PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENCATAT TRANSAKSI DALAM JURNAL UMUM.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENCATAT

TRANSAKSI DALAM JURNAL UMUM.

(Studi kasus pada siswa kelas XI IPS SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung tahun 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh Rensi Yulizah NIM. 0900912

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENCATAT

TRANSAKSI DALAM JURNAL UMUM.

(Studi kasus pada siswa kelas XI IPS SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung tahun 2013/2014)

Oleh: Rensi Yulizah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Rensi Yulizah

Universitas Pendidikan Indonesia Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI DAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Lengkap : Rensi Yulizah

NIM : 0900912

Program Studi : Pendidikan Akuntansi FPEB UPI Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa skripsi yang berjudul

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENCATAT

TRANSAKSI DALAM JURNAL UMUM.

(Studi kasus pada siswa kelas XI IPS SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung tahun 2013/2014)

adalah hasil karya saya sendiri.

Saya menyatakan pula bahwa saya tidak melakukan pengutipan sebagian atau seluruh gagasan, pemikiran, atau tulisan orang lain dengan cara-cara yang melanggar hukum dan etika penulisan karya ilmiah. Sebagian atau seluruh gagasan, pemikiran, atau tulisan orang lain yang saya kutip dalam skripsi ini telah saya cantumkan sumbernya dalam naskah skripsi dan daftar pustaka.

Atas pernyataan ini saya bersedia menerima sanksi apapun jika dikemudian hari ditemukan adanya bukti pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini atau jika ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.

Bandung, Desember 2013 Yang membuat pernyataan

Rensi Yulizah NIM. 0900912


(5)

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMA KASIH …..………..…...

DAFTAR ISI ………...………...…...

DAFTAR TABEL ………... DAFTAR GAMBAR ………...

i iii iv vii ix x BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian ………... 1.2Rumusan Masalah ………... 1.3Maksud Dan Tujuan Penelitian ………... 1.4Kegunaan Penelitian ………... LANDASAN TEORI

2.1.Hasil Belajar…...………... 2.1.1.Definisi Belajar ... 2.1.2.Definisi Hasil Belajar ... 2.1.3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 2.1.4.Indikator Hasil Belajar... 2.1.5.Evaluasi Hasil Belajar... 2.2.Model Pembelajaran Kontekstual... 2.2.1.Model Pembelajaran... 2.2.2.Definisi Contextual teaching and Learning... 2.3.Peneliti Terdahulu... 2.4.Kerangka Pemikiran ... 2.5.Hipotesis Penelitian...

METODE PENELITIAN

3.1.Desain Penelitian ………...…... 3.2.Populasi dan Sampel ... 3.3.Teknik Pengumpulan Data ...

3.3.1. Metode Pengumpulan Data... 3.4. Instrumen Penelitian ... 3.4.1. Penyusunan Instrumen... 3.4.2. Tahap Uji Coba Instrumen... 3.4.2.1. Uji Reliabilitas... 3.4.2.2. Uji Validitas... 3.4.2.3. Daya Pembeda... 3.4.2.4. Tingkat Kesukaran... 3.5. Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis ... 3.5.1. Uji Normalitas...

1 5 6 6 8 8 10 11 12 12 15 15 16 25 26 28 30 34 35 36 36 36 36 37 38 38 39 40 40


(7)

BAB IV

BAB V

3.5.2. Uji Homogenitas ... 3.5.3. Pengujian Hipotesis ... HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Gambaran Objek Penelitian ... 4.1.1.Sejarah SMA Agkasa ... 4.1.2.Profil SMA Angkasa... 4.1.3.Visi Misi SMA Angkasa ... 4.1.4.Struktur Organisasi SMA Angkasa LHS... 4.2.Deskripsi Hasil Penelitian ... 4.2.1. Hasil Pengolahan Data... 4.2.2.1.Hasil Post Test Siswa... 4.2.2. Normalitas Data... 4.2.3. Uji Homogenitas... 4.3.Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian ... 4.3.1. Pembahasan Hasil Penelitian ... KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ……...………... 5.2. Saran ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN – LAMPIRAN

42 43 46 46 47 47 48 49 49 49 54 64 65 68 72 73 74


(8)

DAFTAR TABEL Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel 1.1 2.1 2.2 2.3 3.1 3.2 3.3 3.4 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10

