PENERAPAN PRINSIP BELAJAR ORANG DEWASA DALAM PELATIHAN DESA MANDIRI PANGAN BAGI APARATUR DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) LEMBANG.

(1)

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nomor Daftar FIP : 065/S/PLS/V/2013

PENERAPAN PRINSIP BELAJAR ORANG DEWASA DALAM PELATIHAN DESA MANDIRI PANGAN BAGI APARATUR DI BALAI BESAR PELATIHAN

PERTANIAN ( BBPP ) LEMBANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Disusun Oleh

Abdul Rakhman Hakim 0906088

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa dalam Pelatihan Desa

Mandiri Pangan Bagi Aparatur di Balai Besar Pelatihan

Pertanian (BBPP) Lembang

Oleh

Abdul Rakhman Hakim

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Abdul Rakhman Hakim 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang


(4)

v

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Abdul Rakhman Hakim (2013) Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa dalam Pelatihan Desa Mandiri Pangan bagi Aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

Penelitian ini membahas mengenai penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Fokus utama dalam kajian masalah ini dirumuskan dalam tujuan untuk: 1) Memperoleh gambaran penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang? 2) Memperoleh gambaran penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelaksanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang? 3) Memperoleh gambaran penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam evaluasi pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang? 4) Memperoleh gambaran penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam tindak lanjut tindak lanjut pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang?

Landasan konseptual teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep pendidikan luar sekolah, konsep pelatihan dan konsep pendidikan orang dewasa.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan subyek penelitian sebanyak tujuh orang. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi.

Hasil penelitian (1) penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan pelatihan, meliputi identifikasi kebutuhan belajar peserta pelatihan, dengan melibatkan mereka dalam perencanaan kegiatan pelatihan secara partisipatif serta merumuskan tujuan belajar bersama. (2) penerapan prinsip belajar orang dewasa dapat dilihat dari proses pembelajaran yaitu, tentang cara mengawali proses pembelajaran pelatihan sesuai dengan pembelajaran orang dewasa, serta penerapan prinsip belajar orang dewasa sesuai dengan asumsi pendidikan orang dewasa yaitu Asumsi konsep diri, asumsi pengalaman hidup, asumsi kesiapan belajar, asumsi orintasi belajar, asumsi kebutuhan pengetahuan dan asumsi motivasi. (3) penerapan evaluasi berupa evaluasi perbaikan dan kemajuan pembelajaran, dalam evaluasi menghasilkan peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap perubahan perilaku, peningkatan kinerja, kecepatan dan ketepatan melaksankan tugas yang efektif dan efisien. (4) Tindak lanjut penerapan prinsip belajar orang dewasa sesuai dengan prinsip belajar orang dewasa, dimana dilakukan pendekatan bimbingan secara personal, hal ini dapat dilihat dari bentuk, proses, dan hasil bimbingan yang dirasakan oleh peserta.


(5)

vi

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan prinsip belajar orang dewasa telah diterapkan secara partisipatif pada pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur.

ABSTRACT

Abdul Rakhman Hakim (2013) Application of the Principles of Adult Learning in Rural Training Apparatus in food security for Agricultural Training Center (BBPP) Lembang.

This study discusses the application of adult learning principles in a food self-sufficient village training for personnel in the Center for Agricultural Training (BBPP) Lembang. The main focus in the study of this problem is formulated in order to: 1) To obtain an application of adult learning principles in the planning of food self-sufficient village training for personnel at the Center for Agricultural Training Lembang? 2) To obtain an application of adult learning principles in the implementation of food self-sufficient village training for personnel in the Center for Agricultural Training Lembang? 3) To obtain an application of adult learning principles in the evaluation of food self-sufficient village training for personnel at the Center for Agricultural Training Lembang? 4) To obtain an application of adult learning principles in a follow-up follow-up training for personnel of food self-sufficient village in Lembang Agricultural Training Center?

Conceptual theoretical foundation used in this study is the concept of non-formal education, training concepts and the concept of adult education.

The method used in this research is descriptive method with qualitative approach, with as many as seven research subjects. The data collection techniques used were observation, interviews, documentation and triangulation.

The results (1) the application of adult learning principles in the planning of the training , participants learn include identification of training needs, by involving them in participatory planning training activities and to formulate learning objectives together. (2) the application of adult learning principles can be seen from the learning process , learning how to start the process of training in accordance with adult learning , as well as the application of adult learning principles in accordance with the assumption of adult education is the concept of self-assumption, the assumption of life experiences, assumptions readiness learning, learning orintasi assumptions, assumptions need motivation knowledge and assumptions. (3) the application of an evaluation form evaluation and improvement of the learning progress, the evaluation results in an increase of knowledge, skills and attitudes change behavior, increase performance, speed and accuracy of implementing effective and efficient task. (4) Follow-up of the application of adult learning principles in accordance with the principles of adult learning, where do personal counseling approaches, it can be seen from the form, process, and outcomes perceived by attendees guidance .


(6)

vii

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Based on the results of this study concluded that the application of adult learning principles have been applied in a participatory on food self-sufficient village training for personnel.


(7)

vi

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN . ... i

KATA PENGANTAR. ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI . ... vi

DAFTAR TABEL . ... ix

DAFTAR GAMBAR . ... x

DAFTAR LAMPIRAN . ... xi

BAB I PENDAHULUAN . ... 1

A. Latar Belakang Penelitian . ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah . ... 6

C. Tujuan Penelitian . ... 7

D. Manfaat Penelitian . ... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi . ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA . ... 10

A. Konsep Pendidikan Luar Sekolah . ... 10

1. Definisi Pendidikan Luar Sekolah . ... 10

2. Dasar Pendidikan Luar Sekolah . ... 11

3. Fungsi-Fungsi Pendidikan Luar Sekolah . ... 13

4. Cakupan Pendidikan Luar Sekolah . ... 17

5. Pelatihan Sebagai Satuan Pendidikan Luar Sekolah . ... 18

B. Konsep Pelatihan . ... 23

1. Pengertian Pelatihan . ... 23

2. Tujuan Pelatihan ... 25

3. Landasan-Landasan Pelatihan . ... 26

4. Komponen Pelatihan . ... 27

5. Manajemen Pelatihan . ... 28


(8)

vii

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Konsep Pendidikan Orang Dewasa . ... 35

