Prevalensi Kanker Kolorektal Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2009 - Desember 2011.

(1)

vii

ABSTRAK

PREVALENSI KANKER KOLOREKTAL DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2009-DESEMBER 2011

Felicia Yusman, 2014 ; Pembimbing : Roro Wahyudianingsih, dr., SpPA.

Kanker kolorektal adalah keganasan pada saluran cerna yang paling sering terjadi. Di indonesia, kanker kolorektal menempati urutan kesepuluh yang banyak diderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa hal mengenai kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung, mencakup prevalensi, distribusinya menurut jenis kelamin, umur, pekerjaan, predileksi tertinggi terjadinya kanker kolorektal, dan terapi yang diberikan.

Penelitian retrospektif ini adalah penelitian deskriptif observasional terhadap data penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2009-Desember 2011. Data penelitian telah diambil dari rekam medis penderita kanker kolorektal yang dilakukan pada bulan Febuari-Desember 2014.

Hasil rekam medis untuk pasien kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung pada periode tersebut berjumlah 22 orang. Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada pria (72,7%) daripada wanita (27,3%). Insidensi tertinggi kanker kolorektal berdasarkan umur adalah antara umur 61-70 tahun (36,4%). Predileksi tertinggi terjadinya kanker kolorektal terdapat pada rektum (68,2%). Banyak penderita yang menjalani operasi colostomy (31,8%).


(2)

viii

ABSTRACT

PREVALENCE OF COLORECTAL CANCER AT IMMANUEL HOSPITAL BANDUNG FROM JANUARY 2009-DECEMBER 2011

Felicia Yusman, 2014; Tutor: Roro Wahyudianingsih, dr., SpPA.

Colorectal cancer is the most common gastrointestinal malignancy. In Indonesia, colorectal cancer is on the tenth position mostly suffered. The aim of this study was to know several things concerning colorectal cancer recorded at Immanuel Hospital Bandung, including prevalence, gender, age, job, the highest predilection of colorectal cancer and therapy that was given.

This retrospective study is an descriptive observasional reseacrh upon the data of colorectal cancer patients at Immanuel Hospital Bandung from January 2009-December 2011. The data taken from colorectal cancer patients medical record was studied within February-December 2014.

The number of colorectal cancer patients at Immanuel Hospital Bandung during that period was 22 people. This cancer was mostly found on male (72,7%) more than woman (27,3%). The age of group of the highest incidence of colorectal cancer was between 61-70 years old (36,4%). The highest predilection of colorectal cancer happened in the rectum (68,2%). A lot of patients did the operation of colostomy (31,8%).


(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL.... ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN.... ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT.... ... viii

DAFTAR ISI.... ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR.... ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Landasan Teoritis ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi, Histologi, Fisiologi Kolorektal ... 6

2.1.1 Anatomi ... 6

2.1.2 Histologi ... 11

2.1.3 Fisiologi ... 12


(4)

x

2.2.1 Definisi ... 14

2.2.2 Epidemiologi ... 14

2.2.3 Etiologi dan Faktor Risiko ... 15

2.2.4 Patogenesis ... 18

2.2.5 Morfologi ... 20

2.2.5.1 Gambaran Makroskopis ... 20

2.2.5.2 Gambaran Mikroskopis ... 21

2.2.5.3 Staging Karsinoma Kolorektal ... 21

2.2.6 Gejala Klinik ... 23

2.2.7 Diagnosis ... 25

2.2.7.1 Pemeriksaan Penunjang ... 25

2.2.7.2 Pemeriksaan Laboratorium ... 27

2.2.8 Diagnosis Banding ... 27

2.2.9 Penatalaksanaan ... 28

2.2.10 Pencegahan ... 36

2.2.11 Komplikasi ... 37

2.2.12 Pencegahan Metastasis ... 37

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1Bahan Penelitian ... 39

3.2 Metode Penelitian ... 39

3.2.1 Desain Penelitian ... 39

3.2.2 Definisi Operasional ... 39

3.3 Penyajian Data Penelitian ... 40

3.4 Waktu dan Tempat Penelitian ... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Distribusi Penderita Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41

4.2 Distribusi Penderita Berdasarkan Umur ... 42

4.3 Predileksi Kanker Kolorektal ... 43


(5)

xi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 45

5.2 Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN ... 49


(6)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Klasifikasi Dukes: Modifikasi Astler-Coller ... 22

2.2 Stadium TNM Menurut American Joint Committee on Cancer (AJCC) ... 23

2.3 Gejala Klinik Kanker Kolorektal Berdasarkan Lokasi Tumornya ... 24

2.4 Diagnosis Banding Kanker Kolorektal Berdasarkan Lokasi Tumor ... 28

4.1 Distribusi Penderita Kanker Kolorektal Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2009-Desember 2011 Berdasarkan Jenis Kelamin... 41

4.2 Distribusi Penderita Kanker Kolorektal Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2009-Desember 2011 Berdasarkan Umur ... 42

4.4 Predileksi Terjadinya Kanker Kolorektal Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2009-Desember 2011 ... 43

4.5 Penatalaksanaan Yang Diberikan Pada Penderita Kanker Kolorektal Di Rumah Sakit Immanuel Bandugng Periode Januari 2009-Desember 2011 .... 44


(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Anatomi Kolon dan Rektum ... 6 2.2 Skema Sederhana Dasar Molekuler Kanker ... 18


