Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah pada SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang
Lampiran 1: Data Collection
DATA COLLECTION Wawancara 1
I. Identitas Responden
Nama Responden : Nur Salim Jenis Kelamin : Laki-Laki
Waktu Wawancara : Jumat, 9 Oktober 2015 Tempat Wawancara : Ruang Kepala Sekolah
II.
Pertanyaan
1.
Kebijakan dan strategi apa yang ditempuh sekolah dalam rangka
mewujudkan misi?
Yang pertama dalam peningkatan strategi itu, satu melalui peningkatan kemampuan professional guru dalam pembelajaran melalui kegiatan IHT satu. IHT tahu ya? Ya. Yang kedua melakukan desain mata pelajaran kelompok sesuai dengan rumpun mapel. Yang ketiga dilakukan pemantauan pembelajaran oleh supervisor di bawah koordinator kepala sekolah. Udah ya. Yang ketiga masing-masing guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kelemahan.
2.
Apakah ada faktor-faktor yang menghambat misi dan bagaimana cara
mengatasinya?
Faktor yang pertama, keterbatasan sarana dan prasarana pendukung. Sarana pendukung itu alat atau fasilitas pembelajaran, yang kedua input siswa, input siswa itu masukan siswa yang NEMnya rendah. Trus cara mengatasinya, yang pertama mengajukan bantuan kea pa ya dinas dinas pendidikan kabupaten untuk mendapatkan kelengkapan fasilitas. Yang kedua mengatasi siswa-siwa itu kan iya guru membantu alat sederhana alat media, atau alat bantuan pembelajaran yang sederhana atau kontektual.
3.
Bagaimana anda mempengaruhi semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan pendidikan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan
sekolah?
Ya mempengaruhi pertama, pembinaan secara rutin terhadap guru maupun karyawan. Yang kedua tentu ya dilakukan monitoring atau supervisi dan sekaligus tindak lanjut itu yang kedua mempengaruhi. Yang ketiga tentu ada punishment dan reward bagi yang berprestasi atau yang mungkin kurang ininya ya. Ya tentu ini oleh kepala sekolah itu atau gini, kan sanksinya belum lahir artinya reward itu jelas ada. kalau punishment itu gak ada itu sifatnya hanya peringatan. Ya peringatan. Ya harus memberikan tugas atau menukarkan, ditukarkan itu untuk mengatasinya ditukarkan pada guru yang lain dan diisi pada lain waktu. Kalau reward itu satu dalam bentuk diikutkan diklat untuk peningkatan karir dan keprofesionalan. Ya yang kedua diikutkan guru teladan atau guru berprestasi, yang ketiga diberikan semacam apa uang peningkatan kualifikasi peningkatan mutu bukan kualifikasi dan juga dapat sertifikat. Sertifikat keteladanan guru giat ya guru berprestasi atau tergiat 1,2,3.
4.
Apakah sekolah ini menjalin
Memorandum of Understanding
dengan
lembaga yang memacu mutu pendidikan, seperti, menjalin kerjasama
dengan unit kesehatan, universitas dan sebagainya?
Ada dengan UKSW, ada dengan STAIN, ada dengan manalagi POLSEK, ada PUSKESMAS, ada KORAMIL.
(2)
5.
Bagaimana upaya sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah dalam
hal:
a.
Pembelajaran?
b.
Prestasi akademik?
c.
Prestasi nonakademik?
Ya ada kegiatan ekskul, kemudian ada apa istilahnya pembinaan atau untuk disiapkan lomba itu ya macam-macam S2N, OSN dan sebgainya. Persiapan OSN, S2N, LCC, apa itu ada tim, aa pendamping penyaiapan kegiatan lomba tim Pembina atau pendamping. Yang ketiga tentu diikutkan dalam lomba baik ditingkat rayon ataupun suprayon kemudian provinsi.
6.
Bagaimana upaya sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran di
sekolah dalam hal: terlaksananya
remedial teaching
yang tepat sasaran
bagi peserta didik yang belum tuntas belajar?
Dilakukan, gini harus ada ulangan sesuai dengan KD, kemudian ada ulangan harian, kemudiaan dilakukan analisis penilaian, kemudian baru ada tindak lanjut wujudnya remidi dan pengayaan ya itu untuk mencapai ketuntasan.
7.
Apakah sekolah ini mempunyai program unggulan untuk menarik
calon siswa supaya mereka tertarik untuk sekolah disini?
Ada unggulannya, unggulannya ekskul, ekskul itu kita ada pencak silat, Kosida, kosida itu rebana sama pencak silat. Ya ada kegiatan ekskul, kemudian ada apa istilahnya pembinaan atau untuk disiapkan lomba itu ya macam-macam S2N, OSN dan sebgainya. Persiapan OSN, S2N, LCC, apa itu ada tim, aa pendamping penyaiapan kegiatan lomba tim Pembina atau pendamping. Yang ketiga tentu diikutkan dalam lomba baik ditingkat rayon ataupun suprayon kemudian provinsi.
8.
Bagaimana sekolah bersaing dalam hal mutu dengan sekolah lainnya?
Ya kalau bersaing itu melakukan peningkatan apa ya istilahnya, kalau bersaing kita melakukan aktivitas yang lebih, pertama, kita melakukan penambahan jam pelajaran atau les ya, mapel utamanya 4 mapel yang biasanya ditetapkan ditambah IPS ya lima mapel ya, mulai dari Bahasa Indonesia, Inggris, Matematika, IPA, IPS. Itu seminggunya ada penambahan 4 hari itu dalam rangka berkompetsi dalam segi akademik, yang kedua kompetensi non akademik kita mengadakan kompetensi ekstrakurikuler. Ya ekstrakurikuler iru seperti pencak silat tadi, kemudian ada kosida, kemudian ada story telling atau bahasa inggris, dibimbing oleh orang professional di bidang itu. Ancaman kalau hal internal, kalau kita berkompetisi secara sehat karena kita tidak saling menjatuhkan. Ancaman itu justru datang dari internal. Ancaman itu ketika siswa apa ya namanya ketika siswa kurang semangat atau kurang termotivasi ya itu diatasi dengan memberikan model pembelajaran yang menyenangkan kemudian ketika tantangan, mislanya kekurangan alat pendukung seperti media dan sebgainya maka guru diberi kesempatan dan pembiayaan untuk kreatif membuat alat pembelajaran. Kurang pedulinya orang tua terhadap putra-putrinya dalam belajar ya akibat sekolah gratis.
(3)
Wawancara 2
A. Identitas Responden
Nama Responden : Sutrisni S.Pd. Jenis Kelamin : Perempuan
Waktu Wawancara : Rabu, 7 Oktober 2015 Tempat Wawancara : Ruang tamu
B. Pertanyaan
1.
Apakah di sekolah ini diadakan pelatihan-pelatihan terhadap
kepemimpinan
siswa
(organisasi
kelas,
ekstrakurikuler
dan
kepemimpinan OSIS).
Ekstrakurukuler itu ada pencak silat, paskibra, pembimbingan siswa berprestasi itu untuk anak-anak yang akan kita siapkan lomba. itu yang kelas 7 kalau untuk kelas 8 dan 9 itu kelas itu biasanya untuk penggalangnya. Ya LDK…Pelatihan dasar kepemimpinan. Itu biasanya pesertanya adalah pengurus OSIS.
2.
Langkah apa yang dilakukan jika program kegiatan siswa mengalami
hambatan.
dalam melaksanakan ini ada halangan-halangan atau kendala-kendala seperti itu? kalau kendala sementara ini gak ada karena kan anggaran dari BOS itu kan ada. Anak OSIS itu ada anak pengurus kelas ditunjuk menjadi pengurus OSIS.
dari kelas 7 kan anak-anak yang mempunyai potensi kepemimpinan itu ditunjuk menjadi pengurus OSIS. Nah setelah mereka ditunjuk maka dilakukan latihan dasar kepemimpinan. Kalau itu nganu dari kelas 7 sampai kelas 9. Mereka itu kan kalau mau menjadi pengurus OSIS sudah dilatih dari kelas 7 dan ditunjuk dari perwakilan kelas LPK. kita melakukan evaluasi apakah hamabatan pas waktu pelaksanaannya. Kebetulan program itu tidak bisa dijalankan itu misalnya berbarengan dengan program yang akademis, misalnya acara kita kan bulan Oktober ada bulan apa. Tetapi juga di bulan Oktober itu ada kegiatan untuk wisata siswa misalnya jadi diundur, jadi dalam hal waktunya. Ya jadi waktunya kadang sok tidak bisa djadwal ulang.
3.
