PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN TEGALURUNG 2 KECAMATAN BALONGAN INDRAMAYU:Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas IV SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu Dalam Program DBE 2 USAID.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... . i
KATA PENGANTAR ... …….. ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... …….. iv
DAFTAR ISI ... …….. vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... …….. xiii
DAFTAR BAGAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C.Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E.Definisi Istilah ... 7
F. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN TEGALURUNG 2 KECAMATAN BALONGAN INDRAMAYU A.Konsep Strategi Pembelajaran Aktif 1. Konsep Strategi Pembelajaran ... 11
(2)
Ferdy Indra Pradana, 2012
Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Sdn Tegalurung 2
3. Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Aktif ... 28
B. Konsep Prestasi Belajar Siswa 1. Konsep Prestasi ... 33
2. Konsep Prestasi Belajar ... 34
3. Fungsi Prestasi Belajar ... 36
4. Jenis – jenis Prestasi Belajar ... 37
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 42
6. Kerangka Berfikir Penelitian ... 45
7. Anggapan Dasar dan Hipotesis ... 46
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 49
B. Desain Penelitian ... 50
C. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ... 50
2. Populasi dan Sampel ... 51
D. Teknik Pengumpulan Data ... 52
E. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas ... 54
2. Uji Reabilitas ... 57
3. Tingkat Kesukaran Soal …... 58
4. Daya Beda ... 59
(3)
6. Prosedur Penelitian ... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Strategi Pembelajaran Aktif di SDN
Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu ... 69 2. Gambaran Umum Prestasi Belajar Siswa di SDN Tegalurung 2
Kecamatan Balongan Indramayu
a. Deskripsi Prestasi Belajar Pretest ………... 80 b. Deskripsi Prestasi Belajar Postest ……… 83 3. Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi Belajar
Siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu a. Uji Normalitas Prestasi Belajar Siswa ………. 86 b. Uji t ……….. 89
c. Uji Pengaruh X terhadap Y ………. 92
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Strategi Pembelajaran Aktif di SDN
Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu ………. 94 2. Gambaran Umum Prestasi Belajar Siswa di SDN
Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu ………. 99 3. Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi
Belajar Siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan
(4)
Ferdy Indra Pradana, 2012
Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Sdn Tegalurung 2
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan………. 104
B. Saran………...... 105
DAFTAR PUSTAKA ……… 108
(5)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyrakat, bangsa dan negara.
Dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, (Menkokesra, 2003: 6) disebutkan :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mencapai esensi dari pendidikan diperlukan sebuah usaha yang terencana dan juga sistematis dari berbagai komponen pendukung keberhasilan pendidikan yang dicita-citakan. Komponen kurikulum menjadi salah satu pondasi dalam pencapaian tujuan pendidikan yang dicita-citakan.
Dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum agar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum berjalan lebih efektif, efisien dan optimal dalam memberdayakan sumber-sumber belajar, pengalaman belajar maupun komponen kurikulum (Rusman, 2009:5). Dalam
(6)
untuk mengembangkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di daerah dimana sekolah itu berada, walaupun tetap standar kurikulum nasional harus dipenuhi.
Berdasarkan tim pengembang MKDP Kurikulum Pembelajaran
(2009:11) ada beberapa peranan kurikulum diantaranya adalah “Pertama
peranan konservatif, kedua peranan kreatif dan ketiga peranan kritis serta
evaluatif” Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, inovasi-inovasi
dalam kurikulum saat ini sudah mulai diterapkan pada sekolah-sekolah di Indonesia.
Program pemerintah telah di gulirkan dalam melakukan inovasi-inovasi pembelajaran, salah satunya dengan adanya program DBE 2 USAID tentang teaching and learning. Dalam perkembangannya semenjak tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 DBE 2 menggulirkan program pelatihan dan pendampingan mengenai strategi pembelajaran aktif baik dengan menggunakan ICT ataupun menggunakan Alat Peraga Murah (APM).
Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu Provinsi yang mendapatkan pembinaan pada tingkat SD. Kabupaten Indramayu menjadi salah satu Kabupaten yang mendapatkan pembinaan dalam strategi pembelajaran aktif baik berbasis ICT ataupun dengan menggunakan APM.
Dengan adanya berbagai pelatihan yang dilaksanakan oleh DBE 2, kondisi belajar siswa pada SDN Tegalurung 2 di Kecamatan Balongan Indramayu mengalami perkembangan dari sebelum mendapatkan pelatihan. Salah satu contoh temuan empiris di SDN Tegalurung 2 di Kecamatan
(7)
Balongan Indramayu siswa dapat belajar menggunakan sumber belajar baik di ruang kelas ataupun pada ruang PSBG (Pusat Sumber Belajar Gugus).
Di SDN Tegalurung 2 yang berada di Kecamatan Balongan Indramayu dalam proses pembelajarannya guru sudah membentuk kelompok belajar besar, guru berusaha membuat siswa untuk belajar aktif (dengan merangsang siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan dari temannya). Berbagai strategi dikembangkan oleh guru-guru melalui wadah PSBG untuk bertukar pengalaman dan permasalahan dalam menggunakan strategi pembelajaran aktif.
Gambaran prestasi belajar siswa di lingkungan SDN Tegalurung 2 yang berada di Kecamatan Balongan Indramayu dilihat dari nilai akademik sudah baik, hal ini terbukti dari siswa yang berada di sekolah-sekolah binaan DBE 2 Kecamatan Balongan sering mendapatkan nilai-nilai yang baik dan juga mendapatkan berbagai penghargaan tingkat Kecamatan bahkan Kabupaten.
