Hubungan antara karakteristik sosio-demografi terhadap tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan penggunaan antibiotika tanpa resep di kalangan masyarakat Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah - USD Repository
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SOSIO-DEMOGRAFI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA TANPA RESEP DI KALANGAN
MASYARAKAT DESA BANTIR, KECAMATAN CANDIROTO,
KABUPATEN TEMANGGUNG, JAWA TENGAH
SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Swaseli WaskitajaniNIM : 108114178
FAKULTAS FARMASI
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SOSIO-DEMOGRAFI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA TANPA RESEP DI KALANGAN
MASYARAKAT DESA BANTIR, KECAMATAN CANDIROTO,
KABUPATEN TEMANGGUNG, JAWA TENGAH
SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Swaseli WaskitajaniNIM : 108114178
FAKULTAS FARMASI
Persetujuan Pembimbing HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SOSIO-DEMOGRAFI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA TANPA RESEP DI KALANGAN MASYARAKAT DESA BANTIR, KECAMATAN CANDIROTO, KABUPATEN TEMANGGUNG, JAWA TENGAH Skripsi yang diajukan oleh: Swaseli Waskitajani
NIM : 108114178 telah disetujui oleh Pembimbing Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. tanggal : ...................................
Pengesahan Skripsi Berjudul:
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SOSIO-DEMOGRAFI
TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA TANPA RESEP DI KALANGAN
MASYARAKAT DESA BANTIR, KECAMATAN CANDIROTO,
KABUPATEN TEMANGGUNG, JAWA TENGAH
Oleh:
Swaseli Waskitajani
NIM : 108114178
Dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal: 6 Agustus 2014
Mengetahui Fakultas Farmasi Universitas Sanata DharmaDekan Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt.
Panitia Penguji Tanda tangan 1. Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. ......................
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Ketika masa lalumu buruk dan tidak ada mesin waktu untuk kembali dan memperbaikinya, iklaskan dan lepaskan masa lalumu karena kamu punya waktu saat ini untuk membuat masa depanmu menjadi lebih baik” (R. Eka A. S)
Karyaku kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus Kristus Ibu dan Bapak Elwas Ajiwiraka
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasisawa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Swaseli Waskitajani Nomor mahasiswa : 108114178Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma yang berjudul :
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SOSIO-DEMOGRAFI
TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN
PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA TANPA RESEP DI KALANGAN
MASYARAKAT DESA BANTIR, KECAMATAN CANDIROTO,
KABUPATEN TEMANGGUNG, JAWA TENGAH
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 6 Agustus 2014 Yang menyatakan
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.Apabila dikemudian hari ditemukan indikasi plagiarism dalam naskah
ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.Yogyakarta, 6 Agustus 2014 Penulis Swaseli Waskitajani
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atasbimbingan, rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Hubungan antara Karakteristik Sosio-Demografi terhadap Tingkat
Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Penggunaan Antibiotika Tanpa Resep di
Kalangan Masyarakat Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten
Temanggung, Jawa Tengah”. Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk
menyelesaikan pendidikan pada program studi Farmasi Universitas Sanata
Dharma.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini telah mendapatkan
dukungan, bimbingan serta bantuan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-
besarnya kepada :1. Aris Widayati, Msi., Ph.D., Apt. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Aris Widayati, Msi., Ph.D., Apt. selaku dosen pembimbing yang setia dan sabar dalam membantu dan membimbing penyelesaian skripsi
3. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt dan Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. Selaku
dosen penguji yang membantu dalam menyempurnakan skripsi ini
4. Responden yang memberikan kontribusi di dalam penelitian ini
7. Eva Ekayanti Pala, Rinda Meita Pangastuti, Sagung Intan Kartika Wardhana, Realita Rosada, Renny Hidayah, Rahadhian Eka Adhi Saputra yang memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu Penulis menyadari bahwa apa yang penulis tulis dalam skripsi ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
sehingga skripsi ini menjadi lebih baik. Semoga apa yang penulis tuliskan dapat
berguna bagi semua pihak yang membutuhkan.Penulis
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................. iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv PERNYATAAN PUBLIKASI ............................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi PRAKATA .............................................................................................. vii DAFTAR ISI ........................................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi
INTISARI ............................................................................................... xvii .............................................................................................. xviii ABSTRACT BAB I PENGANTAR .............................................................................
