PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri Neglasari Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur Tahun Ajaran 2012/2013.
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA
PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri Neglasari Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur Tahun Ajaran 2012/2013 )
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
EKA PARLIANSISKA 0904532
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
(2)
(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri Neglasari Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur Tahun Ajaran 2012/2013 )
OLEH :
EKA PARLIANSISKA 0904532
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
PEMBIMBING I
Dr. H.Y Suyitno, M.Pd NIP : 19500908 198101 1 001
PEMBIMBING II
Dr. H. Wahyu Sopandi, MA NIP : 19660525 199001 1 001
Mengetahui
Ketua Prodi PGSD FIP UPI Bandung
Drs. H. Dede Somarya, M.Pd NIP : 19580305 198403 1 002
(3)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SI SWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Oleh : Eka Parliansiska
Penelitian ini tentang penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA tentang gaya untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas IV SD Negeri Neglasari Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten. Tujuan dari penelitian ini adalah 1.Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA dengan penerapan metode demonstrasi. 2.Mendeskripsikan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 3.Memperoleh gambaran aktivitas belajar siswa dengan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah Metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan model Kemmis dan Mc, Taggart. Model ini terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pada penelitian in, untuk memperoleh data digunakan instrumen penelitian yaitu lembar observasi,lembar wawancara, tes akhir dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Perencanaan pembelajaran dengan penerapan metode demonstrasi harus betul-betul direncanakan dengan baik agar tujuan yang diharapkan tercapai. Dan perencanaan pembelajaran ini dituangkan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sehingga dalam pelaksanaan penerapan metode demonstrasi dapat menimbulkan minat dan siswa termotivasi dalam belajar. hal ini terbukti dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa. Pada siklus I diperoleh aktivitas guru adalah 2,78 atau dikatagorikan sedang dan rata-rata aktivitas siswa yang diperoleh adalah 2,33 atau dikatagorikan sedang. Pada siklus 2 diperoleh aktivitas guru adalah 3,04 atau dikatagorikan baik dan aktivitas siswa adalah 3,66 atau dikatagorikan baik dan pada siklus 3 diperoleh aktivitas guru adalah 3,52 dengan katagori baik aktivitas siswa adalah 3,83 katagori baik Hal ini terbukti bahwa penerapan metode demontrasi dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran secara signifikan. Penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA tentang Gaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dapat dibuktikan dari hasil belajar siswa pada siklus 1 rata-rata yaitu 7,17, siklus 2 rata-rata yaitu 8,42 dan pada siklus 3 rata-rata yaitu 8,78.
(4)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Pemerintah bertanggung-jawab atas terselenggaranya pendidikan bagi warga negaranya sebagai amanat UUD 1945 dan GBHN tentang pendidikan nasional.
Untuk melaksanakan program pendidikan tersebut pemerintah membangun lembaga-lembaga pendidikan baik di tingkat dasar, menengah, sampai pendidikan tinggi. Sekolah yang merupakan lembaga pendidikan dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran terdiri dari berbagai komponen yang diantaranya adalah guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik..
Diantara komponen pendidikan yang terkait dalam sistem pendidikan, guru sebagai komponen pendidikan mempunyai peran yang paling dominan atas keberhasilan proses belajar mengajar. Karenanya guru dituntut harus memiliki sejumlah kemampuan untuk menciptakan situasi yang melahirkan suasana proses belajar dan mengajar yang dapat menarik dan merangsang minat belajar siswa, agar mencapai tingkat keberhasilan yang optimal. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (1996 : 46) yang menyatakan : keberhasilan seorang guru di dalam
(5)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
menyelenggarakan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh keterampilan memilih metoda mengajar sesuai bahan pengajaran yang akan disampaikan.
Metode pembelajaran yang tepat digunakan untuk memudahkan siswa dalam menerima materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai. Pengertian metoda yang sangat sederhana mengandung makna cara. Dan secara terminologi adalah alat untuk mencapai tujuan pengajaran pendidikan. Dalam lingkungan dunia pendidikan, metoda itu banyak macamnya seperi metoda ceramah, metoda demontrasi, metoda demonstrasi dan sebagainya. Namun fungsinya tetaplah sama sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran.
Metoda pengajaran merupakan faktor penunjang dalam menyampaikan pembelajaran, seperti yang telah dikemukakan oleh Sudjana (1991:76) bahwa : “Metoda mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.” Metode yang
diterapkan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah metode demontrasi. Metode demontrasi adalah salah satu cara penyajian materi pelajaran dengan memperagakan atau menunjukkan kepada siswa situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya atau pun benda tiruan yang disertai dengan penjelasan lisan (Tabrani: 1996)
Salah satu materi yang diajarkan di Sekolah Dasar adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA adalah “ilmu pengetahuan vang mempunyai obyek dan
(6)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
adalah pengetahuan manusia tentang alam yang diperoleh dengan cara vang terkontrol. Pernyataan ini mengandung makna bahwa sains kecuali sebagai produk yaitu pengetahuan manusia juga sebagai proses yaitu bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tersebut (Asy'ari, 2007: 7).
Dalam pembelajaran IPA yang menjadi fokus dalam pembelajaran adalah adanya interaksi antara siswa dengan obyek atau alam secara langsung. Oleh karena itu guru sebagai fasilitator perlu menciptakan kondisi dan menyediakan sarana/media agar siswa dapat mengamati dan memahami obyek IPA.
Situasi dan kondisi proses pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Neglasari Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur berdasarkan hasil observasi dan identifikasi masalah selama peneliti mengajar dapat digambarkan antara lain :
1. Proses Pembelajaran monoton 2. Tidak adanya variasi dalam mengajar 3. KKM Pembelajaran IPA tidak tercapai
Dari perolehan nilai pada mata pelajaran IPA diperoleh nilai kurang memuaskan dengan rata-rata nilai 5,7 jauh dari target KKM yaitu 6,6. Untuk itu penulis akan melakukan suatu penelitian tindakan kelas yaitu “Penerapan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Tema Gaya Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
(7)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas maka terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA ?
2. Apakah penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1) Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA dengan penerapan metode demonstrasi.
2) Mendeskripsikan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
3) Memperoleh gambaran aktivitas belajar siswa dengan penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA.
(8)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat kepada berbagai pihak yaitu untuk siswa, guru, dan sekolah antara lain :
1. Manfaat untuk Siswa
a. Meningkatkan pengetahuan siswa dalam pembelajaran IPA tentang Gaya dengan menerapkan metode demonstrasi.
b. Meningkatkan aktivitas dalam pelaksanaan pembelajaran IPA tentang Gaya dengan menerapkan metode demonstrasi.
2. Manfaat untuk Guru
a. Menambah pengetahuan dalam mengelola perencanaan dan aktvitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran IPA tentang Gaya dengan menerapkan metode demonstrasi.
b. Memberikan perbaikan cara mengajar dan bagaimana mengaktifkan siswa dengan menggunakan metode demonstrasi.
c. Meningkatkan kemampuan profesional dan kreativitas guru sekolah dasar.
(9)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Meningkatkan kualitas peserta didik dalam pembelajaran IPA tentang Gaya dengan menerapkan metode demonstrasi.
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah :
Penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
F. Definisi Oprasional
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya salah penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka istilah-istilah-istilah-istilah tersebut berikut ini didefinisikan secara operasional.
1. Pengertian metode yang sangat sederhana mengandung makna adalah cara. Dan secara terminologi adalah alat untuk mencapai tujuan pengajaran pendidikan. Dalam lingkungan dunia pendidikan, metoda itu banyak macamnya seperi metoda ceramah, metoda demonstrasi, metoda eksperimen, metode diskusi, metode tanya jawab, metode problem solving dll. Salah satu metode yang digunakan adalah metode demontrasi. Menurut Tabrani (1996:10) “Metode demonstrasi adalah salah satu cara penyajian materi pelajaran dengan memperagakan atau menunjukkan kepada siswa proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya ataupun benda tiruan yang disertai dengan penjelasan
(10)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
lisan”. Lain lagi pengertian metode demonstrasi menurut Sudjana “metode demonstrasi yaitu suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu”.
