IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER TOLERAN PERSPEKTIF MULTIKULTURALISME (Studi Kasus di SMP Negeri 1 dan 2 Kaloran Kabupaten Temanggung) - Test Repository

  

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM MEMBENTUK KARAKTER TOLERAN

PERSPEKTIF MULTIKULTURALISME

  (Studi Kasus di SMP Negeri 1 dan 2 Kaloran Kabupaten Temanggung)

  

oleh

ZAENURI ROFI’IN

  

NIM. 12010150021

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

  ABSTRAK

  Implementasi Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Karakter Toleran Perspektif Multikulturalisme (Studi Kasus di SMP Negeri 1 dan 2 Kaloran Kabupaten Temanggung). Tesis. Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga. 2017. Pembimbing: Dr. Zakiyuddin, M. Ag.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) muatan pendidikan Agama Islam tentang nilai-nilai toleransi, 2) implementasi pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter toleran perspektif multikulturalisme, 3) dampak implementasi di SMPN 1 dan SMPN 2 Kaloran.

  Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif, pendekatan yang digunakan adalah studi kasus. Subjek penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru PAI dan siswa di SMPN 1 dan SMP Negeri 2 Kaloran. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif analitik yaitu analisis terhadap muatan, implementasi dan dampak implementasi pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter toleran perspektif multikulturalisme di SMPN 1 dan SMPN 2 Kaloran.

  Hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1) Muatan nilai-nilai toleransi dalam pendidikan agama Islam di SMPN 1 dan SMPN 2 Kaloran ada di dalam; a) kompetensi inti dan kompetensi dasar, b) silabus dan c) buku bahan ajar. 2) Implementasi pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter toleran perspektif multikulturalisme terwujud dalam hal; a) melalui kegiatan ekstra kurikuler, peringatan hari-hari besar dan berbagai pembiasaan di sekolah. b) metode pembelajaran pendidikan agama Islam. 3) Dampak implementasi pendidikan agama Islam dalam pembentukan karakter toleran siswa yaitu; memunculkan kesadaran dalam keberbedaan dan mereduksi prasangka-prasangka negatif terhadap pemeluk agama lain sehingga mewujudkan kerukunan siswa.

  Kata kunci: pendidikan agama Islam, multikulturalisme, toleran

  

PRAKATA

  Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT dan mengharapkan ridho yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul

  “Implementasi Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Karakter Toleran Perspektif Multikulturalisme (Studi Kasus di SMP Negeri 1 dan

  2 Kaloran Kabupaten Temanggung) ”. Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Magister Studi Islam pada Program Pascasarjana

  Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada kita Nabi Muhammmad SAW, mudah-mudahan kita semua mendapatkan syafaat-Nya kelak di yaumul qiyamah, amin.

  Terjadinya beberapa insiden yang berbau konflik keagamaan memunculkan pertanyaan dan kekhawatiran tentang bagaimanakah kondisi toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia, maka sangatlah penting menjaga kerukunan dan toleransi yang sudah ada sejak dini, terutama pada para siswa, agar kedepan tidak terjadi konflik karena latar belakang perbedaan tersebut. Penelitian ini merupakan salah satu upaya untuk menilik kembali pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter toleran menurut perspektif multikulturalisme, yakni dengan melihat muatan-muatan pendidikan agama Islam yang berkaitan dengan nilai-nilai toleransi, implementasi pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter toleran dan dampak dari implementasi tersebut.

  Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

  1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar di almamater tercinta.

  2. Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag selaku Direktur Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga dan pembimbing dalam penulisan tesis ini yang dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan sejak penulisan sampai dengan selesainya tesis ini.

  3. Bapak Hammam, S.Pd.,M.Pd.,Ph.D selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  4. Bapak dan ibu dosen Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga yang telah banyak memberikan bimbingan dan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan.

  5. Bupati Temanggung, Badan Kepegawaian Daerah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung atas ijin belajar dan kebijaksanaan yang diberikan kepada penulis.

  6. Kepala Sekolah, Guru Pendidikan Agama Islam dan para siswa di SMP Negeri 1 dan 2 Kaloran, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

  7. Kepala Sekolah dan teman-teman guru di SD Negeri 3 Kalimanggis dan SD Negeri 1 Gandulan Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung atas dukungan dan pengertiannya.

  8. Istri penulis Dwi Wahyu Yuliyanti, pendamping sejati, terima kasih untuk semua kesabaran, pengertian dan motivasinya. Serta anak-anak penulis, Dikta, Altaf dan Zaura, yang selalu mendorong penulis untuk menjadi teladan terbaik kepada mereka, semoga menjadi anak-anak yang sholeh dan sholihah, amin.

  9. Teman-teman mahasiswa Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga, sebagai teman berbagi rasa dalam suka dan duka dan atas segala bantuan dan kerjasamanya sejak mengikuti studi sampai penyelesaian penelitian dan penulisan tesis ini. Khususnya kepada sahabat penulis alm. M. Syukri yang telah dipanggil Allah Swt semoga husnul khatimah.

  10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

  Penulis menyadari atas segala keterbatasan dan kekurangan dari isi maupun tulisan tesis ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak masih dapat diterima dengan senang hati. Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi pengembangan pembelajaran pendidikan agama Islam dimasa mendatang.

