Peningkatan keterampilan komunikasi asertif pada siswa dan siswi kelas XII IPS SMA Dominikus Wonosari tahun ajaran 2013/2014 lewat kegiatan layanan bimbingan klasikal dalam ranah ragam bimbingan pribadi-sosial - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ASERTIF PADA
SISWA DAN SISWI KELAS XII IPS SMA DOMINIKUS
WONOSARI TAHUN AJARAN 2013/2014
LEWAT KEGIATANLAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
DALAM RANAH RAGAM BIMBINGAN
PRIBADI-SOSIAL

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan Konseling

Oleh :
Ghalih Sukmara Jhati

091114039

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSANILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ASERTIF PADA
SISWA DAN SISWI KELAS XII IPS SMA DOMINIKUS

WONOSARI TAHUN AJARAN 2013/2014
LEWAT KEGIATANLAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
DALAM RANAH RAGAM BIMBINGAN
PRIBADI-SOSIAL

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan Konseling

Oleh :
Ghalih Sukmara Jhati
091114039

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSANILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014


iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii
iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


iii

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO
“Hidup Itu Seperti Minum Kopi, Jika Kamu Meminum Kopi
Dengan Cepat Kamu Tidak Akan Merasakan
Kenikmatannya, Namun Dengan CaraMencium Aroma,
Meminum Perlahan, Dan Merasakan Manis, Asam, Pahit
Dari Kopi Itu, Kamu Baru Tahu Kenikmatan Dalam Meminum
Kopi”
(Ghalih Sukmara Jhati)


v

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN

Karya yang jauh dari sempurna ini ku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Bapa-ku di Sorga…

Keluargaku tercinta:
Kedua orangtuaku tercinta, Bapak Slamet Riyanto dan Ibu Tri
Wijayanti
Kakakku tercinta, Yudha Anggara Putra Perdhana

Adikku tercintaa, Herjuno Satrio Wicaksono
Serta kekasihku, Maharani Putri
Teman-temanku BK USD angkatan 2009
Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling

“Semoga kita dapat selalu menjadi terang dan garam bagi dunia ini”

v
vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 06 Maret 2014
Penulis

Ghalih Sukmara Jhati

vi
vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Ghalih

Sukmara
Jhati,
2014.
PENINGKATAN
KETERAMPILANKOMUNIKASI ASERTIF PADA SISWA DAN SISWI
KELAS XII IPS SMA DOMINIKUS WONOSARI TAHUN AJARAN
2013/2014 LEWAT KEGIATANLAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
DALAM RANAH RAGAM BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL. Skripsi.
Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk: Pertama, meningkatkan kemampuan siswa
dan siswi dalam berkomunikasi asertif pada kelas XII SMA Dominikus Wonosari
tahun ajaran 2013/2014 dan Kedua, mengetahui seberapa tinggi peningkatan
kemampuan komunikasi asertif siswa dan siswi melalui layanan bimbingan
klasikal pada kelas XII SMA Dominikus Wonosari tahun ajaran 2013/2014.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindak Bimbingan dan Konseling.subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas
XII IPS SMA Dominikus Wonosari tahun ajaran 2013/2014 berjumlah 18 siswa.
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner. Analisis data

menggunakan uji t yang didahului uji persyaratan analisis, yaitu uji normalitas dan
uji linieritas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam
berkomunikasi secara asertif sebelum bimbingan klasikal menunjukkan bahwa 3
siswa dalam kategori tinggi dengan frekuensi relatif 16,67%, 9 siswa dalam
kategori cukup dengan frekuensi relatif 50%, dan 6 siswa dalam kategori rendah
dengan frekuensi relatif 33,33%. Dapat diinterpretasikan kemampuan siswa dalam
berkomunikasi secara asertif sebelum bimbingan klasikal termasuk dalam kategori
cukup dengan frekuensi relatif 50%. Kemampuan siswa dalam berkomunikasi
secara asertif sesudah bimbingan klasikal menunjukkan bahwa 3 siswa dalam
kategori tinggi dengan frekuensi relatif 16,67%, 10 siswa termasuk dalam kategori
cukup dengan frekuensi relatif 55,56%, dan 5 siswa termasuk dalam kategori
rendah dengan frekuensi relatif 27,56%. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan
siswa dalam berkomunikasi secara asertif sesudah bimbingan klasikal dalam
kategori cukup dengan frekuensi relatif 55,56%. Berdasarkan hasil uji t, ada
perbedaan yang positif dan signifikan kemampuan siswa dalam berkomunikasi
secara asertif sebelum dan sesudah bimbingan klasikal dengan nilai thit yang
diperoleh di atas nilai ttabel yaitu 9,129 > 2,110. Layanan bimbingan pribadi sosial
membantu siswa dalam mencapai keberhasilan dalam hubungan pribadi maupun
sosial yang optimal dan mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

Kata-kata kunci: layanan bimingan klasikal, bimbingan pribadi, bimbingan
sosial, komunikasi, komunikasi asertif

vii
viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE ENHANCEMENT OF ASSERTIVE COMMUNICATION SKILL OF
THE TWELFTH GRADE STUDENTS MAJORING IN SOCIAL STUDIES
AT SMA DOMINIKUS WONOSARI IN 2013/2014 ACADEMIC YEAR
THROUGH CLASSICAL COUNSELLING SERVICE IN
PERSONAL-SOCIAL GUIDANCE
by