2. Pembelajaran IPA dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 dikemukakan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. Dalam pembelajaran IPA disajikan pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isinya. Jadi secara singkat IPA adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam semesta dengan segala isinya (Darmojo dalam Samatowa,
2006:2). Nash sebagaimana dikutip Samatowa (1993:3) dalam bukunya “The
Natural Sciences” mengatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara fenomena-fenomena lain, sehingga keseluruhan membentuk suatu persfektif yang baru tentang obyek yang dimaatinya.
(11)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research melalui praktik pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan mengingat guru sebagai tenaga profesional yang paling mengetahui mengenai segala sesuatu dalam kegiatan pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengtan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas dilakukan pada suatu kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran dan penelitian dapat dilakukan oleh guru kelas secara langsung. PTK bukan hanya sekedar mengajar, melainkan mempunyai makna sadar dan kritis terhadap mengajar dan menggunakan kesadaran dirinya untuk siapa adanya perubahan dan perbaikan pada proses pembelajarannya. PTK mendorong guru bertindak dan berfikir kritis dalam melaksanakan tugasnya secara profesional.
Ebbutt dalam (Hopkins, 1993) mengemukakan penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematika dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam
(12)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
Dengan demikian penelitian tindakan kelas adalah salah satu upaya guru dalam memperbaiki dan meningkatkan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, di mana dalam proses pelaksanaan penelitian dilakukan dengan tahapan-tahapan proses kegiatan pembelajaran serta instrumen penelitian yang telah dipersiapkan. Penelitian tindakan kelas berubungan dengan tugas guru di lapangan atau di kelas. Penelitian dilakukan oleh guru karena terdapat masalah dalam kegiatan pembelajaran, suatu penelitian harus dilakukan untuk memperbaiki atau menyelesaikan permasalahan yang ada agar terselesaikan. Hasil dari penelitian dapat berguna bagi guru yang melakukan kegiatan permbelajaran.
Adapun tujuan penelitian tindakan kelas, sebagai berikut :
1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan agar guru atau tenaga kependidikan dapat memperbaiki mutu kinerja atau meningkatkan proses pembelajaran secara berkesinambungan, yang pada dasarnya melekat pada terlaksananya misi profesional pendidikan yang diemban oleh guru. Dengan demikian PTK merupakan salah satu cara yang strategis dalam memperbaiki kinerja guru dalam meningkatkan layanan pendidikan atau pembelajaran.
2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mengembangkan kemampuan/keterampilan guru untuk menghadapi permasalahan yang
(13)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
nyata dalam proses pembelajaran di kelasnya dan di sekolahnya sendiri.
3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat digunakan sebagai alat untuk memasukkan inovasi pembelajaran ke dalam sistem yang ada karena sulit dilakukan oleh upaya pembaharuan yang dilakukan pada umumnya.
Penggunaan Penelitian tindakan kelas selain mempunyai tujuan , pastilah mempunyai manfaat. Manfaat penelitian tindakan kelas bagi guru dan siswa yakni sebagai berikut :
a. Manfaat bagi Guru :
1). Untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar;
2). Guru berkembang secara profesional karena mampu menilai dan memperbaiki pelajaran;
3). Guru lebih percaya diri jika PTK membuat guru berkembang menjadi guru profesional;
4). Dapat berperan aktiv dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan diri.
b. Manfaat bagi siswa :
1) Hasil belajar siswa meningkat;
2) Permasalahan pembelajaran siswa akan cepat diselesaikan; 3) Sesuai dengan kubutuhan belajar siswa.
Penelitian ini dilaksanakan melaui penelitian tindakan kelas berbentuk siklus yang akan berlangsung II siklus 2 tindakan. Adapun prosedur penelitian
(14)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
yang dipilih yaitu dengan menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart (1998). Seperti siklus di bawah ini :
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas
B. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah pada model siklus Kemmis dan Taggart di atas yaitu sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan Tindakan Perencanaan
Tindakan Permasalahan
Permasalahan baru hasil refleksi I
Perencanaan Tindakan
Observasi
Pelaksanaan Tindakan Refleksi I
Refleksi II Observasi
Permasalahan baru hasil refleksi I
Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Observasi Refleksi III
Kesimpulan dan Rekomendasi
(15)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Tahap ini mencakup semua perencanaan tindakan seperti pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran, penyiapan tempat sebagai pelaksanaan penelitian dan sumber pembelajaran. Dalam tahap ini penulis menetapkan seluruh rencana tindakan yang akan dilakukan di sekolah, adapun langkah-langkah perencanaannya yaitu :
1) Meminta izin kepada Kepala Sekolah 2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran 3) Memilih prosedur evaluasi penelitian
4) Melaksanakan pembelajaran a. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap ini langkah-langkah pembelajaran dan tindakan mengacu pada perencanaan yang telah dibuat, yaitu pada proses kegiatan pembelajaran.
b. observasi
Pada tahap ini terdiri dari pengumpulan data serta mencatat setiap aktivitas siswa dan kinerja guru pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Observer bertugas mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengacu pada lembar observasi.
Observasi ini dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran IPA mengenai aktivitas siswa dalam pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah aktivitas siswa dan kinerja guru sudah sesuai dengan apa
(16)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
yang tercantum dalam lembar observasi atau tidak, sehingga hasil observasi dapat diperbaiki pada siklus berikutnya.
c. Refleksi
Refleksi merupakan pengkajian hasil data yang telah diperoleh saat observasi oleh peneliti, praktikan dan pembimbing. Refleksi berguna untuk memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang telah dilakukan. Hasil refleksi yang ada dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya yang berkelanjutan sampai pembelajaran dinyatakan berhasil.
C. Teknik Penelitian
1. Lokasi Penelitian
SDN Neglasari Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur merupakan tempat peneliti bekerja sebagai guru, sehingga peneliti telah mengenal situasi, lingkungan sekolah dan mempermudah dalam mendapatkan informasi.
2. Kelas dan Jumlah Siswa
Yang dijadikan subjek penelitian adalah seluruh siswa Kelas IV berjumlah 28 orang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 15 orang perempuan mereka dapat diajak bekerjasama karena mereka telah mengenal peneliti sebagai guru kelasnya.
(17)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Waktu Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dari tanggal 20 s/d 28 Mei 2013
D. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian adalah seluruh siswa Kelas IV berjumlah 28 orang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 15 orang perempuan tahun ajaran 2012 - 2013.
E. Teknik Pengolahan Data
pengolahan data dilakukan selama penelitian dari awal sampai akhir, data
diperoleh dari kumpulan instrument dan dideskripsikan untuk diambil kesimpulan. Langkah analisis data sebagai berikut:
1. Penyelesaian data yaitu pemilihan data yang akurat yang dapat menjawab fokus penelitian dan memberikan gambaran tentang hasil penelitian.
2. Pengklasifikasikan dat yaitu pengelompokan data yang telah diseleksi, pengklasifikasian dat bertujuan untuk memudahkan pengelolaan data dan pengambilan keputusan berdasarkan persentase yang dijadikan pegangan. 3. Pengtabulasian dta setelah diklasifikasikan berdasarkan tujuan penelitian
kemudian ditabulasikan dalam bentuk tabel dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi masing-masing alternative jawaban yang satu dengan yang lain untuk mempermudah membaca data.
Ketiga komponen tersebut dijadikan pegangan dalam meningkatkan analisis menuju pencapaian dan perbaikan pembelajaran di SD. Dengan
(18)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
demikian dpat memberikan kejelasan terhadap pelaksanaan kegiatan yang dituangkan, sehingga orang lain dapat membaca dengan mudah.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah :
1. Analisis terhadap Hasil Pembelajaran Siswa
Analisis terhadap hasil belajar setelah mengalami pembelajaran IPA untuk mengetahui hasil belajar siswa. Dengan teknik perhitungan sebagai berikut :
R (rata-rata kelas)
=X 100 %
Tabel 3.1 Pedoman Penskoran
Siklus Jumlah Soal No Soal Skor Skor Total
1. 5 1
2 3 4 5
20 20 20 20 20
100
2. 5 1
2 3 4 5
20 20 20 20 20
100
Tabel 3.2 Prosentase Nilai dan Kategorinya
No Nilai Prosentase Kategori
1. ≥ 90 ≥ 90% Baik Sekali
2. 70 - 89 70% - 89% Baik
3. 50 – 69 50% – 69% Cukup
4. 30 – 49 30% – 49% Kurang
5. ≤ 29 ≤ 29% Sangat Kurang
(19)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 2. Analisis Hasil Observasi Guru dan Siswa
Analisis hasil dari observasi terhadap aktivitas guru dan siswa dilakukan untuk mengetahui aktivitasnya dalam proses pembelajaran.