1 A. Latar Belakang................................................................................
1 1. Permasalahan ............................................................................
4 2. Keaslian penelitian ...................................................................
5 3. Manfaat penelitian ....................................................................
6
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA .....................................................
9 A. Karakteristik Sosio-Demografi ......................................................
9 B. Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan ................................................
11 C. Antibiotika .....................................................................................
16 D. Landasan Teori ...............................................................................
23 E. Hipotesis .........................................................................................
25 BAB III METODE PENELITIAN .........................................................
26 A. Jenis dan Rancangan Penelitian .....................................................
26 B. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ................................
26 1. Variabel .....................................................................................
26 2. Definisi operasional ..................................................................
27 C. Populasi, Subjek dan Kriteria Inklusi Penelitian ............................
31 D. Teknik Sampling dan Besar Sampel ..............................................
31 E. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................
33 F. Instrumen Penelitian .......................................................................
34 G. Tata Cara Penelitian .......................................................................
34 1. Perijinan ....................................................................................
34 2. Penelusuran data populasi .......................................................
34 3. Pembuatan kuesioner ...............................................................
35 H. Tata Cara Analisis Hasil ...............................................................
38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................
41 A. Karakteristik Sosio-Demografi ......................................................
41 1. Umur responden ........................................................................
41 2. Jenis kelamin responden ...........................................................
42 3. Status perkawinan .....................................................................
43 4. Jenis pekerjaan responden ........................................................
44 5. Pendapatan keluarga .................................................................
45 6. Tingkat pendidikan terakhir responden ....................................
46 B. Tingkat Pengetahuan Mengenai Antibiotika, Sikap dan Tindakan Mengenai Penggunaan Antibiotika Tanpa Resep...........................
47 1. Tingkat pengetahuan mengenai antibiotika .............................
47 2. Sikap mengenai penggunaan antibiotika tanpa resep ...............
52 3. Tindakan mengenai penggunaan antibiotika tanpa resep .........
54 C. Pola Penggunaan Antibiotika Tanpa Resep Responden ................
56 D. Hubungan antara Karakteristik Sosio-Demografi terhadap Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Penggunaan Antibiotika Tanpa Resep ................................................................
56
1. Hubungan karakteristik sosio-demografi dengan tingkat
pengetahuan tentang antibiotika ...............................................
56
2. Hubungan karakteristik sosio-demografi dengan sikap tentang
4. Hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap mengenai
64
penggunaan antibiotika tanpa resep ..........................................
5. Hubungan antara tingkat pengetahuan tanpa resep terhadap
tindakan penggunaan antibiotika tanpa resep ...........................
65
6. Hubungan antara sikap mengenai antibiotika tanpa resep
terhadap tindakan penggunaan antibiotika tanpa resep ............
65 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................
68 A. Kesimpulan ....................................................................................
68 B. Saran ...............................................................................................
69 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
70 LAMPIRAN ............................................................................................
74 BIOGRAFI PENULIS ............................................................................ 146
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel I Daftar Antibiotika yang termasuk dalam Obat WajibApotek No 1 (KepMenKes
No.347/MENKES/SK/VII/1990) ..................................
17 Tabel II Antibiotika yang termasuk dalam OWA (KepMenKes No. 924/Menkes/Per/X/1993) ........................................
18 Tabel III Daftar Antibiotika yang termasuk dalam Obat Wajib Apotek No 3 (KepMenKes No.
19 1176/Menkes/SK/X/1999 ) .........................................
Tabel IV Proporsi rumah tangga yang menyimpan antibiotika
tanpa resep .....................................................................
