PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT: Penelitian Eksperimen di Kelas IV SDN Cipocok Jaya 1 Kec.Cipocok Jaya Kota Serang.

(1)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG

BILANGAN BULAT

(Penelitian Eksperimen di Kelas IV SDN Cipocok Jaya 1 Kec.Cipocok Jaya Kota Serang )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh HILIA YUNITA

1105610

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SERANG


(2)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG

BILANGAN BULAT

(Eksperimen Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Cipocok Jaya 1 Kec.Cipocok Jaya Kota Serang)

Oleh HILIA YUNITA

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan

© HiliaYunita2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang .

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(3)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT


(4)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT


(5)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Hilia Yunita. (2015). Pengaruh Penggunaan Media Garis Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Operasi Hitung Bilangan Bulat

(Eksperimen di Kelas IV SDN Cipocok Jaya 1, Kota Serang Tahun 2012/2015)

Proses pembelajaran yang terlihat dilapangan umumnya masih mengaplikasikan pembelajaran secara konvensional, maka dari itu peneliti tergugah untuk melaksanakan sebuah pembelajaran dengan menggunakan media garis bilangan. Penelitian ini di aplikasikan di SDN Cipocok Jaya 1, menggunakan dua kelas diantaranya kelas IVA yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan IVB untuk kelas kontrol, dan setiap kelasnya berjumlah 30 siswa. Variabel terikatnya yaitu kemampuan pemahaman. Sedangkan tujuan dilaksanakannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh media garis bilangan dan yang tidak menggunakan media garis bilangan terhadap kemampuan pemahaman operasi hitung bilangan bulat, untuk mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan media garis bilangan dan yang tidak menggunakan media garis bilangan terhadap kemampuan pemahaman operasi hitung bilangan bulat dan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilangan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan instrumen tes awal dan tes akhir serta lembar angket. Teknik pengumpulan data menggunakan Software Statistics Passage

for the Social Science (SPSS) 20.0 for Windows dan Ms. Excel. Hasil data tes awal

antara kedua kelas menunjukan selisih sebanyak 4.33, dengan perolehan nilai rata- rata untuk kels eksperimen 54.00 dan kelas kontrol 49.66, ketika sudah dilaksanakan

treatment maka diperoleh selisih dari tes akhir yaitu 3.67 dengan perolehan nilai

rata- rata paling besar yaitu kelas eksperimen sebanyak 70.00 dan 66.33 untuk kelas kontrol. Temuan tersebut menunjukkan bahwa terdapat hasil nilai yang tidak begitu jauh antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil nilai tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol. Namun, terdapat perbedaan diantara nilai rata- rata hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Media garis bilangan ini dapat dijadikan sebagai rekomendasi peneliti selanjutnya, karena terbuktinya peningkatan phasil nilai akhir dari penelitian ini dengan menggunakan media garis bilangan dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan media tau secara konvensional.


(6)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Hilia Yunita. (2015). Influence of Media Line Numbers To Improve Understanding Capability Operation Count Integer

(Experiments in Class IV SDN 1 Cipocok Jaya, Kota Serang Year 2012/2015)

The learning process is seen in the field are generally still apply conventional learning, therefore intrigued researchers to carry out a study using a number line media. This research is applied in SDN Cipocok Jaya 1, using two classes include classes that serve as the IVA and IVB experimental class to control classes, and each class numbered 30 students. The dependent variable is the ability of understanding. While the purpose of the implementation of this study is to determine the effect of the number line media and media that do not use the number line to the ability of understanding integer arithmetic operations, to determine differences in the effect of the use of the number line media and media that do not use the number line to the ability of understanding and integer arithmetic operations to determine the students' response to learning integer arithmetic operations using the number line media. This study used an experimental method to test instruments as well as the initial and final test questionnaire sheet. Data collection techniques using Software Passage Statistics for the Social Science (SPSS) 20.0 for Windows and Ms. Excel. Results of the initial test data indicates the difference between the two classes as much as 4:33, with an average acquisition value for kels experimental and control class 54.00 49.66, when it was carried out treatment of the obtained difference of the final test is 3.67 with an average gain the greatest value that the experimental class as much as 70.00 and 66.33 for the control class. The findings indicate that there are results that are not so much value between the experimental class and control class so that it can be concluded that there is no significant relationship between the results of the final test experimental class and control class. However, there are differences between the average value posttest results of experimental class and control class. Media line number can be used as recommendations further research, as proven phasil increase the final value of this research by using the media as compared to learning the number line that does not or use conventional media .


(7)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR DIAGRAM ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT A. Kajian Pustaka ... 6

1. Tinjauan Tentang media ... 6

2. Media garis bilangan ... 11

3. Kemampuan Pemahaman Operasi Hitung Bilangan Bulat...17

B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 19

C. Kerangka Berpikir ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Metode Penelitian ... 22

B. Desain Penelitian ... 22


(8)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Populasi dan Sampel ... 25

E. Instrumen Penelitian ... 26

F. Prosedur Penelitian ... 29

G. Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A.Hasil Penelitian ... 36

B. Pembahasan ... 66

BAB V PENUTUP ... 65

A.Kesimpulan ... 70

B. Rekomendasi ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73 LAMPIRAN


(9)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Matematika merupakan ilmu dasar yang berperan sangat penting didalam kehidupan manusia. Mulai dari anak kecil hingga dewasa tidak terlepas dari ilmu matematika dan akan selalu menggunakan matematika didalam kehidupannya. Karena pada dasarnya pembelajaran matematika tidak hanya mengeksplorasi kemampuan kognitif saja, tetapi juga mengembangkan aspek afektif dan psikomotorik mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.

Perkembangan pendidikan matematika pun mengalamai perkembangan dikarenakan dipengaruhi oleh perkembangan IT (Informasi dan Teknologi), sehingga perkembangan pendidikan matematika mengenal e-learning. Selain itu, perkembangan pendidikan matematika harus diiringi dengan perkembangan karakter dari pendidiknya yaitu guru.

Bagi sebagian orang, memandang matematika sebagai bidang studi yang amat sulit. Tetapi sebenarnya meskipun demikian, pendidikan matematika tidak hanya mengembangkan wawasan siswa didalam setiap memecahkan suatu permasalahan matematika, namun bagaimana dengan belajar matematika dapat membentuk karakter bangsa yang memiliki 18 indikator karakter.

Menurut (Supriadi, 2014, hlm.1) “18 indikator karakter siswa terdiri dari religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.

Dalam pembelajaran matematika terdiri dari beberapa kemampuan yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa. Salah satunya pengembangan kemampuan berhitung matematia, yang diharapkan kemampuan berpikir siswa menjadi semakin luas.

Menurut National Council of Teacher of Mathematics atau NCTM (dalam Supriyadi, 2013, hlm. 40) mengemukakan bahwa “siswa harus mempelajari matematika melalui pemahaman dan aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengatahuan yang telah dimiliki sebelumnya.