(8)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Data Hasil Pemeriksaan Kanker Koloretal di Bagian Rekam Medis

Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2009-Desember 2011 ... 51 Lampiran 2 Surat Ijin Pengambilan Data di Rumah Sakit Immanuel Bandung ... 52


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Peningkatan jumlah penderita kanker setiap tahunnya mencapai 6,25 juta orang dan dua pertiganya berasal dari negara berkembang termasuk Indonesia (Depkes, 2010). Salah satu contohnya adalah kanker kolorektal, yakni kanker yang berkaitan dengan kolon dan rektum yang semakin meningkat dan diduga akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang. Hal tersebut berhubungan dengan pola makan modern yang tidak sehat seperti makanan siap saji yang mengandung lemak tinggi. Di Indonesia, kanker kolorektal termasuk dalam sepuluh besar jenis kanker yang banyak diderita yaitu urutan keenam terbesar. Umumnya penderita kanker ini berusia di atas 50 tahun, namun saat ini di Indonesia penderita kanker kolorektal banyak diderita oleh usia muda di bawah 40 tahunan. Hal ini dipicu oleh perubahan gaya hidup yang tidak sehat dan lingkungan (Tue, 2005).

Kanker kolorektal menempati urutan ketiga jenis kanker yang terbanyak terjadi di dunia (IARC, 2008). Di seluruh dunia, 9,5% pria penderita kanker terkena kanker kolorektal sedangkan pada wanita angkanya mencapai 9,3% dari jumlah total penderita kanker. Diperkirakan lebih dari 50% penderita kanker kolorektal meninggal karena penyakit ini (Depkes, 2006). Di Indonesia sendiri, kasus kolorektal cenderung mengalami peningkatan dengan jumlah kasus 1,8 / 100.000 penduduk (Depkes, 2006). Insidensi kanker tertinggi di Indonesia secara umum, kanker kolorektal menempati urutan kesembilan sebesar 1.635 kasus (Sistem Informasi Rumah Sakit, 2008).

Angka kejadian kanker meningkat bukan karena kurangnya deteksi dini tetapi lebih pada gaya hidup. Gaya hidup serta kesalahan dalam pola makan masyarakat menjadi faktor pendukung bertambahnya penderita kanker. Laporan para ahli gizi menyatakan bahwa 80-90% dari berbagai bentuk


(10)

2 Universitas Kristen Maranatha

kanker berkaitan erat dengan makanan yang dikonsumsi sehari-hari (Djatmiko, 2008).

1.2Identifikasi Masalah

1. Berapa prevalensi kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung peroide Januari 2009-Desember 2011.

2. Bagaimana distribusi penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011 berdasarkan jenis kelamin.

3. Bagaimana distribusi penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011 berdasarkan umur.

4. Di mana predileksi terjadinya kanker kolorektal pada penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011.

5. Apakah penatalaksanaan yang diberikan pada penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011.

1.3Tujuan Penelitian

Ingin mengetahui :

1. Prevalensi kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011.

2. Distribusi penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011 berdasarkan jenis kelamin.

3. Distribusi penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011 berdasarkan umur.


(11)

3 Universitas Kristen Maranatha

4. Predileksi terjadinya kanker kolorektal pada penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011.

5. Penatalaksanaan yang diberikan pada penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat akademis

Menambah wawasan dan informasi kepada klinisi terhadap terjadinya kanker kolorektal mengingat perubahan gaya hidup yang tidak sehat dan lingkungan saat ini.

1.4.2 Manfaat praktis

Menambah wawasan tentang penyakit kanker kolorektal dan mengetahui prevalensi penderita kanker kolorektal sehingga dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan berkelanjutan untuk menurunkan angka kejadian di masa depan.

1.5Landasan Teoritis

Kanker kolorektal adalah tumbuhnya sel ganas di dalam permukaan kolon atau rektum. Kebanyakan kanker kolorektal berawal dari pertumbuhan sel berlebihan yang tidak ganas atau adenoma (Diananda, 2007).

Kanker kolorektal merupakan salah satu jenis kanker yang cukup sering ditemui, terutama pada pria dan wanita berusia 50 tahun atau lebih. Pada pria, kanker kolorektal menempati urutan ketiga sebagai kanker tersering yang ditemui setelah kanker prostat dan kanker paru-paru sedangkan pada wanita,


(12)

4 Universitas Kristen Maranatha

kanker ini pun menempati urutan ketiga setelah kanker payudara dan kanker paru-paru (Sjamsuhijat & de Jong, 2003). Distribusi lokasi kanker pada bagian-bagian kolon adalah sebagi berikut: kolon ascendens: 25%; kolon transversum: 10%; kolon descendens: 15%; kolon sigmoid: 20% dan rektum: 30%. Namun pada tahun-tahun terakhir, ditemukan adanya pergeseran mencolok pada distribusinya. Insidensi kanker pada sigmoid dan area rektal telah menurun, sedangkan insidensi pada kolon ascendens dan descendens meningkat (Harnawatiaj, 2008).

Hingga saat ini, tidak diketahui dengan pasti apa penyebab kanker kolorektal dan mengapa seseorang terkena kanker ini sedangkan yang lain tidak. Beberapa faktor risiko kanker kolorektal yaitu usia, polip kolorektal, riwayat kanker kolorektal pada keluarga, kelainan genetik, pernah menderita penyakit sejenis, radang usus besar, dan merokok (Diananda, 2007).