Ghalih Sukmara Jhati
Sanata Dharma University
Yogyakarta
This study aims at improving the ability of the students to communicate
assertively for the twelfth grade students at SMA Dominikus Wonosari in 2013/2014
academic year and measuring the improvement of students’ assertive communication
skill through classical counseling services at SMA Dominikus Wonosari in 2013/2014
academic year.
The type of the research used in this study is an action research of guidance
and counseling. The subject in this study is 18 students of the twelfth graders
majoring in social studies at SMA Dominikus Wonosari in 2013/2014 academic year.
The instrument used in this study to collect the data is a questionnaire. The researcher
used the t-test analysis preceded by test requirements, namely normality test and
linearity test as the data analysis.
The results show that the students’ ability to communicate assertively before
classical guidance indicates that 3 students are in high category with relative frequency
of 16.67%, 9 students are in middle category with relative frequency of 50% , and 6
students are in low category with relative frequency of 33.33% . It can be interpreted
that the students’ ability to communicate assertively before classical guidance is
categorized into average category with 50% relative f requency. Then, the students’
ability to communicate assertively after classical guidance indicates that 3 students are
high category with relative frequency of 16.67%, 10 students are in middle category
with relative frequency of 55.56%, and 5 students in low category with relative
frequency of 27.56%. It can be concluded that the students’ ability to communicate
assertively after sufficient guidance classical reached the relative frequency of 55.56 %
and categorized into average category. Based on the results of the t -test, there is a
positive and significant difference in the students’ ability to communicate assertively
before and after the classical counseling with the value obtained above thit table value
9.129 > 2.110. The personal-social guidance service to assist students in achieving social
success in personal and social relationships are optimal and able to solve the problems
encountered.
Key words: classical guidance service, personal counseling, social counsel ing,
communication, assertive communication

viii
ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama

: Ghalih Sukmara Jhati

Nomor Mahasiswa : 091114039
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “PENINGKATAN
KETERAMPILANKOMUNIKASI ASERTIF PADA SISWA DAN SISWI
KELAS XII IPS SMA DOMINIKUS WONOSARI TAHUN AJARAN
2013/2014 LEWAT KEGIATANLAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
DALAM RANAH RAGAM BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL”.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu minta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demkian ini pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal :06 Maret 2014
Yang menyatakan,

Ghalih Sukmara Jhati

ix
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini diajukan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Banyak hambatan dan rintangan yang penulis hadapi dalam penyusunan
skripsi ini. Namun, atas berkat dan rahmat dariNya, keterlibatan dan bantuan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, penulis akhirnya
bisa melaluinya dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis,
antara lain :
1. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan memberikan
kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi ini.
2. Ibu A. Setyandari, S.Pd., S.Psi., P.Si., M.A, selaku sekretaris Program Studi
Bimbingan dan Konseling yang telah membantu dan memberikan kelancaran
dalam proses penyelesaian skripsi ini.
3. IbuDra. Yulia Supriyati, M.Pdselaku dosen pembimbing yang selalu
meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dan ketekunan dalam
membimbing dan mendampingi penulis pada setiap tahap dan seluruh proses
penyusunan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma yang telah mencurahkan ilmunya dengan sepenuh hati
sehingga berguna untuk bekal hidup.

xi x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Sr.M.Krisanti Woro Palupi, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Dominikus
Wonosariyang berkenan menerima dan memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melakukan penelitian.
6. Bapak Drs.b. Agus Winanto, selaku koordinator Bimbingan dan Konseling
SMA Dominikus Wonosari yang bersedia membantu, membimbing, dan
mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian.
7. Seluruh staf Bimbingan dan Konseling SMA Dominikus Wonosariyang
berkenan menerima dan memberikan saran bagi penulis dalam melaksanakan
penelitian.
8. Seluruh siswa dan siswiSMA Dominikus Wonosarikhususnya siswa kelas XII
Tahun Ajaran 2013/2014 atas kebersamaan dan kebahagiaannya saat penulis
melaksanakan penelitian.
9. Ibu Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A., yang selalu memberikan
bimbingan, motivasi, dan kasih sayang kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
10. Bapak Slamet Riyanto dan Ibu Tri Wijayanti, orang tuaku tercinta yang selalu
memberikan doa, nasehat, kasih sayang, perhatian, dukungan, motivasi dan
semangat yang diberikan dengan tulus selama ini.
11. Kakakku Yudha dan adikku Rio atas doa dan dukungannya selama penulisan
skripsi ini.
12. Maharani Putri yang selalu menemani, memberikan motivasi, kesabaran, dan
cinta kasih pada penulis sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.

xiixi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13. Sahabat-sahabat penulis dan teman-teman Bimbingan dan Konseling angkatan
2009, terkhusus untuk Marischa Dwi Hananingsih. Terima kasih atas
semangat, kebersamaan, kebahagiaan.dukungan dan bantuannya dalam proses
penulisan skripsi ini.
14. Mas A. Priyatmoko, atas kesabaran dalam membantu penulis mengurus
administrasi perkuliahan serta penyelesaian skripsi ini.
15. Perpustakaan USD beserta karyawan perpustakaan atas pelayanan pada
penulis selama penulis menyelesaikan studi.
16. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu
penulis masih mengharapkan segala kritik dan saran dari berbagai pihak demi
perbaikan di masa mendatang. Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima
kasih, walaupun penulis menyadari bahwa kata terima kasih jauh lebih kecil
dibandingkan dengan bantuan dan dukungan yang diterima.

