Prevalensi Anemia pada Wanita Hamil dengan Kelahiran Prematur dan Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2011 - Desember 2012.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

PREVALENSI ANEMIA PADA WANITA HAMIL DENGAN KELAHIRAN PREMATUR DAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI

2011-DESEMBER 2012

Wima, 2014 Pembimbing 1: dr. Dani, M.Kes.

Pembimbing 2: dr. Budi Widyarto Lana, M.H. Anemia adalah suatu kondisi yang ditandai penurunan jumlah eritrosit, hemoglobin, atau hematokrit di dalam darah. Pada kehamilan, terjadi berbagai perubahan fisiologis yang menyebabkan wanita hamil lebih rentan terhadap anemia, terutama defisiensi besi. Anemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada kehamilan antara lain berat kelahiran prematur, bayi lahir rendah, tumbuh kembang anak buruk, dan kematian ibu.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian anemia pada wanita hamil dengan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah dengan karakteristik distribusi disusun berdasarkan usia pasien, pekerjaan, graviditas, paritas, dan abortus, serta konsentrasi hemoglobin dan hematokrit di Rumah Sakit Immanuel Bandung pada periode Januari 2011-Desember 2012.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian retrospektif terhadap data rekam medis pasien wanita hamil dengan kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2011-Desember 2012.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada wanita hamil dengan kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah adalah 47,10%. Dari seluruh pasien dengan anemia, kelompok usia dengan prevalensi anemia tertinggi adalah kelompok 24-33 tahun sebanyak 53,85%, prevalensi anemia pada wanita hamil dengan kelahiran prematur adalah 48,09%, prevalensi anemia pada wanita hamil dengan bayi berat lahir rendah adalah 47,05%. Prevalensi anemia tertinggi ditemukan pada pasien dengan pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 66,15%. Anemia paling banyak ditemukan pada wanita dengan graviditas, paritas, dan abortus pertama.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

THE PREVALENCE OF ANEMIA IN PREGNANT WOMEN WITH PREMATURE BIRTH AND LOW BIRTH WEIGHT BABIES IN IMMANUEL

HOSPITAL BANDUNG

JANUARY 2011-DECEMBER 2012 PERIOD Wima, 2014 1st Advisor: dr. Dani, M.Kes.

2nd Advisor: dr. Budi Widyarto Lana, M.H. Anemia is a condition marked by low erythrocyte count, low hemoglobin, or low hematocrit concentrations in the blood. During pregnancy, various physiological changes cause the pregnant women to be more susceptible to anemia, particularly iron deficiency anemia. Anemia is associated with several pregnancy complications, for example low birth weight, premature birth, developmental disabilities, and increased maternal mortality.

This study aims to determine the prevalence of anemia in pregnant women with premature birth and low birth weight baby with distributional characteristics sorted according to the patient’s age, occupation, gravidity, parity, and abortion, along with hemoglobin and hematocrit concentrations in the Immanuel Hospital Bandung within the period of January 2011 to December 2012.

This study is a descriptive study with retrospective research design conducted on medical records of pregnant patients with premature birth and low birth weight in the Immanuel Hospital Bandung within the period of January 2011 to December 2012.

The results of this study showed that the prevalence of anemia in pregnant women with premature birth and low birth weight baby is 47,10%, with the highest prevalence found in women aged 24-33 years (53,85%). The prevalence of anemia among pregnant women with premature birth alone is 48,09%, and among those with low birth weight baby, 47,05%. The occupation with the highest prevalence of anemia is housewives or middle to low socioeconomic status (66,15%). Anemia is most prevalent in the first gravidity, parity, and abortion.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I: PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.4.1. Manfaat Akademis ... 3