Apakah sekolah ini mengadakan kegiatan pekan olahraga dan seni
budaya dan pameran hasil karya siswa?
itu biasanya pas pagelaran seni itu akhir tahun. Yang beberapa waktu lalu waktu penerimaan siswa baru kita mengadakan pameran hasil karya siswa pas DASANAWARSA itu. kalau lomba-lomba gitu pas waktu classmeeting, kemudian dalam peringatan HUT RI itu juga ada lomba anta kelas. kalau lomba-lomba gitu pas waktu classmeeting, kemudian dalam peringatan HUT RI itu juga ada lomba anta kelas
4.
Apakah wakil kepala sekolah bagian kesiswaan membantu kepala
sekolah untuk mengatur mutasi siswa?
murid yang akan pindah. Kadang-kadang kita tanya alasanya itu mengapa. Kadang-kadang murid itu pindah mungkin karena keadaan ekonomi atau bisa jadi ingin ikut orang tuanya kalau, ya misalanya kalau ingin ikut orang tuanya kita disarankan cari sekolah dulu baru memutuskan untuk mutasi
(4)
Wawancara 3
I. Identitas Responden
Nama Responden : Edij Kismartanto, S.Pd. Jenis Kelamin : Laki-Laki
Waktu Wawancara : Selasa, 6 September 2015
Tempat Wawancara : Ruang Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana dan Prasarana
II. Pertanyaan
1.
Apakah anda membuat dan menyusun program kerja tahunan
kegiatan
sekolah
di
bidang
sarana
prasarana
dan
mengkoordininasikan serta mengawasi pelaksanaanya?
jadi kalau untuk program sapras itu, sekolah itukan merupakan satu
kesatuan ya jadi kami memberikan kesempatan kepada bapak ibu guru
untuk mengumpulkan berbagai kebutuhan yang masing-masing guru
bidang studi dan penanggung jawab bidang. Jadi begini, saya seni budaya
pandai-pandai, misalkan kesiswaan itu juga diharapkan, itu ditampung.
Adakalnya kami buat, adakalanya langsung, e dengan adanya dana BOS
itu sekarang… saya usulkan. Tapi adakalanya itu tidak
lewat sapras,
adakalanya langsung ke dana BOS, karena yang tahu persis, saya juga
mengusulkan gitu. Ya misalkan guru-guru bidang studi jadi memang
diusulkan langsung lewat saya ada yang yang kaitannya adalah yang tidak
semuanya terkecoh. Dan itupun tidak semua yang saya usulkan tidak
semua karena tergantung BOS jadi ketika saya bikin program ideal
idealnya begitu ketika program tidak terlaksana karena itu berbenturan
dengan eee pembelanjaan dana BOS, dana BOS itu belum turun itu kita
udah ngusul bermacem-macem macem nanti ternyata tidak sesuai. Jadi
sarana dan prasarana itu ada dua. 1) biasanya saya turun ke lapangan
berkaitan dengan rehabilitasi gedung. Rehab gedung melaksanakan
perbaikan dan pengadaan rehab itu saya mencatat sendiri saya, mencatat
sapras. Jadi adalakanya kita dapat droping dari pemerintah kalau saya
lebih cenderung mengarah ke rehab dan pengadaan
2.
Bagaimana mengatur efektivitas pengunaan sarana dan prasarana
sekolah?
Mungkin karena sulit ngontrol, ngontrolnya sulit karena memang
penggunaan barang-barang itu kan kalau hanya satu orang yang megang.
Ketika saya mereka butuhkan mereka ada di kelas, gimana ya ndak?
Kalau saya meninggalkan untuk ngurus-ngurusi apa? Sapras itu saya
proses belajar ditinggal jadi idealnya itu kalau orang mau menggunakan
itu harus merancang, nah kadang-kadang jadi masalah kalau tidak
merancang, pak saya ini mau menggunakan ini ini, kan enak makanya
kalau kita ada hal-hal yang terjadi di luar anu ya kegiatan-kegiatan.
3.
Apakah sarana prasarana yang tersedia sudah sesuai dengan standar
minimum? Jika belum mengapa?
Jadi kalaupun apa ya. Tidak menyalanggunakan (
rekaman tidak jelas
karena terhalang oleh bel masuk kelas
) mau tidak mau ya kita berikan.
(5)
Kalau ada hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan tapi yang kita gunakan
adalah dari pihak-pihak. Ya ya mendekati karena kita jumlah siswa dengan
kelas yang ada, kalau kita paksakan ya mungkin ya ada, tapi kalau untuk
idealnya kan belum kelas jumlah siswa. Ya ada dua ruang kelas itu kecil
ruangnya, jadi ukurannnya satu kelas it
u kan berapa e… satu siswa 2 × 2
m, kalau kita liat kan 7 × 9 m, seharunya 8 × 9 m. Tapi saya pernah
tanyakan juga ke dinas, darimana tidak sesuainya aturannya kalau umum 7
× 9 m. Tetapi peraturan yang baru kelas yang modern itu 8 × 9 m. karena
kan kalau kelas yang ada di tengah-tengah kota kan siswanya banyak,
kalau di kita kan jumlahnya 30, 32 ya untuk ukuran sudah standar lah.
Tapi ada dua kelas yang tidak sesuai, artinya kelas kecil dan ini kami dari
sekolah sudah mengkoordinir ke pemerintah untuk melengkapi
kekurangan ruangan. Gudang itu ada berapa ya? 1, 2, 3 ada 4. 9 siswa,
guru 2 dan kepala sekolah 1. Tapi yang jadi masalah itu kan WC itu kan
gini, orang ke belakang itu tidak hanya ke belakang. Kelas ada 21 dan
SMK satap, baru satu kelas itu, tapi tahun depan udah pindah kesamping.
Ada Lab. IPA, Lab. Bahasa, Lab. Komputer. Kita tidak punya komputer
itu baru dicuri, itu sudah diproses di POLDA. Jadi dicuri satu lab satu
ruangan hilang semua sudah dua kali ini. Yang terakhir kemarin bulan
Agustus. Dalam satu bulan 40 sekolah. Malingnya sudah ditembak mati
satu yang lainya masih diproses. Jumlahnya 21
4.
Apakah sekolah membuat anggaran khusus setiap tahunnya untuk
pemeliharaan maupun penambahan?
Kalau anggaran khusus tidak. Kalau kita kan membelanjakan dana yang
sudah ada, bukan anggaran khusus. Tapi pengalihan dana dari kemarin
kita pengadaan meja kursi, ya misalkan contohnya karena meja kursi
sudah terpenuhi jadi dialihkan anggaran dana pengecatan. Jadi anggaran
khusus tidak, jadi anggaran itu sudah ada dari BOS . tinggal skala prioritas
jadi kemaren apa perbaikan meja kursi sudah berarti ada skala prioritas
yang lain berarti papan tulis atau yang lain berarti pengalihan. Jadi kalau
pemerintah menaikan anggaran BOS jadi kita baru. Kita tidak boleh
mengambil dana dari orang tua
5.
Kapan inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan?
Setiap kali dropping barang. Ketika barang itu datang kita dropping. Jadi
ketika barang datang diiventaris.
6.
Bagaimana pengelolaan sarana prasarana yang sudah tidak terpakai?
Adakalanya yang sudah tidak terpakai itu, tidak semua barang boleh
dihanguskan, jadi adakalanya harus membuat berita acara yang diserahkan
ke dinas. Makanya kadang-kadang ada barang yang teronggok itu memang
tidak boleh dihanguskan
(6)
Wawancara 3
1. Identitas Responden
Nama Responden : Veronika Khunti, A.Md. Jenis Kelamin : Perempuan
Waktu Wawancara : Rabu, 7 Oktober 2015 Tempat Wawancara : Ruang Tamu
II. Pertanyaan
1.
Langkah apa yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi akademik
maupun non akademik peserta didik?
Karena saya mengajarnya IPA saya mengajarkan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, kemudian ini mengajak anak untuk terlibat dalam setiap tema yang apa. Ya, kemudian dalam proses pembelajaran terjadi interaksi dua arah , kita harus bisa membuat mereka aktif dan tertarik, jika mereka sudah tidak tertarik itu susah.
2.
Apakah selama ini sudah menciptakan proses pembelajaran yang
menyenangkan, mampu mendorong motivasi dan minat belajar serta
mampu memberdayakan peserta didik?
Ya kalau alatnya ada . Kalau gak biasanya siswa kan sudah mengalami di luar tapi belum tau secara teori jadi bagaimana kita menghubungkannya ke dunia nyata. Ada. Tetap ada ya dari 32 anak. Ya gak lah. Kalau anak kan manut ya. Meskipun yang sekarang KTSP pu kami model pembelajaran tetap yang kemaren. Kami tetap melibatkan anak, seperti di SMP ini tempat duduknya aja udah dibuat perkelompok. Ya, paling gak perhatian anak ya. Kita sebagai guru ngomongnya juga gampang. Ya ada tapi kan kalau saya tempat duduk tidak saling berdekatan.