Secara temuan awal prestasi belajar siswa mengalami perubahan semenjak mendapatkan binaan dari DBE 2 USAID. Tetapi hal ini perlu dibuktikan secara lebih lanjut lagi. Salah satu substansi dalam pembinaan pada sekolah-sekolah di Balongan adalah dalam hal strategi pembelajaran aktif. Cara pembelajaran ini lah menjadi salah satu faktor kunci dalam peningkatan prestasi belajar yang memerlukan pembuktian dalam penelitian ini.
(8)
Silberman, 2009). Strategi pembelajaran aktif bukan hanya berorientasi pada bagaimana siswa untuk senantiasa aktif secara harfiah saja, tetapi aktif dalam artian pemikiran siswa.
Strategi pembelajaran aktif memiliki berbagai kelebihan dibandingakan dengan strategi lainnya diantaranya adalah: dengan strategi pembelajaran aktif siswa akan tertantang dan juga terbiasa bekerja keras, belajar aktif membantu siswa untuk merefleksikan apa yang telah siswa alami, pembelajaran aktif membiasakan siswa untuk bekerjasama dan berkolaborasi (Mel Silberman, 2009:11-12).
Guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran aktif memerlukan persiapan dan juga menuntut untuk kreatif, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan gairah belajar siswa. Dengan gairah belajar yang tinggi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga secara teori dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Salah satu faktor yang mempengaruhi dari peningkatan prestasi siswa adalah proses belajar mengajar di kelas. Hal ini didasarkan dari teori bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal seperti kecerdasan, bakat, minat, dan motivasi. Sedangkan faktor eksternal keadaan keluarga, lingkungan masyarakat dan juga kondisi sekolah. Kondisi sekolah salah satunya bagaimana berlangsungnya proses belajar mengajar di kelas.
Dari pemaparan di atas, proses belajar mengajar di kelas dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif secara teori dapat menjadi salah faktor yang meningkatkan prestasi belajar siswa. Permasalahannya adalah
(9)
apakah strategi pembelajaran aktif yang dilakukan oleh guru-guru SDN Tegalurung 2 di Kecamatan Balongan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa ?
Hal inilah yang akan menjadi pokok masalah dalam penelitian ini yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu. (Studi Deskriptif pada SDN Tegalurung 2 di Kecamatan Balongan Indramayu dalam program DBE 2 USAID)”.
B. Rumusan Masalah
Masalah umum dari penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran
mengenai pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu”?, Rumusan masalah pada dasaranya ruang lingkup masalah penelitian dalam pembatasan dimensi dan variabel yang tercakup didalamnya, dengan demikian rumusan masalah dapat membatasi, menspesifikasi dan memperjelas masalah yang di teliti. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana gambaran umum strategi pembelajaran aktif di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu?
2. Bagaimana gambaran umum prestasi belajar siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu ?
3. Seberapa besar pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu ?
(10)
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu. 2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran umum strategi pembelajaran aktif di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.
b. Untuk mengetahui gambaran umum prestasi belajar siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.
c. Untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.
D. Manfaat Penelitian 1. Segi Teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan dalam pengembangan ilmu perekayasa pembelajaran khususnya dalam hal pengembangan strategi pembelajaran aktif dan juga prestasi belajar siswa. 2. Segi Praktis
a. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan pengetahuan dan pengembangan pola pikir peneliti khususnya dalam strategi pembelajaran aktif dan prestasi belajar siswa.
(11)
b. Bagi sekolah, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti bagi pihak lembaga sebagai bahan kajian prestasi belajar siswa melalui strategi pembelajaran aktif. c. Bagi dunia pendidikan pada umumnya, penelitian ini dapat digunakan
sebagai acuan dan sumber inspirasi untuk lebih memperdalam permasalahan yang berkaitan dengan strategi pembelajaran.
E. Definisi Istilah
1. Strategi Pembelajaran Aktif
Di dalam konteks belajar-mengajar, strategi berarti pola umum perbuatan guru-peserta didik di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Sedangkan menurut Udin S. Winataputra & Tita Rosita (
1995: 124) “istilah strategi secara harfiah adalah akal atau siasat. Strategi
pembelajaran diartikan sebagai urutan langkah atau prosedur yang digunakan guru untuk membawa siswa dalam suasana tertentu untuk
mencapai tujuan belajarnya”. Menurut David (Wina Sanjaya, 2011:126)
menyebutkan bahwa “ Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan
sebagai a plan, metode or saries of activities designt to activities a
particuler educational goal”. Dengan demikian strategi pembeljaran
merupakan sebuah perencanaan, yang terdiri dari metode atau berbagai desain aktivitas untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Sedangkan menurut Mel Silberman (2009:2) mengemukakan sebagai berikut:
(12)
Pembelajaran aktif meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka berfikir tentang materi pelajaran.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan strategi pembelajaran adalah urutan langkah atau prosedur aktivias proses belajar mengajar yang aktif yang terjadi pada SDN di Balongan Indramayu.
2. Prestasi Belajar
Zainal Arifin (2009: 12) mengemukakan bahwa:
Istilah prestasi belajar (achievement) beberapa dengan hasil belajar (learning outcome). Prestasi belajar merupakan pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentuk watak peserta didik.
