PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP SIKAP TAWADHU’ PADA REMAJA DESA SOLOWIRE KEC. KEBONAGUNG KAB. DEMAK TAHUN 2014 - Test Repository

  

PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA

TERHADAP SIKAP TAW ADHU’ PADA REMAJA

  

DESA SOLOWIRE KEC. KEBONAGUNG KAB. DEMAK

TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh :

DARYANTO

111 10 087

JURUSAN TARBIYAH

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  

KEMENTERIAN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

SKRIPSI

PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA

TERHADAP SIKAP

  TAWADHU’ PADA REMAJA DI DESA SOLOWIRE

KEBONAGUNG DEMAK TAHUN 2014

DISUSUN OLEH

DARYANTO

  

NIM: 111 10 087

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah,

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Salatiga, pada tanggal 7 Maret2014 dan telah

dinyatakanmemenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.

  

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Benny Ridwan, M.Hum _________________

Sekretaris Penguji : Dra.Hj.Maryatin, M.Pd. _________________

Penguji I : Rasimin, S.PdI., M.Pd _________________

Penguji II : Dra. Ulfah Susilawati, M.SI. _________________

  Salatiga, 26 Februari 2015 Ketua STAIN Salatiga Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP: 19670112 199203 1005

  

KEMENTERIAN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id Dra. Hj. Maryatin, M.Pd. DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 5 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Saudara DARYANTO Kepada: Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamualaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Daryanto NIM : 111 10 087 Jurusan/progdi : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul Skripsi : PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA

  TERHADAP SIKAP TAWADHU’ PADA REMAJA DI DESA SOLOWIRE KEBONAGUNG DEMAK TAHUN 2014

Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamualaikum. Wr. Wb.

  Salatiga, 8 Januari 2015 Pembimbing Dra.Hj. Maryatin, M.Pd.

  NIP: 196904021998032001

  

KEMENTERIAN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Daryanto Nim : 111 10 087 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, Yang menyatakan

  Daryanto NIM: 11110087

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO             

  

Artinya:” dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-

orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan”.(Q.S Al Furqaan :63)

  PERSEMBAHAN

Skripsiku ini ku persembahkan kepada keluarga, khususnya kepada Bapak dan

Ibuku tercinta.dan kakak

  Seseorang yang selalu di hati, yang memberi motivasi, dan mendoakan ku.

  Seluruh teman-teman (PAI C) seperjuangan.

   Teman-teman Kampung Gayam Sari.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, yang telah mencurahkan Rahmat, Taufiq, Hidayah, memberikan kekuatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.

  Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah diutus untuk membawa risalah dan membebaskan umat islam dari belenggu kebodohan.

  Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah berjasa dan senantiasa memberikan dukungan, bimbingan, arahan, motivasi serta do’a sehingga skripsi ini dapat selesai. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku ketua IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku ketua Jurusan Tarbiyah IAIN Salatiga.

  3. Bapak Rasimin, S.PdI., M.Pd selaku ketua program studi Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

  4. Ibu Dra. Hj. Maryatin, M.Pd. selaku pembimbing, yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya, dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaannya dalam memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak/Ibu dosen yang dengan tulus mendidik dan memberikan jasanya selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

  6. Teman-temanku seperjuangan khususnya seluruh keluarga besar PAI C 2010, keluarga besar PPL di SMP 3 Salatiga 2013, keluarga besar KKN di desa Jagang Kidul, kampung Gayam Sari dan mahasiswa IAIN Salatiga 2010 umumnya.

7. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

  Akhirnya penulis hanya bisa berdo’a, semoga semua amal dan kebaikannya dapat diterima disisi Allah sebagai amal yang sholeh dan mendapatkan balasan yang sebaik-baiknya.

  Penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini kecuali Allah SWT yang Maha Sempurna. Mengingat keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan pada semua pihak untuk memberikan saran dan kritik dalam penulisan skripsi ini.dan penulis berharap semoga tulisan ini mempunyai nilai daya guna dan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 14 Januari 2015 Penulis

  

ABSTRAK

  Daryanto. 2014. Pengaruh Pola Komunikasi Orang Tua Terhadap Sikap

  Tawadhu’ pada Remaja di Desa Solowire Kebonagung Demak Tahun 2014 . Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama

  Islam. IAIN Salatiga. Dosen pembimbing: Dra. Hj. Maryatin,M.P.d

  Kata Kunci: Pola Komunikasi, Sikap Tawadhu’ Remaja.

  Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui pengaruh antara pola komunikasi orang tua dan sikap tawadhu’ pada remaja di desa Solowire Kebonagung Demak. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pola komunikasi orang tua dalam keluarga di desa Solowire, Kebonagung, Demak? (2)

  Bagaimana sikap tawadhu’ remaja desa Solowire, Kebonagung, Demak? (3) Adakah pengaruh pola komunikasi orang tua terhadap sikap tawadhu’ pada remaja desa Solowire, Kebonagung, Demak Tahun 2014? Metode penelitian yang di gunakan adalah dengan metode kuantitatif.

  Pengumpulan data menggunakan angket, observasi dan dokumentasi. Sampel penelitian sebanyak 70 pemuda desa Solowire. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan rumus prosentase dan rumus product moment untuk menguji hipotesis.

  Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pola komunikasi orang tua dalam kategori baik 7 orang dengan prosentase 10%, kemudian dalam kategori cukup 42 orang dengan prosentase 60% dan yang termasuk dalam kategori kurang 21 orang dengan prosentase 30%, 2)

  Sikap tawadhu’ pada remaja dalam kategori baik 7 orang dengan prosentase 10%, kemudian dalam kategori cukup 35 orang dengan prosentase 50% dan yang termasuk dalam kategori kurang 28 orang dengan prosentase 40%. 3) Ada pengaruh pola komunukasi orang tua terhadap sikap tawadhu’ pada remaja di desa Solowire Kebonagung Demak tahun 2014. Setelah

  r

  dianalisis menggunakan rumus product moment di peroleh xy hitung sebesar 0,631 dan r tabel sebesar 0,361, r tabel product moment dengan N=70 pada taraf xy signifikasi 1%=0,361 r xy hitung sebesar 0,631> r xy tabel sebesar 0,361. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara pola komunikasi orang tua terhadap sikap tawadhu’ pada remaja di desa Solowire, Kebonagung, Demak tahun 2014. Maka hipotesis yang diajukan diterima.

  DAFTAR ISI

  JUDUL ....................................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ............................................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................ iii PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................. v MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................... vi KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii ABSTRAK ................................................................................................................. ix DAFTAR ISI .............................................................................................................. x DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7 D. Hipotesis Penelitian ........................................................................................ 7 E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 8 F. Definisi Operasional....................................................................................... 9 G. Metode Penelitian........................................................................................... 10 H. Sistematika Penulisan Skripsi ........................................................................ 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA

  1. Pengertian pola komunikasi .................................................................... 17 2.

  Aneka komunikasi .................................................................................... 18 3. Fungsi-fungsi komunikasi ........................................................................ 23 4. Keberhasilan komunikasi ......................................................................... 26 5. Orang tua .................................................................................................. 28 B. Sikap Tawadhu’ ............................................................................................. 30 1.

  Pengertian sikap tawadhu’ ....................................................................... 30 2. Keutamaan sikap tawadhu’ ...................................................................... 31 3. Bentuk-bentuk tawadhu’ .......................................................................... 32 4. Pembentukan sikap tawadhu’ ................................................................... 33 5. Cara untuk melatih sikap tawadhu’ .......................................................... 34 6. Pengertian remaja ..................................................................................... 35 C. Pengaruh Pola Komunikasi Orang Tua Terhadap Sikap Tawadhu’ pada

  Remaja............................................................................................................ 39

  BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian .......................................... 43 1. Letak geografis ......................................................................................... 43 2. Keadaan monografi .................................................................................. 45 B. Laporan Data Penelitian ................................................................................. 49 1. Daftar nama responden ............................................................................ 49 2. Data hasil angket tentang pola komunikasi orang tua .............................. 51 3. Data hasil angket tentang sikap tawadhu’ pada remaja ........................... 53

  BAB IV ANALISIS DATA A. Analis Pertama ............................................................................................... 56 1. Analisis pola komunikasi orang tua di desa Solowire, Kebonagung, Demak ...................................................................................................... 56 2. Analisis sikap tawadhu’ pada remaja di desa Solowire, Kebonagung, Demak ...................................................................................................... 62 B. Analisis Lanjut ............................................................................................... 67 C. Pembahasan .................................................................................................... 70 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................... 71 B. Saran ............................................................................................................... 72 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah penduduk desa Solowire menurut kelompok usia tahun 2014 .........................................................................45Tabel 3.2 Jumlah penduduk desa Solowire menurut tingkat pendidikan tahun 2014 ...............................................................46Tabel 3.3 Keadaan penduduk menurut mata pencaharian tahun 2014 .......46Tabel 3.4 Keadaan penduduk berdasarkan pemeluk agama tahun 2014...47Tabel 3.5 Daftar nama responden peserta pemuda di desa Solowire ........49Tabel 3.6 Hasil angket tentang pola komunikasi orang tua……………...51Tabel 3.7 Hasil angket ten tang sikap tawadhu’ pada remaja ...................53Tabel 4.1 Data nilai angket tentang pola komunikasi orang tua di desa Solowire tahun 2014 ...................................................57Tabel 4.2 Interval pola komunikasi orang tua ..........................................60Tabel 4.3 Persentase pola komunikasi orang tua .....................................61Tabel 4.4 Data nilai angket tentang sikap tawadhu’ pada remaja di desa Solowire tahun 2014 ...................................................62Tabel 4.5 Interval sikap tawadhu’ pada remaja ......................................65

