PENGEMBANGAN KARIR TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNG : Studi Kasus Dosen Fakultas Hukum.

PENGEMBANGAN KARIRTENAGA KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG

(Studi Kasus Dosen Fakultas Hukum)

TESIS

Diajukan kepada Tim Penguji Sidang Tesis Program Pascasarjana IKIP Bandung
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

TOLIB SETIADY
NIM. 959645

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG

1 998

disctiijui oleh:

PEMBIMBING I,

i\utmh
^
PROF. DR. ACHMAD SANUSL SH„ M.PA.

PEMBIMBING II,

DR. H. m

ABINJS¥AMSUDD1N MAKMUN, MA

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG

1998

ABSTRAK

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan
simultan membuat tantangan serius bagi keberadaan lembaga Pendidikan Tinggi

untuk berperan serta dalam persaingan global yang semakin tajam dan kompetitif.
Namun sebaliknya kondisi demikian membawa dampak yang menguntungkan

bagi lembaga Pendidikan Tinggi untuk memilih karakteristik unggulan masingmasing, sebagai upaya menyikapi perubahan yang mendasar dan era globalisasi
dengan cara melakukan pembinaan karir Tenaga Kependidikan secara efektif guna

terciptanya kualitas dan profesionalisme. Hal ini tidak dapat ditawar-tawar lagi
dikarenakan Tenaga Kependidikan yang berkualitas profesional merupakan ujung
tombak keberhasilan pendidikan dalam menyikapi keadaan yang ada.

Pengembangan karir Tenaga Kependidikan pada lembaga pendidikan
formal baik satuan pendidikan tinggi negeri (IKIP, UNPAD, ITB dan sebagainya)


maupun perguruan tinggi° swasta (UNPAR, UNISBA, STHB, MARANATHA,
dan sebagainya) masih dibayang-bayangi berbagai kelemahan, terutama dalam

menerapkan sistem pembinaan umumnya masih didasarkan pada kebijakan atau
keputusan subyektif dari pihak-pihak tertentu yang sangat berpengaruh dan

mempengaruhinya. Dilema yang demikian selalu menjadi persoalan, padahal
pemerintah sendiri telah berupaya mengarahkan cara mengantisipasi dan
mengatasi permasalahan dimaksud secara konstitusional sebagaimana diatur dan
ditegaskan didalam GBHN. Gebrakan gencar itu sangat dirasakan beberapa tahun
belakangan ini, bahkan yang jelas dari berbagai fakta yang ada ditemukan bahwa

peningkatan kualitas tenaga profesional itu berkaitan erat dengan proses
pengembangan karir yang efektif dan efisien. A.tas dasar inilah penulis mencoba

vn

untuk mengungkapkan pengembangan karir tenaga kependidikan
penelitian


yang

diberi

judul

"PENGEMBANGAN

KARIR

melalui
TENAGA

KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNG (STUDI

KASUS DOSEN FAKULTAS HUKUM)." Adapun pengembangan karir yang
dimaksud adalah pembinaan karir (Career Development) melalui jenjang

pendidikan formal (S2 dan S3) dan jenjang pendidikan non formal (pelatihan dan
pendidikan khusus) serta pembinaan karir lainnya bentuk pengembangan jabatan


struktural/staf (Staff Development) bagi tenaga kependidikan yang memenuhi
persyaratan. Hal ini merupakan upaya penulis dalam membatasi pemasalahan
mengingat pada Universitas Islam Nusantara sebagimana halnya perguruan tinggi
lain membawahi 7 fakultas yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas
Ilmu Pendidikan, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas Komunikasi dan

Fakultas Agama Islam, yang satu sama lainnya mempunyai karakteristik yang
berbeda.

Fenomena-fenomena dalam implementasi pengembangan karir di Fakultas
Hukum Universitas Islam Nusantara pada dasarnya menunjuk pada acuan
pengembangan karir tenaga kependidikan secara umum yaitu: (a) Undang-undang
No.2 thn 1989, (b) Kep Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 079/1970, (c)

Kep

Menpan

No.059/Menpan/1987,


(d)

Keputusan

Dirjen

Dikti

No.

487/Dikti/Kep/1993, dan secara khusus mengacu pada RIP dan Statuta UNINUS

dalam pelaksanaannya ditemukan beberapa permasalahan yang mencakup
kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan sebagai karakteristik pengembangan

karir pada Fakultas Hukum UNINUS. Hal ini merupakan indikator-indikator bagi

viu


penulis dalam rangka melakukan penelitian dengan merumuskan masalah sebagai
berikut:

1). Sampai sejauhmanakah pengembangan karir tenaga kependidikan yang
dilaksanakan di lingkungan Fakultas Hukum UNINUS saat ini.

2). Hal-hal apa saja yang ditemukan dalam menetrapkan dan mengembangkan

pembinaan karir tenaga kependidikan yang dilakukan oleh Fakultas Hukum
Uninus.

3). Model rancangan pengembangan karir yang bagaimana sebaiknya diterapkan
di Fakultas Hukum UNINUS dalam pembinaan selanjutnya.

