikap disiplin dan rasa tanggungjawab siswa masih perlu ditingkatkan. Menurut pendapat penulis, kurangnya kemampuan berkomunikasi, kurangnya rasa disiplin dan tanggung jawab merupakan masalah karier karena bila mereka tidak memiliki kemampuan tersebut, mereka tidak akan dapat menjalani pilihan kariernya secara optimal. Mungkin saja pada saat menempuh pendidikan di SMK mereka kurang mendapatkan bimbingan dalam kemampuan berkomunikasi, dan kesadaran untuk bertanggung jawab dan disiplin boleh jadi belum sungguh-sungguh diolah. Terdapat kemungkinan, ketika para siswa sudah mulai bekerja mereka merasa bebas dan terlepas dari segala peraturan yang ada, sehingga rasa tanggung jawab dan kedisiplinan yang sudah dibina selama menjalani pendidikan di SMK luntur sedikit demi sedikit.

   

  Menurut Donald (dalam Sukardi, 1987:18) istilah karier menunjuk pada proses yang dilalui orang sepanjang hidupnya, yang berhubungan dengan jenis atau bidang pekerjaan tertentu. Agar proses memilih dan menentukan lapangan pekerjaan dapat dilalui dengan baik, diperlukan persiapan yang matang dan terencana sehingga siswa dapat memilih karier yang benar-benar cocok dan sesuai dengan kondisi dirinya. Selama menjalani masa persiapan perencanaan karier para siswa perlu dibantu oleh pihak-pihak lain seperti guru kelas, guru pembimbing dan juga orang tua untuk mengarahkan siswa pada pilihan karier yang tepat. Dengan adanya persiapan yang matang diperkecil kemungkinan munculnya masalah karier.

  Penulis ingin mengungkap masalah-masalah karier yang dialami oleh para siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Mengungkap masalah-masalah karier yang dialami para siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta penulis menganggap penting karena dengan mengetahui masalah-masalah karier yang dihadapi oleh para siswa, para guru mata pelajaran dan guru BK khususnya dapat memberikan bantuan yang sesuai. Salah satu bantuan yang dapat diberikan oleh guru BK adalah dengan menyajikan topik-topik bimbingan karier yang relevan dengan masalah siswa.

   

  B. Rumusan Masalah

  Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut:

  1. Masalah-masalah karier manakah yang dialami oleh siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011?

  2. Topik bimbingan karier secara klasikal manakah yang sesuai untuk siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta?

  C. Tujuan Penelitian

  Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Mengetahui masalah-masalah karier yang dialami oleh siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011

  2. Menyusun topik bimbingan secara klasikal yang relevan untuk siswa kelas

  XI SMK St. Mikael Surakarta

  D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

  1. Peneliti Peneliti dapat mengetahui berbagai macam permasalahan karier yang dihadapi oleh siswa SMK sehingga dapat turut membantu siswa melalui usulan topik-topik bimbingan karier yang dapat diberikan oleh guru BK di

   

  sekolah yang bersangkutan. Peneliti dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang karier.

  2. Guru BK Guru BK dapat merencanakan dan melaksanakan layanan bimbingan yang cocok dan sesuai dengan masalah karier siswa, sehingga siswa benar- benar merasa terbantu dalam penyelesaian masalah karier mereka.

  3. Guru Mata Pelajaran Guru mata pelajaran dapat mengetahui keadaan siswa, sehingga dapat turut membantu dan mendampingi siswa melalui pembelajaran di kelas.

E. Batasan Istilah

  1. Masalah Masalah adalah suatu keadaan negatif yang dialami seperti yang dimaksudkan dalam butir-butir kuesioner yang digunakan.

  2. Karier Karier adalah suatu proses yang dilalui orang sepanjang hidupnya, yang berhubungan dengan persiapan dan penyesuaian yang relevan untuk jenis pekerjaan atau bidang pekerjaan yang ingin dimasuki.

  3. Masalah karier Masalah karier adalah suatu keadaan negatif yang dialami dalam rangka mempersiapkan diri untuk memilih jenis pekerjaan atau bidang pekerjaan,

   

  yang mencakup pemahaman diri, nilai-nilai hidup, pemahaman lingkungan, dan perencanaan masa depan seperti yang dimaksudkan dalam butir-butir kuesioner yang digunakan.