Nurkencana (1986 : 62) mengemukakan bahwa :
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan juga bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah nilai ketercapaian dari siswa pada mata pelajaran tertentu dan juga perubahan individu sebagai dampak dari pembelajaran yang terjadi di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima Bab sesuai dengan panduan karya tulis ilmiah (2011) yang telah ditentukan oleh UPI, lengkapnya sebagai berikut:
(13)
Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini membahas mengenai: 1. Latar belakang masalah
2. Rumusan masalah 3. Tujuan penelitian 4. Manfaat penelitian 5. Definisi istilah
6. Sistematika penulisan
Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. Pada Bab II ini terdiri dari :
1. Konsep strategi pembelajaran aktif 2. Konsep prestasi belajar siswa
3. Konsep pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar siswa
4. Kerangka berfikir penelitian;
5. Asumsi dasar dan hipotesis penelitian.
Bab III Metode Penelitian. Pada Bab III ini dibahas mengenai metodologi dari penelitian yang dilakukan.
1. Metode penelitian 2. Desain penelitian
3. Lokasi, populasi dan sampel penelitian 4. Teknik pengumpulan data
5. Teknik analisis data 6. Prosedur penelitian
(14)
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Dalam Bab IV ini diuraikan dua hal utama yaitu pertama hasil penelitian. Pada hasil penelitian diuraikan mengenai:
A. Deskripsi Hasil Penelitian;
1. Gambaran umum strategi pembelajaran aktif di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.
2. Gambaran umum prestasi belajar siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.
3. Pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar belajar siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.
B. Pembahasan Hasil Penelitian. Dalam pembahasan penelitian dijabarkan beberapa temuan penelitian seperti :
1. Gambaran umum strategi pembelajaran aktif di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.
2. Gambaran umum prestasi belajar siswa aktif di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.
3. Pengaruh strategi pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamtan Balongan Indramayu.
Bab V Kesimpulan dan Saran. Dua hal yang dijabarkan dalam bab ini yaitu kesimpulan yang berisikan point utama dari hasil penelitian dan juga di uraikan mengenai beberapa saran.
(15)
(16)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Mohammad Ali (1984 : 54) bahwa
“Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi”. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.
Arikunto, Suharsimi (2006) mendefinisikan
“Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab
akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.
Penggunaan metode eksperimen didasarkan pada adanya perlakuan atau treatmen dalam penelitian. Ada berbagai metode eksperimen yang dapat dilakukan. Dalam penelitian ini, menggunakan metode kuasi eksperimen dengan one group pretes – postest. Menurut Sugiyono (2010: 111) mengemukakan bahwa “Dalam penelitian kuasi eksperimen tidak adanya
variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara acak”. Begitu juga dalam
konsep one group pretes – postest sebagai salah satu bagian dari metode
kuasi eksperimen yang hanya menggunakan satu kelompok eksperimen saja tanpa ada kelompok kontrol.
(17)
B. Desain Penelitian
Desain penelitian diarahkan sebagai acuan dasar dalam merancang penelitian. Dalam metode kuasi eksperimen ada perlakuakn menjadi kunci dalam memberikan perlakuan. Perlakuan dalam peneitian ini adalah penerapan strategi pembelajaran aktif.
Menurut Nana Sudjana (1991: 1) bahwa : “satu hal yang penting diperhatikan dalam metode eksperimen adalah desain eksperimen”. Desain kuasi eksperimen yang digunakan adalah pada kelompok eksperimen. Adapun jenis desain dalam penelitian ini berbentuk desain one group pretes –
postest. Desain tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Eksperimen
Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test
Eksperimen O1 X O2
Keterangan :
O1 = Tes awal pada kelompok eksperimen
O2 = Tes akhir pada kelompok eksperimen
X = Perlakuan strategi pembelajaran aktif
C. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian yaitu Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi Belajar Siswa SDN Tegalurung 2 Kecamatan
(18)
Balongan Indramayu, maka lokasi penelitian bertempat di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu. Pemilihan tempat tersebut didasarkan pada sekolah tersebut merupakan sekolah inti yang menerima pembinaan dari program DBE 2 USAID di Kecamatan Balongan Indramayu. SDN Tegalurung 2 dijadikan sebagai PSBG (Pusat Sumber Belajar Gugus) di Kecamatan Balongan Indramayu.
2. Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diharapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono : 2010), sedangkan menurut Frankel dan Wallen, Riyanto (Susilowati 2011:67), populasi adalah kelompok yang menarik peneliti ,dimana kelompok tersebut oleh peneliti dijadikan objek untuk merealisasikan hasil penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas IV SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.
b. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Menurut Riduwan dan Akdon (2008). Pengambilan sampel dilakukan dengan satu kelas eksperimen (Sugiyono, 2010). Sampel penelitian diperoleh
(19)
untuk menentukan kelas eksperimen yaitu kelas yang akan dikenai perlakuan strategi pembelajaran aktif.
Berdasarkan uraian tersebut, maka kelas yang diambil sebagai kelas eksperimen adalah pada kelas IV di SDN Tegalurung 2. Hal ini didasarkan di SDN Balongan tidak ada lagi kelas yang setingkat, yaitu kelas IV, dengan asumsi mata pelajaran dan materinya yang sama. Dan juga berdasarkan metode penelitian kuasi eksperimen dengan one group
pretes – postest.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes objektif dan juga angket. Tes objektif ditujukan untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa dalam memahami materi ajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas IV mengenai golongan hewan berdasarkan jenis makanannya. Tes objektif dengan menggunakan pilihan ganda.