Patogenesis kanker kolorektal yaitu diet yang kaya akan daging dan lemak meningkatkan pertumbuhan kuman-kuman anaerobik pada usus besar terutama jenis klostridium dan bakteroides. Organisme ini bekerja pada lemak dan cairan empedu, sehingga meningkatkan kadar asam lemak dan asam empedu sekunder pada kolon. Baik asam lemak maupun asam empedu dapat merusak mukosa kolon, memulai aktivitas replikasi, dan secara simultan, berperan sebagai promotor untuk senyawa-senyawa lain yang potensial karsinogenik antara lain pembentukan nitrosamida (suatu bahan karsinogen pada hewan percobaan) dari amin dan amida yang dilepas oleh daging dalam diet. Kurangnya serat dalam diet dapat memperkecil volume tinja dan memperlambat waktu pengosongan usus (bowel transit time). Bersamaan dengan itu, keadaan ini mengurangi proses dilusi dan proses pengikatan bahan-bahan karsinogen. Selanjutnya, diet rendah serat sering disebabkan oleh rendahnya konsumsi buah-buahan serta sayur-sayuran yang mengandung vitamin A, C, dan E yang diduga mempunyai efek anti kanker (Martoprawiro, Soeparman, & Gunawan, 1995). Deteksi dini dan diagnosis pada pengelolaan kanker kolorektal memiliki peranan penting di dalam memperoleh hasil yang


(13)

5 Universitas Kristen Maranatha

optimal yaitu meningkatnya survival dan menurunnya tingkat morbiditas dan mortalitas para penderita kanker kolorektal (Sjamsuhidajat, 2006).


(14)

45 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa :

5.1.1 Prevalensi kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011 terdapat pasien kanker kolorektal sebanyak 22 orang.

5.1.2 Distribusi penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011 berdasarkan jenis kelamin ternyata lebih banyak ditemukan pada pria dibandingkan wanita (3:1).

5.1.3 Distribusi penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011 berdasarkan umur, tertinggi pada golongan umur 61-70 tahun.

5.1.4 Predileksi terjadinya kanker kolorektal pada penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011 terdapat pada rektum.

5.1.5 Penatalaksanaan yang banyak diberikan pada penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011 berupa colostomy.

5.2 Saran

5.2.1 Adanya penelitian lebih lanjut tentang penyakit kanker kolorektal agar memperoleh gambaran yang lebih akurat.

5.2.2 Masyarakat yang memiliki risiko tinggi menderita kanker kolorektal sebaiknya mulai mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat, sehingga angka morbiditas dan mortalitas kanker kolorektal dapat menurun.


(15)

51 Universitas Kristen Maranatha RIWAYAT HIDUP

Nama : Felicia Yusman

NRP : 1110194

Alamat : Jl. Mekar Asih no 14

Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 7 Februari 1993

Riwayat Pendidikan :

1999, Lulus TK Santo Aloysius Batununggal Bandung 2005, Lulus SD Santo Aloysius Batununggal Bandung 2008, Lulus SMP Santo Aloysius Batununggal Bandung 2011, Lulus SMA Santo Aloysius Batununggal Bandung


(16)

PREVALENSI KANKER KOLOREKTAL DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG

PERIODE JANUARI 2009-DESEMBER 2011 PREVALENCE OF COLORECTAL CANCER

AT IMMANUEL HOSPITAL BANDUNG FROM JANUARY 2009-DECEMBER 2011

Roro Wahyudiangsih, dr., SpPA.1, Felicia Yusman2

1Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha

2Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha

Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

ABSTRAK

Kanker kolorektal adalah keganasan pada saluran cerna yang paling sering terjadi. Di indonesia, kanker kolorektal menempati urutan kesepuluh yang banyak diderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa hal mengenai kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung, mencakup prevalensi, distribusinya menurut jenis kelamin, umur, pekerjaan, predileksi tertinggi terjadinya kanker kolorektal, dan terapi yang diberikan.

Penelitian retrospektif ini adalah penelitian deskriptif observasional terhadap data penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2009-Desember 2011. Data penelitian telah diambil dari rekam medis penderita kanker kolorektal yang dilakukan pada bulan Febuari-Desember 2014.

Hasil rekam medis untuk pasien kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung pada periode tersebut berjumlah 22 orang. Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada pria (72,7%) daripada wanita (27,3%). Insidensi tertinggi kanker kolorektal berdasarkan umur adalah antara umur 61-70 tahun (36,4%). Predileksi tertinggi terjadinya kanker kolorektal terdapat pada rektum (68,2%). Banyak penderita yang menjalani operasi colostomy (31,8%).

Kata kunci: kanker kolorektal, prevalensi

ABSTRACT

Colorectal cancer is the most common gastrointestinal malignancy. In Indonesia, colorectal cancer is on the tenth position mostly suffered. The aim of this study was to know several things concerning colorectal cancer recorded at Immanuel Hospital Bandung, including prevalence, gender, age, job, the highest predilection of colorectal cancer and therapy that was given.

This retrospective study is an descriptive observasional reseacrh upon the data of colorectal cancer patients at Immanuel Hospital Bandung from January 2009-December 2011. The data taken from colorectal cancer patients medical record was studied within February-December 2014.