  4. Bimbingan karier Bimbingan karier adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri, dalam memilih lapangan pekerjaan atau profesi tertentu, dalam menghadapi dunia pekerjaan dan dalam membekali diri supaya siap memangku jabatan yang dicita-citakan.

  5. Bimbingan karier secara klasikal Bimbingan karier secara klasikal adalah bimbingan yang diberikan kepada peserta didik dalam satu kelas untuk mempersiapkan diri dalam memilih lapangan pekerjaan atau profesi tertentu, dalam menghadapi dunia pekerjaan dan dalam membekali diri supaya siap memangku jabatan yang dicita-citakan.

  6. Siswa kelas XI SMK St Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011 Siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011 adalah siswa kelas XI yang bersekolah di SMK ST Mikael Surakarta pada tahun ajaran 2010/2011. Para siswa tersebut berusia antara 15-18 tahun.

       

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi penjelasan tentang karakteristik SMK, perkembangan karier siswa SMK, masalah karier siswa SMK, bimbingan karier di SMK. A. Karakteristik Sekolah Menengah Kejuruan

  1. Tujuan Pendidikan Pendidikan kejuruan disebut juga sebagai “jembatan antara manusia dan pekerjaan” (Manrihu, 1988). Sebutan tersebut layak diberikan kepada SMK karena SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan dan keahlian, sehingga lulusannya dapat mengembangkan kinerjanya apabila terjun dalam dunia kerja. Nolker (1983:80) menyebutkan bahwa tujuan pendidikan SMK adalah membimbing siswa agar menjadi orang yang mampu berpikir mandiri serta mampu mengambil keputusan, serta dapat menjadi pribadi yang berbudi dan berperasaan, memiliki harga diri, dan mencintai profesi.

  Sedangkan Wenrich dan Wenrich (1974:63) menyebutkan bahwa tujuan pendidikan kejuruan antara lain menghasilkan tenaga kerja yang diperlukan oleh masyarakat, meningkatkan pilihan pekerjaan yang dapat diperoleh oleh setiap peserta didik, memberikan motivasi kerja kepada peserta didik untuk menerapkan berbagai pengetahuan yang diperolehnya.

  Dalam UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik dapat bekerja dalam bidang tertentu (Majalah Pendidikan “DIDIK”, 2010:6). Dari tujuan pendidikan kejuruan tersebut dapat disimpulkan bahwa di samping mengemban tugas pendidikan secara umum, pendidikan kejuruan mengemban misi khusus, yaitu memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk memasuki lapangan kerja dan sekaligus menghasilkan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan oleh masyarakat.

  2. Kegiatan Belajar Mengajar di SMK Kegiatan belajar mengajar di SMK pada umumnya lebih berfokus pada penguasaan kemampuan siswa dalam melakukan suatu jenis pekerjaan tertentu. Penguasaan kemampuan tersebut diberikan baik itu dalam bentuk teori maupun praktek. Sebagian besar waktu belajar siswa di SMK menuntut mereka untuk berada di laboratorium (praktek) untuk memperoleh pengalaman kejuruan yang menuntut banyaknya tenaga dan pikiran yang dikeluarkan (Hamalik, 1990).

  Proses belajar yang diselenggarakan di SMK mewajibkan siswa untuk melakukan kerja praktek di bawah pengawasan pengajar yang terdidik (Nolker, 1983:111). SMK St. Mikael Surakarta menggunakan Kurikulum Nasional 2004 (KBK) dan KTSP (kurikulum sekolah).

  Kurikulum sekolah (KTSP) untuk mata pelajaran normatif dan adaptif diambil dari Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), sedangkan untuk mata pelajaran produktif menggunakan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) sesuai dengan program studinya.

  Penyusunan kurikulum disusun oleh tim khusus pengembang kurikulum dan guru mata pelajaran serta melibatkan pihak industri pasangan. Penyusunan kurikulum ini dilakukan terutama untuk mata pelajaran produktif. Evaluasi kurikulum dilakukan oleh guru mata pelajaran. Aspek-aspek yang dinilai meliputi pencapaian standar kompetensi, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) serta alokasi waktunya. Evaluasi ini dilakukan tiap tahun dan hasil evaluasi digunakan untuk perbaikan kurikulum berikutnya. Dengan demikian kurikulum yang digunakan akan selalu mengikuti perkembangan jaman

     dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

  Dalam Buku Pedoman Siswa SMK St. Mikael Surakarta (2010) dijelaskan bahwa SMK St. Mikael Surakarta menggunakan dua cara pembelajaran yaitu pembelajaran teori dan pembelajaran praktik. Pembelajaran teori dilakukan secara klasikal di dalam kelas dengan

    menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa. Di SMK St. Mikael Surakarta pembelajaran mata pelajaran praktek menggunakan pendekatan production based education training (PBET).