Dengan teknik penilaian :
R (rata-rata)
=X 100 %
Tabel 3.3
Kategori Aktivitas Guru dan Siswa
Skor Rata-rata Kategori
4 4,00 – 3,50 Sangat Baik
3 3,49 – 3,00 Baik
2 2,99 – 2,50 Sedang
1 < 2,50 Kurang
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat perlengkapan yang dapat digunakan oleh
peneliti dalam melakukan penelitian. Untuk memperoleh kebenaran yang objektif dalam pengumpulan data, diperlukan adanya instrument yang tepat sehingga masalah yang diteliti akan terefleksi dengan baik.
Teknik pengumpulan data menggunakan instrument penelitian :
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan suatu program
(20)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
RPP dalam penelitian ini adalah rancangan yang disusun oleh guru sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran IPA agar berjalan lancar dan meningkatkan hasil yang optimal.
2. Instrumen Tes
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Dalam penelitian tindakan kelas ini, untuk melihat hasil kerja siswa secara berkelompok digunakan LKS. LKS ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengaplikasiukan konsep-konsep yang telah dikuasai dan sebagai patokan untuk merancang dan melaksanakan tindakan pembelajaran berikutnya. Selain itu dapat juga digunakan untuk melihat perubahan konsep
b. Lembar Tes
Pemberian tes prestasi belajar berupa tes tertulis berbentuk objektif dan subjektif soal yang diberikan. Pemberian tes dilakukan akhir pokok bahasan. Tujuannya adalah unutk melihat peningkatan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah pemberian tindakan pada materi pokok Perubahan Lingkungan dan Pengaruhnya
3. Lembar Observasi aktivitas guru dan siswa
Observasi dilakukan untuk mengamati data kelas tempat berlangsungnya pembelajaran yang dilakukan observer untuk mengetahui aktivitas guru maupun aktivitas siswa, yang dimulai dari awal kegiatan pembelajaran sampai dengan akhir pembelajaran.. Kegiatan observasi akan dilakukan dalam setiap
(21)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
kegiatan siklus pembelajaran, data observasi akan berguna untuk pengumpulan data bagaimana keaktivan guru dan siswa .
4. Kuisioner
Kuisioner adalah lembar wawancara yang bertujuan untuk mengumpulkan atau memperkaya informasi, yang hasilnya digunakan untuk analisis kualitatif. kuisioner dilakukan dengan mengemukakan beberapa pertanyaan kepada siswa yang dipih secara acak untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan pembelajaran IPA setelah dilaksanakanya tindakan.
Selain itu kuisioner bebas digunakan dalam rangka mengungkap kesan-kesan pribadi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA sebelum dan sesudah penelitian.
(22)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi tentang Sekolah
1. Sejarah Berdirinya SD Negeri Neglasari
Berdasarkan data-data administrasi yang diperoleh oleh peneliti, SD Negeri Neglasari yang berlokasi yaitu di Jl. Cimatis Kp. Neglasari Desa Ciramagirang Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Sekolah ini dibangun diatas tanah seluas 3025 M² yang diperoleh dari Desa Ciramagirang yang berdiri pada tahun 1977 dengan status sekolah negeri. Sekolah Dasar Negeri Neglasari ini mempunyai batasan-batasan sebagai berikut :
Sebelah Utara : berbatasan dengan Perumahan Penduduk Sebelah Selatan : berbatasan dengan Perumahan Penduduk Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Cikalongkulon Sebelah Timur : berbatasan dengan Kantor Pusbindik
2. Keadaan Guru di SD Negeri Neglasari
Berdasarkan hasil angket dan dokumenter yang dilakukan penulis diketahui bahwa sejumlah guru yang aktif mengajar pada tahun ajaran 2012/2013 sejumalah 12 orang guru yang terdiri dari 3 orang guru tetap (PNS) dan 8 orang guru tidak tetap (Sukwan) dan 1 orang penjaga sekolah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
(23)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Tabel 4.1
Keadaan Guru SD Negeri Neglasari Tahun Pelajaran 2012/2013
NO NAMA PEGAWAI PENDIDIKAN
TERAKHIR JABATAN KET
1 Japar Setiadi, S.Pd SI Kepala Sekolah
2 N Sumiati, S.Pd SI Guru Agama
3 Idan Saprudin, S.Pd SI Guru Kelas VI
4 Cucu Suarsih, S.Pd SI Guru Kelas V
5 Eka Parliansiska SMA Guru Kelas II
6 Heni Ratna S DII Guru Kelas I
7 Novia Mulyanti, S.Pd SI Guru Kelas IV
8 U Nurdin A.Ma.Pd DII Guru Bhs Inggris
9 Anggi Segara SMA Guru kelas III
10 Oki Ahmad Iskandar SMA Guru Olah Raga
11 Eem Sulaeman SMA TU
12 Iwan SMA Penjaga Sekolah
Berdasarkan tabel diatas 1 orang Kepala Sekolah sudah tamat SI, 3 orang guru sudah tamat SI, 2 orang guru sudah tamat D2 sedang melanjutkan kuliah, 3 oang guru sedang melanjutkan kuliah dan 1 orang tamat SMA
(24)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Jumlah keseluruhan siswa SD Negeri Neglasari tahun pelajaran 2012/2013 adalah 181 orang siswa yang tersebar di 6 kelas dengan rombongan belajar 6 rombongan belajar. Dan untuk lebih jelasnya tetang jumlah siswa SD Negeri Neglasari dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2
Keadaan siswa SD Negeri Neglasari Tahun Pelajaran 2012/2013
NO KELAS
JENIS KELAMIN
JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 I 13 19 32
2 II 18 17 35
3 III 17 13 30
4 IV 13 15 28
5 V 11 14 25
6 VI 11 20 31
JUMLAH SISWA 181
4. Keadaan Sarana dan Prasarana
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan bahwa keadaan sarana dan prasarana cukup memadai, teratur dan bersih, dibangun secara permanen dan semi permanen sehingga menunjang proses belajar-mengajar.
Sekolah ini memiliki ruang kepaqla sekolah, ruang dewan guru, ruang perpustakaan, ruang belajar, mushola, wc siswa, wc guru, halaman dan aula.
(25)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Untuk lebih jelasnya mengenai sarana dan prasarana di SD Negeri Neglasari dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3
Keadaan Sarana dan Prasarana di SD Negeri Neglasari
NO SARAN DAN PRASARANA BANYAKNYA
RUANG
KET
1 Ruang Belajar 6 Baik
2 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
3 Ruang Dewan Guru 1 Baik
4 Ruang Perpustakaan 1 Baik
5 Mushola 1 Baik
6 WC Siswa 2 Baik
7 WC Guru 1 Baik
8 Halaman 1 Baik
Penggunaan kelas atau ruang belajar dari hari senin sampai hari sabtu digunakan secara efektif dari jam 07.30 – 12.30 WIB
5. Kriteria Ketuntasan Minimal SD Negeri Neglasari
Penilaian merupakan tolak ukur yang dilakukan seorang guru dalam mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, ataupun Standar Kelulusan (SKL) yang telah ditetapkan. Untuk menentukannya guru berpedoman pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pada evaluasi apabila terdapat siswa/
(26)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah KKM maka dilakukan tindakan seperti pengayaan, remedial, dan lain-lain yang menunjang berhasilnya proses pembelajaran.