Angket atau kuesioner dimaksudkan untuk menjaring data tentang strategi pembelajaran aktif dan prestasi belajar siswa. Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui, (Arikunto, Suharsimi 2010:128). Adapun alasan penyusun menggunakan kuisioner, karena kuisioner merupakan salah satu teknik dalam pengumpulan data yang efisien dan efektif, karena keadaan responden yang sukup banyak. Dalam penyusunan instrumen penelitian digunakan model dari Rensis Likert . Menurut Riduwan,dkk (2008: 20), Skala Likert digunakan
(20)
tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan menggunakan skala Likert , maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel, dan sub variabel dijabarkan menjadi indikator. Dengan indikator yang terukur dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Adapun skala option dan pembobotan yang digunakan seperti pada tabel 3.2 berikut :
Tabel : 3.2 Pembobotan Option
No Option Skor
1 (SB) = Sangat Baik 5
2 (B) = Baik 4
3 (C) = Cukup 3
4 (R) = Rendah 2 5 (SR) = Sangat Rendah 1
Responden dipersilakan untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan yang diajukan dalam kuisioner, sesuai dengan keadaan mengenai strategi pembelajaran aktif terhasap prestasi belajar siswa. Adapun kisi-kisi yang dikembangkan seperti yang disajikan pada tabel berikut :
Tabel 3.3
Kisi – Kisi Strategi Pembelajaran Aktif
Variabel Subvariabel Indikator No
Strategi
Pembelajaran Aktif Pendahuluan
Salam 1
Apersepsi 2 Pengkondisian Siswa 3
Motivasi 4
Orientasi Pembelajaran 5 6 7 Penyampaian Topik 8 Penyampaian tujuan
(21)
Kegiatan Inti Pembelajaran Aktif Eksplorasi 10 11 12 13 14 Elaborasi 15 16 17 18 19 20 Konfirmasi 21 22 23 24 Penutup
Kesimpulan/Refleksi 25 26 Pemberian Tugas 27 Penyampaian Materi Selanjutnya 28 E. Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah menggambarkan bagaimana kuisioner sungguh-sungguh mampu mengukur apa yang akan dikukur, sehingga dapat dikatakan validitas tinggi suatu test maka alat test tersebut semakin tepat mengenai sasaran yang direncanakan. Nilai validitas pada dasarnya adalah nilai korelasi yang berfungsi untuk menghitung item yang digunakan. Teknik yang digunakan adalah korelasi item total yaitu konsistensi antara skor item secara keseluruhan yang dapat dilihat besarnya koefisien korelasi antara setiap item dengan skor secara kesluruhan, yang merupakan dasar dari korelasi Pearson (product moment). Adapun rumus korelasi Pearson adalah sebagai berikut :
(22)
Keterangan :
r = korelasi validitas yang dicari
x = skor yang diperoleh subjek dari seluruh item y = skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item
∑x = jumlah skor dalam distribusi x
∑y = jumlah skor dalam distribusi y ∑x2 = jumlah kuadrat skor dalam distribusi x ∑y2 = jumlah kuadrat skor dalam distribusi y
n = banyaknya responden
Untuk perhitungan digunakan sofware SPSS yang berfungsi mengukur tingkat validitas dari setiap item kuisioner yang dijadikan sebagai alat ukur penelitian.
Berdasarkan uji coba instrumen pada Siswa di SDN Lemah Mekar 1 maka didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 3.4
Validitas Angket Strategi Pembelajaran Aktif
No Item r T hitung T tabel T hitung > t tabel 1 0,644 2,66 1,729 Valid 2 0,823 4,58 1,729 Valid 3 0,758 3,67 1,729 Valid 4 0,644 2,66 1,729 Valid 5 0,706 3,15 1,729 Valid 6 0,678 2,91 1,729 Valid 7 0,809 4,35 1,729 Valid 8 0,614 2,46 1,729 Valid 9 0,711 3,20 1,729 Valid 10 0,685 2,97 1,729 Valid 11 0,582 2,26 1,729 Valid
(23)
12 0,618 2,48 1,729 Valid 13 0,571 2,20 1,729 Valid 14 0,576 2,23 1,729 Valid 15 0,549 2,08 1,729 Valid 16 0,575 2,22 1,729 Valid 17 0,64 2,63 1,729 Valid 18 0,754 3,63 1,729 Valid 19 0,738 3,46 1,729 Valid 20 0,715 3,23 1,729 Valid 21 0,902 6,60 1,729 Valid 22 0,677 2,91 1,729 Valid 23 0,595 2,34 1,729 Valid 24 0,621 2,50 1,729 Valid 25 0,634 2,59 1,729 Valid 26 0,59 2,31 1,729 Valid 27 0,806 4,30 1,729 Valid 28 0,76 3,70 1,729 Valid
Tabel 3.5
Validitas Soal Prestasi Belajar Siswa
No Item r T hitung T tabel T hitung > t tabel
1 0,695 3,05 1,729 Valid
2 0,877 5,77 1,729 Valid
3 0,695 3,05 1,729 Valid
4 0,692 3,03 1,729 Valid
5 0,728 3,36 1,729 Valid
6 0,572 2,20 1,729 Valid
(24)
8 0,603 2,39 1,729 Valid
9 0,654 2,73 1,729 Valid
10 0,718 3,26 1,729 Valid
11 0,73 3,38 1,729 Valid
12 0,559 2,13 1,729 Valid
13 0,55 2,08 1,729 Valid
14 0,555 2,11 1,729 Valid
15 0,559 2,13 1,729 Valid
16 0,653 2,72 1,729 Valid
17 0,592 2,32 1,729 Valid
18 0,605 2,40 1,729 Valid
19 0,624 2,52 1,729 Valid
20 0,652 2,72 1,729 Valid
2. Uji Realibilitas
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan terhadap hasil suatu pengukuran, pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi merupakan suatu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur terpercaya (reliabel). Realibilitas disebut juga kepercayaan konsistensi atau kesetabilan. Namun sebagai ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana suatu pengukuran terbebas dari kekeliuran.