Yogyakarta, 06 Maret 2014
Penulis

Ghalih Sukmara Jhati

xiii
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
MOTTO .................................................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ..............................................ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 5
C. Batasan Masalah ............................................................................................ 5
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
E Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7
G. Defisi Operasional ........................................................................................ 7

xiv
xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi Asertif ....................................................................................... 9
B. Bimbingan Pribadi-Sosial ........................................................................... 15
C. Tinjauan Penelitian Yang Relevan .............................................................. 19

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 21
B. Subyek Penelitian ....................................................................................... 22
C. Waktu dan Lokasi ........................................................................................ 22
D. Setting Penelitian ........................................................................................ 22
E. Prosedur Penelitian ..................................................................................... 24
F. Tahapan Penelitian ....................................................................................... 25
G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 28
H. Instrumen Penelitian ................................................................................... 29
I. Validitas dan Reliabilitas .............................................................................. 32
J. Teknik Analisis Data .................................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ....................................................................... 36
B. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................ 37
C. Deskripsi Data Penelitian ............................................................................ 55
D. Pembahasan ................................................................................................ 58
E. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 60

xvxiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................ 61
B. Saran ........................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 64
LAMPIRAN.......................................................................................................... 66

xvi
xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

: Kisi-Kisi Koesioner .................................................................... 30

Tabel 3.2 : Penomeran Item .......................................................................... 31
Tabel 3.3 : Kisi-Kisi Pedoman Observasi ..................................................... 31
Tabel 3.4 : Penggolongan skor ...................................................................... 35
Tabel 4.1 : Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas .............................................. 42
Tabel 4.2 : Hasil PengambilanData Pertama ................................................ 45
Tabel 4.3: Deskripsi Data Penelitian................................................................ 46
Tabel 4.4

: Kategori Data ............................................................................. 47

Tabel 4.5 : Hasil Data Observasi .................................................................. 49
Tabel 4.6 : Kategori Data .............................................................................. 50
Tabel 4.7 : Hasil PengambilanData Kedua ................................................... 53
Tabel 4.8 : Deskripsi Data Penelitian............................................................. 54
Tabel 4.9 : Kategori Data ................................................................................ 55
Tabel 4.10 : Deskripsi Data Antara X1 dengan X2 .......................................... 56
Tabel 4.11 : Deskripsi Data Penelitian............................................................ 56
Tabel 4.12 : Penggolongan DataSebelum Tindakan ........................................ 57
Tabel 4.13 : Penggolongan Data Sesudah Tindakan........................................ 58

xvii
xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Bagan Penelitian Tindakan Model Hopkins .................................... 24

xvii
xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ....................................................................... 66
Lampiran 2. Instrumen Penelitian ....................................................................... 69
Lampiran 3. Tabulasi Data Uji Coba .................................................................. 72
Lampiran 4. Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor ......................................... 79
Lampiran 5. Foto ................................................................................................. 84
Lampiran 6. Blue Print ........................................................................................ 86
Lampiran 7. Panduan Observasi ......................................................................... 91
Lampiran 8. Hasil Perkerjaan Siswa ................................................................... 93

xix
xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalahmakhluk sosial yang dalam hidupnya membutuhkan
orang lain, dan tidak mungkin manusia itu hidup seorang diri tanpa orang lain.
Saling berinteraksi merupakan salah satu cara yang digunakan oleh manusia
untuk membina yang lebih erat dan akrab dengan orang lain. Orang lain yang
dimaksud bisa saja orang tua, saudara, teman, guru, dan lain-lain. Orang lain
berfungsi dan dibutuhkan untuk seluruh aktifitas pengaktualisasian diri.
Aktualisasian diri dengan orang lain dapat berlangsung dengan komunikasi.
Semua manusia memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Ada
beberapa kebutuhan yang dapat dipenuhi melalui komunikasi (Supratiknya,
1995 : 9). Pertama, komunikasi antar pribadi membantu perkembangan
intelektual dan sosial kita. Kedua, identitas atau jati diri kita terbentuk dalam
dan lewat komunikasi dengan orang lain. Ketiga, dalam rangka memahami
realitas di sekeliling kita serta menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian
yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita, kita perlu membandingkannya
dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain tentang realitas yang sama.
Keempat, kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas
komunikasi atau hubungan kita dengan orang lain, lebih-lebih orang-orang
yang merupakan tokoh-tokoh signifikan (significant figure) dalam hidup kita.

1xx

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

Komunikasi yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari seharusnya
sampai ke tingkat hati; diharapkan masing-masing pihak tanggap terhadap
perasaan yang muncul (Supraktiknya,1995: 34). Sehingga diperlukan adanya
kejujuran, keterbukaan, dan saling percaya dalam mengungkapkan pikiran dan
perasaan. Komunikasi yang sampai ke tingkat hati merupakan salah satu
dambaan semua orang. Untuk dapat berkomunikasi sampai tingkat hati
diperlukannya

keterampilan

berkomunikasi

asertif.