1. Pengertian Pendidikan Orang Dewasa . ... 35

2. Pengertian Belajar . ... 36

3. Teori-Teori Pembelajaran Orang dewasa ... 37

4. Asumsi Pendidikan Orang Dewasa . ... 42

5. Kondisi Belajar dan Prinsip-Prinsip Belajar Orang dewasa . ... 43

6. Manajemen Pembelajaran Pendidikan Orang Dewasa . ... 46

7. Penelitian Terdahulu . ... 52

BAB III METODE PENELITIAN . ... 55

A. Lokasi dan Subjek Penelitian . ... 55

1. Lokasi Penelitian . ... 55

2. Subjek Penelitian . ... 55

B. Desain Penelitian . ... 56

1. Tahap Persiapan . ... 56

2. Tahap Pelaksanaan . ... 56

3. Tahap Pelaporan . ... 56

C. Metode Penelitian ... 56

D. Definisi Operasional ... 57

E. Instrumen Penelitian ... 59

F. Teknik Pengumpulan Data . ... 60

1. Wawancara . ... 61

2. Observasi . ... 61

3. Studi Dokumentasi . ... 62

4. Triangulasi data . ... 62

G. Teknik Analisis Data . ... 63

1. Reduksi Data . ... 63

2. Penyajian Data . ... 64


(9)

viii

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . ... 65

A. Gambaran Lokasi Penelitian . ... 65

B. Gambaran Umum Program Pelatihan . ... 72

C. Deskripsi Hasil Penelitian . ... 74

D. Pembahasan Hasil Penelitian . ... 99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . ... 124

A. Kesimpulan . ... 124

B. Saran . ... 127

DAFTAR PUSTAKA . ... 129

LAMPIRAN


(10)

ix

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ciri/karakteristik Program pendidikan Luar Sekolah. ...20

Tabel 2.2 Kondisi belajar dan prinsip-prinsip mengajar andragogi. ...43

Tabel 2.3 Penelitian terdahulu ...52

Tabel 4.1 Pelaksana pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur . ...73


(11)

x

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR/BAGAN

2.1 Bagan komponen-komponen pelatihan. ...27 4.1 Gambar struktur Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang. ...67


(12)

xi

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keputusan (SK) Dosen Pembimbing

2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Lembaga 3. Lembar Bimbingan Skripsi

4. Kisi-kisi Penelitian

5. Pedoman Wawancara Penelitian 6. Hasil Wawancara Penelitian 7. Dokumentasi Kegiatan


(13)

1

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah rangkaian upaya pembangunan manusia yang berkesinambungan dan dilakukan secara sengaja untuk meningkatkan kualitas yang dimilikinya, pendidikan memegang peran penting dalam pembangunan nasional yang mana melalui pendidikan yang baik akan terlahir manusia Indonesia yang mampu bersaing di era globalisasi bercirikan tingginya persaingan dalam semua aspek.

Pembangunan dilaksanakan menuntut adanya pelaku utama pembangunan yang berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang dan harus memiliki keterampilan, kecakapan dalam berbagai kegiatan,kegiatan harus saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional. Salah satu satu tujuan pembangunan nasional adalah untuk menghadapi berbagai permasalahan yakni memperkuat kemampuan masyarakat lapisan bawah yang masih dalam kondisi tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan pendidikan, hal ini dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 14, menyebutkan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dini, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Undang-undang sistem pendidikan nasional diharapkan dapat mendukung segala upaya untuk memecahkan masalah pendidikan yang pada gilirannya akan dapat memberikan sumbangan yang signifikan terhadap masalah-masalah makro bangsa Indonesia khususnya terhadap masalah pengangguran. Dimana berdasarkan badan pusat statistik tahun 2011(www.bps.go.id), jumlah pengangguran dilihat dari latar belakang pendidikan diketahui bahwa : 3,37% berpendidikan SD kebawah; 7,83% berpendidikan SMP; 12,17% berpendidikan 1


(14)

2

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SMA; dan 9,95% berpendidikan Perguruan Tinggi, hal tersebut menyatakan bahwa tingkat pengangguran tertinggi adalah masyarakat yang memiliki tingkat berpendidikan SMA .

Dalam melakukan suatu Pembangunan nasional diperlukan suatu sumber daya manusia yang berkualitas yang memiliki keterampilan dan daya saing tinggi dalam persaingan global. Pendidikan harus dapat mengahasilkan sumber daya manusia yang tangguh, kreatif, inovatif serta tercipta manusia indonesia yang beriman dan bertaqwa, memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mampu mengantisipasi kemajuan ilmu dan teknologi tersebut sehingga menunjang tujuan pembangunan nasional.

Dalam bidang pertanian sangat diperlukan sumber daya manusia yang profesional, kreatif, inovatif, dan berwawasan global yang memiliki keterampilan, pendidikan, dan berorientasi pada hasil dan nilai tambah produk pertanian, karena pertanian adalah merupakan leading sektor perekonomian nasional. Permasalahan yang melilit pertanian saat ini adalah sebagian besar SDM pertanian berpendidikan tidak tamat SD dan tamat SD (81,7%), sistem alih teknologi masih lemah dan kurang tepat sasaran, aksesibilitas petani terhadap layanan usaha masih lemah, serta pembentukan kelembagaan petani masih berorientasi proyek dan bukan berdasarkan kebutuhan sendiri.

Permasalahan yang paling kompleks adalah masalah pangan, karena Pangan merupakan kebutuhan mendasar yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia dan harus dipenuhi. Permasalah yang sering kali kita hadapi ialah mengenai bagaimana menciptakan ketahanan pangan yang kuat dan mempertahankan ketersediaan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang saat ini mencapai 216 juta jiwa dengan angka pertumbuhan pertahun sebesar 1,7 % tentunya harus diimbangi dengan kebutuhan akan bahan pangan yang seimbang. Kebutuhan pangan tersebut harus pula diimbangi dengan peningkatan produksi pangan. Namun di indonesia tidak menujukan adanya peningkatan produksi pertanian sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut kita masih harus mengimpor bahan pangan dari luar negeri.


(15)

3

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kecukupan pangan merupakan hak bagi setiap individu yang telah diatur dalam perundangan. Dalam UU No.7/1996. Ketahanan Pangan adalah kondisi dimana terjadi kecukupan penyediaan pangan bagi rumah tangga yang diukur dari ketercukupan pangan dalam hal jumlah dan kualitas juga adanya jaminan atas keamanan, distribusi yang merata, dan kemampuan membeli Kebutuhan pangan nasional di dominasi pada tiga komoditi yaitu padi, jagung dan kedelai. Kelangkaan pangan disebabkan karena dua hal yaitu kurangnya produksi pangan dan kelebihan konsumen. Kekurangan produksi disebabkan oleh banyak hal diantaranya ketidakefektifan penggunaan lahan, rendahnya teknologi, manajemen infrastruktur yang buruk, minimnya sarana dan prasarana transportasi. Sedangkan kelebihan konsumen disebabkan oleh tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Masalah pertumbuhan penduduk dapat diminimalisir dengan program “Keluarga Berencana”.

Upaya pemerintah dalam menanggulangi masalah pangan adalah melalui pembangunan ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil dan merata untuk mencapai kemandirian, dan tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat. Upaya pembangunan ketahanan pangan dilakukan secara bertahap melalui proses pemberdayaan masyarakat dengan mengenali potensi dan kemampuannya, mencari alternatif peluang dan pemecahan masalah, serta mampu untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam secara efektif, efesien dan berkelanjutan. Sejak tahun 2006, Badan Ketahanan Pangan melaksanakan kegiatan desa mandiri pangan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam pengembangan usaha produktif berbasis sumber daya lokal, peningkatan ketersediaan pangan, peningkatan daya beli dan akses pangan rumah tangga, sehingga dapat memenuhi kecakupi gizi rumah tangga .