Adapun pegujian reliabilitas instrumen penelitian dihitung dengan mempergunakan teknik belah dua dari Spearman Brown, dengan membagi dua kelompok yaitu skor butir soal ganjil dan jumlah skor butir soal genap. Kemudian diukur derajat hubungannya dengan koefisien
(25)
korelasi rank menurut rumus yang telah ditentukan, dengan rumus sebagai berikut :
r = 2 rb 1 + rb
Keterangan :
r = reliabilitas internal seluruh instrumen
rb = korelasi product moment antara belahan (ganjil – genap)
Langkah selajutnya menghitung korelasi product moment dengan menggunakan rumus:
rxy = n∑xy –(∑x)( ∑ y)
√ (∑x 2–(∑x)2(n∑y 2–(∑y2)
Koefisien realibilitas yang besarnya antara 0,7 – 0,8 dianggap baik untuk digunakan, (skala Guilford) dalam Kapian dan Saccuzo; 93:49). Dalam praktek pengolahannya penyusun menggunakan SPSS 17 untuk lebih memudahkannya.
Berdasarkan hasil uji coba angket dan soal (lihat lampiran), didapat reliabilitas variabel X strategi pembelajaran aktif r hitung = 0,942 sedangkan
r tabel = 0,456 dengan demikian 0,942 > 0,456 maka variabel strategi
pembelajaran aktif reliabel.
Reliabilitas variabel Y Prestasi belajar r hitung = 0,916 sedangkan
r tabel = 0,456 dengan demikian 0,916 > 0,456 maka variabel prestasi belajar
adalah reliabel.
(26)
Uji tingkat kesukaran soal dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal tergolong sukar, sedang atau mudah, dihitung menggunakan bantuan program analisis butir soal. Kriteria indeks kesukaran butir soal yang digunakan seperti yang dikemukakan Arikunto, Suharsimi (2010) sebagai berikut :
Tabel 3.6
Kategori tingkat kesukaran butir soal Batasan Kategori P = 0,00 Soal Terlalu Sukar
0,00 ≤ P≤ 0,30 Soal sukar
0,30 ≤ P≤ 0,70 Soal sedang
0,70 ≤ P≤ 1,00 Soal mudah
P = 1,00 Soal Sangat Mudah
Berdasarkan hasil uji coba maka didapat sebagai berikut: No. soal P Keterangan
1 21,05 Mudah 2 31,58 Sedang 3 21,05 Mudah 4 31,58 Sedang 5 26,32 Mudah 6 31,58 Sedang 7 21,05 Mudah 8 15,79 Mudah 9 57,89 Sedang 10 21,05 Mudah 11 36,84 Sedang 12 21,05 Mudah 13 47,37 Sedang 14 36,84 Sedang 15 57,89 Sedang 16 15,79 Mudah 17 31,58 Sedang 18 42,11 Sedang 19 42,11 Sedang 20 36,84 Sedang
(27)
4. Daya Beda
Untuk melakukan uji daya pembeda soal diarakan agar dapat mengetahui sejauh mana tiap butir soal mampu membedakan (kemampuan) antara siswa kelompok atas dengan siswa kelompok bawah, yang dihitung menggunakan bantuan program analisis butir soal. Kriteria daya pembeda butir soal (ID) diklasifikasikan seperti tabel berikut:
D = (WL – WH)
N (Zainal Arifin, 2009: 273) D = Indeks daya pembeda
WL = Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah WH = Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas n = 27 % x N
Tabel 3.7
Kategori daya pembeda butir soal ID Klasifikasi
0,00 ≤ D ≤ 0,20 Jelek
0,20 ≤ D ≤ 0,40 Cukup
0,40 ≤ D ≤ 0,700 Baik
0,70 ≤ D ≤ 1,00 Baik sekali
Berdasarkan hasil analisis data didapat (Lihat Lampiran), sebagai berikut:
No. soal Daya Pembedanya
1 Baik sekali 2 Baik sekali 3 Baik sekali 4 Baik sekali 5 Baik sekali
(28)
7 Baik sekali 8 Baik 9 Baik sekali 10 Baik sekali 11 Baik sekali 12 Baik sekali 13 Baik sekali 14 Baik sekali 15 Baik 16 Baik 17 Baik sekali 18 Baik sekali 19 Baik sekali 20 Baik sekali 5. Langkah-langkah Pengolahan Data
Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif . Teknik analsis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel strategi pembelajaran aktif (X) dan prestasi belajar siswa (Y), dengan cara menghitung rata-rata masing-masing variabel penelitian, yaitu:
Tabel : 3.8
Kriteria Penafsiran Kondisi Variabel Penelitian Rata – rata skor Penafsiran
4,21 – 5,00 3,41 – 4,20 2,61 – 3,40 1,81 – 2,60 1,00 – 1,80
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik
Tidak baik
(29)
Langkah awal adalah dengan mengkonfersikan terlebih dahulu kepada nilai 0-100 hal ini ditujukan untuk mempermudah pengolahan lanjutan.