  Salatiga, 30 Agustus 2017 Penulis

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iii ABSTRAK ...................................................................................................... iv PRAKATA .................................................................................. .................... vi DAFTAR ISI .................................................................................. ................. viii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. . x

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................

  1 B. Rumusan Masalah ......................................................................

  4 C. Signifikansi Penelitian ...............................................................

  4 D. Kajian Pustaka ...........................................................................

  5 1. Penelitian Terdahulu ...........................................................

  5 2. Kajian Teori ........................................................................

  8 a. Pendidikan Multikultural .............................................

  8 b. Karakter Toleran ..........................................................

  9 E. Metode Penelitian ...................................................................... 13 F.

  Sistematika Penulisan ................................................................ 15

  BAB II MUATAN NILAI-NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Toleransi dalam Desain Kurikulum ........................................... 17

  B.

  Muatan Toleransi dalam Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam ............................

  19 C. Muatan Nilai-nilai Toleransi dalam Silabus Pendidikan Agama Islam ..............................................................................

  22 D. Muatan Nilai-nilai Toleransi dalam Buku Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam ...........................................................

  25 BAB III IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER TOLERAN A.

  Upaya Pembentukan Karakter Toleran di Sekolah ..................... 31 B. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Membetuk Karakter Toleran ...........................................

  36 BAB IV DAMPAK IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER TOLERAN .......................

  41 BAB V PENUTUP A.

  Simpulan ..................................................................................... 45 B. Saran .......................................................................................... 46 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

  47 LAMPIRAN BIOGRAFI PENULIS

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Kisi-kisi instrumen penelitian 2. Pedoman wawancara kepala sekolah 3. Pedoman wawancara guru 4. Pedoman wawancara siswa 5. Hasil observasi penelitian 6. Hasil wawancara kepala sekolah 7. Hasil wawancara guru PAI 8. Hasil wawancara siswa 9. Hasil dokumentasi penelitian 10.

  Surat ijin mengadakan penelitian 11. Surat keterangan telah mengadakan penelitian 12. Surat persetujuan revisi proposal tesis 13. Lembar bimbingan tesis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tahun 2016 lalu, di Indonesia terjadi lagi beberapa insiden yang

  berbau konflik keagamaan. Beberapa kasus diantaranya adalah perusakan tempat ibadah agama Buddha dan Konghucu di Tanjung Balai Sumatera Utara, kerusuhan Tolikara di Papua. Jauh sebelumnya juga terjadi kasus serupa yaitu pembakaran gereja di Temanggung pada tahun 2011 dan kejadian-kejadian lainnya yang mengatasnamakan perselisihan antar agama. Hal ini tentunya memunculkan pertanyaan tentang bagaimanakah kondisi toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia, yang selama ini sudah diakui oleh negara lain sebagai bangsa yang menjunjung tinggi kemajemukan dan kebhinekaan.

  Kemajemukan itu tidak dapat dipungkiri karena bangsa Indonesia memang terbangun dari berbagai agama, beragam suku, budaya, dan bahasa maupun perbedaan letak geografis yang menyatu dalam satu kesatuan yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satu keragaman yang menonjol adalah perbedaan dalam hal memeluk agama. Negara menjamin kebebasan setiap warga negara untuk memeluk agama sesuai keyakinan dan kepercayaannya masing-masing.

  Salah satu wajah kemajemukan agama di Indonesia bisa dilihat di Kecamatan Kaloran, salah satu kecamatan di Kabupaten Temanggung.

  2 Berdasarkan data statistik, jumlah penduduk Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung tahun 2015 sebanyak 40.783 orang dan sebanyak 32.601 orang adalah pemeluk agama Islam. Jumlah tersebut jika dipersentase adalah sebesar 79,94 persen. Nilai tersebut apabila dibandingkan dengan kecamatan lain di Kabupaten Temanggung, persentase pemeluk agama Islam di Kecamatan Kaloran merupakan yang terendah. Sedangkan persentase dibawahnya setelah pemeluk agama Islam adalah pemeluk agama Buddha dengan prosentase 14,40 persen, kemudian Kristen Protestan 4,87 persen dan Kristen Katholik kurang dan 1 persen. Di Kecamatan Kaloran juga ada dua desa yang mayoritas penduduknya beragama Buddha yaitu Desa Kalimanggis

  1 57,24 persen dan Desa Getas 42,78 persen.

  Melihat data di atas, masyarakat di Kecamatan Kaloran bisa dikatakan sangat heterogen dalam hal beragama, bahkan menurut pengamatan penulis tempat-tempat ibadah yang belainan jaraknya sangat berhimpitan tetapi bisa hidup berdampingan dengan tentram. Maka sangatlah penting menjaga kerukunan dan toleransi yang sudah ada sejak dini, terutama pada para siswa, agar kedepan tidak terjadi konflik karena perbedaan tersebut. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan menilik kembali wawasan pendidikan multikultural khususnya dalam pendidikan agama Islam sebagaimana menurut Zakiyuddin Baidhawy yang menyatakan bahwa pendidikan multikultural adalah suatu cara untuk mengajarkan keragaman (teaching

  diversity) dan pendidikan agama berwawasan multikultural memiliki 1 Tim Penyusun, “Statistik Daerah Kecamatan Kaloran 2016”, Katalog 1101002.3323.070

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Temauggung. Melalu

website/pdf publikasi Statistik-Daerah-Kecamatan-Kaloran-2016.PDF[2/12/16], 2016.