Nilai Rata-rata Siswa Kelas XI IPS... Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi... Perbedaan Hasil Pembelajaran Kontekstual dan Tidak

Kontekstual... Hasil Penelitian Terdahulu... Desain Penelitian Kelompok Eksperimen dan Kontrol dengan hanya Pascates... Sampel Penelitian... Tabel Penolong... Tabel Uji Barlet... Hasil Post test Siswa Kelompok Kontrol XI IPS A... Hasil Post test Siswa Kelompok Kontrol XI IPS D... Rekapitulasi Nilai Post test Kelompok Eksperimen dan Kontrol... Tabel Penolong Hasil Post test Kelompok Eksperimen... Daftar Frekuensi Kelompok Eksperimen... Tabel Penolong Hasil Post test Kelompok Kontrol... Daftar Frekuensi Kelompok Kontrol... Hasil Perhitungan Uji Normalitas... Tabel Uji Barlet... Hasil Pengujian Hipotesis (Uji T)...

3 13 22 25 30 35 41 42 49 42 53 55 58 60 63 64 64 67


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Gambar Gambar

4.1 4.2 4.3

Grafik Hasil Post test Kelompok Kontrol... Grafik Hasil Post test Kelompok Eksperimen... Grafik Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...

50 52 54


(10)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENCATAT

TRANSAKSI DALAM JURNAL UMUM.

(Studi kasus pada siswa kelas XI IPS SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung tahun 2013/2014)

Rensi Yulizah

Pembimbing : Leni Yulianti, S.Pd, MM

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar mencatat transaksi pada jurnal umum mata pelajaran akuntansi yang diterapkan pada siswa kelas XI IPS SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara (LHS) Bandung.

Penelitian ini berawal dari sebuah fenomena yang terjadi di SMA Angkasa LHS Bandung mengenai hasil belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi yang masih rendah. Hal ini ditunjukkan oleh sebuah data berupa nilai Ujian Tengah Semester (UTS) pada mata pelajaran akuntansi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan kelompok eksperimen dan kontrol dengan hanya pascates. Populasi pada penelitian ini adalah kelas XI IPS, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPS A dan XI IPS D, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling. Kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen adalah kelas XI IPS D

dan sebagai kelas kontrol adalah kelas XI IPS A. Pengujian hipotesis menggunakan Uji t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen ialah 78,13, sedangkan rata-rata nilai pada kelas kontrol ialah 74. Selain itu jika dilihat dari pencapaian KKM, siswa yang memperoleh nilai di atas KKM pada kelas eksperimen lebih banyak dibandingkan dengan kelas kontrol. Pencapaian KKM pada kelas eksperimen sebanyak 75% sedangkan pada kelas kontrol hanya 50%. Perhitungan uji t dk 78 dan taraf kepercayaan 95% menunjukkan t hitung 4,26 dan t tabel 1,99 sehingga �0 ditolak dan �� diterima.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model kontekstual dengan siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran model kontekstual, dengan demikian model pembelajaran kontekstual berpengaruh pada hasil belajar siswa. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini ialah model pembelajaran kontekstual dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.


(11)

(12)

THE INFLUENCE OF CONTEXTUAL LEARNING MODEL TOWARDS STUDENT LEARNING RESULTS IN BASIC COMPETENCE OF RECORD

TRANSACTIONS ON THE GENERAL JOURNAL.

( Case study on students of class XI IPS SMA Angkasa Lanud Husen Sastranegara Bandung year 2013/2014)

Rensi Yulizah

Counsellor : Leni Yulianti, S. Pd, MM

ABSTRACT

This study aims to find out the differences in student learning results in basic competence of record transactions in the general journal accounting subject that applied to students of class XI IPS SMA Angkasa Lanud Husen Sastranegara (LHS) Bandung.

This study originates from a phenomenon that occurred in SMA Angkasa Lanud Husen Sastranegara. This study is about the student learning results of class XI on Accounting subject which is still low. This is shown by the data in the form of Mid-Semester examination (UTS) score for the Accounting subject. This study is using quasi experimental method with experimental group and the control post – test only. The population of this study is the class XI IPS, meanwhile the sample for this study is the class XI IPS A and IPS D. The sampling technique that used for this study is purposive sampling. The class XI IPS D is used as the experiment class, and the class XI IPS A is used as the control class. The T-test is used as the hypothesis testing.