3.
Apakah memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam
bidangnya?
Kepala sekolah selalu membimbing kami dalam pembuatan penulisan. Kegiatannya dari sekolah. Kebetulan kepala sekolah adalah tim penelian dari kabupaten.
4.
Bagaimana menyikapi perubahan kurikulum? Apakah selama ini
terkendala dengan hal-hal teknis dalam menyusun silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran?
Dak ya, kalau KTSP kan seperti tahun lalu kita kan cuma merevisi jadi kalau kendala gak ada. Kalau hal itu terjadi di awal kita mengurangi secaman hal-hal tambahan seperti itu tidak kita berikan ya. Jadi tidak kita berikan secara medetail tetapi sesuai dengan indikator dan tujuan dari RPP yang kita bikin itu minimal harus tersampaikan. Kemudian presentasi, tidak seluruh siswa, kita mungkin mengambil satu atau dua perwakilan.
5.
Bagaimana menyikapi ketidakcocokan antara situasi dan kondisi
peserta didik dengan rencana pelaksanaan pembelajaran?
Kalau hal-hal itu terjadi di awal kita mengurangi secaman hal-hal tambahan seperti itu tidak kita berikan ya. Jadi tidak kita berikan secara medetail tetapi sesuai dengan indikator dan tujuan dari RPP yang kita bikin itu minimal harus tersampaikan. Kemudian presentasi, tidak seluruh siswa, kita mungkin mengambil satu atau dua perwakilan.
(7)
Kemaren ada teman yang mendapat lencana yang 32 tahun tapi dari ini dari kabupaten. Kalau dari sekolah saya kurang paham karena saya masih 2 tahun di sini..
7.
Apakah ada sanksi jika guru mempunyai prestasi yang tidak
memuaskan?
Kalau secara teori sih ada sanksi kalau guru tidak disiplin tapi sampai tingkat gmana gitu. Guru itu tidak diberikan 24. Otomatis hak untuk menerima tunjangan profesi kan hilang. Tapi belum ada ndak ada
(8)
Lampiran 2: Data Reduction
Kepala Sekolah
DATA REDUCTION
Strategi
Yang pertama dalampeningkatan strategi itu, satu melalui peningkatan kemampuan professional guru dalam pembelajaran melalui kegiatan IHT satu. IHT tahu ya? Ya. Yang kedua melakukan desain mata pelajaran kelompok sesuai dengan rumpun mapel. Yang ketiga dilakukan pemantauan pembelajaran oleh supervisor di bawah koordinator kepala sekolah. Udah ya. Yang ketiga masing-masing guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kelemahan.
Peningkatan strategi itu, 1. Peningkatan kemampuan professional guru dalam pembelajaran melalui kegiatan IHT
2.
Melakukan desainmata pelajaran kelompok sesuai dengan rumpun mapel.
3.
Melakukan pemantauanpembelajaran oleh supervisor di bawah koordinator kepala sekolah. masing-masing guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kelemahan.
Faktor-faktor
Penghambat
Faktor yang pertama, keterbatasan sarana dan prasarana pendukung. Sarana pendukung itu alat atau fasilitas pembelajaran, yang kedua input siswa, input siswa itu masukan siswa yang NEMnya rendah. Trus cara mengatasinya, yang pertama mengajukan bantuan kea pa ya dinas dinas pendidikan kabupaten untuk mendapatkan kelengkapan fasilitas. Yang kedua mengatasi siswa-siwa itu kan iya guru membantu alat sederhana alat media, atau alat bantuan pembelajaran yang sederhana atau kontektual.
1. Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung. Sarana pendukung itu alat atau fasilitas pembelajaran,
2. Input siswa, input siswa itu masukan siswa yang NEMnya rendah. Cara mengatasinya, yang pertama mengajukan bantuan kepada dinas pendidikan kabupaten untuk mendapatkan kelengkapan fasilitas. Kedua, mengatasi siswa-siwa itu kan iya guru membantu alat sederhana alat media, atau alat bantuan pembelajaran yang sederhana atau
(9)
kontektual.
Mempengaruhi
Pertama, pembinaan secararutin terhadap guru maupun karyawan. Kedua, melakukan monitoring atau supervisi dan sekaligus tindak lanjut. Ketiga, tentu ada punishment dan reward bagi yang berprestasi atau yang mungkin kurang. Kepala sekolah itu atau gini, kan sanksinya belum lahir artinya reward itu jelas ada. kalau punishment itu gak ada itu sifatnya hanya peringatan. Ya peringatan. Ya harus memberikan tugas atau menukarkan, ditukarkan itu untuk mengatasinya ditukarkan pada guru yang lain dan diisi pada lain waktu. Kalau reward itu satu dalam bentuk diikutkan diklat untuk peningkatan karir dan keprofesionalan. Ya yang kedua diikutkan guru teladan atau guru berprestasi, yang ketiga diberikan semacam apa uang peningkatan kualifikasi peningkatan mutu bukan kualifikasi dan juga dapat sertifikat. Sertifikat keteladanan guru giat ya guru berprestasi atau tergiat 1,2,3.
1. Pembinaan secara rutin terhadap guru maupun karyawan. 2. Melakukan
monitoring atau supervisi dan sekaligus tindak lanjut.
3. Punishment dan reward bagi yang berprestasi atau yang mungkin kurang. Sanksinya belum lahir artinya reward itu jelas ada. kalau punishment sifatnya hanya peringatan. Jika guru berhalangan hadir maka akan diberikan tugas atau menukarkan pada guru yang lain dan di isi pada lain waktu. Kalau reward itu satu dalam bentuk diikutkan diklat untuk peningkatan karir dan keprofesionalan. kedua diikutkan guru teladan atau guru berprestasi, ketiga diberikan uang peningkatan
kualifikasi
peningkatan mutu dan mendapatkan
serrtifikat keteladanan guru giat ya guru berprestasi atau tergiat I, II, III.
Menjalin
Memorandum
of
Understanding
Ada dengan UKSW, ada dengan STAIN, ada dengan manalagi POLSEK, ada PUSKESMAS, ada KORAMIL.
Melakukan kerjasama
dengan
UKSW,
STAIN,
POLSEK,
PUSKESMAS
dan
KORAMIL.
Meningkatkan mutu
Ya ada kegiatan ekskul,kemudian ada apa
(10)
sekolah dalam hal:
a.
Pembelajaran?
b.
Prestasi
akademik?
c.
Prestasi
non
akademik?
istilahnya pembinaan atau untuk disiapkan lomba itu ya macam-macam S2N, OSN dan sebgainya. Persiapan OSN, S2N, LCC, apa itu ada tim, aa pendamping penyaiapan kegiatan lomba tim Pembina atau pendamping. Yang ketiga tentu diikutkan dalam lomba baik ditingkat rayon ataupun subrayon kemudian provinsi.
ekstrakurikuler
meliputi
dan
melakukan pembinaan
untuk
dipersiapkan
lomba baik di tingkat
rayon
maupun
subrayon.
Remedial Teaching
Dilakukan, gini harus ada ulangan sesuai dengan KD, kemudian ada ulangan harian, kemudiaan dilakukan analisis penilaian, kemudian baru ada tindak lanjut wujudnya remidi dan pengayaan ya itu untuk mencapai ketuntasan.Ulangan sesuai dengan KD, kemudian ada ulangan harian, kemudiaan dilakukan analisis penilaian, selanjutnya dilakukan tindak lanjut wujudnya remidi dan pengayaan itu untuk mencapai ketuntasan.
Program Unggulan
Ada unggulannya, unggulannya ekskul, ekskul itu kita ada pencak silat, Qasidah, Qasidah itu rebana sama pencak silat. Ya ada kegiatan ekskul, kemudian ada apa istilahnya pembinaan atau untuk disiapkan lomba itu ya macam-macam S2N, OSN dan sebgainya. Persiapan OSN, S2N, LCC, apa itu ada tim, aa pendamping penyaiapan kegiatan lomba tim Pembina atau pendamping. Yang ketiga tentu diikutkan dalam lomba baik ditingkat rayon ataupun suprayon kemudian provinsi.Estrakurikuler melliputi pencak silat dan Qasidah.