1.4.2. Manfaat Praktis ... 3

1.5. Landasan Teori ... 4

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA... 6

2.1. Darah ... 6

2.2. Perubahan Hematologi pada Kehamilan ... 9

2.3. Fisiologi Eritrosit ... 11

2.3.1. Morfologi dan Fungsi Eritrosit ... 11

2.3.2. Eritropoiesis ... 12

2.4. Hemoglobin ... 15

2.4.1. Metabolisme Zat Besi ... 18

2.5. Anemia ... 19

2.5.1. Definisi... 19

2.5.2. Anemia Defisiensi Besi ... 19

1) Etiologi ... 19

2) Patogenesis Anemia Defisiensi Besi ... 21


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

4) Pemeriksaan Penunjang Anemia Defisiensi Besi ... 24

5) Penatalaksanaan Anemia Defisiensi Besi ... 26

6) Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan dan Bayi ... 29

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ... 31

3.1. Bahan dan Subjek Penelitian ... 31

3.1.1. Bahan Penelitian ... 31

3.1.2. Subjek Penelitian ... 31

3.3. Metode Penelitian ... 31

3.3.1. Desain Penelitian ... 31

3.3.2. Besar Sampel ... 31

3.3.3. Definisi Operasional ... 32

3.3.4. Prosedur Kerja ... 33

3.3.5. Cara Kerja ... 33

3.3.6. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

3.4. Aspek Etik Penelitian ... 33

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1. Karakteristik Data ... 34

4.2. Prevalensi Anemia ... 36

4.3. Usia ... 37

4.4. Anemia pada Kelahiran Prematur ... 38

4.5. Anemia pada BBLR ... 39

4.6. Anemia Berdasarkan Graviditas, Paritas, dan Abortus ... 40

4.6.1. Graviditas ... 40

4.6.2. Paritas... 41

4.6.3. Abortus... 41

4.7. Pekerjaan ... 42

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

LAMPIRAN ... 48


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha 5

6

29

33

35

35

36

37

37

37

38

38

39

39

40 DAFTAR TABEL

2.1. Distribusi darah dalam sistem sirkulasi

2.2. Komposisi plasma dan fungsinya

2.3. Preparat zat besi oral

4.1. Karakteristik data

4.2. Penjabaran data pasien anemik berdasarkan kriteria diagnosis

4.3. Prevalensi anemia pada wanita hamil dengan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah

4.4. Distribusi anemia berdasarkan usia pasien

4.5. Penjabaran data pasien anemik dengan kelahiran prematur berdasarkan kriteria diagnosis

4.6. Prevalensi anemia pada wanita hamil dengan kelahiran prematur

4.7. Penjabaran data pasien anemik dengan BBLR berdasarkan kriteria diagnosis

4.8. Prevalensi anemia pada wanita hamil dengan kelahiran prematur

4.9. Distribusi anemia berdasarkan urutan graviditas pasien

4.10. Distribusi anemia berdasarkan urutan paritas pasien

4.11. Distribusi anemia berdasarkan urutan abortus pasien


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha 11

12

13

14

16

24

36 DAFTAR GAMBAR

2.1. Alur diferensiasi pluripotent hematopoietic stem cell

2.2. Alur diferensiasi eritrosit

2.3. Regulasi eritropoiesis

2.4. Struktur hemoglobin

2.5. Sintesis hemoglobin

2.6. Sediaan apus darah tepi normal dan anemia defisiensi besi


(7)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Anemia adalah suatu kondisi yang ditandai penurunan jumlah eritrosit, konsentrasi hemoglobin, atau hematokrit di dalam darah. Terdapat berbagai etiologi anemia, antara lain defisiensi nutrisi, menstruasi, infeksi parasit, hemoglobinopati, infeksi kronis, dan kanker. Defisiensi besi merupakan penyebab anemia terbanyak dengan prevalensi sebesar 50% dari seluruh kejadian anemia (Kassebaum, et al., 2013). Pada kehamilan, terjadi perubahan fisiologis yang membuat wanita hamil lebih rentan terhadap anemia, terutama defisiensi besi.

Anemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada kehamilan antara lain bayi berat lahir rendah, kelahiran prematur (Levy, et al., 2005), gangguan pertumbuhan dan perkembangan, keguguran, dan kematian ibu (Viteri, 1994). Selain itu, anemia berpengaruh negatif terhadap tumbuh kembang anak dan produktivitas pada orang dewasa. Hal ini menimbulkan permasalahan kesehatan yang besar, terutama di negara berkembang di mana pelayanan kesehatan belum memadai.

Anemia merupakan kondisi medis dengan prevalensi tinggi di seluruh dunia, baik di negara kaya maupun miskin, dan mempengaruhi kesehatan manusia dan perkembangan sosial-ekonomi. Anemia dapat ditemukan di segala usia, namun angka kejadian tertinggi ditemukan pada wanita hamil dan anak-anak. Di negara berkembang, kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kebutuhan nutrisi, ketidaktersediaan suplementasi besi, dan penyakit parasit intestinal merupakan faktor utama yang menyebabkan tingginya prevalensi anemia defisiensi besi (Goldman, 2008).