  Pembelajaran ini dilakukan di unit produksi. Sistem ini memadukan praktik dan produksi sehingga dapat memberikan pengalaman produksi dan aplikasi serta nilai-nilai kerja bagi peserta didik. Sistem ini didukung oleh unit produksi dengan menerapkan sistem blok secara penuh (total

  block system) dengan dua shift praktik melalui pengaturan siklus antara praktek dan teori sehingga pengaturannya menjadi 1 minggu praktik dan 1 minggu teori.

  3. Kendala yang Dimiliki oleh SMK SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan dan keahlian, sehingga lulusannya dapat mempraktikan kemampuannya apabila terjun dalam dunia kerja. Menjadi lembaga pendidikan yang dapat menciptakan lulusan yang benar- benar memiliki keahlian bukanlah hal mudah. Pada bagian ini akan dijelaskan tiga kendala yang dialami oleh sekolah berkaitan dengan proses pembelajaran dan penyaluran para siswa yang sudah lulus.

  Salah satu kendala yang dimiliki oleh SMK adalah kurangnya tenaga pelaksana terutama para guru yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan jenis keahlian. Sedikitnya tenaga guru yang memiliki kompetensi di bidang keahlian tertentu dapat berpengaruh pada menurunnya kualitas lulusan dari sekolah yang bersangkutan. Penurunan kualitas ini disebabkan karena kurangnya tenaga pendidik yang benar- benar memiliki kompetensi di bidangnya.

  Kendala yang lainnya adalah banyaknya guru yang mengajar di lebih dari satu sekolah. Kondisi ini membuat guru yang bersangkutan menjadi kurang dapat memperhatikan dan memahami murid-muridnya secara lebih dekat lagi. Padahal perhatian dari guru mutlak diperlukan oleh para murid karena dengan cara itulah guru bisa lebih mengenal dan memahami apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari siswa sendiri.

  Bila guru mengajar di banyak sekolah, tentu saja akan lebih banyak lagi murid yang harus diperhatikan.

  Pemerintah telah berupaya untuk mengajak orang tua untuk mendaftarkan anak-anaknya ke SMK. Ajakan ini memang diterima oleh masyarakat. Para orang tua memiliki keinginan untuk memasukan anak- anaknya ke SMK yang sekarang bermunculan. Namun masih terdapat keraguan di dalam diri banyak orang tua. Keraguan dari orang tua inilah yang juga menjadikan kendala tersendiri bagi SMK untuk menjaring lebih banyak lagi lulusan dari SMP untuk masuk ke SMK. Keraguan yang dirasakan oleh orang tua bila memasukkan anaknya ke SMK tercermin melalui munculnya pendapat bahwa bila menempuh pendidikan di SMK anaknya tidak akan mendapat nilai yang maksimal dan tidak akan dapat berprestasi secara optimal. Pendapat itu muncul karena menurut pandangan para orang tua sekolah di SMA jauh lebih baik dari pada di SMK. Selain itu para orang tua juga belum terlalu mengetahui lebih dalam tentang SMK. Para orang tua beranggapan bahwa lulusan SMK hanya mempersiapkan anak-anak mereka sebagai tenaga ahli madya yang dinilai pengembangan kariernya kurang (Majalah Pendidikan”Didik”, 2010) sehingga mereka lebih suka bila anak-anaknya melanjutkan pendidikan ke akademi ataupun ke universitas setamat SMA.

  Adanya kendala yang dialami oleh SMK membuat SMK harus berjuang untuk tetap memberikan yang terbaik bagi para siswanya, baik itu dari segi kualitas pendidik, proses pembelajaran, maupun fasilitas. Dengan adanya peningkatan dari segi pendidik, proses pembelajaran dan fasilitas akan semakin diperkecil kemungkinan munculnya kendala yang dapat mengganggu siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan mengalami masalah karier selama di SMK. Diharapkan semakin kecil kendala yang dialami oleh SMK, akan semakin matang pemilihan karier yang dialami oleh para siswa.