  Tabel 4.6 Persentase sikap tawadhu’ pada remaja ..................................66

Tabel 4.7 Koefisien pengaruh pola komunikasi orang tua terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk Allah yang telah diciptakan dalam bentuk yang

  paling indah dan dilengkapi dengan berbagai atribut yang membedakan antara manusia dengan makhluk ciptaan Allah lainnya yang ada di dalam raya ini.

  Dengan memperhatikan yang ada pada manusia maka definisi yang diberikan oleh para ahli tentang manusia menjadi beragam. Dengan kata lain manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia juga mempunyai hubungan interpredensi, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan yang lain. Manusia akan mencapai kesadaran dirinya dengan adanya orang lain dan hubungan antara manusia akan tercapai melalui komunikasi.

  Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami (Alwi, 2007:585). Komukasi juga didefinisikan sebagai apa yang terjadi bila makna diberikan kepada suatu perilaku. Bila seseorang memperhatikan perilaku kita dan memberinya makna, komunikasi telah terjadi terlepas apakah kita menyadari perilaku kita atau tidak dan menyengajanya atau tidak. Bila kita memikirkan hal ini, kita harus menyadari bahwa tidaklah mungkin bagi kita untuk tidak berperilaku. Setiap perilaku memiliki potensi komunikasi. (Mulyana,1990:14).

  Komunikasi interpersonal dalam keluarga yang terjalin antara orang tua individu komunikasi yang di harapkan adalah komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif dapat menimbulkan pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik dan tindakan demikian juga dalam lingkungan keluarga diharapkan terbina komunikasi yang efektif antara orang tua dan anaknya, sehingga akan terjadi hubungan yang harmonis. (Effendy, 1993:8).

  Orang tua dan anak adalah satu ikatan dalam jiwa.Tidak seorang pun dapat memisahkannya. Ikatan tersebut dalam bentuk hubungan emosional antara anak dengan orang tua yang tercermin dalam perilaku. Termasuk dalam perbedaan keyakinan agama sekalipun antara orang tua dan anak, maka seorang anak tetap diwajibkan menghormati orang tua sampai kapanpun. Allah memerintahkan kepada manusia agar mengabdi atau hanya menyembah kepada Allah dan agar berbuat baik kepada kedua orang tua ibu serta bapaknya. Sebagai mana firman Allah dalam Al-

  Qur’an surat Al-Isra’ (17) ayat 23:

  





  Artinya:

  “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia (Allah) dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu”.(QS Al-Isra’:23)

  Peran orang tua dalam keluarga sangat penting, Terlebih peran orang tua untuk perkembangan fisik, intelegensi, sikap, perilaku dan jasmani anak.Perkembangan anak di dalam keluarga tergantung pada peran kedua orang anak untuk tumbuh dewasa.Anak yang baru lahir seperti kertas putih yang belum ada goresan tinta.Maka disiniperan orang tua untuk mengarahkan kepada anak untuk memiliki kemampuan yang lebih baik. Seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadits sebagai berikut:

  

ُوَناَسِّجَمُيْوَأ ُوَناَرِّصَنُيْوَأ ُوَناَدِّىَهُي ُهاَىَبَأَف ِةَرْطِفْلا ىَلَع ُدَلْىـُي الَِّاٍدْىُلْىَم ْنِماَم

( ملسم هاور(

  Artinya

  :”tidak ada seorangpun dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah (suci), kedua orang tuanyalah yang menjadikan orang yahudi, nasrani atau majusi” (HR.’ ’Muslim)(Naseh Ulwan, 1999: 376)

  Melihat hadits tersebut, jelaslah bahwa pentingnya peran orang tua dalam pendidikan serta perkembangan anak. Hal ini berkaitan dengan anak adalah amanah untuk orang tua dari Allah yang akan dimintai pertanggung jawabannya. Memeliharanya dari segala marabahaya dan mendididiknya agar menjadi anak yang cerdas.Itulah hak orang tua terhadap anak.Seperti halnya yang telah diungkapkan oleh M. Thalib, dalam Djamarah (2004:28), hak orang tua terhadap anaknya adalah menjadikan agar anak-anaknya salih, menempatkan anak ditempat yang baik, serta memohon kepada Allah bagi kebaikan anaknya.