The results show that the average score of student learning in the experimental class is 78,13 and the average score in the control class is 74. In addition, from the KKM achievement score, the students in the experimental class can obtain the score above the KKM achievement than the students in the control class. The KKM achievement in the experimental class is as much as 75 % , while the control class is only 50 % . The calculation of the T test dk 78 and hp level of 95 % indicates tcount 4.26 and ttable 1.99. it means that Ho rejected and Ha accepted. It can be concluded that there is a difference in student learning result that gain the contextual model of learning with the students who do not gain the contextual model of learning, thereby model of contextual learning influence of towards student learning results. Suggestions relating to the result of this study are contextual learning model can be used as an alternative in learning to improve student learning result.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan, kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru, dan berperan sebagai sarana dan prasarana dalam membangun karakter sumber daya manusia yang berkualitas.

Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu: “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Dalam hal ini sekolah merupakan wadah sarana pembangunan pendidikan yang memiliki posisi sebagai wahana pendidikan formal maupun informal dalam menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki tingkat intelektual berkualitas, beriman, dan bertaqwa tentunya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Demi tercapainya tujuan pendidikan, maka dibutuhkanlah sebuah kegiatan secara riil yang mampu mengaplikasikan kegiatan komunikasi antara siswa dengan pendidik itu sendiri. Dalam keseluruhan proses pendidikan, belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Seperti yang diungkapkan oleh Syah, M ( 2003 :63)

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat


(14)

tergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada disekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

Tujuan pendidikan bisa dikatakan berhasil apabila para peserta didiknya memperoleh hasil belajar yang baik. Menurut pendapat Grondlund (dalam Purwanto,

2008 : 45) bahwa “Hasil belajar yang diukur ini merefleksikan tujuan pengajaran”.

Bahkan, Purwanto (2008 : 44) mempertegas kembali pernyataan mengenai hasil

belajar, yakni “Hasil belajar ini sering kali digunakan sebagai ukuran untuk

mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan”. Maka

hasil belajar siswa ini mengindikasikan sejauh mana tujuan pendidikan itu tercapai, apakah sudah tercapai dengan baik atau sebaliknya.

Objek penelitian yang akan diteliti berkaitan dengan nilai hasil belajar adalah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Angkasa Lanud Husein Sastranegara (LHS). SMA Angkasa merupakan salah satu lembaga pendidikan formal SMA swasta

dimana sudah terakreditasi “A”. SMA Angkasa seringkali mengikuti olimpiade

-olimpiade, khususnya Olimpiade Ekomomi dan Akuntansi mulai dari tahun 2005 sampai dengan sekarang. Prestasi yang pernah diraih yaitu peringkat 20 besar Olimpiade Ekonomi Tingkat Kota Bandung, dari ratusan sekolah yang mengikuti olimpiade dan baru saja meraih peringkat 10 besar Olimpiade Ekonomi Tingkat Kota Bandung pada April 2013.

Dari hasil penelitian awal yang dilakukan penulis pada saat Program Pengalaman Lapangan (PPL) mengenai proses kegiatan belajar di kelas, bahwa masih kurangnya respon siswa terhadap mata pelajaran Akuntansi, siswa cenderung


(15)

pasif dan kurang antusias untuk menanyakan atau mendiskusikan kesulitan yang mereka hadapi dalam mempelajari akuntansi dengan gurunya.

Selain itu siswa kelas XI IPS sebagian besar tidak terlalu paham mengenai mata pelajaran akuntansi. Alasan yang mereka ungkapkan adalah mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang sulit untuk mereka pelajari secara mandiri, karena siswa beranggapan akuntansi itu mata pelajaran yang sulit dipahami, dan membingungkan.

Fenomena ini menunjukkan bahwa tujuan pendidikan yang tercantum di atas akan sulit untuk diwujudkan. Hal ini pun terlihat dari nilai hasil belajar siswa berupa nilai Ujian Tengah Semester (UTS) yang masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Tabel 1.1

Nilai Rata-rata Siswa Kelas XI IPS Mata Pelajaran Akuntansi Tahun Ajaran 2013 - 2014

SMA ANGKASA (Berdasarkan Nilai UTS)

KKM 75

No Kelas Jumlah Siswa <75 ≥75

Di bawah KKM

(%)