Bersaing
Ya kalau bersaing itu melakukan peningkatan apa ya istilahnya, kalau bersaing kita melakukan aktivitas yang lebih,Pertama, melakukan penambahan jam pelajaran. Kedua kompetensi non akademik kita
(11)
pertama, kita melakukan penambahan jam pelajaran atau les ya, mapel utamanya 4 mapel yang biasanya ditetapkan ditambah IPS ya lima mapel ya, mulai dari Bahasa Indonesia, Inggris, Matematika, IPA, IPS. Itu seminggunya ada penambahan 4 hari itu dalam rangka berkompetsi dalam segi akademik, yang kedua kompetensi non akademik kita mengadakan kompetensi
ekstrakurikuler. Ya ekstrakurikuler iru seperti pencak silat tadi, kemudian ada kosida, kemudian ada story telling atau bahasa inggris, dibimbing oleh orang professional di bidang itu. Ancaman kalau hal internal, kalau kita berkompetisi secara sehat karena kita tidak saling menjatuhkan. Ancaman itu justru datang dari internal. Ancaman itu ketika siswa apa ya namanya ketika siswa kurang semangat atau kurang termotivasi ya itu diatasi dengan memberikan model pembelajaran yang menyenangkan kemudian ketika tantangan, mislanya kekurangan alat pendukung seperti media dan sebgainya maka guru diberi kesempatan dan pembiayaan untuk kreatif membuat alat pembelajaran. Kurang pedulinya orang tua terhadap putra-putrinya dalam belajar ya akibat sekolah gratis.
mengadakan kompetensi ekstrakurikuler.
(12)
Kesiswaan
Latihan
Dasar
Kepemimpinan
Ekstrakurukuler itu ada pencak silat, paskibra, pembimbingan siswa berprestasi itu untuk anak-anak yang akan kita siapkan lomba. itu yang kelas 7 kalau untuk kelas 8 dan 9 itu kelas itu biasanya untuk penggalangnya. Ya LDK. Pelatihan dasar kepemimpinan. Itu biasanya pesertanya adalah pengurus OSIS.
Latihan
dasar
kepemimpinan (LDK)
Hambatan
dalam melaksanakan ini ada halangan-halangan atau kendala-kendala seperti itu? kalau kendala sementara ini gak ada karena kan anggaran dari BOS itu kan ada. Anak OSIS itu ada anak pengurus kelas ditunjuk menjadi pengurus OSIS. dari kelas 7 kan anak-anak yang mempunyai potensi kepemimpinan itu ditunjuk menjadi pengurus OSIS. Nah setelah mereka ditunjuk maka dilakukan latihan dasar kepemimpinan. Kalau itu nganu dari kelas 7 sampai kelas 9. Mereka itu kan kalau mau menjadi pengurus OSIS sudah dilatih dari kelas 7 dan ditunjuk dari perwakilan kelas LPK. kita melakukan evaluasi apakah hamabatan pas waktu pelaksanaannya. Kebetulan program itu tidak bisa dijalankan itu misalnya berbarengan dengan program yang akademis, misalnya acara kita kan bulan Oktober ada bulan apa. Tetapi jugaMelakukan evaluasi waktu pelaksanaanya apakah program itu bisa dijalankan seperti waktu pelaksanaan bertepatan dengan program yang akademis.
(13)
di bulan Oktober itu ada kegiatan untuk wisata siswa misalnya jadi diundur, jadi dalam hal waktunya. Ya jadi waktunya kadang sok tidak bisa djadwal ulang.
Pekan
Olahraga,
Seni Budaya dan
Hasil Karya Siswa
Itu biasanya pas pagelaran seni itu akhir tahun. Yang beberapa waktu lalu waktu penerimaan siswa baru kita mengadakan pameran hasil karya siswa pas DASANAWARSA itu. kalau lomba-lomba gitu pas waktu classmeeting, kemudian dalam peringatan HUT RI itu juga ada lomba anta kelas. kalau lomba-lomba gitu pas waktu classmeeting, kemudian dalam peringatan HUT RI itu juga ada lomba anta kelas.
Pagelaran seni itu setiap tahun, peringatan HUT RI, lomba antar kelas.
Mutasi Siswa
Murid yang akan pindah. Kadang-kadang kita tanya alasanya itu mengapa. Kadang-kadang murid itu pindah mungkin karena keadaan ekonomi atau bisa jadi ingin ikut orang tuanya kalau, ya misalanya kalau ingin ikut orang tuanya kita disarankan cari sekolah dulu baru memutuskan untuk mutasi.Bagian Kurikulum
Program
kerja
tahunan
jadi
kalau
untuk
program sapras itu,
sekolah
itukan
merupakan
satu
kesatuan ya jadi kami
memberikan
kesempatan
kepada
bapak ibu guru untuk
mengumpulkan
Memberikan
kesempatan
kepada
bapak/ibu guru untuk
mengumpulkan
berbagai
kebutuhan
yang masing-masing
guru bidang studi dan
penanggung
jawab
bidang.
(14)
berbagai
kebutuhan
yang
masing-masing
guru bidang studi dan
penanggung
jawab
bidang. Jadi begini,
saya
seni
budaya
pandai-pandai,
misalkan kesiswaan itu
juga diharapkan, itu
ditampung. Adakalnya
kami buat, adakalanya
langsung, e dengan
adanya dana BOS itu
sekarang…
saya
usulkan.
Tapi
adakalanya itu tidak
lewat
sapras,
adakalanya
langsung
ke dana BOS, karena
yang tahu persis, saya
juga mengusulkan gitu.
Ya misalkan guru-guru
bidang
studi
jadi
memang
diusulkan
langsung lewat saya
ada
yang
yang
kaitannya adalah yang
tidak
semuanya
terkecoh. Dan itupun
tidak semua yang saya
usulkan tidak semua
karena tergantung BOS
jadi ketika saya bikin
program ideal idealnya
begitu ketika program
tidak terlaksana karena
itu berbenturan dengan
eee pembelanjaan dana
BOS, dana BOS itu
belum turun itu kita
udah
ngusul
bermacem-macem
macem nanti ternyata
tidak
sesuai.
Jadi
sarana dan prasarana
itu
ada
dua.
1)
(15)
biasanya saya turun ke
lapangan
berkaitan
dengan
rehabilitasi
gedung. Rehab gedung
melaksanakan
perbaikan
dan
pengadaan rehab itu
saya mencatat sendiri
saya, mencatat sapras.
Jadi adalakanya kita
dapat
droping
dari
pemerintah kalau saya
lebih
cenderung
mengarah ke rehab dan
pengadaan.
Efektivitas
pengunaan
sarana
dan prasarana
Mungkin karena sulit
ngontrol, ngontrolnya
sulit karena memang
penggunaan
barang-barang itu kan kalau
hanya satu orang yang
megang. Ketika saya
mereka
butuhkan
mereka ada di kelas,
gimana ya ndak?
Kalau
saya
meninggalkan
untuk
ngurus-ngurusi
apa?
Sapras itu saya proses
belajar ditinggal jadi
idealnya
itu
kalau
orang
mau
menggunakan itu harus
merancang,
nah
kadang-kadang jadi
masalah kalau tidak
merancang, pak saya
ini mau menggunakan
ini
ini,
kan
enak
makanya kalau kita ada
hal-hal yang terjadi di
luar anu ya
kegiatan-kegiatan.
Kesulitan mengontrol
barang-barang.
Standar Minimum
Jadi kalaupun apa ya.
Tidak
menyalanggunakan
Terdapat sarana dan
prasarana yang sudah
memenuhi
standar
(16)
(
rekaman tidak jelas
karena terhalang oleh
bel masuk kelas
) mau
tidak mau ya kita
berikan. Kalau ada
hal-hal yang tidak sesuai
dengan
aturan
tapi
yang
kita
gunakan
adalah
dari
pihak-pihak.
Ya
ya
mendekati karena kita
jumlah siswa dengan
kelas yang ada, kalau
kita
paksakan
ya
mungkin ya ada, tapi
kalau untuk idealnya
kan
belum
kelas
jumlah siswa. Ya ada
dua ruang kelas itu
kecil ruangnya, jadi
ukurannnya satu kelas
itu kan berapa e… satu
siswa 2 × 2 m, kalau
kita liat kan 7 × 9 m,
seharunya 8 × 9 m.
Tapi
saya
pernah
tanyakan juga ke dinas,
darimana
tidak
sesuainya
aturannya
kalau umum 7 × 9 m.
Tetapi peraturan yang
baru
kelas
yang
modern itu 8 × 9 m.
karena kan kalau kelas
yang ada di
tengah-tengah
kota
kan
siswanya
banyak,
kalau
di
kita
kan
jumlahnya 30, 32 ya
untuk ukuran sudah
standar lah. Tapi ada
dua kelas yang tidak
sesuai, artinya kelas
kecil dan ini kami dari
sekolah
sudah
mengkoordinir
ke
minimum
serta
terdapat sarana dan
prasarana yang belum
memenuhi
standar
minimum.