1) Mencari Kecenderungan
Menghitung kecenderungan umum dari prestasi belajar baik pada kelas eksperimen, sehingga dapat menggambarkan keadaan prestasi belajar siswa dengan menggunakan tes objektif.
2) Uji Prasarat
a) Uji Normalitas Distribusi
Uji normalitas ditujukan untuk dapat mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data menggunakan teknik analisis parametrik yaitu data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal, dan data tidak normal menggunakan non parametrik. Dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat (X2)
X2 =
Ei Ei Oi 2
Keterangan :
2 = Chi kuadratOi = Frekuensi hasil pengamatan Ei = Frekuensi yang diharapkan
Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut : Membuat distribusi frekuensi;
(30)
Membuat batas kelas yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan di tambah 0,5.
Mencari Z untuk batas kelas dengan Rumus : Z =
S Bk
Keterangan :
Bk = skor batas kelas = rata-rata
S = simpangan baku
Mencari luas 0 – 2 dari daftar I
Mencari luas antara O dengan Z ( 0–Z) dari tabel distribusi Chi Kuadrat.
Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka 0-Z yaitu baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan;
Mencari fe dengan cara mengkalikan luas interval dengan jumlah responden;
Mencari fo dengan cara melihat jumlah setiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi;
(31)
Mencari chi kuadrat dengan cara menjumlah hasil perhitungan.
X2 =
fe fe fo 2
Menentukan keberatan chi kuadrat dengan membandingkan nilai persentil untuk distribusi chi kuadrat.
b) Uji Homogenitas Varian
Uji homogenitas varian ditujukan untuk mengetahui apakah kelas ekperimen homogen atau tidak.
3) Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah untuk menentukan bahwa apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah diberikan tindakan strategi pembelajaran aktif pada kelas eksperimen.
Rumus yang digunakan uji perbedaan dua rata-rata. Rumus yang digunakan adalah uji t adalah:
= nilai rata-rata kelompok eksperimen sebelum
= nilai rata-rata kelompok eksperimen sesudah 1
x
2
(32)
S1 = Varian sampel kelompok eksperimen sebelum
S2 = Varian Sampel kelompok eksperimen sesudah
n1 = jumlah responden kelompok eksperimen sebelum
n2 = jumlah responden kelompok eksperimen sesudah
b. Pengolahan angket
Pengolahan angket ditujukan untuk mengetahui pandangan siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif.
Pengolahan datanya dilakukan dengan mencari kecenderungan umum sebagai berikut:
Keterangan: X = nilai rata-rata yang di cari
X = jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali
bobot untuk setiap alternatif kategori)
n = jumlah responden
Untuk mengetahui hasil kesimpulan dari perhitungan tersebut dipergunakan kriteria pada tebel sebagai berikut:
Tabel 3.9
Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan Rata-rata
Rentang Nilai Kriteria
n X X
(33)
Rentang Nilai Kriteria
4,01 - 5,00 Sangat baik 3,01 - 4,00 Baik 2,01 - 3,00 Cukup 1,01 - 2,00 Rendah 0,01 - 1,00 Sangat Rendah
F. Prosedur Penelitian 1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang kegiatan pembelajaran di SDN Tegalurung 2 sehingga dapat diperoleh permasalahan-permasalahan yang aktual dan sedang berkembang. Fokus dari studi pendahuluan diarahkan pada bagaimana strategi pembelajaran dilaksanakan dan juga bagaimana prestasi belajar siswanya.
2. Tahap Persiapan
Kegiatan persiapan pokok yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun pembelajaran dan mempersiapkan instrumen penelitian. Pada tahapan persiapan beberapa kegiatan yang dilakukan:
a. Penyusunan studi kepustakaan; b. Penyusunan proposal penelitian; c. Revisi proposal;
(34)
d. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) strategi pembelajaran aktif pada kelas IV SDN Tegalurung 2 Balongan Indramayu;
e. Pembuatan instrumen; f. Jusgment instrumen; g. Uji coba instrumen; h. Revisi instrumen;
i. Instrumen yang dapat digunaan. 3. Tahap Pelaksanaan
Pada tahapan pelaksananaan ini dilakukan beberapa kegiatan diantaranya:
a. Menentukan sampel penelitian yang akan digunakan sebagai kelas ekperimen;
b. Melaksanakan proses pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif.
1). Persiapan pembelajaran
Dalam kegiatan persiapan pembelajaran dilakukan beberapa hal diantaranya persiapan kelas, pengkondisian siswa, menyiapkan sumber belajar dan menyiapkan media pembelajaran. Kemudian dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. 2). Pelaksanaan pembelajaran
(35)
Dalam pelaksanaan pembelajaran dibagi kedalam empat kegiatan yaitu kegiatan orentasi pembelajaran, eksplorasi pembelajaran, interpretasi dan re-kreasi.
3). Penutup
Dalam kegiatan penutup pembelajaran dilakukan kesimpulan dan juga refleksi pembelajaran. Guru juga memberikan tugas kepada siswanya. Diakhir pembelajaran dilakukan postest.
c. Membagikan angket mengenai pandangan siswa pada pelaksanaan strategi pembelajaran aktif.