Data dan informasi sehubungan dengan masalah ini akan dihimpun dengan
teknik-teknik wawancara bersifat Snowball sampling, observasi, kuisioner, dan

studi dokumenter, Subjek penelitian terdiri atas Pimpinan Universitas, Senat
Fakultas, Dekan dan Pembantunya, Ketua Bidang Keilmuan dan beberapa orang


Dosen yang secara keseluruhan berjumlah 30 orang. Hasil penelitian dimaksud
kemudian dhnalsis dengan pendekatan deskriptif, artinya hasil penelitian

lapangan dianalisis dengan memaparkan keadaan sesungguhnya dan
membandingkannya dengan komparasi teoritis mengenai perencanaan dan

pengembangan karir. Setelah dilakukan analisis kemudian, disimpulkan mengenai
pelaksaaan pengembangan karir di lingkungan Fakultas Hukum yang pada
kenyataannya masih diwarnai oleh kesenjangan yang cukup berarti yaitu

diantaranya: (1) Masih diterapkannya pola pengembangan karir melalui

pendidikan formal S2 atau S3 bagi dosen yang tidak potensial dipromosikan
-kedalam jenjang jabatan struktural, (2) Adanya sebagian dosen setelah mengakhiri

masa pendidikan dan pernah menduduki jabatan struktural masa lalu memiliki
sikap loyalitas yang menurun terhadap pimpinan Fakultas, (3) Masih ada para
IX

dosen yang berkualifikasi belum difungsikan, sehingga pada mereka hanya

tertumpuk suatu harapan, (4) Masih ada sebagian pimpinan yang cnggan
mengakui prestasi individu, terutama sulit untuk memberikan pengakuan dan

penghargaan, (5) Sebagian dosen belum berkeinginan untuk mengikuti program
pengembangan karir yang dikembangkan pada saat ini, mengingat masih belum
transparannya tujuan dari pembinaan karir itu sendiri. Dengan diketahuinya

kekuatan, kelemahan peluang yang ada serta hambatan yang ada maka penulis
mencoba mengajukan suatu model rancangan pengembangan karir alternatif

sebagai jawaban untuk membenahi pengembangan karir yang diterapkan oleh
Fakultas Hukum UNINUS. Secara teoritis perencanaan pengembangan karir
disusun dalam suatu paket yang sistematis dan transparan dengan berpedoman

pada konsep-konsep pengembangan karir yang dinamis sedangkan, secara praktis
melalui perencanaan pendidikan formal lanjutan (S2,S3) dan pendidikan non
formal. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan karir operasional penunjang

lainnya, dirancang paket pendidikan khusus atau pelatihan, melalui tahapan: (1)


menetapkan tujuan, (2) menyusun program khusus, (3) menentukan materi, (4)
memilih metode, (5) persiapan instruktur, (6) administrasi program.

Namun disadari bahwa keterbatasan pembahasan dan analisa di dalam
tesis ini direkomendasikan sebagai kesempatan bagi peneliti atau peneliti lainnya

untuk melakukan penelitian lanjutan dengan menambah aspek-aspek tertentu dan

mengkaji ulang melalui suatu penelitian komparatif , eksplikatif, atau replikatif
sebagai penyempumaan.

/

DAFTAR 1S1

KATA PENGANTAR

UCAPAN TERIMA KASIH

ii


ABSTRAK

vi

DAFTAR ISI

x

DAFTAR TABEL

xiv

DAFTAR GAMBAR

BAB

BAB

I

xv

PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang Masalah

1

B. Permasalahan Penelitian

7

C. Alur Berpikir dan Fokus Penelitian

9

D. Tujuan Penelitian

10

E. Manfaat Penelitian

11

II TINJAUAN PUSTAKA

13

A. Konsepsi Tentang Karir

13

1. Istilah dan Pengertian Karir

13

2.

Perencanaan Karir

15

3. Pengembangan Karir

28

a. Hakekat dan Tujuan Pengembangan Karir

29

b. Model Pengembangan Karir

34

c. Kriteria Pengembangan Karir yang Efektif

43

4. Manfaat Peencanaan dan Pengembangan Karir

52

B. Pembinaan Karir Sebagai Aspek Manajemen
Sumber Daya Manusia

54

1. Manajemen Sumber Daya Manusia Secara Umum

54

2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

55

3. Pembinaan Karir Dalam Lingkup Manajemen
Sumber Daya Manusia

^

57

4. Pengembangan Karir Sebagai Alat Bantu Dalam

Pengembangan Manajemen Sumber Daya Manusia
5. Kaitan Pengembangan Karir dengan Deskripsi Jabatan.

xi

59

Evaluasi, Prestasi Kerja, Promosi, dan Sistem Insentif

BAB

C. Spektrum Pengembangan Karir Perguruan Tinggi

82

1. Tugas Pokok Tenaga Kependidikan (Dosen)

82

2. Pengembangan Karir Dosen

84

D. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

85

III PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode, Teknik dan Alat Pengumpul Data

BAB

61

89

89

1. Metode

89

2. Teknik Pengumpulan Data

89

3. Alat Pengumpul Data

90

B. Subjek Penelitian

91

C. Pelaksanaan Penelitian

91

D. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

93

IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

95

A. Pengembangan Karir Tenaga Kependidikan di lingkungan
Fakultas Hukuk Universitas Islam Nusantara saat ini?

1. Aspek-aspek Yang Dikembangkan

95

105

2. Tujuan yang Dicapai Dengan Kegiatan
Pengembangan Karir

108

3. Pengembangan Karir Yang diterapkan di
Fakultas Hukum UNINUS

110

4. Keterkaitan Lembaga Lain Terkait Didalam
Pengembangan Karir Dosen Fakultas Hukum
UNINUS
5.

117

Temuan Dalam Pembinaan Karir Pada Fakultas

Hukum UNINUS

BAB

118

B. Pembahasan

121

C. Model Pengembangan Karir Alternatif Yang diusulkan

133

1). Secara Teoritis

133

2). Secara Praktis

138

V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan

139
139

xn

B.

i

Rekomendasi

140

1. Rekomendasi Praktis

140

a.