The number of colorectal cancer patients at Immanuel Hospital Bandung during that period was 22 people. This cancer was mostly found on male (72,7%) more than woman (27,3%). The


(17)

age of group of the highest incidence of colorectal cancer was between 61-70 years old (36,4%). The highest predilection of colorectal cancer happened in the rectum (68,2%). A lot of patients did the operation of colostomy (31,8%).

Key words: colorectal cancer, prevalence PENDAHULUAN

Peningkatan jumlah penderita kanker setiap tahunnya mencapai 6,25 juta orang dan dua pertiganya berasal dari negara berkembang termasuk Indonesia (2). Salah satu contohnya adalah kanker kolorektal, yakni kanker yang berkaitan dengan kolon dan rektum yang semakin meningkat dan diduga akan terus meningkat pada

tahun-tahun mendatang. Hal tersebut

berhubungan dengan pola makan modern yang tidak sehat seperti makanan siap saji yang mengandung lemak tinggi. Di Indonesia, kanker kolorektal termasuk dalam sepuluh besar jenis kanker yang banyak diderita yaitu urutan keenam terbesar. Umumnya penderita kanker ini berusia di atas 50 tahun, namun saat ini di Indonesia penderita kanker kolorektal banyak diderita oleh usia muda di bawah 40 tahunan. Hal ini dipicu oleh perubahan gaya hidup yang tidak sehat dan lingkungan (22).

Kanker kolorektal menempati urutan ketiga jenis kanker yang terbanyak terjadi di dunia (11). Di seluruh dunia, 9,5% pria

penderita kanker terkena kanker

kolorektal sedangkan pada wanita

angkanya mencapai 9,3% dari jumlah total penderita kanker. Diperkirakan lebih dari

50% penderita kanker kolorektal

meninggal karena penyakit ini. Di

Indonesia sendiri, kasus kolorektal

cenderung mengalami peningkatan dengan jumlah kasus 1,8 / 100.000 penduduk (1). Insidensi kanker tertinggi di Indonesia

secara umum, kanker kolorektal

menempati urutan kesembilan sebesar 1.635 kasus (17).

Angka kejadian kanker meningkat bukan karena kurangnya deteksi dini tetapi lebih pada gaya hidup. Gaya hidup serta kesalahan dalam pola makan masyarakat menjadi faktor pendukung bertambahnya penderita kanker. Laporan para ahli gizi menyatakan bahwa 80-90% dari berbagai bentuk kanker berkaitan erat dengan makanan yang dikonsumsi sehari-hari (4).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi kanker kolorektal, ditribusi penderita kanker kolorektal

berdasarkan jenis kelamin, umur,

predileksi, penatalaksanaan yang diberikan di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011. BAHAN DAN METODE

Penelitian ini bersifat deskriptif

observasional dengan menggunakan data rekam medis pasien kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode

Januari 2009-Desember 2011 yang

merupakan data retrospektif. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang didapat yaitu pasien kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung pada periode Januari 2009-Desember 2011 berjumlah 22 orang.


(18)

Tabel 4.1 Distribusi penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011 berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin

Tahun

Total %

2009 2010 2011

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Pria 6 75,0 8 72,7 2 66,7 16 72,7

Wanita 2 25,0 3 27,3 1 33,3 6 27,3

Total 8 100,0 11 100,0 3 100,0 22 100,0

Hasil penelitian didapatkan bahwa

antara tahun 2009 – 2011, jumlah

penderita kanker kolorektal lebih banyak pada pria (72,7%) daripada wanita (27,3%).

Lebih banyak terjadi pada pria

dikarenakan gaya hidupnya seperti makan makanan yang tidak sehat, kurang

mengkonsumsi buah-buahan, jarang

berolahraga, merokok, dan lain-lain (3).

Tabel 4.2 Distribusi penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011 berdasarkan umur

Umur (tahun)

Tahun

Total %

2009 2010 2011

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

21-30 0 0,0 1 9,1 0 0,0 1 4,5

31-40 0 0,0 4 36,4 0 0,0 4 18,2

41-50 3 37,5 1 9,1 0 0,0 4 18,2

51-60 2 25,0 1 9,1 1 33,3 4 18,2

61-70 3 37,5 4 36,4 1 33,3 8 36,4

71-80 0 0,0 0 0,0 1 33,3 1 4,5

Total 8 100,0 11 100,0 3 100,0 22 100,0

Pada periode Januari 2009-Desember 2011, golongan umur tertinggi terjadinya kanker kolorektal berada di antara umur 61-70 tahun (36,4%). Seiring bertambah

usia, lebih rentan untuk terjadinya mutasi gen sehingga mempermudah timbulnya suatu kanker (3).

Tabel 4.3 Predileksi terjadinya kanker kolorektal pada penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011

Predileksi

Tahun

Total %

2009 2010 2011

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Caecum 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0

Kolon

ascenden 2 25,0 1 9,1 1 33,3 4 18,2

Kolon

transversum 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0

Kolon

descenden 0 0,0 2 18,2 1 33,3 3 13,6


(19)

Rektum 6 75,0 8 72,7 1 33,3 15 68,2

Total 8 100,0 11 100,0 3 100,0 22 100,0

Pada periode Januari 2009-Desember 2011, predileksi tertinggi terdapat pada rektum (68,2%). Insidensi tumor dari

kolon ascendens meningkat, meskipun umumnya masih terjadi di rektum (7).