Melihat pentingnya pembelajaran matematika didalam proses KBM, maka siswa diharuskan tidak hanya bertumpu pada salah satu konsep matematika yang sedang dipelajari, tetapi secara tidak langsung siswa dapat memperoleh berbagai


(10)

2

konsep yang berbeda dalam matematika. Jadi sangatlah penting agar siswa dapat mengkoneksikan antara ide-ide hasil dari buah fikiran siswa, yang akhirnya akan dapat meningatkan kualitas hasil belajar siswa.

Kesulitan belajar merupakan individu yang memiliki gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara dan menulis yang dapat mempengaruhi kemempuan berfikir membaca berhitung dan berbicara. Individu yang mempunyai kesulitan belajar memiliki IQ rata-rata, dan mengalami gangguan motorik persepsi, gangguan koordinasi gerak, gangguan orientasi arah dan ruang, dan keterlambatan perkembangan konsep.

Terdapat beberapa faktor yang melatar belakangi gangguan berhitung ini, diantaranya adalah kelemahan pada proses penglihatan atau visual, bermasalah dalam hal mengurut informasi, dan fobia terhadap matematika.

Menurut (Yusnandar, 2012, hlm.36) “guru harus mampu mengarahkan pembahasan materi pelajaran sebagai focus kegiatan belajar siswa. Untuk terciptanya suasana pembelajaran yang atraktif dan dinamis, dan para siswa perlu didorong untuk berani mengemukakan pendapat dari pada hanya “mengiyakan” apa yang disampaikan oleh guru, melalui pendekatan ini, potensi, pengalaman dan wawasan yang sudah menjadi pengetahuan (milik) siswa dapat diapresiasi dan dikembangkan secara proporsional.

Namun didalam kenyataannya, ketika observasi dilapangan tepatnya di kelas IV SD Negeri Cipocok Jaya 1 Kec Cipocok Jaya Kota Serang-Banten, yang dimana ketika didalam proses belajar mengajar dikelas, guru justru mendominasi kegiatan belajar, sehingga skill yang dimiliki oleh siswa belum dapat tereksplor dengan maksimal. Media matematikanya pun terkadang tidak sesuai dengan apa yang diajarkan dan pada akhirnya membuat siswa terlihat pasif, jenuh dan kurang antusias untuk belajar. Guru senantiasa terfokus untuk menjelaskan materi dan seperti biasa siswa hanya melaksanakan perintah mengerjakan soal tanpa adanya penanaman pemahaman konsep belajar yang kuat. Alhasil, pembelajaran yang didapat pun juga kurang memuaskan dan kurang maksimal. Hal tersebut disebabkan karena guru terbiasa melakukan pembelajaran dengan cara konvensional.

Melihat hasil tes atau nilai rata- rata UTS yang diperoleh siswa kelas IV SDN Cipocok Jaya 1 kurang memuaskan yaitu dengan nilai rata-rata kelas IV A yaitu 60 dan kelas IV A yaitu 62. Setelah melihat fenomena yang biasa terjadi tersebut, pada akhirnya peneliti menemukan suatu cara yaitu bagaimana agar siswa mampu berperan serta aktif dalam mengembangkan keterampilan dan kemampuan yang tertanam didalam dirinya, untuk dapat memahami, mengerti, merencanakan, melaksanakan dan mengkomunikasikan hasil. Maka dari itu,


(11)

3

sangat diperlukan peran serta guru untuk mengaplikasikan suatu media yang tepat didalam proses pembelajaran.

Setelah memperhatikan uraian diatas, maka perlu dilakukan sebuah penelitian pada kelas IV yang berfokus pada pengembangan media pembelajaran, yang dapat mengembangkan kemampuan pemahaman berhitung siswa didalam pembelajaran matematika, yang dimana telah dipandang sebagai masalah utama.

Sebagaimana menurut National Education Assosiation atau NEA (dalam Sundayana, 2013, hlm. 5) mengutarakan bahwa “media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik terletak maupun audio-visual dan peralatannya. Dengan demikian, media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar atau dibaca.

Melihat betapa pentingnya nilai- nilai yang terdapat didalam konsep matematik, maka akhirnya peneliti mempunyai ide atau gagasan tentang media apa yang akan diterapkan ketika penelitian berlangsung. Media garis bilangan lah yang akan digunakan oleh peneliti sebagai suatu alat bantu ketika didalam proses pembelajaran. Menurut Shamsudin (dalam Dewi, 2011, hlm. 12) menyebutkan :

garis bilangan adalah garis lurus yang ditandai dengan sejumlah titik jarak dari titik ke titik lain sama panjang. Pada setiap titik tertulis satu bilangan, bilangan- bilangan itu merupakan rangkaian bilangan berurutan dari bilangan negatif terkecil disebelah kiri nol sampai dengan positif terbesar disebelah kanan nol.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa garis bilangan mempunyai arti yaitu dimana sebuah garis lurus yang ditandai dengan titik- titik yang berjarak sama, dan pada setiap titik tersebut ditandai dengan satu buah bilangan yang berurutan dari bilangan negatif terkecil yang terletak disebelah kiri dan sampai dengan bilangan positif terbesar yang terletak disebelah kanan nol. Namun ketika didalam penelitian nanti peneliti tentunya akan memodifikasi media garis bilangan tersebut sedemikian rupa dan sekreatif mungkin sehingga nantinya akan terlihat lebih menarik dan diharapkan akan menumbuhkan bakat dan minat belajar siswa.

Tahap selanjutnya, maka diharapkan agar setiap siswa mampu menyelesaikan masalah dengan mudah menggunakan kemampuan berhitung dengan menggunakan media pembelajaran dan tentunya akan meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga nantinya bisa bermanfaat terutama untuk siswa dan akhirnya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Agar tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik, maka penulis mencoba mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Penggunaan Media Garis Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Operasi Hitung Bilangan Bulat di Sekolah Dasar”.


(12)

4

B. Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang yang dipaparkan diatas, maka terdapat beberapa masalah didalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh penggunaan media garis bilangan terhadap peningkatan kemampuan pemahaman operasi hitung bilangan bulat?

2. Bagaimana perbedaan pengaruh penggunaan media garis bilangan dan yang tidak menggunakan media garis bilangan terhadap kemampuan pemahaman operasi hitung bilangan bulat?

3. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilangan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas proses dan tes kemampuas siswa SD melalui pembelajaran dengan menggunakan media garis bilangan

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh media garis bilangan dan yang tidak menggunakan media garis bilangan terhadap kemampuan pemahaman operasi hitung bi;angan bulat.

2. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan media garis bilangan dan yang tidak menggunakan media garis bilangan terhadap kemampuan pemahaman operasi hitung bilangan bulat.

3. Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilangan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan secara praktis dan hasil dari hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi SD (guru dan siswa), sedangkan secara teoritis akan bermanfaat bagi penelitian dan keilmuan. Adapun rincian manfaat penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1.Manfaat dari segi teori, dari hasil penelitian ini dapat memberika suatu kontribusi dalam mengembangkan meia pembelajaran lain yang lebih efektif, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan berhitung matematika siswa dan nantinya akan menghasilkan suatu pembelajaran yang lebih baik dan bermakna. 2.Manfaat dari segi praktik

a. Memberikan suatu wawasan dan ilmu baru mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan media garis bilangan, menambah wawasan untuk peneliti dalam membuat sebuah penelitian

b. Menjadi suatu referensi untuk media pembelajaran bagi guru, dan peneliti selanjutnya.