Pendidikan Formal

140

b.

Pelatihan

143

c. Mengintegrasikan Pengembangan Karir dengan Aspek
Manajemen Sumber Daya Manusia Lainnya
2. Rekomendasi Teoritis

146
147

DAFTAR KEPUSTAKAAN

152

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xin

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jenis Pendidikan Non Formal

7

Tabel 2 : Konsep Pengembangan Individu

34

Tabel 3 : Peran Dalam Pengembangan Karir

41

Tabel 4 :
Tabel 5 :
Tabel 6 :
Tabel 7 :

43
70
75
91

Peranan Manajer Dalam Pengembangan Karyawan
Tipe Dan Akurasi Ukuran-ukuran Prestasi Kerja
Penilaian Karyawan
Subjek Penelitian

Tabel 8 : Posisi Jabatan Struktural

97

Tabel 9 : Keadaan Dosen Di Fakultas Hukum UNINUS

Di Lihat Dari Status

101

Tabel 10 :Keadaan Dosen Fakultas Hukum UNINUS Yang Telah
Dan Sedang Menempuh Pendidikan S2-S3

101

Tabel 11 :Keadaan Dosen Dakultas Hukum UNINUS Yang Telah
Mengembangkan Kualitas Akademik Melalui Pendidikan

Non Formal

iq!

Tabel 12 : Daftar Dosen Kopertis

102

Tabel 13 :Daftar Dosen Tetap Yayasan ..,

103

Tabel 14 : Posisi Jabatan Struktural

104

Tabel 15 : Keadaan Pengisian Jabatan Struktural

115

Tabel 16 :Jumlah Dosen Yang Telah Dan Sedang Mengikuti
Pendidikan Lanjutan

115

Tabel 17 : Pengembangan Posisi Jabatan Struktural

124

Tabel 18 : Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan

138

Tabel 19 : Berdasarkan Jabatan Fungsional

138

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1

Proporsi Jenjang Pendidikan Formal Dosen

Gambar 2

Proporsi Jenjang Jabatan Fungsional Dosen Fakultas Hukum

UNINUS

5

6

Gambar 3

Alur Berpikir Dan Fokus Penelitian

10

Gambar 4

Konsep Pengembangan

33

Gambar 5

Elemen-elemen Pokok Sistem Prestasi Kerja

67

Gambar 6

Manajemen Pengembangan Karir (Suatu Alternatif)

xv

135

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini kita berada di muara abad ke-20, dan Insya Allah dua tahun

mendatang memasuki abad ke-21 atau melenium ketiga yang disebut-sebut
sebagai datangnya era globalisasi. Ciri utama era tersebut antara lain akan
ditandainya dengan gejolak persaingan yang semakin ketat disatu pihak dan dilain

pihak, pada saat yang bersamaan kerjasama dan kesalingtergantungan akan
tumbuh berkembangnya semakin kuat. Beberapa tokoh dunia diantaranya telah
menyepakati untuk membawa bangsanya memasuki pasar bebas. seperti tahun

2003 (pasar bebas Asean), tahun 2020 (era pasar Asia-Pasifik) dengan saling
menguntungkan.

Untuk menyikapi kondisi di atas serta agar supaya kita dapat mampu
memenangkan persaingan, mampu bekerja sama dan mengisi saling
ketergantungan dengan asas manfaat keuntungan bersama, seyogiyanya membutuhkan sumber daya manusia yang semakin berkualitas dimana dalam hal ini

instrumen yang ampuh untuk mobilisasi peningkatan kualitas sumber daya
manusia tersebut dapat ditempuh antara lain dengan melalui pendidikan (Habirson
and Mayers, 1964).

Sesungguhnya, dalam GBHN (1993) telah ditetapkan empat strategi dasar
pembangunan pendidikan nasional, yaitu: (1) pemerataan kesempatan, (2)

relevansi, (3) kualitas, dan (4) efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal ini sangat erat
kaitannya dengan upaya pengembangan kemampuan sumber daya manusia dengan

upaya peningkatan kualitas baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan

non formal sesuai dengan bidang keahlian/pekerjaan yang digeluti masing-masin».
Strategi dasar peningkatan kualitas menuntut adanya upaya pengembanyan

nilai-nilai keunggulan yang kompetitif dan diperhitungkan dalam percaturan
global. Manusia berkualitas dapat dinilai dari perubahan kemajuan dalam domain

kognitif, afektif dan psikomotor dalam tuntutan masyarakat yang majemuk.
Kecenderungan penilaian kualitas sumber daya manusia sebenarnya harus

diukur dari apa yang ditampilkan lulusan (know how) , bukan dari apa yang
diketahui (know what) saja karena itu penilaian pendidikan yang tepat pada
gilirannya memberikan pengaruh bagi semangat kerja.