  Komunikasi dalam keluarga menjadi faktor penting dalam menentukan baik-buruknya anak. Jika orang tua menanamkan sikap jujur, berkhlak mulia, rendah hati, berani, mensyukuri setiap nikmat yang telah diberikan Allah dan menanamkan dalam diri anak untuk menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan terbentuk dengan akhlak mulia, berani dan menjauhkan diri dari perbutan- perbuatan yang bertentangan dengan agama. Jadi jika komunikasi dalam keluarga terjalain secara harmonis atau baik, maka anak akan merasa bahwa dirinya sangat berharga dimata kedua orang tuanya, sehingga akan menumbuhkan sikap tawadhu’ dalam diri anak.

  Tawadhu’ adalah, rendah hati, lawan dari sombong atau takabur (Ilyas, 2005:124).

  Jadi orang yang memiliki sikap tawadhu’ akan merasa rendah hati dan tidak menyombongkan apa yang telah di berikan Allah kepadanya. Kemudian orang yang tawadhu’ adalah orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah SWT. Yang dengan pemahamannya tersebut maka tidak pernah terbesit sedikitpun dalam hatinya kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain, tidak merasa bangga dengan potensi dan prestasi yang sudah dicapainya. Ia tetap rendah diri dan selalu menjaga hati dan niat segala amal shalehnya dari segala sesuatu selain Allah. Tetap menjaga keikhlasan amal ibadahnya hanya karena Allah.

  Berdasarkan penjelasan diatas bahwa anak remaja yang dibesarkan dalam keluarga yang kurang harmonis serta tidak memiliki pola komunikasi yang baik, maka remaja tersebut lebih cenderung menjadi remaja nakal, dibandingkan dengan remaja yang dibesarkan oleh keluarga harmonis dan memiliki pola komunikasi yang baik, maka mereka lebih bisa menjadi remaja yang baik dalam kepribadian dan berperilaku. Masa remaja meliputi perkembangan, pertumbuhan dan permasalahan yang jelas berbeda dengan masa sebelumnya maupun masa kepada para remaja untuk menyelesaikan suatu masalah, acapkali perlu didasari pendekatan yang khusus. (Gunarsa, 2007:9).

  Di usia remaja, seseorang biasanya memiliki masalah-masalahnya sendiri. Walaupun tidak dialami oleh semua remaja. Remaja adalah kelompok orang yang sering menyusahkan orangtua. Pada pihak lainnya lagi, menganggap bahwa remaja sebagai potensi yang perlu dimanfaatkan, atau mungkin ada pula remaja yang mendapat kesan bahwa kelompoknya adalah kelompok minoritas yang punya warna tersendiri, yang punya “dunia” tersendiri yang sukar dijamah oleh orang-orang tua (Mappiare,1982:11).

  Komunikasi yang diterapkan orang tua dalam keluarga yang terdapat di desa Solowirekurang terjalin secara baik, sehingga berdampak pada perilaku anak.Sebagai contoh kasus,ada sebagian besar merekasuka membantah nasehat orang tua. Hal itukarenaterpengaruh pada lingkungan pergaulandi sekitarnya yang kurang baik,antara lain: kurangnya perhatianorang tua, karena orang tua sibuk di sawah atau ladang, minimnya pendidikan orang tua. Namun tidak semua anak bersikap kurang patuh kepada orang tua, namun beberapa dari mereka masih patuh kepada orang tua dan memiliki sikap

  tawadhu’. Jadi dapat dikatakan

  bahwasanya sebagian remaja desa Solowire masih mempunyai sikap

  tawadhu’

  kepada kedua orang tuanyadengan alasan, karena desa Solowire merupakan desa yang terletak di kota Demak yang terkenal dengan sebutan kota santri.

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul“PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUATERHADAP SIKAP TAWADHU’ PADA REMAJA DI DESA SOLOWIR E KEBONAGUNG DEMAK TAHUN 2014”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pola komunikasi orang tua dalam keluarga di desa Solowire,

  Kebonagung, Demak Tahun 2014? 2. Bagaimana sikap tawadhu’remajadesa Solowire, Kebonagung, Demak Tahun

  2014? 3. Adakah pengaruh pola komunikasi orang tua terhadap sikap tawadhu’ pada remajadesa Solowire, Kebonagung, Demak Tahun 2014?

C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan permasalahan yang ada maka penulis mempunyai tujuan dalam penelitian sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi orang tua dalam keluarga desa Solowire, Kebonagung, Demak Tahun 2014.

  2. Untuk mengetahui sikap tawadhu’remajadesa Solowire, Kebonagung, Demak Tahun 2014.

  3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pola komunikasi orang tuaterhadap sikap

  tawadhu’remajadesa Solowire, Kebonagung, Demak Tahun 2014.