Salah satu bentuk untuk menciptakan manusia yang memiliki SDM untuk mencapai tujuan hidupnya dalam memenuhi suatu kebutuhan pangan. Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang adalah salah satu lembaga yang mengadakan pelatihan untuk menanggulangi permasalahan panga Dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 26 ayat 5 menyebutkan bahwa :


(16)

4

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lembaga Kursus atau pelatihan adalah satuan pendidikan nonformal yang berfungsi menyelenggarakan kursus atau pelatihan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

Untuk itu kursus dan pelatihan sebagai bentuk pendidikan berkelanjutan diharapkan mampu mengembangkan kemampuan peserta didik dengan penekanan pada penguasaan keterampilan, standar kompetensi, pengembangan sikap kewirausahaan, serta pengembangan kepribadian profesional.

Pembelajaran yang dilakukan oleh balai-balai besar didasarkan atas pengalaman-pengalaman yang sudah dimiliki oleh peserta didik, hal ini sesuai dengan konsep pendidikan orang dewasa . Djuju Sudjana (2001: 51) menyatakan bahwa :

Pendidikan orang dewasa merupakan seluruh proses pendidikan yang terorganisasi dengan berbagai bahan ajar, tingkatan, dan metoda, baik bersifat resmi maupun tidak, meliputi upaya kelanjutan atau perbaikan pendidikan yang diperoleh dari sekolah, akademik, universitas, atau magang .

Pendidikan tersebut diperuntukkan bagi orang-orang dewasa dalam lingkungan masyarakatnya, agar mereka dapat mengembangkan kemampuanya, memperkaya pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan profesi yang telah dimiliki, memperoleh cara-cara baru, serta mengubah sikap dan perilaku orang dewasa. Tujuan pendidikan ini ialah supaya orang dewasa mampu mengembangkan diri secara optimal dan berpartisipasi aktif, malah menjadi pelopor di masyarakat, dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya yang terus berubah dan berkembang.

Enam pokok asumsi pendidikan orang dewasa menurut Malclom Knowles adalah sebagai berikut:

1. Konsep Diri

Orang dewasa memiliki kemampuan untuk mengarahkan dirinya sendiri dan mandiri. Karena kedewasaan ini lah orang dewasa membutuhkan penghargaan dari orang lain. Sebagai manusia yang mampu menentukan dirinya sendiri (self determination) dan mengarahkan diri sendiri (self direction). Apabila orang dewasa tidak menemukan dan menghadapi situasi dan kondisi yang memungkinkan timbulnya penentuan diri sendiri dan


(17)

5

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengarahkan diri sendiri , maka akan menimbulkan penolakan atau reaksi yang kurang menyenangkan. Impikasi kepada proses pembelajaran orang dewasa adalah berkaitan dengan iklim dan suasana belajar yang lebih memungkinkan untuk lebih mandiri dalam memutuskan sesuatu.

2. Pengalaman Hidup

Asumsinya adalah bahwa sesuai dengan perjalanan waktu seseorang, ia mengumpulkan pengalaman berbagai macam yang berbeda-beda, oleh karena itu, dalam pembelajaran orang dewasa tidak lagi menggunakan cara-cara pembelajaran yang convensional melainkan bertumpu pada pengalaman yang telah dimilikinya. Teknik yang digunakan lebih pada experiantial learning, sehingga, dalam pembelajaran lebih banyak menggunakan teknik diskusi kelompok, brainstroming, praktek dan berbagai macam metoda yang memungkinkan peserta berpartisipasi aktif mengaitkan pengalaman yang telah diperoleh sebelumnya dengan materi pembelajaran yang telah disampaikan.

3. Kesiapan Belajar

Asumsinya bahwa setiap individu semakin matang sesuai dengan perjalanan waktu, maka kesiapan belajar bukan lagi ditentukan oleh kebutuhan atau paksaan akademik melainkan karena tuntutan perkembangan atau perubahan tugas dan peranan sosialnya. Hal ini berimplikasi pada materi belajar yang akan diikuti, agar sesuai dengan kebutuhan peranan sosialnya. 4. Orientasi Belajar

Orientasi belajar pada orang dewasa lebih berpusat kepada pemecahan masalah yang dihadapi. Hal ini dikarenakan belajar bagi orang dewasa merupakan kebutuhan untuk bisa menghadapi dan menyelesaikan permasalahan yang dialami dalam kehidupan keseharian, terutama berkaitan dengan peran kerja atau peran sosialnya. Implikasinya adalah sifat materi pembelajaran orang dewasa lebih bersifat praktis dan dapat segera di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Kebutuhan Pengetahuan

Orang dewasa perlu mengetahui dasar dan latar belakang mereka perlu mempelajari sesuatu, sebelum mereka bener-benar mempelajarinya. Implikasinya, dalam pembelajaran orang dewasa perlu adanya tujuan dan latar belakang yang jelas mengapa suatu materi pembelajaran peru dipelajari. 6. Motivasi

Selain termotivasi oleh motivasi eksternal (misalnya pekerjaaan yang lebih baik, promosi, gaji lebih tinggi, dan lain-lain). Yang paling penting adalah dorongan motivasi internal (misalnya keinginan untuk meningkatkan kepuasan kerja, meningkatkan rasa percaya diri, quality of life dan lain sebagainya).

Berkenaan dengan kondisi tersebut maka Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menerapkan prinsip belajar orang dewasa dalam pembelajarannya. Karena peserta yang dominan berusia dewasa memiliki kemampuan dan pengalaman yang berbeda-beda, sehingga melalui pendidikan


(18)

6

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu orang dewasa peserta dapat meningkatkan SDM dan meningkatkan kemandirianya, melalui pelatihan desa mandiri pangan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam pengembangan usaha produktif berbasis sumber daya lokal, peningkatan ketersediaan pangan, peningkatan daya beli dan akses pangan rumah tangga, sehingga dapa memenuhi kecakupi gizi rumah tangga. Peneliti tertarik untuk mengamati tentang bagaimana penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang .

B. Identifikasi dan perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dilakukan identifikasi masalah, terdapat beberapa masalah yaitu:

1. Peserta yang mengikuti pelatihan merupakan hasil identifikasi kebutuhan latihan yang dilakukan oleh pihak balai.

2. Peserta pelatihan bersifat heterogen selain laki-laki dan perempuan dan tingkat umur yang bermacam-macam, sehingga ada keanekaragaman yang ad diantara peserta pelatihan.

3. Balai besar pelatihan pertanian lembang menggunakan metode berbeda dengan lembaga-lembaga lainya yaitu dengan menggunakan metode yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam.

4. Widyaiswasa di balai besar pelatihan pertanian lembang memiliki tingkat pendidikan dan keahlian yang berbeda-beda sehingga memiliki metode pembelajaran yang berbeda-beda yaitu antara lain metode partisipatif dan andragogi.


(19)

7

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini “BAGAIMANA PENERAPAN PRINSIP BELAJAR ORANG DEWASA DALAM PELATIHAN DESA MANDIRI

PANGAN BAGI APARATUR DI BALAI BESAR PELATIHAN

PERTANIAN (BBPP) LEMBANG ”.

Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahan yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang?

2. Bagaimana penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelaksanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang?

3. Bagaimana penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam evaluasi pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang?