Prevalensi anemia global mengalami peningkatan dari tahun 2005 hingga 2010, dari 24,8% (De Benoist, et al., 2008) menjadi 32,9% (Kassebaum, et al., 2013), berkontribusi terhadap 68,36 juta years lived with disability setiap tahunnya


(8)

2 Universitas Kristen Maranatha (Kassebaum, et al., 2013). Prevalensi anemia global pada wanita hamil lebih tinggi, mencapai 41,8% dan meningkatkan risiko mortalitas ibu dan anak. Perkiraan regional WHO mengemukakan bahwa wilayah dengan proporsi penduduk tertinggi yang mengalami anemia adalah Afrika (47,5–67,6%) dan angka kejadian terbesar terdapat di Asia Tenggara dengan 315 juta kasus pada wanita dan anak-anak. Di Asia Tenggara, penelitian mengenai epidemiologi anemia belum optimal. Menurut WHO, survei mengenai anemia di Asia Tenggara baru mencakup 14,9% dari seluruh populasi Asia Tenggara. Prevalensi anemia pada wanita hamil di Asia Tenggara mencapai 48,2% atau 18,1 juta kasus (De Benoist, et al., 2008).

Di Indonesia, WHO memperkirakan 44,3% populasi atau atau hampir 100 juta penduduk memiliki Hb < 11 g/dL dan 9,6 juta orang terkena anemia berat (De Benoist, et al., 2008). Data dari Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2005 menunjukkan prevalensi anemia pada wanita hamil mencapai 50,9% dan pada ibu nifas sebesar 45,1% (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006). Di kota Bandung, belum ada data epidemiologi resmi mengenai anemia pada wanita hamil, namun sebuah penelitian menyatakan bahwa angka kejadian anemia pada ibu hamil di kota Bandung sebesar 9,39% (Triwidiyantari, et al., 2013).

Mempertimbangkan data epidemiologi di atas dan kurangnya penelitian menyangkut epidemiologi anemia pada wanita hamil di Indonesia, peneliti berharap dapat mengetahui prevalensi anemia pada wanita hamil, khususnya di Rumah Sakit Immanuel sebagai rumah sakit pendidikan utama Universitas Kristen Maranatha yang melayani wilayah Bandung Selatan, yang secara demografis terdiri atas mayoritas masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut didapatkan pertanyaan penelitian: 1. Berapa prevalensi anemia pada wanita hamil dengan kelahiran prematur dan

bayi berat lahir rendah di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2011-Desember 2012.


(9)

3 Universitas Kristen Maranatha 2. Bagaimana gambaran distribusi anemia pada wanita hamil dengan kelahiran

prematur.

3. Bagaimana gambaran distribusi anemia pada wanita hamil yang melahirkan bayi berat lahir rendah.

4. Bagaimana gambaran distribusi anemia pada wanita hamil berdasarkan usia pasien.

5. Bagaimana gambaran distribusi anemia pada wanita hamil berdasarkan graviditas, paritas, dan abortus.

6. Bagaimana gambaran distribusi anemia pada wanita hamil berdasarkan pekerjaan pasien.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi anemia pada wanita hamil dengan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah di Rumah Sakit Immanuel.

2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran distribusi anemia pada wanita hamil dengan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah berdasarkan hasil pemeriksaan Hb dan Ht, usia pasien, usia kehamilan, graviditas, paritas, dan abortus, serta pekerjaan pasien.

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1. Manfaat Akademis

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan data epidemiologis mengenai prevalensi anemia pada wanita hamil dengan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah di Rumah Sakit Immanuel, menjadi dasar penelitian epidemiologis selanjutnya, serta meningkatkan pengertian kalangan akademis mengenai anemia pada wanita hamil secara umum.

1.4.2. Manfaat Praktis

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai anemia kepada masyarakat agar dapat dilakukan pencegahan yang lebih baik serta


(10)

4 Universitas Kristen Maranatha meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai anemia khususnya pada wanita hamil.