1 XI IPS A 40 25 15 62,5%

2 XI IPS B 40 18 22 45,0%

3 XI IPS C 40 16 24 40,0%

4 XI IPS D 40 26 14 65,0%

Diolah dari arsip nilai guru Akuntansi kelas XI IPS SMA Angkasa

Dapat dilihat dari Tabel 1.1 bahwa nilai UTS akuntansi pada kelas XI IPS A dengan jumlah siswa 40 siswa, hampir 25 siswa yang tidak mencapai KKM. Kelas XI IPS B ada 18 siswa yang tidak mencapai KKM, untuk kelas XI IPS C hanya 16


(16)

siswa saja yang belum mencapai KKM, dan Kelas XI IPS D dengan jumlah siswa 40 orang ada 26 siswa yang nilai UTS nya belum mencapai KKM.

Dampak yang ditimbulkan dari masalah tersebut ialah, siswa akan kesulitan dalam melanjutkan materi akuntansi selanjutnya, karena materi akuntansi merupakan sebuah siklus yang saling berhubungan. Pemaparan data di atas rendahnya nilai akuntansi ini disebabkan oleh ketidaksesuaian model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran akuntansi. Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mendukung proses pembelajaran. Sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Hamalik (2003:54)

Proses pengajaran itu berlangsung dalam situasi pengajaran, dimana di dalamnya terdapat faktor-faktor yakni : tujuan pengajaran, siswa yang belajar, guru yang mengajar, model mengajar, alat bantu mengajar, penilaian, dan situasi pengajaran.

Model pembelajaran yang kurang tepat untuk diterapkan kepada siswa, membuat siswa kurang memahami dalam pembelajaran akuntansi. Ketidaktertarikan siswa untuk belajar akuntansi disebabkan oleh siswa tidak dilibatkan secara aktif dalam belajar. Aktif dalam pembelajaran dapat digambarkan dengan adanya proses pembelajaran dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, tidak hanya memberikan pengetahuan dari guru ke siswa. Menurut Sahuri (2009) “Pengetahuan bukan sebuah kumpulan fakta, konsep, atau kaidah yang sudah siap untuk diambil, diingat atau dihafal, tetapi manusia perlu mengaplikasikan dalam dunia nyata”.

Keberadaan model pembelajaran ini merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut pemaparan Wahab (2009 :


(17)

menggambarkan proses yang ditempuh pada proses belajar mengajar agar dicapai

perubahan spesifik pada perilaku siswa seperti yang diharapkan”.

Guru harus menentukan model yang sesuai, untuk mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Hal ini lah yang mendasari pengembangan pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and

Learning yakni konsep belajar yang menghubungkan antara materi yang diajarkan

oleh pendidik dengan situasi dunia nyata siswa. Seperti yang diungkapkan oleh Marlina (2011), bahwa:

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiri), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment).

Kompetensi dasar mencatat transaksi atau dokumen pada jurnal umum merupakan materi yang cukup menarik dan sesuai untuk dijadikan bahan penelitian, karena materi tersebut dapat di terapkan pada kehidupan siswa sehari-hari. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti melakukan penelitian

yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual terhadap Hasil Belajar

Siswa Pada Kompetensi Dasar Mencatat Transaksi dalam Jurnal Umum”.


(18)

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran kontekstual dengan siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran akuntansi.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud diadakanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh model kontekstual learning pada hasil belajar siswa. Sedangkan tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapatkan pembelajaran kontekstual dengan siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran akuntansi.

1.4 Kegunaan Penelitian

A. Manfaat Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat membantu menambah pengetahuan, wawasan khususnya tentang pembelajaran kontekstual dalam mata pelajaran akuntansi.

2. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi kalangan akademis yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut. B. Manfaat Praktis

1. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terutama dalam meningkatkan hasil belajar siswa, serta dapat


(19)

menjadi bahan masukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang ada, terutama di SMA Angkasa.

2. Bagi Guru

Diharapkan penelitian ini dapat membantu guru untuk meningkatkan kualitas prestasi anak didiknya, dengan menerapkan model dan model yang sesuai dengan materi pembelajaran agar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

3. Bagi siswa

Diharapkan penelitian ini dapat merangsang hasil belajar siswa agar lebih berkembang dari sebelumnya sehingga menjadi siswa yang memiliki prestasi membanggakan.

4. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan keterampilan serta masukan untuk peneliti selanjutnya mengenai model kontekstual learning terhadap hasil belajar siswa.