4. Bagaimana penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam tindak lanjut pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan kepada latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai :

1. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang. 2. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelaksanaan pelatihan desa

mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang. 3. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam evaluasi pelatihan desa mandiri


(20)

8

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam tindak lanjut pelatihan desa

mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang.

D. Manfaaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi yang didasarkan hasil kajian yang bersifat konseptual dan temuan otentik di lapangan tentang penerapan prinsip belajar orang dewasa di Balai Besar Pelaatihan Pertanian Lembang . Oleh karena itu temuan dari penelitian ini secara teoritis diharapkan mmemberikan manfaat untuk kajian lebih lanjut bagi pengembangan penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam rangka penyelenggaran program pelatihan di Indonesia.

2. Dari segi praktisnya, manfaat praktis yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain:

a. Sebagai bahan informasi bagi yang membutuhkan literatur tentang proses pembelajaran penerapan prinsip belajar orang dewasa di balai besar pelatihan pertanian lembang.

b. Bagi peneliti diharapkan akan menambah wawasan dan pengetahuan mengenai proses pembelajaran penerapan prinsip belajar orang dewasa di balai besar pelatihan pertanian lembang.

E. Struktur Organisasi

BAB I : Pendahuluan di dalamnya terdapat latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, struktur organisasi.

BAB II : Kajian Pustaka di dalamnya terdapat kerangka pemikiran, yang membahas teori tentang Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur.

BAB III : Metodologi Penelitian, membahas mengenai lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpul data, triangulasi data, analisis data.


(21)

9

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV : Hasil penelitian meliputi gambaran tentang lembaga penelitian, gambaran umum penyelenggara pelatihan, gambaran responden penelitian, deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V : Kesimpulan dan Saran, membahas kesimpulan dari hasil penelitian dan beberapa saran yang dapat direkomendasikan oleh peneliti berdasarkan penelitian.


(22)

55

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian ( BBPP ) Lembang yang beralamat di Jalan Kayuambon No.82 Lembang, Bandung Barat-Jawa Barat 40791.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pihak yang terkait dalam proses pelaksanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Kedudukan subjek penelitian pada penelitian ini sangat penting karena data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti. Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber atau partisipan, informan, teman, dan guru dalam penelitian (Sugiyono 2010:298 ).

Penentuan subjek dalam penelitian ini berdasarkan pada purposive sample yang bertujuan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu pemilihan subjek penelitian dimaksudkan pada maksud tertentu dan pemilihan informan yang diambil oleh peneliti dengan alasan bahwa informan tersebut dianggap dapat dipercaya oleh peneliti dengan maksud menggali serta mendapatkan informasi data yang diperlukan untuk menemukan jawaban penelitian mengenai penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur , yaitu tiga peserta pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur, dua orang widyaiswara, sebagai pemateri, dan dua orang pengelola pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur.


(23)

56

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu sebagai berikut :

1. Tahap persiapan

Dalam tahap ini merupakan tahap awal dalam melakukan penelitian. Dimana pada tahap ini peneliti pertama-tama menyusun rancangan penelitian yang disebut proposal penelitian dan pedoman wawancara serta pedoman observasi kemudian dibimbingkan dan di konsultasikan kepada dosen pembimbing untuk di setujui. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan dan untuk mendukung penelitian, peneliti memilih lokasi di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang yang berlokasi di Jalan Kayuambon No.82 Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat. Setelah menentukan tempat penelitian peneliti membuat surat izin untuk melakukan penelitian di lembaga tersebut.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini adalah dimana dilakukan pencarian informasi data secara mendalam, dengan mengenal objek penelitian yang lebih mendalam yang dilakukan dengan wawancara dan observasi, dalam wawancara peneliti menggunakan pedoman wawancara yang menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah keseluruh data diperoleh , makan peneliti melakukan analisis data.

3. Tahap Pelaporan

Setelah data terkumpul secara keseluruhan, maka dilakukan laporan penelitian yang sesuai dengan sistematika yang telah ditetapkan, laporan penelitian ini merupakan hasil penelitian yang akan dianalisis dan dideskripsikan kemudian dibahas berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang muncul dalam proses penelitian sehingga dapat di tarik kesimpulan berdasarkan hasil tersebut.

C. Metode Penelitian

Metode peneltian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono ( 2012:3 ). Untuk menentukan metode yang akan dipakai dalam penelitian ini, peneliti melihat kepada permasalahan dan


(24)

57

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu fokus penelitian yang memerlukan data-data dengan kontak langsung antara peneliti dengan narasumber atau informan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk meneliti mengenai masalah berkaitan penerapan prinsip-psrinsip belajar orang dewasa pada pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian ( BBPP) Lembang.

Berdasarkan penjelasan di atas dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif. Menurut Arikunto ( 2003:309 ) metode deskriptif merupakan metode penelitian yag dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada yaitu, keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan yang ada dilapangan. Pada penulisan skripsi ini yang dimaksudkan metode deskriptif ini penulis hanya mendeskripsikan atau menggambarkan. Pada penulisanya pun diarahkan pada pengumpulan dan penyusunan data mengenai penerapan prinsip belajar orang dewasa.

Sedangkan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2013:1) pendekatan kualitatif yaitu pendekatan yang digunakan untuk meliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumren kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi ( gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasi penelitian lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam menafsirkan istilah-istilah dalam penulisan maka penulis memberikan penjelasan sebagai berikut : Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa dalam Pelatihan Desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur.

1. Pendidikan orang dewasa adalah keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan, apa pun isi, tingkatan, metodenya, baik formal atau tidak, yang melanjutkan maupun menggantikan pendidikan semula di sekolah, akademik dan universitas serta latihan kerja, yang membuat orang yang dianggap dewasa oleh masyarakat mengembangkan kemampuanya,


(25)

58

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memperkaya pengetahuanya, dan menngakibatkan perubahan pada sikap dan perilakunya dalm prespektif rangkap perkembangan pribadi secara utuh dan partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya yang seimbang dan bebas. Adapun 6 asumsi dari pendidikan orang dewasa adalah : Konsep diri, pengalaman hidup, kesiapan belajar, orientasi belajar, kebutuhan belajar dan motivasi.

2. Pelatihan desa mandiri pangan adalah Desa mandiri pangan adalah pelatihan desa atau kelurahan yang masyarakatnya mempunyai kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui pengembangan subsistem ketersediaan, subsistem distribusi, dan subsistem konsumsi pangan dengan memanfaatkan sumber daya setempat secara berkelanjutan.

3. Perencanaan prinsip belajar orang dewasa yaitu proses mempersiapkan serangkaian keputusan yang akan dilakukan berkaitan dengan upaya pencapaian tujuan. Didalam proses ini, terlibat pula proses perumusan tujuan, mempersiapkan alternatif tindakan, dan mendesain program pencapaian tujuan yang akan dicapai itu. Isi dari perencanaan diantaranya yaitu identifikasi kebutuhan belajar, perumusan tujuan pembelajaran, penyusunan materi, penentuan strategi pembelajaran, perencanaan fisik, psikologis dan kelembagaan, sistem pengorganisasian untuk menjamin keberlanjutan pelatihan, keberlanjutan pembelajaran, sumber lokal dan non lokal ( pemateri), hubungan antara pemateri dengan peserta, pemanfaatan sumber-sumber belajar.