Tabel 4.4 Penatalaksanaan yang diberikan pada penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011

Terapi

Tahun

Total %

2009 2010 2011

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Hemikolektomi 2 25,0 2 18,1 0 0,0 4 18,2

Colostomy 4 50,0 3 27,3 0 0,0 7 31,8

Biopsi 0 0,0 1 9,1 0 0,0 1 4,5

Kemoterapi 0 0,0 1 9,1 1 33,3 2 9,1

Menolak operasi 2 25,0 3 27,3 1 33,3 6 27,3

Tidak diketahui 0 0,0 1 9,1 1 33,3 2 9,1

Total 8 100,0 11 100,0 3 100,0 22 100,0

Pada periode Januari 2009-Desember 2011, terapi yang paling banyak dilakukan adalah colostomy. Kebanyakan pasien

kanker kolorektal terlambat untuk

memeriksakan diri (kanker sudah

menembus dinding rektum) sehingga penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah membuat lubang yang akan menghubungkan kolon langsung pada dinding perut disebut colostomy (9). SIMPULAN

1. Prevalensi kanker kolorektal di

Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011 terdapat pasien kanker kolorektal sebanyak 22 orang.

2. Distribusi penderita kanker

kolorektal di Rumah Sakit

Immanuel Bandung periode

Januari 2009-Desember 2011

berdasarkan jenis kelamin

ternyata lebih banyak ditemukan pada pria dibandingkan wanita (3:1).

3. Distribusi penderita kanker

kolorektal di Rumah Sakit

Immanuel Bandung periode

Januari 2009-Desember 2011

berdasarkan umur, tertinggi pada golongan umur 61-70 tahun.

4. Predileksi terjadinya kanker

kolorektal pada penderita kanker

kolorektal di Rumah Sakit

Immanuel Bandung periode

Januari 2009-Desember 2011

terdapat pada rektum.

5. Penatalaksanaan yang banyak

diberikan pada penderita kanker

kolorektal di Rumah Sakit

Immanuel Bandung periode

Januari 2009-Desember 2011

berupa colostomy. SARAN

1. Adanya penelitian lebih lanjut

tentang penyakit kanker

kolorektal agar memperoleh

gambaran yang lebih akurat.

2. Masyarakat yang memiliki risiko

tinggi menderita kanker kolorektal sebaiknya mulai mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat, sehingga angka


(20)

morbiditas dan mortalitas kanker kolorektal dapat menurun

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes. [Online] 2006.

http://www.depkes.go.id/index.ph p?option=news&task=viewarticle &sid=2058&Itemid=2.

2. —. [Online] 2010.

http://www.depkes.go.id/index.ph p?vw=2&pg=SearchPage.

3. Diananda, Rama. Mengenal Seluk

Beluk Kanker. Yogyakarta : Kata Hati, 2008.

4. Djatmiko, Ario. Kesalahan gaya

hidup sebabkan bertambahnya penderita kanker. [Online] 2008. http://kiatsehat.com/?pgnm=./arti kel/0001000100010625full.html& panel=0001&cat=0001.

5. Fawcett, Don W. Buku Ajar

Histologi. Jakarta : EGC, 2002. Vol. 12.

6. Guyton, Arthur.C and Hall,

John.E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC, 1997.

7. Harahap, Ikhsanuddin Ahmad.

Perawatan pasien dengan kolostomi pada penderita cancer coloretal. [Online] 2004. [Cited: 14 November 2014.]

http://library.usu.ac.id/download/f k/04006072.pdf.

8. Harnawatiaj. Kanker Kolorektal.

http://harnawatiaj.wordpress.com/ 2008/03/09/knaker-kolorektal/21 April 2008. [Online] 2008.

9. Heriady, Yusuf. Kanker usus besar

kolon dan rektum. [Online] 2005. [Cited: 12 November 2014.] http://www.pontianakpost.com/be rita/index.asp?berita=konsultasi&i d=102289.

10. Houssay, Bernando and Holl, John

E. Human Physilogy. 2nd. New

York : Mc GrewHil, 1955. pp. 123-234. 200034.

11. IARC. Prevalensi Kanker Di

Indonesia dan Dunia. [Online] 2008.

http://manajemenrumahsakit.net/ 2014/01/prevalensi-kanker-di-indonesia-dan-dunia/.

12. Martoprawiro, S. Soekamto,

Soeparman and Gunawan, Rahmad. Traktus gastrointestinal. Dalam: RObbins, Kumar: Buku ajar patologi II . Edisi 4. Jakarta : EGC, 1995. pp. Halaman 290-291.

13. Ming, Si Chun. Adenocarcinoma

and other malignant epithelial tumors of the intestine. Philadelphia : Saunders, 1992.

14. National Comprehensive Cancer

Network, V.2. Colon cancer. [Online] 2007. [Cited: 10 Oktober 2014.]

http://www.detak.org/aboutcance r.php?id=5&c_id4.

15. Pieter, John. Usus halus,

appendiks, kolon dan anorektum. [book auth.] R. Sjamsuhidajat and Wim de Jong. Buku ajar ilmu bedah. Jakarta : EGC, 1997, pp. 893,895.

16. Setiadi. Anatomi Fisiologi

Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007.

17. Sistem Informasi Rumah Sakit,

Indonesia. Prevalensi Kanker Di Indonesia dan Dunia. [Online] 2008.

http://manajemenrumahsakit.net/ 2014/01/prevalensi-kanker-di-indonesia-dan-dunia/.