Pendidikan dapat memberikan nilai tambah bagi kualitas dan semangat
kerja individu, Pemerintah dalam kertas kerja Direktur Pembinaan Sarana
Akademik Ditjen Dikti (1993) pada Pelita VI, telah merealisasikan rencana

peningkatan kualifikasi tenaga dosen Perguruan Tinggi antara lain melalui

pemberian beasiswa studi S2 dan S3 menjadi 50 %. Untuk PTS saja meningkat

menjadi 15 %dari 8 %. Secara implisit perhatian pemerintah ini mengandung
keunggulan dari dua sisi. Pertama peningkatan kualitas sumber daya manusia;
baik dari jenjang pendidikan maupun kinerja dan penerimaan oleh
partner/masyarakat di lapangan. Kedua pengembangan karir.

Bila peningkatan kualitas sumber daya manusia berkaitan dengan
pengembangan karir, maka perhatian selanjutnya harus dilihat dari dimensi

keselarasan. Artinya karir yang diperoleh sebagai barometer keberhasilan

pendidikan akan memberikan perlindungan dinamis dalam berbagai dimensi

kehidupan. Demikian juga halnya karir tenaga kependidikan di lembaga
pendidikan, seperti pada jabatan akademis dan struktural Perguruan Tinggi

Secara operasional, penyelenggaraan pendidikan tinggi selain mengacu

pada peraturan perundang-undangan yang mengaturnya termasuk juga kebijakankebijakan lain sebagai pelengkap, disamping itu juga merujuk pada rencana induk
pengembangan (RIP) dari perguruan tinggi masing-masing. Fakultas Hukum

UNINUS sebagai salah satu Fakultas dari tujuh Fakultas yang berada dibawah

naungan Universitas Islam Nusantara keberadaannya telah sejajar dengan

Fakultas-Fakutas Hukum lainnya baik pada perguruan tinggi negeri maupun
perguruan tinggi swasta yang ada di Indonesia. Hal ini ditegaskan dengan

kualifikasi status "disamakan" Vide Surat Keputusan Dirjen Dikti Depdikbud
R. I nomor 487/Dikti/Kep/1993, mempunyai itikad sama untuk meningkatkan

pembinaan karir tenaga kependidikan melalui upaya pengembangan karir yang
ditempuh baik secara formal maupun non formal dalam menciptakan tenaga
kependidikan yang berkualitas dan profesional sebagaimana yang dituntut oleh
pengembangan Iptek dalam era globalisasi. Menurut RIP UNTNUS antara lain

dijelaskan bahwa salah satu sasaran utamanya adalah ingin meningkatkan
produktivitas dengan tetap melakukan usaha peningkatan kualitas. Tema

peningkatan kualitas diangkat sebagai tema utama mengingat masih terdapat
infrastruktur tertentu yang belum berfungsi optimal, sehingga dengan kualifikasi
tenaga pengajar yang ada dan dikaitkan dengan tuntutan masa depan yang penuh

tantangan dan persaingan sangat proporsional bila tema itu dijadikan agenda
pertama bagi implementasi Tri Dharmanya.

Dengan memperhatikan uraian tersebut dimuka dapat disimpulkan

beberapa hal mengenai perlunya pengembangan karir tenaga kependidikan yang
efektif mengingat hal-hal sebagai berikut:

1. Tenaga kependidikan yang semakin berkualitas merupakan bagaian dari
pengembangan karir dalam manajemen sumber daya manusia yang dapat
menjawab dan menyikapi persaingan dalam era globalisasi.

2.

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kependidikan yang profesional dan
berkualitas harus dilaksanakan pengembangan karir yang efektif melalui
peningkatan pendidikan formal maupun non formal dan pelatihan.

3. Agar Fakultas Hukum UNINUS tidak ketinggalan dalam mengahadapi
persaingan perlu merencanakan model pengembangan karir yang efektif.
Sementara itu, berdasarkan informasi dalam Memorandum Masa Jabatan

Pimpinan Fakultas Hukum Universitas Islam Nusantara (1997), telah digariskan

berbagai kebijakan tentang kualitas. Kebijakan dengan sistem pengembangan
tenaga kependidikan melalui partisipasi seminar, loka karya, pelatihan-pelatihan

membawa pengaruh terhadap kinerja para dosen. Kebijakan itu dilanjutkan dengan
memberikan kesempatan kepada dosen yang berprestasi dan berminat untuk

mengikuti pendidikan formal baik biaya sendiri maupun beasiswa berupa TMPD

antara lain dari pemerintah (Kopertis Wilayah TV Jawa Barat) ke jenjang program

S2 dan S3. Manfaat implementasi program ini sudah menghasilkan satu orang
pangkat Lektor Kepala, empat orang dosen pangkat Lektor, sedangkan bagi
mereka yang mengikuti pendidikan formal dengan biaya TMPD dan biaya sendiri

sejumlah delapan orang, diantaranya telah menyelesaikan program S2 diberbagai
Perguruan Tinggi, dan dua orang lainnya sedang melanjutkan ke program S3.

Upaya mengembangkan karir tenaga kependidikan di ling-kungan Fakultas
Hukum Universitas Islam Nusantara ditetapkan dengan kriteria sesuai Statuta

UNINUS, terutama dalam pengangkatan ke jenjang jabatan fungsional, seperti
asisten, lektor atau guru besar. Secara statistik, kondisi jenjang pendidikan formal

tenaga kependidikan Fakultas Hukum Lninus dapat dilihat porsentase pada
gambar sebagai berikut.



S-3 (6 %)

Gambar 1.