KKM ditentukan berdasarkan penghitungan yang dilakukan seorang guru yang didalamnya terdapat instrumen-instrumen yang telah ditetapkan. Adapun KKM kelas IV SD Negeri Neglasari semester genap dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.4
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SD Negeri Neglasari
Kelas IV Semester Genap
NO MATA PELAJARAN KKM
1 Pendidikan Agama Islam 70
2 Bahasa Indonesia 70
3 Pendidikan Kewarganegaraan 70
4 Matematika 68
5 IPA 66
6 IPA 66
7 Keterampilan dan Seni Budaya 70
8 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 70
9 Bahasa Sunda 66
10 Bahasa Inggris 60
(27)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Penelitian Tindakan Kelas ini terbagi kedalam 3 Siklus Tindakan, akan memperoleh hasil temuan dari setiap siklus yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian ini kemudian dideskripsikan, dianalisis dan direfleksikan untuk mengetahui kekurangan setiap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Sehingga hasil temuan tersebut dapat diketahui kekurangan dari setiap pembelajaran yang akan dipergunakan dalam membuat rencana dan pelaksanaan perbaikan yang dilakukan oleh guru. Pelaksanaan tindakan pada setiap siklus dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Hasil Penelitian Siklus I ( 20 Mei 2013, Pukul 07.30-08.40)
Pelaksanaan siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
A). Perencanaan tindakan
Perencanaan yang dilakukan pertama kali oleh peneliti adalah membuat rencana pembelajaran (RPP) dengan penggunaan metode demontrasi tema materi gaya dalam proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah RPP. Selanjutnya menyiapkan instrumen dan alat evaluasi yang digunakan dalam siklus I.
B). Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti akan melakukan kegiatan pembelajaran IPA di kelas dengan penggunaan metode demontrasi tema gaya berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disiapkan yaitu RPP. Sebelum pelaksanan tindakan siklus 1 peneliti membuka pelajaran dengan pengkondisian siswa, mengabsen kehadiran siswa, melakukan kegiatan
(28)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
apersepsi apa itu pengertian gaya ? atau mengkaitkan materi sebelumnya lalu menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai kemudian menjelaskan konsep gaya. Kemudian siswa melaksanakan kegiatan demontrasi sessuai dengan langkah-langkah yang ada dalam LKS. Guru secara berkeliling membimbing kelompok siswa. Pada kegiatan penutup peneliti mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi tentang pengertian gaya. Pelaksanaan tindakan dapat diuraikan dalam langkah-langkah pembelajaran berikut ini :
1) Kegiatan awal
- Apersepsi : mengkaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan, apakah pengertian gaya? Kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2) Kegiatan inti
- Guru membentuk kelompok siswa - Guru menjelaskan materi tema gaya
- Guru membagikan LKS tema gaya kepada siswa dan siswa Mengerjakannya
- Melakukan demontrasi tentang macam-macam gaya
- Guru berkeliling membimbing demontrasi siswa dalam mengerjakan LKS
- Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang tema gaya dengan dikusi hasil LKS
(29)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
- Guru dan siswa menyimpulkan materi - Siswa mengerjakan soal evaluasi
- Aplikasi tindak lanjut dengan memberikan tugas pekerjaan rumah
C. Observasi
Pada tahap observasi dilakukan oleh observer yaitu rekan kerja terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti seperti aktivitas peneliti dan siswa. Observer melakukan penilaian terhadap apa yang dilakukan pada proses pembelajaran pada siklus I dengan tujuan untuk melihat kekurangan dan kelebihan aktivitas yang dilakukan oleh peneliti ataupun siswa yang akan digunakan sebagai bahan untuk refleksi.
1. Hasil Belajar
Tabel 4.5
Analisis Hasil Tes Akhir Siklus I
No Nama Siswa Nilai KET
1 AS 8 Tuntas
2 AG 8 Tuntas
3 AD 10 Tuntas
4 AA 6 Tidak Tuntas
5 AP 8 Tuntas
6 AM 8 Tuntas
7 AL 8 Tuntas
8 AV 10 Tuntas
9 RK 6 Tidak tuntas
10 CD 8 Tuntas
11 DM 6 Tidak tuntas
12 DY 8 Tuntas
13 DYS 8 Tuntas
14 DD 6 Tidak Tuntas
(30)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
16 EK 6 Tidak Tuntas
17 FY 6 Tidak Tuntas
18 IR 6 Tidak Tuntas
19 IF 6 Tidak Tuntas
20 KM 8 Tuntas
21 LK 6 Tidak tuntas
22 LL 8 Tuntas
23 MA 6 Tidak tuntas
24 MM 6 TidakTuntas
25 NR 8 Tuntas
26 OP 6 Tidak Tuntas
27 SI 8 Tuntas
28 SG 8 Tuntas
Jumlah 202 Tuntas = 15
Rata-rata 7,17 Tdk tuntas = 13
Berdasarkan tabel diatas pembelajaran pada siklus 1 hasil belajar siswa rata-rata 7,17 dari KKM 65 dan yang tuntas baru 15 orang siswa (53,57%) dengan kategori kurang sedangkan yang belum tuntas berjumlah 13 orang siswa (46,43%) dengan kategori kurang ini membuktikan bahwa pembelajaran pada siklus I belum sesuai dengan harapan dan untuk lebih meningkatkan kembali hasil belajar maka perlu ada lagi tindakan selanjutnya yaitu pembelajaran siklus 2. Pada siklus I dapat juga ditinjau dari grafik ketuntasan di bawah ini :
(31)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Grafik 4.1 Perolehan Ketuntasan Pada Siklus I 2. Hasil Angket
Angket dilakukan oleh peneliti kepada siswa yang dikatagorikan tinggi, sedang dan rendah. Hasil dari siswa kelompok tinggi menyatakan pembelajaran IPA dengan penggunaan metode demontrasi sangat menyenangkan. Dari kelompok siswa sedang menyatakan bahwa pembelajaran IPA dengan penggunaan metode demontrasi kurang menyenangkan, dan dari kelompok siswa rendah menyatakan bahwa pembelajaran IPA dengan penggunaan metode demontrasi tidak menyenangkan membuat bosan. Hal ini dapat dilihat nilai yang diperoleh dari aktivitas guru dan siswa sebagai berikut :
3. Hasil Observasi
Tabel 4.6
Hasil Observasi Aktivitas Guru I
No Aspek yang diamati Skor Kategori
1 2 3 4
I
1.
Kemampuan Membuka Pelajaran
Menarik perhatian siswa v Cukup
12 13 14 15
Tuntas Tidak Tuntas
ju
m
la
h
s
is
w
a
SIKLUS I
(32)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
2. 3. 4.
Memotivasi siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
Membuat kaitan materi ajar sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan
Memberi acuan materi ajar yang akan diajarkan
v v
v Baik
Cukup Cukup II 5. 6. 7. 8. Proses Pembelajaran
Kejelasan suara dalam komunikasi dengan siswa
Tidak melakukan gerakan dan/atau
ungkapan yang mengganggu perhatian siswa Antusiasme mimic dalam penampilan
Mobilitas posisi tempat dalam kelas/ruang praktik v v v v Cukup Baik Baik Cukup III 8 9 10 11
Penguasaan Materi Pembelajaran
Kejelasan memposisikan materi ajar yang disampaikan dengan materi lainya yang terkait
Kejelasan menerangkan berdasarkan tuntutan aspek kompetensi (kognitif, psikomotor, apektif)
Kejelasan dalam memberikan
contoh/ilustrasi sesuai dengan tuntutan aspek kompetensi
Mencerminkan penguasaan materi ajar secara proporsional v v v v Baik Baik
Sangat baik
Baik IV 12 13 14 15
Implementasi Langkah-langkah Pembelajaran (Skenario)
Penyajian materi ajar sesuai dengan
langkah-langkah yang tertuang dalam RPP Proses pembelajaran mencerminkan
komunikasi guru-siswa, dengan berpusat pada siswa
Antusias dalam menanggapi dan menggunakan respons dari siswa
Cermat dalam memanfaatkan waktu, sesuai dengan alokasi yang direncanakan
v v v v Baik Baik Baik Cukup V 16
Penggunaan Media Pembelajaran
(33)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
17 18 19
Memperhatikan prinsip penggunaan jenis media
Tepat saat penggunaan
Terampil dalam menngoprasikan media Membantu kelancaran proses pembelajaran
v v v Cukup Cukup Baik VI 20 21 22 23 Evaluasi
Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek kompetensi
Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang telah direncanakan dalam RPP
Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
Melakukan evaluasi dengan bentuk dan jenis yang dirancang
v v v
v Baik
Cukup Cukup Cukup
Skor total 64
Skor rata-rata 2,78 Cukup
Ket : 1 = kurang Prosentase : ≥ 90 = baik Sekali
2 = cukup 70% - 89% = baik
3 = baik 50% - 69% = cukup
4 = sangat baik 30% - 49% = kurang
≤ 29% = kurang sekali
Pada siklus I ini yang diperoleh dari aktivitas guru adalah 2,78 atau dikatagorikan sedang dari 23 aspek yang diamati tersebut 43,47% dengan kategori sedang, 52,17 % dengan kategori baik, 8,69% dengan kategori sangat baik
Tabel 4.7
Pedoman Observasi Aktivitas Siswa
No Aspek yang diamati Skor Kategori
1 2 3 4
I
1. 2.