(17)
pemerintah
untuk
melengkapi
kekurangan
ruangan.
Gudang itu ada berapa
ya? 1, 2, 3 ada 4. 9
siswa, guru 2 dan
kepala sekolah 1. Tapi
yang jadi masalah itu
kan WC itu kan gini,
orang ke belakang itu
tidak
hanya
ke
belakang. Kelas ada 21
dan SMK satap, baru
satu kelas itu, tapi
tahun
depan
udah
pindah
kesamping.
Ada Lab. IPA, Lab.
Bahasa,
Lab.
Komputer. Kita tidak
punya komputer itu
baru dicuri, itu sudah
diproses di POLDA.
Jadi dicuri satu lab satu
ruangan hilang semua
sudah dua kali ini.
Yang terakhir kemarin
bulan Agustus. Dalam
satu bulan 40 sekolah.
Malingnya
sudah
ditembak
mati
satu
yang
lainya
masih
diproses. Jumlahnya 21
Anggaran khusus
Kalau anggaran khusus
tidak. Kalau kita kan
membelanjakan
dana
yang sudah ada, bukan
anggaran khusus. Tapi
pengalihan dana dari
kemarin
kita
pengadaan meja kursi,
ya misalkan contohnya
karena
meja
kursi
sudah terpenuhi jadi
dialihkan
anggaran
dana pengecatan. Jadi
anggaran khusus tidak,
Setiap pengadaan dan pemeliharaan
berdasarkan pada daftar kebutuhan yang mempertimbangkan skala prioritas dan anggaran.
(18)
jadi anggaran itu sudah
ada dari BOS . tinggal
skala
prioritas
jadi
kemaren apa perbaikan
meja
kursi
sudah
berarti
ada
skala
prioritas
yang
lain
berarti papan tulis atau
yang
lain
berarti
pengalihan. Jadi kalau
pemerintah menaikan
anggaran BOS jadi kita
baru. Kita tidak boleh
mengambil dana dari
orang tua
Inventarisasi
Terhadap
Sarana
Prasarana
Setiap kali dropping
barang. Ketika barang
itu
datang
kita
dropping. Jadi ketika
barang
datang
diiventaris.
Inventarisasi
dilakukan setiap kali
dropping barang.
Pengelolaan Sarana
Prasarana
Yang
Sudah Dak Terpakai
Adakalanya
yang
sudah tidak terpakai
itu, tidak semua barang
boleh
dihanguskan,
jadi adakalanya harus
membuat berita acara
yang diserahkan ke
dinas.
Makanya
kadang-kadang
ada
barang yang teronggok
itu
memang
tidak
boleh dihanguskan
Tidak semua barang
boleh dihanguskan.
Guru Mata Pelajaran
Langkah
yang
dilakukan
untuk
meningkatkan
prestasi akademik
Karena saya mengajarnya IPA saya mengajarkan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, kemudian ini mengajak anak untuk terlibat dalam setiap tema yang apa. Ya, kemudian dalam proses pembelajaran terjadi
(19)
interaksi dua arah , kita harus bisa membuat mereka aktif dan tertarik, jika mereka sudah tidak tertarik itu susah.
Menciptakan proses
pembelajaran
yang
menyenangkan
Ya kalau alatnya ada . Kalau gak biasanya siswa kan sudah mengalami di luar tapi belum tau secara teori jadi bagaimana kita menghubungkannya ke dunia nyata. Ada. Tetap ada ya dari 32 anak. Ya gak lah. Kalau anak kan manut ya. Meskipun yang sekarang KTSP pu
kami model
pembelajaran tetap yang kemaren. Kami tetap melibatkan anak, seperti di SMP ini tempat duduknya aja udah dibuat perkelompok. Ya, paling gak perhatian anak ya. Kita sebagai guru ngomongnya juga gampang. Ya ada tapi kan kalau saya tempat duduk tidak saling berdekatan.
1.Menghubungkan
pelajaran
dengan
pengalaman pribadi
masing-masing
peserta didik.
2.Tempat
duduk
dibuat perkelompok
supaya
memudahkan anak
berdiskusi,
serta
memudahkan guru
menyampaikan
pelajaran.
Pelatihan
pengembangan
profesi
Kepala sekolah selalu membimbing kami dalam pembuatan penulisan. Kegiatannya dari sekolah. Kebetulan kepala sekolah adalah tim penilaian dari kabupaten.
Perubahan
kurikulum
Kalau KTSP kan seperti tahun lalu kita kan cuma merevisi jadi kalau kendala gak ada. Kalau hal-hal itu terjadi di awal kita mengurangi secaman hal-hal tambahan seperti itu tidak kita berikan ya.
Tidak
ada
kendala
dalam
mengahdapi
perubahan kurikulum.
(20)
Jadi tidak kita berikan secara medetail tetapi sesuai dengan indikator dan tujuan dari RPP yang kita bikin itu minimal harus tersampaikan. Kemudian presentasi, tidak seluruh siswa, kita mungkin mengambil satu atau dua perwakilan
Menyikapi
ketidakcocokan
antara situasi dan
kondisi peserta didik
dengan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran
Kalau hal-hal itu terjadi di awal kita mengurangi semacam hal-hal tambahan seperti itu tidak kita berikan ya. Jadi tidak kita berikan secara medetail tetapi sesuai dengan indikator dan tujuan dari RPP yang kita bikin itu minimal harus tersampaikan. Kemudian presentasi, tidak seluruh siswa, kita mungkin mengambil satu atau dua perwakilan.
Menyikapi
ketidakcocokan antara
situasi dengan kondisi
peserta
didik
dan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran,tidak
memberikan pelajaran
secara mendetail, yang
paling penting adalah
sesuai
dengan
indikator dan tujuan
dari RPP.
Penghargaan
Kemaren ada teman yang mendapat lencana yang 32 tahun tapi dari ini dari kabupaten. Kalau dari sekolah saya kurang paham karena saya masih 2 tahun di siniTerdapat lencana untuk
guru berprestasi.
Sanksi
Kalau secara teori sih ada sanksi kalau guru tidak disiplin tapi sampai tingkat gmana gitu. Guru itu tidak diberikan 24. Otomatis hak untuk menerima tunjangan profesi kan hilang. Tapi belum ada ndak adaSanksi hanya bersifat
teroritik dan belum
pernah ada guru yang
mendapatkan sanksi.