22 Tabel V Variabel penelitian ........................................................
27 Tabel VI Hasil uji reliabilitas .......................................................
37 Tabel VII Hasil uji normalitas .......................................................
38 Tabel VIII Pengenalan responden tentang antibiotika ....................
48 Tabel IX Jenis antibiotika yang disebutkan responden ................
48 Tabel X Tingkat pengetahuan mengenai antibiotika ...................
52 Tabel XI Sikap responden mengenai penggunaan antibiotika
tanpa resep .....................................................................
53
Tabel XIII Tindakan responden terkait penggunaan antibiotika tanpa resep .....................................................................
55 Tabel XIV Tindakan responden terkait penggunaan antibiotika tanpa resep per responden .............................................
55 Tabel XV Hubungan karakteristik sosio-demografi dengan pengetahuan tentang antibiotika ....................................
56 Tabel XVI Hubungan karakteristik sosio-demografi dengan sikap tentang penggunaan antibiotika tanpa resep ..................
59 Tabel XVII Hubungan karakteristik sosio- demografi dengan tindakan tentang antibiotika tanpa resep .......................
64 Tabel XVIII
Tabulasi silang antara tingkat pengetahuan tentang
antibiotika terhadap sikap mengenai penggunaan
antibiotika tanpa resep ...................................................64 Tabel XIX Tabulasi silang antara tingkat pengetahuan tentang
antibiotika terhadap tindakan mengenai antibiotika
tanpa resep .....................................................................65 Tabel XX Tabulasi silang antara sikap mengenai antibiotika
tanpa resep dengan tindakan mengenai penggunaan
antibiotika tanpa resep ...................................................66
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Bagan antara karakteristik sosio- – demografi,
pengetahuan, sikap, dan tindakan .................................
24 Gambar 2. Cara pembagian pengambilan sampel .........................
31 Gambar 3. Karakteristik sosio- demografi berdasarkan umur ......
41 Gambar 4. Karakteristik sosio-demografi berdasarkan jenis
kelamin .........................................................................
42 Gambar 5. Karakteristik sosio- demografi berdasarkan status
perkawinan ....................................................................
42 Gambar 6. Karakteristik sosio- demografi berdasarkan pekerjaan.
43 Gambar 7. Grafik karakteristik sosio-demografi berdasarkan
pendapatan keluarga .....................................................
44 Gambar 8. Grafik karakteristik sosio-demografi berdasarkan
tingkat pendidikan terakhir .........................................
46 Gambar 9. Grafik persepsi responden tentang cara memperoleh
antibiotika.....................................................................
48 Gambar 10. Grafik pengetahuan tentang antibiotika secara umum.
49 Gambar 11 Hasil hubungan karakteristik sosio-demografi, tingkat
pengetahuan, sikap dan tindakan ...................................
65
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Kuesioner untuk uji bahasa .........................................73 Lampiran 2. Contoh kuesioner uji bahasa yang sudah disi responden ....................................................................
79 Lampiran 3. Hasil expert judgement .............................................
85 Lampiran 4. Hasil uji reliabilitas .....................................................
91 Lampiran 5. Contoh kuesioner yang diisi responden ......................
92 Lampiran 6. Hasil uji kuesioner ...................................................... 101 Lampiran 7. Hasil uji normalitas ..................................................... 115 Lampiran 8. Distribusi karakteristik sosio-demografi, tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan ................................ 116 Lampiran 9. Hasil uji korelasi chi - square ..................................... 124 Lampiran 10. Surat ijin penelitian dari KESBANGPOL Kabupaten
Temanggung ................................................................ 142
INTISARI
Antibiotika merupakan obat keras yang harus dibeli dengan resep dokter.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara karakteristik
sosio-demografi tehadap tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan
antibiotika tanpa resep. Penelitian ini dilakukan di Desa Bantir, Candiroto,
Temanggung, Jawa Tengah.Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross . Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling dengan sectional
kriteria responden berumur diatas 18 tahun. Instrumen penelitian yang digunakan
adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi-square.Hasil penelitian menunjukkan responden berumur 22 sampai 40 tahun
(40,3%), perempuan sebesar 81,1%, menikah sebesar 87,4%, ibu rumah tangga
sebesar 30,8%, pendapatan keluarga <Rp. 300.000,00 perbulan sebesar 61,6% dan
lulus SD sebesar 44,7%. Sebesar 97,5 % responden mempunyai tingkat
pengetahuan yang rendah mengenai antibiotika. Sebanyak 52,8 % responden
memiliki sikap netral mengenai penggunaan antibiotika tanpa resep. Responden
memiliki tindakan netral terkait penggunaan antibiotika tanpa resep (61,6%). Ada
hubungan antara umur dengan sikap mengenai antibiotika tanpa resep. Ada
hubungan antara sikap mengenai antibiotika tanpa resep dengan tindakan
penggunaan antibiotika tanpa resep. Tidak ada hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan sikap maupun tindakan terkait dengan penggunaan
antibiotika tanpa resep.