(13)

5

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi pada penulisan hasil penelitian akan disusun secara sistematis dan terperinci yaitu sebagai berikut :

1. Bab pertama yaitu berisi tentang pendahuluan. Pada bab pendahuluan dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

2. Bab kedua yaitu berisi tentang kajian pustaka atau landasan teoritis. Pada bab ini menjelaskan tentang kajian teoritis yang berkaitan dengan penelitian, kajian hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang sedang diteliti, serta kerangka pemikiran.

3. Bab ketiga yaitu berisi tentang metode penelitian. Pada metode penelitian dipaparkan tentang desain penelitian partisipan, populasi dan sampel, instrumen penelitian, dan analisis data.

4. Bab keempat yaitu berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Pada bab keempat dijelaskan mengenai hasil pengolahan data penelitian yang dilakukan, serta mengenai pembahasan hasil dari penelitian yang telah dilakukan untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan dalam penelitian yang telah dirumuskan.

5. Bab kelima yaitu berisi tentang kesimpulan, implikasi dan rekomendasi. Pada bab ini, dijelaskan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta implikasi dan rekomendasi yang berikan oleh penulis dan diberikan kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan serta kepada para peneliti yang berniat akan melakukan penelitian selanjutnya.


(14)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental hampir sama persis seperti penelitian kuantitatis atau dapat dikatakan sebagai penelitian paling murni kuantitatis. Menurut (Sukmadinata, 2011, hlm. 194) mengemukakan bahwa “penelitian eksperimental (experimental research) merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh,dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk mengujuhubungan sebab akibat.

Menurut Krathwol (dalam Sukmadinata, 2011, hlm. 57-58), metode bersifat validation atau menguji, yaitu menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap variabel lain. Variabel yang memberi pengaruh dikelompokan sebagai variabel bebas (independent variables) dan variabel yang dipengaruhi dikelompokan sebagai variabel terikat (dependent variables). B. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental hampir sama persis seperti penelitian kuantitatis atau bisa dibilang sebagai penelitian paling murni kuantitatis. Menurut (Sukmadinata, 2011, hlm. 194) mengemukakan bahwa “penelitian eksperimental (experimental research) merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab akibat.

Menurut Krathwol (dalam Sukmadinata, 2011, hlm. 57-58), metode bersifat validation atau menguji, yaitu menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap variabel lain. Variabel yang memberi pengaruh dikelompokan sebagai variabel bebas (independent variables) dan variabel yang dipengaruhi dikelompokan sebagai variabel terikat (dependent variables).


(15)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi

Eksperimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group design.

Sugiyono (2013, hlm. 114) mengemukakan bahwa “desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-veriabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Nonequivalent Control Group design memiliki kelas kontrol dan kelas

eksperimen yang tidak dipilih secara random. Kelas eksperimen dan kelas kontrol dipilih secara disengaja atas pertimbangan- pertimbangan tertentu.”

Pengamatan dilakukan dua kali yaitu melalui tes awal dan tes akhir baik terhadap kelas eksperimen maupun kelas kontrol dengan bentuk dan jumlah soal yang sama untuk mengatahui kemampuan koneksi matematis siswa pada kedua kelas terebut. Uji tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam memecahkan masalah matematis pada kedua kelas tersebut, kemudian kelas eksperimen diberikan perlakuan yaitu dengan pembelajaran menggunakan pendekatan pemecahan masalah, sedangkan kelas kontrol diberikan pembelajaran biasa (konvensional). Tahap terakhir yaitu kedua kelas diberikan uji tes akhir untuk mengetahui peningkatan hasil kemampuan koneksi matematis siswa terhadap materi yang telah dipelajari dengan perlakuan yang berbeda, baru setelah itu membandingkan hasil uji tes awal dan uji tes akhir antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui perbedaan kemampuan berhitung matematis siswa. Adapun desain penelitian digambarkan (Sugiyono, 2013:116) sebagai berikut :

Tabel 3.1

Nonequivalent control group design

O1 X O2

...


(16)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

O1 hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan O2 hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan O3 hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan O4 hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan

X perlakuan khusus yang diberikan menggunakan media garis bilangan Pada tahap awal peneliti menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol terlebih dahulu. Kelas IVA dijadikan sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas IVB sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan perlakuan khusus yaitu dengan menggunakan media garis bilangan. Sedangkan pada kelas kontrol peneliti menggunakan pembelajaran ceramah (konvensional) tanpa menggunakan garis bilangan.

Selanjutnya, peneliti memberikan pretes yang sama kepada kelas ekperimen dan kelas kontrol. Setelah diadakan pretes, maka peneliti melakukan proses pembelajaran di kedua kelas tersebut. Pada kelas eksperimen menggunakan media garis bilangan dan pada kelas kontol digunakan model pembelajaran ceramah. Kemudian peneliti memberikan post test untuk mengetahui hasil belajar setelah dilakukan perlakuan pada pembelajaran di kelas.

C. Partisipan

Penelitian eksperimen ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN Cipocok Jaya 1. Kelas IV di SDN Cipocok Jaya 1 dibagi menjadi 3 kelas, yaitu kelas IVA, kelas IVB, dan kelas IVC. Peneliti menggunakan 2 kelas untuk penelitian eksperimen, yaitu kelas IVA dan IVB. Kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan kelas IVB sebagai kelas kontrol. Jumlah siswa di kelas IVA sebagai kelas eksperimen sebanyak 43 orang, yang terdiri dari 20 siswa laki- laki dan 23 siswa perepuan. Jumlah siswa di kelas IVB sebagai kelas kontrol sebanyak 43 orang yang dimana tersiri dari 23 siswa laki- laki dan 20 siswa perempuan.


(17)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelas IVA dan IVB dipilih berdasarkan karakteristik yang sama yaitu pembelajaran yang mereka lakukan sama karena kurikulum yang digunakan sama, suasana belajar dan fasilitas belajar juga sama. Rata-rata nilai matematika dari kelas IVA dan IVB pun tidak beda jauh berbeda.