  3 karakteristik khas menanamkan kesadaran pentingnya hidup bersama dalam keragaman dan perbedaan agama-agama (how to live and work together with

  2 other).

  Berdasarkan hal tersebut, maka sangatlah penting untuk melakukan penelitian tentang implementasi pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter toleran menurut perspektif multikulturalisme khususnya di wilayah Kecamatan Kaloran, dengan pembatasan masalah khususnya dalam toleransi antar agama. Penulis sengaja memilih SMP Negeri 1 Kaloran dan SMP Negeri 2 Kaloran karena kedua SMP tersebut berada di wilayah Kecamatan Kaloran, yang kondisinya masyarakatnya paling heterogen dalam memeluk agama di wilayah Kabupaten Temanggung. Selain itu berdasarkan penelitian awal penulis diketahui bahwa keadaan siswa di SMP Negeri 1 Kaloran sangat heterogen yaitu dari jumlah siswa kelas VII, VIII dan IX sebanyak 515 siswa, terdiri dari 88,93% beragama Islam, 7,96% beragama Kristen dan 3,10% beragama Buddha. Kondisi yang hampir sama juga terjadi di SMP Negeri 2 Kaloran yaitu dari jumlah seluruh siswa sebanyak 240 siswa, 70,41% beragama Islam, 26,25% beragama Buddha, dan sisanya 2,91% beragama

  3 Kristen.

  2 Zakiyuddin Baidhawy, Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural, Jakarta: Erlangga, 2005,8-14. 3 Dokumentasi penelitian awal di SMP Negeri 1 Kaloran dan SMP Negeri 2 Kaloran tanggal 15 Juli 2017.

  4 B.

   Rumusan Masalah 1.

  Bagaimanakah muatan Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter toleran perspektif multikulturalisme di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Kaloran? 2. Bagaimanakah implementasi Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter toleran perspektif multikulturalisme di SMP Negeri

  1 dan SMP Negeri 2 Kaloran? 3. Bagaimanakah dampak implementasi Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter toleran di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2

  Kaloran? C.

   Signifikansi Penelitian 1.

  Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian untuk mengetahui; a. muatan Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter toleran perspektif multikulturalisme di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2

  Kaloran.

  b. implementasi Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter toleran perspektif multikulturalisme di SMP Negeri 1 dan SMP

  Negeri 2 Kaloran.

  c. dampak implementasi Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter toleran siswa di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Kaloran.

  5 2.

  Manfaat Penelitian a.

  Manfaat Teoretis Menambah khazanah keilmuan khususnya tentang pendidikan multikultural dan karakter toleran dalam ranah Pendidikan Agama Islam serta menjadi rujukan penelitian selanjutnya.

  b.

  Manfaat Praksis 1.

  Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu bahan evaluasi dan masukan dalam mengambil kebijakan untuk mengembangkan sikap toleransi beragama di sekolah.

  2. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan rujukan dalam pembelajaran untuk menumbuhkan karakter toleran siswa dalam beragama khususnya melalui pendekatan multikulturalisme.

  3. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat memberikan informasi dan pemahaman mengenai sikap toleransi beragama yang baik sebagai sarana meningkatkan kerukunan antarumat beragama.

  4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang multikulturalisme serta pemahaman bagaimana menumbuhkan karakter toleran pada siswa.

D. Kajian Pustaka 1. Penelitian Terdahulu

  Pembahasan dan penelitian tentang pendidikan multikultural sudah banyak dilakukan, tetapi masing-masing mempunyai fokus yang berbeda-beda. Di antaranya adalah penelitian Ainun Hakiemah (2007)

  6 yang menyoroti tentang nilai-nilai multikultural khususnya dalam pendidikan Islam berkesimpulan bahwa terdapat keselarasan antara nilai- nilai pendidikan multikutural dengan nilai-nilai yang terdapat dalam ajaran Islam meliputi; hak asasi manusia, demokrasi, keadilan dan

  

4

toleransi, nilai-nilai kemanusian.

  Masih berbicara tentang nilai-nilai multikultural, tetapi dalam lingkup kegiatan di sekolah, penelitian Mira Khoirunnisak (2015), menyimpulkan bahwa pendidikan multikultural penting dalam dunia pendidikan karena sebagai dasar proses pendidikan dan berbagai kegiatan sekolah di SMAN 2 Sleman sudah menjunjung nilai-nilai pendidikan

  5

  multikultural dengan perhargaan terhadap berbagai perbedaan. Hal senada tentang pentingnya pendidikan multikultural juga disampaikan oleh Muhammad Miftah (2016), yang menyatakan bahwa prinsip multikulturalisme menjadi sebuah ideologi yang diakui untuk memecahkan masalah terkait dengan multikulturalisme sehingga masyarakat tidak akan terlalu fanatik dalam mendefinisikan perbedaan-

  6 perbedaan terutama budaya di Indonesia.