D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.(Arikunto, 2006:71). Hipotesis adalah kesimpulan yang tarafnya rendah karena belum diuji oleh kenyataan empirik. (Wirartha,2006:25). Kebenarannya perlu di uji dengan fakta, ukuran atau dasar-dasar pemikiran tertentu untuk kemudian di terima atau di tolak atau masih di uji lagi.

  Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif antara pola komunikasi orang tua terhadap sikap tawadhu ’ remaja desa Solowire, Kebonagung, Demak Tahun 2014.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang pengaruh pola komunikasi orang tua dalam keluarga dan sikap tawadhu ’ pada remaja serta memberikan manfaat secara teoritis dan praktis, yakni :

1. Secara teoritis a.

  Dengan penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi keilmuan berkaitan dengan bagaimana seharusnya pola komunikasi orang tua dalam keluarga.

  b.

  Untuk menambah khasanah keilmuan dalam bidang pendidikan agama islam khususnya dalam pendidikan aqidah akhlakuntuk menanamkan sikap

  tawadhu’. a.

  Bagi Orang Tua Dengan penelitian ini orang tua diharapkan bisa menerapkan polakomunikasi baik dan santun dalam kehidupan sehari-hari, dalam keluarga, lingkungan dan masyarakat.

  b.

  Bagi Remaja Dengan adanya pola komunikasi yang baik antara orang tua dengan anaknya, diharapkan anak dapat mencontoh hal-hal yang baik, sehingga dapat menumbuhkan sikap tawadhu ’.

  c.

  Bagi Masyarakat Penelitidiharapkan dapat membina kontribusi yang baik sehingga dapat memberikn solusi bagi pola komunikasi keluarga yang kurang baik.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari kemungkinan salah tafsir dalam memahami judul penelitian di atas perlupenjelasan beberapa istilah pokok antara lain:

1. Pola komunikasi orang tua

  Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Dengan demikian, pola komunikasi disini dapat dipahami sebagai pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam pengiriman dan penenerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami (Djamarah, 2004:1).

  Dalam penelitian ini yang dimaksud pola komunikasi adalah bentuk komunikasi yang berlangsung secara timbal balik dan baik dari orang tua terhadap anak atau sebaliknya bagaimana pola komunikasi anak terhadap orang tua.

2. Sikap tawadhu’

  Sikap adalah perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian (pendapat atau keyakinan), perilaku dan gerak gerik (Depdikbud RI, 1995:938).

  Tawadhu

  ’adalah merendah diri dan berlaku hormat kepada siapa saja (Supiana, 2003:231).Tawadhu

  ’ artinya merendah diri.Kerendahan hatinya diwujudkan dalam ucapan, sikap dan tindakan (Tim Abdi Guru, 2007:48).

  Sikap

  tawadhu’adalah perbuatan atau sikap merendah diri dan berlaku

  hormat kepada siapa saja yang ditunjukkan dalam ucapan, sikap dan tindakan dalam berinteraksi dalam keluarga atau masyarakat.

  Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maksud judul penelitian ini yaitu bagaimana pola komunikasi orang tua terhadap anak (remaja) dalam pergaulan sehari-hari yang terjadi di desa solowire kebonagung Demak.

G. Metode Penelitian

  Metode adalah cara kerja untuk dapat memahami sesuatu objek (Soeharto, 1989:141).Sementarapenelitian menurut California adalah suatu teknik penelitian secara sistematis yang diperluas dengan menggunakan perkakas-perkakas khusus, alat-alat dan prosedur-prosedur, dalam rangka usaha mencapai pemecahan suatu problem secara lebih baik dari pada yang dicapai dengan alat-alat biasa (Kasiram 2008:36).

  Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan menggunakan rancangan penelitian studi komparasi. Hal ini di sebabkan karena penelitian ini meneliti tentang hubungan antar variabel satu dengan variabel yang lain.

  Penelitian ini mempunyai dua variabel, pola komunikasi orang tua dalam keluarga sebagai variabel yang pertama dan sikap

  tawadhu’remaja sebagai variabel yang kedua.

  1. Lokasi dan waktu Penelitian ini dilaksanakan di desa Solowire, Kebonagung, Demak, mulai awal April sampai Oktober Tahun 2014.

  2. Populasi dan sampel Populasi adalah kumpulan individu dengan kualitas dan ciri-ciri yang telah ditentukaan.Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130).Adapun populasi dalam penelitian ini diambil dari remaja-remaja di desa Solowire, Kebonagung, Demak dengan jumlah populasi sebanyak 350 remaja.

  Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono,2011:81).Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,2006:131).

  Besar kecilnya sampel tidak ditentukan, tetapi semakin besar sampel yang diambil,maka kesimpulan yang diperoleh sama. Suharsimi Arikunto mengatakan, untuk sedekar ancer-ancer bila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.Selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih sesuai dengan kemampuan (Arikunto, 1998:120).