Kata kunci : Antibiotika, karakteristik sosio-demografi, tingkat pengetahuan,
sikap, tindakan.
ABSTRACT
Antibiotic is a kind of drug that only can be buy with prescribing. Theaim of the study is to identify association between sosio-demografic factor with
knowledge, attitude and practice about nonprescribed antibiotic. This study was
done at Bantir, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah.This study using descriptive analitic design and crossectional approach.
Participant were reqruited using cluster random sampling with criteria more
than 18 year old. Data were collected by the list of questionnaires and chi square
test was used to analize data.Results of the study show participant in this study 22 until 44 year old
(40,3%), woman 81,1%, married 87,4%, house wife 30,8%, family income less
than Rp. 300.000,00 /month 61,6% dan elementary 44,7%. 97,5 % particiopant
had poor knowledge about antibiotic. 52,8% participant had neutral attitude
about using nonprescribed antibiotic. Participant had neutral practice about
nonprescribed antibiotic (61,6%). There is association between age and attitude
about nonprescribed antibiotic. There is association between attitude and
practice about nonprescribed antibiotic. There is not association between
knowledge with attitude and practice about nonprescribed antibiotic.Keywords : Antibiotic, sosio-demographic factor, knowledge, attitude, practice.
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Resistensi antimikroba merupakan salah satu masalah global. Resistensi
antimikroba bukan hanya masalah bagi negara - negara berkembang tetapi juga
negara maju (WHO, 2001). Resistensi yang cukup terkenal yaitu pada bakteri
Staphylococcus aureus yang telah dilaporkan resisten terhadap metisilin.
Presentase dari MRSA (Methicillin-resistant S. Aureus) di Asia cukup tinggi.
Berikut ini presentase MRSA dibeberapa negara Asia yaitu di Taiwan mencapai
60 %, di Hongkong sebesar 70 %, Cina sebesar 20 %, Singapura 60 % dan
Filipina 5% (SENTRY APAC, 2002) Selama 40 tahun terakhir, penggunaan antibiotika secara irasionalmenjadi suatu masalah di Indonesia. Dokter sering meresepkan antibiotika tanpa
mengecek jenis kuman yang mengakibatkan infeksi dengan uji laboratorium
(Anna, 2013).Seperti kita tahu, undang-undang di Indonesia menyebutkan bahwa
antibiotika merupakan golongan obat keras yang tidak bisa didapatkan tanpa
resep. Namun pada kenyataannya antibiotika dapat dijual bebas tanpa resep dokter
di apotek maupun ditoko obat. Bahkan sebagian masyarakat biasa membeli serta
kalangan masyarakat (Anna, 2013). Sebuah studi di Arab Saudi menunjukkan
bahwa 77,6 % antibiotika diberikan dan dapat diterima tanpa resep. Ironisnya
antibiotika ini 90 % digunakan untuk mengobati penyakit dengan gejala ringan
yaitu sakit tenggorokan dan diare (Abdulhak et al., 2011). Widayati, Suryawati,
Crespigny, dan Hiller (2012) dalam penelitiannnya tentang penggunaan
antibiotika sebagai suatu sarana swamedikasi di kota Yogyakarta mengungkapkan
bahwa sebagian besar masyarakat mengkonsumsi antibiotika untuk gejala yang
ringan yaitu batuk, pilek, sakit tenggorokan, demam dan kebanyakan
penggunaannya selama kurang dari 5 hari. Widayati et al. (2012) juga
menyatakan bahwa lebih dari setengah responden penelitiannnya mempunyai