Kemampuan

berkomunikasi yang asertif adalah kemampuan yang menunjukkan kesetaraan
dalam hubungan dengan sesama, yang memungkinkan seseorang untuk
bertindak menurut kepentingan sendiri, untuk membela diri sendiri tanpa
kecemasan, untuk mengekspresikan perasaan dengan jujur dan nyaman, dan
untuk mempertahankan hak-hak pribadi tanpa menyangkali hak-hak orang lain
(Alberti & Emmons, 2002: 41-42)
Orang yang asertif adalah orang yang berani bertindak menurut
kepentingannya, berani membela diri sendiri, berani mengungkapkan perasaan
dengan jujur dan nyaman serta berani memperjuangkan hak-hak pribadi tanpa
menyangkali hak-hak orang lain (Alberti & Emmons, 2002: 44). Semakin
mampu orang berkomunikasi secara asertif, semakin berkembanglah
seoraang menjadi pribadi yang utuh dalam berbagai aspek seperti aspek
intelektual, aspek spiritual, aspek sosial-emosional, dan aspek fisik.
Sebaliknya, orang yang kurang asertif dalam komunikasi, akan mengalami
kurang maksimalnya aspek-aspek perkembangan, sehingga seseorang itu
merasa

kurang bebas dalam pengekpresian diri secara utuh, agar dapat

xxi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

menjadi orang yang mampu berkomunikasi asertif seseorang harus selalu
melatih kemampuannya dalam berkomunikasi

asertif dan mendapat

bimbingan dari orang yang lebih tahu dan lebih ahli. Waktu yang tepat untuk
melatih kemampuan dalam berkomunikasi asertif adalah masa-masa remaja,
karena masa remaja merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupan
pribadi-sosial selanjutnya dengan dirinya sendiri maupun dengan masyarakat
sekitar.
Siswa dan siswi di kelas XII IPS SMA Dominikus Wonosari Tahun
Ajaran 2013/2014 adalah termasuk dalam kategori remaja. Masa-masa
seperti ini, biasanya remaja memiliki banyak kebutuhan. Kebutuhan itu
seperti kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan untuk diterima dalam
kelompok, kebutuhan untuk mandiri, kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan
akan pengakuan, dan kebutuhan untuk dihargai. Siswa-siswi atau remaja
akan mendapatkan kebahagiaan sehingga dapat membuatnya mampu
berinteraksi dengan baik apabila semua kebutuhannya terpenuhi.
Peneliti mengetahui pentingnya komunikasi yang asertif bagi siswasiswi kelas XII IPS SMA Dominikus Wonosari Tahun Ajaran 2013/2014
dalam berelasi dan mengkomunikasikan masalah-masalah yang dialami
dengan dirinya maupun dengan orang lain. Orang lain dapat mengerti dan
membantu mencari jalan keluar dari permasalahan-permasalahan yang
dihadapi oleh siswa-siswi sehingga dapat memenuhi kebutuhannya dengan
baik dan dapat berkembang secara optimal apabila siswa dan siswi dapat
berkomunikasi asertif. Namun dalam kenyataan menunjukkan bahwa banyak

xxii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

siswa yang mengalami kesulitan dan kurangnya keberanian dalam
berkomunikasi asertif dengan orang lain dan dalam mengkomunikasikan
masalah-masalah yang tengah dihadapi. Berdasarkan wawancara yang
dilakukan pada guru BK hal ini dapat terlihat juga pada siswa dan siswi kelas
XII IPS SMA Dominikus Wonosari Tahun Ajaran 2013/2014 yang masih
belum dapat berkomunikasi asertif secara baik. Permasalahan ini dapat
mempengaruhi perkembangan para siswa dan siswi apabila tidak ada
penanganan yang cepat, baik, dan sesuai. Berdasarkan pernyataan tersebut
bila para siswa tidak memiliki keterampilan dan keberanian berkomunikasi
asertif dengan orang lain maka dapat berakibat siswa mengalami kesulitan
dalam menerima dan menyampaikan pesan yang diterimanya kepada temantemannya maupun kepada gurunya, selain itu siswa-siswi kurang dapat
memenuhi kebutuhan mereka sehingga siswa-siswi belum dapat berkembang
dengan optimal pula. Hal ini akan berdampak dengan proses perkembangan
di masa-masa selanjutnya, selain keterbasatan siswa dalam berkomunikasi
adapun penyebab belum dapat dan berani siswa-siswi dalam berkomunikasi
asertif yaitu guru bimbingan konseling kurang tanggap dalam melihat dan
menanggulangi kurangnya informasi siswa tentang berkomunikasi asertif.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian

lebih

mendalam

dengan

judul

penelitian

“Peningkatan

Keterampilan Komunikasi Asertif Pada Siswa Dan Siswi Kelas XII IPS
SMA Dominikus Wonosari Tahun Ajaran 2013/2014 Lewat Kegiatan

xxiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

Layanan Bimbingan Klasikal Dalam Ranah Ragam Bimbingan PribadiSosial”.
Penelitian ini dilakukan terutama terhadap kelas yang berdasarkan
observasi dan wawancara tidak terstruktur kurang memiliki kemampuan, dan
keberanian dalam berkomunikasi secara asertif. Diharapkan dengan adanya
penelitian tindakan yang dilakukan akan membuat siswa dapat meningkatkan
kemampuan dalam berkomunikasi secara asertif.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan data observasi masalahmasalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Siswa belum bisa berkomunikasi secara asertif dengan baik.
2. Kurangya keberanian untuk berkomunikasi secara asertif.
3. Kurangya informasi siswa tentang cara-cara berkomunikasi secara
asertif.
4. Kurangnya kepekaan dalam memilih topik-topik bimbingan yang
sesuai dengan masalah siswa.