4. Tahap Analisis dan Penyusunan Laporan
Menghitung hasil rata-rata kemampuan awal siswa kelas eksperimen, menghitung rata-rata kemampuan awal dan akhir siswa kelas eksperimen, dan menghitung normalitas melakukan uji Hipotesis, serta melakukan analisis data angket dan observasi.
Desain penelitian sebagai berikut:
Studi pendahuluan
Perumusan masalah
Penentuan subjek penelitian
Perisapan penelitian Penyusunan desain
pembelajaran
Penyusunan intrumen penelitian
(36)
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian
Kelas eksperimen
Pre test
PBM menggunakan strategi pembelajaran
aktif
Post test
Analisis Data
Kesimpulan Penyusunan Laporan
(37)
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu. (Studi Deskriptif pada SDN Tegalurung 2 di Kecamatan Balongan Indramayu dalam program DBE 2 USAID)”, berikut ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan, yakni:
1. Gambaran umum strategi pembelajaran aktif di SDN tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu sangat baik, hal ini terlihat dari nilai rata-rata sebesar 4,35 berada pada kriteria sangat baik. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan strategi pembelajaran aktif oleh guru kelas IV SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu sebagai treatment (perlakuan) bagi prestasi belajar siswa sudah sangat baik dilakukan oleh guru yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti pembelajaran dan kegiatan penutup pembelajaran.
2. Gambaran umum prestasi belajar siswa dibagi kedalam dua bagian, yaitu
pertama prestasi belajar sebelum perlakuan dan prestasi belajar siswa
setelah perlakuan. Dalam prestasi belajar pretest atau sebelum perlakuan jumlah jawaban yang benar dari 20 soal rata-ratanya adalah 8,87 dan rata-rata jawaban yang salah adalah 11,3. Sedangkan prestasi belajar siswa setelah perlakuan atau postest nilai rata-rata jawaban siswa yang
(38)
bahwa tingkat prestasi belajar siswa sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran mengalami kenaikan.
3. Strategi pembelajaran aktif berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu. Hal ini dibuktikan dari hasil temuan dan pembahasan penelitian yang menunjukan bahwa berdasarkan uji test pada kelas eksperimen prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah perlakuan mengalami peningkatan secara signifikan, dengan ketentuan bahwa nilai sig yang didapat sebesar 0,002 < 0,005. Dengan tingkat pengaruh yaitu 0,424 berada pada kriteria sedang. Artinya bahwa variabel prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh strategi pembelajaran aktif berkriteria sedang dan pengaruhnya sebesar 18,4%. Maka hipotesis yang penulis ajukan diterima artinya bahwa terdapat pengaruh pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.
B. Saran
Ada beberapa hal yang disarankan dalam penelitian ini, adalah: 1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah sebagai pimpinan di sekolah memiliki kewajiban untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar. Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah harus mampu mengembangkan dan membina guru dalam menerapkan strategi
(39)
dengan adanya penerapan strategi pembelajaran aktif akan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Guru
Berdasarkan temuan penelitian menunjukan bahwa dari ketiga dimensi pembelajaran dimensi inti pembelajaran paling rendah jika dibandingkan dengan dimensi pendahuluan dan penutup. Hal ini berarti bahwa guru harus lebih mengoptimalkan kegiatan inti pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk dapat aktif mengeksplorasi sumber-sumber belajar, mengelaborasi dan mengkonfirmasi dari hasil temuannya. Dengan adanya pembuktian bahwa strategi pembelajaran aktif memberikan dampak pada peningkatan prestasi belajar, terbukti dengan hasil pretest dan postest dari siswa mengalami penigkatan yang signifikan. Dalam mempraktekan strategi pembelajaran aktif ada baiknya menggunakan perlengkapan ICT seperti halnya dalam pelaksanaan eksperimen dalam penelitian ini. Dengan adanya penggunaan ICT dalam pelaksanaan strategi pembelajaran aktif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan juga mengasah kemampuan guru dalam mengajar.
3. Peneliti selanjutnya
Dalam penelitian ini hanya lebih fokus pada bagaimana strategi pembelajaran secara umum dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, dengan mempraktekan langsung sebagai treatment dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Secara konsep prestasi belajar bukan saja
(40)
lain seperti penggunaan media, keterampilan mengajar guru dan juga metode mengajar dan lain-lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal inilah yang menjadi pilihan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian secara komprehensip atau menyeluruh. Faktor-faktor dalam meningkatkan prestasi belajar siswa sebaiknya dijadikan penelitian selanjutnya, hal ini dikarenakan prestasi belajar menjadi fokus utama dalam meningkatkan mutu pembelajaran secara umum, sehingga faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar akan lebih menarik dan lebih komprehensip.
(1)
68
Ferdy Indra Pradana, 2012
Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Sdn Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu
Dalam pelaksanaan pembelajaran dibagi kedalam empat kegiatan yaitu kegiatan orentasi pembelajaran, eksplorasi pembelajaran, interpretasi dan re-kreasi.
3). Penutup
Dalam kegiatan penutup pembelajaran dilakukan kesimpulan dan juga refleksi pembelajaran. Guru juga memberikan tugas kepada siswanya. Diakhir pembelajaran dilakukan postest.
c. Membagikan angket mengenai pandangan siswa pada pelaksanaan
strategi pembelajaran aktif.