(20)

(21)

BAB III

MODEL PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Model penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono (2012:3). Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eksperimen. Penelitian eksperimen menurut Arikunto (2009 :

207) yaitu “penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik”.

Menurut Sukardi (2007) “desain penelitian adalah semua proses yang

diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain penelitian Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Bentuk quasi experimental design dengan jenis kelompok eksperimen dan kontrol dengan hanya pascates.

Tabel 3.1

Desain Penelitian Kelompok Eksperimen dan Kontrol dengan Hanya Pascates

Kelompok Perlakuan Skor Pascates

kelompok eksperimen X O1

kelompok kontrol O2

Pengaruh perlakuan = (O1 - O2 )

(Sekaran, 2006 : 209) Sejumlah desain eksperimen direncanakan dengan kelompok eksperimen dan


(22)

pembelajaran kontekstual, dan untuk kelompok kontrol tidak diterapkan pembelajaran kontekstual. Pengaruh perlakuan dipelajari dengan menilai perbedaan hasil yaitu, skor pascates (post test) kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Melalui penelitian ini akan diketahui keefektifan penggunaan pembelajaran kontekstual. Tahapan yang dilakukan adalah membagi subyek ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada kelompok eksperimen akan diberikan stimulus berupa pembelajaran kontekstual, sedangkan pada kelompok pembanding atau kelompok kontrol tidak diberikan pembelajaran kontekstual.

1. Kelas Eksperimen a. Persiapan

Didalam fase persiapan ini hal-hal yang dilakukan meliputi:

1) Menyusun perangkat pembelajaran seperti silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta tujuan pembelajaran. 2) Membuat lembar diskusi siswa beserta jawaban .

b. Pelaksanaan

Dalam fase pelaksanaan ini hal-hal yang didukung meliputi:

1) Dalam pelaksanaan KBM guru menginformasikan tujuan pembelajaran secara lisan, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan diberikan.

2) Guru sekilas mengulang kembali materi-materi sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan disampaikan. Sebelum pelaksanaan pengajaran, guru memberikan kesempatan kepada


(23)

siswa untuk menganalisis transaksi yang sudah diberikan (konstruktivisme).

3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya kepada guru ataupun teman, hal ini menggambarkan komponen

questioning dan learning community. Proses bertanya dan

konstruktivisme ini akan membantu siswa menemukan ilmu dengan usaha nya sendiri (inquiry).

4) Guru menyampaikan materi dan memberikan contoh bagaimana cara mencatat transaksi pada jurnal umum dengan menggunakan bukti transaksi yang menyerupai bukti transaksi pada perusahaan (modelling), sehingga siswa lebih mudah memahami penerapan materi yang telah disampaikan.

5) Setelah materi disampaikan, guru membentuk kelompok belajar (learning community) dan memberikan tugas untuk dikerjakan bersama teman kelompoknya. Latihan soal akuntansi mengenai materi mencatat transaksi pada jurnal umum dengan model pembelajaran contextual.

6) Adapun soal transaksi yang di berikan kepada siswa tidak seperti soal-soal transaksi yang ada pada Lembar Kerja Siswa (LKS) yang pada umumnya berbentuk soal cerita.

Contoh : 30 januari diterima pendapatan jasa dari PT kumala sari sebesar Rp 3.000.000.


(24)

Dalam model CTL, soal yang akan di berikan kepada siswa berupa bukti transaksi yang menyerupai bukti transaksi pada perusahaan-perusahaan jasa.

Contoh:

Setelah dianalisis oleh siswa, lalu dicatat pada jurnal umum. 7) Jika ada yang tidak dipahami, siswa diperbolehkan bertanya

kepada guru atau pada kelompok lainnya. Dalam tahap umpan balik, guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mereka jawab. Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa yang ingin mengungkapkan pendapatnya, dalam tahapan ini akan terlihat wujud dari inquiry. Setelah itu guru memberikan penguatan atas jawaban yang telah diberikan oleh siswa. (reflection).

c. Evaluasi

Setelah proses pembelajaran berakhir kemudian diadakan post test berupa soal essay untuk mengetahui tingkat penguasaan materi akuntansi,


(25)

kemudian diberi nilai sesuai dengan kriteria penilaian, yaitu cepat dan tepat (penilaian otentik).