  Berdasarkan uraian diatas,maka peneliti mengambil sampel 20% populasi dari jumlah 350 remaja yaitu sebanyak 70responden. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik dalam pengambilan sampel yaitu dengan cararandom sampling.

3. Metode pengumpulan data

  Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini penulis menempuh dengan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut: a.

  Metode angket Angket adalah pertanyaan yang disampaikan secara tertulis dan disebarkan untuk dijawab. Setelah dijawab, pertanyaan dikembalikan lagi pada peneliti. Pertanyaan yang diajukan dapat berupa pertanyaan terbuka dan dapat pula berupa pertanyaan tertutup. (Wirartha,2006:3).Metode ini penulis gunakan untuk mencari data tentang pola komunikasi orang tua dalam keluarga terhadap sikap tawadhu

  ’pada remaja.

  b.

  Metode Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yag angket karena observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yanglain (Sugiyono,2011:144) . Dalam penelitian ini peneiti menggunakan metode observasi langsung yang digunakan untuk mendapatkan data tentang pengaruh pola komunikasi orang tua dalam keluarga terhadap sikap tawadhu

  ’ pada remaja desa Solowire Kebonagung Demak.

  c.

  Metode dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1996:234). Disini penulis menggunakan catatan dan arsip guna untuk memenuhi pengumpulan data-data yang digunakan dalam penulisan skripsi.

4. Instrumen penelitian

  Instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2011:102).Penelitian ini menggunakan instrument penelitian berupa angket yang terdapat dalam lampiran.Angket terdiri dari dua yaitu yang pertama angket tentang pola komunikasi orang tuadalam keluarga dan yang kedua angket tentang sikap tawadhu’ pada remaja.

  a.

  Variabel 1 : pola komunikasi orang tua dengan indikator sebagai berikut: 1) Menjalin rasa saling percaya terhadap anak. 2) Menjalin komunikasi yang terbuka.

  4) Mengajarkan kebiasaan yang baik. 5) Membiasakan saling hormat menghormati dalam keluarga. 6) Menjalin kedekatan dengan bertamasya bersama keluarga. 7) Membentuk karakter yang baik pada anak.

  b.

  Variabel 2 : Sikap tawadhu’ dengan indikator sebagai berikut: 1) Berbicara santun. 2) Rendah hati. 3) Suka menolong. 4) Patuh terhadap orang tua. 5) Mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepada Allah. 6) Ikhlas dalam menjalankan pekerjaan. 7) Tidak berlebih-lebihan.

  5. Teknik analisis data Data yang akan di analisis antara lain tentang pola komunikasi orang tua dalam keluarga terhadap sikap tawadhu

  ’remaja dengan rumus sebagai berikut: Keterangan : P : Angka prosentase F : Frekuensi N: Jumlah responden Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh pola komunikasi orang tua dalam kelurga terhadap sikap tawadhu ’ pada remaja. Maka penulis menggunakan rumus Product moment. Adapun sebagai berikut :

  (∑ )(∑ ) ∑

  (∑ ) (∑ ) √∑ ∑

  Keterangan : r xy = koefisien product moment (X dan Y) X = variable pengaruh ( Pola komunikasi orang tua ) Y = variable terpengaruh (Sikap tawadhu

  ’ pada remaja) N = jumlah objek yang diteliti ∑ = sigma

  XY= perkalian antara X dan Y H.

   Sistematika Penulisan Skripsi

  Skripsi ini disusun dalam 5 bab yang secara sistematika kami jabarkan sebagai berikut: Bab I, pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  Bab II, kajian pustaka yang berisi tentang penjabaran dari pola komunikasi orang tuadalam keluarga dan sikap tawadhu ’ pada remaja serta pengaruh antara pola komunikasi orang tua dalam keluarga terhadap sikap tawadhu

  ’ pada remaja.

  Bab III, laporan hasil penelitian yang berisi tentang gambaran umum

  Bab IV, analisis data tentang pola komunikasi orang tua dalam kelurga, analisis data tentang sikap tawadhu ’ pada remaja dan uji hipotesis pengaruh pola komunikasi orang tua dalam kelurga terhadap sikap

  tawadhu’ pada remaja dengan rumus product moment.

  Bab V, penutup ini berisi kesimpulan, dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pola Komunikasi Orang Tua 1. Pengertian Pola Komunikasi Pola secara bahasa (KBBI) adalah bentuk (struktur) yang tetap

  (Alwi, 1990:885). Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami (Djamarah, 2004:1). Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communicatio, yang akar katanya adalah

  , tetapi bukan partai komunis dalam kegiatan politik.Arti

  communis communis di sini adalah sama, dalam arti kata sama makna, yaitu sama

  makna mengenai suatu hal. Dan secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dalam pengertian pragmantis, komunikasi mengandung tujuan tertentu; ada yang dilakukan secara lisan, tatap muka, atau via media

  massa maupun media nonmassa misalnya surat, telepon, dan sebagainya. (Djamarah, 2004:12).

  Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami (Alwi, 2007:585). Komukasi juga didefinisikan sebagai apa memperhatikan perilaku kita dan memberinya makna, komunikasi telah terjadi terlepas apakah kita menyadari perilaku kita atau tidak dan menyengajanya atau tidak.Bila kita memikirkan hal ini, kita harus menyadari bahwa tidaklah mungkin bagi kita untuk tidak berperilaku.Setiap perilaku memiliki potensi komunikasi.(Mulyana, 1990:14). Pola komunikasi adalah suatu gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memeperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya (Soejanto, 2001: 27).

  Berdasarkan pengertian diatas pola komunikasi adalah hubungan pengiriman pesan yang timbal balik antara anak dan orang tua atau orang lain melalui tulisan, lisan, tatap muka, media massa yang dilakukan secara rutin.

2. Aneka Komunikasi

  Dalam komunikasi sehari-hari ada beberapa macam-macam komunikasi menurut Djamarah sebagai berikut : a.

  Komunikasi verbal Komunikasi verbal adalah sesuatu kegiatan komunikasi antara individu atau kelompok yang mempergunakan bahasa sebagai alat perhubungan. Proses komunikasi dapat berlangsung dengan baik bila komunikan dapat menafsirkan secara tepat pesan yang disampaikan oleh komunikator melalui penggunaan bahasa dalam bentuk kata- kata atau kalimat. Panjang pendeknya suatu kalimat, tepat tidaknya penentu kelancaran komunikasi.Struktur kalimat yang kacau atau penggunaan kata-kata yang bertele-tele diakui sebagai penyebab ketidak efektifan komunukasi.

  Kegiatan komunikasi verbal menempati frekuensi terbanyak dalam keluarga.Setiap hari orang tua selalu ingin berbincang- bincang kepada anaknya. Canda dan tawa menyertai dialog antara orang tua dan anak. Perintah, suruhan, larangan, dan sebagainya merupakan alat pendidikan yang sering dipergunakan oleh orang tua atau anak dalam kegiatan komunikasi keluarga. Alat pendidikan tersebut tidak hanya dipakai oleh orang tua terhadap anaknya, tetapi bisa juga dipakai oleh anak terhadap anak yang lain.

  Dalam komunikasi antara orang tua dan anak akan terjadi interaksi. Dalam interaksi itu orang tua beruasaha mempengaruhi anak untuk terlibat secara pikiran dan emosi untuk memperhatikan apa yang akan disampaikan. Anak mungkin berusaha menjadi pendengar yang baik dalam menafsirkan pesan-pesan yang akan disampaikan oleh orang tua.

  b.

  Komunikasi Non verbal Komunikasinon verbal adalah komunikasi dengan gejala yang menyangkut gerak gerik (gestures), sikap (postures), expressi muka

  (facial expessions), pakaian yang bersifat simbolik (syimbolic

  clothing ) dan gejala lainnya yang mengandung pengertian tertentu jika, komunikasi yang dilakukan secara verbal tidak mampu mengungkapkan sesuatu secara jelas.

  Komunikasi nonverbal sering dipakai oleh orang tua dalam menyampaikan suatu pesan kepada anak.Sering tanpa berkata sepatah kata pun, orang tua menggerakan hati anak untuk melakukan sesuatu. Kebiasaan orang tua dalam mengerjakan apa yang pernah dilihat dan didengarnya dari orang tuanya. Masalah pendidikan salat misalnya, karena anak sering melihat orang tuanya mengerjakan salat siang dan malam dirumah, anak pun meniru gerakan salat yang pernah dilihatnya dari orang tuanya.Terlepas benar atau salah gerakan salat yang dilakukan oleh anak, yang jelas pesan-pesan nonverbal telah direspons oleh anak.Tidak hanya orang tua, anak juga sering menggunakan pesan nonverbal dalam menyampaikan gagasan, keinginan atau maksud tertentu kepada orang tuanya.Malasnya anak untuk melakukan sesuatu yang diperintah oleh orang tua adalah sebagai ekspresi penolakan anak atas perintah.

  Kebiasaan anak mengucapkan salam ketika keluar masuk rumah merupakan simbol keberhasilan orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anak melalui keteladanan dan pembiasaan.

  c.