4. Pelaksanaan prinsip belajar orang dewasa yaitu merupakan implementasi rencana atau program yang telah dibuat dalam proses perencanaan. Isi dari pelaksanaan ini meliputi, Fasilitator dan peserta pelatihan, waktu dan tempat pelatihan, sarana dan prasarana, metode pembelajaran, materi, biaya pelatihan, proses mengawali pelatihan, penerapan prinsip belajar orang dewasa, penerapa asumsi pendidikan orang dewasa, Konsep diri, pengalaman hidup, kesiapan belajar, orientasi belajar, kebutuhan belajar dan motivasi, pengembangan dan strategi pembelajaran, pemantauan disiplin dalam pembelajaran.


(26)

59

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Evaluasi pembelajaran dan pelatihan yang dikemukakan Syamsu mappa (1984) dalam Sudjana ( 2000: 267 ) evaluasi sebagai kegiatan yang dilakukan untuk menetapkan keberhasilan dan kegagalan suatu program. Sedangkan tujuan evaluasi menurut Anderson ( 1978 ) dalam Djuju Sudjana ( 2000: 270-275 ) mengemukakan bahwa tujuan mengacu pada pengambilan keputusan, yakni dalam rangka menyediakan masukan bagi pengambilan keputusan tentang perencanan, kelanjutan, perluasan, penghentian, dan modifikasi program serta penggunaan dan pengembangan landasan ilmiah yang mendasari proses penilaian. Indikator evaluasi meliputi, bentuk evaluasi, aspek evaluasi, evaluator.

6. Tindak lanjut penerapan prinsip belajar orang dewasa yaitu upaya untuk meningkatkan dan mennyempurnaan program yang telah selesai dilaksanakan menjadi sebuah program baru yang lebih baik. Aspek isdikator diantaranya yaitu bentuk bimbingan, proses bimbingan dan hasil bimbingan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian diperlukan agar memudahkan pada proses penelitian dalam pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri yang meneliti berbgai sumber data, sumber data pada penelitian ini dapat berupa manusia, benda, situasi, kejadian, data, perilaku, dan berbagai bentuk dokumentasi. Penelitian kualitatif harus mempunyai adaptabilitasi yang tinggi, sehingga peneliti dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang ada di tempat penelitian dengan cara pengamatan dan wawancara terkait pelaksanaan pelatihan Desa Mandiri Pangan bagi Aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Hal ini didasarkan oleh pedoman wawancara yang telah disusun peneliti.

Dalam penyusunan instrumen penelitian ini, terdapat beberapa tahap penyusunan instrumen yang dilakukan oleh peneliti yaitu :

1. Menyusun kisi-kisi penelitian

Penyusunan kisi-kisi penelitian disusun secara sisematik sesuai dengan perumusahan masalah yang telah ditetapkan, penyusuna instrumen dibuat dalam


(27)

60

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bentuk matrik untuk memudhkanya. Sedangkan matriks atau kolom-kolom penelitian berisi pertanyaan penelitian, aspek penelitian, indikator, sumber data, serta alat pengumpul data.

2. Menyusun pedoman wawancara

Sebelum melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu menyusun pedoman wawancara dimana didalamnya berisikan pedoman wawancara yang akan di tanyakan kepada narasumber atau informan. Pedoman wawancara ini dimaksudkan agar memudahkan dalam proses pelaksanaan wawancara agar pertanyaan-pertanyaan lebih terarah dan sistematis sesuai dengan apa yang ingin di cari.

3. Menyusun pedoman observasi

Sebelum melakukan observasi, peneliti terlebih dahulu menyusun pedoman observasi dimana didalamnnya berisi aspek-aspek yang akan diobservasi, pedoman observasi dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan observasi dilapangan.

F. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian. Tujuanya adalah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Melalui teknik pengumpulan data tersebut diharapkan dapat saling melengkapi sehingga informasi yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk mengetahui dan mengumpulkan data-data yang diperlukan, maka digunakan pengumpulan data sebagai berikut :

1. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang sering digunakan dalam suatu penelitian dalah wawancara karena dengan teknik ini seorang peneliti dapat melakukan komunikasi langsung dengan subjek penelitian, baik didalam situasi yang


(28)

61

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sebenarnya maupun didalam situasi buatan.hal ini dilakukan untuk menggali informasi lebih banyak sehingga informasi tersebut akan lebih akurat.

Wawancara dilakukan dengan beberapa subjek penelitian, yaitu satu orang penyelenggara diklat desa mandiri pangan bagi aparatur, dua orang pihak widyaiswara dan dua orang peserta pelatihan . wawancara dilaksanakan dari bulan april sampai september 2013 kepada pihak penyelenggara, widyaiswara serta peserta pelatihan. Waktu wawancara disesuaikan dengan waktu luang informan, jadwal wawancara yang telah dilaksanakan adalah pada bulan mei dengan salah satu pihak widyaiswara selanjutnya wawancara akan dilaksanakan pada bulan juli sampai september.

Aspek-aspek yang diwawancarakan dalam penelitian ini terkait tentang penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur, Waktu yang dibutuhkan untuk wawancara berbeda-beda, hal ini didasarkan oleh kebutuhan dan kelengkapan yang ingin dicapainya.

2. Observasi

Teknik observasi merupakan teknik mengamati secara langsung untuk melihat gambaran penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian ( BBPP ) Lembang .

Sedangkan manfaat observasi menurut patton dalam Nasution ( 1988 ) dalam Sugiyono ( 2013:67 ), dinyatakan bahwa manfaat observasi adalah sebagai berikut :

a. Dengan observasi dilapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat memperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh.

b. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan indukafif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery.


(29)

62

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap biasa dan karena itu tidakk akan terungkap dalam wawancara. d. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan

terungkap oleh responden dalam wawancara karena persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.

e. Melalui pengamatan dilapangan, peneliti tidak hanya megumpulkan daya yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.

Waktu pelaksanaan observasi oleh peneliti yaitu selama kegiatan berlangsung yaitu dari tanggal 14 – 22 mei 2013.

3. Studi Dokumentasi

Teknik yang dapat digunakan untuk pengumpulan data selanjutnya yaitu teknik dokumentasi. Menurut Sugiyono ( 2013:83 ) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen biasanya berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Hasil penelitian dari wawancara dan observasi akan lebih kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung dokumen yang menunjang. Teknik dokumentasi ini dilakukan penulis untuk memperoleh data mengenai daftar hadir peserta desa mandiri pangan bagi aparatur, photo-photo kegiatan program pelatihan desa mandiri pangan di Balai Besar Pelatihan Pertanian ( BBPP ) Lembang.

4. Triangulasi Data

Sugiyono (2013: 83) mengungkapkan, pada teknik pengumpulan data, triangulasi data diartikan sebagai “teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada”. Karena peneliti penggunakan teknik triangulasi data, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi


(30)

63

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama (Sugiyono, 2013: 83).

