Pengaruh Profesionalisme Fiskus, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Fiskus (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Garut di Kabupaten Garut).

(1)

viii

ABSTRACT

The quality and image of the fiscus can be seen from the performance itself. The better performance of the fiscus, will gain more trust from people. Fiscus Performance can be affected by the professionalism, job satisfaction and commitment of every fiscus against the organization. This study aimed to determine fiscus professionalism, job satisfaction, and commitment of organization on fiscus performance in Pratama Tax Office Garut. This study used a survey questionnaire to the fiscus who worked on Pratama Tax Office Garut. Statistical analysis used was multiple regression analysis using SPSS 17.0. The test results showed that the fiscus professionalism, job satisfaction, and commitment of organization have an effect on fiscus performance. The effect of fiscus professionalism, job satisfaction, and commitment of organization to fiscus performance amounted to 64,8% while the remaining 35,2% is influenced by other factors.

Keywords: Fiscus, Professionalism, Job Satisfaction, Organizational Commitment, Performance.


(2)

ABSTRAK

Kualitas dan citra Fiskus di hadapan masyarakat dilihat dari kinerja Fiskus itu sendiri. Semakin baik kinerja Fiskus maka akan semakin baik pula citra fiskus di hadapan masyarakat. Kinerja Fiskus dapat dipengaruhi oleh faktor profesionalisme, kepuasan kerja dari setiap fiskus dan komitmen terhadap organisasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh profesionalisme Fiskus, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi terhadap kinerja Fiskus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Garut. Penelitian ini menggunakan survey kuesioner terhadap Fiskus yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Garut. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS 17.0. Hasil pengujian menunjukkan bahwa profesionalisme Fiskus, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja Fiskus. Pengaruh profesionalisme Fiskus, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi terhadap kinerja Fiskus adalah sebesar 64,8% sedangkan sisanya sebesar 35,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Kata kunci: Fiskus, Profesionalisme, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Kinerja.


(3)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9


(4)

2.1.1 Pengertian Pajak ... 9

2.1.2 Fungsi Pajak ... 9

2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak ... 11

2.1.4 Asas-Asas Pemungutan Pajak ... 11

2.1.5 Teori yang Mendukung Pemungutan Pajak... 12

2.2 Fiskus ... 14

2.2.1 Pengertian Fiskus ... 14

2.2.2 Wewenang Fiskus ... 15

2.2.3 Hak dan Kewajiban ... 19

2.3 Profesionalisme Fiskus... 20

2.3.1 Pengertian Profesionalisme ... 20

2.3.2 Indikator Profesionalisme ... 22

2.4 Kepuasan Kerja ... 23

2.4.1 Pengertian Kepuasan Kerja ... 23

2.4.2 Indikator Kepuasan Kerja ... 25

2.5 Komitmen Organisasi... 27

2.5.1 Pengertian Komitmen Organisasi ... 27

2.5.2 Indikator Komitmen Organisasi ... 28

2.6 Kinerja Fiskus ... 29

2.6.1 Pengertian Kinerja Fiskus ... 29

2.6.2 Indikator Kinerja Fiskus ... 30

2.7 Penelitian Terdahulu ... 31

2.8 Kerangka Pemikiran ... 32


(5)

xii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 35

3.1 Objek Penelitian ... 35

3.1.1 Sejarah Singkat... 36

3.1.2 Visi dan Misi ... 37

3.1.3 Struktur Organisasi... 37

3.2 Teknik Penentuan Populasi dan Sampel ... 39

3.2.1 Populasi ... 39

3.2.2 Sampel ... 40

3.3 Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional ... 41

3.3.1 Profesionalisme Fiskus... 41

3.3.2 Kepuasan Kerja ... 42

3.3.3 Komitmen Organisasi... 43

3.3.4 Kinerja Fiskus ... 43

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.4.1 Jenis Data ... 46

3.4.2 Metode Pengumpulan Data ... 47

3.5 Teknik Pengujian Data ... 48

3.5.1 Uji Validitas ... 48

3.5.2 Uji Reliabilitas ... 48

3.5.3 Uji Asumsi Klasik ... 49

3.5.3.1 Uji Normalitas ... 49

3.5.3.2 Uji Multikolinearitas ... 49

3.5.3.3 Uji Heteroskedisitas ... 49

3.5.4 Regresi Linier Berganda ... 50


(6)

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 52

4.1.1 Deskripsi Kuesioner ... 52

4.1.2 Identifikasi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 53

4.1.3 Identifikasi Berdasarkan Umur ... 53

4.1.4 Identifikasi Berdasarkan Lama Bekerja ... 54

4.1.5 Identifikasi Berdasarkan Pendidikan... 54

4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 55

4.2.1 Uji Validitas ... 55

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 58

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik... 60

4.3.1 Uji Normalitas ... 60

4.3.2 Uji Multikolinearitas ... 60

4.3.3 Uji Heteroskedisitas ... 62

4.4 Analisis Regresi Berganda ... 64

4.4.1 Pengujian Model Regresi Secara Simultan ... 64

4.4.2 Uji Koefisien Determinasi... 65

4.4.3 Pembahasan Pengujian Hipotesis ... 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1 Simpulan ... 69


(7)

xiv

DAFTAR PUSTAKA ... 72 LAMPIRAN ... 75 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS ... 90


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 32 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kab. Garut ... 37


(9)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 44

Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ... 52

Tabel 4.2 Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 53

Tabel 4.3 Identifikasi Responden Berdasarkan Umur ... 53

Tabel 4.4 Identifikasi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 54

Tabel 4.5 Identifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 54

Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Profesionalisme Fiskus ... 56

Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja ... 56

Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi ... 57

Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Kinerja Fiskus ... 58

Tabel 4.10 Uji Reliabilitas ... 59

Tabel 4.11 Uji Normalitas ... 60

Tabel 4.12 Uji Multikolonieritas ... 62

Tabel 4.13 Uji Heteroskedisitas ... 63

Tabel 4.14 Uji Regresi Berganda ... 64

Tabel 4.15 Uji Koefisien Determinasi ... 65

Tabel 4.16 Besar Pengaruh Secara Parsial ... 66


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner ... 75

Lampiran B Uji Validitas ... 79

Lampiran C Uji Reliabilitas ... 84

Lampiran D Uji Asumsi Klasik... 85

Lampiran E Uji Regresi Berganda ... 87

Lampiran F Uji Parsial ... 88


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pajak merupakan penyumbang penerimaan terbesar bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Karena sektor pajak merupakan sektor yang paling mudah dalam pemungutannya dikarenakan pemungutan pajak di dukung oleh Undang-Undang Perpajakan yang berlaku. Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, 2013).

Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara disamping penerimaan dari sumber migas dan non migas. Optimalisasi penerimaan pajak dikarenakan semakin meningkatnya kebutuhan dana pembangunan. Pajak bagi pemerintah tidak hanya merupakan sumber pendapatan, tetapi juga merupakan salah satu variabel kebijaksanaan yang digunakan untuk mengatur jalannya perekonomian. Dengan pajak pemerintah dapat mengatur alokasi sumber-sumber ekonorni, mengatur laju inflasi, dan sebagainya, oleh karena itu pajak mempunyai fungsi strategis dalam suatu negara ( Nur cahyani, 2007).

Mengingat pajak mempunyai peranan yang besar dan sangat diandalkan demi kelangsungan pembangunan suatu negara, maka untuk optimalisasi penerimaan pajak tersebut, diperlukan kesadaran untuk menjalankan hak dan kewajiban dari pihak


(12)

Bab I. Pendahuluan 2

Fiskus dan pembayar pajak sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan perpajakan (Mufarrohatu Walidaini, 2013).

Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang terus menerus dan berkesinambungan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik materil maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan. Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau Negara dalam pembiayaan pembangunan yaitu menggali sumber dana yang berasal dari dalam negeri berupa pajak (Waluyo, 2010)

Self Assessment System adalah sistem dimana wajib pajak diberikan kewenangan dalam menentukan sendiri jumlah wajib pajak yang terutang setiap tahunya sesuai dengan perundangn-undangan yang berlaku ( Resmi 2011 )

Dengan adanya sistem ini diharapkan jumlah Wajib Pajak bertambah serta membayar dan melaporkan kewajiban perpajakannya secara jujur sehingga jumlah pajak yang masuk ke dalam kas negara semakin bertambah agar pembangunan nasional dapat berjalan lancar. Self assessment system selain memberikan keuntungan kepada Wajib Pajak juga terdapat kelemahan didalamnya (Tarjo dan Kusumawati, 2006).

Keterbukaan dan pelaksanaan penegak hukum memiliki peran penting agar self assessment system berjalan secara efektif. Penegakan hukum ini dapat dilakukan dengan adanya pemeriksaan atau penyidikan pajak dan penagihan pajak. Menjaga Wajib Pajak untuk tetap berada dalam koridor peraturan perpajakan, maka diantisipasi dengan melakukan upaya intensifikasi pemeriksaan terhadap Wajib Pajak yang memenuhi kriteria untuk diperiksa. Adanya pemeriksanaan pajak


(13)

Bab I. Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha merupakan instrumen yang baik untuk meningkatkan kemauan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban membayar pajak. (Wahyuni 2013)

Dalam sistem Self Assesment yang diterapkan, tugas-tugas fiskus sudah jelas, selain memberikan pelayanan dan penyuluhan juga melakukan tugas pengawasan Nur Cahyani (2007). Dasar hukum yang dilakukan pemeriksaan pajak secara reformasi fiskal tahun 1983 adalah Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 pasal 29, kemudian dilakukan perubahan terakhir dengan undang-undang No. 16 tahun 2000 pasal 29 ayat 1. Namun dalam pelaksanaan menciptakan peluang kecurangan . Kelemahan self assessment system yang memberikan kepercayaan pada Wajib Pajak untuk menghitung, menyetorkan dan melaporkan sendiri pajak terutang, dalam praktiknya sulit berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau bahkan disalah gunakan (Tarjo dan Kusumawati, 2006)

Selama ini banyak Wajib Pajak yang berpersepsi negatif pada aparat pajak yang terlihat pada rendahnya pelayanan pada Wajib Pajak, apalagi saat terjadi penelitian dan pemeriksaan pajak banyak yang berpendapat bahwa aparat pajakpun yang berkuasa. Kualitas dan profesionalisme aparat pajak telah menjadi pertanyaan

besar”. Hal tersebut membuat masyarakat bertanya-tanya bagaimana kinerja fiskus selama ini. (Supriyati dan Hidayati, 2008)

Ketentuan yang mengatur pelaksanaan tugas berikut kewenangan yang dimiliki fiskus, yaitu Undang-undang No. 28/2007 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan (KUP). Pasal 35 Ayat (1) Undang-undang itu menyebutkan, bila dalam menjalankan tugas pemeriksaan, penagihan, atau penyidikan tindak pidana pajak diperlukan keterangan atau bukti dari bank, akuntan publik, notaris, konsultan pajak, kantor administrasi, atau pihak ketiga lain yang punya hubungan dengan wajib


(14)

Bab I. Pendahuluan 4

pajak (WP), maka atas permintaan tertulis Direktorat Pajak pihak-pihak itu wajib memberikan keterangan atau bukti yang diminta. Ayat (2), dalam hal pihak-pihak tersebut terikat kewajiban merahasiakan, maka untuk kepentingan pemeriksaan, penagihan, atau penyidikan tindak pidana pajak, kewajiban merahasiakan tersebut ditiadakan. Khusus untuk bank, kewajiban merahasiakan itu ditiadakan atas permintaan tertulis Menteri Keuangan.

Banyak permasalahan yang terjadi pada fiskus contohnya seperti kasus “ Terima Suap, 2 Pegawai Pajak Dituntut 13 Tahun Bui ” Dimana menurut jaksa, Dian dan Eko terbukti menerima suap $600 ribu ketika menangani pajak PT The Master Steel. Uang itu diberikan oleh Direktur PT. The Master Steel, Diah Soemedi, agar keduanya menghentikan penyidikan pajak perusahaan itu. PT. The Master Steel sebelumnya diduga memalsukan transaksi pembayaran pajak ( kompas, 3 desember 2013 ).

(Supriyati dan Hidayati, 2008) juga berpendapat bahawa selama ini banyak Wajib Pajak yang berpersepsi negatif pada aparat pajak. Menurutnya hal tersebut terlihat pada rendahnya pelayanan pada Wajib Pajak, apalagi saat terjadi penelitian dan pemeriksaan pajak banyak yang berpendapat bahwa aparat pajak yang berkuasa. Kualitas dan profesionalisme aparat pajak telah menjadi pertanyaan besar. Hal tersebut membuat masyarakat bertanya-tanya bagaimana kinerja fiskus selama ini.

(Sutarjo, 2008) menyatakan bahwa seorang individu yang memegang jabatan atau kedudukan tertentu dituntut memiliki profesionalisme yang tinggi agar dalam pelaksanaan pekerjaannya dapat berjalan dengan efektif. Disamping memiliki sikap profesional yang tinggi, kepuasan kerja dan komitmen organisasi juga harus dimiliki


(15)

Bab I. Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha oleh seseorang dalam mengikuti suatu organisasi agar tujuan organisasi tersebut dapat tercapai.

Kepuasan kerja adalah perilaku individual terhadap pekerjaannya. Organisasi yang karyawannya mendapatkan kepuasan mendapatkan kepuasan di tempat kerja maka cenderung lebih efektif daipada organisasi yang karyawannya kurang mendapatkan kepuasan kerja (Robbins, 2006). Ratnasari (2011), yaitu: Untuk mencapai tujuan bersama tanpa mengorbankan kepentingan pribadi dan kepentingan perusahaan maka perlu suatu usaha khusus yang biasanya dilakukan dengan memberikan sistem imbalan yang sesuai dengan tingkat pengorbanan karyawan dan kemampuan perusahaan. Imbalan yang sesuai merupakan salah satu faktor yang dapat menciptakan kepuasan kerja dan dengan kepuasan kerja akan berpengaruh pada prestasi kerja karyawan.

Kepuasan kerja atau ketidak puasan karyawan tergantung pada perbedaan antara apa yang diharapkan. Sebaliknya, apabila yang didapat karyawan lebih rendah daripada yang diharapkan akan menyebabkan karyawan tidak puas (Purwo Pranoto, 2012)

Komitmen organisasional dikarakteristikkan sebagai kepercayaan yang kuat dalam organisasi dan penerimaan dari tujuan dan nilai organisasi, kemauan untuk melakukan usaha yang berarti untuk keuntungan organisasi dan kemauan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi (Mowday et al., 1982 dalam Kristianto 2012).

Abdullah dan Arisanti (2010) menyatakan bahwa faktor pendukung untuk terciptanya manajemen kinerja yang baik diperlukan juga komitmen yang dimiliki


(16)

Bab I. Pendahuluan 6

oleh setiap individu. Oleh karena itu agar kinerja fiskus semakin baik maka dibutuhkan juga komitmen organisasi yang tinggi.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini mencoba menguji pengaruh profesionalisme Fiskus, kepuasan, kerja komitmen organisasi terhadap kinerja Fiskus. Oleh karena itu, peneliti ingin mencoba melakukan penelitian dengan judul

PENGARUH PROFESIONALISME FISKUS, KEPUASAN KERJA,

KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA FISKUS ( STUDI KASUS PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA GARUT DI

KABUPATEN GARUT )”.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun masalah pokok dalam penelitian ini yaitu :

1. Seberapa besar pengaruh profesionalisme fiskus terhadap kinerja pada KPP Garut?

2. Seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja fiskus pada KPP Garut?

3. Seberapa besar pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja fiskus KPP Garut?

4. Seberapa besar pengaruh profesionalisme fiskus, kepuasan kerja, komitmen organisasi terhadap kinerja fiskus pada KPP Garut?

1.3. Tujuan Penelitian


(17)

Bab I. Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh profesionalisme Fiskus terhadap

kinerja Fiskus pada KPP Garut ?

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja Fiskus pada KPP Garut ?

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja Fiskus pada KPP Garut ?

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh profesionalisme fiskus, kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja fiskus pada KPP Garut?

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi Fiskus

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak fiskus dan seluruh karyawan kantor pajak di wilayah Garut yang bergerak dalam bidang penerimaan negara melalui perpajakan khususnya pimpinan kantor dalam meningkatkan kinerja karyawan pajak melalui profesionalisme, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi terhadap kinerja fiskus

2. Bagi Peneliti

Sebagai aplikasi dari ilmu yang telah diperoleh dan menambah wawasan juga informasi mengenai pengaruh profesionalisme fiskus, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi terhadap kinerja fiskus


(18)

Bab I. Pendahuluan 8

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan mengadakan kajian secara lebih mendalam mengenai pembahasan ini dan diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi mengenai profesionalisme fiskus, kepuasan kerja, komitmen organisasi terhadap kinerja fiskus.


(19)

69

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh Profesionalisme Fiskus, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi Terdahap Kinerja Fiskus yang terdapat di KPP Pratama Garut di Kab. Garut, maka diperoleh kesimpulan berdasarkan analisis statistik dan pembahasan yang diuraikan sebagai berikut:

1. Menurut hasil pengujian berdasarkan uji statistik analisis regresi berganda mengenai variabel Profesionalisme Fiskus, menunjukkan bahwa H0 ditolak

yang berarti bahwa terdapat pengaruh antara Profesionalisme Fiskus terhdap Kinerja Fiskus. Secara parsial, besarnya pengaruh Profesionalisme Fiskus terhadap Kinerja Fiskus adalah sebesar 48,44%.

2. Menurut hasil pengujian statistik mengenai variabel Kepuasan Kerja, menunjukkan bahwa H0 ditolak yang berarti bahwa terdapat pengaruh antara

Kepuasan Kerja dengan Kinerja Fiskus. Secara parsial, besarnya pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Fiskus adalah sebesar 44,62%.

3. Menurut hasil pengujian statistik mengenai variabel Komitmen Organisasi, menunjukkan bahwa H0 diterima yang berarti bahwa tidak terdapat pengaruh

antara Komitmen Organisasi dengan Kinerja Fiskus. Secara parsial, besarnya pengaruh Komitmen Organisasi terhdap Kinerja Fiskus adalah sebesar 16,48%.


(20)

Bab V. Simpulan dan Saran 70

Berdasarkan hasil penelitian ini, besar nilai Adjusted R2 adalah 0,612 yang berarti bahwa 61,2% pengaruh Kinerja Fiskus dapat dijelaskan oleh variabel Profesionalisme Fiskus, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi, sedangkan sisanya sebesar 39,8% dipengaruhi oleh faktor lain.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Fiskus maupun pihak-pihak yang berkaitan, yaitu:

1. Fiskus agar dapat meningkatkan Profesionalisme Kerja seperti perlakuan yang sama atas pelayanan yang diberikan, perlakuan yang adil terhadap masyarakat, kesetian kepada konstitusi hokum, pimpinan, bawahan, dan rekan kerja, dan bekerja dengan penuh tanggung jawab terhadap setiap kewajiban yang di kerjakan

2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan agar memperhatikan dan mendukung kepuasan kerja setiap karyawanya mulai dari pekerjaan itu sendiri, gaji yang sesuai, kesempatan untuk promosi jabatan, memberikan bantuan (supervisor) terhadap karyawan dan memperhatikan hubungan rekan kerja. Hal ini dimaksudkan agar karyawan puas dengan pekerjaannya, jika kepuasan tercapai maka karyawan akan memiliki suasana kerja yang kondusif dan menghasilkan produktivitas kerja yang baik.

3. Kantor Pelayanan Pajak juga harus menanamkan komitmen kerja di linkungan kantor pelayanan pajak diantaranya adalah komitmen afektif yang melibatkan keterkaitan emosional antar karyawan, komitmen kalkulatif komitmen berdasarkan kerugian yang berhubungan dengan keluarnya


(21)

Bab V. Simpulan dan Saran 71

Universitas Kristen Maranatha karyawan dari organisasi. Hal ini mungkin karena kehilangan senioritas atas promosi atau benefit, dan komitmen normatif seperti perasaan wajib untuk tetap menjadi bagian dari organisasi atau kantor. Komitmen-komitmen tersebut diciptakan agar setiap karyawan memiliki Dorongan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi, memiliki kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi, serta memiliki kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap nilai dan tujuan organisasi.

4. Fiskus agar selalu termotivasi untuk selalu meningkatak kinerjanya yang terdiri dari kuantitas, kualitas serta ketepatan waktu karena semakin kinerja fiskus maka akan semakin baik pula citra fiskus di hadapan masyarakat hal ini berpengaruh terhadap kredibilitas positif kantor pelayanan pajak Garut. 5. Bagi peneliti agar dapat meneliti dengan faktor-faktor lain yang

mempengaruh kinerja fiskus sehingga bisa memberikan masukan.

6. Bagi Peneliti selanjutnya agar memperluas lingkungan yang akan diteliti yaitu tidak di satu KPP melaikan meneliti KPP lainya agar objek penelitian lebih luas dan juga hasil penelitian bisa menjadi saran positif bagi fiskus dan KPP.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Dan Herlin Arisanti. 2010. Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi Dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Organisasi. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol.9. No.2: 118-134.

Alfiyah, Nur. 2013. Terima Suap, 2 Pegawai Pajak Dituntut 13 Tahun Bui. Diakses Dari Http://Www.Tempo.Co/Read/News/2013/12/03/063534430/Terima-Suap-2-Pegawai-Pajak-Dituntut-13-Tahun-Bui Pada Tanggal 12 Maret 2014. Ali, Chidir. 1993. Hokum Pajak Elementer. Cetakan 1. Bandung : Pt Eresco.

Cahyani, Nur Dan Ahyar Yuniawan. 2010. Pengaruh Profesionalisme Pemeriksa Pajak, Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, Vol.17. No.1: 10-23.

Griffin, Ricky W. And Ebert J. Ronal. 2004. Manajemen Personalia. Edisi Kedelapan, Jakarta.

Hani T Handoko. 1996. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Yogyakarta: Bpfe.

Hardjana, Agus M, 2002, Pekerja Profesional, Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 312/Kmk/.01/2011 Tentang Nilai-Nilai

Kementrian Keuangan.

Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Tahun 2013.

Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan (Kup) Undang-Undang 28 Tahun 2008.

Kristiano,Dian, Suharnomo, Ratnawati, Intan. 2012. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Organisasional Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Universitas Diponegoro, Semarang.

Lubis, K, Suhrawardi, 2002, Etika Profesi Hukum, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta. Luthans, Fred, 2006, Perilaku Organisasi, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Masrukin Dan Waridin.2006. “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai”.


(23)

73

Pranoto, Purwo. 2012. Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional "Veteran", Jawa Timur.

Ratnasari, Sri Langgeng. 2011. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Departemen Produksi Pt X (Persero), Surabaya. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol.5. No.3.

Resmi, Siti. 2009. Perpajakan, Teori Dan Kasus. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Robbins, Stephen. (2001). Prilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Edisi

Bahasa Indonesia. Pt Prenhallindo, Jakarta

Robbins, Stephan. 2001. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat Robbins, Stephan .2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat

Setiyawan, Purnomo Budi Dan Waridin (2006). “Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan

Dan Budaya Organisai Terhadap Kinerja Di Divisi Radiologi Rsup Dokter Karyadi Semarang”. Jbri. Vol.2 No.2 Juli : 181-198.

Sunggu, Anni Ompu. 2004. Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Dalam Peningkatan Kinerja. Tesis Program Pascasarjana Program Studi Sains Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang.

Sulistyawati, Dyah. 2008. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Keinginan Berpindah Pada Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Untar Di Jakarta. Jurnal Manajemen/Tahun Xii, No.01: 42-56.

Supadmi, Ni Luh. 2009. Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Kualitas Pelayanan, Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Vol.4 No. 2.

Supriyati Dan Nur Hidayati. 2008. Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Persepsi Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi Dan Teknologi Informasi, Vol.7. No.1: 41-50.

Sutarjo, Anggit. 2008. Pengaruh Budaya Organisasi, Sistem Kompensasi, Promosi Jabatan, Dan Profesionalisme Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pt Bank Bri Cabang Klaten. Jurnal Excellent, Vol.1. No.2.

Syafrizal, Gama Dwi.2011. Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.


(24)

Tangkilisan, Nogi, S Hessel, 2005, Manajemen Publik, Penerbit Pt. Gramedia Widiasarana Indonesia: Jakarta.

Tarjo Dan Indra Kusumawati. 2006. Analisis Perilaku Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Pelaksanaan Self Assessment System:Suatu Studi Di Bangkalan. Jurnal, Vol.10. No.1: 101-120.

Tobing, Diana Sulianti K L .2009. Pengaruh Komitmen Organisasional Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Jember, Jember.

Undang-Undang No. 28 tahun2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tatacara Perpajakan.

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa.

Utaminingsih. 2008. Analisis Gender Tentang Dimensi Stress Kerja, Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi. Telaah Bisnis, Vol.9. No.2.

Wahyuni, Ning. 2013. Pengaruh Kesadaran, Penerapan Self Assesment System Dan Pemeriksaan Terhadap Kewajiban Membayar Pajak Orang Pribadi. Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Unversitas Negeri Semarang, Semarang.

Walidaini, Mufarrohatu. 2013. Pengaruh Profesionalisme Fiskus, Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Fiskus. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo, Madura.

Wibowo, Ario Agung, 2010. Upaya Kantor Pelayanan Pajak Dalam Melakukan Penagihan Utang Pajak Dengan Surat Paksa Terhadap Penanggung Pajak. Skripsi Fakultas Hukum Studi Ilmu Hukum Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.

Widodo,Rohadi. 2010.Analisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention Serta Dampaknya Pada Kinerja karyawan Outsourcing Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang.

Yanuarmawan, Dion. 2012. Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Dikaji Menurut Teori Aldelfer. Jurnal Akuntansi Dan Ekonomi Bisnis, Vol.1. No.1.


(1)

69

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh Profesionalisme Fiskus, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi Terdahap Kinerja Fiskus yang terdapat di KPP Pratama Garut di Kab. Garut, maka diperoleh kesimpulan berdasarkan analisis statistik dan pembahasan yang diuraikan sebagai berikut:

1. Menurut hasil pengujian berdasarkan uji statistik analisis regresi berganda mengenai variabel Profesionalisme Fiskus, menunjukkan bahwa H0 ditolak

yang berarti bahwa terdapat pengaruh antara Profesionalisme Fiskus terhdap Kinerja Fiskus. Secara parsial, besarnya pengaruh Profesionalisme Fiskus terhadap Kinerja Fiskus adalah sebesar 48,44%.

2. Menurut hasil pengujian statistik mengenai variabel Kepuasan Kerja, menunjukkan bahwa H0 ditolak yang berarti bahwa terdapat pengaruh antara

Kepuasan Kerja dengan Kinerja Fiskus. Secara parsial, besarnya pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Fiskus adalah sebesar 44,62%.

3. Menurut hasil pengujian statistik mengenai variabel Komitmen Organisasi, menunjukkan bahwa H0 diterima yang berarti bahwa tidak terdapat pengaruh

antara Komitmen Organisasi dengan Kinerja Fiskus. Secara parsial, besarnya pengaruh Komitmen Organisasi terhdap Kinerja Fiskus adalah sebesar 16,48%.


(2)

Bab V. Simpulan dan Saran 70

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan hasil penelitian ini, besar nilai Adjusted R2 adalah 0,612 yang berarti bahwa 61,2% pengaruh Kinerja Fiskus dapat dijelaskan oleh variabel Profesionalisme Fiskus, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi, sedangkan sisanya sebesar 39,8% dipengaruhi oleh faktor lain.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Fiskus maupun pihak-pihak yang berkaitan, yaitu:

1. Fiskus agar dapat meningkatkan Profesionalisme Kerja seperti perlakuan yang sama atas pelayanan yang diberikan, perlakuan yang adil terhadap masyarakat, kesetian kepada konstitusi hokum, pimpinan, bawahan, dan rekan kerja, dan bekerja dengan penuh tanggung jawab terhadap setiap kewajiban yang di kerjakan

2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan agar memperhatikan dan mendukung kepuasan kerja setiap karyawanya mulai dari pekerjaan itu sendiri, gaji yang sesuai, kesempatan untuk promosi jabatan, memberikan bantuan (supervisor) terhadap karyawan dan memperhatikan hubungan rekan kerja. Hal ini dimaksudkan agar karyawan puas dengan pekerjaannya, jika kepuasan tercapai maka karyawan akan memiliki suasana kerja yang kondusif dan menghasilkan produktivitas kerja yang baik.

3. Kantor Pelayanan Pajak juga harus menanamkan komitmen kerja di linkungan kantor pelayanan pajak diantaranya adalah komitmen afektif yang melibatkan keterkaitan emosional antar karyawan, komitmen kalkulatif komitmen berdasarkan kerugian yang berhubungan dengan keluarnya


(3)

Bab V. Simpulan dan Saran 71

Universitas Kristen Maranatha karyawan dari organisasi. Hal ini mungkin karena kehilangan senioritas atas promosi atau benefit, dan komitmen normatif seperti perasaan wajib untuk tetap menjadi bagian dari organisasi atau kantor. Komitmen-komitmen tersebut diciptakan agar setiap karyawan memiliki Dorongan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi, memiliki kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi, serta memiliki kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap nilai dan tujuan organisasi.

4. Fiskus agar selalu termotivasi untuk selalu meningkatak kinerjanya yang terdiri dari kuantitas, kualitas serta ketepatan waktu karena semakin kinerja fiskus maka akan semakin baik pula citra fiskus di hadapan masyarakat hal ini berpengaruh terhadap kredibilitas positif kantor pelayanan pajak Garut. 5. Bagi peneliti agar dapat meneliti dengan faktor-faktor lain yang

mempengaruh kinerja fiskus sehingga bisa memberikan masukan.

6. Bagi Peneliti selanjutnya agar memperluas lingkungan yang akan diteliti yaitu tidak di satu KPP melaikan meneliti KPP lainya agar objek penelitian lebih luas dan juga hasil penelitian bisa menjadi saran positif bagi fiskus dan KPP.


(4)

72

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Dan Herlin Arisanti. 2010. Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi Dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Organisasi. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol.9. No.2: 118-134.

Alfiyah, Nur. 2013. Terima Suap, 2 Pegawai Pajak Dituntut 13 Tahun Bui. Diakses Dari Http://Www.Tempo.Co/Read/News/2013/12/03/063534430/Terima-Suap-2-Pegawai-Pajak-Dituntut-13-Tahun-Bui Pada Tanggal 12 Maret 2014. Ali, Chidir. 1993. Hokum Pajak Elementer. Cetakan 1. Bandung : Pt Eresco.

Cahyani, Nur Dan Ahyar Yuniawan. 2010. Pengaruh Profesionalisme Pemeriksa Pajak, Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, Vol.17. No.1: 10-23.

Griffin, Ricky W. And Ebert J. Ronal. 2004. Manajemen Personalia. Edisi Kedelapan, Jakarta.

Hani T Handoko. 1996. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Yogyakarta: Bpfe.

Hardjana, Agus M, 2002, Pekerja Profesional, Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 312/Kmk/.01/2011 Tentang Nilai-Nilai

Kementrian Keuangan.

Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Tahun 2013.

Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan (Kup) Undang-Undang 28 Tahun 2008.

Kristiano,Dian, Suharnomo, Ratnawati, Intan. 2012. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Organisasional Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Universitas Diponegoro, Semarang.

Lubis, K, Suhrawardi, 2002, Etika Profesi Hukum, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta. Luthans, Fred, 2006, Perilaku Organisasi, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Masrukin Dan Waridin.2006. “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja,

Budaya Organisasi Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai”.


(5)

73

Universitas Kristen Maranatha Pranoto, Purwo. 2012. Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi

Terhadap Kinerja Karyawan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional "Veteran", Jawa Timur.

Ratnasari, Sri Langgeng. 2011. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Departemen Produksi Pt X (Persero), Surabaya. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol.5. No.3.

Resmi, Siti. 2009. Perpajakan, Teori Dan Kasus. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Robbins, Stephen. (2001). Prilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Edisi

Bahasa Indonesia. Pt Prenhallindo, Jakarta

Robbins, Stephan. 2001. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat Robbins, Stephan .2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat

Setiyawan, Purnomo Budi Dan Waridin (2006). “Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan

Dan Budaya Organisai Terhadap Kinerja Di Divisi Radiologi Rsup Dokter Karyadi Semarang”. Jbri. Vol.2 No.2 Juli : 181-198.

Sunggu, Anni Ompu. 2004. Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Dalam Peningkatan Kinerja. Tesis Program Pascasarjana Program Studi Sains Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang.

Sulistyawati, Dyah. 2008. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Keinginan Berpindah Pada Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Untar Di Jakarta. Jurnal Manajemen/Tahun Xii, No.01: 42-56.

Supadmi, Ni Luh. 2009. Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Kualitas Pelayanan, Jurnal Akuntansi Dan Bisnis Vol.4 No. 2.

Supriyati Dan Nur Hidayati. 2008. Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Persepsi Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi Dan Teknologi Informasi, Vol.7. No.1: 41-50.

Sutarjo, Anggit. 2008. Pengaruh Budaya Organisasi, Sistem Kompensasi, Promosi Jabatan, Dan Profesionalisme Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pt Bank Bri Cabang Klaten. Jurnal Excellent, Vol.1. No.2.

Syafrizal, Gama Dwi.2011. Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.


(6)

74

Universitas Kristen Maranatha Tangkilisan, Nogi, S Hessel, 2005, Manajemen Publik, Penerbit Pt. Gramedia

Widiasarana Indonesia: Jakarta.

Tarjo Dan Indra Kusumawati. 2006. Analisis Perilaku Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Pelaksanaan Self Assessment System:Suatu Studi Di Bangkalan. Jurnal, Vol.10. No.1: 101-120.

Tobing, Diana Sulianti K L .2009. Pengaruh Komitmen Organisasional Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Jember, Jember.

Undang-Undang No. 28 tahun2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tatacara Perpajakan.

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa.

Utaminingsih. 2008. Analisis Gender Tentang Dimensi Stress Kerja, Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi. Telaah Bisnis, Vol.9. No.2.

Wahyuni, Ning. 2013. Pengaruh Kesadaran, Penerapan Self Assesment System Dan Pemeriksaan Terhadap Kewajiban Membayar Pajak Orang Pribadi. Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Unversitas Negeri Semarang, Semarang.

Walidaini, Mufarrohatu. 2013. Pengaruh Profesionalisme Fiskus, Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Fiskus. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo, Madura.

Wibowo, Ario Agung, 2010. Upaya Kantor Pelayanan Pajak Dalam Melakukan Penagihan Utang Pajak Dengan Surat Paksa Terhadap Penanggung Pajak. Skripsi Fakultas Hukum Studi Ilmu Hukum Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.

Widodo,Rohadi. 2010.Analisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention Serta Dampaknya Pada Kinerja karyawan Outsourcing Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang.

Yanuarmawan, Dion. 2012. Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan Dikaji Menurut Teori Aldelfer. Jurnal Akuntansi Dan Ekonomi Bisnis, Vol.1. No.1.


Dokumen yang terkait

Penelitian / Pemeriksaan Faktur Pajak Yang Disampaikan Wajib Pajak (WP) Kepada Fiskus Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan.

2 28 72

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota)

21 149 134

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah)

23 108 190

Pengaruh Reformasi Administrasi Perpajakan dan Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak Terhadap Kinerja Fiskus Di Kantor Pelayanan Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara)

1 12 53

pengaruh kepatuhan Formal Wajib Pajak Dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (studi kasus pada Kantor pelayanan Pajak Pratama Garut)

0 7 46

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BOYOLALI.

0 1 15

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP TINGKAT KEPUASAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kualitas Pelayanan Fiskus Terhadap Tingkat Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Yang Terdaftar Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta).

0 0 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kualitas Pelayanan Fiskus Terhadap Tingkat Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Yang Terdaftar Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta).

0 0 8

Pengaruh Komitmen Organisasi dan Profesionalisme Fiskus terhadap Kinerja Fiskus (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur).

0 0 20

Pengaruh Profesionalisme Fiskus, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Fiskus (Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees).

0 0 22