D. Populasi dan Sampel a. Populasi

“Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2013, hlm. 117). Populasi dari penelitian ini yaitu semua siswa kelas IV di SDN Cipocok Jaya 1. Guna memudahkan penelitian, peneliti menggunakan satu Gugus Sekolah, agar penelitian tidak terlalu luas, sehingga penelitian dapat diwakilkan oleh salah satu SD yang memiliki 2 kelas pada setiap tingkatan kelasnya, maka dipilihlah SD Negeri Cipocok Jaya 1 karena SD tersebut memenuhi kriteria yang diinginkan oleh peneliti. Peneliti pun memilihih kelas 4 yang dijadikan untuk penelitian, yang dimana seluruh siswa kelas IV SDN Cipocok Jaya 1 berjumlah 143 siswa yang terdiri dari kelas IVA, IVB dan IVC.

b. Sampel

Selain populasi dalam penelitian ini juga terdapat sampel, menurut Sugiyono (2013) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Oleh karena itu, sampel yang diambil dari kelas IV SD Negeri Cipocok Jaya yaitu berjumlah 64,8 % sampel dari 128 jumlah populasi kelas IV. Peneliti mengunakan 2 kelas dari seluruh kelas anggota populasi yaitu kelas IVA kelas yang dijadikan eksperimen, siswa nya berjumlah 43 orang yang terdiri dari 20 siswa laki- laki dan 23 siswa perempuan. Pada pembelajarannya menggunakan media garis bilangan dan selanjutnya kelas IVB dijadikan sebagai kelas kontrol yang jumlah siswa nya juga sama yaitu 43 orang yang


(18)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terdiri dari 23 siswa laki- laki dan 20 siswa perempuan dan didalam prose pembelajarannya menggunakan pendekatan konvensional. Seluruh siswa diasumsikan memiliki kemampuan dasar yang sama. Dengan kata lain, seluruh anggota populasi dalam penelitian ini memiliki kemampuan dasar yang sama.

E. Instrumen Penelitian

a. Skala sikap siswa (angket)

Sugiyono (2013, hlm. 172) mengemukakan bahwa “angket digunakan bila responden jumlahnya besar dapat membaca dengan baik, dan dapat mengungkapkan hal- hal yang sifatnya rahasia.”

Pada instrument ini diperlukan penggunaan angket, yang diamana angket tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa besar respon siswa terhadap pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilangan. Angket ini berisikan 10 pernyataan yang harus diisi oleh siswa, dan dididalam 10 pernyataan tersebut terdapat 5 pernyataan positif dan 5 pernyataan negatif.

Pengukuran skala sikap pada penelitian ini menggunakan skala

Likert, menurut Sugiyono (2012, hlm. 134) “skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Perhitungan secara kuantitatif skala Likert

memiliki gradasi sebagai berikut: a) Sangat setuju diberi skor 4 b) Setuju diberi skor 3

c) Tidak setuju diberi skor 2 d) Sangat tidak setuju diberi skor 1

(Sugiyono, 2012, hlm. 135)

Sedangkan bila pernyataan mengandung pernyataan negatif maka nilai diberikan kebalikannya. Misal pernyataan “Penggunaan pendekatan


(19)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

problem solving sangat menyenangkan” siswa yang memilih sangat setuju

(SS) akan diberikan skor 4, namun bila pernyataan unfavorable “Penggunaan pendekatan problem solving sangat membosankan” siswa

yang memilih sangat setuju (SS) akan diberi skor 1. b. Tes

“Secara umum, tes diartikan sebagai alat yang dipergunakan untuk mengukur pengetahuan atau penguasaan objek ukur terhadap seperangkat konten dan materi tertentu.

Menurut Muljono (2007, hlm. 6) mengemukakan bahwa “tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian.”

Pada penelitian ini, instrumen tes terdiri dari tes awal dan tes akhir. Tes awal diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengukur kemampuan awal masing–masing kelompok dan diberikan sebelum pembelajaran dilakukan. Sedangkan tes akhir digunakan untuk mengukur peningkatan kemampuan koneksi siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Pada penyusunan tes kemampuan pemahaman operasi hitung bilangan bulat ini, diawali dengan penyusunan kisi–kisi soal yang mencakup sub pokok bahasan, kompetensi dasar, indikator, aspek kemampuan pemahaman yang diukur, serta jumlah butir soal. Setelah membuat kisi–kisi, dilanjutkan dengan menyusun soal disertai kunci jawaban dan pedoman penskoran untuk setiap butir soal. Kisi–kisi penulisan soal, perangkat soal, serta pedoman penskoran untuk setiap butir soal.

Tes kemampuan pemahaman yang digunakan adalah tes berbentuk uraia atau isian, dengan tujuan agar proses berpikir, ketelitian, dansistematika penyusunan dapat dilihat melalui langkah–langkah penyelesaian soal tes. Disamping itu juga kesalahan dan kesulitan yang


(20)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dialami siswa dapat diketahui dan dikaji sehingga memungkinkan dilaksanakannya perbaikan.

Sebelum menggunakan sebuah tes hendaknya dilakukan pengukuran validitas tes berdasarkan kriteria tertentu. Menurut Rakhmat dan Solehuddin (2006, hlm. 68), “istilah validitas (kesahihan) menunjukkan kepada kualitas ketepatan tes dalam mengukur aspek-aspek materi atau aspek-aspek prilaku yang seharusnya diukur”. Jenis validitas soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas muka dan validitas isi sesuai dengan pertimbangan dosen pembimbing atau ahli bidang, sebagai berikut :

a) Validitas Muka

Validitas muka merupakan sebuah keputusan untuk menentukan kelayakan dari suatu tes yang berdasarkan penampilan bukan kriteria objektif. Validitas muka disini untuk menunjukkan apakah soal/tes yang diberikan sudah tepat atau sesuai dengan indikator, butir soal dan kemampuan siswa. Menentukan soal yang sesuai dengan validitas soal maka dibutuhkan bimbingan berdasarkan orang yang ahli. Pada penelitian ini akan dibimbing oleh dosen pembimbing, yang merupakan dosen mata kuliah matematika.

b) Validitas Isi

Validitas isi digunakan untuk mengetahui apakah isi dalam soal sudah valid atau tidak valid. Berikan angka 1 di tabel yang sudah disediakan, jika soal tersebut dianggap valid, sedangkan berikan angka 0, jika soal tersebut dianggap tidak valid. Berikanlah komentar serta saran pada tabel yang sudah disediakan.

Soal dapat dikatakan valid, jika soal sudah memenuhi kriteria berikut : - Sesuai dengan materi pokok yang disampaikan.

- Sesuai dengan indikator kemampuan koneksi matematika dan indikator hasil belajar.


(21)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu - Memiliki aspek kemampuan koneksi matematika - Sesuai dengan tingkat kesukaran siswa kelas IV SD F. Prosedur Penelitian

a. Hipotesis

Martono (2012, hlm. 44), beberapa definisi mengenai hipotesis menurut beberapa ahli di antaranya adalah:

1) Menurut James E. Greighton, hipotesis merupakan sebuah dugaan tentatif atau sementara yang memprediksi situasi yang akan diamati. 2) Menurut Lungberg, hipotesis merupakan sebuah generalisasi yang

bersifat tentatif, sebuah generalisasi tentatif yang valid yang masih harus diuji. Dalam tahap yang paling dasar hipotesis dapat berupa firasat, prediksi, ide imajinatif yang menjadi dasar penyelidikan lebih lanjut.

3) Menurut John W. Best, hipotesis merupakan prediksi yang baik atau kesimpulan yang dirumuskan dan bersifat sementara, dan hipotesis diadopsi untuk menjelaskan fakta-fakta atau kondisi yang diamati dan untuk membimbing dalam penyelidikan lebih lanjut. (hlm. 63-64).