Kegiatan awal
Siswa memusatkan perhatian pada topik yang dipelajari dengan cara tanya jawab Siswa menanggapi guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran
v v
Cukup Cukup
(34)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
II 3.
4.
5.
Kegiatan Inti
Perencanaan demontrasi
- Siswa menyiapkan alat dan bahan untuk demontrasi tentang gaya
- Masing-masing kelompok siswa membagi tugas untuk melakukan demontrasi
Pelaksanaan demontrasi
- Siswa melaksanakan demontrasi tentang gaya
- Siswa mengamati dan mengerjakan tugas sesuai LKS yang diberikan
Tindak lanjut demontrasi
- Siswa melakukan diskusi hasil demontrasi
- Siswa memberi tanggapan terhadap hasil pekerjaan siswa lain dengan melakukan tanya jawab
v v
v
Baik
Cukup
Baik
III 6.
Kegiatan Akhir
Siswa menyimpulkan materi dengan bimbingan guru
v Cukup
Skor total 14
Skor rata-rata 2,33 cukup
Ket : 1 = kurang Prosentase : ≥ 90 = Baik Sekali
2 = cukup 70% - 89% = Baik
3 = baik 50% - 69% = cukup
4 = sangat baik 30% - 49% = Kurang
≤ 29% = Kurang sekali
Pada siklus I ini yang diperoleh aktivitas siswa yang diperoleh adalah 2,33 atau dikatagorikan sedang dari 6 aspek yang diamati 66,66% dengan kategori Sedang 33,34% kategori baik.
(35)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Temuan pertama pada saat pengkondisian siswa masih ada siswa yang kurang siap dalam pembelajaran, sehingga siswa masih ada yang berbicara bersama teman-temannya.
Temuan kedua terlalu cepat menjelaskan materi sehingga siswa kurang memahami.
Temuan ketiga sebaiknya memberikan tugas kelompok lebih jelas dalam melakukan demontrasi.
4. Rekomendasi Hasil Refleksi
Setelah proses pembelajaran dilaksanakan, maka dilakukan analisis
terhadap kegiatan pembelajaran, catatan lapangan, hasil angket, lembar observasi, hasil demontrasi dengan observer dan hasil evaluasi. Sehingga diperoleh data dan temuan penting yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan selanjutnya. Upaya yang dilakukan dalam perbaikan pembelajaran selanjutnya:
a. Guru akan lebih meningkatkan lagi konsentrasi siswa dalam mengkondisikan siswa agar pemusatan perhatiannya lebih fokus.
b. Guru tidak akan terlalu cepat dalam penjelasan materi disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa
c. Guru harus lebih memperjelas lagi tugas kelompok dalam melakukan demontrasi
(36)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Pelaksanaan siklus II meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi hasil tindakan siklus I.
A. Perencanaan tindakan
Perencanaan yang dilakukan berdasarkan refleksi pada proses pembelajaran siklus I oleh peneliti adalah membuat rencana pembelajaran (RPP) dengan penggunaan metode demontrasi pengaruh gaya terhadap gerak dan bentuk benda, menyiapkan alat dan media serta LKS yang akan digunakan dalam proses pembelajaran siklus II
B. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti akan melakukan kegiatan pembelajaran IPA kembali di kelas dengan penggunaan metode demontrasi dengan tema pengaruh gaya terhadapa gerak dan bentuk benda berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disiapkan yaitu RPP. Sebelum pelaksanan tindakan siklus 1I peneliti membuka pelajaran dengan pengkondisian siswa, mengabsen kehadiran siswa, melakukan kegiatan apersepsi dan tanya jawab dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai kemudian menjelaskan konsep pengaruh gaya terhadap gerak dan bentuk benda. Pada kegiatan penutup peneliti mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi. Pelaksanaan tindakan dapat diuraikan dalam langkah-langkah pembelajaran berikut ini :
1) Kegiatan awal
- Apersepsi : mengkaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran
(37)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
yang akan dicapai 2) Kegiatan inti
- Guru memperlihatkan pengaruh gaya terhadap gerak dan bentuk benda
- Guru membagikan LKS secara kelompok tema pengaruh gaya terhadap gerak dan bentuk benda dan siswa mengerjakannya - Siswa melakukan demontrasi sesuai petunjuk dalam LKS
- Guru berkeliling membimbing siswa melakukan demontrasi pengaruh gaya terhadap gerak dan bentuk benda
- Guru dan siswa melakukan tanya jawab melalui diskusi hasil LKS 3) Kegiatan penutup
- Guru dan siswa menyimpulkan materi - Siswa mengerjakan soal evaluasi
- Aplikasi tindak lanjut dengan memberikan tugas pekerjaan rumah C. Observasi
Pada tahap observasi kembali dilakukan oleh observer yaitu sebagai rekan kerja terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti seperti aktivitas peneliti dan siswa. Observer melakukan penilaian terhadap apa yang dilakukan pada proses pembelajaran pada siklus II dengan tujuan untuk melihat kekurangan dan kelebihan aktivitas yang dilakukan oleh peneliti ataupun siswa yang akan digunakan sebagai bahan untuk refleksi.
1. Hasil Belajar
(38)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Analisis Hasil Tes Akhir Siklus II
No Nama Siswa Nilai KET
1 AS 10 Tuntas
2 AG 8 Tuntas
3 AD 10 Tuntas
4 AA 8 Tuntas
5 AP 8 Tuntas
6 AM 10 Tuntas
7 AL 8 Tuntas
8 AV 8 Tuntas
9 RK 10 Tuntas
10 CD 8 Tuntas
11 DM 8 Tuntas
12 DY 8 Tuntas
13 DYS 8 Tuntas
14 DD 8 Tuntas
15 EN 10 Tuntas
16 EK 8 Tuntas
17 FY 6 Tidak Tuntas
18 IR 8 Tuntas
19 IF 10 Tuntas
20 KM 8 Tuntas
21 LK 10 Tuntas
22 LL 8 Tuntas
23 MA 10 Tuntas
24 MM 8 Tuntas
25 NR 8 Tuntas
26 OP 6 Tidak Tuntas
27 SI 8 Tuntas
28 SG 8 Tuntas
Jumlah 236 Tuntas = 26
Rata-rata 8,42 Tdk tuntas = 2
Berdasarkan tabel diatas pembelajaran pada siklus II hasil belajar siswa rata-rata 8,42 dan yang tuntas (92,85%) sedangkan yang belum tuntas (7,15%) dengan kategori ini membuktikan bahwa pembelajaran pada siklus II sudah sesuai dengan harapan, namun yang belum tuntas
(39)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
diberi remedial. Pada siklus II dapat juga ditinjau dari grafik ketuntasan :
Grafik 4.2 Perolehan Ketuntasan Pada Siklus II
2. Hasil Angket
Angket dilakukan oleh peneliti kepada siswa yang dikatagorikan tinggi, sedang dan rendah. Hasil dari siswa kelompok tinggi menyatakan pembelajaran IPA dengan penggunaan metode demontrasi sangat menyenangkan. Dari kelompok siswa sedang menyatakan bahwa pembelajaran IPA dengan penggunaan media sangat menyenangkan, dan dari kelompok siswa rendah menyatakan bahwa pembelajaran IPA dengan penggunaan metode demontrasi menyenangkan. Hal ini dapat dilihat nilai yang diperoleh dari aktivitas guru dan siswa sebagai berikut :
3. Hasil Observasi
Tabel 4.9
Hasil Observasi Aktivitas Guru
No Aspek yang diamati Skor Kategori
1 2 3 4
I
1.