1.5. Landasan Teori

Anemia merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh penurunan konsentrasi hemoglobin, hematokrit, atau jumlah eritrosit di dalam darah. Anemia pada defisiensi besi bersifat hipokrom mikrositer, yaitu eritrosit tampak pucat dan ukuran sel tampak lebih kecil (Longo, et al., 2011). Manifestasi klinik anemia disebabkan oleh gangguan oksigenasi jaringan akibat kurangnya hemoglobin yang mengangkut oksigen ke jaringan tubuh, serta gangguan pertukaran gas karbon dioksida dari jaringan ke darah (McCance & Huether, 2009).

Wanita hamil lebih rentan terhadap defisiensi besi, akibat kebutuhan besi yang meningkat dan peningkatan volume darah (pengenceran darah) (Paidas, et al., 2010). Selain itu, pengetahuan wanita hamil mengenai anemia masih terbilang kurang baik (De Benoist, et al., 2008). Anemia pada kehamilan dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada kehamilan, seperti keguguran, kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah, tumbuh kembang anak buruk, dan kematian ibu (Levy, et al., 2005).

Hemoglobin adalah molekul pembawa oksigen dalam eritrosit. Kandungan hemoglobin dalam eritrosit ditentukan oleh produksi protein globin, cincin porfirin heme, dan ketersediaan zat besi. Defisiensi besi menyebabkan ketidakmampuan tubuh membentuk hemoglobin, sehingga terjadi anemia (Hall, 2010).

Diagnosis anemia defisiensi besi umumnya tidak dapat ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik semata, namun harus didukung dengan serangkaian pemeriksaan laboratorium untuk menentukan derajat berat-ringannya kondisi, etiologi, serta menyingkirkan diagnosis banding. Diagnosis anemia dapat ditunjang oleh pemeriksaan hematologi di laboratorium, yaitu pemeriksaan konsentrasi hemoglobin, hematokrit, sediaan apus darah tepi, serta pemeriksaan


(11)

5 Universitas Kristen Maranatha metalloprotein pembawa besi dalam darah yaitu transferrin, ferritin, dan total iron binding capacity (TIBC) (Williamson & Snyder, 2011).


(12)

43 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

 Prevalensi anemia pada wanita hamil dengan kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah adalah 47,10%

 53,85% pasien anemia ditemukan pada kelompok usia 24-33 tahun.

 Prevalensi anemia pada wanita hamil dengan kelahiran prematur adalah 48,09%

 Prevalensi anemia pada wanita hamil dengan bayi berat lahir rendah adalah 47,05%.

 Kelompok graviditas dengan prevalensi anemia tertinggi adalah kelompok 1-2 kali gravid, yaitu sebanyak 73,85%. Kelompok paritas dengan prevalensi anemia tertinggi adalah kelompok 0-1 kali para, yaitu sebanyak 81,53%. Kelompok abortus dengan prevalensi anemia tertinggi adalah kelompok 0-1 kali abortus, yaitu sebanyak 96,92%.

 Prevalensi anemia tertinggi ditemukan pada pasien dengan pekerjaan ibu rumah tangga atau ekonomi menengah ke bawah sebanyak 66,15%.

5.2. Saran

 Dibutuhkan penyuluhan yang baik bagi ibu hamil, terutama bagi wanita yang baru pertama kali hamil.

 Ibu hamil sebaiknya mendapatkan suplementasi zat besi yang memadai untuk mencegah anemia defisiensi besi.

 Dokter serta petugas medis lain harus dapat mengidentifikasi anemia pada wanita hamil untuk mencegah komplikasi kehamilan.

 Pencatatan data dalam rekam medis harus dilakukan dengan lebih jelas dan lengkap agar memudahkan pengambilan data.

 Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan data epidemiologis pada wilayah dan rentang waktu yang lebih luas.


(13)

44 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Abouzahr, C. & Royston, E., 1991. Maternal Mortality: A Global Factbook. Geneva: WHO Press.

American Pregnancy Association, 2007. Calculating Conception - American

Pregnancy Association. [Online]

Available at:

http://americanpregnancy.org/duringpregnancy/calculatingdates.html [Accessed 20 August 2014].

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online - arti kata umur. [Online]

Available at: http://kbbi.web.id/umur

[Accessed 20 August 2014].

Badan Pusat Statistik, 2010. Sensus Penduduk 2010. [Online]

Available at: http://sp2010.bps.go.id/

[Accessed 6 October 2014].