4. Tahap Analisis dan Penyusunan Laporan
Menghitung hasil rata-rata kemampuan awal siswa kelas eksperimen, menghitung rata-rata kemampuan awal dan akhir siswa kelas eksperimen, dan menghitung normalitas melakukan uji Hipotesis, serta melakukan analisis data angket dan observasi.
Desain penelitian sebagai berikut:
Studi pendahuluan
Perumusan masalah
Penentuan subjek penelitian
Pelaksanaan penelitian Perisapan penelitian Penyusunan desain
pembelajaran
Penyusunan intrumen penelitian
(2)
Bagan 3.1
Prosedur Penelitian Kelas eksperimen
Pre test
PBM menggunakan strategi pembelajaran
aktif
Post test
Analisis Data
Kesimpulan Penyusunan Laporan
(3)
Ferdy Indra Pradana, 2012
Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Sdn Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu
104
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang
telah dilakukan berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap
Prestasi Belajar Siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu. (Studi Deskriptif pada SDN Tegalurung 2 di Kecamatan
Balongan Indramayu dalam program DBE 2 USAID)”, berikut ini akan
dikemukakan beberapa kesimpulan, yakni:
1. Gambaran umum strategi pembelajaran aktif di SDN tegalurung 2
Kecamatan Balongan Indramayu sangat baik, hal ini terlihat dari nilai rata-rata sebesar 4,35 berada pada kriteria sangat baik. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan strategi pembelajaran aktif oleh guru kelas IV SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu sebagai treatment (perlakuan) bagi prestasi belajar siswa sudah sangat baik dilakukan oleh guru yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti pembelajaran dan kegiatan penutup pembelajaran.
2. Gambaran umum prestasi belajar siswa dibagi kedalam dua bagian, yaitu
pertama prestasi belajar sebelum perlakuan dan prestasi belajar siswa setelah perlakuan. Dalam prestasi belajar pretest atau sebelum perlakuan jumlah jawaban yang benar dari 20 soal rata-ratanya adalah 8,87 dan rata-rata jawaban yang salah adalah 11,3. Sedangkan prestasi belajar siswa setelah perlakuan atau postest nilai rata-rata jawaban siswa yang
(4)
benar adalah 16,57 dan yang salah rata-ratanya 3,43. Hal ini menunjukan bahwa tingkat prestasi belajar siswa sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran mengalami kenaikan.
3. Strategi pembelajaran aktif berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu. Hal ini dibuktikan dari hasil temuan dan pembahasan penelitian yang menunjukan bahwa berdasarkan uji test pada kelas eksperimen prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah perlakuan mengalami peningkatan secara signifikan, dengan ketentuan bahwa nilai sig yang didapat sebesar 0,002 < 0,005. Dengan tingkat pengaruh yaitu 0,424 berada pada kriteria sedang. Artinya bahwa variabel prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh strategi pembelajaran aktif berkriteria sedang dan pengaruhnya sebesar 18,4%. Maka hipotesis yang penulis ajukan diterima artinya bahwa terdapat pengaruh pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar siswa di SDN Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu.
B. Saran
Ada beberapa hal yang disarankan dalam penelitian ini, adalah:
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah sebagai pimpinan di sekolah memiliki kewajiban untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar. Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah harus mampu mengembangkan dan membina guru dalam menerapkan strategi
(5)
Ferdy Indra Pradana, 2012
Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Sdn Tegalurung 2 Kecamatan Balongan Indramayu
106
pembelajaran aktif, hal ini dikarenakan secara empiris terbukti bahwa dengan adanya penerapan strategi pembelajaran aktif akan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Guru
Berdasarkan temuan penelitian menunjukan bahwa dari ketiga dimensi pembelajaran dimensi inti pembelajaran paling rendah jika dibandingkan dengan dimensi pendahuluan dan penutup. Hal ini berarti bahwa guru harus lebih mengoptimalkan kegiatan inti pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk dapat aktif mengeksplorasi sumber-sumber belajar, mengelaborasi dan mengkonfirmasi dari hasil temuannya. Dengan adanya pembuktian bahwa strategi pembelajaran aktif memberikan dampak pada peningkatan prestasi belajar, terbukti dengan hasil pretest dan postest dari siswa mengalami penigkatan yang signifikan. Dalam mempraktekan strategi pembelajaran aktif ada baiknya menggunakan perlengkapan ICT seperti halnya dalam pelaksanaan eksperimen dalam penelitian ini. Dengan adanya penggunaan ICT dalam pelaksanaan strategi pembelajaran aktif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan juga mengasah kemampuan guru dalam mengajar.
3. Peneliti selanjutnya
Dalam penelitian ini hanya lebih fokus pada bagaimana strategi pembelajaran secara umum dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, dengan mempraktekan langsung sebagai treatment dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Secara konsep prestasi belajar bukan saja
(6)
dipengaruhi oleh strategi pembelajaran aktif, tetapi ada beberapa faktor lain seperti penggunaan media, keterampilan mengajar guru dan juga metode mengajar dan lain-lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal inilah yang menjadi pilihan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian secara komprehensip atau menyeluruh. Faktor-faktor dalam meningkatkan prestasi belajar siswa sebaiknya dijadikan penelitian selanjutnya, hal ini dikarenakan prestasi belajar menjadi fokus utama dalam meningkatkan mutu pembelajaran secara umum, sehingga faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar akan lebih menarik dan lebih komprehensip.