PROPORSI JENJANG PENDIDIKAN FORMAL
DOSEN FAKULTAS HUKUM UNINUS

Sumber : Laporan/Dokumen Fakultas Hukum UNTNUS 1997/1998

Mengingat angka prosentase jenjang pendidikan di lingkungan Fakultas

Hukum UNINUS tersebut diatas, maka dapat diambil benang merah bahwa,

pengembangan karir ('erutama mengikuti pendidikan formalnya) untuk menempati

jenjang jabatan fungsional yang sesuai dengan kebutuhan Pendidikan Tinggi harus

dijadikan agenda serius, setelah melihat jurang yang amat tajam perbedaan angka
pada jenjang pendidikan antara Program SI dengan Program S2 atau S3.

Di samping menyoloknya perbedaan antara angka jenjang pendidikan yang

dimiliki dosen Fakultas Hukum UNINUS implementasi program pengembangan
karirnya merupakan suatu yang diwamai kelemahan sebagai fenomena yang harus

diatasi, jika fakultas yang bersangkutan tidak ingin menghadapi masalah yang
lebih serius. Fenomena-fenomena tersebut antara lain:

(1) Masih diterapkannya pola pengembangan karir melalui pendidikan formal S2

atau S3 maupun pendidikan non formal bagi dosen yang tidak potensial namun
dipromosikan kedalam jenjang jabatan struktural.

(2) Adanya sebagian dosen setelah mengakhiri masa pendidikan dan pernah
menduduki jabatan struktural masa lain memiliki sikap loyalitas yang menurun
terhadap pimpinan Fakultas dan terhadap lembaga,

(3) Masih ada para dosen yang berkualifikasi beJum difungsikan, sehingga pada
mereka hanya tertumpuk suatu harapan.

(4) Masih ada sebagian pimpinan yang enggan mengakui prestasi individu,
terutama sulit untuk memberikan pengakuan dan penghargaan.

(5) Sebagian dosen belum berkeinginan untuk mengikuti program pengembangan
karir yang dikembangkan pada saat ini, mengingat masih belum transparannya
pada tujuan dari pembinaan karir itu sendiri

Kemudian dilihat dari jenjang jabatan Fungsional, maka dapat diketahui
kondisi faktual dalam gambar sebagai berikut.

Asisten Ahli Madya
Guru Besar

2%

8%

Asisten Ahli
3%

Lektor Kepala

Lektor Muda

12%

10%



Lektor Madya
35 %

Lektor

30%

<

PROPORSI JENJANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN
FAKULTAS HUKUM UNINUS

Sumber : Laporan/Dokumen Fakultas Hukum UNINUS 1997/1998

Jabatan fungsional ini pada dasarnya sangat erat hubungannya dengan
jenjang pendidikan dalam upaya penempatan kedalam jabatan struktural van° ada

Fenomena itu diketahui dengan pengamatan yang relatif lama, mengingat
peneliti sendiri sebagai tenaga kependidikan di Fakultas-Hukum UNINUS.
Persoalan ini sangat menarik untuk dikaji dan untuk, menemukan titik sentral

kelemahan pengembangan karir tersebut sehingga menurut rencana semula

peneliti akan mencoba memberikan solusi alternatif untuk dikembangkan.
Kemudian dari pada itu, permasalahan pengembangan karir merupakan satu dari
sederetan materi Program Studi Administrasi Pendidikan yang ditekuni saat ini.

Materi pengembangan karir merupakan bagian dari manajemen personil
sedangkan peningkatan pendidikan non formal dari Dosen Fakultas Hukum dapat
dilihat dalam tabel sebagai berikut.
TABEL 1

JENIS PENDIDIKAN NON FORMAL
No

Jenis Pendidikan

Telah Mengikuti Belum Mengikuti Jumlah

1

Notariat

4

39

43

2

Akta-V

8

35

43

3

S1 bidang studi lain

2

42

43

4

Lemhanas

2

41

43

5

Advocat/Pengacara

20

23

43

6

Asosiasi:
43

- Aspehupiki

10

33

-IKI

2

41

43

- Forduskum

1

42

43

7

Metodologi Penelitian

8

35

43

8

Penataran P4

14

22

43

*) Sumber : Laporan/Dokumen Fakultas Hukum UNTNUS 1997/1998

B. Permasalahan Penelitian

Untuk merumuskan masalah pada penelitian ini terlebih dahulu akan

dikemukakan identifikasi sebagai upaya mengenali titik sentral permasalahan
sehubungan dengan karir dosen di Fakultas Hukum Universitas Islam Nusantara.

1. Identifikasi Masalah

Secara kuantitatif. dosen di Fakultas Hukum Universitas Islam Nusantara

dikategorikan ke dalam dosen tetap, dosen tidak tetap dan dosen luar biasa. Dosen

tetap terdiri dari dosen tetap Yayasan dan dosen tetap Kopertis.

Selama kurun waktu 1995-1998 dosen tetap baik Yayasan maupun
Kopertis, luar biasa dan tidak tetap berjumlah 43 orang, terdiri dari 20 orang dosen
tetap Yayasan, 18 orang dosen Kopertis, dan 5 (lima) orang dosen luar biasa. Jika

dilihat dari Ketentuan Pokok dan Organisasi UNINUS, terdapat 7 (tujuh) unsur

sebagai pengelola di lembaga tersebut. Unsur-unsur ini merupakan pejabat yang
berfungsi sebagai pimpinan universitas, fakultas, jurusan, program studi dan
kepala LPPM, UPT, pelaksana administratif.