kehendak menggunakan antibiotika tanpa resep sebagai salah satu pilihan untuk
pengobatan mandiri.Berbagai faktor mempengaruhi penggunaan antibiotika tanpa resep di kalangan masyarakat. Faktor
- – faktor tersebut diantaranya adalah faktor sosio-
demografi dan faktor pengetahuan masyarakat tentang antibiotika. Karakter sosio-
demografi mengambarkan tentang perbedaan usia, jenis kelamin, status, daerah
asal, pekerjaan serta tingkat pendidikan. Gambaran sosio-demografi akan
mempengaruhi perilaku dari masyarakat dan outcome dari kesehatan masyarakat
(Gibney, Margetts, Kearney, dan Arab, 2008). Adanya perbedaan karakteristik
sosio - demografi akan menghasilkan perilaku pengobatan yang berbeda-beda,
suatu perilaku terbuka (overt behavior) atau tindakan nyata (Sunaryo, 2004).
Penelitian Al-Dossari (2013) menemukan bahwa orang tua didaerah Saudi Arabia
memiliki tingkat pengetahuan yang kurang mengenai antibiotika untuk URTI
(Upper Repiratory Tract Infection) . Hal ini mengakibatkan adanya kesalahan
dalam tindakan dan sikap yang kurang tepat dalam menggunakan antibiotika
untuk anak-anak. Hanya separuh dari orang tua tersebut yang berkonsultasi
dengan dokter apabila anaknya mengalami URTI (Upper Repiratory Tract
Infection) . Sehingga banyak orang tua yang memiliki sikap yang kurang baik
dalam penggunaan antibiotika tanpa resep. Bahkan kebanyakan orang tua
cenderung menggunakan antibiotika tanpa resep.Desa Bantir merupakan salah satu desa di Kecamatan Candiroto,
Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dengan jumlah penduduk mencapai 2.177
jiwa dan terbagi menjadi 4 RW (rukun warga) serta 14 RT (rukun tetangga). Dari
penelusuran awal, peneliti menemukan adanya beberapa macam antibiotika dan
golongan obat keras lainnya yang dapat dibeli dengan mudah tanpa resep dokter.
Beberapa macam obat seperti metilprednison (biasa disebut SD ijo dalam bahasa
setempat), tetrasiklin dan bahkan ampisilin dapat dijumpai di toko-toko kelontong
desa dan biasa dibeli oleh masyarakat setempat.Berdasarkan hal-hal tersebut peneliti terdorong melakukan penelitian
Tengah. Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran dan informasi awal
mengenai faktor – faktor perilaku penggunaan antibiotika tanpa resep di kalangan
- – masyarakat pedesaan sehingga dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dan upaya upaya perbaikan.
1. Perumusan masalah
a. Bagaimana karakteristik sosio - demografi masyarakat Desa Bantir Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah? b. Bagaimana tingkat pengetahuan tentang antibiotika, sikap dan tindakan mengenai penggunaan antibiotika tanpa resep masyarakat Desa Bantir
Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah?
c. Bagaimana pola penggunaan antibiotika tanpa resep masyarakat Desa Bantir Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah? d. Apakah ada hubungan antara : 1) Karakteristik sosio-demografi dengan tingkat pengetahuan tentang antibiotika? 2) Karakteristik sosio-demografi dengan sikap mengenai penggunaan antibiotika tanpa resep? 3) Karakteristik sosio-demografi dengan tindakan mengenai penggunaan antibiotika tanpa resep?
5) Tingkat pengetahuan tentang antibiotika dengan tindakan mengenai penggunaan antibiotika tanpa resep? 6) Sikap mengenai penggunaan antibiotika tanpa resep dengan tindakan mengenai penggunaan antibiotika tanpa resep?