  Selanjutnya pembahasan yang fokus pada implementasi pendidikan multikultural pada sekolah, diantaranya adalah Edi Susanto 4 (2011) menyimpulkan bahwa model pendidikan agama (Islam)

  Ainun Hakiemah, “Nilai-nilai dan Konsep Pendidikan Multikultural dalam Pendidikan Islam”, Tesis, Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007. 5 Mira Kho irunnisak “Nilai-nilai Pendidikan Multilkultural dalam Berbagai Kegiatan

Sekolah di SMAN 2 Sleman”, Tesis, Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,

2015. 6 Muhammad Miftah, “Multicultural Education lnThe Diversity Of National Cultures”,

QIJIS: Qudus International Journal of Islamic Studies, Volume 4, Issue 2 (August 2016), 167-185.

  7 multikultural mencakup dimensi kurikulum yang resmi dan kurikulum yang tidak tertulis, kurikulum disajikan dengan menggunakan lebih dari satu perspektif, pendidikan multikultural diarahkan agar anak didik memahami doktrin-doktrin Islam secara utuh dan menyeluruh, mengacu padapembelajaran yang menjamin segala kebhinekaan siswa dalam

  7

  segala aspeknya. Selaras dengan hal tersebut sebagaimana pembahasan Erlan Muliadi (2012) tentang urgensi pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis multikultural di sekolah menyimpulkan bahwa pendidikan multikultural kian mendesak untuk dilaksanakan di sekolah sehingga sekolah menjadi lahan untuk menghapus prasangka serta membangun

  8 karakter siswa agar mampu bersikap demokratis, humanis dan pluralis.

  Sedangkan penelitian tentang toleransi beragama, sebagaimana M. Nur Ghufron (2016) mengenai hubungan antara kecerdasan emosi dengan toleransi beragama, menyimpulkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan toleransi beragama mahasiswa, semakin tinggi skor kecerdasan emosi yang diperoleh mahasiswa semakin tinggi pula toleransi beragama yang dimiliki

  9

  mahasiswa. Penelitian yang lainnya tentang toleransi adalah Rika Sa‟adiyah (2015) tentang pengaruh langsung dan tidak langsung motivasi 7 beragama dan hasil belajar PAI terhadap sikap toleransi siswa, hasilnya

  Edi Susanto, “Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Multikultural di Rintisan Sekoah

Bertaraflntemasional SMAN 1 Pamekasan”, Nuansa; Volume 8 Nomor 2 (Juli - Desember 2009),

171-182. 8 Erlan Muliadi, “Urgensi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural di Sekolah”, Jurnal Pendidikan Islam, Volume I, Nomor 1 (Juni 2012), 55-68. 9 M. Nur Ghufron, “Peran Kecerdasan Emosi dalam Meningkatkan Toleransi Beragama”, Fikrah: Jurnal ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan, Volume 4 Nomor 1(2016), 138-153.

  8 menyimpulkan bahwa motivasi beragama siswa berpengaruh pada sikap

  10 toleransi jika mereka belajar agama.

  Berdasarkan beberapa kajian pustaka di atas, penelitian yang akan dilakukan penulis berbeda dengan penelitian atau pembahasan yang telah ada sebelumnya. Penelitian akan difokuskan pada implementasi Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter siswa yang toleran perspektif multikultural di SMP Negeri 1 Kaloran dan SMP Negeri 2 Kaloran dengan latar belakang kondisi siswa dan masyakarat di Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung yang heterogen dalam hal memeluk agama.

2. Kajian Teori a.

  Pendidikan Multikultural Kata multikulturalisme tersebut dibentuk dari kata multi

  (banyak), kultur (budaya), dan isme (ali-ran/faham). Sedangkan secara hakiki, multikulturalisme mengandung pengakuan akan martabat manusia yang hidup dalam komunitas dan kebudayaannya

  11 masing-masing yang unik.

  Pendidikan multikultural adalah suatu cara untuk mengajarkan

  12

  keragaman (teaching diversity). Sedangkan pendidikan multikultural menurut M. Ainul Yaqin adalah strategi pendidikan 10 yang diaplikasikan pada semua jenis mata pelajaran dengan cara

  Rika Sa‟adiyah, “The Influence of Religious motivation students Learning outcome in

Islami Religious Education Toward Students Tolerance Attitude”, Tarbiya: Journal of Education

In Muslim Society, Volume 2 Nomor 1 (Maret 2015), 70-82. 11 12 Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, VIII.

  

Zakiyuddin Baidhawy, Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural..., 8-14.

  9 menggunakan perbedaan-perbedaan kultural yang ada pada para siswa seperti perbedaan etnis, agama, bahasa, gender, klas sosial, ras,

  13 kemampuan dan umur agar proses belajar menjadi mudah.