C. Batasan masalah
Bimbingan konseling memiliki berbagai macam kegiatan dalam rangka
membantu peserta didik dalam pencapaian tugas perkembangan secara
optimal, salah satunya adalah bimbingan klasikal. Bimbingan klasikal
merupakan proses pemberian bantuan dalam ranah bimbingan pribadi-sosial,

xxiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

akademik, dan karier. Penelitian ini, dibatasi masalah pada kegiatan
bimbingan klasikal dengan ranah bimbingan pribadi-sosial di siswa kelas XII
IPS SMA Dominikus Wonosari Tahun Ajaran 2013/2014.
Komunikasi asertif adalah proses pemberian informasi atau pesan tentang
pikiran, perasaan, kebutuhan, kebutuhan atau hak-hak individu secara
langsung, jujur, dan pada tempatnya tanpa kecemasan yang tidak beralasan.
Sama dengan bimbingan konseling, komunikasi juga memiliki berbagai
macam cara dalam berkomunikasi. Penelitian ini difokuskan dalam hal
komunikasi yang asertif.

D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut :
Apakah kemampuan dalam berkomunikasi secara asertif siswa dan siswi
kelas XII IPS SMA Dominikus Wonosari Tahun Ajaran 2013/2014 dapat
ditingkatkan melalui layanan bimbingan klasikal dalam ranah ragam
bimbingan pribadi-sosial ?

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam
berkomunikasi secara asertif siswa dan siswi kelas XII IPS SMA Dominikus
Wonosari Tahun Ajaran 2013/2014 dapat ditingkatkan melalui layanan
bimbingan klasikal dalam ranah ragam bimbingan pribadi-sosial.

xxv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
tentang kemampuan dalam komunikasi secara asertif.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru BK
Hasil penelitian ini dapat digunakan guru BK untuk meningkatkan
kemampuan siswa-siswi dalam berkomunikasi secara asertif.
b. Bagi peserta didik
Apabila topik-topik usulan dilaksanakan oleh guru BK maka
siswa-siswi

dapat

mengembangkan

kemampuannya

untuk

berkomunikasi secara asertif.
c. Bagi peneliti
Peneliti mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang komunikasi
asertif.

G. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Kemampuan

berkomunikasi

asertif

adalah

kemampuan

untuk

mengungkapkan pikiran, perasaan, kebutuhan, hak-hak pribadi kepada
orang lain secara jelas, jujur, langsung, dengan tetap menghormati dan
tidak menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain.

xxvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

2. Topik bimbingan pribadi-sosial adalah bahan bimbingan yang sesuai
untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi asertif.

xxvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian komunikasi
Menurut Johnson (supratiknya, 1991: 30) komunikasi memiliki pengertian
luas dan sempit. Secara luas komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku
orang baik verbal maupun non-verbal yang ditanggapi oleh orang lain dan
setiap bentuk tingkah laku mengungkapkan pesan tertentu. Secara sempit
komunikasi diartikan sebagai pesan yang dikirim orang kepada satu atau lebih
penerima, dengan maksud untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima.
Dalam setiap bentuk komunikasi setidaknya dua orang saling mengirimkan
lambang-lambang yang memiliki makna tertentu. Lambang-lambang tersebut
bisa bersifat verbal berupa kata-kata atau bersifat non-verbal berupa ekspresi
dan gerak tubuh.
Walgito

(1999:

65)

mengatakan

bahwa

komunikasi

merupakan

penyampaian informasi, ide, atau pemikiran, pengetahuan, konsep, dan hal-hal
lain kepada orang lain secara timbal balik, baik secara pengirim pesan maupun
penerima pesan. Pada umumnya komunikasi dilakukan dengan menggunakan
kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Menurut Stephen
(2011: 10) “komunikasi merupakan seni atau cara untuk menyampaikan
sesuatu atau pesan agar orang lain memahami apa yang disampaikan oleh
pengirim pesan”. Pesan yang dikirim dapat berupa pesan verbal maupun nonverbal. Pesan yang disampaikan dengan bentuk verbal berupa kata-kata atau

9

xxviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

lisan, sedangkan pesan yang disampaikan dengan bentuk non-verbal berupa
gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan sentuhan. Agar tecipta komunikasi yang
baik penyampaian pesan secara verbal dibarengi dengan penyampaian pesan
secara non-verbal, namun harus dipahami bahwa pesan non-verbal tersebut
harus terlihat cocok degan pesan verbal agar tercipta pemahaman dari kedua
belah pihak, sehingga tercipta relasi yang baik dan hangat.
Menurut Lunadi (Kii Martina, 2010: 10) “komunikasi merupakan usaha
dalam hidup pergaulan untuk menyampaikan isi hati atau pikiran dan untuk
memahami isi hati atau pikiran orang lain dalam berkomunikasi”. Dalam
setiap relasi yang dijalin individu dengan individu lain diperlukan komunikasi
yang baik agar relasi tersebut semakin baik dan agar setiap individu dapat
berkembang penuh dalam aspek intelektual, emosi, sosial, fisik, dan spiritual.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah
proses penyampaian informasi yang berupa pesan, perasaan, ide, isi hati,
gagasan dari pemberi pesan yang dapat berbentuk verbal, non-verbal, atau
verbal dan non-verbal agar penerima pesan dapat memahami informasi apa
yang disampaikan.