2. Keaslian penelitian
Penelitian yang mirip dengan ini adalah : a.
Penelitian dengan judul “Hubungan antara Karakteristik Masyarakat dengan Penggunaan Antibiotika yang Diperoleh Secara Bebas di Kota Medan” Djuang (2010). Penelitian Djuang (2010) memfokuskan pada karakteristik sosio - ekonomi dan tingkat pendidikan terakhir. Penelitian Djuang (2010) memiliki lokasi didaerah perkotaan Medan sedangkan penelitian ini dilakukan di lingkup pedesaan.
b. Penelitian dengan judul
“Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Antibiotika dan Penggunaannya di Kalangan Mahasiswa Non Medis Universitas Sumatera Utara” Pulungan (2010). Penelitian Pulungan (2010) memfokuskan pada subjek penelitian yaitu mahasiswa sedangkan penelitian ini menggunakan subjek penelitian masyarakat umum di pedesaan.
c.
Penelitian dengan judul “Self-medication with Antibiotics in Yogyakarta dilingkungan kota sedangkan penelitian ini lebih memfokuskan subjek penelitian dilingkungan pedesaan.
d.
Penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Bahaya Resistensi Antibiotik dengan Perilaku Penggunaan Antibiotik yang Irasional pada Pasien di Puskesmas Rampal Celaket Malang”(Wahyunadi, 2013). Penelitian Wahyunadi (2013) memfokuskan pada tingkat pengetahuan dan perilaku penggunaan antibiotika yang irasional serta bahaya resistensi antibiotika. Penelitian ini lebih memfokuskan pada karakteristik sosio-demografi, tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan tentang antibiotika tanpa resep.
Sejauh pengetahuan penulis, penelitian tentang hubungan antara
karakteristik sosio - demografi, tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan
penggunaan antibiotika tanpa resep dikalangan masyarakat Desa Bantir,
Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah belum pernah
dilakukan.3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu dalam lingkup bidang kefarmasian, kedokteran, dan ilmu kesehatan b. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran tentang penggunaan
antibiotika dimasyarakat yang dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil
langkah dalam rangka upaya perbaikan perilaku kesehatan yang kurang tepat di
masyarakat terkait dengan penggunaan antibiotika tanpa resep.B. Tujuan Penelitian 1.
Tujuan umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara karakteristik sosio
- – demografi terhadap tingkat pengetahuan
tentang antibiotika, sikap mengenai penggunaan antibiotika tanpa resep dan
tindakan penggunaan antibiotika tanpa resep di kalangan masyarakat Desa Bantir,
Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
2. Tujuan khusus
Penelitian ini memiliki tujuan khusus yaitu :
a. Mengidentifikasi karakteristik sosio - demografi masyarakat Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
b. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan tentang antibiotika, sikap, dan tindakan
mengenai antibiotika tanpa resep masyarakat Desa Bantir, Kecamatan
c. Mendeskripsikan pola penggunaan antibiotika tanpa resep dikalangan
masyarakat Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.d. Mengidentifikasi hubungan antara : 1) Karakteristik sosio-demografi dengan tingkat pengetahuan tentang antibiotika. 2) Karakteristik sosio-demografi dengan sikap mengenai penggunaan antibiotika tanpa resep.
3) Karakteristik sosio-demografi dengan tindakan mengenai penggunaan antibiotika tanpa resep.
4) Tingkat pengetahuan tentang antibiotika dengan sikap mengenai penggunaan antibiotika tanpa resep.
5) Tingkat pengetahuan tentang antibiotika dengan tindakan mengenai penggunaan antibiotika tanpa resep.
6) Sikap mengenai penggunaan antibiotika tanpa resep dengan tindakan mengenai penggunaan antibiotika tanpa resep.