Setelah perlakuan dilakukan selanjutnya membandingkan skor post test antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dihasilkan dari alat ukur yang sama, jika hasil post test kelompok eksperimen lebih baik dari hasil post test kelompok kontrol, maka pembelajaran kontekstual terbukti efektif diterapkan dalam pembelajaran akuntansi, sebaliknya jika hasil post test kelompok kontrol lebih baik dari kelompok eksperimen, maka pembelajaran kontekstual kurang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi, terkecuali ada faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti yang turut mempengaruhi.

3.2 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2012:117) populasi adalah “wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPS di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara tahun ajaran 2013/2014.

Menurut pendapat Sugiyono (2012:118) “Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Adapun Sampel dalam

penelitian ini adalah kelas XI IPS A, dan XI IPS D. Pengambilan sampel

menggunakan “purposive sample atau sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek didasarkan atas adanya tujuan tertentu” Arikunto ( 2006:139).


(26)

Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.

Pemilihan sampel berdasarkan karakteristik, dilihat dari jumlah siswa pada suatu kelas yang lebih banyak mendapatkan nilai UTS akuntansi dibawah KKM. Kelas XI IPS A dan XI IPS D merupakan kelas yang memiliki lebih banyak siswa yang nilai UTS nya berada di bawah KKM dibandingkan kelas XI IPS lainnya. Untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan cara membandingkan antara dua kelas tersebut, siswa yang lebih banyak mendapatkan nilai UTS dibawah KKM akan dijadikan kelompok eksperimen. Kelas XI IPS D memiliki banyak siswa yang nilai UTS nya berada dibawah KKM dibandingkan kelas XI IPS A, maka kelas XI IPS D ditentukan sebagai kelompok eksperimen dan untuk kelompok kontrol yaitu kelas XI IPS A.

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No Sampel Jumlah

1 Kelas XI IPS A 40 Siswa

2 Kelas XI IPS D 40 Siswa

Jumlah 80 Siswa

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan oleh peneliti dalam memperoleh informasi-informasi mengenai objek yang diteliti. Data penelitian ini dikumpulkan melalui teknik tes. Menurut Arikunto (2010:53) tes adalah


(27)

sesuatu, dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”. Tes ini dilakukan setelah terjadi kegiatan belajar mengajar (posttest)

3.3.1 Model Pengumpulan Data

1. Model Tes

Model Tes digunakan dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap penguasaan materi pelajaran akuntansi. Bentuk tes yang digunakan adalah tes essay. Tes dilakukan pada akhir (post test) pembelajaran pokok bahasan mata pelajaran akuntansi yang akan dibahas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Model Dokumentasi

Model dokumentasi digunakan untuk memperoleh data awal berupa hasil evaluasi kelas XI tahun 2013/2014. Selain itu digunakan untuk memperoleh daftar nama-nama siswa yang akan diteliti.

3.4 Instrumen Penelitian

3.4.1 Penyusunan Instrumen Penelitian

Penulis dalam menyusunan instrumen penelitian diawali dengan menyusun kisi-kisi soal berdasarkan indikator pembelajaran. Setelah kisi-kisi soal dibuat, selanjutnya adalah membuat soal dan kunci jawaban. Instrumen yang telah disusun dikonsultasikan dengan guru, sebelum instrumen diberikan kepada objek peneliti,


(28)

terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen dengan menggunakan aplikasi Anates V4.

3.4.2 Tahap Uji Coba Instrumen

Tujuan dari pengujian instrumen adalah untuk memastikan data yang diperoleh adalah data yang valid dan reliable. Instrumen yang digunakan adalah Tes Formatif yang dikenal sebagai ulangan harian sehingga peneliti harus menguji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir soal sebelum digunakan dalam pengumpulan data.

Uji coba instrumen dilakukan pada siswa yang telah mendapatkan materi bahasan yang akan disampaikan selama penelitian. Siswa yang dilibatkan dalam uji coba instrumen adalah siswa kelas XI.

3.4.2.1Uji Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil, atau seandainya hasil berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti (Arikunto, 2009: 86).