18. Sjamsuhidajat, R and jong, Wim

de. Buku ajar ilmu bedah. Jakarta : EGC, 2003. pp. 661-663. Vol. 2.

19. Sjamsuhidajat, R.

Adenokarsinoma kolorektal. Jakarta : Perhimpunan Onkologi Indonesia dan IKABDI, 2006. pp. halaman: 1,10,15.


(21)

20. Sjamsuhijat, R and de Jong, Wim. Buku ajar ilmu bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC, 2003. pp. halaman 661-663.

21. Sudoyo, Aru W, et al. Ilmu

Penyakit Dalam. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKKUI, 2006.

22. Tue, Hembing. Cegah knaker usus

besar (karsinoma kolorektal) dengan pola hidup sehat. [Online] 2005.

http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cyb ermed/detail.aspx?x=Hembing&y= cybermed%7C0%7C0%7C8%7C8 4.

23. Wibowo, Daniel.S and Prayana,

Widjaya. Anatomi Tubuh

Manusia. Bandung : Graha Ilmu, 2007.

24. Badan Pengembangan dan

Pembinaan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] 21 Desember 2014.

http://kbbi.web.id/prevalensi. 25. The Medical Clinic of North

America. Caprell, Michlell S. 2005, The Pathofisilogy, Clinical Presentation, and Diagnosis of Colon cancer and Adenomatous Polyps.

26. Dorland, W.A. Kamus Kedokteran


(22)

46 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2014, Desember 21). Diambil kembali dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): http://kbbi.web.id/prevalensi

Caprell, M. S. (2005). The Medical Clinic of North America. The Pathofisilogy, Clinical Presentation, and Diagnosis of Colon cancer and Adenomatous Polyps.

Depkes. (2006). Diambil kembali dari

http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid= 2058&Itemid=2

Depkes. (2010). Diambil kembali dari

http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&pg=SearchPage

Diananda, R. (2008). Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogyakarta: Kata Hati. Djatmiko, A. (2008). Kesalahan gaya hidup sebabkan bertambahnya penderita

kanker. Diambil kembali dari

http://kiatsehat.com/?pgnm=./artikel/0001000100010625full.html&panel= 0001&cat=0001

Dorland, W. (2002). Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC. Fawcett, D. W. (2002). Buku Ajar Histologi (Vol. 12). Jakarta: EGC.

Guyton, A., & Hall, J. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Harahap, I. A. (2004). Dipetik November 14, 2014, dari Perawatan pasien dengan

kolostomi pada penderita cancer coloretal:

http://library.usu.ac.id/download/fk/04006072.pdf

Harnawatiaj. (2008). Kanker Kolorektal. Diambil kembali dari http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/09/knaker-kolorektal/21 April 2008.

Heriady, Y. (2005). Kanker usus besar kolon dan rektum. Dipetik November 12,

2014, dari

http://www.pontianakpost.com/berita/index.asp?berita=konsultasi&id=102 289


(23)

47 Universitas Kristen Maranatha

Houssay, B., & Holl, J. E. (1955). Human Physilogy (2nd ed.). New York: Mc GrewHil.

IARC. (2008). Prevalensi Kanker Di Indonesia dan Dunia. Diambil kembali dari http://manajemenrumahsakit.net/2014/01/prevalensi-kanker-di-indonesia-dan-dunia/

Martoprawiro, S. S., Soeparman, & Gunawan, R. (1995). Traktus gastrointestinal. Dalam: RObbins, Kumar: Buku ajar patologi II (Edisi 4 ed.). Jakarta: EGC.

Ming, S. C. (1992). Adenocarcinoma and other malignant epithelial tumors of the intestine. Philadelphia: Saunders.

National Comprehensive Cancer Network, V. (2007). Colon cancer. Dipetik Oktober 10, 2014, dari http://www.detak.org/aboutcancer.php?id=5&c_id4 Pieter, J. (1997). Usus halus, appendiks, kolon dan anorektum. Dalam R. Sjamsuhidajat, & W. d. Jong, Buku ajar ilmu bedah (hal. 893,895). Jakarta: EGC.

Setiadi. (2007). Anatomi Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sistem Informasi Rumah Sakit, I. (2008). Prevalensi Kanker Di Indonesia dan

Dunia. Diambil kembali dari

http://manajemenrumahsakit.net/2014/01/prevalensi-kanker-di-indonesia-dan-dunia/

Sjamsuhidajat, R. (2006). Adenokarsinoma kolorektal. Jakarta: Perhimpunan Onkologi Indonesia dan IKABDI.

Sjamsuhidajat, R., & jong, W. d. (2003). Buku ajar ilmu bedah (Vol. 2). Jakarta: EGC.

Sjamsuhijat, R., & de Jong, W. (2003). Buku ajar ilmu bedah (Edisi 2 ed.). Jakarta: EGC.

Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., & Setiadi, S. (2006). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKKUI.

Tue, H. (2005). Cegah knaker usus besar (karsinoma kolorektal) dengan pola

hidup sehat. Diambil kembali dari

http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Hembing&y=cyber med%7C0%7C0%7C8%7C84


(24)

48 Universitas Kristen Maranatha

Wibowo, D., & Prayana, W. (2007). Anatomi Tubuh Manusia. Bandung: Graha Ilmu.