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Karakteristik Sosio - Demografi Karakter sosio - demografi mengambarkan tentang perbedaan usia, jenis
kelamin, status, daerah asal, pekerjaan serta tingkat pendidikan. Gambaran sosio-
demografi akan mempengaruhi perilaku dari masyarakat dan outcome dari
kesehatan masyarakat (Gibney dkk., 2008).1. Usia Notoadmojo (2012) menyebutkan seiring dengan bertambahnya umur
maka proses perkembangan mental pada seseorang akan semakin baik. Tetapi
pada umur tertentu perkembangan mental tersebut tidak cepat seperti pada
manusia dengan umur belasan. Bertambahnya umur seseorang dapat
mempengaruhi bertambahnya tingkat pengetahuan tetapi pada umur-umur tertentu
kemampuan seseorang untuk mengingat serta menerima suatu pengetahuan baru
akan berkurang. Suparlan (1995) menyebutkan bahwa semakin tua umur
seseorang, pengalaman yang didapatkan akan semakin banyak pula dan akan
meningkatkan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang.2. Jenis kelamin Jenis kelamin merupakan salah satu variabel penelitian epidemiologi.
Responden perempuan akan lebih peduli terhadap kesehatan dibandingkan dengan
laki-laki.3. Status perkawinan
- – Status perkawinan merupakan salah satu variabel karakteristik sosio
demografi. Status perkawinan adalah salah satu variabel yang penting yang
kemungkinan dapat mempengaruhi perilaku seseorang dan outcome kesehatan
(Gibney dkk., 2008).
4. Tingkat sosial ekonomi Tingkat sosial ekonomi seseorang merupakan variabel signifikan yang
mempengaruhi status kesehatan dan menentukan perilaku kesehatan. Status sosio-
ekonomi yang dimaksudkan adalah variabel tingkat pendidikan, pendapatan
keluarga dan struktur keluarga yang semuanya itu agaknya berpengaruh pada
keyakinan kesehatan, praktik kesehatan (Bastable, 2002).Orang dengan status ekonomi yang tinggi biasanya memiliki tingkat
penghasilan yang tinggi serta memiliki pekerjaan dengan strata yang lebih tinggi
yang dituntut dengan ketrampilan dan profesionalisme yang tinggi pula.
Sebaliknya orang dengan status sosio - ekonomi rendah biasanya memiliki jenis
pekerjaan dengan tingkat penghasilan yang rendah akibatnya beberapa keperluan
seperti biaya kesehatan tidak mampu dipenuhi (Dariyo, 2004).Tingkat ekonomi yang baik akan memungkinkan anggota keluarga untuk
Keadaaan sosial ekonomi akan memegang peranan penting dalam meningkatkan
status kesehatan keluarga. Dengan tingkat penghasilan yang rendah, akan
berdampak pada pengurangan pemanfaatan pelayanan kesehatan karena dayabeli
obat maupun biaya transportasi mengunjungi pusat pelayanaan (Notoadmojo,
2007).5. Tingkat pendidikan terakhir
Tingkat pendidikan akan berpengaruh pada pola pikir dari seseorang
(Azwar, 2007). Hasil penelitian Gaol (2011) juga menemukan bahwa masyarakat
dengan tingkat pendidikan yang tinggi cenderung akan memberikan perilaku
kesehatan yang baik.Kristina, Prabandani, dan Sudjaswadi (2007) menyebutkan bahwa ada
hubungan secara signifikan yang ditunjukkan dalam karakteristik sosio-demografi
yaitu jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan serta tingkat pendapatan
dengan perilaku pengobatan mandiri yang rasional pada masyarakat.B. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris
khususnya mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka (overt
sebelum seseorang mengadopsi perilaku, didalam diri orang tersebut terjadi suatu
proses yang berurutan yaitu :1. Awareness (kesadaran), individu menyadari adanya stimulus.
2. Interest (tertarik), individu mulai tertarik pada stimulus.
3. Evaluation (menimbang-nimbang), individu menimbang-nimbang tentang
baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Pada proses ketiga ini subjek sudah memiliki sikap yang lebih baik lagi.4. Trial (mencoba), individu sudah mulai mencoba perilaku baru.