(21)
Lampiran 3: Open Coding
DATA HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH
Kode Baris Hasil Wawancara
PKG FSB PNG MOU TDL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Apa? Oh ya. Nur Salim S.Pd. Yang pertama dalam peningkatan strategi itu, satu melalui peningkatan kemampuan professional guru dalam pembelajaran melalui kegiatan IHT satu. IHT tahu ya? Ya. Yang kedua melakukan desain mata pelajaran kelompok sesuai dengan rumpun mapel. Yang ketiga dilakukan pemantauan pembelajaran oleh supervisor di bawah koordinator kepala sekolah. Udah ya. Yang ketiga masing-masing guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kelemahan. Udah ya gak usah akeh-akeh ntar lali. Hehehe… Faktor yang pertama, keterbatasan sarana dan prasarana pendukung. Sarana pendukung itu alat atau falit fasilitas pemnelajaran, yang kedua input siswa, input siswa itu masukan siswa yang NEMnya rendah. Trus cara mengatasinya, yang pertama mengajukan bantuan kea pa ya dinas dinas pendidikan kabupaten untuk mendapatkan kelengkapan fasilitas. Yang kedua mengatasi siswa-siwa itu kan iya guru membantu alat sederhana alat media, atau alat bantuan pembelajaran yang sederhana atau kontektual. Yo wes gak usah akeh akeh tar abot dewe. Praktek pembelajaran. Ya mempengaruhi pertama, pembinaan secara rutin terhadap guru maupun karyawan. Yang kedua tentu ya dilakukan monitoring atau supervisi dan sekaligus tindak lanjut itu yang kedua mempengaruhi. Yang ketiga tentu ada punishment dan reward bagi yang berprestasi atau yang mungkin kurang ininya ya. Ya tentu ini oleh kepala sekolah itu atau gini, kan sanksinya belum lahir artinya… reward itu jelas ada. kalau punishment itu gak ada itu sifatnya hanya peringatan. Ya peringatan. Ya harus memberikan tugas atau menukarkan, ditukarkan itu untuk mengatasinya ditukarkan pada guru yang lain dan diisi pada lain waktu. Kalau reward itu satu dalam bentuk diikutkan diklat untuk peningkatan karir dan keprofesionalan. Ya yang kedua diikutkan guru teladan atau guru berprestasi, yang ketiga diberikan semacam apa uang peningkatan kualifikasi peningkatan mutu bukan kualifikasi dan juga dapat sertifikat. Sertifikat keteladanan guru giat ya guru berprestasi atau tergiat 1,2,3. Ada dengan UKSW, ada dengan STAIN, ada dengan manalagi POLSEK, ada PUSKESMAS, ada KORAMIL,. Ya ada kegiatan ekskul, kemudian ada apa istilahnya pembinaan atau untuk disiapkan lomba itu ya macam-macam S2N, OSN dan sebgainya. Persiapan OSN, S2N, LCC, apa itu ada tim, aa pendamping penyaiapan kegiatan lomba tim Pembina atau pendamping. Yang ketiga tentu diikutkan dalam lomba baik ditingkat rayon ataupun suprayon kemudian provinsi. Lingkungan pembelajaran kondusif. Ya harus wajib kalau gak ya kacau. Dilakukan, gini harus ada ulangan sesuai dengan KD, kemudian ada ulangan harian,
(22)
PGU
ANC
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 67 68 69 70
kemudiaan dilakukan analisis penilaian, kemudian baru ada tindak lanjut wujudnya remidi dan pengayaan ya itu untuk mencapai ketuntasan. Ada unggulannya, unggulannya ekskul, ekskul itu kita ada pencak silat, Qasidah, Qasidah itu rebana sama pencak silat. Ya kalau bersaing itu melakukan peningkatan apa ya istilahnya, kalau bersaing kita melakukan aktivitas yang lebih, pertama, kita melakukan penambahan jam pelajaran atau les ya, mapel utamanya 4 mapel yang biasanya ditetapkan ditambah IPS ya lima mapel ya, mulai dari Bahasa Indonesia, Inggris, Matematika, IPA, IPS. Itu seminggunya ada penambahan 4 hari itu dalam rangka berkompetsi dalam segi akademik, yang kedua kompetensi non akademik kita mengadakan kompetensi ekstrakurikuler. Ya ekstrakurikuler iru seperti pencak silat tadi, kemudian ada kosida, kemudian ada story telling atau bahasa inggris, dibimbing oleh orang professional di bidang itu. Oke wes ngono ya. Ancaman kalau hal internal, kalau kita berkompetisi secara sehat karena kita tidak saling menjatuhkan. Ancaman itu justru datang dari internal. Ancaman itu ketika siswa apa ya namanya ketika siswa kurang semangat atau kurang termotivasi ya itu diatasi dengan memberikan model pembelajaran yang menyenangkan kemudian ketika tantangan, mislanya kekurangan alat pendukung seperti media dan sebgainya maka guru diberi kesempatan dan pembiayaan untuk kreatif membuat alat pembelajaran. Kurang pedulinya orang tua terhadap putra-putrinya dalam belajar ya akibat sekolah gratis. Kesulitan gak, kalau siswanya kadang gini untuk menghidupkan semangat dan kreativitas siswa. Oh ya Ngeh.. ngeh
Keterangan
PKG : Peningkatan Kompetensi Guru FSB : Fasilitas Pembelajaran
PNG : Penghargaan Terhadap Prestasi Guru MOU : Memorandum of Understanding TDL : Tindak Lanjut
PGU : Program Unggulan ANC : Ancaman
(23)
DATA HASIL WAWANCARA DENGAN WAKA KESISWAAN (IWK)
Kode Baris Hasil Wawancara
EKS
LDK
HPK
PKS
MTS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Ya. Yang pertama dengan peningkatan belajar, kemudian dengan ekstrakurikuler
Nyanyenyae…… (suara dari luar). Oh nama saya Sutrisni. Ya ada, LDK. Ekstrakurukuler itu ada pencak silat, paskibra, pembimbingan siswa berprestasi itu untuk anak-anak yang akan kita siapkan lomba. ya yang akademis. itu yang kelas 7 kalau untuk kelas 8 dan 9 itu kelas itu biasanya untuk penggalangnya. Ya LDK…Pelatihan dasar kepemimpinan. Itu biasanya pesertanya adalah pengurus OSIS. kalau kendala sementara ini gak ada karena kan anggaran dari BOS itu kan ada. Anak OSIS itu ada anak pengurus kelas ditunjuk menjadi pengurus OSIS. dari kelas 7 kan anak-anak yang mempunyai potensi kepemimpinan itu ditunjuk menjadi pengurus OSIS. Nah setelah mereka ditunjuk maka dilakukan latihan dasar kepemimpinan. Kalau itu nganu dari kelas 7 sampai kelas 9. Mereka itu kan kalau mau menjadi pengurus OSIS sudah dilatih dari kelas 7 dan ditunjuk dari perwakilan kelas LPK. pengurus kelas. kita melakukan evaluasi apakah hamabatan pas waktu pelaksanaannya. Kebetulan program itu tidak bisa dijalankan itu misalnya berbarengan dengan program yang akademis, misalnya acara kita kan bulan Oktober ada bulan apa. Tetapi juga di bulan Oktober itu ada kegiatan untuk wisata siswa misalnya jadi diundur, jadi dalam hal waktunya. Ya jadi waktunya kadang sok tidak bisa djadwal ulang. itu biasanya pas pagelaran seni itu akhir tahun. Yang beberapa waktu lalu waktu penerimaan siswa baru kita mengadakan pameran hasil karya siswa. pas DASANAWARSA itu. kalau lomba-lomba gitu pas waktu classmeeting, kemudian dalam peringatan HUT RI itu juga ada lomba anta kelas. ee murid yang akan pindah. Kadang-kadang kita tanya alasanya itu mengapa. Kadang-kadang murid itu pindah mungkin karena keadaan ekonomi atau bisa jadi ingin ikut orang tuanya kalau, ya misalanya kalau ingin ikut orang tuanya kita disarankan cari sekolah dulu baru memutuskan untuk mutasi.
Keterangan:
EKS : Ekstrakurikuler
LDK : Latihan Dasar Kepemimpinan HPK : Hambatan Pelaksanaan Kegiatan PKS : Pameran Hasil Karya Siswa MTS : Mutasi Siswa
(24)
DATA HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN WAKA SARANA DAN PRASARANA (IWSP)
Kode Baris Hasil Wawancara
TSP EPS URK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
E… D…I…J Kismartanto. Salah satunya adalah sarana
dan prasarana. ee jadi kalau untuk program sapras itu,
sekolah itukan merupakan satu kesatuan ya jadi kami
memberikan kesempatan kepada bapak ibu guru untuk
mengumpulkan berbagai kebutuhan yang masing-masing
guru bidang studi dan penanggung jawab bidang. Jadi
begini, saya seni budaya pandai-pandai, misalkan
kesiswaan itu juga diharapkan, itu ditampung. Adakalnya
kami buat, adakalanya langsung, e dengan adanya dana
BOS itu sekarang… saya usulkan. Tapi adakalanya
itu
tidak lewat sapras, adakalanya langsung ke dana BOS,
karena yang tahu persis, saya juga mengusulkan gitu. Ya
misalkan guru-
guru bidang studi…e … jadi memang
diusulkan langsung lewat saya ada yang yang kaitannya
adalah yang tidak semuanya terkecoh. Dan itupun tidak
semua… yang saya usulkan tidak semua karena apa eeee
kan tergantung BOS jadi ketika saya bikin program iideal
idealnya begitu ketika program tidak terlaksana karena itu
berbenturan dengan eee pembelanjaan dana BOS, dana
BOS itu belum turun itu kita udah ngusul
bermacem-macem bermacem-macem nanti ternyata tidak sesuai. alat-alat? ee iya
jadi sarana dan prasarana itu ada dua. 1) biasanya saya
turun ke lapangan berkaitan dengan rehabilitasi gedung.
Rehab gedung… melaksanakan perbaikan dan pengadaan
rehab itu saya mencatat sendiri saya, mencatat sapras. Jadi
adalakanya kita dapat dropping dari pemerintah kalau saya
lebih cenderung mengarah ke rehab dan pengadaan.
Mungkin karena sulit ngontrol, ngontrolnya sulit karena
memang penggunaan barang-barang itu kan kalau hanya
satu orang yang megang. Ketika saya mereka butuhkan
mereka ada di kelas, gimana ya ndak? Kalau saya
meninggalkan untuk ngurus-ngurusi apa? Sapras itu saya
proses belajar ditinggal jadi idealnya itu kalau orang mau
menggunakan itu harus merancang, nah kadang-kadang
jadi masalah kalau tidak merancang, pak saya ini mau
menggunakan ini ini, kan enak makanya kalau kita ada
hal-hal yang terjadi di luar anu ya kegiatan-kegiatan.