Kemampuan Membuka Pelajaran
Menarik perhatian siswa v Baik
0 5 10 15 20 25 30
Tuntas Tidak Tuntas
Ju
m
la
h
s
is
w
a
(40)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
2. 3. 4.
Memotivasi siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
Membuat kaitan materi ajar sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan
Memberi acuan materi ajar yang akan diajarkan v v v Baik Baik Baik II 5. 6. 7. 8. Proses Pembelajaran
Kejelasan suara dalam komunikasi dengan siswa
Tidak melakukan gerakan dan/atau
ungkapan yang mengganggu perhatian siswa Antusiasme mimic dalam penampilan
Mobilitas posisi tempat dalam kelas/ruang praktik v v v v Cukup Baik Cukup Baik III 8 9 10 11
Penguasaan Materi Pembelajaran
Kejelasan memposisikan materi ajar yang disampaikan dengan materi lainya yang terkait
Kejelasan menerangkan berdasarkan tuntutan aspek kompetensi (kognitif, psikomotor, apektif)
Kejelasan dalam memberikan
contoh/ilustrasi sesuai dengan tuntutan aspek kompetensi
Mencerminkan penguasaan materi ajar secara proporsional v v v v Baik Baik Baik Baik IV 12 13 14 15
Implementasi Langkah-langkah Pembelajaran (Skenario)
Penyajian materi ajar sesuai dengan
langkah-langkah yang tertuang dalam RPP Proses pembelajaran mencerminkan
komunikasi guru-siswa, dengan berpusat pada siswa
Antusias dalam menanggapi dan menggunakan respons dari siswa
Cermat dalam memanfaatkan waktu, sesuai dengan alokasi yang direncanakan
v v
v v
Sangat baik
Sangat baik Sangat baik
Baik
V
16 17
Penggunaan Media Pembelajaran
Memperhatikan prinsip penggunaan jenis media
Tepat saat penggunaan
v v
Baik Baik
(41)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
18 19
Terampil dalam menngoprasikan media Membantu kelancaran proses pembelajaran
v v Baik Baik VI 20 21 22 23 Evaluasi
Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek kompetensi
Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang telah direncanakan dalam RPP
Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
Melakukan evaluasi dengan bentuk dan jenis yang dirancang
v v v
v Sangat baik Baik Baik Baik
Skor total 70
Skor rata-rata 3,04 Baik
Ket : 1 = kurang Prosentase : ≥ 90 = Baik Sekali
2 = cukup 70% - 89% = Baik
3 = baik 50% - 69% = Cukup
4 = sangat baik 30% - 49% = Kurang
≤ 29% = Kurang sekali
Pada siklus II ini yang diperoleh dari aktivitas guru adalah 3,04 atau dikatagorikan baik dari 23 aspek yang diamati tersebut 8,69% dengan kategori cukup, 78,26% dengan kategori baik dan 13,04% dengan kategori sangat baik
Tabel 4.10
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
No Aspek yang diamati Skor Kategori
1 2 3 4
I
1. 2.
Kegiatan awal
Siswa memusatkan perhatian pada topik yang dipelajari dengan cara tanya jawab Siswa menanggapi guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran
v v
Baik Sangat baik
(42)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
II 3.
4.
5.
Kegiatan Inti
Perencanaan demontrasi
- Siswa menyiapkan alat dan bahan untuk demontrasi tentang gaya
- Masing-masing kelompok siswa membagi tugas untuk melakukan demontrasi
Pelaksanaan demontrasi
- Siswa melaksanakan demontrasi tentang gaya
- Siswa mengamati dan mengerjakan tugas sesuai LKS yang diberikan
Tindak lanjut demontrasi
- Siswa melakukan diskusi hasil demontrasi
- Siswa memberi tanggapan terhadap hasil pekerjaan siswa lain dengan melakukan tanya jawab
v
v
v
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
III 6.
Kegiatan Akhir
Siswa menyimpulkan materi dengan bimbingan guru
v Baik
Skor total 22
Skor rata-rata 3,66 Baik
Ket : 1 = kurang Prosentase : ≥ 90 = Baik Sekali
2 = cukup 70% - 89% = Baik
3 = baik 50% - 69% = Cukup
4 = sangat baik 30% - 49% = Kurang
≤ 29% = Kurang sekali
Pada siklus II ini yang diperoleh aktivitas siswa yang diperoleh adalah 3,66 atau dikatagorikan baik dari 6 aspek yang diamati 33,33% dengan kategori baik 66,67% kategori sangat baik.
(43)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Temuan pertama pada saat membagi kelompok kurang adil dalam membagi kelompok, siswa lamban tidak seimbang ditiap kelompok.
Temuan kedua dalam berdemontrasi kurang disiplin sehingga kelas terdengar gaduh.
Temuan ketiga dalam presentasi hasil pekerjaan kelompok sebaiknya secara acak tidak didominir oleh kelompok tertentu.
4. Rekomendasi Hasil Refleksi
Berdasarkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan ada beberapa temuan yang diperoleh dari proses pembelajaran ini, sehingga harus dilakukan perbaikan. Upaya perbaikan yang dilakukan peneliti, yaitu:
a. Guru akan lebih adil dalam pembentukan kelompok terutama pembagian siswa yang lamban.
b. Guru akan membimbing pekerjaan siswa dan lebih disiplin dalam mengerjakan tugas kelompok
c. Guru akan menunjuk secara acak kelompok yang akan presentasi
3. Siklus III ( 24 Mei 2013, Pukul 07.30-08.40)
Pelaksanaan siklus III meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi hasil tindakan siklus II.
(44)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Perencanaan yang dilakukan berdasarkan refleksi pada proses pembelajaran siklus II oleh peneliti adalah membuat rencana pembelajaran (RPP) dengan penggunaan metode demontrasi tema Manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari, menyiapkan alat dan media tentang manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari dan LKS yang akan digunakan dalam proses pembelajaran siklus III
B. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti akan melakukan kegiatan pembelajaran IPA kembali di kelas dengan penggunaan metode demontrasi dengan tema gaya berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disiapkan yaitu RPP. Sebelum pelaksanan tindakan siklus III peneliti membuka pelajaran dengan pengkondisian siswa, mengabsen kehadiran siswa, melakukan kegiatan apersepsi dan tanya jawab dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai kemudian menjelaskan konsep manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari . Pada kegiatan penutup peneliti mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi. Pelaksanaan tindakan dapat diuraikan dalam langkah-langkah pembelajaran berikut ini :
1) Kegiatan awal
- Apersepsi : mengkaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan Diajarkan kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2) Kegiatan inti
(45)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
- Guru membagikan LKS secara kelompok tema manfaaat gaya dalam kehidupan sehari-hari dan siswa mengerjakannya
- Melakukan demontrasi sesuai petunjuk dalam LKS
- Guru berkeliling membimbing siswa melakukan demontrasi manfaaat gaya dalam kehidupan sehari-hari
- Guru dan siswa melakukan tanya jawab melalui diskusi hasil LKS 3) Kegiatan penutup
- Guru dan siswa menyimpulkan materi - Siswa mengerjakan soal evaluasi
- Aplikasi tindak lanjut dengan memberikan tugas pekerjaan rumah C. Observasi
Pada tahap observasi kembali dilakukan oleh observer yaitu sebagai rekan kerja terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti seperti aktivitas peneliti dan siswa. Observer melakukan penilaian terhadap apa yang dilakukan pada proses pembelajaran pada siklus III dengan tujuan untuk melihat kekurangan dan kelebihan aktivitas yang dilakukan oleh peneliti ataupun siswa yang akan digunakan sebagai bahan untuk refleksi.