(1)

Rektum 6 75,0 8 72,7 1 33,3 15 68,2

Total 8 100,0 11 100,0 3 100,0 22 100,0

Pada periode Januari 2009-Desember 2011, predileksi tertinggi terdapat pada rektum (68,2%). Insidensi tumor dari

kolon ascendens meningkat, meskipun umumnya masih terjadi di rektum (7).

Tabel 4.4 Penatalaksanaan yang diberikan pada penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011

Terapi

Tahun

Total %

2009 2010 2011

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Hemikolektomi 2 25,0 2 18,1 0 0,0 4 18,2

Colostomy 4 50,0 3 27,3 0 0,0 7 31,8

Biopsi 0 0,0 1 9,1 0 0,0 1 4,5

Kemoterapi 0 0,0 1 9,1 1 33,3 2 9,1

Menolak operasi 2 25,0 3 27,3 1 33,3 6 27,3

Tidak diketahui 0 0,0 1 9,1 1 33,3 2 9,1

Total 8 100,0 11 100,0 3 100,0 22 100,0

Pada periode Januari 2009-Desember 2011, terapi yang paling banyak dilakukan adalah colostomy. Kebanyakan pasien kanker kolorektal terlambat untuk memeriksakan diri (kanker sudah menembus dinding rektum) sehingga penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah membuat lubang yang akan menghubungkan kolon langsung pada dinding perut disebut colostomy (9).

SIMPULAN

1. Prevalensi kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011 terdapat pasien kanker kolorektal sebanyak 22 orang. 2. Distribusi penderita kanker

kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011 berdasarkan jenis kelamin ternyata lebih banyak ditemukan pada pria dibandingkan wanita (3:1).

3. Distribusi penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit

Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011 berdasarkan umur, tertinggi pada golongan umur 61-70 tahun. 4. Predileksi terjadinya kanker

kolorektal pada penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011 terdapat pada rektum.

5. Penatalaksanaan yang banyak diberikan pada penderita kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari 2009-Desember 2011 berupa colostomy.

SARAN

1. Adanya penelitian lebih lanjut tentang penyakit kanker kolorektal agar memperoleh gambaran yang lebih akurat. 2. Masyarakat yang memiliki risiko

tinggi menderita kanker kolorektal sebaiknya mulai mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat, sehingga angka


(2)

morbiditas dan mortalitas kanker kolorektal dapat menurun

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes. [Online] 2006.

http://www.depkes.go.id/index.ph p?option=news&task=viewarticle &sid=2058&Itemid=2.

2. —. [Online] 2010.

http://www.depkes.go.id/index.ph p?vw=2&pg=SearchPage.

3. Diananda, Rama. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogyakarta : Kata Hati, 2008.

4. Djatmiko, Ario. Kesalahan gaya hidup sebabkan bertambahnya penderita kanker. [Online] 2008. http://kiatsehat.com/?pgnm=./arti kel/0001000100010625full.html& panel=0001&cat=0001.

5. Fawcett, Don W. Buku Ajar Histologi. Jakarta : EGC, 2002. Vol. 12.

6. Guyton, Arthur.C and Hall, John.E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC, 1997. 7. Harahap, Ikhsanuddin Ahmad.

Perawatan pasien dengan kolostomi pada penderita cancer coloretal. [Online] 2004. [Cited: 14 November 2014.]

http://library.usu.ac.id/download/f k/04006072.pdf.

8. Harnawatiaj. Kanker Kolorektal.

http://harnawatiaj.wordpress.com/ 2008/03/09/knaker-kolorektal/21 April 2008. [Online] 2008. 9. Heriady, Yusuf. Kanker usus besar

kolon dan rektum. [Online] 2005. [Cited: 12 November 2014.] http://www.pontianakpost.com/be rita/index.asp?berita=konsultasi&i d=102289.

10. Houssay, Bernando and Holl, John E. Human Physilogy. 2nd. New

York : Mc GrewHil, 1955. pp. 123-234. 200034.

11. IARC. Prevalensi Kanker Di Indonesia dan Dunia. [Online] 2008.

http://manajemenrumahsakit.net/ 2014/01/prevalensi-kanker-di-indonesia-dan-dunia/. 12. Martoprawiro, S. Soekamto,

Soeparman and Gunawan, Rahmad. Traktus gastrointestinal. Dalam: RObbins, Kumar: Buku ajar patologi II . Edisi 4. Jakarta : EGC, 1995. pp. Halaman 290-291. 13. Ming, Si Chun. Adenocarcinoma

and other malignant epithelial tumors of the intestine.

Philadelphia : Saunders, 1992. 14. National Comprehensive Cancer

Network, V.2. Colon cancer. [Online] 2007. [Cited: 10 Oktober 2014.]

http://www.detak.org/aboutcance r.php?id=5&c_id4.

15. Pieter, John. Usus halus,

appendiks, kolon dan anorektum. [book auth.] R. Sjamsuhidajat and Wim de Jong. Buku ajar ilmu bedah. Jakarta : EGC, 1997, pp. 893,895.

16. Setiadi. Anatomi Fisiologi Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007.

17. Sistem Informasi Rumah Sakit, Indonesia. Prevalensi Kanker Di Indonesia dan Dunia. [Online] 2008.

http://manajemenrumahsakit.net/ 2014/01/prevalensi-kanker-di-indonesia-dan-dunia/.

18. Sjamsuhidajat, R and jong, Wim de. Buku ajar ilmu bedah. Jakarta : EGC, 2003. pp. 661-663. Vol. 2. 19. Sjamsuhidajat, R.

Adenokarsinoma kolorektal.

Jakarta : Perhimpunan Onkologi Indonesia dan IKABDI, 2006. pp. halaman: 1,10,15.


(3)

20. Sjamsuhijat, R and de Jong, Wim.

Buku ajar ilmu bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC, 2003. pp. halaman 661-663.

21. Sudoyo, Aru W, et al. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKKUI, 2006. 22. Tue, Hembing. Cegah knaker usus

besar (karsinoma kolorektal) dengan pola hidup sehat. [Online] 2005.

http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cyb ermed/detail.aspx?x=Hembing&y= cybermed%7C0%7C0%7C8%7C8 4.

23. Wibowo, Daniel.S and Prayana, Widjaya. Anatomi Tubuh

Manusia. Bandung : Graha Ilmu, 2007.

24. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] 21 Desember 2014.

http://kbbi.web.id/prevalensi. 25. The Medical Clinic of North

America. Caprell, Michlell S. 2005, The Pathofisilogy, Clinical Presentation, and Diagnosis of Colon cancer and Adenomatous Polyps.

26. Dorland, W.A. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC, 2002.


(4)

46

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2014, Desember 21). Diambil

kembali

dari

Kamus

Besar

Bahasa

Indonesia

(KBBI):

http://kbbi.web.id/prevalensi

Caprell, M. S. (2005). The Medical Clinic of North America. The Pathofisilogy,

Clinical Presentation, and Diagnosis of Colon cancer and Adenomatous

Polyps.

Depkes.

(2006).

Diambil

kembali

dari

http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=

2058&Itemid=2

Depkes.

(2010).

Diambil

kembali

dari

http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&pg=SearchPage

Diananda, R. (2008). Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogyakarta: Kata Hati.

Djatmiko, A. (2008). Kesalahan gaya hidup sebabkan bertambahnya penderita

kanker.

Diambil

kembali

dari

http://kiatsehat.com/?pgnm=./artikel/0001000100010625full.html&panel=

0001&cat=0001

Dorland, W. (2002). Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC.

Fawcett, D. W. (2002). Buku Ajar Histologi (Vol. 12). Jakarta: EGC.

Guyton, A., & Hall, J. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Harahap, I. A. (2004). Dipetik November 14, 2014, dari Perawatan pasien dengan

kolostomi

pada

penderita

cancer

coloretal:

http://library.usu.ac.id/download/fk/04006072.pdf

Harnawatiaj.

(2008).

Kanker

Kolorektal.

Diambil

kembali

dari

http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/09/knaker-kolorektal/21 April

2008.

Heriady, Y. (2005). Kanker usus besar kolon dan rektum. Dipetik November 12,

2014,

dari

http://www.pontianakpost.com/berita/index.asp?berita=konsultasi&id=102

289


(5)

47

Universitas Kristen Maranatha

Houssay, B., & Holl, J. E. (1955). Human Physilogy (2nd ed.). New York: Mc

GrewHil.

IARC. (2008). Prevalensi Kanker Di Indonesia dan Dunia. Diambil kembali dari

http://manajemenrumahsakit.net/2014/01/prevalensi-kanker-di-indonesia-dan-dunia/

Martoprawiro, S. S., Soeparman, & Gunawan, R. (1995). Traktus gastrointestinal.

Dalam: RObbins, Kumar: Buku ajar patologi II (Edisi 4 ed.). Jakarta:

EGC.

Ming, S. C. (1992). Adenocarcinoma and other malignant epithelial tumors of the

intestine. Philadelphia: Saunders.

National Comprehensive Cancer Network, V. (2007). Colon cancer. Dipetik

Oktober 10, 2014, dari http://www.detak.org/aboutcancer.php?id=5&c_id4

Pieter, J. (1997). Usus halus, appendiks, kolon dan anorektum. Dalam R.

Sjamsuhidajat, & W. d. Jong, Buku ajar ilmu bedah (hal. 893,895).

Jakarta: EGC.

Setiadi. (2007). Anatomi Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sistem Informasi Rumah Sakit, I. (2008). Prevalensi Kanker Di Indonesia dan

Dunia.

Diambil

kembali

dari

http://manajemenrumahsakit.net/2014/01/prevalensi-kanker-di-indonesia-dan-dunia/

Sjamsuhidajat, R. (2006). Adenokarsinoma kolorektal. Jakarta: Perhimpunan

Onkologi Indonesia dan IKABDI.

Sjamsuhidajat, R., & jong, W. d. (2003). Buku ajar ilmu bedah (Vol. 2). Jakarta:

EGC.

Sjamsuhijat, R., & de Jong, W. (2003). Buku ajar ilmu bedah (Edisi 2 ed.).

Jakarta: EGC.

Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., & Setiadi, S. (2006).

Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu

Penyakit Dalam FKKUI.

Tue, H. (2005). Cegah knaker usus besar (karsinoma kolorektal) dengan pola

hidup

sehat.

Diambil

kembali

dari

http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Hembing&y=cyber

med%7C0%7C0%7C8%7C84


(6)

48

Universitas Kristen Maranatha

Wibowo, D., & Prayana, W. (2007). Anatomi Tubuh Manusia. Bandung: Graha