4) Sugiyono (2013), Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data. (hlm. 96). Hipotesis dalam penelitian dibagi menjadi 2 yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis kerja merupakan


(22)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hipotesis yang akan diuji, biasanya dalam bentuk kalimat positif. Sedangkan hipotesis nol merupakan hipotesis yang masih diragukan, biasanya berbentuk kalimat negatif.

Hipotesis dalam penelitian menurut (Riduan, 2008, hlm. 47) adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis Alternatif

Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman siswa pada operasi hitung bilangan bulat antara yang menggunakan media garis bilangan dengan yang tidak menggunakan.

2) Hipotesis Nol

Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemahaman siswa pada operasi hitung bilangan bulat antara yang menggunakanmedia garis bilangan dengan yang tidak menggunakan.

G. Analisis Data

a) Pengaruh Penggunaan Media Garis Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Operasi Hitung Bilangan Bulat

Pada penelitian ini, analisis data yang digunakan untuk mendeskripsikan pengaruh penggunaan media garis bilangan untuk meningkatrkan kemampuan pemahaman operasi operasi hitung bilangan bulat, yaitu dengan menggunakan analisis tes kemampuan pemahaman operasi hitung bilangan bulat. Berikut ini merupakan langkah- langkah nya:

b) Analisis Tes Kemampuan Pemahaman Operasi Hitung Bilangan Bulat Analisis tes kamampuan pemahaman operasi hitung bilangan bulat menggunakan data pretest dan posttest kelas eksperimen, dan kelas kontrol. Setelah data tersebut didapatkan maka akan dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas untuk melihat apakah data tersebut berdistribusi normal dan homogen. Kemudian, setelah diketahui data berdistribusi normal dan homogen, maka selanjutnya dilakukan uji


(23)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perbedaan dua rata-rata (uji t) untuk perbedaan rata-rata dari data pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sehingga peneliti dapat mendeskripsikan pengaruh penggunaan media garis bilangan terhadap kemampuan pemahaman operasi hitung bilangan bulat. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data statistik dengan menggunakan bantuan

software IBM SPSS (Statistical Product and Service Solustion) 20.0 for Windows.

c) Uji Normalitas

Hipotesis yang diajukan akan dianalisis menggunakan perhitungan statistik, dengan melewati uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel dari data yang digunakan memiliki distribusi normal atau tidak. Analisis uji normalitas dapat dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan mencari chi-kuadrat hitung ( , dengan rumus :

(Riduwan, 2008, hlm. 182)

Setelah ditemukan chi-kuadrat maka memandingkan hitung dengan tabel , untuk 0,05. Kemudian menarik kesimpulan dengan kriteria

pengujian sebagai berikut :

Jika hitung tabel, artinya distribusi data tidak normal

Jika hitung tabel, artinya data berdistribusi normal.

(Riduwan, 2008, hlm. 182)

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software IBM SPSS 20 for Windows. Pengambilan uji normalitas data pada penelitian ini dengan menggunakan bantuan uji


(24)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas dengan menggunakan software IBM SPSS 20 for Windows (Martono, 2012, hlm. 176), yaitu:

1)) Langkah pertama menyiapkan data nilai pretest maupun posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah itu buka lembar kerja SPSS 20.0, kemudian klik variabel view dibagian pojok kiri bawah lembar SPSS. 2)) Klik pada bagian tabel name, lalu ketik 1 untuk kelas eksperimen, dan

ketik 2 untuk kelas kontrol. Kemudian klik data view, pada kolom 1 ketik kembali atau copy paste data nilai pretest kelas eksperimen, pada kolom 2 ketik kembali atau copy paste data nilai pretest kelas kontrol, begitu juga dalam menguji normalitas data posttest.

3)) Kemudian pilih menu Analyze, kemudian pilih sub menu Descriptive Statistc, kemudian pilih Explore. Pada kotak menu explore pindahkan variabel 1 dan 2 ke kotak Dependent List, kemudian klik plots, tandai Normality plots with test, kemudian klik continue, dan ok. Tunggu beberapa saat sampai data output selesai.

Setelah melakukan uji normalitas dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS 20, data dikatakan berdistribusi normal dengan menggunakan kaidah:

Sig. > 0.05, maka data berdistribusi normal. Sig. ≤ 0.05, maka data tidak berdistribusi normal. d) Uji Homogenitas Variansi

Uji homogenitas variansi dimaksudkan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kontrol mempunyai variansi yang sama atau homogen. Menghitung uji homogenitas variansi dengan manual dapat menggunakan rumus uji F, yaitu :

Fhitung =


(25)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah ditemukan Fhitung, maka diambil keputusan dengan

menggunakan kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Jika Fhitung Ftabel, berarti tidak homogen

Jika Fhitung ≤ Ftabel, berarti homogen

Riduwan, 2008, hlm.179)

Cara untuk memudahkan pengolahan data uji homogenitas variansi pada penelitian ini menggunakan bantuan software IBM SPSS 20 for Windows.

Langkah-langkah untuk melakukan uji homogenitas variansi dengan menggunakan software SPSS 20 for Windows, yaitu :

a)) Pertama buka lembar IBM SPSS 20.0, kemudian pilih menu Analyze, lalu pilih submenu compare means, pilih one-way anova. b)) Pada kolom dependen list, klik variabel yang muncul di dalam

kolom. Kemudian pada factor list klik variabel yang muncul di dalam kolom factor list.

c)) Kemudian klik options, lalu klik homogeneity of variance, kemudian klik continue. Terakhir klik ok untuk mengakhiri perintah, sehingga akan menghasilkan tabel berupa hasil data uji homogentias variansi. Setelah melakukan uji homogenitas dengan bantuan software IBM SPSS 20, maka menurut Martono (2012, hlm. 185) diambil keputusan dengan kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a) Apabila p value (Sig.) ≤ 0,05 maka H0 ditolak

b) Apabila p value (Sig.) > 0,05 maka H0 diterima

Keterangan :

Ho = kedua varians sama (homogen)

Ha = kedua varians berbeda (heterogen)


(26)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji t dilakukan untuk membandingkan apakah kedua variable memiliki perbedaan rata-rata atau tidak. Uji t dapat dilakukan jika data yang diperoleh berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama. Menurut Riduwan (2008, hlm. 157), langkah-langkah uji t dengan cara manual, yaitu :

- Buatlah Ha dan Ho dalam sebuah kalimat

- Buatlah Ha dan Ho dalam model statistik

- Mencari thitung, dengan rumus : thitung = ̅

- Menentukan taraf signifikasi, misalnya 0.05 atau = 0.01, kemudian cari ttabel dengan ketentuan db = n-1

- Bandingkan anatara thitung dengan ttabel kemudian buat kesimpulan.