Penyalahgunaan kecil kemungkinan terjadi. Jadi kalaupun
apa ya. Tidak menyalanggunakan (
rekaman tidak jelas
karena terhalang oleh bel masuk kelas
) mau tidak mau ya
kita berikan. Kalau ada hal-hal yang tidak sesuai dengan
aturan tapi yang kita gunakan adalah dari pihak-pihak. Ya
(25)
JKT LKOM SLP IVB 47 48 49 50 51 52 53 54 55 55 56 56 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86
ya mendekati karena kita jumlah siswa dengan kelas yang
ada, kalau kita paksakan ya mungkin ya ada, tapi kalau
untuk idealnya kan belum kelas jumlah siswa. Ya ada dua
ruang kelas itu kecil ruangnya, jadi ukurannnya satu kelas
itu kan berapa e… satu siswa 2 × 2 m, kalau kita liat kan 7
× 9 m, seharunya 8 × 9 m. Tapi saya pernah tanyakan juga
ke dinas, darimana tidak sesuainya aturannya kalau umum
7 × 9 m. Tetapi peraturan yang baru kelas yang modern itu
8 × 9 m. karena kan kalau kelas yang ada di tengah-tengah
kota kan siswanya banyak, kalau di kita kan jumlahnya 30,
32 ya untuk ukuran sudah standar lah. Tapi ada dua kelas
yang tidak sesuai, artinya kelas kecil dan ini kami dari
sekolah sudah mengkoordinir ke pemerintah untuk
melengkapi kekurangan ruangan. Gudang itu ada berapa
ya? 1, 2, 3 ada 4. 9 siswa, guru 2 dan kepala sekolah 1.
Tapi yang jadi masalah itu kan WC itu kan gini, orang ke
belakang itu tidak hanya ke belakang. Kelas ada 21 dan
SMK satap, baru satu kelas itu, tapi tahun depan udah
pindah kesamping. Ada Lab. IPA, Lab. Bahasa, Lab.
Komputer. Kita tidak punya komputer itu baru dicuri, itu
sudah diproses di POLDA. Jadi dicuri satu lab satu
ruangan hilang semua sudah dua kali ini. Yang terakhir
kemarin bulan Agustus. Dalam satu bulan 40 sekolah.
Malingnya sudah ditembak mati satu yang lainya masih
diproses. Jumlahnya 21. Kalau anggaran khusus tidak.
Kalau kita kan membelanjakan dana yang sudah ada,
bukan anggaran khusus. Tapi pengalihan dana dari
kemarin kita pengadaan meja kursi, ya misalkan contohnya
karena meja kursi sudah terpenuhi jadi dialihkan anggaran
dana pengecatan. Jadi anggaran khusus tidak, jadi
anggaran itu sudah ada dari BOS . tinggal skala prioritas
jadi kemaren apa perbaikan meja kursi sudah berarti ada
skala prioritas yang lain berarti papan tulis atau yang lain
berarti pengalihan. Jadi kalau pemerintah menaikan
anggaran BOS jadi kita baru. Kita tidak boleh mengambil
dana dari orang tua. Setiap kali dropping barang. Ketika
barang itu datang kita dropping. Jadi ketika barang datang
diiventaris. Oh ya sama-sama.
Keterangan:
TSP : Tugas Waka Sarana dan Prasarana
EPS : Efektivitas Penggunaan Sarana dan Prasarana URK : Ukuran Ruang Kelas
JKT : Jumlah Toilet
LKOM : Jumlah Laboratorium SLP : Skala Prioritas
(26)
IVB : Inventaris Barang
DATA HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN GURU MATA PELAJARAN (IGMP)
Kode Baris Hasil Wawancara
SBM
PKK PNP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Untuk umum atau khusus? Karena saya mengajarnya IPA saya mengajarkan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, kemudian ini mengajak anak untuk terlibat dalam setiap tema yang apa. Ya, kemudian dalam proses pembelajaran terjadi interaksi dua arah , kita harus bisa membuat mereka aktif dan tertarik, jika mereka sudah tidak tertarik itu susah. Ya kalau alatnya ada . Kalau gak biasanya siswa kan sudah mengalami di luar tapi belum tau secara teori jadi bagaimana kita menghubungkannya ke dunia nyata. Ada. Tetap ada ya dari 32 anak. Ya gak lah. Kalau anak kan manut ya. Meskipun yang sekarang KTSP pun kami model pembelajaran tetap yang kemaren seperti kurikulum 2013. Kami tetap melibatkan anak, seperti di SMP ini tempat duduknya aja udah dibuat perkelompok. Ya, paling gak perhatian anak ya. Kita sebagai guru ngomongnya juga gampang. Membuat mereka tidak mencontek itu dari awal kita masuk kita harus membuat anak itu untuk memahami semua materi, kalau anak memahami dia tahu dia pasti bisa mengerjakan sendiri tidak mungkin ada niatan mau nyontek. Jadi harusnya dari awal, kita selalu melibatkan anak, anak itu diabuat aktif dalam mengerjakan kelompok dalam mengerjakan tugas, terus dia tahu pas tes. Ya ada tapi kan kalau saya tempat duduk tidak saling berdekatan. Dak ya, kalau KTSP kan seperti tahun lalu kita kan cuma merevisi jadi kalau kendala gak ada. Kalau hal-hal itu terjadi di awal kita mengurangi secaman hal-hal tambahan seperti itu tidak kita berikan ya. Jadi tidak kita berikan secara medetail tetapi sesuai dengan indikator dan tujuan dari RPP yang kita bikin itu minimal harus tersampaikan. Kemudian presentasi, tidak seluruh siswa, kita mungkin mengambil satu atau dua perwakilan. Kepala sekolah selalu membimbing kami dalam pembuatan penulisan. Kegiatannya dari sekolah. Kebetulan kepala sekolah adalah tim penelian dari kabupaten. Penghargaan dalam arti? Kemaren ada teman yang mendapat lencana yang 32 tahun tapi dari ini dari kabupaten. Kalau dari sekolah saya kurang paham karena saya masih 2 tahun di sini. Kalau secara teori sih ada sanksi kalau guru tidak disiplin tapi sampai tingkat gmana gitu. Guru itu tidak diberikan 24. Otomatis hak untuk menerima tunjangan profesi kan hilang. Tapi belum ada ndak ada. Oh ya sama-sama.
Keterangan:
SBM : Strategi Belajar Mengajar
TPK: : Peningkatan Kompetensi Keahlian PPK : Penghargaan Prestasi Kerja
(27)
Lampiran 4:
Axial Coding
AXIAL CODING (PENGODEAN BERPOROS), MODEL HUBUNGAN KATEGORI STRATEGI PENINGKATAN MUTU
Strategi Peningkatan Mutu
Strategi Peningkatan Profesionalisme Guru
Memorandum of
Understanding
Program Unggulan non akademik
Fasilitas Pembelajaran
Penghargaan terhadap prestasi guru
(28)
Lampiran 5: Selective Coding
SELECTIVE CODING (PENGKODEAN SELEKTIF) URUTAN KATEGORI KASUS
Strategi peningkatan professional guru Melalui pembelajaran melalui kegiatan IHT serta melakukan desain mata pelajaran kelompok sesuai dengan rumpun mapel dan melakukan pemantauan pembelajaran oleh supervisor di bawah koordinator kepala sekolah.
Meningkatkan kualitas sumber daya
guru dan dengan cara melakukan
pelatihan-pelatihan.
Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung. Sarana pendukung itu alat atau fasilitas pembelajaran
Setiap pengadaan dan pemeliharaan berdasarkan pada daftar kebutuhan yang mempertimbangkan skala prioritas dan anggaran
Upaya untuk menjaga kemanan
adalah
dengan
menjalin
MoU
dengan pihak yang terkait seperti
pihak kepolisian
Keamanan menjadi indikator penting
dalam menciptakan kenyamanan
Menjalin Memorandum of Understanding
Meningkatkan
kerjasama
dengan
institusi terkait
Mempunyai program unggulan non
akademik
Program unggulan dapat menjadi
daya tarik bagi sekolah
(29)
Lampiran 6: Data Display
DATA DISPLAY
Jangka Pendek Jangka Panjang
Memberikan penharggaan gterhadap guru-guru yang berprestasi
Mendorong siswa agar kreatif dalam berinovasi
Menjalin MoU (memorandum of understanding) untuk
menambah jaringan dengan instutusi lain untuk meningkatkan kredibilitas sekolah
Meningkatkan program unggulan agar menjadi daya tarik bagi calon siswa
Memberikan sosialiasi kepada orang tua agar lebih
memperhatikan anak-anak mereka selama di luar jam
Manajemen Strategis
Strategi Peningkatan Mutu
Memperhatikan murid yang bermasalah
Menjalin kerjasama dengan pihak kepolisian
untuk menangani kasus pencurian
(30)
(1)
JKT LKOM SLP IVB 47 48 49 50 51 52 53 54 55 55 56 56 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86
ya mendekati karena kita jumlah siswa dengan kelas yang
ada, kalau kita paksakan ya mungkin ya ada, tapi kalau
untuk idealnya kan belum kelas jumlah siswa. Ya ada dua
ruang kelas itu kecil ruangnya, jadi ukurannnya satu kelas
itu kan berapa e… satu siswa 2 × 2 m, kalau kita liat kan 7
× 9 m, seharunya 8 × 9 m. Tapi saya pernah tanyakan juga
ke dinas, darimana tidak sesuainya aturannya kalau umum
7 × 9 m. Tetapi peraturan yang baru kelas yang modern itu
8 × 9 m. karena kan kalau kelas yang ada di tengah-tengah
kota kan siswanya banyak, kalau di kita kan jumlahnya 30,
32 ya untuk ukuran sudah standar lah. Tapi ada dua kelas
yang tidak sesuai, artinya kelas kecil dan ini kami dari
sekolah sudah mengkoordinir ke pemerintah untuk
melengkapi kekurangan ruangan. Gudang itu ada berapa
ya? 1, 2, 3 ada 4. 9 siswa, guru 2 dan kepala sekolah 1.
Tapi yang jadi masalah itu kan WC itu kan gini, orang ke
belakang itu tidak hanya ke belakang. Kelas ada 21 dan
SMK satap, baru satu kelas itu, tapi tahun depan udah
pindah kesamping. Ada Lab. IPA, Lab. Bahasa, Lab.
Komputer. Kita tidak punya komputer itu baru dicuri, itu
sudah diproses di POLDA. Jadi dicuri satu lab satu
ruangan hilang semua sudah dua kali ini. Yang terakhir
kemarin bulan Agustus. Dalam satu bulan 40 sekolah.
Malingnya sudah ditembak mati satu yang lainya masih
diproses. Jumlahnya 21. Kalau anggaran khusus tidak.
Kalau kita kan membelanjakan dana yang sudah ada,
bukan anggaran khusus. Tapi pengalihan dana dari
kemarin kita pengadaan meja kursi, ya misalkan contohnya
karena meja kursi sudah terpenuhi jadi dialihkan anggaran
dana pengecatan. Jadi anggaran khusus tidak, jadi
anggaran itu sudah ada dari BOS . tinggal skala prioritas
jadi kemaren apa perbaikan meja kursi sudah berarti ada
skala prioritas yang lain berarti papan tulis atau yang lain
berarti pengalihan. Jadi kalau pemerintah menaikan
anggaran BOS jadi kita baru. Kita tidak boleh mengambil
dana dari orang tua. Setiap kali dropping barang. Ketika
barang itu datang kita dropping. Jadi ketika barang datang
diiventaris.
Oh ya sama-sama.Keterangan:
TSP : Tugas Waka Sarana dan Prasarana
EPS : Efektivitas Penggunaan Sarana dan Prasarana URK : Ukuran Ruang Kelas
JKT : Jumlah Toilet
(2)
IVB : Inventaris Barang
DATA HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN GURU MATA PELAJARAN (IGMP)
Kode Baris Hasil Wawancara
SBM PKK PNP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Untuk umum atau khusus? Karena saya mengajarnya IPA saya mengajarkan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, kemudian ini mengajak anak untuk terlibat dalam setiap tema yang apa. Ya, kemudian dalam proses pembelajaran terjadi interaksi dua arah , kita harus bisa membuat mereka aktif dan tertarik, jika mereka sudah tidak tertarik itu susah. Ya kalau alatnya ada . Kalau gak biasanya siswa kan sudah mengalami di luar tapi belum tau secara teori jadi bagaimana kita menghubungkannya ke dunia nyata. Ada. Tetap ada ya dari 32 anak. Ya gak lah. Kalau anak kan manut ya. Meskipun yang sekarang KTSP pun kami model pembelajaran tetap yang kemaren seperti kurikulum 2013. Kami tetap melibatkan anak, seperti di SMP ini tempat duduknya aja udah dibuat perkelompok. Ya, paling gak perhatian anak ya. Kita sebagai guru ngomongnya juga gampang. Membuat mereka tidak mencontek itu dari awal kita masuk kita harus membuat anak itu untuk memahami semua materi, kalau anak memahami dia tahu dia pasti bisa mengerjakan sendiri tidak mungkin ada niatan mau nyontek. Jadi harusnya dari awal, kita selalu melibatkan anak, anak itu diabuat aktif dalam mengerjakan kelompok dalam mengerjakan tugas, terus dia tahu pas tes. Ya ada tapi kan kalau saya tempat duduk tidak saling berdekatan. Dak ya, kalau KTSP kan seperti tahun lalu kita kan cuma merevisi jadi kalau kendala gak ada. Kalau hal-hal itu terjadi di awal kita mengurangi secaman hal-hal tambahan seperti itu tidak kita berikan ya. Jadi tidak kita berikan secara medetail tetapi sesuai dengan indikator dan tujuan dari RPP yang kita bikin itu minimal harus tersampaikan. Kemudian presentasi, tidak seluruh siswa, kita mungkin mengambil satu atau dua perwakilan. Kepala sekolah selalu membimbing kami dalam pembuatan penulisan. Kegiatannya dari sekolah. Kebetulan kepala sekolah adalah tim penelian dari kabupaten. Penghargaan dalam arti? Kemaren ada teman yang mendapat lencana yang 32 tahun tapi dari ini dari kabupaten. Kalau dari sekolah saya kurang paham karena saya masih 2 tahun di sini. Kalau secara teori sih ada sanksi kalau guru tidak disiplin tapi sampai tingkat gmana gitu. Guru itu tidak diberikan 24. Otomatis hak untuk menerima tunjangan profesi kan hilang. Tapi belum ada ndak ada. Oh ya sama-sama.
Keterangan:
SBM : Strategi Belajar Mengajar
TPK: : Peningkatan Kompetensi Keahlian PPK : Penghargaan Prestasi Kerja
(3)
Lampiran 4:
Axial Coding
AXIAL CODING (PENGODEAN BERPOROS), MODEL HUBUNGAN
KATEGORI STRATEGI PENINGKATAN MUTU
Strategi Peningkatan Mutu
Strategi Peningkatan Profesionalisme Guru
Memorandum of Understanding
Program Unggulan non akademik
Fasilitas Pembelajaran
Penghargaan terhadap prestasi guru
(4)
Lampiran 5: Selective Coding
SELECTIVE CODING (PENGKODEAN SELEKTIF)
URUTAN KATEGORI KASUS
Strategi peningkatan professional guru Melalui pembelajaran melalui kegiatan IHT serta melakukan desain mata pelajaran kelompok sesuai dengan rumpun mapel dan melakukan pemantauan pembelajaran oleh supervisor di bawah koordinator kepala sekolah.
Meningkatkan kualitas sumber daya
guru dan dengan cara melakukan
pelatihan-pelatihan.
Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung. Sarana pendukung itu alat atau fasilitas pembelajaran
Setiap pengadaan dan pemeliharaan berdasarkan pada daftar kebutuhan yang mempertimbangkan skala prioritas dan anggaran
Upaya untuk menjaga kemanan
adalah
dengan
menjalin
MoU
dengan pihak yang terkait seperti
pihak kepolisian
Keamanan menjadi indikator penting
dalam menciptakan kenyamanan
Menjalin Memorandum of Understanding
Meningkatkan
kerjasama
dengan
institusi terkait
Mempunyai program unggulan non
akademik
Program unggulan dapat menjadi
daya tarik bagi sekolah
(5)
Lampiran 6: Data Display
DATA DISPLAY
Jangka Pendek Jangka Panjang
Memberikan penharggaan gterhadap guru-guru yang berprestasi
Mendorong siswa agar kreatif dalam berinovasi
Menjalin MoU (memorandum of understanding) untuk
menambah jaringan dengan instutusi lain untuk meningkatkan kredibilitas sekolah
Meningkatkan program unggulan agar menjadi daya tarik bagi calon siswa
Memberikan sosialiasi kepada orang tua agar lebih
memperhatikan anak-anak mereka selama di luar jam Manajemen Strategis
Strategi Peningkatan Mutu
Memperhatikan murid yang bermasalah
Menjalin kerjasama dengan pihak kepolisian
untuk menangani kasus pencurian
(6)