Untuk menghitung reliabilitas tes bentuk uraian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha, yaitu:

11= 1 (1− �� 2 ��2

)

σ12=

X2− NX 2 N


(29)

Keterangan :

11 = reliabilitas yang dicari

��2 = jumlah varians skor tiap-tiap item _2 = varians total

Kriteria uji pada perhitungan uji reliabilitas ini adalah rhitung > rtabel : reliabel, dan

rhitung ≤ rtabel : tidak reliabel

Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan aplikasi Anates V4, diperoleh rata-rata 75,92 ; simpang baku: 20,50; korelasiXY: 0,86; dan hasil r = 0,92. Hasil perhitungan reliabilitas soal menunjukan rhitung 0,92 sedangkan rtabel menunjukan

0,325 dengan taraf signifikan 5%, ini berarti soal tersebut reliabel karena r11 > rtabel =

0,92 > 0,325. Selengkapnya data ada di lampiran.

3.4.2.2Uji Validitas

Menurut Scarvia B. Anderson (dalam Arikunto , 2009 : 65) : “A test is valid if it measures what it purpose to measure yang artinya sebuah tes dikatakan valid

apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur”. Pengujian Validitas butir soal dilakukan dengan menggunakan software Anates V4. Langkah-langkah menjalankan software Anates dapat dilihat pada lampiran.

Instrumen dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel dengan tingkat signifikansi

0,05. Sebaliknya jika rhitung≤ rtabel maka instrumen dinyatakan tidak valid.

setelah dilaksanakan uji, diperoleh tiga soal yang tidak valid, yaitu nomor 2, 3 dan 8. Ketiga soal yang tidak valid tersebut dibuang. Selengkapnya data ada di lampiran.


(30)

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (kemampuan tinggi) dengan siswa berkemampuan rendah. Untuk menghitung daya pembeda atau indeks diskriminasi dipakai rumus sebagai berikut:

DP= − = � − � (Arikunto, 2009:213) Keterangan :

DP : Daya Pembeda

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab

soal dengan benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab

soal dengan benar

PA= : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PA= : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab

benar

Untuk mengklasifikasi koefisien daya pembeda digunakan kriteria sebagai berikut: (Arikunto, 2009: 218)

Soal dengan DP 0,00 – 0,20 berarti jelek (poor)

Soal dengan DP 0,20 – 0,40 berarti cukup (satisfactory) Soal dengan DP 0,40 – 0,70 berarti baik (good)

Soal dengan DP 0,70 – 1,00 berarti baik sekali (excellent) Soal dengan Daya Pembeda negatif (-) sebaiknya dibuang

Setelah dilakukan perhitungan, terdapat soal yang berkategori baik sekali (11, 15), berkategori baik (1, 4,7,10, 12, 13, 14, 16), berkategori cukup (5, 6, 9), dan berkategori jelek (2, 3, 8). Selengkapnya data ada di lampiran.

3.4.2.4Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa


(31)

menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauan.

Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Tingkat kesukaran dihitung berdasarkan rumus:

�=

Keterangan :

P : Tingkat kesukaran

B : Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir itu Js : Jumlah siswa yang mengikuti tes

(Arikunto, 2009:208) Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasi sebagai berikut:

Soal dengan P 0,00 – 0,30 adalah soal sukar Soal dengan P 0,30 – 0,70 adalah soal sedang Soal dengan P 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

Setelah dilakukan perhitungan, hasil menunjukkan terdapat soal yang berkategori sangat mudah (3, 6) berkategori mudah (2, 4, 5, 8, 9, 10, 14, 16) berkategori sedang (1, 7, 11, 12, 13, 15). Selengkapnya data ada di lampiran.

3.5 Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis 3.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji


(32)

hipotesis menggunakan statistik parametrik. Menurut Arikunto (2010:356)

mengatakan “jika data berdistribuso normal maka proses selanjutnya dalam

pengujian hopotesis dapat menggunakan perhitungan statistika parametrik, jika data tidak berdistribusi normal maka dapat menggunakan statistika non-parametrik.”

Menurut Riduwan (2012 : 188-191) langkah-langkah untuk menguji normalitas distribusi data dengan Uji Chi Kuadrat adalah sebagai berikut:

a. Menentukan skor terbesar b. Menentukan Rentangan (R)

R = skor terbesar- skor terkecil c. Menentukan banyaknya kelas (BK)

BK = 1+3,3 lon n (rumus sturgess) d. Menentukan panjang kelas

i =

e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

Tabel 3.3 Tabel Penolong

No Kelas Interval F Nilai tengah (X1)

f.X1 X12 f.X12

1 ...,...,... 2

Jumlah

f. Membuat rata-rata atau Mean

� = ��


(33)

S= . ��

2− � � 2 .( −1)

h. Membuat daftar frekuensi diharapkan dengan cara:

- Menentukan batas kelas, yaitu skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval di tambah 0,5

- Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus: Z= � � � −�

- Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurve Normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

- Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0-Z, yaitu angka-angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka-angka baris kedua dikurangi angka baris ketiga, dan begitu seterusnya. Untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

- Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n).