B. Komunikasi asertif
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dilakukan secara efektif.
Keefektifan ditentukan oleh kemampuan orang untuk mengkomunikasikan
secara jelas apa yang ingin disampaiakannya, menciptakan kesan yang
diinginkan, atau mempengaruhi orang lain sesuai kehendaknya. Komunikasi

xxix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

yang efektif dapat dilatih sehingga dapat lebih baik dengan cara berlatih
komunikasi yang disertai pengungkapkan keinginan, serta memodifikasi
tingkah laku sehingga orang lain dapat mengerti maksud dari informasi yang
sebenarnya. Berkomunikasi secara asertif merupakan bentuk komunikasi yang
menunjukan respek kepada diri sendiri dan kepada orang lain, yang bersifat
aktif, langsung ,dan jujur (Lloyd, 1991: 55).
Berkomunikasi secara asertif merupakan pengungkapan pikiran, perasaan,
kebutuhan, kebutuhan atau hak-hak individu secara langsung, jujur, dan pada
tempatnya tanpa kecemasan yang tidak beralasan (Cawood, 1997: 13). Stein
dan Book (2004: 90) mendefinisikan komunikasi ssebagai “ kemampuan
untuk berkomunikasi dengan jelas, spesifik, daan tidak taksa (multi tafsir),
sambil sekaligus tetap peka terhadap kebutuhan orang lain dan reaksi mereka
dalam peristiwa tertentu”. Menurut mereka kemampuan aseritf mempunyai
tiga komponen dasar, yaitu (1) kemampuan mengungkapkan perasaan, (2)
kemampuan mengungkapkan keyakinan dan pemikiran secara terbuka
(mampu menyuarakan pendapat, menyatakan ketidaksetujuan, dan bersikap
tegas), dan (3) kemampuan untuk mempertahankan hak-hak pribadi (tidak
membiarkan orang lain menggangu atau memanfaatkan dirinya).
Dari beberapa pengertiasn diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi
yang asertif adalah kemampuan seseorang dalam mengngkapkan pikiran,
perasaan, kebutuhan, hak-hak pribadi kepada orang lain secara jujur, jelas,
langsung, dengan tetap menjaga dan menghormati perasaan orang lain.

xxx

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

C. Aspek-aspek komunikasi asertif
Pada beberapa definisi tentang komunikasi asertif di atas, terdapat
beberapa aspek yang perlu lebih lanjut. Alberti dan Emmons (2002: 42)
mengemukakan aspek-aspek yang terdapat dalam komunikasi asertif, yaitu :
1. Menunjukkan kesetaraan dalam hubungan manusia,
Orang yang asertif menempatkan kedua belah pihak secara setara. Orang
yang asertif memeperlukan orang lain yang sama dengan dirinya; dia tidak
memandang bahwa dirinya lebih tinggi atau lebih rendah, tidak
menganggap dirinya lebih terhormat daripada orang lain. dalam setiap
situasi orang yang asertif selalu mengiginkan ia dan orang lain sama-sama
memperoleh keuntungan, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
2. Bertindak demi kepentingan sendiri.
Orang yang asertif adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk
membuat keputusan bagi dirinya sendiri tentang karier, hubungan, gaya
hidup dan jadwal, berinisiatif mengawali pembicaraan, menetapkan tujuan
bagi dirinya sendiri, serta meminta bantuan dari orang lain
3. Membela diri.
Orang

yang asertif berani mengatakan “tidak” untuk hal-hal yang

merugikan atau tidak sesuai dengan keinginannya. Orang yang asetif juga
berani mengatakan “ya” secara terus terang untuk hal-hal yang sesuai
dengan kepentingannya serta alasan untuk mengatakan itu. Ia mampu
menentukan batas-batas energi yang dimilikinya, berani menanggapi
setiap kritik atau cemoohan serta amarah dengan tenang serta

xxxi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

mengekspresikan dirinya dan membela pendapat pendapat yang dianggap
benar
4. Mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kepada orang lain secara jujur
tanpa rasa cemas.
Orang yang asertif mempu mengungkapkan perasaannya secara terbuka
baik itu perasaan yang positif maupun perasaan negatif. Kemampuan
dalam mengungkapakan pikiran dan perasaan kepada orang lain akan
membantu orang untuk memenuhi kebutuhannya, disamping itu orang
yang asertif mampu bersikap tegas dalam menyatakan ketidak setujuannya
atau kesetujuannya kepada orang lain tanpa ragu-ragu, sehingga dalam
bersikap orang yang asertif tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain.
5. Mempertahankan hak-hak pribadi tanpa menggangu hak-hak orang lain.
Hal ini berkaitan dengan kemampuan orang dalam mengungkapkan
pendapatnya di depan umum, dan tidak takut untuk mempertahankan apa
yang menjadi hak-haknya namun tetap menghormati hak orang lain
6. Menghargai orang lain sebagai pribadi.
Orang asetif memiliki sikap menghargai orang lain. Orang asertif akan
senangtiasa

memberi

kesempatan

kepada

orang

laian

untuk

mengungkapkan isi hati, pikiran, dan kebutuhannya secara jujur. Orang
yang asertif menghormati dan berlaku adil terhadap orang lain tanpa
mengintimidasi atau mengendalikan orang lain.

xxxii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

D. Factor-faktor yang menghambat komunikasi asertif
Factor-faktor yang menghambat komunikasi aserti albert dan Emmons
(2002: 7) adalah ::
1. Memiliki ketidak percayaan kepada orang lain akan haknya untuk
bersikap asertif.
2. Ketakutan dan kecemasan untuk bersikap asertif.
3. Kurangnya keterampilan dalam mengekspresikan diri sendiri secara
efektif.