Cara untuk mempermudah pengolahan data dibutuhkan bantuan

software IBM SPSS Statistic 20, (Martono, 2012, hlm. 180) yaitu:

1. Buka lembar SPSS 20, klik variable view, kemudia ketik nilai untuk variabel nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol, ketik kelas untuk variabel kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Kemudian ganti decimals dengan 0, lalu pada kolom value ketik 1 untuk eksperimen, lalu ketik 2 untuk kelas kontrol. Begitu juga langkah-langkah untuk varibel posttest. Setelah itu kembali ke data view pada kolom nilai, masukan nilai pretest/posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sementara pada kolom kelas masukan angka 1 sesuai jumlah siswa untuk kelas eksperimen, dan masukan angka 2 sesuai jumlah siswa untuk kelas kontrol.

3. Kemudian ke menu Analyze pilih compare means, pilih independent samples T test. Pada kotak menu independent samples T test, masukan variabel nilai ke kotak test variable, sedangkan varaibel kelas pada kotak grouping variable.


(27)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Kemudian pada pilihan define group ketik 1 untuk variabel 1 dan ketik 2 untuk variabel 2, lalu klik continue, kemudian ok. Tunggu beberapa saat sampai data muncul.

Setelah melakukan uji t (Independent Samples T Test), maka menurut Martono (2012, hlm. 186) dapat diambil kesimpulan dengan hipotesis yang digunakan dalam uji Independent Samples T Test ini yaitu :

Ho = Terdapat kesamaan hasil nilai rata-rata Ha = Tidak terdapat kesamaan hasil nilai rata-rata Kriteria pengambilan keputusan pada uji t yaitu : a. Jika signifikansi (Sig.) 0,05 maka Ho diterima b. Jika signifikansi (Sig.) ≤ 0,05 maka Ho ditol f) Uji N-Gain Ternormalisasi

Perhitungan uji N-Gain ternormalisasi untuk mengetahui perbedaan pengaruh pendekatan problem solving dan yang tidak menggunakan pendekatan problem solving, dengan melihat peningkatan kemampuan koneksi matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun untuk melakukan analisis uji N-Gain ternormalisasi dengan menggunakan rumus :

g =

x 100% Dimana skor idealnya adalah 100 (Melzer dalam Humairoh, 2014, hlm. 42)

Guna mempermudah pengolahan N-Gain dalam penelitian ini menggunakan bantuan Microsoft Excel, dengan rumus pengerjaan seperti diatas. Peningkatan tinggi rendah uji N-Gain ternormalisasi dapat dilihat dari interpretasi gain dibawah ini:


(28)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Interpretasi Gain Ternormalisasi

Gain Klasifikasi

g>0,7 gain tinggi

0,3<g≤0,7 gain sedang


(29)

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan temuan yang diperoleh selama penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Walaupun tidak terdapat pengaruh yang begitu signifikan, namun pada kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan media garis bilangan nilai rata- rata nya lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil tes akhir atau posttest siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu pada kelas eksperimen sebesar 70,00 sedangkan pada kelas kontol sebesar 66,33.

Hal yang disebutkan diatas tercakup pada 3 aspek yaitu diantaranya : 1) Pengaruh Penggunaan Media Garis Bilangan Terhadap Peningkatan Kemampuan

Pemahaman Operasi hitung bilangan bulat. Pada penelitian ini dianalisis melalui data hasil tes awal dan tes akhir. Namun sebelumnya data tersebut diujikan untuk mengetahui normal dan homogennya kedua sample yang kemudian dilanjutkan dengan analisis data untuk mengetahui adanya perbedaan peningkatan perolehan nilai yang menggunakan media garis bilangan dan secara konvensional. Terdapat hasil atau pengaruh yang tidak signifikan namun terdapat perbedaan dari hasil tes awal dan akhir antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Hasil dari perolehan tes awal kelas eksperimen rata- rata nya yaitu 54.00 dan kelas kontrol yaitu 49,67. Walaupun bedanya tipis, tetapi nampak jelas perbedaan hasil tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah dilakukan tes awal maka selanjutnya dilakukan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol yang disebut posttest. Dari hasil posttest kelas eksperimen mendapatkan nilai rata- rata sebesar 70.00 sedangkan kelas kontrol memperoleh


(30)

71

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hasil nilai rata- rata yaitu 66.33. perbedaanya tipis yaitu dengan selisih 3.67. Hal ini dapat terjadi dikarenakan guru yang mengajar dikelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional didalam pembelajrannya dapat menarik perhatian siswa sehingga nilai yang diperoleh pun menunjukan nilai rata-rata yang tidak jauh beda dengan nilai rata- rata kelas eksperimen. Selain itu, sekolah dasar yang dijadikan sebagai penelitian yaitu merupakan sekolah dasar contoh permodelan yang dimana memungkinkan guru yang mengajarnya pun terhitung baik dan kreatif ketika pengaplikasian pembelajaran konvensional. 2) Perbedaan Pengaruh Penggunaan Media Garis Bilangan dan yang Tidak

Menggunakan Media Garis Bilangan. Ketika proses belajar mengajar dilapangan, peneliti pun dapat melihat dan menyaksikan secara langsung bagaimana sikap dan pemahaman siswa antara kelas eksperimen dankelas kontrol. Dimana pada dasarnya kelas eksperimen menggunakan media garis bilangan dalam pembelajarannya yang dimana media tersebut berfungsi sebagai alat bantu didalam pembelajaran. Siswa pun terlihat antusias melakukan proses pembelajaran, karena pada saat itu siswa ikut serta berperan aktif dalam pembelajaran. Pertama, siswa sendiri yang menempelkan media garis bilangan yang telah dipersiapkan sedemikian rupa oleh peneliti dan ditempel pada papan tulis, pada momen tersebut siswa berkesempatan untuk mengetahui dan memahami apa sebenarnya yang mereka tempel tersebut, dimanakah mereka harus menempatkan antara bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif dan apa kegunaan dari media tersebut. Tahap- demi tahap anak mencoba untuk menyelesaikan soal operasi hitung bilangan bulat baik dimulai dari operasi hitung antara bilangan positif dengan bilangan positif, antarabilangan negatif dengan positif, dan bilangan negatif dengan bilangan negatif dengan menggunakan media garis bilangan. Siswa pun akhirnya mencoba menyelesaikan soal tersebut. Ada siswa yang cepat tanggap, dalam artian ketika peneliti mengarahkan, maka siswa tersebut langsung menangkap dan mencerna apa yang dijelaskan oleh peneliti dan ada juga siswa yang lambat dalam merespon


(31)

72

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengarahan yang diberikan oleh peneliti. Pada kelas kontrol sendiri pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional, yang dimana dalam pembelajarannya tanpa menggunakan bantuan media pembelajaran. Pada hal ini, untuk mengetahui adanya perbedaan dan peningkatan nilai pada kelas eksperimen yang menggunakan media garis bilangan dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, maka dapat dianalisis dengan menggunakan data N- Gain dan dihitung menggunakan bantuan program Microsoft Excel dengan membagi selisih antara skor ideal dan skor tes awal. Gain tinggi pada kelas eskperimen berjumlah 6 siswa sedangkan dikelas kontrol berjumlah 5 siswa, Gain sedang dikelas eksperimen berjumlah 11 siswa dan di kelas kontrol berjumlah 9 siswa dan yang terakhir yaitu Gain rendah yang dimana terdapat 13 siswa dikelas eksperimen dan 16 siswa dikelas kontrol. Gain tinggi paling terbanyak terdapat pada kelas eksperimen

3) Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Garis Bilangan adalah positif. Pada penelitian eksperimen ini, menggunakan dua instrument penelitian. Diantaranya menggunakan instrument tes yang sisinya antara lain ialah tes pretest yang diberikan ketikan sebelum dilakukannya treatment, dan posstest yang diberikan kepada siswa setelah pembelajaran selesai. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam penelitianeksperimen ini tidak terdapat pengaruh yang signifikan. Namun terdapat perbedaan hasil dari nilai posstest antara kelas ekperimen dan kelas kontrol. Walaupun tidak terdapat pengaruh yang signifikan, namun tetap saja kelas eksperimen mendapatkan nilai yang unggul didalam nilai rata- rata postestnya dibandingkan dengan kelas kontrol. Guna mengetahui data tentang skala sikap, maka digunakan angket skala sikap yang hanya diberikan pada kelas eksperimen yang berjumlah 30 siswa, hal tersebut bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan media garis bilangan. Angket skala sikap diisi oleh siswa diakhir penelitian setelah postest. Angket tersebut menanyakan pendapat para siswa terhadap komponen pembelajaran


(32)

73

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang meliputi: materi pelajaran, suasana kelas, persepsi siswa terhadap matematika, cara belajar dan soal mengenaioperasi hitung bilangan bulat. Jumlah pertanyaan yang diberikan sebanyak 10 pertanyaan, dengan 5 pertanyaan positif dan 5 pertanyaan negatif. Pertanyaan positif yaitu nomor 1, 4, 6, 7 dan 8 dan soal negatif yaitu nomor 2, 3, 5, 9 dan 10. Setelah skala ditentukan, kemudian baru menentukan skor tiap butir soal skala sikap, maka skor niai soal positif SS = 4, S = 3, TS = 2, STS =1 dan untuk skor nilai soal negatif SS = 1, S = 2, TS = 3, STS = 4.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya di atas, dapat dikemukakan saran–saran sebagai berikut.

1. Guru SD

Kepada guru sekolah Dasar SD Negeri Cipocok Jaya 1 diharapkan media garis bilangan dijadikan sebagaisalah satu bahan ajar untuk pembelajaran matematika khusunya didalam pmbelajaran media garis bilangan agar mutu hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan lagi sehingga nantinya mendapat hasil nilai yang maksimal sebagaimana yang diharapkan.

2. Peneliti Selanjutnya

Pada penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi hasil nilai maupun dari segi pengajaran. Penyebabnya antara lain waktu penelitian yang terbatas, sehingga treatment pada kelas eksperimen yaitu hanya dilakukan 2 kali pertemuan, dengan waktu penelitian yang terbatas tersebut tentunya berdampak pada hasil yang kurang maksimal. Namun diharapkan untuk peneliti selanjutnya mengingatkan bahwa kemampuan pemahaman matematik sangat penting maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pembelajaran lainnya dan mengerucutkan tes kemampuan pemahaman yang lebih spesifik, sehingga media atau model pembelajaran yang akan kita gunakan pada pembelajaran dapat berpengaruh besar atau meningkatkan kemampuan pemahaman operasi


(33)

74

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hitung bilangan bulat dibandingkan dengan kelas yang tidak kita ajarkan dengan media yang kita pilih atau pada kelas kontrol.konvensional yang pembelajarannya tanpa menggunakan media.


(34)

74

Hilia Yunita,2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2012). Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Dewi, I. L. (2011). Penggunaan Media Garis Bilangan Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas II SDN I Karangdurenklatentahun Pelajaran 2010/2011. (Skripsi). Diakses dari:

http://eprints.uns.ac.id/10630/1/216881511201112501.pdf

Mustaqim, B dan Astuty A. (2008). Ayo Belajar Matematika. Jakarta: PT. Adhi Aksara Abadi Indonesia.

Purnomo, Y. W. (2013). Serial Matematika untuk PGSD Bilangan Cacah dan

Bulat Sebuah Tinjauan Konsep dan Instruksional dalam Pembelajaran.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta

Sundayana, R. (2014). Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran

Matematika. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Supriadi. (2012). Cara Mengajar Matematika untuk PGSD. Serang: Upi Kampus Serang.

Supriadi. (2014). Kapita Selekta Matematika PGSD. Serang: Upi Kampus Serang.

Yusnandar, E. (2012). Belajar dan Pembelajaran di SD. Serang: Ikhwan Mandiri Press.

Yusnandar, E dan Nur’aeni. (2014). Metode Penelitian Pendidikan di SD.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan temuan yang diperoleh selama penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Walaupun tidak terdapat pengaruh yang begitu signifikan, namun pada kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan media garis bilangan nilai rata- rata nya lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil tes akhir atau posttest siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu pada kelas eksperimen sebesar 70,00 sedangkan pada kelas kontol sebesar 66,33.

Hal yang disebutkan diatas tercakup pada 3 aspek yaitu diantaranya : 1) Pengaruh Penggunaan Media Garis Bilangan Terhadap Peningkatan Kemampuan

Pemahaman Operasi hitung bilangan bulat. Pada penelitian ini dianalisis melalui data hasil tes awal dan tes akhir. Namun sebelumnya data tersebut diujikan untuk mengetahui normal dan homogennya kedua sample yang kemudian dilanjutkan dengan analisis data untuk mengetahui adanya perbedaan peningkatan perolehan nilai yang menggunakan media garis bilangan dan secara konvensional. Terdapat hasil atau pengaruh yang tidak signifikan namun terdapat perbedaan dari hasil tes awal dan akhir antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Hasil dari perolehan tes awal kelas eksperimen rata- rata nya yaitu 54.00 dan kelas kontrol yaitu 49,67. Walaupun bedanya tipis, tetapi nampak jelas perbedaan hasil tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah dilakukan tes awal maka selanjutnya dilakukan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol yang disebut posttest. Dari hasil posttest kelas eksperimen mendapatkan nilai rata- rata sebesar 70.00 sedangkan kelas kontrol memperoleh


(2)

hasil nilai rata- rata yaitu 66.33. perbedaanya tipis yaitu dengan selisih 3.67. Hal ini dapat terjadi dikarenakan guru yang mengajar dikelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional didalam pembelajrannya dapat menarik perhatian siswa sehingga nilai yang diperoleh pun menunjukan nilai rata-rata yang tidak jauh beda dengan nilai rata- rata kelas eksperimen. Selain itu, sekolah dasar yang dijadikan sebagai penelitian yaitu merupakan sekolah dasar contoh permodelan yang dimana memungkinkan guru yang mengajarnya pun terhitung baik dan kreatif ketika pengaplikasian pembelajaran konvensional. 2) Perbedaan Pengaruh Penggunaan Media Garis Bilangan dan yang Tidak