Bernstein, I. M., Ziegler, W. & Badger, G. J., 2001. Plasma volume expansion in early pregnancy.. Obstet Gynecol, Volume 97, pp. 669-672.

Bodnar, L. et al., 2001. High prevalence of postpartum anemia among low-income women in the United States. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 185(2), pp. 438-443.

Budiwan, F., 2012. Insidensi, Indikasi, serta Komplikasi Tindakan Sectio Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2011-31 Desember 2011, Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Centers for Disease Control and Prevention, 2013. CDC - Preterm Birth-Prematurity- Maternal Infant Health - Reproductive Health. [Online]

Available at:

http://www.cdc.gov/reproductivehealth/maternalinfanthealth/pretermbirth.ht m

[Accessed 20 August 2014].

Chi, I. C., Agoestina, T. & Harbin, J., 1981. Maternal mortality at twelve teaching hospitals in Indonesia-an epidemiologic analysis. International Journal of Gynaecology and Obstetrics, 19(4), pp. 259-266.

Chintamaneni, K., Bruder, E. & Raff, H., 2014. Programming of the hypothalamic-pituitary-adrenal axis by neonatal intermittent hypoxia: effects on adult male ACTH and corticosterone responses are stress specific. Endocrinology, 155(5), pp. 1763-1770.


(14)

45 Universitas Kristen Maranatha Cunningham, et al., 2010. Williams Obstetrics. 23rd ed. New York, NY: The

McGraw-Hill Companies.

De Benoist, B., McLean, E. & Egli, I., 2008. Worldwide prevalence of anaemia

1993-2005. [Online]

Available at:

http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/43894/1/9789241596657_eng.pdf Dennis, M., Bowen, W. T. & Cho, L., 2012. Mechanisms of Clinical Signs. 1st ed.

London: Churchill Livingstone.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006. Profil Kesehatan Indonesia 2005. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Sistem Informasi Rumah Sakit. [Online]

Available at: http://sirs.buk.depkes.go.id/rsonline/data_view.php?editid1=641 [Accessed 4 December 2014].

Fergus, C., 2004. Very Low and Extremely Low Birthweight Infants. In: J. A. Kitterman, S. E. G. Hamrick & R. L. Keller, eds. ICNHS Manual. San Francisco, CA: The Regents of the University of California, pp. 65-68.

Goldman, L. A. D., 2008. Cecil Medicine. 23rd ed. Philadelphia(PA): Saunders-Elsevier.

Greenwood, R. et al., 1994. The epidemiology of perinatal death in Jamaica. Paediatric and Perinatal Epidemiology, Volume 8, pp. 143-157.

Hall, J. E., 2010. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 12th ed. Philadelphia(PA): Saunders-Elsevier.

Haryanto, A., 2014. Gambaran Karakteristik Persalinan dengan Tindakan Sectio Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2013-31 Desember 2013, Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Institute of Medicine (US) Committee on Understanding Premature Birth and Assuring Healthy Outcomes, 2007. Preterm Birth: Causes, Consequences, and Prevention. Washington (DC): National Academies Press.

Kassebaum, N. J. et al., 2013. A systematic analysis of global anemia burden from 1990 to 2010.. Blood.

Kaushansky, K. et al., 2010. Williams Hematology. 8th ed. New York: McGraw-Hill.

Klebanoff, M. A. et al., 1991. Anemia and spontaneous preterm birth. American Journal of Obstetrics and Gynecology, Volume 164, pp. 59-63.


(15)

46 Universitas Kristen Maranatha Lacombe, C. et al., 1991. Erythropoietin: sites of synthesis and regulation of

secretion.. Am J Kidney Dis, 18(4), pp. 14-19.

Levy, A., Fraser, D., Katz, M. & Sheiner E., 2005. Maternal anemia during pregnancy is an independent risk factor for low birthweight and preterm delivery.. European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology, 1 October, 122(2), pp. 182-186.

Longo, D. et al., 2011. Harrison's Principles of Internal Medicine. 18th ed. New York, NY: McGraw-Hill.

Ludwig, H. & Strasser, K., 2001. Symptomatology of Anemia. Seminars in Oncology, 28(Supp. 8), pp. 7-14.

Lurie, S. & Mamet Y., 2000. Red blood cell survival and kinetics during pregnancy.. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol, pp. 185-192.