Dari sederetan jabatan struktural tersebut, sebagian berada di Fakultas

Hukum, jika dibandingkan dengan fenomena-fenomena yang dipaparkan pada
bagian latar belakang masalah di atas, diakui terdapat berbagai kelemahan.
Kelemahan itu justru bermula dari rekrutmen dosen yang diserahi tugas dan

tanggung jawab bukan berdasarkan prestasi, akan tetapi merujuk pada pola
senioritas atau rekomendasi pihak tertentu. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut

dalam kondisi yang memprihatinkan tentunya menghambat produktivitas
Universitas secara makro.
2. Perumusan Masalah

Setelah mengenali gejala-gejala yang terjadi dalam proses pengembangan

karir dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Nusantara, maka terdapat sejumlah
masalah yang menarik untuk dirumuskan. Masalah penelitian ini akan dirumuskan
dalam kalimat berikut ini.

a. Sampai sejauh mana pengembangan karir tenaga kependidikan yam>
dilaksanakan di lingkungan Fakultas Hukum UNINUS saat ini?.

b. Hal-hal apa saja yang ditemukan didalam menetrapkan dan mengembangkan
pembinaan karir tenaga kependidikan yang dilakukan oleh Fakultas Hukum
UNINUS.

c. Model rancangan pengembangan karir yang bagaimana sebaiknya diterapkan
di Fakultas Hukum UNINUS dalam pembinaan selanjutnya.

C. Alur Berpikir dan Fokus Penelitian

Pengembangan karir selalu menjadi sorotan diberbagai pertemuan formal,
baik oleh kaum akademisi, pemerintahan, maupun kalangan bisnis.

Pada prinsipnya karir merupakan rangkaian kegiatan kerja yang terpisah,
berubah, berkesinambungan yang dapat memberikan ketentraman dan bermakna

dalam hidup seseorang. Perubahan karir secara vertikal selalu dijadikan dambaan
setiap orang. Justru itu karir harus dibina dan dikembangkan melalui suatu

program yang terencana. Pengembangan karir merupakan suatu paket yang
bertujuan untuk peningkatan kualitas individu dan kualitas organisasi. Demikian

pentingnya pengembangan karir bagi individu dan organisasi, diperlukan suatu

sistem yang mengatur secara sistematis dan transparan agar pengembangan karir
berjalan sesuai pedoman dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengembangan karir dilakukan berdasarkan pola pekerjaan berurutan

dengan sasaran yang jelas. Titik sentralnya memung-kinkan seseorang meniti jalur
yang didasari atas; (1) kemampuan intelektual, (2) kepribadian dalam
kepemimpinan. Pengembangan karir yang didasari atas kemampuan intelektual

10

dan kepribadian serta memiliki kemempuan manajerial dapat dijadikan svarat
pengambilan kebijakan perekrutan untuk posisi tertentu.

Konsep-konsep di atas dijadikan acuan berpikir dalam penelitian ini.

Secara sistematika pengembangan karir yang dijadikan acuan tersebut mencakup
tiga jenjang karir dengan kelompok karir awal, karir menengah dan karir akhir.
Dengan mengacu pada konsep di atas dibuat suatu visualisasi alur pikir dan fokus

yang mengarahkan peneliti pada suatu pelaksanaan penelitian dengan

mengungkapkan aspek-aspek mulai dari menyajian latar belakang masalah hingga
produk dan saran penelitian untuk pembinaan dan pengembangan program karir di

Fakultas Hukum Universitas Islam Nusantara, seperti terlihat pada gambar sebagai
berikut.

Latar Belakang Masalah

PEMBAHASAN PEMBINAAN

LANDASAN TEORETIS

1. Upaya pengembangan Karir
pada Fak. Hukum UNINUS
2. Temuan dalam penelitian
3. Model Pengembangan Karir

KARIR

1. Pengertian Tentang Karir
2.

Perencanaan Karir

3.
4.

Pengembangan Karir
Manajemen sumber daya

Yang diusulkan
Rekomendasi

manusia

Masalah Penelitian

Premis/hipotesa

Metode Penelitian

Tujuan Penelitian

Kesimpulan

Teknik Pengumpulan Data
Subjek Penelitian

Gambar 3.

ALUR BERPIKIR DAN FOKUS PENELITIAN

11

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaian
pengembangan karir tenaga kependidikan Universitas Islam Nusantara (khususnya

dosen Fakultas Hukum). selanjutnya diusulkan model rancangan pengembangan
karir

alternatif dalam

upaya meningkatkan relevansi kebutuhan tenaga

kependidikan yang berkualitas dan profesional.

Disamping itu. penelitian yang dilaksanakan ini bertujuan untuk
memperoleh

data-data

dan

informasi-informasi

tentang

permasalahan

pengembangan karir di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Islam Nusantara.

Oleh karena itu, hasil penelitian ini menemukan hal-hal sebagai berikut:
1. Gambaran tentang pengembangan karir tenga kependidikan di lingkungan
Fakultas Hukum UNTNUS saat ini.

2. Hal-hal yang mendasar

ditemukan dalam pelaksanaan pengembangan

pembinaan karir tenaga kependidikan pada Fakultas Hukum UNINUS.