  Pendidikan agama berwawasan multikultural memiliki karakter khas meliputi; menanamkan pilar keempat kesadaran pentingnya hidup bersama dalam keberagaman dan perbedaan agama-agama (how to live and work together with others); menyemangati relasi antar manusia dengan spirit kesetaraan dan kesederajatan (modest and equal), saling percaya (mutual trust), saling memahami (mutual understanding), menghargai persamaan, perbedaan dan keunikan agama-agama (respect to similarities,

  difference, and uniqueness ); menyuguhkan suatu jejalin kelindan

  relasi dan interpedensi dalam situasi saling mendengar dan menerima perbedaan perspektif agama-agama dalam satu dan lain masalah dengan pikiran terbuka (open mind); suatu kreasi untuk menemukan jalan terbaik mengatasi konflik (conflict resolustion) antaragama dan menciptakan perdamaian (reconciliation) melalui sarana pengampunan (forgivenes) dan tindakan nirkekerasan (non-

  14 violence ).

  b.

  Karakter Toleran Istilah toleransi dalam bahasa Latin, disebut tolerare, yang 13 bisa berarti menahan diri, membiarkan orang berpendapat, berhati

  M. Ainul Yaqin, Pendidikan Multikultural: Cross-Cultural Understanding untuk Demokrasi dan Keadilan , Yogyakarta: Pilar Media, 2005, 25. 14 Zakiyuddin Baidhawy, Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural..., 8-14.

  10 lapang terhadap pandangan orang lain. Secara etimologi berasal dari kata tolerance (dalam bahasa Inggris) yang berarti sikap membiarkan, mengakui dan menghormati keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan. Di dalam bahasa Arab menterjemahkan dengan tasamuh ( , berarti saling

  حماست)

  15

  mengizinkan, saling memudahkan. Sikap toleransi tidak berarti membenarkan pandangan atau aliran yang dibiarkan tersebut, akan

  16

  tetapi mengakui kebebasan serta hak asasi penganutnya. Toleransi juga berarti membiarkan dan menerima perbedaan baik untuk

  17

  sementaramaupun dalam waktu yang lama. Toleransi secara lebih luas diartikan sebagai kesediaan memberikan ruang dan kesempatan kepada orang lain untuk menjalankan sesuatu yang menjadi

  

18

keyakinan dan pendapatnya.

  Pada umumnya, toleransi diartikan sebagai pemberian kebebasan kepada sesama manusia atau kepada sesama warga masyarakat untuk menjalankan keyakinannya atau mengatur hidupnya dan menentukan nasibnya masing-masing, selama di dalam menjalankan dan menentukan sikapnya itu tidak bertentangan

  15 Said Agil Husin Al-Munawar, Fikih Hubungan Antar Agama, Jakarta: Ciputat Press, 2003, 13. 16 Basuki Ismael dan (ed) Benyamin Molan, Negara Hukum Demokrasi. Toleransi: Telaah Filosofis Atas John Locke, Jakarta: Intermedia, 1993, 89. 17 Yaya Suryana dan Rusdiana, Pendidikan Multikultural, Bandung: PustakaSetia, 2015, 158. 18 Tabrani Rusyan, Membangun Disiplin Karakter Anak Bangsa, Jakarta: Pustaka Dinamika, 2013, 161.

  11 dengan syarat-syarat atas terciptanya ketertiban dan perdamaian

  19 dalam masyarakat.

  Pelaksanaan sikap toleransi ini harus didasari sikap kelapangan dada terhadap orang lain dengan memperhatikan prinsip- prinsip yang dipegang sendiri, yakni tanpa mengorbankan prinsip-

  20

  prinsip tersebut. Jelas bahwa toleransi terjadi dan berlaku karena terdapat perbedaan prinsip, dan menghormati perbedaan atau prinsip

  21

  orang lain tanpa mengorbankan prinsip sendiri. Dengan kata lain, pelaksanaannya hanya pada aspek-aspek yang detail dan teknis bukan dalam persoalan yang prinsipil.

  Di dalam memaknai toleransi ini terdapat dua penafsiran tentang konsep tersebut. Pertama, penafsiran negatif yang menyatakan bahwa toleransi itu cukup mensyaratkan adanya sikap membiarkan dan tidak menyakiti orang atau kelompok lain baik yang berbeda maupun yang sama, sedangkan, yang kedua adalah penafsiran positif yaitu menyatakan bahwa toleransi tidak hanya sekadar seperti pertama (penafsiran negatif) tetapi harus adanya bantuan dan dukungan terhadap keberadaan orang lain atau

  22 kelompok lain.

  19 Umar Hasyim, Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam Islam Sebagai Dasar Menuju Dialog dan Kerukunan Antar Agama , Surabaya: PT. Bina Ilmu,1979, 22. 20 Daud Ali, dkk., Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum Sosial dan Politik, Jakarta: Bulan Bintang, 1989, 80. 21 22 Said Agil Husin Al-Munawar, Fikih Hubungan Antar Agama ...., 13.

  Maskuri Abdullah, Pluralisme Agama dan Kerukunan dalam Keagamaan, Jakarta: Kompas, 2001, 13.