E. Manfaat komiunikasi asertif
Ada

nenerapa

manfaat

yang

diperoleh

jika

seseorsang

dapat

berkomunikasi secara asertif. Adams dan Lenz (1995: 29) memaparkan
manfaat komunikasi asertif sebagai berikut:
1. Mampu mengetahui kebutuhan dirinya sepenuhnya berupa pikiran maupun
opini pada saat menyampaikan kepada orang lain.
2. Mampu mengetahui kelebihan sehingga dapat mengembangkan diri.
3. Mampu memenuhi kubutuhan-kebutuhan pokonya saat berkerjasama
dengan orang lain, sehingga akan membuat orang lain bersedia untuk
membantu

dan

berkerjasama

dalam

memenuhi

kebutuhan

yang

bersangkutan.
4. Menjadi pribadi yang sebenarnya tanpa kepura-puraan yang jauh dengan
dirinya sebenarnya.

xxxiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

5. Mempunyai keberanian untuk bersikap terbuka dan jujur tarhadap orang
lain
6. Membantu orang lain agar dapat mengungkappkan diri yang akan
membuat

hubngan menjadi lebih layak,

sehingga masalah dan

kesalahpahaman dapat diselesaikan dengan baik.
7. Mencegah keretakan attau kerusakan dalam suatu hubungan.
8. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

F. Pengertian bimbingan pribadi-sosial
Bimbingan pribadi-sosial merupakan salah satu bidang layanan bimbingan
yang ada di sekolah. Menurut pendapat Abu Ahmadi (1991:

109) bahwa

bimbingan pribadi-sosial adalah seperangkat usaha bantuan kepada peserta
didik agar dapat menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang
dialaminya, mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok
sosial, memilih jenis-jenis kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai
guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah
pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya. Maksud dari pengertian
bimbingan pribadi-sosial yang dikemukakan oleh Abu Ahmadi adalah bahwa
bimbingan pribadi-sosial merupakan proses pemberian bantuan yang
diberikan kepada peserta didik, agar mampu menghadapi dan menyelesaikan
masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialami secara mandiri.
Menurut Winkel (2006: 118), Bimbingan pribad-sosial adalah bimbingan
dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi pergumulan-

xxxiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

pergumulan dalam hatinya sendiri dalam mengatur dirinya sendiri dibidang
kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seks
dan sebagainya, serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan
dengan sesama diberbagai lingkungan (pergaulan sosial). Berdasarkan
pengertian yang dikemukakan oleh Winkel tersebut dapat diketahui bahwa
bimbingan pribadi-sosial merupakan bimbingan untuk menghadapi keadaan
batin, mengatasi pergumulan hatinya sendiri dibidang pribadi sosial sehingga
individu mampu mengatur dirinya sendiri serta dapat membina hubungan baik
dengan lingkungan (pergaulan sosial).

G. Tinjauan penelitian yang relevan
Untuk membandingkan dengan penelitian ini, peneliti mengambil satu
judul penelitian terdahulua yang memiliki karakteristik yang sama dengan
penelitian ini. Penelitian yang dilakukan Mutmainah Setianingsih (2009)
dengan judul “Peranan Layanan Bimbingan dan Konseling terhadap
Peningkatan Motivasi Belajar Siswa di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernanan layanan bimbingan dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan cara memberikan layanan
bimbingan klasikal mengenai masalah belajar, mengadakan kerja sama dengan
guru bidang studi dan wali kelas, kerja sama dengan orang tua, konferensi
kasus, dan kunjungan rumah.
Relevansinya adalah penelitian tersebut menganalisis tentang bimbingan
konseling untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sedangkan penelitian

xxxv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

ini meneliti tentang bimbingan dan konseling untuk mengetahui deskriptif
komunikasi secara asertif pada kelas XII IPS SMA Dominikus Wonosari dan
implikasinya

terhadap

topik-topik

bimbingan

peningkatan kemampuan berkomunikasi asertif.

xxxvi

klasikal

dalam

upaya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Bimbingan dan
Konseling (PTBK).

PTBK merupakan penelitian tindakan kelas yang ruang

lingkupnya hanya guru BK. Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan
Taggart (Subyantoro 2009:7) adalah suatu bentuk penelitian refleksif diri kolektif
yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi social untuk meningkatkan
penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan praktik sosial mereka, serta
pemahaman mereka terhadap praktik - praktik itu dan terhadap situasi tempat
dilakukan praktik-praktik tersebut.
Arikunto (2006:3) menyampaikan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan
tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh
siswa. Jadi dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa yang melakukan
tindakan adalah guru dan yang dikenai tindakan adalah peserta didik. Supardi
(2006:104) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas sebagai suatu bentuk
investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dan spiral, yang
memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan system, metode kerja, proses, isi,
kompetensi, dan situasi.
Dari pendapat beberapa pakar pendidikan seperti disampikan di atas, maka
dapat disimpulkan oleh penulis bahwa pengertian penelitian tindakan kelas adalah
18

xxxvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi
diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil
belajar peserta didik menjadi meningkat.

B. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah para siswa kelas
XII IPS SMA Dominikus Wonosari Tahun Ajaran 2013/2014. Kelas ini terdiri
dari 18 siswa dengan 11 siswa laki-laki dan 7 siswi perempuan.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada
bulan November hingga bulan Desember 2013. Lokasi penelitian ini adalah
SMA Dominikus Wonosari Jl.Mgr. Sugiyopranoto, Baleharjo, Wonosari,
Gunungkidul, Yogyakarta.