1. Hasil Belajar
Tabel 4.11
(46)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
No Nama Siswa Nilai KET
1 AS 10 Tuntas
2 AG 8 Tuntas
3 AD 10 Tuntas
4 AA 10 Tuntas
5 AP 8 Tuntas
6 AM 10 Tuntas
7 AL 8 Tuntas
8 AV 8 Tuntas
9 RK 10 Tuntas
10 CD 8 Tuntas
11 DM 8 Tuntas
12 DY 10 Tuntas
13 DYS 8 Tuntas
14 DD 8 Tuntas
15 EN 10 Tuntas
16 EK 8 Tuntas
17 FY 8 Tuntas
18 IR 8 Tuntas
19 IF 10 Tuntas
20 KM 8 Tuntas
21 LK 10 Tuntas
22 LL 8 Tuntas
23 MA 10 Tuntas
24 MM 8 Tuntas
25 NR 8 Tuntas
26 OP 10 Tuntas
27 SI 8 Tuntas
28 SG 8 Tuntas
Jumlah 246 Tuntas = 28
Rata-rata 8,78
Berdasarkan tabel diatas pembelajaran pada siklus III hasil belajar siswa rata-rata 8,78 dan yang tuntas (100%) dengan kategori ini membuktikan bahwa pembelajaran pada siklus II sudah sesuai dengan
(47)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
harapan. Pada siklus III dapat juga ditinjau dari grafik ketuntasan :
Grafik 4.3 Perolehan Ketuntasan Pada Siklus III 2. Hasil Angket
Angket dilakukan oleh peneliti kepada siswa yang dikatagorikan tinggi, sedang dan rendah. Hasil dari siswa kelompok tinggi menyatakan pembelajaran IPA dengan penggunaan metode demontrasi sangat menyenangkan. Dari kelompok siswa sedang menyatakan bahwa pembelajaran IPA dengan penggunaan media sangat menyenangkan, dan dari kelompok siswa rendah menyatakan bahwa pembelajaran IPA dengan penggunaan metode demontrasi sangat menyenangkan. Hal ini dapat dilihat nilai yang diperoleh dari aktivitas guru dan siswa sebagai berikut : 3. Hasil Observasi
Tabel 4.12
Hasil Observasi Aktivitas Guru
No Aspek yang diamati Skor Kategori
1 2 3 4
I
1. 2.
Kemampuan Membuka Pelajaran
Menarik perhatian siswa v
v
Sangat baik Sangat baik
0 5 10 15 20 25 30
Tuntas Tidak Tuntas
Ju
m
la
h
s
is
w
a
(48)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
3. 4.
Memotivasi siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
Membuat kaitan materi ajar sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan
Memberi acuan materi ajar yang akan diajarkan v v Baik Baik II 5. 6. 7. 8. Proses Pembelajaran
Kejelasan suara dalam komunikasi dengan siswa
Tidak melakukan gerakan dan/atau
ungkapan yang mengganggu perhatian siswa Antusiasme mimic dalam penampilan
Mobilitas posisi tempat dalam kelas/ruang praktik v v v v Baik Baik Baik Baik III 8 9 10 11
Penguasaan Materi Pembelajaran
Kejelasan memposisikan materi ajar yang disampaikan dengan materi lainya yang terkait
Kejelasan menerangkan berdasarkan tuntutan aspek kompetensi (kognitif, psikomotor, apektif)
Kejelasan dalam memberikan
contoh/ilustrasi sesuai dengan tuntutan aspek kompetensi
Mencerminkan penguasaan materi ajar secara proporsional v v v v Baik
Sangat baik
Sangat baik
Baik IV 12 13 14 15
Implementasi Langkah-langkah Pembelajaran (Skenario)
Penyajian materi ajar sesuai dengan
langkah-langkah yang tertuang dalam RPP Proses pembelajaran mencerminkan
komunikasi guru-siswa, dengan berpusat pada siswa
Antusias dalam menanggapi dan menggunakan respons dari siswa
Cermat dalam memanfaatkan waktu, sesuai dengan alokasi yang direncanakan
v v
v v
Sangat baik Sangat baik
Baik Baik V 16 17 18
Penggunaan Media Pembelajaran
Memperhatikan prinsip penggunaan jenis media
Tepat saat penggunaan
v v v Baik Baik Baik
(49)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
19 Terampil dalam menngoprasikan media Membantu kelancaran proses pembelajaran
v Baik
VI 20 21 22 23 Evaluasi
Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek kompetensi
Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang telah direncanakan dalam RPP
Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
Melakukan evaluasi dengan bentuk dan jenis yang dirancang
v v
v v
Sangat baik Sangat baik
Baik Baik
Skor total 81
Skor rata-rata 3,52 Baik
Ket : 1 = kurang Prosentase : ≥ 90 = Baik Sekali
2 = cukup 70% - 89% = Baik
3 = baik 50% - 69% = Cukup
4 = sangat baik 30% - 49% = Kurang
≤ 29% = Kurang sekali Pada siklus III ini yang diperoleh dari aktivitas guru adalah 3,52 atau dikatagorikan baik dari 23 aspek yang diamati tersebut 65,21% dengan kategori baik, 39,13% dengan kategori sangat baik
Tabel 4.13
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
No Aspek yang diamati Skor Kategori
1 2 3 4
I
1. 2.
Kegiatan awal
Siswa memusatkan perhatian pada topik yang dipelajari dengan cara tanya jawab Siswa menanggapi guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran
v
v Sangat baik baik II
3.
Kegiatan Inti
Perencanaan demontrasi
- Siswa menyiapkan alat dan bahan untuk demontrasi tentang gaya
- Masing-masing kelompok siswa
(50)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
4.
5.
membagi tugas untuk melakukan demontrasi
Pelaksanaan demontrasi
- Siswa melaksanakan demontrasi tentang gaya
- Siswa mengamati dan mengerjakan tugas sesuai LKS yang diberikan
Tindak lanjut demontrasi
- Siswa melakukan diskusi hasil demontrasi
- Siswa memberi tanggapan terhadap hasil pekerjaan siswa lain dengan melakukan tanya jawab
v
v
Sangat baik
Sangat baik
III 6.
Kegiatan Akhir
Siswa menyimpulkan materi dengan bimbingan guru
v Sangat baik
Skor total 23
Skor rata-rata 3,83 Baik
Ket : 1 = kurang Prosentase : ≥ 90 = Baik Sekali
2 = cukup 70% - 89% = Baik
3 = baik 50% - 69% = Cukup
4 = sangat baik 30% - 49% = Kurang
≤ 29% = Kurang sekali
Pada siklus III ini yang diperoleh aktivitas siswa yang diperoleh dari siklus II adalah 3,83 atau dikatagorikan baik dari 6 aspek yang diamati dengan 16,67% kategori baik 83,33% kategori sangat baik.
4. Temuan penting Tindakan siklus III
Temuan pertama guru kurang membimbing pekerjaan siswa dalam pengerjaan LKS dengan kegiatan demontrasi.
Temuan kedua kurang melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi .
(51)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
4. Rekomendasi Hasil Refleksi
Berdasarkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan ada beberapa temuan yang diperoleh dari proses pembelajaran ini, sehingga harus dilakukan perbaikan. Upaya perbaikan yang dilakukan peneliti, yaitu:
a. Guru akan lebih membimbing pekerjaan siswa mengerjakan tugas kelompok dan kegiatan yang dilakukan oleh siswa
b. Guru akan lebih melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pelaksanaan Penerlitian tindakan Kelas IV ini didasarkan pada hasil observasi awal dan identifikasi permasalahan pada proses pembelajaran yang sebelum-sebelumnya seperti pengkondisian siswa, kurang fokus perhatian siswa dalam belajar, kurang pemahaman terhadap materi yang diberikan, kurangnya motivasi dan minat belajar siswa dan sebagainya. Dari hal tersebut maka dilakukan penelitian tindakan kelas, pelaksanaannya dilakukan dengan dua siklus tindakan dan ternyata banyak kekurangan dan kelebihan dari setiap proses pembelajaran yang dilakukan. Pada proses pembelajaran siklus I terlihat adanya perubahan kearah perbaikan, hal ini ditunjukkan dengan keadaan siswa seperti timbul motivasi dan keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan guru, semangat belajar siswa meningkat dan hasil belajar siswa mencapai apa yang diharapkan. Dengan penggunaan metode demontrasi yang dikemas menarik maka pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran IPA
(52)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Tema gaya cukup cepat dipahami oleh siswa. Begitu juga pada pelaksanaan siklus ke II dan ke III banyak perubahan-perubahan perbaikan terhadap proses pembelajaran seperti perhatian siswa lebih terfokus, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran meningkat, materi mudah dimengerti oleh siswa motivasi siswa meningkat dan hasil belajarpun mengalami peningkatan yang signifikan.