  12 Said Agil Al Munawar menjelaskan dalam bukunya ada dua macam toleransi yaitu toleransi statis dan toleransi dinamis.

  Toleransi statis adalah toleransi dingin tidak melahirkan kerjasama hanya bersifat teoritis. Jadi dalam hal ini toleransi hanya sekedar anggapan masyarakat yang tahu secara idealis namun tidak pada penerapanya. Toleransi dinamis adalah toleransi aktif melahirkan kerja sama untuk tujuan bersama, sehingga kerukunan antar umat beragama bukan dalam bentuk teoritis, tetapi sebagai refleksi dari

  23

  kebersamaan umat beragama sebagai satu bangsa. Sedangkan toleransi dalam pergaulan hidup antara umat beragama yang didasarkan pada tiap-tiap agama menjadi tanggung jawab pemeluk agama itu sendiri, mempunyai bentuk ibadah (ritual) dengan sistem dan cara tersendiri yang ditaklifkan (dibebankan) serta menjadi tanggung jawab orang yang pemeluknya atas dasar itu, maka toleransi dalam masalah-masalah keagamaan, melainkan perwujudan sikap keberagamaan pemeluk suatu agama dalam pergaulan hidup antara orang yang tidak seagama, dalam masalah-masalah

  24

  kemasyarakatan atau kemaslahatan umum. Secara teknis pelaksanaan sikap toleransi beragama yang dilaksanakan di dalam masyarakat lebih banyak dikaitkan dengan kebebasan dan kemerdekaan menginterprestasikan serta mengekspresikan ajaran 23 agama masing-masing. 24 Said Agil Husin Al-Munawar, Fikih Hubungan Antar Agama...., 14.

  Said Agil Husin Al-Munawar, Fikih Hubungan Antar Agama...., 14.

  13 E.

   Metode Penelitian

  Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran

  25

  orang secara individual maupun kelompok. Dengan penelitian kualitatif ini peneliti mengumpulkan data-data terkait dengan implementasi pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter siswa yang toleran perspektif multikultural di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Kaloran.

1. Subyek Penelitian

  Subyek atau sumber data penelitian ini adalah: a. Kepala SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Kaloran, sebagai narasumber terkait gambaran umum SMP Negeri 2 Kaloran dan pengawasannya terhadap kegiatan pelaksanaan implementasi pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter toleran perspektif multikultural di sekolah dan pelaksanaannya; b. Guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2

  Kaloran, sebagai narasumber terkait dengan muatan toleransi dan implementasi pembelajaran pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter toleran perspektif multikultural serta dampaknya; c.

  Siswa SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Kaloran, sebagai objek dari 25 implementasi pembelajaran pendidikan agama Islam dalam

  Nana Sayaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, 60.

  14 membentuk karakter toleran dan sebagai narasumber untuk mengetahui dampak dari implementasi tersebut.

  2. Latar Setting Penelitian a.

  Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua lokasi yaitu; SMP Negeri 1

  Kaloran yang beralamat di Dusun Geblog, Desa Geblog, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung dan SMP Negeri 2 Kaloran yang beralamat di Dusun Janggleng, Desa Tlogowungu, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung b. Waktu Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2017 sampai dengan Agustus 2017.

  3. Metode Pengumpulan Data a.

  Metode Observasi atau Pengamatan Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan sekolah dan lingkungannya, kondisi sarana dan prasarananya, segala kegiatan yang berkaitan dengan implementasi pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter toleran perspektif multikultural dan data-data lainnya yang diperlukan.

  b.

  Metode Wawancara Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa informan, yaitu; kepala sekolah, guru pendidikan agama

  Islam, dan siswa.

  15 c.

  Metode Dokumentasi Dengan metode ini peneliti memperoleh data-data mengenai gambaran umum sekolah, kurikulum, silabus dan buku bahan ajar mata pelajaran pendidikan agama Islam dan kegiatan pembelajaran.

4. Metode Analisis Data

  Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan analisis data, semua data yang diperoleh dibaca, dipelajari, dipahami, dipilih dan dikumpulkan serta dianalisis menggunakan deskriptif analitik. Analisis deskripsi disini adalah melakukan analisis terhadap muatan, implementasi dan dampak implementasi pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter toleran perspektif multikultural di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Kaloran.

  Hasil kesimpulan merupakan jawaban dan rumusan masalah, sehingga pada kesimpulan penelitian ini menjawab permasalahan tentang muatan pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter toleran, implementasi pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter toleran serta dampak implementasi pendidikan agama Islam dalam membentuk karakter toleran perspektif multikultural di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Kaloran.

F. Sistematika Penulisan

  Sistematika pembahasan di dalam penyusunan tesis ini dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dan halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan,

  16 abstrak, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lambang, daftar singkatan, daftar lampiran.

  Bagian inti berisi uraian penelitian mulai dan bagian pendahuluan, sampai bagian penutup yang tertuang dalam bentuk bab-bab sebagai suatu kesatuan. Pada tesis ini, peneliti memaparkan hasil penelitian dalam lima bab. Pada tiap bab menjelaskan pokok bahasan dan bab yang berangkutan. Sistematika penulisan tesis terdiri dari sebagai berikut:

  Bab I Tesis ini berisi gambaran umum penulisan tesis yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, signifikansi penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II berisi tentang muatan Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter toleran perspektif multikulturalisme di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Kaloran.

  Bab III berisi implementasi Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter toleran perspektif multikulturalisme di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Kaloran.

  Setelah membahas implementasi Pendidikan Agama Islam, pada bab

  IV berisi dampak implementasi Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter toleran di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Kaloran.

  Adapun bagian akhir dan bagian inti adalah bab V. Bagian ini merupakan penutup yang memuat simpulan dan saran. Pada bagian paling akhir dan tesis ini terdiri dan daftar pustaka dan berbagai lampiran yang terkait dengan penelitian serta biografi penulis.