D. Setting Penelitian
Penelitian ini menggunakan setting kelas. Data diperoleh pada saat
sebelum dan sesudah proses bimbingan klasikal yang dilaksanakan di dalam
kelas.
1. Partisipan dalam Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini, peneliti dibantu oleh mitra kolaboratif yaitu:
a. Mitra Kolaboratif
Nama

: Drs.b. Agus Winanto

xxxviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Jabatan

20

: Koordinator BK SMA Dominikus Wonosari

2. Siklus Penelitian
Penelitian Tindak Kelas akan dilaksanakan selama 3 siklus.Adapun
siklus-siklus penelitian adalah sebagai berikut:
a. Siklus 1
Fokus Penelitian

: Pengambilan data pertama sebelum pemberian
bimbingan klasikal.

Waktu

: 18 November 2013 Pukul 08.15 – 08.40 WIB

Tempat

: Ruang kelas XII IPS SMA Dominikus Wonosari

Jumlah Siswa

: 18 Orang

b. Siklus 2
Fokus Penelitian

: Meningkatkan kemampuan komunikasi asertif
siswa melalui layanan bimbingan klasikal

Topik Bahasan

: Komujikasi yang asertif

Waktu

: 25 November 2013 Pukul 08.15 – 09.00 WIB

Tempat

: Ruang kelas XII IPS SMA Dominikus Wonosari

Jumlah Siswa

: 18 Orang

c. Siklus 3
Fokus Penelitian

: Pengambilan data kedua sesudah pemberian
bimbingan klasikal.

Waktu

: 2 Desember 2013 Pukul 08.15 – 08.40 WIB

Tempat

: Ruang kelas XII IPS SMA Dominikus Wonosari

Jumlah Siswa

: 18 Orang

xxxix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

E. Prosedur Penelitian
Menurut Hopkins (1993) penelitian tindak kelas memiliki empat langkah
utama. Keempat langkah utama tersebut, yaitu: 1) perencanaan (planning), 2)
tindakan (acting), 3) pengamatan (observing), 4) refleksi (reflecting). Keempat
langkah tersebut tergambar dalam gambar di bawah ini:

Gambar 1
Bagan Penelitian Tindakan Model Hopkins (1993) (dalam Sanjaya,
2009:54)
Bagan penelitian tindak kelas di atas dapat diartikan bahwa untuk
mendapatkan hasil yang sesuai dengan kriteria keberhasilan penelitian tindak
kelas peneliti harus melaksanakan setiap tahapan yang ada pada bagan di dalam
penelitian yang dilakukan. Tahapan pertama adalah identifikasi masalah,
identifikasi masalah diperoleh peneliti dengan melakukan wawancara tidak
tersetruktur dan observasi.Tahapan kedua adalah perencanaan yang disusun
berdasarkan hasil identifikasi masalah.Tahapanketiga adalah tindakan yang
dilaksanakan sesuai dengan tahapan perencanaan yang telah disusun. Tahapan
keempat adalah tahaprefleksi,tahap refleksi ini berisi renuangan dari peneliti,

xl

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

juga hasil yang diperoleh, dan evaluasi proses. Jika pada tahap ini belum
mencapai tujuan yang direncanakan maka penelitimelaksanakan siklus
selanjutnya dengan perbaikan.
Pelaksanaan penelitian tindak kelas ini dilakukan sebanyak 3 siklus. Siklus
pertama adalah pengambilan data tahap pertama yaitu pengambilan data
sebelum dilaksanakannya bimbingan klasikal, siklus kedua guru bimbingan
konseling memberikan layanan bimbingan klasikal dengan topik komunikasi
yang asertif, dan siklus ketiga adalah pengambilan data tahap keddua yaitu
pengambilan data sesudah dilaksanakannya bimbimngan klasikal.

F. Tahapan Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindak kelas ini dilakukan sebanyak 3 siklus. Siklus
pertama adalah pengambilan data tahap pertama, siklus kedua guru bimbingan
konseling memberikan layanan bimbingan klasikal, dan siklus ketiga adalah
pengambilan data tahap keddua. Penjabaran dari setiap siklus penelitian ini
adalah sabagai berikut.:
1. Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
1) Mempersiapkan instrumen penelitian.
2) Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pengenalan awal dan penjelasan.
2) Pengisian kuesioner

xli

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

Waktu yang digunakan dalam pelaksanaan 25 menit yang diambil dari
jam bimbingan klasikal.
c. Tahap Pengamatan
Tahap ini peneliti dan guru pembimbing mengamati siswa-siswi dalam
pro

Dokumen yang terkait

Peningkatan motivasi mengikuti layanan bimbingan klasikal menggunakan media permainan edukatif : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

0 0 178

Peningkatan motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui penerapan dinamika kelompok (permainan) : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman, tahun ajaran 2012/2013.

0 0 201

Efektivitas layanan bimbingan klasikal menggunakan teknik sosiodrama dalam meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal siswa

0 0 138

Persepsi siswa Kelas XII SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 tentang manfaat pelayanan bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 108

Evaluasi aspek proses bimbingan klasikal : studi evaluasi keterlaksanaan layanan bimbingan klasikal di kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, tahun ajaran 2012/2013 - USD Repository

0 0 156

Deskripsi tingkat perilaku asertif siswi kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 dan implikasinya pada usulan topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 167

Deskripsi sikap siswa kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 terhadap layanan bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 98

Deskripsi kemandirian belajar pada siswa/siswi kelas VIII di SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap layanan bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 120

Peningkatan self-esteem siswa melalui layanan bimbingan klasikal dengan penerapan metode permainan : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada kelas IV Musikal 3 SD Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository

0 0 123

Peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui penggunaan media musik klasik : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas XA SMA Negeri 1 Depok, Sleman tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository

0 0 212