  Komunikasi Individual Komunikasi individual adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi ini dianggap paling efektif dalam sifatnya yang dialogis berupa percakapan.Komunikasi individual atau komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang sering terjadi dalam keluarga.Komunikasi yang terjadi berlangsung dalam sebuah interaksi antar pribadi; antar suami dan istri, antara ayah dan anak, antara ibu dan anak, dan antara anak dan anak.Ketika suasana sepi, anak-anak sedang tidak ada di rumah, suami istri sering berbincang- bincang tentang banyak hal, terutama tentang bagaimana mendidik anak agar nantinya menjadi anak yang berbudi luhur dan berbakti kepada kedua orang tua. Pada kesempatan yang lain, orang tua tidak menyia-nyiakan waktu senggang untuk berbincang-bincang dengan anak secara pribadi tentang sesuatu hal; entah mengenai pelajaran di sekolah, mengenai pengalaman, atau hal-hal apa saja sebagai topik perbincangan. Baik ayah atau ibu, masing-masing memiliki keinginan untuk bersama-sama dengan anak, duduk santai, berbicara sambil bersenda gurau dalam suasanya keakraban.

  Komunikasi interpersonal ini dapat berlangsung dari atas kebawah atau dari bawah keatas.Bila komunikaasi itu dimulai orang tua kepada anak, maka komunikasi itu disebut komunikasi arus atas.Bila komunikasi itu dimulai oleh anak kepada orang tua, maka komunikasi itu disebut komunikasi arus bawah, dapat berlangsung silih berganti. d.

  Komunikasi kelompok Komunikasi kelompok adalah komunikasi antara seorang komunikasi dengan sejumlah orang (komunikan) yang berkumpul bersama-sama dalam bentuk kelompok (Rousyidiy, 1989:76).Kelompok tersebut bisa kecil atau bisa juga kelompok besar contohnya dalam keluarga.Hubungan akrab antara orang tua dan anak sangat penting untuk dibina dalam keluarga.Keakraban hubungan itu dapat dilihat dari frekuensi pertemuan antara orang tua dan anak dalam suatu waktu dan kesempatan.Masalah waktu dan kesempatan menjadi faktor penentu berhasil atau gagal suatu pertemuan.Boleh jadi, suatu pertemuan yang sudah direncanakan oleh orang tua atau anak untuk berkumpul, duduk bersama dalam satu meja, dalam acara keluarga terancam gagal disebabkan belum adanya pertemuan antara waktu dan kesempatan. Waktunya mungkin sudah ada, tetapi kesempatan untuk menghadiri pertemuan keluarga itu belum ada untuk setiap orang tua atau anak sehingga ada sebagian anggota keluarga yang tidak bisa hadir dalam acara tersebut. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya.Misalnya, orang tua yang terlalu sibuk dengan urusannya sendiri, anak yang sudah terlanjur memiliki acara tersendiri di luar rumah.

  Sebenarnya pertemuan anggota keluarga untuk duduk bersama dalam satu waktu dan kesempatan sangat penting sebagai simbol duduk santai, ketika anak sedang bermain-main di dalam rumah dapat dimanfaatkan orang tua untuk bercengkrama, besenda gurau atau membicarakan hal-hal yang bermanfaat bagi kebaikan anggota keluarga (2004:48).

3. Fungsi-Fungsi Komunikasi a.

  Komunikasi Sosial Komunikasi sosial adalah suatu kegiatan yang lebih diarahhkan kepada pencapaian suatu situasi integrasi sosial.komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain.

Dokumen yang terkait

PERSEPSI REMAJA ETNIS ARAB TERHADAP POLA ASUH PENGAWASAN DAN KOMUNIKASI ORANG TUA

0 5 2

SIKAP ORANG TUA TERHADAP TINDAKAN KRIMINALITAS REMAJA DI DESA BUMIRATU KECAMATAN BLAMBANGAN UMPU KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2014

5 34 80

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS IV-VI SD NEGERI DOKOROI KEC. WIROSARI KAB. GROBOGAN TAHUN 2005/2006 - Test Repository

0 0 75

PEMBINAAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP AKHLAK REMAJA DI DESA KALIYOSO KELURAHAN KUTOWINANGUN KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2008 - Test Repository

0 0 106

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM LINGKUNGAN KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA MORODEMAK KEC. BONANG KAB. DEMAK TAHUN 2007 - Test Repository

0 1 83

TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 2 NGADIMULYO KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

0 2 94

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN SIKAP TAWADHU TERHADAP ORANG TUA PADA SISWA SMP MUHAMMADIYAH TERSONO KAB. BATANG TAHUN 2008 - Test Repository

0 1 86

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAO KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP N 4 SALATIGA TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 101

PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA TERHADAP SIKAP ALTRUIS SISWA SMP NEGERI 2 AMPEL TAHUN AJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 107

PENGARUH INTENSITAS KEPEMIMPINAN ORANG TUA TERHADAP SIKAP TAWADHU ANAK DI DUSUN NGELOSARI DESA JOMBOR KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 115