Kemudian dari kedua hal tersebut penulis mengusulkan model rancangan
pengembangan karir alternatif untuk diterapkan pada Fakultas Hukum UNINUS

dalam menciptakan tenaga kependidikan yang berkualitas dan profesional guna
pemanfaatannya kemudian pada jabatan-jabatan struktural sebagai tujuan dari
pengembangan karir.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tentang pengembangan karir tenaga kependidikan
Universitas Islam Nusantara, terutama berkaitan dengan kebutuhan pengembangan

karir yang relevan dengan tuntutan lembaga diharapkan akan bermanfaat bagi
Kopertis, pimpinan Yayasan, pimpinan Universitas, pimpinan fakultas dan pihak

senat sebagai informasi masukan kebijakan mendatang. Sedangkan bagi tenaga

kependidikan diharapkan sebagai bahan intropeksi untuk menilai diri, terutama

ditinjau dari segi proporsi jabatan, peluang dan tantangan dalam pengembangan
karir sebagai upaya meningkatkan kemampuan profesional.

Khusus bagi peneliti sendiri, hasil penelitian ini merupakan proses

penambahan wawasan terutama dalam mengkaji substantif pengembangan karir

tenaga kependidikan di Perguruan Tinggi yang memiliki akar permasalahan sangat
kompleks, rumit dan sangat menantang. Permasalahan itu juga akan dianalisis

dengan pendekatan kualitatif dalam bidang sosial sebagai disiplin baru bagi
peneliti yang mengungkapkan proses pengembangan karir di lingkungan
pendidikan. Disiplin baru dan model penelitian kualitatif tentunya menambah
perbendaharaan wawasan penelitian ilmiah.

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

Pada
pemaparannya

bagian

ini

akan

dikelompokkan

membicarakan metode,

dikemukakan
menjadi

metodologi

empat

bagian.

penelitian
Bagian

yang

pertama

teknik dan alat pengumpulan data Pada bagian kedua

dijelaskan mengenai subjek penelitian, sedangkan bagian tiga dijelaskan tentang
pelaksanaan penelitian. Kemudian pada bagian keempat, dijelaskan mengenai
teknik pengolahan dan analisa data.
A. Metode, Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1. Metode

Sebagaimana dikatakan semula, bahwa penelitian ini ber-tujuan untuk

mengungkapkan pengembangan karir di Fakultas Hukum Universitas Islam
Nusantara, karena itu bentuk penelitian ini merupakan studi deskriptif dan
sekaligus penelitian "need assesment". Upaya mencari alternatif jawaban yang
dikembangkan dari permasalahan bersumber dari unsur-unsur terkait dalam
jajaran pejabat sebagai subjek penelitian. Dalam rangka analisis data yang berasal
dari problematik tersebut digunakan metode deskkriptif-komparatif
2. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menghimpun data lapangan yang dikelompokkan menjadi
data dokumen dan jawaban responden. Data dokumen dikumpulkan sehubungan

denganjenis jabatan, tugas-tugas unit kerja, persyaratan pengembangan karir, rona
awal tenaga kependidikan dari tingkat dan posisi jabatan terendah hingga
pimpinan Fakultas dan Universitas.

89

90

Tehnik yang dilakukan untuk mengumpulkan data dilakukan secara formal

dan non formal. Secara formal, peneliti melengkapi persyaratan penelitian seperti
memperoleh perizinan dari IKIP Bandung dan pihak Kopertis Wilayah IV Jawa
Barat. Pada dasarnya teknik demikian dilakukan sebagai persyaratan mutlak

penelitian ilmiah. Kemudian teknik kedua dengan pendekatan non formal, peneliti

melakukan tanya jawab tentang pengembangan karir di lingkungan Fakultas
c

Hukum UNINUS dalam pendekatan humanistik. Pengumpulan dokumen-

dokumen dilakukan dalam kondisi menyatu, sehingga situasi yang dirancang
terkesan akrab melalui suatu obrolan belaka.

3. Alat Pengumpulan Data

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari pedoman
observasi, pedoman wawancara, daftar isian dan pedoman studi dokumenter.

Pedoman observasi digunakan untuk melihat situasi kondisi yang terjadi dalam
pengembangan karir dosen Fakultas Hukum tersebut. Pedoman wawancara

digunakan

sebagai

pembimbing

untuk

mengarahkan

peneliti

dalam

mengkonfirmasi subjek penelitian. Daftar isian yang sudah dipersipakan
sebelumnya diberikan kepada dosen terutama untuk mengungkapkan hal-hal yang
berkaitan dengan perlakuan yang diterima dalam upaya pegembangan karir.

Sedangkan studi dokumentasi dilakukan untuk mengungkapkan pola dan strategi
pengembangan karir yang diterapkan selama ini.

Alat pengumpulan data tersebut, telah selesai sebelum pelaksanaan

penelitian dimulai. Perampungan pembuatan alat bantu pengumpulan data,
berpedoman pada ketentuan yang berlaku dan mengacu pada permasalahan

penelitian. Alat-alat pengumpulan data tersebut dapat dilihat pada lampiran
penelitian ini.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dipilih dalam penelitian ini, sesuai dengan tuntutan

untuk menjawab problematik sebagaimana diungkapkan pada bab I tentang
permasalahan penelitian. Mengingat penelitian ini .menggunakan pendekatan

kualitatif, maka untuk sementara ditetapkan subjek penelitian sebanyak 30 orang,
terdiri dari Pimpinan Universitas, Pimpinan Fakultas, Pimpinan jurusan dan
program studi, serta para dosen tetap seperti tertuang dalam tabeldi bawah ini.
TABEL 7

SUBJEK PENELITIAN
NO

JABATAN

Pimpinan Universitas

1.