BAB II MUATAN NILAI-NILAI TOLERANSI DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Toleransi dalam Desain Kurikulum Pengembangan kurikulum dapat dipahami sebagai sebuah proses

  penyusunan rencana tentang isi atau materi pelajaran yang harus dipelajari dan bagaimana cara mempelajarinya. Dalam hal ini pengembangan kurikulum adalah sebuah proses yang terus menerus (continue), dinamis (dynamic), dan

  26 kontekstual (contextual).

  Kurikulum memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dan strategis. Meskipun bukan satu-satunya faktor utama keberhasilan proses pendidikan, kurikulum menjadi petunjuk dan arah terhadap keberhasilan pendidikan. Maka dalam pembentukan karakter toleran, kurikulum menjadi penuntun (guide) para pelaksana pendidikan (pendidik dan tenaga kependidikan) untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuannya dalam mengembangkan dan menjabarkan berbagai materi dan perangkat pembelajaran yang berkaitan dengan toleransi.

  Kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 1 Kaloran dan SMP

  27 Negeri 2 Kaloran adalah Kurikulum 2013. Kehadiran kurikulum 2013

  diharapkan mampu melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada pada 26 Imam Machali, “Kurikulum Dimensi Kecerdasan Majemuk (Multiple Intellegences)

  dalam Kurikulum 2013”, Insania, Vol. 19 No. 1 (Juni 2014), 1-5 27 Wawancara dengan Ibu Endah Surayandari selaku Kepala SMP Negeri 1 Kaloran pada

tanggal 29 Juli 2017 dan Bapak Karma Budiman selaku Kepala SMP Negeri 2 Kaloran tanggal 5

Agustu 2017.

  18 kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013 disusun dengan mengembangkan dan memperkuat sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang. Penekanan pembelajaran diarahkan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengembangkan sikap spiritual dan sosial sesuai dengan karakteristik Pendidikan Agama Islam diharapkan akan menumbuhkan budaya keagamaan (religious culture) di sekolah.

  Pengembangan kurikulum yang diterapkan di sekolah harus memenuhi kompetensi yang akan dicapai melalui kurikulum 2013 berkaitan dengan pembentukan karakter bangsa dari cakupan kompetensi lulusan, diantaranya dalam pembentukan sikap spiritual dan sosial sikap sosial seperti

  28

  toleransi, gotong royong, kerjasama dan lain sebagainya. Sekolah harus mengakomodir pembentukan karakter tersebut khususnya dalam membangun sikap toleransi dalam wadah kurikulum sekolah, seperti merumuskan dalam visi misi sekolah, sebagaimana penjelasan Ibu Endah Surayandari mengatakan;

  Sekolah kami merumuskan visi misi dengan memperhatikan karakteristik sekolah, mempertimbangkan keberagaman agama siswa dan mengarahkan pada pembentukan karakter yaitu; visinya membentuk generasi bertaqwa, cerdas, terampil, berbudi luhur dan berbudaya lingkungan. Sedangkan misi sekolah yang berkaitan dengan nilai-nilai keagamaan diantaranya; melaksanakan kegiatan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan mewujudkan nilai-

  29 nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

  Hal ini menggambarkan bahwa usaha sekolah untuk mengembangkan toleransi beragama yang ada di sekolah tersebut mendapatkan perhatian yang

  28 Tatang Muhtar , “Analisis Kurikulum 2013 Ditinjau Dari Aspek Nilai Karakter Bangsa”,

  Mimbar Sekolah Dasar , Volume 1 Nomor 2 (Oktober 2014), 168-175 29 Wawancara dengan Kepala SMP Negeri 1 Kaloran tanggal 29 Juli 2017.

  19 baik. Selanjutnya untuk cakupan PAI dalam kurikulum 2013 menurut penjelasan Bapak Wahid Muhaimin mengatakan;

  Kurikulum PAI mencakup usaha untuk mewujudkan keharmonisan, keserasian, kesesuaian, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Sang Pencipta (Allah Swt), manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan alam, hubungan manusia dengan dirinya sendiri (berakhlak dengan diri sendiri). PAI juga memiliki perhatian yang besar dalam wilayah hubungan sesama manusia (hablum minannas), baik itu hubungan sesama manusia yang seagama maupun hubungan sesama manusia beda agama.

30 Penjelasan tersebut menguatkan bahwa tidak ada pertentangan antara

  visi misi sekolah dengan subtansi pendidikan agama Islam dalam memfasilitasi pembentukan sikap toleransi siswa. Adapun muatan nilai-nilai toleransi yang ada pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP secara eksplisit berada dalam kompetensi inti, kompetensi dasar, silabus dan buku bahan ajar, maka selanjutnya pembahasan akan difokuskan pada bagian- bagian tersebut.

  B.

  

Muatan Toleransi dalam Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Pendidikan Agama Islam

  Pada sisi muatan, Kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum 2006 yang mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, sedangkan pada Kurikulum 2013 mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar

  31

  pada setiap mata pelajaran yang telah 30 Wawancara dengan Guru PAI di SMP Negeri 1 Kaloran pada tanggal 29 Juli 2017. 31 Kompetensi inti merupakan bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah

menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,

  

gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan,

dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk

suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Sedangkan kompetensi dasar adalah konten atau

  20 disusun oleh pemerintah, dalam hal ini adalah Kementerian Pendidikan Nasional.