B. Perkembangan Karier Siswa SMK

  1. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perkembangan Karier Perkembangan karier selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam buku Bimbingan Karier di Sekolah-Sekolah, Sukardi (1987:44) mengungkapkan bahwa terdapat dua faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan karier, yaitu faktor yang bersumber pada diri individu dan faktor sosial.

  Faktor-faktor yang bersumber pada diri individu antara lain sebagai berikut: a. Kemampuan intelegensi Binet (dalam Winkel, 2004) intelegensi adalah kemampuan untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan obyektif. Kemampuan intelegensi yang dimiliki oleh tiap individu biasanya berbeda. Secara luas diakui bahwa terdapat perbedaan dalam kecepatan dan kesempurnaan individu dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi. Orang yang memiliki taraf intelegensi yang lebih tinggi lebih cepat memecahkan persoalan bila dibandingkan dengan orang yang memiliki taraf intelegensi lebih rendah. Kemampuan intelegensi memegang peranan penting, dan harus dipertimbangan dalam memasuki suatu pekerjaan.

  b. Bakat Bakat merupakan suatu kondisi yang dimiliki individu yang memungkinkan individu untuk berkembang pada masa mendatang. Bakat merupakan suatu kemampuan yang menonjol di suatu bidang usaha kognitif, bidang keterampilan atau kesenian (Winkel, 2004). Bakat-bakat dapat diketahui melalui tes bakat yang biasanya diadakan oleh pihak sekolah. Bakat-bakat yang perlu diukur antara lain: penalaran verbal, kemampuan angka, penalaran abstrak, tilikan ruang, penalaran mekanis, kecepatan dan ketelitian klerikal, pemakaian bahasa, bakat skolastik. Bakat seseorang perlu diketahui agar pihak sekolah dapat memberikan bimbingan yang sesuai dengan bakat anak. Dengan memberikan bimbingan yang sesuai akan dipermudahlah pihak sekolah dalam memprediksi dan mengarahkan pilihan karier para murid. Program bimbingan yang dilakukan di sekolah dapat membantu siswa untuk mengetahui bakat-bakatnya.

  c. Minat Minat adalah kecenderungan yang agak menetap pada seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam kegiatan yang berkaitan dengan bidang itu. Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu pekerjaan. Memiliki minat saja tidak menjamin orang akan berhasil baik dalam bidang jabatan yang dimasuki, karena harus dilihat pula bekal kualifikasinya yang menyangkut taraf intelegensi dan profil kemampuan khusus.

  Orang yang berminat, tetapi tidak memenuhi tuntutan kualifikasi dalam hal taraf intelegensi dan profil kemampuan kemampuan khusus, kiranya tidak dapat diharapkan akan berhasil baik. Sebaliknya, orang yang memenuhi kualifikasi dalam hal tertentu, masih dapat diharapkan cukup berhasil meskipun tidak begitu berminat.

  Keadaan yang paling baik ialah bila orang berminat dan memiliki bekal kualifikasi yang sesuai (Winkel, 2004: 651).

  Menurut pendapat Strong (Winkel, 2004: 650), minat masih akan mengalami perubahan antara umur 15-20 tahun, dan akan menjadi lebih stabil antara umur 20-25 tahun. Minat tersebut tidak akan berubah banyak setelah seseorang mencapai kedewasaan.

  d. Sifat-sifat Sifat merupakan ciri-ciri kepribadian yang memberikan corak khas pada seseorang seperti riang gembira, ramah, halus, teliti, terbuka, dan lain-lain.