2.

Senat Fakultas

3.

5.

Pimpinan Fakultas Hukum
Pimpinan Program Studi
Pimpinan Bidang Studi

6.

Dosen Fakultas Hukum

4.

JUMLAH

TOTAL

5 orang
2 orang
4 orang
1 orang
8 orang
10 orang
30 orang

C. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian yang difokuskan pada Pengembangan karir tenaga kependidikan

Fakultas Hukum Universitas Islam Nusantara dilak-sanakan dalam tiga tahapan
sebagai berikut:
1. Tahap Orientasi

Tahap pertama pelaksanaan penelitian dengan menentukan permasalahan
yang terjadi di lapangan. Hal-hal yang dilakukan dalam kepentingan sebagai
berikut :

a.

Menyusun rancangan penelitian;

b.

Memilih lokasi penelitian;

c.

Mengurus perizinan (IKIP Bandung dan Kopertis Wilayah IV di Jawa Barat);

d.

Menentukan tenaga bantuan untuk menyebarkan daftar isian atau kuesioner;

e.

Menyiapkan perlengkapan penelitian.

2. Tahap Eksplorasi

Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data lapangan melalui pengedaran
daftar isian, pelaksanaan observasi, wawancara serta studi dokumenter. Meskipun
pelaksanaan mengikuti pedoman, pertanyaan-pertanyaan penelitian dimungkinkan
berkembang sesuai dengan signifikansi keadaan di lapangan. Kegiatan yang
dilakukan antara lain:

a.

mengedarkan daftar isian/kuesioner kepada beberapa orang dosen sebagai
mitra kerja dalam penelitian ini, penunjukan dosen berdasarkan pertimbangan
sahabat, sehingga rahasia penelitian dapat terjamin pada satu sisi, dan sisi lain

subjek penelitian mengisi dengan kondisi yang sesungguhnya terjadi;

b. mengobservasi pelaksanaan pengembangan karir yang diterapkan di
lingkungan Fakultas Hukum Uninus, mulai dari tahap perencanaan karir dan

perekrutan, pelaksanaan sampai dengan proses pengawasan;

93

c.

melakukan wawancara dengan subjek penelitian dalam situasi obrolan.

Wawancara ini bersifat "snow ball sampling", artinya jika orang pertama

belum memberikan jabawan yang lengkap maka akan dihimpun dari orang
d.

yang terkait lainnya;

d.

mengumpulkan dokumen-dokumen

yang berkaitan dengan

masalah

penelitian, terutama dokumen perencanaan pengembangan karir baik tentang
apa, bagaimana, maupun siapa dan kriteria personil yang direkrut.
3. Tahap Pengecekan

Pada tahap ini, dilakukan pengecekan ulang semua data atau informasi

yang telah dikumpulkan melalui kegiatan terdahulu. Upaya demikian bermanfaat

bagi kelengkapan atau kesempumaan data serta validitas data yang dapat
dipercaya. Pengumpulan data-data ini melalui kegiatan yang meliputi:
a. mengecek ulang data-data yang sudah terkumpul, baik data bersumber dari

daftar isian, observasi, wawancara maupun data dokumen-dokumen;

b. meminta data dan informasi ulang kepada subjek penelitian apabila ternyata
data yang terkumpul belum lengkap;

c. meminta penjelasan pada pihak-pihak terkait dalam pengem-bangan karir

dosen tersebut secara vertikal, seperti kepada atasan atau bawahan yang
bersangkutan.

D. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Penelitian ini bersifat deskriptif komparatif. Artinya mengungkapkan
potret pengembangan karir di Fakultas Hukum UNINUS apa adanya pada saat ini.
Dalam kaitan itu dilakukan komparasi dengan berbagai teori dan pedoman, akan

94

tetapi tidak mencari hubungan korelasional. Pengolahan dan analisa data
dilakukan dengan teknik analisis kualitatif.

Teknik

pengolahan

dan

analisis

kualitatif

digunakan

untuk

mengungkapkan gambaran mekanisme dan prosedur serta kelemahan dan
keunggulan pengembangan karir dosen sesuai dengan kondisi saat ini. Teknik

pengolahan dan analisa akan menempuh tahapan pelaksanaan berikut ini.
a.

Reduksi data

Pada tahap ini, semua data yang sudah terkumpul akan diolah dengan
menemukan hal-hal pokok sebagai objek terpenting dari temuan penelitin.
b.

Display data

Kegiatan pada tahap ini membuat rangkuman temuan penelitian dalam
susunan yang sistematis sehingga pola dan tema sentral pengembangan karir

dapat diketahui dengan mudah. Dari kesimpulan inilah data tersebut diberi
makna yang relevan dengan penelitian.
c.

Verifikasi data

Di sini, dilakukan pengujian atas kesimpulan yang telah diambil dengan

membandingkan teori-teori yang relevan serta pedoman pengembangan karir
di lembaga tersebut. Upaya memantapkan ini dikaitkan dengan data prasurvey

atau dengan member check, sehingga menghasilkan suatu penelitian yang
bermakna bagi peneliti dan pihak UNINUS. Setelah semua kegiatan dianggap

tuntas, maka kegiatan selanjutnya membuat laporan secara utuh sebagai
laporan akhirdalam bentuk Tesis.

• o\0lKAA/ A

LU ^