  Kompetensi inti terdiri dari empat bagian, yaitu kompetensi inti 1 (KI- 1) yang memuat sikap spiritual, kompetensi inti 2 (KI-2) yang memuat kompetensi sikap sosial, kompetensi inti 3 (KI-3) yang memuat kompetensi pengetahuan dan kompetensi inti 4 (KI-4) yang memuat kompetensi keterampilan. Kompetensi inti bersifat sama dan diterapkan pada semua mata pelajaran, termasuk Pendidikan Agama Islam. Maka secara otomatis setiap proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam juga harus memuat kompetensi inti, khususnya kompetensi sikap spiritual dan sosial.

  Content kompetensi sikap spiritual yang harus dicapai peserta didik

  khususnya di SMP adalah; memiliki sikap menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya, sedangkan sikap sosial yang harus dimiliki peserta didik meliputi; perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, toleran, gotong royong, santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan

  32 lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

  Maka apabila dicermati secara lebih dalam pada kompetensi inti, baik kompetensi sikap spiritual maupun sikap sosial di dalamnya memuat nilai- nilai toleransi. Pada sikap spiritual jelas bahwa setiap peserta didik harapannya mampu mempunyai sikap menghayati ajaran agama yang dianutnya serta mampu menghargai ajaran agama yang dianut oleh orang lain

  

kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada

kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. 32 Sebagaimana dalam lampiran dokumen kurikulum di SMPN 1 Kaloran dan SMPN 2

Kaloran yang merujuk pada Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, tentang Kompetensi Inti dan

Kompetesi Dasar pada SMP/MTs.

  21 yang merupakan bentuk dari toleransi. Sedangkan di dalam kompetensi sikap sosial, secara jelas mencantumkan kata kunci “toleran” yaitu setiap pembelajaran harus membentuk peserta didik untuk mempunyai sikap toleransi dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.

  Kompetensi inti diturunkan ke dalam kompetensi dasar yang lebih merinci masing-masing kompetensi. Pendidikan Agama Islam, kompetensi dasar yang secara khusus memuat nilai-nilai toleransi setidaknya ada dalam enam KD yaitu; 1) KD. 1.2. Terbiasa membaca al-

  Qur‟an dengan meyakini bahwa toleransi dan menghargai perbedaan adalah perintah agama, 2) KD.

  2.2. Menunjukkan perilaku toleran dan menghargai perbedaan dalam pergaulan di sekolah dan masyarakat sebagai implementasi pemahaman Q.S. al-Hujurat/49: 13 dan hadis terkait, 3) KD 3.2. memahami Q.S. al-Hujurat/49: 13 tentang toleransi dan menghargai perbedaan dan hadis terkait, 4) KD.

  4.2.1. membaca Q.S. al-Hujurat/49:13 dengan tartil, 5) KD 4.2.2. menunjukkan hafalan Q.S. al-Hujurat/ 49: 13 serta hadis terkait dengan lancar, 6) KD 4.2.3. menyajikan keterkaitan toleransi dan menghargai

  33 perbedaan dengan pesan Q.S. al-Hujurat/ 49: 13.

  Pada kompetensi dasar terlihat jelas muatan nilai-nilai toleransi yang dikembangkan, diawali pada kompetensi dasar KI-1 yaitu membiasakan peserta didik untuk menghargai perbedaan yang merupakan perintah agama. Kemudian kompetensi dasar pada KI-2 mengarahkan pembelajaran dalam membiasakan peserta didik untuk berperilaku toleran dan menghargai 33 Lampiran dokumen kurikulum di SMPN 1 Kaloran dan SMPN 2 Kaloran yang merujuk

  

pada Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, tentang Kompetensi Inti dan Kompetesi Dasar pada

SMP/MTs.

Dokumen yang terkait

Kata Kunci: Pola Pendidikan, Karakter Mahasiswa PENDAHULUAN - POLA PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK KARAKTER MAHASISWA DI FITK JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IAIN AMBON

0 0 13

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 SEWON BANTUL Sri Harini SMP Negeri 2 Jetis Bantul Sriharini05yahoo.com ABSTRACT - IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KURIKULUM 2013

0 0 9

PEDOMAN PEMBENTUKAN KARAKTER SEBAGAI IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

0 3 11

IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Boyolali Tahun 2005/2006) - Test Repository

0 0 95

PEMIKIRAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERSPEKTIF PROF. ACHMADI ( Studi Historis 1944-2014) - Test Repository

0 0 100

EKSISTENSI DAN FUNGSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL - Test Repository

0 0 89

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER ANTI KORUPSI PESERTA DIDIK SMK NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 2 145

KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI

1 7 103

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK PRIBADI MUSLIM SISWA SMP AL-MAS’UDIYYAH BANDUNGAN, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 1 110

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS KONSERVASI LINGKUNGAN HIDUP DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA (Studi di Madrasah Tsanawiyah Sudirman Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017) - Test Repository

0 0 72