Lu, Z. M. et al., 1991. The relationship between maternal hematocrit and pregnancy outcome. Obstetrics and Gynecology, Volume 77, pp. 190-194.

McCance, K. L. & Huether, S. E., 2009. Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease in Adults and Children. Philadelphia: Mosby-Elsevier.

McConnell, T. H., 2007. The Nature of Disease: Pathology for Health Professions. Philadelphia, PA: Lippincott Williams and Wilkins.

Naigamwalla, D. Z., Webb, J. A. & Giger, U., 2012. Iron Deficiency Anemia. The Canadian Veterinary Journal, March, 53(3), pp. 250-256.

Organization for Economic Co-operation and Development, 2012. SF2.3: Mean Age of Mothers at First Childbirth, Paris: Organization for Economic Co-operation and Development.

Paidas, M. J. et al., 2010. Hemostasis and Thrombosis in Obstetrics and Gynecology. New York: Wiley-Blackwell.

Palis, J. et al., 1999. Development of erythroid and myeloid progenitors in the yolk sac and embryo proper of the mouse.. Development, pp. 5073-5084.

Rusia, U. et al., 1995. Effect of maternal iron deficiency anaemia on foetal outcome. Indian Journal of Pathology and Microbiology, Volume 38, pp. 273-279. Sherwood, L., 2007. Human Physiology: From Cells to Systems. 6th ed. Belmont:

Thomson Brooks/Cole.

Sheth, T. N., Choudhry, N. K., Bowes, M. & Detsky, A. S., 1997. The Relation of Conjunctival Pallor to the Presence of Anemia. The Journal of General Internal Medicine, 12(2), pp. 102-106.


(16)

47 Universitas Kristen Maranatha Stoltzfus, R. J., Mullany, L. & Black, R. E., 2004. Iron Deficiency Anemia. In: Comparative Quantification of Health Risks. s.l.:The World Health Organization, pp. 163-210.

The American Academy of Pediatrics, 2010. New Preterm Infant Growth (PIG)

Curves. [Online]

Available at: https://www2.aap.org/sections/perinatal/PDF/GrowthCurves.pdf [Accessed 3 October 2014].

The American Society of Hematology, 2014. Iron-Deficiency Anemia. [Online] Available at: http://www.hematology.org/Patients/Anemia/Iron-Deficiency.aspx#a4

[Accessed 25 June 2014].

The World Health Organization, 2012. Daily iron and folic acid supplementation in pregnant women. Geneva: The WHO Press.

Triwidiyantari, D., Sabarudin, U. & Anwar, R., 2013. Hubungan Status Gizi dengan Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Garuda Kota Bandung Periode Juni Tahun 2011.. Jurnal Pendidikan Bidan.

Viteri, F., 1994. The Consequences of Iron Deficiency and Anemia in Pregnancy on Maternal Health, the Foetus and the Infant., Berkeley: University of California, Department of Nutritional Sciences.

Williamson, M. A. & Snyder, L. M., 2011. Wallach's Interpretation of Diagnostic Tests. 9th ed. Philadelphia, PA: Lippincott Williams & Wilkins.


(1)

5 Universitas Kristen Maranatha metalloprotein pembawa besi dalam darah yaitu transferrin, ferritin, dan total iron binding capacity (TIBC) (Williamson & Snyder, 2011).


(2)

43 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

 Prevalensi anemia pada wanita hamil dengan kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah adalah 47,10%

 53,85% pasien anemia ditemukan pada kelompok usia 24-33 tahun.

 Prevalensi anemia pada wanita hamil dengan kelahiran prematur adalah 48,09%

 Prevalensi anemia pada wanita hamil dengan bayi berat lahir rendah adalah 47,05%.

 Kelompok graviditas dengan prevalensi anemia tertinggi adalah kelompok 1-2 kali gravid, yaitu sebanyak 73,85%. Kelompok paritas dengan prevalensi anemia tertinggi adalah kelompok 0-1 kali para, yaitu sebanyak 81,53%. Kelompok abortus dengan prevalensi anemia tertinggi adalah kelompok 0-1 kali abortus, yaitu sebanyak 96,92%.

 Prevalensi anemia tertinggi ditemukan pada pasien dengan pekerjaan ibu rumah tangga atau ekonomi menengah ke bawah sebanyak 66,15%.