  Biasanya, orang akan kurang cocok untuk memegang suatu jabatan tertentu karena dalam dirinya terdapat sifat-sifat yang kurang mendukung dirinya untuk bekerja di bidang yang bersangkutan. Setiap orang memiliki kombinasi dari sifat baik yang mendukung dalam bekerja dan sifat yang kurang baik yang menghambat dalam bekerja. Selama masa remaja semua sifat belumlah terbentuk secara paten. Sifat dalam diri remaja yang kurang baik masih dapat mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya umur dan kedewasaan remaja itu sendiri (Winkel, 2004 :652).

  e. Nilai-Nilai Sukardi (1987:47) menjelaskan bahwa nilai adalah sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Nilai-nilai bagi manusia dipergunakan sebagai patokan dalam melakukan tindakan. Nilai-nilai yang diyakini oleh seseorang memegang peranan yang penting dalam keseluruhan perilaku seseorang dan mempengaruhi seluruh harapan atau aspirasinya, termasuk bidang pekerjaan yang akan ditekuni. Nilai-nilai yang dianut oleh individu berpengaruh terhadap prestasi dalam pekerjaan. Individu yang memiliki nilai moral yang tinggi akan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi pula dalam pekerjaannya.

  f. Pengetahuan Pengetahuan merupakan informasi yang dimiliki oleh sesorang antara lain tentang bidang-bidang pekerjaan dan tentang diri sendiri. Pengetahuan yang berhubungan dengan bidang pekerjaan misalnya: persyaratan dalam melamar pekerjaan, gaji yang diterima, hak dan kewajiban selama bekerja, dan gambaran lingkungan pekerjaan yang akan dihadapi. Pengetahuan tentang diri sendiri meliputi antara lain: taraf intelegensi, kemampuan khusus, nilai-nilai kehidupan, minat dan sifat kepribadian. Dengan bertambahnya umur dan pengalaman hidup, orang akan mengenal diri sendiri secara lebih akurat dan lebih menyadari keterbatasannya. g. Keadaan Jasmani Keadaan jasmani yaitu ciri-ciri fisik yang dimiliki oleh seseorang seperti tinggi badan, ketajaman penglihatan, pendengaran, dan jenis kelamin. Hampir semua pekerjaan yang ada membutuhkan kondisi fisik yang lengkap dan dapat digunakan secara optimal.

  Selain faktor yang terdapat dalam diri individu, terdapat juga faktor sosial yang terdiri dari kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok primer diwarnai oleh bentuk-bentuk hubungan yang bersifat pribadi, akrab, dan terjadi secara terus menerus. Keluarga terutama orang tua merupakan lingkungan yang memberikan pengalaman sosial yang pertama pada anak. Orang tua ikut berperan dalam menentukan arah pemilihan karir anak remajanya, walaupun pada akhirnya keberhasilan dalam menjalankan karir sangat tergantung pada kecakapan dan keprofesionalan siswa yang menjalaninya.

  Kelompok sekunder didasarkan atas kepentingan- kepentingan tertentu yang mewarnai aktivitas, gerak-gerik kelompok. Keberadaan dan aktivitas kelompok sekunder ini tidak tergantung pada hubungan pribadi secara akrab meskipun hubungan antar anggota tetap akrab. Kelompok ini memiliki keinginan untuk mencapai tujuan tertentu dalam masyarakat secara bersama-sama.

Dokumen yang terkait

Analisis faktor kemampuan perencanaan karier siswa SMA(studi deskriptif pada siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu kelas XII tahun ajaran 2016/2017 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan karier).

0 0 120

Kematangan karier siswa SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta : studi deskriptif tingkat kematangan karier pada siswa kelas XII SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan karier.

0 1 139

Dominasi gaya belajar siswa kelas XI SMA Santo Mikael Sleman tahun ajaran 2012/2013 yang berprestasi belajar rendah dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar.

0 1 89

Survai masalah-masalah yang banyak dialami oleh siswa-siswi kelas V SD Kanisius Baciro Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 158

Masalah-masalah yang secara intens dialami oleh siswa-siswi kelas VII SMP Santa Maria Banjarmasin tahun ajaran 2007/2008 dan suatu usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 154

Deskripsi kesulitan belajar yang dialami oleh mayoritas siswa kelas VIII SMP Negeri Mulyodadi Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 68

Deskripsi masalah-masalah yang secara intens dialami oleh siswa-siswi kelas V SD Karangturi Semarang tahun ajaran 2006/2007 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 142

Deskripsi masalah-masalah belajar yang dialami oleh siswi-siswi kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 dan implikasinya terhadap topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 119

Deskripsi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh para siswa kelas XI SMA Bruderan Purworejo tahun pelajaran 2009/2010 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 91

Deskripsi tingkat kecerdasan interpersonal para siswa kelas XI SMA Bruderan Purworejo tahun ajaran 2009/2010 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan kelompok - USD Repository

0 0 175