5. Adoption, individu telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, sikap,
dan kesadarannya terhadap stimulus.Green dalam Notoadmojo (2012) menjelaskan pengetahuan adalah salah
satu faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu :
1. Faktor internal seperti faktor dari dalam diri sendiri misalnya intelegensia,
minat, kondisi fisik.
2. Faktor eksternal merupakan faktor dari luar diri sendiri misalnya keluarga,
masyarakat atau sarana
3. Faktor pendekatan belajar merupakan faktor upaya belajar mislanya strategi
dan metode pembelajaran.Pengukuran tingkat pengetahuan seseorang dapat dikategorikan sebagai
b. Tingkat pengetahuan dikatakan sedang apabila responden dapat menjawab 56%-75% dari seluruh pertanyaan di kuesioner dengan benar.
c.
Tingkat pengetahuan dikatakan rendah apabila responden menjawab kurang dari 56 % dari seluruh pertanyaan di kuesioner dengan benar.
2. Sikap Secord and Backman dalam Notoadmojo (2012) mendefinisikan sikap sebagai : “keteraturan tertentu dalam hal perasaaan (afeksi), pemikiran kognisi dan
predesposisi tindakan konasi seseorang terhadap suatu aspek dilingkungan
seki tarnya”.Sikap seseorang terhadap suatu objek selalu berperanan sebagai perantara
antara responnya dan objek yang bersangkutan. Allport dalam Notoadmojo (2012)
menyebutkan bahwa sikap memiliki beberapa komponen pokok yaitu :1. Kepercayaan, ide, konsep terhadap suatu objek
2. Kecenderungan untuk bertindak 3. Kehidupan emosional maupun suatu evaluasi terhadap suatu objek tertentu.
Menurut Azwar (2007) sikap memiliki ciri ciri sebagai berikut :
a. Sikap merupakan sebuah pemikiran dan perasaan, hasil pemikiran dan
perasaan seseorang atau dapat diartikan sebagai pertimbangan pribadi terhadap objek.
b. Sikap memerlukan orang lain yang akan menjadi acuan. Acuan ini merupakan
faktor penguat sikap untuk melakukan tindakan akan tetapi tetap mengacu
c. Sumber daya yang tersedia merupakan faktor pendukung untuk bersikap
positif atau negatif terhadap suatu objek maupun stimulus tertentu dengan pertimbangan kenbutuhan terhadap individu tersebut.d. Sosial budaya berperan besar dalam memengaruhi pola pikir seseorang untuk bersikap terhadap objek.
Tingkatan dalam sikap menurut Notoadmojo (2012) :
1. Menerima dapat diartikan bahwa subjek dapat menerima serta mau
memperhatikan stimulus yang diberikan oleh objek.
2. Merespon, subjek dapat memberikan jawaban, mengerjakan sesuatu. Hal ini
mengindikasikan sebuah sikap terhadap objek tertentu.
3. Menghargai, subjek dapat mengajak orang lain dalam melakukan respon
terhadap seuatu merupakan indikasi sikap tingkat tiga.
4. Bertanggung jawab, sikap yang paling tinggi adalah dapat bertanggung jawab
atas sesuatu yang dipilih dengan semua resikonya.Sikap dapat diukur dengan menanyakan secara langsung pendapat
maupun pertanyaan responden terhadap sesuatu objek tertentu. Selain itu dapat
dilakukan dengan beberapa pernyataan-pernyataan hipotesis kemudian
menanyakan pendapat responden mengenai pernyataan tersebut (Notoadmojo,
2012).3. Tindakan
Suatu sikap belum tentu terwujud dalam suatu tindakan. Untuk
mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas dan faktor
dukungan (Notoadmojo, 2012).
Menurut Notoadmojo (2012), tindakan memiliki 4 tingkatan yaitu:
1. Persepsi yaitu mengenal serta memiliki objek
2. Respon terpimpin, jika seseorang dapat melakukan tindakan dengan
berururtan3. Mekanisme, seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar