Analisis Kemampuan Bertanya Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran Lingkungan Menggunakan Kurikulum 2013.

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN BERTANYA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN

MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Biologi

Oleh: Dipi Sugihartini

1004542

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

ANALISIS KEMAMPUAN BERTANYA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN

MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013

Oleh Dipi Sugihartini

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Pendidikan matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Dipi Sugihartini 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS KEMAMPUAN BERTANYA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN

MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013

Disusun oleh: Dipi Sugihartini

1004542

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. Diana Rochintaniawati, M. Ed

NIP. 196709181991032001

Pembimbing II

Dra. Ammi Syulasmi, MSi

NIP. 195408281986122001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

Dr. Riandi, M.Si


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul ”Analisis Kemampuan

Bertanya Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Konsep Pencemaran

Lingkungan Menggunakan Kurikulum 2013” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuwan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2014 Yang membuat pernyataan,

Dipi Sugihartini 1004542


(5)

iv

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR LAMPIRAN ...viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Pertanyaan Penelitian... 4

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Batasan Masalah... 5

F. Manfaat... 5

BAB II KEMAMPUAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN, KURIKULUM 2013 A.Kemampuan Bertanya... 7

B.Jenis-jenis Pertanyaan... 7

C.Pembelajaran Berbasis Masalah... 15

D.Pencemaran Lingkungan... 18

E. Kurikulum 2013... 20

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian………... 23


(6)

v

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Definisi Operasional………. 23

D. Instrumen Penelitian ………... 24

E. Teknik Pengumpulan Data...………... 25

F. Teknik Analisis Data……….… 26

G. Tahapan Penelitian……….... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian……….. 30 1. Hasil Analisis Pertanyaan Siswa secara Lisan... 31

2. Hasil Analisis Pertanyaan Siswa secara Tulisan...….... 34

3. Hasil Pengolahan Angket……….….... 36

B. Pembahasan………... 38

1. Kemampuan Bertanya Siswa Secara Lisan dan Tulisan berdasarkan Domain Proses kognitif menurut Taksonomi Bloom (C1-C6)………... 39

2. Kemampuan Bertanya Siswa Secara Lisan dan Tulisan berdasarkan Jenis Pertanyaan Tertutup (Konvergen) dan Terbuka (Divergen)………...….... 45 3. Kemampuan Bertanya Siswa Secara Lisan dan Tulisan berdasarkan Jenis Pertanyaan Produktif dan Nonproduktif…….. 46

4. Respon siswa ……….. 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………... 49

B. Saran……….. 49


(7)

vi

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 2.1 Perbedaan Pertanyaan Produktif dan Nonproduktif... 8 2.2 Dimensi proses Kognitif Berdasarkan Taksonomi Bloom yang

direvisi... 13 3.1 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa... 25 3.2 Klasifikasi Angket Respon Siswa... 28


(8)

vii

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 3.1 Bagan Alur Penelitian... 30 4.1 Persentase pertanyaan siswa secara lisan berdasarkan dimensi proses

kognitif (C1-C6) menurut taksonomi Bloom yang direvisi... 33 4.2 Persentase pertanyaan siswa secara lisan berdasarkan jenis pertanyaan

tertutup dan terbuka... 34 4.3 Persentase pertanyaan siswa secara lisan berdasarkan jenis pertanyaan

produktif dan nonproduktif... 34 4.4 Persentase pertanyaan secara tulisan berdasarkan dimensi proses kognitif (C1-C6) menurut taksonomi Bloom yang direvisi... 36 4.5 Persentase pertanyaan siswa secara tulisan berdasarkan

jenis pertanyaan Tertutup dan Terbuka... 36 4.6 Persentase pertanyaan siswa secara tulisan berdasarkan jenis pertanyaan

produktif dan nonproduktif... 37 4.7 Persentase pertanyaan siswa secara lisan dan tulisan berdasarkan dimensi

proses kognitif (C1-C6) menurut taksonomi Bloom yang direvisi... 45 4.8 Persentase pertanyaan siswa secara lisan dan tulisan berdasarkan jenis

pertanyaan tertutup dan terbuka... 46 4.8 Persentase pertanyaan siswa secara lisan dan tulisan berdasarkan jenis


(9)

viii

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A.Perangkat Pembelajaran

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... 53

B.Instrumen Penelitian

B.1 Lembar Kerja Siswa... 62 B.2 Lembar Observasi... 67 B.3 Angket... 68

C.Hasil Penelitian

C.1 Daftar Pertanyaan Siswa yang Diajukan Siswa secara Lisan... 69 C.2 Daftar Pertanyaan Siswa yang Diajukan Siswa secara Tulisan... 70 C.3 Pertanyaan Siswa yang Diajukan Secara Lisan berdasarkan

Dimensi proses Kognitif (C1-C6)... 80 C.4 Pertanyaan Siswa yang Diajukan Secara Lisan

berdasarkan Jenis Pertanyaan Tertutup dan Terbuka... 82 C.5 Pertanyaan Siswa yang Diajukan Secara Lisan berdasarkan

Jenis Pertanyaan Produktif dan Nonproduktif... 84 C.6 Pertanyaan Siswa yang Diajukan Secara Tulisan

berdasarkan Dimensi proses Kognitif (C1-C6)... 85 C.7 Pertanyaan Siswa yang Diajukan Secara Tulisan


(10)

ix

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berdasarkan Jenis Pertanyaan Tertutup dan Terbuka... 94 C.8 Pertanyaan Siswa yang Diajukan Secara Tulisan

berdasarkan Jenis Pertanyaan Produktif dan Nonproduktif... 103 C.9 Hasil Pengolahan Angket... 112

D.Surat Perizinan Penelitian

D.1 Foto-foto Penelitian

D.2 Surat Permohonan Izin Penelitian


(11)

i

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ANALISIS KEMAMPUAN BERTANYA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP

PENCEMARAN LINGKUNGAN MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sampel diambil sebanyak satu kelas yaitu MIA 7. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar kerja siswa digunakan sebagai sumber informasi tentang masalah pencemaran, lembar observasi digunakan untuk menuliskan pertanyaan yang diajukan siswa secara lisan, dan angket siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian, persentase kemampuan bertanya siswa secara lisan menurut jenjang kognitif C1-C6 secara berturut-turut yaitu 26%, 22%, 34,7%, 13%, 4,3%, dan 0%. Berdasarkan jenis pertanyaannya, persentase pertanyaan tertutup sebesar 34,8% dan pertanyaan terbuka sebesar 65,2%. Persentase pertanyaan produktif sebesar 17,4% dan pertanyaan non-produktif sebesar 82,6%. Sedangkan persentase pertanyaan yang diajukan siswa secara tulisan menurut jenjang kognitif C1-C6 secara berturut-turut yaitu 45,6%, 21,1%, 19,2%, 10%, 4,1%, dan 0%. Berdasarkan jenis pertanyaannya, persentase pertanyaan tertutup sebesar 39,3% dan pertanyaan terbuka sebesar 60,7%. Persentase pertanyaan produktif sebesar 40,7% dan pertanyaan nonproduktif sebesar 59,3%. Berdasarkan data pengolahan angket, secara umum siswa memberikan tanggapan yang positif terhadap pembelajaran berbasis masalah.

Kata kunci: Kemampuan Bertanya, Pembelajaran Berbasis Masalah ABSTRACT

ANALYSIS OF STUDENT'S QUESTIONING ABILITY THROUGH PROBLEM-BASED LEARNING IN ENVIRONMENTAL POLLUTION

CONCEPT BY USING CURRICULUM 2013

This study aims to determine student's questioning ability through problem-based learning on environmental pollution concept by using curriculum 2013. This study use a descriptive method. MIA 7 class were taken as samples. The instrument in this study are student worksheets which used as a source of information about the problem of pollution, observation sheets which used by students to write down their verbal questions, and student questionnaire which used to determine students responses to learning performance. Based on the results of the study, the


(12)

ii

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

percentage of students ability to ask orally according to C1-C6 cognitive level respectively are 26%, 22%, 34.7%, 13%, 4.3%, and 0%. Based on the type of question, a percentage of closed question is 34.8% and opened questions is 65.2%. Percentage of productive question is 17.4% and the question of non-productive at 82.6%. While the percentage of students'written questionaccording to the the C1-C6 cognitive level respectively are 45.6%, 21.1%, 19.2%, 10%, 4.1%, and 0%. Based on the type of question, the percentage of closed question is 39.3% and opened questions is 60.7%. The percentage of productive question 40.7% and non-productive questions is 59.3%. Based on the data processing of the questionnaire, students generally respondpositively to problem-based learning. Keywords:Questioning Ability, Problem Based Learning


(13)

1

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Bertanya merupakan suatu aktivitas yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan biasanya bertujuan untuk memperoleh informasi (Rustaman, 2010). Begitu pula dalam kegiatan belajar mengajar, bertanya termasuk hal yang sudah lazim. Bertanya adalah bagian yang penting dalam pembelajaran karena dengan bertanya menunjukan terjadi proses berpikir pada diri siswa. Oleh sebab itu, jika seorang siswa bertanya, maka siswa tersebut telah melihat permasalahan atau masalah dari sesuatu yang sedang dipelajarinya. Munculnya permasalahan ini menunjukan bahwa siswa mulai berpikir untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang ditemukan (Susanto, 2002). Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Arifin (2002) bahwa bertanya merupakan salah satu indikasi orang berpikir. Berpikir dianggap sebagai proses kognitif, tindakan mental untuk memperoleh pengetahuan.

Beberapa ahli mengelompokkan pertanyaan ke dalam beberapa jenis pertanyaan. Seperti yang dilakukan oleh Jelly dan Rangke L. Tobing. Jelly (1985) telah mengelompokkan pertanyaan ke dalam pertanyaan produktif dan nonproduktif dan Rangke L. Tobing (1982) mengelompokkan pertanyaan berdasarkan luas sempitnya pertanyaan yaitu pertanyaan tertutup dan terbuka, serta pertanyaan berdasarkan taksoonomi Bloom (Rustaman, 2010).

Jenis pertanyaan berdasarkan jenjang pada dimensi proses kognitif menurut taksonomi Bloom yang telah direvisi meliputi mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), evaluasi (C5), dan membuat/create (C6). Pada tingkatan mengingat, pertanyaan siswa menghendaki jawaban yang bersifat hafalan atau ingatan. Pada tingkatan pemahaman, pertanyaan siswa menghendaki jawaban yang bersifat pemahaman dengan kata-kata sendiri. Pada tahapan aplikasi, pertanyaan siswa berkaitan dengan bagaimana cara menerapkan suatu pelajaran yang telah ia dapat ke kehidupan nyata. Pada tingkatan analisis, pertanyaan siswa berupa pendapatnya tentang suatu pelajaran. Pada tingkatan evaluasi, pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan siswa berupa evaluasi hasil


(14)

2

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar mereka di kelas. Pada tingkatan membuat atau create adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan. Pertanyaan tersebut berkaitan dengan bagaimana menghubungkan beberapa informasi dan pengetahuan yang telah ia dapat untuk menyelesaikan suatu masalah atau untuk menciptakan pengetahuan yang baru. (Bloom and Krathwohl, 1965; dalam Morgan dan Saxton, 2006).

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada tahun 2004 (Mulyasa, 2013).

Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Proses pembelajaran saintifik menurut Lazim (2013) merupakan proses pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. Adapun langkah-langkah pendekatan saintifik ini meliputi 5M yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Namun, dari kelima langkah-langkah tersebut yang akan diteliti hanya kegiatan

“menanya”. Kegiatan bertanya merupakan bagian dari pendekatan saintifik yaitu

“menanya”.

Implementasi kurikulum 2013 salah satunya adalah untuk mendorong dan mengembangkan aktivitas peserta didik (Mulyasa, 2013). Menurut Supinah (2009) Siswa dikatakan memiliki keaktivan apabila ditemukan ciri-ciri seperti sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mampu menjawab pertanyaan dan sebagainya. Akan tetapi pada kenyataannya dalam proses pembelajaran masih banyak siswa yang diam pada saat guru bertanya atau memberikan kesempatan untuk bertanya. Oleh karena itu, untuk mendorong siswa agar aktif bertanya maka diperlukan suatu cara agar siswa aktif bertanya. Untuk menciptakan pembelajaran


(15)

3

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang melibatkan siswa untuk berperan aktif maka seorang guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran salah satunya adalah pembelajaran berbasis masalah.

Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Melalui pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), pembelajaran selalu dikaitkan dengan situasi kehidupan nyata (Warsono, 2012). Materi pelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari tersebut diantaranya adalah pencemaran lingkungan.

Pencemaran lingkungan adalah salah satu sub materi pelajaran biologi. Materi pencemaran lingkungan berkaitan dengan lingkungan sekitar tempat tinggal peserta didik sehingga dalam menyampaikan materi tersebut, guru dapat mengaitkan konsep-konsep pencemaran lingkungan dengan permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam kehidupan yang nyata.

Penelitian yang relevan tentang kemampuan bertanya siswa diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2011) yang meneliti tentang kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran kontekstual pada sub konsep pencemaran tanah. Dalam penelitian tersebut, pertanyaan siswa di klasifikasikan ke dalam pertanyaan jenjang kognitif Taksonomi Bloom yang direvisi dan pertanyaan terbuka/tertutup. Hasilnya menunjukan bahwa berdasarkan jenjang kognitif taksonomi Bloom kemampuan bertanya siswa secara tulisan di dominasi oleh pertanyaan jenjang kognitif C1 yaitu sebanyak 40,23%. Sedangkan kemampuan bertanya siswa secara lisan didominasi oleh jenjang kognitif C2 sebanyak 45,71%. Berdasarkan jenis pertanyaan terbuka atau tertutup, kemampuan bertanyan siswa secara lisan dan tulisan didominasi oleh pertanyaan tertutup. Akan tetapi dalam penelitian tersebut pertanyaan siswa tidak di klasifikasikan ke dalam pertanyaan produktif atau non-produktif dan materi yang digunakan hanya pada sub konsep pencemaran tanah. Kurikulum yang digunakan dalam penelitian Dewi (2011) masih menggunakan kurikulum KTSP.


(16)

4

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian berjudul

“Analisis Kemampuan Bertanya Siswa melalui Pembelajaran Berbasis Masalah

pada Konsep Pencemaran Lingkungan Menggunakan Kurikulum 2013”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latarbelakang tersebut, maka rumusan masalah

dari penelitian ini adalah “Bagaimanakah kemampuan bertanya siswa melalui

pembelajaran berbasis masalah (PBM) pada konsep pencemaran lingkungan

menggunakan kurikulum 2013”? C.Pertanyaan Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini dikembangkan lagi dalam bentuk pertanyaan penelitian yaitu:

1. Jenjang pertanyaan kognitif manakah yang muncul melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan yang diajukan siswa secara lisan dan tulisan?

2. Jenis pertanyaan manakah yang paling banyak muncul (jenis pertanyaan terbuka atau tertutup) melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan yang diajukan siswa secara lisan dan tulisan? 3. Tipe pertanyan manakah yang paling banyak muncul (tipe pertanyaan

produktif atau non-produktif) melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan yang diajukan siswa secara lisan dan tulisan?

D.Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian tentang analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui jenjang pertanyaan siswa yang diajukan secara lisan dan tulisan berdasarkan proses kognitif menurut taksonomi Bloom melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan.


(17)

5

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Untuk mengetahui jenis pertanyaan yang diajukan siswa secara lisan dan tulisan berdasarkan pertanyaan tertutup (konvergen) dan terbuka (divergen) 3. Untuk mengetahui jenis pertanyaan yang diajukan siswa secara lisan dan

tulisan berdasarkan pertanyaan produktif dan non-produktif melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan.

4. Untuk memberikan pengalaman kepada siswa tentang pembelajaran berbasis masalah.

5. Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah pada materi pencemaran lingkungan.

E.Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini digunakan agar penelitian lebih terfokus pada masalah-masalah yang akan diteliti dan mampu menunjang dalam pengumpulan data. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Kemampuan bertanya siswa yang dianalisis adalah jumlah pertanyaan dan jenis pertanyaan yang diajukan siswa. Jenis pertanyaan siswa meliputi jenjang pertanyaan dimensi proses kognitif Taksonomi Bloom edisi revisi (C1-C6), pertanyaan tertutup (konvergen) atau terbuka (divergen), dan pertanyaan produktif atau non produktif yang diajukan siswa secara lisan dan tulisan dalam pembelajaran pencemaran lingkungan.

2. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran berbasis masalah.

3. Materi pencemaran lingkungan yang dimaksud adalah materi pencemaran air, udara, dan tanah.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:

1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai jenis pertanyaan yang diajukan siswa melalui pembelajaran berbasis masalah.


(18)

6

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Sebagai bahan informasi bagi guru mengenai jenis-jenis pertanyaan yang muncul dalam proses pembelajaran sehingga guru dapat menggunakan metode-metode pembelajaran yang dapat meningkatkan dan mengembangkan keterampilan bertanya siswa dalam proses pembelajaran 3. Dapat membantu siswa untuk mengembangkan kemampuannya dalam


(19)

23

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A.Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandung Jl. Lengkong Kecil no. 53 Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 7 Bandung semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Jumlah kelas yang dijadikan penelitian hanya satu kelas yaitu kelas X MIA 7 dengan jumlah siswa 30 orang.

B.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pada penelitian ini, peneliti bermaksud menggambarkan kemampuan bertanya siswa terhadap materi pencemaran lingkungan dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah dimana kurikulum yang digunakannnya adalah kurikulum 2013.

C.Definisi Operasional

1. Kemampuan bertanya siswa adalah kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan secara lisan dan tulisan yang di analisis berdasarkan jenjang kognitif taksonomi Bloom, pertanyaan tertutup dan terbuka, pertanyaan produktif dan nonproduktif.

2. Pertanyaan jenjang kognitif yang di maksud adalah pertanyaan menurut Taksonomi Bloom yang meliputi C1 (menghafal/mengingat), C2 (memahami), C3 (mengaplikasikan), C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), C6 (membuat).

3. Jenis pertanyaan yang di maksud adalah pertanyaan yang jawabannya hanya memiliki satu jawaban tertentu (tertutup) dan pertanyaan yang memiliki beberapa alternatif jawaban yang tidak tertentu (terbuka).

4. Tipe pertanyaaan yang di maksud adalah pertanyaan yang jawabannya dapat diperoleh melalui kegiatan pengamatan (produktif) dan pertanyaan yang jawabannya dapat diperoleh dari buku atau sumber kedua lainnya (nonproduktif).


(20)

24

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran berupa pemberian suatu masalah kepada siswa dari guru tentang masalah pencemaran air, udara, dan tanah kemudian siswa menganalisis permasalahan dan mencari ide/cara untuk memecahkan permasalahan tersebut.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini untuk memperoleh data, peneliti menggunakan beberapa instrumen. Adapaun Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.

1. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa adalah instrumen yang digunakan untuk memperoleh pertanyaan siswa secara lisan dan tulisan. Lembar Kerja Siswa yang digunakan terdapat 2 buah. LKS yang pertama berisi pertanyaan yang harus di jawab oleh siswa secara berkelompok untuk kemudian di presentasikan di depan kelas sehingga muncul pertanyaan siswa secara lisan. LKS yang kedua berisi tentang wacana mengenai pencemaran lingkungan. Melalui LKS tersebut siswa dapat memperoleh informasi mengenai pencemaran lingkungan dan siswa mengajukan pertanyaan secara tertulis tentang masalah-masalah pada wacana tersebut dengan cara menuliskannya pada LKS.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk memperoleh pertanyaan siswa yang diajukan secara lisan selama diskusi kelas berlangsung kemudian pertanyaan tersebut dianalisis berdasarkan jenjang kognitif menurut Taksonomi Bloom yang direvisi (C1-C6), jenis pertanyaan terbuka atau tertutup serta tipe pertanyaan produktif atau nonproduktif.

3. Angket

Angket adalah salah satu instrumen yang dijadikan sebagai data penunjang. Angket tersebut diberikan kepada siswa setelah pembelajaran selesai. Angket tersebut digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap metode pembelajaran berbasis masalah dan kemampuan siswa dalam


(21)

25

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengajukan pertanyaan pada konsep pencemaran lingkungan. Adapun kisi-kisi mengenai angket yang diberikan dapat di lihat pada Tabel 3.1 dibawah ini.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa

No. Indikator Nomor

Pernyataan Jumlah

1. Pembelajaran pencemaran

lingkungan melalui model pembelajaran berbasis masalah

1,2,3,4,5,6,7 8

2. Materi Pencemaran Lingkungan 13,14 2 3. Kemampuan bertanya siswa 8,9,10,11,12 5

E.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Data pertanyaan siswa yang diajukan secara lisan

Data pertanyaan yang diajukan siswa secara lisan diperoleh pada pertemuan kesatu dimana pembelajarannya berupa pemberian suatu masalah untuk di diskusikan secara berkelompok. Setiap kelompok wajib mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Pada saat presentasi berlangsung, siswa-siswa dari kelompok yang lain dapat mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang presentasi. Pertanyaan yang diajukan oleh siswa di catat oleh kelompok yang sedang presentasi.

2. Data pertanyaan siswa yang diajukan secara tertulis

Data pertanyaan yang diajukan siswa secara tertulis diperoleh pada pertemuan kedua. Pada saat pembelajaran setiap siswa memperoleh sebuah LKS yang berisi tentang wacana masalah pencemaran air, tanah, dan udara. Setelah siswa membaca wacana tersebut siswa dapat menuliskan pertanyaan yang ingin ditanyakannya pada bagian lembar pertanyaan yang ada di LKS. Pada lembar pertanyaan tersebut siswa wajib membuat masing-masing tiga buah pertanyaan yang berkaitan dengan pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah sehingga jumlah keseluruhan pertanyaan yang wajib dibuat oleh siswa adalah 9 pertanyaan.


(22)

26

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Data angket respon siswa

Angket yang berisi respon siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah dan kemampuan mengajukan pertanyaan pada materi pencemaran lingkungan diberikan kepada seluruh siswa yang terlibat dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah. Angket tersebut diberikan kepada seluruh siswa ketika pembelajaran selesai. Angket ini dibuat dalam

bentuk pilihan jawaban “ya” atau “tidak”. F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh di analisis sebagai berikut. 1. Pertanyaan Siswa

Data tentang pertanyaan yang diajukan siswa terdiri dari pertanyaan lisan dan tulisan. Pertanyaan yang diajukan siswa secara lisan dan tulisan ini dianalisis menggunakan cara yang sama. Adapun teknik analisis pertanyaan siswa yaitu mengelompokkan pertanyaan siswa yang berbentuk lisan dan tulisan. Pertanyaan tersebut kemudian di klasifikasikan berdasarkan kategori proses kognitif Taksonomi Bloom yang direvisi (C1-C6) dan jenis pertanyaan terbuka dan terutup serta pertanyaan produktif dan nonproduktif. Pertanyaan yang telah di klasifikasikan tersebut di judgement oleh dosen pembimbing. Setelah itu, klasifikasi pertanyaan siswa dihitung persentasenya. Selanjutnya persentase setiap domain atau jenis pertanyaan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Persentase =

Berdasarkan persentase yang diperoleh, proses analisis data dilanjutkan dengan menggambarkan kemampuan bertanya siswa berdasarkan jenjang kognitif (C1-C6) menurut Taksonomi Bloom yang direvsi, jenis pertanyaan konvergen dan divergen, produktif dan non-produktif.

Jumlah pertanyaan setiap domain kognitif atau jenis pertanyaan

Jumlah seluruh pertanyaan

siswa


(23)

27

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Angket Respon Siswa

Respon siswa terhadap pembelajaran diperoleh melalui angket. Langkah awal yang dialkukan adalah menghitung persentase jawaban atau respon yang diberikan siswa pada setiap pernyataan. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung persentase tersebut adalah sebagai berikut.

Setelah diketahui persentase respon siswa, langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikannya. Adapun klasifikasi respon siswa menurut Koentjaraningrat (1990:10) dapat di lihat pada Tabel 3.2 di bawah ini.

Tabel 3.2 Klasifikasi Angket respon Siswa

Persentase Jawaban (%) Klasifikasi

0 Tidak ada

1-25 Sebagian kecil

26-49 Hampir setengahnya

50 Setengah

51-75 Sebagian besar

76-99 Pada umunya

100 Seluruhnya

G.Tahapan Penelitian

Penelitian ini memiliki tiga tahapan yaitu: 1. Tahap Persiapan

Tahap ini terbagi lagi menjadi beberapa tahap yaitu merumuskan masalah, menyusun proposal penelitian, melakukan perbaikan atau revisi pada proposal dengan bimbingan dosen pembimbing, kemudian melaksanakan seminar proposal. Setelah diseminarkan proposal yang dibuat di perbaiki dengan persetujuan dari dosen pembimbing. Langkah selanjutnya adalah membuat instrumen penelitian. Sebelum instrumen tersebut digunakan, maka dilakukan judgement instrumen.

Jumlah responden yang menjawab pada setiap option jawaban

Jumlah total responden

× 100%


(24)

28

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan diawali dengan melaksanakan pembelajaran tentang konsep pencemaran lingkungan dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah. Pelaksanaan pembelajaran tersebut di sesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dan perangkat pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan tahap pengambilan data mengenai kemampuan bertanya siswa secara lisan dan tulisan. Setlah proses pembelajaran yang dilaksanakan sebanyak dua pertemuan selesai, proses pengambilan data dilanjutkan dengan pemberian Angket mengenai respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

3. Tahap Akhir

Setelah tahap pelaksanaan selesai maka tahap penelitian di lanjutkan ke tahap akhir. Tahap ini dimulai dengan mengolah data hasil penelitian dan menganalisisnya kemudian membuat pembahasan. Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibuat. Untuk lebih jelasnya tahapan penelitian dibuat dalam bentuk bagan alur penelitian yang dapat di lihat pada Gambar 3.1 dibawah ini.


(25)

29

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Merumuskan

masalah

Menyusun Proposal

Melakukan revisi atau perbaikan

Melaksanakan Seminar Proposal

Menyusun Instrumen Penelitian Menyusun RPP

Mengolah Data Pengambilan Data

Judgement instrumen

Menarik Kesimpulan

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

Tahap Persiapan

Tahap Akhir Tahap Pelaksanaan


(26)

49

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang diajukan siswa secara lisan dan tulisan berdasarkan domain proses kognitif menurut taksonomi Bloom, terdiri dari pertanyaan C1-C5. Dari data yang diperoleh menunjukan bahwa pertanyaan yang diajukan siswa secara “lisan” di dominasi oleh pertanyaan C3 (mengaplikasi) sebanyak 34,7% sedangkan pertanyaan yang diajukan siswa secara “tulisan” di dominasi oleh pertanyaan C1 dengan jumlah 45,6%. Menurut jenis pertanyaannya, pertanyaan yang diajukan oleh siswa baik secara lisan ataupun tulisan di dominasi oleh pertanyaan terbuka. Jumlah pertanyaan terbuka yang diajukan secara “lisan” yaitu 65,2% sedangkan jumlah pertanyaan terbuka yang diajukan secara “tulisan” yaitu 60,7%. Berdasarkan tipe pertanyaan produktif atau nonproduktif dapat diketahui bahwa pertanyaan yang diajukan oleh siswa baik secara lisan ataupun tulisan di dominasi oleh pertanyaan nonproduktif. Jumlah pertanyaan nonproduktif yang diajukan secara “lisan” yaitu 82,6% sedangkan jumlah pertanyaan nonproduktif yang diajukan secara “tulisan” yaitu 59,3%.

B.SARAN

Penelitian tentang kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah dapat dijadikan sebagai informasi untuk menambah wawasan. Adapun saran yang penulis ingin sampaikan yaitu sebagai berikut.

1. Keberanian setiap siswa dalam mengajukan pertanyaan sangat bervariasi sehingga guru harus menggunakan berbagai metode pembelajaran yang dapat merangsang siswa agar aktif bertanya.

2. Dalam pembelajaran, masih jarang siswa yang bertanya secara lisan sehingga sebaiknya guru memberikan waktu yang lebih banyak agar siswa memiliki kesempatan untuk bertanya.


(27)

50

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pembelajaran berbasis masalah dapat dijadikan sebagai salah satu metode pembelajaran yang cocok digunakan dalam mengajarkan konsep biologi. 4. Untuk penelitian selanjutnya, pertanyaan yang diajukan siswa sebaiknya

dianalisis menurut jenis pertanyaan yang lainnya.

5. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan materi dan metode pembelajaran yang berbeda sehingga dapat diketahui juga pengaruh dari materi dan metode yang lain terhadap kemampuan bertanya siswa.


(28)

51

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Arifin, M. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Adji. (2013). Pengertian Kreativitas Belajar Menurut Para Ahli. [online]. Tersedia di: http://zakwaan-priaji.blogspot.com/2013/07/pengertian-kreativitas-belajar-menurut.html [Diakses 19 Agustus 2014].

Aina. (2012). Kemampuan bertanya Siswa. [online]. Tersedia di:

http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/kemampuan-bertanya-pada-siswa.html [Diakses 11 Februari 2014].

Barret, Terry (2005). Understanding Problem Based Learning. University of Texas : Austin.

Brown, G. (1991). Pengajaran Mikro program Keterampilan Mengajar. Surabaya : Airlangga University Press.

Dewi, D.P.(2011). Profil Kemampuan Bertanya Siswa Dalam Pembelajaran Kontekstual Pada Sub Konsep Pencemaran Tanah. Skripsi pada jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.

Daryanto. 2004. Masalah Pencemaran. Bandung: Tarsito.

Idris, M dan Marno. (2010). Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Kemdikbud. (2013).Kurikulum 2013.[online].tersedia di:

http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/artikel-mendikbud-kurikulum2013. html [ Diakses 7 Januari 2014].

Koentjaraningrat. (1990). Metode Penelitian kemasyarakatan. Jakarta: Gramedia Lazim, M.(2013).Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran kurikulum

2013.[online].tersedia di:

www.p4tksb-jogja.com/2013/index.php /pendekatan-saintifik.html [ Diakses 8 Januari 2014].

Liu, Min. (2005). Motivating Students Through Problem-based Learning. University of Texas : Austin.

Morgan, N., & Saxton, J. (2006). Asking Better Questions (2nd ed.). Canada: Pembroke

Mulyasa, E.(2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.


(29)

52

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pratiwi, A. (2010). Analisis Pertanyaan Siswa SMA kelas X pada Konsep Sistem Indera melalui Pendekatan Studi Kasus. Skripsi pada jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.

Rustaman, N dan Andrian, R.(2010). Peranan pertanyaan produktif dalam Pengembangan LKS dan KPS. [online]. Tersedia di:

http://file.upi.edu/direktori/fpmipa/jur._pend._biologi/131353755 andrian_rustaman/peranan_pertanyaan_produktif,_kps_%26_lks.pdf [Diakses 19 Februari 2014]

Sunu, P. (2001). Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14001. Jakarta: PT Grasindo

Supardi, I. (1994). Lingkungan Hidup dan Kelestariannya.Bandung: Alumni Supinah.(2009).Bagaimana mengukur Aktivitas Siswa dalam

Pembelajaran.[online]. Tersedia di:

http://p4tkmatematika.org/2009/Pendidikan/AKTIFITAS SISWA pdf. html [Diakses 7 Januari 2014].

Suryadi. (2005). Modul Teknik Bertanya.[online]. Tersedia:

http:// www.depdiknas.com/index.php/modul-diklat-teknik-bertanya.pdf. html [Diakses 20 Maret 2014]

Susanto, P.(2002). Keterampilan Dasar mengajar IPA Berbasis konstruktivisme. Malang : Jurusan pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Negeri Malang. Utari, Retno. (2010). Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana menggunakannnya?.

[online]. Tersedia di:

www.bppk.depkeu.go.id/2010/Taksonomi Bloom.pdf.html [Diakses 8 Agustus 2014].

Warsono dan Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Widodo, A. (2009). Peningkatan Kemampuan Mahasiswa PGSD dalam Mengajukan Pertanyaan Produktif Untuk Mendukung Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri. Jurnal Pendidikan. Vol 10, No 1, 21-29.

Widodo, A. (2005). Taksonomi Tujuan Pembelajaran. Didaktis.4(2), 61-69. Widodo, A. (2006). Profil pertanyaan guru dan siswa dalam pembelajaran sains.

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4(2), 139-148.

Widodo, A. (2006). Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Buletin Puspendik. 3(2), 18-29.


(1)

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan diawali dengan melaksanakan pembelajaran tentang konsep pencemaran lingkungan dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah. Pelaksanaan pembelajaran tersebut di sesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dan perangkat pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan tahap pengambilan data mengenai kemampuan bertanya siswa secara lisan dan tulisan. Setlah proses pembelajaran yang dilaksanakan sebanyak dua pertemuan selesai, proses pengambilan data dilanjutkan dengan pemberian Angket mengenai respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

3. Tahap Akhir

Setelah tahap pelaksanaan selesai maka tahap penelitian di lanjutkan ke tahap akhir. Tahap ini dimulai dengan mengolah data hasil penelitian dan menganalisisnya kemudian membuat pembahasan. Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibuat. Untuk lebih jelasnya tahapan penelitian dibuat dalam bentuk bagan alur penelitian yang dapat di lihat pada Gambar 3.1 dibawah ini.


(2)

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Merumuskan masalah

Menyusun Proposal

Melakukan revisi atau perbaikan

Melaksanakan Seminar Proposal

Menyusun Instrumen Penelitian Menyusun RPP

Mengolah Data Pengambilan Data

Judgement instrumen

Menarik Kesimpulan

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian Tahap

Persiapan

Tahap Akhir Tahap Pelaksanaan


(3)

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang diajukan siswa secara lisan dan tulisan berdasarkan domain proses kognitif menurut taksonomi Bloom, terdiri dari pertanyaan C1-C5. Dari data yang diperoleh menunjukan bahwa pertanyaan yang diajukan siswa secara “lisan” di dominasi oleh pertanyaan C3 (mengaplikasi) sebanyak 34,7% sedangkan pertanyaan yang diajukan siswa secara “tulisan” di dominasi oleh pertanyaan C1 dengan jumlah 45,6%. Menurut jenis pertanyaannya, pertanyaan yang diajukan oleh siswa baik secara lisan ataupun tulisan di dominasi oleh pertanyaan terbuka. Jumlah pertanyaan terbuka yang diajukan secara “lisan” yaitu 65,2% sedangkan jumlah pertanyaan terbuka yang diajukan secara “tulisan” yaitu 60,7%. Berdasarkan tipe pertanyaan produktif atau nonproduktif dapat diketahui bahwa pertanyaan yang diajukan oleh siswa baik secara lisan ataupun tulisan di dominasi oleh pertanyaan nonproduktif. Jumlah pertanyaan nonproduktif yang diajukan secara “lisan” yaitu 82,6% sedangkan jumlah pertanyaan nonproduktif yang diajukan secara “tulisan” yaitu 59,3%.

B.SARAN

Penelitian tentang kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah dapat dijadikan sebagai informasi untuk menambah wawasan. Adapun saran yang penulis ingin sampaikan yaitu sebagai berikut.

1. Keberanian setiap siswa dalam mengajukan pertanyaan sangat bervariasi sehingga guru harus menggunakan berbagai metode pembelajaran yang dapat merangsang siswa agar aktif bertanya.

2. Dalam pembelajaran, masih jarang siswa yang bertanya secara lisan sehingga sebaiknya guru memberikan waktu yang lebih banyak agar siswa memiliki kesempatan untuk bertanya.


(4)

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pembelajaran berbasis masalah dapat dijadikan sebagai salah satu metode pembelajaran yang cocok digunakan dalam mengajarkan konsep biologi. 4. Untuk penelitian selanjutnya, pertanyaan yang diajukan siswa sebaiknya

dianalisis menurut jenis pertanyaan yang lainnya.

5. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan materi dan metode pembelajaran yang berbeda sehingga dapat diketahui juga pengaruh dari materi dan metode yang lain terhadap kemampuan bertanya siswa.


(5)

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Arifin, M. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Adji. (2013). Pengertian Kreativitas Belajar Menurut Para Ahli. [online]. Tersedia di: http://zakwaan-priaji.blogspot.com/2013/07/pengertian-kreativitas-belajar-menurut.html [Diakses 19 Agustus 2014].

Aina. (2012). Kemampuan bertanya Siswa. [online]. Tersedia di:

http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/kemampuan-bertanya-pada-siswa.html [Diakses 11 Februari 2014].

Barret, Terry (2005). Understanding Problem Based Learning. University of Texas : Austin.

Brown, G. (1991). Pengajaran Mikro program Keterampilan Mengajar. Surabaya : Airlangga University Press.

Dewi, D.P.(2011). Profil Kemampuan Bertanya Siswa Dalam Pembelajaran Kontekstual Pada Sub Konsep Pencemaran Tanah. Skripsi pada jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.

Daryanto. 2004. Masalah Pencemaran. Bandung: Tarsito.

Idris, M dan Marno. (2010). Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Kemdikbud. (2013).Kurikulum 2013.[online].tersedia di:

http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/artikel-mendikbud-kurikulum2013. html [ Diakses 7 Januari 2014].

Koentjaraningrat. (1990). Metode Penelitian kemasyarakatan. Jakarta: Gramedia Lazim, M.(2013).Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran kurikulum

2013.[online].tersedia di:

www.p4tksb-jogja.com/2013/index.php /pendekatan-saintifik.html [ Diakses 8 Januari 2014].

Liu, Min. (2005). Motivating Students Through Problem-based Learning. University of Texas : Austin.

Morgan, N., & Saxton, J. (2006). Asking Better Questions (2nd ed.). Canada: Pembroke

Mulyasa, E.(2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.


(6)

Dipi Sugihartini , 2014

Analisis kemampuan bertanya siswa melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan menggunakan kurikulum 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pratiwi, A. (2010). Analisis Pertanyaan Siswa SMA kelas X pada Konsep Sistem Indera melalui Pendekatan Studi Kasus. Skripsi pada jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan.

Rustaman, N dan Andrian, R.(2010). Peranan pertanyaan produktif dalam Pengembangan LKS dan KPS. [online]. Tersedia di:

http://file.upi.edu/direktori/fpmipa/jur._pend._biologi/131353755 andrian_rustaman/peranan_pertanyaan_produktif,_kps_%26_lks.pdf [Diakses 19 Februari 2014]

Sunu, P. (2001). Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14001. Jakarta: PT Grasindo

Supardi, I. (1994). Lingkungan Hidup dan Kelestariannya.Bandung: Alumni Supinah.(2009).Bagaimana mengukur Aktivitas Siswa dalam

Pembelajaran.[online]. Tersedia di:

http://p4tkmatematika.org/2009/Pendidikan/AKTIFITAS SISWA pdf. html [Diakses 7 Januari 2014].

Suryadi. (2005). Modul Teknik Bertanya.[online]. Tersedia:

http:// www.depdiknas.com/index.php/modul-diklat-teknik-bertanya.pdf. html [Diakses 20 Maret 2014]

Susanto, P.(2002). Keterampilan Dasar mengajar IPA Berbasis konstruktivisme. Malang : Jurusan pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Negeri Malang. Utari, Retno. (2010). Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana menggunakannnya?.

[online]. Tersedia di:

www.bppk.depkeu.go.id/2010/Taksonomi Bloom.pdf.html [Diakses 8 Agustus 2014].

Warsono dan Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Widodo, A. (2009). Peningkatan Kemampuan Mahasiswa PGSD dalam Mengajukan Pertanyaan Produktif Untuk Mendukung Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri. Jurnal Pendidikan. Vol 10, No 1, 21-29.

Widodo, A. (2005). Taksonomi Tujuan Pembelajaran. Didaktis.4(2), 61-69. Widodo, A. (2006). Profil pertanyaan guru dan siswa dalam pembelajaran sains.

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4(2), 139-148.

Widodo, A. (2006). Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Buletin Puspendik. 3(2), 18-29.