5.2. Saran

 Dibutuhkan penyuluhan yang baik bagi ibu hamil, terutama bagi wanita yang baru pertama kali hamil.

 Ibu hamil sebaiknya mendapatkan suplementasi zat besi yang memadai untuk mencegah anemia defisiensi besi.

 Dokter serta petugas medis lain harus dapat mengidentifikasi anemia pada wanita hamil untuk mencegah komplikasi kehamilan.

 Pencatatan data dalam rekam medis harus dilakukan dengan lebih jelas dan lengkap agar memudahkan pengambilan data.

 Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan data epidemiologis pada wilayah dan rentang waktu yang lebih luas.


(3)

44 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Abouzahr, C. & Royston, E., 1991. Maternal Mortality: A Global Factbook. Geneva: WHO Press.

American Pregnancy Association, 2007. Calculating Conception - American

Pregnancy Association. [Online]

Available at:

http://americanpregnancy.org/duringpregnancy/calculatingdates.html [Accessed 20 August 2014].

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online - arti kata umur. [Online]

Available at: http://kbbi.web.id/umur

[Accessed 20 August 2014].

Badan Pusat Statistik, 2010. Sensus Penduduk 2010. [Online]

Available at: http://sp2010.bps.go.id/

[Accessed 6 October 2014].

Bernstein, I. M., Ziegler, W. & Badger, G. J., 2001. Plasma volume expansion in early pregnancy.. Obstet Gynecol, Volume 97, pp. 669-672.

Bodnar, L. et al., 2001. High prevalence of postpartum anemia among low-income women in the United States. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 185(2), pp. 438-443.

Budiwan, F., 2012. Insidensi, Indikasi, serta Komplikasi Tindakan Sectio Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2011-31 Desember 2011, Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Centers for Disease Control and Prevention, 2013. CDC - Preterm Birth-Prematurity- Maternal Infant Health - Reproductive Health. [Online]

Available at:

http://www.cdc.gov/reproductivehealth/maternalinfanthealth/pretermbirth.ht m

[Accessed 20 August 2014].

Chi, I. C., Agoestina, T. & Harbin, J., 1981. Maternal mortality at twelve teaching hospitals in Indonesia-an epidemiologic analysis. International Journal of Gynaecology and Obstetrics, 19(4), pp. 259-266.

Chintamaneni, K., Bruder, E. & Raff, H., 2014. Programming of the hypothalamic-pituitary-adrenal axis by neonatal intermittent hypoxia: effects on adult male ACTH and corticosterone responses are stress specific. Endocrinology, 155(5), pp. 1763-1770.


(4)

45 Universitas Kristen Maranatha Cunningham, et al., 2010. Williams Obstetrics. 23rd ed. New York, NY: The

McGraw-Hill Companies.

De Benoist, B., McLean, E. & Egli, I., 2008. Worldwide prevalence of anaemia

1993-2005. [Online]

Available at:

http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/43894/1/9789241596657_eng.pdf Dennis, M., Bowen, W. T. & Cho, L., 2012. Mechanisms of Clinical Signs. 1st ed.

London: Churchill Livingstone.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006. Profil Kesehatan Indonesia 2005. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Sistem Informasi Rumah Sakit. [Online]

Available at: http://sirs.buk.depkes.go.id/rsonline/data_view.php?editid1=641 [Accessed 4 December 2014].

Fergus, C., 2004. Very Low and Extremely Low Birthweight Infants. In: J. A. Kitterman, S. E. G. Hamrick & R. L. Keller, eds. ICNHS Manual. San Francisco, CA: The Regents of the University of California, pp. 65-68.

Goldman, L. A. D., 2008. Cecil Medicine. 23rd ed. Philadelphia(PA): Saunders-Elsevier.

Greenwood, R. et al., 1994. The epidemiology of perinatal death in Jamaica. Paediatric and Perinatal Epidemiology, Volume 8, pp. 143-157.

Hall, J. E., 2010. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 12th ed. Philadelphia(PA): Saunders-Elsevier.

Haryanto, A., 2014. Gambaran Karakteristik Persalinan dengan Tindakan Sectio Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2013-31 Desember 2013, Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Institute of Medicine (US) Committee on Understanding Premature Birth and Assuring Healthy Outcomes, 2007. Preterm Birth: Causes, Consequences, and Prevention. Washington (DC): National Academies Press.