Menggunakan Media Garis Bilangan. Ketika proses belajar mengajar dilapangan, peneliti pun dapat melihat dan menyaksikan secara langsung bagaimana sikap dan pemahaman siswa antara kelas eksperimen dankelas kontrol. Dimana pada dasarnya kelas eksperimen menggunakan media garis bilangan dalam pembelajarannya yang dimana media tersebut berfungsi sebagai alat bantu didalam pembelajaran. Siswa pun terlihat antusias melakukan proses pembelajaran, karena pada saat itu siswa ikut serta berperan aktif dalam pembelajaran. Pertama, siswa sendiri yang menempelkan media garis bilangan yang telah dipersiapkan sedemikian rupa oleh peneliti dan ditempel pada papan tulis, pada momen tersebut siswa berkesempatan untuk mengetahui dan memahami apa sebenarnya yang mereka tempel tersebut, dimanakah mereka harus menempatkan antara bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif dan apa kegunaan dari media tersebut. Tahap- demi tahap anak mencoba untuk menyelesaikan soal operasi hitung bilangan bulat baik dimulai dari operasi hitung antara bilangan positif dengan bilangan positif, antarabilangan negatif dengan positif, dan bilangan negatif dengan bilangan negatif dengan menggunakan media garis bilangan. Siswa pun akhirnya mencoba menyelesaikan soal tersebut. Ada siswa yang cepat tanggap, dalam artian ketika peneliti mengarahkan, maka siswa tersebut langsung menangkap dan mencerna apa yang dijelaskan oleh peneliti dan ada juga siswa yang lambat dalam merespon


(3)

pengarahan yang diberikan oleh peneliti. Pada kelas kontrol sendiri pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional, yang dimana dalam pembelajarannya tanpa menggunakan bantuan media pembelajaran. Pada hal ini, untuk mengetahui adanya perbedaan dan peningkatan nilai pada kelas eksperimen yang menggunakan media garis bilangan dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, maka dapat dianalisis dengan menggunakan data N- Gain dan dihitung menggunakan bantuan program Microsoft Excel dengan membagi selisih antara skor ideal dan skor tes awal. Gain tinggi pada kelas eskperimen berjumlah 6 siswa sedangkan dikelas kontrol berjumlah 5 siswa, Gain sedang dikelas eksperimen berjumlah 11 siswa dan di kelas kontrol berjumlah 9 siswa dan yang terakhir yaitu Gain rendah yang dimana terdapat 13 siswa dikelas eksperimen dan 16 siswa dikelas kontrol. Gain tinggi paling terbanyak terdapat pada kelas eksperimen

3) Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Garis Bilangan adalah positif. Pada penelitian eksperimen ini, menggunakan dua instrument penelitian. Diantaranya menggunakan instrument tes yang sisinya antara lain ialah tes pretest yang diberikan ketikan sebelum dilakukannya treatment, dan posstest yang diberikan kepada siswa setelah pembelajaran selesai. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam penelitianeksperimen ini tidak terdapat pengaruh yang signifikan. Namun terdapat perbedaan hasil dari nilai posstest antara kelas ekperimen dan kelas kontrol. Walaupun tidak terdapat pengaruh yang signifikan, namun tetap saja kelas eksperimen mendapatkan nilai yang unggul didalam nilai rata- rata postestnya dibandingkan dengan kelas kontrol. Guna mengetahui data tentang skala sikap, maka digunakan angket skala sikap yang hanya diberikan pada kelas eksperimen yang berjumlah 30 siswa, hal tersebut bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan media garis bilangan. Angket skala sikap diisi oleh siswa diakhir penelitian setelah postest. Angket tersebut menanyakan pendapat para siswa terhadap komponen pembelajaran


(4)

yang meliputi: materi pelajaran, suasana kelas, persepsi siswa terhadap matematika, cara belajar dan soal mengenaioperasi hitung bilangan bulat. Jumlah pertanyaan yang diberikan sebanyak 10 pertanyaan, dengan 5 pertanyaan positif dan 5 pertanyaan negatif. Pertanyaan positif yaitu nomor 1, 4, 6, 7 dan 8 dan soal negatif yaitu nomor 2, 3, 5, 9 dan 10. Setelah skala ditentukan, kemudian baru menentukan skor tiap butir soal skala sikap, maka skor niai soal positif SS = 4, S = 3, TS = 2, STS =1 dan untuk skor nilai soal negatif SS = 1, S = 2, TS = 3, STS = 4.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya di atas, dapat dikemukakan saran–saran sebagai berikut.

1. Guru SD

Kepada guru sekolah Dasar SD Negeri Cipocok Jaya 1 diharapkan media garis bilangan dijadikan sebagaisalah satu bahan ajar untuk pembelajaran matematika khusunya didalam pmbelajaran media garis bilangan agar mutu hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan lagi sehingga nantinya mendapat hasil nilai yang maksimal sebagaimana yang diharapkan.

2. Peneliti Selanjutnya

Pada penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi hasil nilai maupun dari segi pengajaran. Penyebabnya antara lain waktu penelitian yang terbatas, sehingga treatment pada kelas eksperimen yaitu hanya dilakukan 2 kali pertemuan, dengan waktu penelitian yang terbatas tersebut tentunya berdampak pada hasil yang kurang maksimal. Namun diharapkan untuk peneliti selanjutnya mengingatkan bahwa kemampuan pemahaman matematik sangat penting maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pembelajaran lainnya dan mengerucutkan tes kemampuan pemahaman yang lebih spesifik, sehingga media atau model pembelajaran yang akan kita gunakan pada pembelajaran dapat berpengaruh besar atau meningkatkan kemampuan pemahaman operasi


(5)

hitung bilangan bulat dibandingkan dengan kelas yang tidak kita ajarkan dengan media yang kita pilih atau pada kelas kontrol.konvensional yang pembelajarannya tanpa menggunakan media.


(6)

Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2012). Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Dewi, I. L. (2011). Penggunaan Media Garis Bilangan Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas II SDN I Karangdurenklatentahun Pelajaran 2010/2011. (Skripsi). Diakses dari: http://eprints.uns.ac.id/10630/1/216881511201112501.pdf

Mustaqim, B dan Astuty A. (2008). Ayo Belajar Matematika. Jakarta: PT. Adhi Aksara Abadi Indonesia.

Purnomo, Y. W. (2013). Serial Matematika untuk PGSD Bilangan Cacah dan Bulat Sebuah Tinjauan Konsep dan Instruksional dalam Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta

Sundayana, R. (2014). Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Supriadi. (2012). Cara Mengajar Matematika untuk PGSD. Serang: Upi Kampus Serang.

Supriadi. (2014). Kapita Selekta Matematika PGSD. Serang: Upi Kampus Serang.

Yusnandar, E. (2012). Belajar dan Pembelajaran di SD. Serang: Ikhwan Mandiri Press.

Yusnandar, E dan Nur’aeni. (2014). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang: Ikhwan Mandiri Press.