G. Teknik Analisis Data

Analisis Data Kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Sedangkan yang dijelaskan oleh Bogdan dalam Sugiyono ( 2010:334 ) yang menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga mudah dipahami dan temuanya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Langkah-langkah yang di tempuh peneliti dalam menganalisis data pada penelitian ini meliputi :

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses analisis untuk memilih, memusatkan perhatian, meyederhanakan, mengabstraksikan serta mentransformasikan data yang muncul dari catatan-catatan lapangan (Patilima, 2005). Mereduksi data berarti membuat rangkuman, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, mencari tema dan pola, serta membuang yang dianggap tidak perlu. Reduksi data dilakukan dengan pertimbangan bahwa data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dipilih dan dipilah sesuai dengan kebutuhan dalam pemecahan masalah penelitian. Dalam mereduksi data setiap peneliti dipandu oleh pertanyaan penelitian yang harus dijawab berdasarkan data. Bagi peneliti pemula, reduksi data dapat dilakukan melalui diskusi dengan teman sejawat atau orang yang dipandang ahli dalam bidangnya.

2. Penyajian Data

Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga makin mudah dipahami. Penyajian data dapat


(31)

64

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori, diagram alur (flow chart), dan lain sejenisnya. Penyajian data dalam bentuk-bentuk tersebut akan memudahkan peneliti memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja penelitian selanjutnya. Pada langkah ini, peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan dengan cara menampilkan dan membuat hubungan antar fenomena untuk memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk mencapai tujuan penelitian.

3. Penarikan Kesimpulan

Setalah dilakukan reduksi dan display data, maka kegiatan yang selanjutnya dikerjakan adalah membuat kesimpulan data yang telah diperoleh. Pada penarikan kesimpulan peneliti menyampaikan ringkasan hasil yang di anggap penting dan diuraikan hasil analisis data dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami.


(32)

124

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan atas temuan atas hasil penelitian dan uraian-uraian bab-bab sebelumnya mengenai masalah penelitian yaitu: “Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa dalam Pelatihan Desa Mandiri Pangan bagi Aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian ( BBPP ) Lembang.

A.Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diolah dan dianalisis pada BAB IV, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur dilakukan dengan memperhatikan kondisi objektif, sumber-sumber, peluang dan permasalahan dan penyertaan pihak terkait.

Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam perencanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur meliputi analisis terkait kebutuhan belajar yaitu didasarkan atas asumsi bahwa peserta pelatihan akan belajar secara efektif apabila semua komponen program pembelajaran dapat memenuhi kebutuhan belajarnya, selanjutnya perumusan penentuan tujuan pembelajaran dilakukan secara bersama dalam proses perencanaan partisipatif yaitu melibatkan peserta dalam suatu proses merumuskan tujuan belajar, sedangkan penyusunan materi pembelajaran dilihat dari ketertarikan peserta pelatihan terhadap materi yang disampaikan, kesesuaian materi dengan kebutuhan peserta pelatihan, dan kesamaan tingkat dan lingkup pengalaman antara pemateri dan peserta. Penentuan strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi peserta, perencanaan fisik juga harus disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan belajar,


(33)

125

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu perencanaan psikologis dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan kelembagaan senantiasa menjalin hubungan kerja sama dan mitra kerja yang erat dengan lembaga atau instansi bidang pertanian.

Sedangkan Sistem pengorganisasian untuk menjamin keberlanjutan pelatihan, serta keberlanjutan pembelajaran ini ditujukan pada kegiatan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan pengetahuan, dan keterampilan serta profesi, sumber lokal dan non lokal (pemateri) berasal dari Widyaiswara dan instansi-instansi terkait serta hubungan antara pemateri dengan peserta adalah sebagai mitra kerja.

2. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelaksanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelaksanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur dapat dilihat dari keterlibatan semua pihak dalam menjalankan pelaksanaan pelatihan, hal ini meliputi : fasilitator dan peserta pelatihan, waktu dan tempat diselenggarakanya pelatihan, sarana dan prasana, metode pembelajaran, materi pembelajaran pelatihan dan biaya pelatihan.

Sedangkan penerapan prinsip belajar orang dewasa dapat dilihat dari proses pembelajaran yaitu, tentang cara mengawali proses pembelajaran pelatihan sesuai dengan pembelajaran orang dewasa, penerapan prinsip belajar orang dewasa di BBPP Lembang telah sesuai dengan asumsi pendidikan orang dewasa yaitu Asumsi konsep diri, asumsi pengalaman hidup, asumsi kesiapan belajar, asumsi orintasi belajar, asumsi kebutuhan pengetahuan dan asumsi motivasi, serta dilakukan pengembangan dan strategi dalam pembelajaran dan pemantauan disiplin belajar.

3. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam evaluasi pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Evaluasi penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur yaitu evaluasi untuk perbaikan dan kemajuan pembelajaran yang meliputi analisis bentuk dan jenis evaluasi yang dilakukan


(34)

126

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan melakukan test awal dan akhir, serta aspek-aspek yang dievaluasi yaitu aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan sedangkan yang menjadi evaluator adalah semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pelatihan yaitu peserta, pengelola dan widyaiswara, instrumen evaluasi berupa wawancara atau bentuk soal pilihan ganda atau essay. Hasil pelatihan dapat diketahui dari peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap perubahan perilaku, peningkatan kinerja, kecepatan dan ketepatan melaksankan tugas yang efektif dan efisien. Sedangkan widyaiswara mengarahkan diri dalam belajar mandiri pada peserta yaitu dengan pendekatan orang dewasa, untuk mengetahui apakah peserta menjadi pribadi yang tanggung jawab atau tidak setelah diarahkan ke arah perubahan.

4. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam tindak lanjut pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam tindak lanjut pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur telah sesuai konsep pendidikan orang dewasa.

Yaitu tindak lanjut dilakukan dengan melakukan pendekatan bimbingan secara personal, hal ini dapat dilihat dari bentuk bimbingan yaitu dengan memberikan materi bimbingan lanjutan sesuai dengan pelatihan yang diikiutinya dan mengarahkan agar mendapatkan hasil yang baik, proses bimbingan dilakukan diwilayah kerja peserta untuk memberikan materi tambahan terkait kekurangan peserta dan hasil bimbingan yang dirasakan oleh peserta yaitu terjadinya peningkatam kualitas kerja dan sangat membantu dalam membina kelompok tani.

serta tentang inisiatif peserta setelah mengikuti pelatihan dan penerapan materi yang diaplikasikan setelah kegiatan pelatihan. Hal ini dilakukan secara efektif dikarenakan bisa menjamin keberlanjutan belajar peserta pelatihan dengan dilaksanakanya bimbingan lanjutan setelah pelatihan.


(35)

127

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B.Saran

Setelah mengkaji hasil penelitian mengenai penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian ( BBPP ) Lembang, maka berikut diungkapkan beberapa saran yang diharapkan berguna bagi semua pihak.

1. Pihak Lembaga Balai Besar Pelatihan Pertanian ( BBPP ) Lembang

a. BBPP Lembang sebagai lembaga diklat bertaraf nasional dan internasional diharapkan dapat lebih meningkatkan pelayanan pelatihan dengan tujuan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas khususnya dalam bidang pertanian.

b. Dalam penerapan prinsip belajar orang dewasa diharapkan pihak widyaiswara BBPP Lembang dapat mempertahankan dan mengembangkan apa yang kini telah diterapkan.

c. Diadakan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur lanjutan sebagai tahap lanjutan dari pelatihan sebelumnya. Hal ini berguna selain dapat menambah pengetahuan peserta , juga untuk meningkatkan kemampuan peserta.

2. Pihak pengelola

Pihak pengelola yang merupakan panitia-panitia pelaksaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur. harus dapat mempertahankan sistem pengelolaan dan mengembangkan apa yang kini telah dijalankanya.

3. Widyaiswara

a. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, diharapkan widyaiswara bisa lebih baik lagi dalam menggunakan prinsip belajar asumsi pendidikan orang dewasa dalam pelatihan dengan memperhatikan asumsi-asumsi pendidikan orang dewasa.

b. Widyaiswara harus lebih baik lagi dalam penetapan jadwal pelatihan, agar tidak ada lagi perubahan jadwal pelatihan.

c. Kerja sama antara widyaiswara dengan peserta harus dipertahankan bahkan ditingkatkan bagi peningkatan kualitas pelatihan di masa yang akan datang.


(36)

128

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Peseta Pelatihan

a. Pada saat pembelajaran peserta harus lebih baik lagi dari segi disiplin, motivasi, kepemimpinan, kerjasama dan prakarsa.

b. Peserta hendaknya bisa adaptasi dan berbaur dengan peserta lainya. Hal ini dilakukan agar peserta dapat dengan cepat bertukar pengalaman dengan peserta lainya.

c. Hendaknya ilmu pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diperoleh pada saat mengikuti pelatihan, bisa diimplementasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tujuan pelaksanaan pelatihan dapat terwujud.


(37)

129

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anwar. (1994). Andragogi. Bandung: Angkasa.

Ayi Olim. (2013). Modul Teori dan Praktek Pembelajaran Orang Dewasa. Bandung: Tidak diterbitkan.

Ayi Olim. (2013). Modul Manajemen Pendidikan Orang Dewasa (POD). Bandung: Tidak diterbitkan.

Balai Besar Pelatihan Pertanian. (2013). Panduan Diklat Desa Mandiri Pangan bagi Aparatur. Bandung: Tidak diterbitkan

Brookfield, S. (1984). Adult Learners, Adult Education and Adult the Community. New York: Columbia University.

Depdiknas, (2003). Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Bandung

Ginting, A (2011). Esensi Praktis Manajemen Pendidikan dan Pelatihan.Bandung: Humaniora

Kamil, M. (2009). Pendidikan Nonformal. Bandung: ALFABETA.

Kamil, M. (2010). Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi). Bandung: ALFABETA.

Kartika, I. (2011). Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung: Alfabeta

Sudjana. (2008). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Sudjana. (2004). Pendidikan Nonformal (Wawasan, Sejarah Pekembangan, Filsafat, dan Teori Pendukung Serta Azas. Bandung: Falah Production.


(38)

130

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA. Suprijanto, H. (2009). Pendidikan Orang Dewasa Teori hingga Aplikasi. Jakarta:

PT Bumi Aksara

Internet :

Ayi Olim. (2011). Andragogi. [Online]. Tersedia:

http://ayiolim.wordpress.com/2011/03/09/andragogi/. [ 1 juli 2013 ] ________, (2013). Aparatur. [Online]. Tersedia :

http://artikata.com/arti-319371-aparatur.html. [1 juli 2013]

Fairuze. (2013). Pembelajaran Orang Dewasa-Andragogi. Tersedia: http://fairuzelsaid.wordpress.com/2011/12/01/pembelajaran-orang-dewasa-androgogi/. [27 juni 2013].

_______, (2013). Teknik Analisis Data. Tersedia: http://frenndw.wordpress.com/2011/03/15/teknik-analisis-data/. [ 2 juli 2013]

Hutapea. (2010). Ketahanan Pangan dan Teknologi Produktivitas Menuju

Kemandirian Pertanian Indonesia. Tersedia: ejournal.perhepi@gmil.com. [ 5 juli 2013].

Syukron. ( 2013). Teknik Analisis Data Penelitian. Tersedia: http://duniaentrepreneursyukron.blogspot.com/2013/02/teknik-analisis-data-penelitian.html. [2 juli 2013]


(1)

perencanaan psikologis dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan kelembagaan senantiasa menjalin hubungan kerja sama dan mitra kerja yang erat dengan lembaga atau instansi bidang pertanian.

Sedangkan Sistem pengorganisasian untuk menjamin keberlanjutan pelatihan, serta keberlanjutan pembelajaran ini ditujukan pada kegiatan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan pengetahuan, dan keterampilan serta profesi, sumber lokal dan non lokal (pemateri) berasal dari Widyaiswara dan instansi-instansi terkait serta hubungan antara pemateri dengan peserta adalah sebagai mitra kerja.

2. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelaksanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelaksanaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur dapat dilihat dari keterlibatan semua pihak dalam menjalankan pelaksanaan pelatihan, hal ini meliputi : fasilitator dan peserta pelatihan, waktu dan tempat diselenggarakanya pelatihan, sarana dan prasana, metode pembelajaran, materi pembelajaran pelatihan dan biaya pelatihan.

Sedangkan penerapan prinsip belajar orang dewasa dapat dilihat dari proses pembelajaran yaitu, tentang cara mengawali proses pembelajaran pelatihan sesuai dengan pembelajaran orang dewasa, penerapan prinsip belajar orang dewasa di BBPP Lembang telah sesuai dengan asumsi pendidikan orang dewasa yaitu Asumsi konsep diri, asumsi pengalaman hidup, asumsi kesiapan belajar, asumsi orintasi belajar, asumsi kebutuhan pengetahuan dan asumsi motivasi, serta dilakukan pengembangan dan strategi dalam pembelajaran dan pemantauan disiplin belajar.

3. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam evaluasi pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)


(2)

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan melakukan test awal dan akhir, serta aspek-aspek yang dievaluasi yaitu aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan sedangkan yang menjadi evaluator adalah semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pelatihan yaitu peserta, pengelola dan widyaiswara, instrumen evaluasi berupa wawancara atau bentuk soal pilihan ganda atau essay. Hasil pelatihan dapat diketahui dari peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap perubahan perilaku, peningkatan kinerja, kecepatan dan ketepatan melaksankan tugas yang efektif dan efisien. Sedangkan widyaiswara mengarahkan diri dalam belajar mandiri pada peserta yaitu dengan pendekatan orang dewasa, untuk mengetahui apakah peserta menjadi pribadi yang tanggung jawab atau tidak setelah diarahkan ke arah perubahan.

4. Penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam tindak lanjut pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam tindak lanjut pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur telah sesuai konsep pendidikan orang dewasa.

Yaitu tindak lanjut dilakukan dengan melakukan pendekatan bimbingan secara personal, hal ini dapat dilihat dari bentuk bimbingan yaitu dengan memberikan materi bimbingan lanjutan sesuai dengan pelatihan yang diikiutinya dan mengarahkan agar mendapatkan hasil yang baik, proses bimbingan dilakukan diwilayah kerja peserta untuk memberikan materi tambahan terkait kekurangan peserta dan hasil bimbingan yang dirasakan oleh peserta yaitu terjadinya peningkatam kualitas kerja dan sangat membantu dalam membina kelompok tani.

serta tentang inisiatif peserta setelah mengikuti pelatihan dan penerapan materi yang diaplikasikan setelah kegiatan pelatihan. Hal ini dilakukan secara efektif dikarenakan bisa menjamin keberlanjutan belajar peserta pelatihan dengan dilaksanakanya bimbingan lanjutan setelah pelatihan.


(3)

B.Saran

Setelah mengkaji hasil penelitian mengenai penerapan prinsip belajar orang dewasa dalam pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur di Balai Besar Pelatihan Pertanian ( BBPP ) Lembang, maka berikut diungkapkan beberapa saran yang diharapkan berguna bagi semua pihak.

1. Pihak Lembaga Balai Besar Pelatihan Pertanian ( BBPP ) Lembang

a. BBPP Lembang sebagai lembaga diklat bertaraf nasional dan internasional diharapkan dapat lebih meningkatkan pelayanan pelatihan dengan tujuan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas khususnya dalam bidang pertanian.

b. Dalam penerapan prinsip belajar orang dewasa diharapkan pihak widyaiswara BBPP Lembang dapat mempertahankan dan mengembangkan apa yang kini telah diterapkan.

c. Diadakan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur lanjutan sebagai tahap lanjutan dari pelatihan sebelumnya. Hal ini berguna selain dapat menambah pengetahuan peserta , juga untuk meningkatkan kemampuan peserta.

2. Pihak pengelola

Pihak pengelola yang merupakan panitia-panitia pelaksaan pelatihan desa mandiri pangan bagi aparatur. harus dapat mempertahankan sistem pengelolaan dan mengembangkan apa yang kini telah dijalankanya.

3. Widyaiswara

a. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, diharapkan widyaiswara bisa lebih baik lagi dalam menggunakan prinsip belajar asumsi pendidikan orang dewasa dalam pelatihan dengan memperhatikan asumsi-asumsi pendidikan orang dewasa.


(4)

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Peseta Pelatihan

a. Pada saat pembelajaran peserta harus lebih baik lagi dari segi disiplin, motivasi, kepemimpinan, kerjasama dan prakarsa.

b. Peserta hendaknya bisa adaptasi dan berbaur dengan peserta lainya. Hal ini dilakukan agar peserta dapat dengan cepat bertukar pengalaman dengan peserta lainya.

c. Hendaknya ilmu pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diperoleh pada saat mengikuti pelatihan, bisa diimplementasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tujuan pelaksanaan pelatihan dapat terwujud.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar. (1994). Andragogi. Bandung: Angkasa.

Ayi Olim. (2013). Modul Teori dan Praktek Pembelajaran Orang Dewasa. Bandung: Tidak diterbitkan.

Ayi Olim. (2013). Modul Manajemen Pendidikan Orang Dewasa (POD). Bandung: Tidak diterbitkan.

Balai Besar Pelatihan Pertanian. (2013). Panduan Diklat Desa Mandiri Pangan bagi Aparatur. Bandung: Tidak diterbitkan

Brookfield, S. (1984). Adult Learners, Adult Education and Adult the Community.

New York: Columbia University.

Depdiknas, (2003). Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Bandung

Ginting, A (2011). Esensi Praktis Manajemen Pendidikan dan

Pelatihan.Bandung: Humaniora

Kamil, M. (2009). Pendidikan Nonformal. Bandung: ALFABETA.

Kamil, M. (2010). Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan Aplikasi). Bandung: ALFABETA.

Kartika, I. (2011). Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung: Alfabeta

Sudjana. (2008). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.


(6)

Abdul Rakhman Hakim, 2013

Penerapan Prinsip Belajar Orang Dewasa Dalam Pelatihan Di desa Mandiri Pangan Bagi Aparatur Di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA. Suprijanto, H. (2009). Pendidikan Orang Dewasa Teori hingga Aplikasi. Jakarta:

PT Bumi Aksara

Internet :

Ayi Olim. (2011). Andragogi. [Online]. Tersedia:

http://ayiolim.wordpress.com/2011/03/09/andragogi/. [ 1 juli 2013 ] ________, (2013). Aparatur. [Online]. Tersedia :

http://artikata.com/arti-319371-aparatur.html. [1 juli 2013]

Fairuze. (2013). Pembelajaran Orang Dewasa-Andragogi. Tersedia: http://fairuzelsaid.wordpress.com/2011/12/01/pembelajaran-orang-dewasa-androgogi/. [27 juni 2013].

_______, (2013). Teknik Analisis Data. Tersedia:

http://frenndw.wordpress.com/2011/03/15/teknik-analisis-data/. [ 2 juli 2013]

Hutapea. (2010). Ketahanan Pangan dan Teknologi Produktivitas Menuju Kemandirian Pertanian Indonesia. Tersedia: ejournal.perhepi@gmil.com. [ 5 juli 2013].

Syukron. ( 2013). Teknik Analisis Data Penelitian. Tersedia: http://duniaentrepreneursyukron.blogspot.com/2013/02/teknik-analisis-data-penelitian.html. [2 juli 2013]


Dokumen yang terkait

Pembangunan sistem evaluasi pelatihan dan pertanian di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang

2 14 200

PERAN WIDYAISWARA DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PERLINDUNGAN TANAMAN BAGI APARATUR DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) LEMBANG.

0 14 24

STUDI DESKRIPTIF TERHADAP ORIENTASI BELAJAR ORANG DEWASA PADA PESERTA PELATIHAN TEKNIS PENGOLAHAN BAGI NON APARATUR DI BBPP LEMBANG.

0 2 39

PENERAPAN METODE EXPERIENTIAL LEARNING OLEH WIDYAISWARA DALAM PELATIHAN FUNGSIONAL DASAR PENYULUH PERTANIAN AHLI DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG.

3 10 36

UPAYA WIDYAISWARA DALAM MENUMBUHKAN KREATIVITAS MENGOLAH BUAH MANGGIS BAGI PETANI PADA DIKLAT TEKNIS AGRIBISNIS HORTIKULTURA DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIA (BBPP) LEMBANG.

0 4 39

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN AGRISBISNIS BAGI PETANI MUDA:Studi Kasus di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang Bandung.

0 1 28

STUDI TENTANG PELAKSANAAN KURIKULUM DIKLAT TEKNIS AGRIBISNIS JAGUNG DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) LEMBANG, JAWA BARAT.

0 1 7

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan: Studi Kasus pada Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

0 1 22

Studi Deskriptif mengenai Gaya Kepemimpinan di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang.

0 0 7

STUDI DESKRIPTIF TERHADAP ORIENTASI BELAJAR ORANG DEWASA PADA PESERTA PELATIHAN TEKNIS PENGOLAHAN BAGI NON APARATUR DI BBPP LEMBANG - repository UPI S PLS 0810113 Title

0 0 3