1. Pembahasan Hasil Belajar
Penggunaan metode demontrasi akan sangat membantu dalam membangkitkan motivasi belajar siswa, ini terbukti dari hasil belajar yang diberikan pada setiap siklusnya mengalami peningkatan, dari siklus pertama rata-rata kelasnya yaitu 7,17 terjadi peningkatan pada siklus dua yaitu rata-rata kelasnya 8,42 dan pada siklus III yaitu rata-rata kelasnya 8,78 sudah sesuai dengan harapan. Berikut grafik perbandingan hasil belajar siklus I,II dan III.
Grafik 4.3. Perbandingan Hasil Tes Pada Tiap Siklus
2. Pembahasan Hasil Angket
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
siklus I 7,17 Siklus II 8,42 Siklus III 8,78
N
il
a
i
si
sw
(1)
66
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Tema gaya cukup cepat dipahami oleh siswa. Begitu juga pada pelaksanaan siklus ke II dan ke III banyak perubahan-perubahan perbaikan terhadap proses pembelajaran seperti perhatian siswa lebih terfokus, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran meningkat, materi mudah dimengerti oleh siswa motivasi siswa meningkat dan hasil belajarpun mengalami peningkatan yang signifikan. 1. Pembahasan Hasil Belajar
Penggunaan metode demontrasi akan sangat membantu dalam membangkitkan motivasi belajar siswa, ini terbukti dari hasil belajar yang diberikan pada setiap siklusnya mengalami peningkatan, dari siklus pertama rata-rata kelasnya yaitu 7,17 terjadi peningkatan pada siklus dua yaitu rata-rata kelasnya 8,42 dan pada siklus III yaitu rata-rata kelasnya 8,78 sudah sesuai dengan harapan. Berikut grafik perbandingan hasil belajar siklus I,II dan III.
Grafik 4.3. Perbandingan Hasil Tes Pada Tiap Siklus 2. Pembahasan Hasil Angket
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
siklus I 7,17 Siklus II 8,42 Siklus III 8,78
N il a i si sw a
(2)
67
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Angket masih dilakukan kepada siswa yang dilakukan setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. Para siswa dimintai pendapatnya mengenai pembelajaran dengan penggunaan metode demontrasi yang sudah mereka laksanakan pada pembelajaran IPA. Dari hasil angket dengan siswa tersebut dideskripsikan bahwa pembelajaran IPA dengan penggunaan metode demontrasi membuat mereka merasa senang menerima dan menjalankan proses pempelajaran. Pada siklus pertama atau awal-awal diterapkan siswa mengalami kebingungan atau masih mengalami kesulitan mengikuti pola pembelajaran tersebut Akan tetapi setelah tiga kali pembelajaran siswa menyenangi pembelajaran IPA dengan penggunaan metode demontrasi. Secara umum mereka berkomentar tertarik dan sangat senang pembelajaran dengan penggunaan metode demontrasi.
3. Pembahasan Hasil Observasi
Pada siklus I ini yang diperoleh dari aktivitas guru adalah 2,78 atau dikatagorikan sedang dari 23 aspek yang diamati tersebut 43,47% dengan kategori sedang, 52,17 % dengan kategori baik, 8,69% dengan kategori sangat baik sementara skor rata-rata aktivitas siswa yang diperoleh adalah 2,33 atau dikatagorikan sedang dari 6 aspek yang diamati 66,66% dengan kategori Sedang 33,34% kategori baik.
Pada siklus II ini yang diperoleh dari aktivitas guru adalah 3,04 atau dikatagorikan baik dari 23 aspek yang diamati tersebut 8,69% dengan kategori cukup, 78,26% dengan kategori baik dan 13,04% dengan
(3)
68
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
kategori sangat baik sementara skor rata-rata aktivitas siswa yang diperoleh adalah 3,66 atau dikatagorikan baik dari 6 aspek yang diamati 33,33% dengan kategori baik 66,67% kategori sangat baik.
Pada siklus III ini yang diperoleh dari aktivitas guru adalah 3,52 atau dikatagorikan baik dari 23 aspek yang diamati tersebut 65,21% dengan kategori baik, 39,13% dengan kategori sangat baik sementara skor rata-rata aktivitas siswa yang diperoleh dari siklus III adalah 3,83 atau dikatagorikan baik dari 6 aspek yang diamati dengan 16,67% kategori baik 83,33% kategori sangat baik.
(4)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 68
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Negeri Neglasari Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur pada siswa kelas IV dan pembahasannya yang terdapat pada Bab IV, maka peneliti dapat menyimpulkan :
1. Perencanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran IPA tema gaya dengan penerapan metode demonstrasi harus benar-benar direncanakan setiap langkah-langkahnya agar tujuan yang diharapkan tercapai. Perencanaan pembelajaran yang dikembangkan dalam kegiatan penelitian ini mengacu KTSP mata pelajaran IPA kelas IV SD untuk melaksanakan PTK. Langkah-langkah yang penulis lakukan adalah mengembangkan silabus, baru dirinci dalam bentuk format RPP yang meliputi : SK, KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Ajar, Alokasi Waktu, Metode, Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran, Sumber Belajar dan evaluasi dengan penerapan metode demonstrasi tema gaya. Perencanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajran IPA tema gaya dengan penerapan metode demontrasi cukup efektif dan berhasil.
2. Penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa ini dapat dilihat perbandingannya pada siklus I hasil belajar siswa rata-rata 7,17 atau 53% tuntas. Pada siklus II hasil belajar siswa rata-rata 8,42 atau 92% tuntas. Pada siklus III hasil belajar siswa rata-rata 8,87 atau
(5)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
69
100% tuntas. Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar tiap siklus mengalami peningkatan yang signifikan.
3. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi ternyata membawa dampak yang positip dalam pelaksanaan pembelajaran seperti peningkatan aktifitas kegiatan belajar siswa terbukti dari tiap siklusnya ada peningkatan Pada siklus I ini yang diperoleh dari aktivitas guru adalah 2,78 atau dikatagorikan sedang, skor rata-rata aktivitas siswa yang diperoleh adalah 2,33 atau dikatagorikan sedang, pada siklus II yang diperoleh dari aktivitas guru adalah 3,04 atau dikatagorikan baik, skor rata-rata aktivitas siswa yang diperoleh adalah 3,66 atau dikatagorikan baik. Pada siklus III yang diperoleh dari aktivitas guru adalah 3,52 atau dikatagorikan baik, skor rata-rata aktivitas siswa yang diperoleh dari siklus II adalah 3,83 atau dikatagorikan baik.
B. Rekomendasi
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis merasa perlu mengemukakan rekomendasi sebagai berikut :
Pertama, untuk Guru sebelum melaksanakan pembelajaran sebaiknya guru
terlebih dahulu merancang metode/strategi apa yang akan digunakan, menyiapkan bahan-bahan materi, sumber belajar dan pengunaan alat atau media yang akan disajikan kepada siswa dalam bentuk RPP.
Kedua, untuk sekolah bahwa penggunaan metode demontrasi supaya lebih
dioptimalkan lagi dalam pembelajaran dan sangat efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Guru harus bisa tetap inovatif dan kreatif
(6)
Eka Parliansiska, 2015
PENERAPAN METOD E D EMONSTRASI PAD A PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
70
memadukan berbagai metode sehingga siswa akan bergairah dan berminat di dalam pembelajaran tidak merasa bosan dan jenuh, maka guru sebaiknya mencari pengalaman yang bisa diberikan kepada siswa dalam menemukan sesuatu yang belum pernah didapatnya dalam proses pembelajaran.
Peneliti berharap adanya penelitian lebih lanjut tentang penggunaan metode demontrasi ini yang dilakukan pada kelas yang berbeda, sekolah yang berbeda dan mata pelajaran yang berbeda, sehinggadidapatkan hasil penelitian yang lebih baik.