Kassebaum, N. J. et al., 2013. A systematic analysis of global anemia burden from 1990 to 2010.. Blood.

Kaushansky, K. et al., 2010. Williams Hematology. 8th ed. New York: McGraw-Hill.

Klebanoff, M. A. et al., 1991. Anemia and spontaneous preterm birth. American Journal of Obstetrics and Gynecology, Volume 164, pp. 59-63.


(5)

46 Universitas Kristen Maranatha Lacombe, C. et al., 1991. Erythropoietin: sites of synthesis and regulation of

secretion.. Am J Kidney Dis, 18(4), pp. 14-19.

Levy, A., Fraser, D., Katz, M. & Sheiner E., 2005. Maternal anemia during pregnancy is an independent risk factor for low birthweight and preterm delivery.. European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology, 1 October, 122(2), pp. 182-186.

Longo, D. et al., 2011. Harrison's Principles of Internal Medicine. 18th ed. New York, NY: McGraw-Hill.

Ludwig, H. & Strasser, K., 2001. Symptomatology of Anemia. Seminars in Oncology, 28(Supp. 8), pp. 7-14.

Lurie, S. & Mamet Y., 2000. Red blood cell survival and kinetics during pregnancy.. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol, pp. 185-192.

Lu, Z. M. et al., 1991. The relationship between maternal hematocrit and pregnancy outcome. Obstetrics and Gynecology, Volume 77, pp. 190-194.

McCance, K. L. & Huether, S. E., 2009. Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease in Adults and Children. Philadelphia: Mosby-Elsevier.

McConnell, T. H., 2007. The Nature of Disease: Pathology for Health Professions. Philadelphia, PA: Lippincott Williams and Wilkins.

Naigamwalla, D. Z., Webb, J. A. & Giger, U., 2012. Iron Deficiency Anemia. The Canadian Veterinary Journal, March, 53(3), pp. 250-256.

Organization for Economic Co-operation and Development, 2012. SF2.3: Mean Age of Mothers at First Childbirth, Paris: Organization for Economic Co-operation and Development.

Paidas, M. J. et al., 2010. Hemostasis and Thrombosis in Obstetrics and Gynecology. New York: Wiley-Blackwell.

Palis, J. et al., 1999. Development of erythroid and myeloid progenitors in the yolk sac and embryo proper of the mouse.. Development, pp. 5073-5084.

Rusia, U. et al., 1995. Effect of maternal iron deficiency anaemia on foetal outcome. Indian Journal of Pathology and Microbiology, Volume 38, pp. 273-279. Sherwood, L., 2007. Human Physiology: From Cells to Systems. 6th ed. Belmont:

Thomson Brooks/Cole.

Sheth, T. N., Choudhry, N. K., Bowes, M. & Detsky, A. S., 1997. The Relation of Conjunctival Pallor to the Presence of Anemia. The Journal of General Internal Medicine, 12(2), pp. 102-106.


(6)

47 Universitas Kristen Maranatha Stoltzfus, R. J., Mullany, L. & Black, R. E., 2004. Iron Deficiency Anemia. In: Comparative Quantification of Health Risks. s.l.:The World Health Organization, pp. 163-210.

The American Academy of Pediatrics, 2010. New Preterm Infant Growth (PIG)

Curves. [Online]

Available at: https://www2.aap.org/sections/perinatal/PDF/GrowthCurves.pdf [Accessed 3 October 2014].

The American Society of Hematology, 2014. Iron-Deficiency Anemia. [Online] Available at: http://www.hematology.org/Patients/Anemia/Iron-Deficiency.aspx#a4

[Accessed 25 June 2014].

The World Health Organization, 2012. Daily iron and folic acid supplementation in pregnant women. Geneva: The WHO Press.

Triwidiyantari, D., Sabarudin, U. & Anwar, R., 2013. Hubungan Status Gizi dengan Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Garuda Kota Bandung Periode Juni Tahun 2011.. Jurnal Pendidikan Bidan.

Viteri, F., 1994. The Consequences of Iron Deficiency and Anemia in Pregnancy on Maternal Health, the Foetus and the Infant., Berkeley: University of California, Department of Nutritional Sciences.

Williamson, M. A. & Snyder, L. M., 2011. Wallach's Interpretation of Diagnostic Tests. 9th ed. Philadelphia, PA: Lippincott Williams & Wilkins.