- Mencari Chi Kuadrat (X2hitung) dengan rumus:

X2= −1( − )2

- Membandingkan X2hitung dengan X2tabel

{Untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1} Kaidah keputusan:

Ho diterima jika χ2 hitung < χ2 tabel, maka data berdistribusi normal


(34)

3.5.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data bersifat homogen atau tidak. Menurut Riduwan (2012 : 186) langkah-langkah serta perhitungan dalam pengujian homogen adalah sebagai berikut:

a. Masukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel uji Barlet

Tabel 3.4 Uji Barlet

Sampel db = (n-1) Si2 Log Si2 (db) Log S12

Jumlah

b. Menghitung varians gabungan dari kedua sampel

2 = 1. 1 2 + (

2. 22) 1+ 2

c. Menghitung log S2 d. Menghitung nilai B

B= (log S2) x ∑ (ni– 1) e. Menghitung nilai χ2hitung

χ2

hitung = (lon 10) [B - ∑(db) log Si2]

f. Bandingkan nilai χ2hitung dengan χ2tabel, untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan

(db) = k-1 = 2-1= 1 dengan kriteria sebagai berikut: Jika χ2hitung > χ2tabel, tidak homogen

Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, homogen. 3.5.3 Pengujian Hipotesis


(35)

Apabila data tes pemahaman berdistribusi normal, maka untuk mengkaji hipotesis digunakan statistik parametrik yaitu uji t sesuai rumus berikut:

= x1 − x2

1 ₁+n12

Dimana S adalah varians gabungan yang dihitung dengan rumus:

= 1−1 12+ 2−1 22 1+ 2−2

Untuk mencari varians kelompok menggunakan rumus:

si= ��−� 2

−1

(Sudjana, 2005:93) Dengan :

t = nilai t yang dicari (t hitung) S2 = simpangan baku gabungan

1

x = mean kelompok eksperimen

2

x = mean kelompok kontrol

2 1

s = varians kelompok eksperimen

2 2

s = varians kelompok kontrol n1 = jumlah kelompok eksperimen

n2 = jumlah kelompok kontrol

Sebelum dilakukan pengujian perbedaan kedua mean ini, haruslah terlebih dahulu dipenuhi asumsi-asumsi statistiknya, yaitu:

1. Distribusi skor-skor kelompok eksperimen dan kontrol harus berdistribusi normal dalam tingkat signifikansi tertentu.


(36)

Seandainya asumsi statistik uji normalitas tidak dipenuhi, maka pengujian perbedaan uji-t tidak dapat dilakukan. Sebagai gantinya, dilakukan uji statistik nonparametrik.

Statistik yang digunakan untuk menguji pasangan hipotesis adalah:

H0 : µ1 = µ2 tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang

mendapat pembelajaran menggunakan model kontekstual dengan siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran model kontekstual.

Ha : µ1≠ µ2 terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang

mendapat pembelajaran menggunakan model kontekstual dengan siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran model kontekstual

Dimana Ho kita terima dan Ha ditolak jika -tt ≤ th ≤ tt, Ho ditolak dan Ha

diterima jika th ≤ −tt atau th > tt, dengan taraf kepercayaan 95% atau α= 0,05 dengan dk= (n1+n2-2)


(37)

(38)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembelajaran maka dapat disimpulkan, terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran kontekstual dengan siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran akuntansi dalam kompetensi dasar mencatat transaksi pada jurnal umum, dengan adanya perbedaan hasil belajar pada kedua kelompok tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kontekstual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Hasil penelitian yang diperoleh dari kedua kelompok baik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdapat perbedaan yang berarti pada hasil belajar. Kelompok eksperimen memiliki hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar yang didapatkan oleh kelompok kontrol. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan model pembelajaran yang diterapkan oleh pendidik.

5.2 Saran

Dalam penelitian penulis memiliki banyak keterbatasan, diantaranya:

1. Dalam penelitian ini, penulis hanya menerapkan model pembelajaran kontekstual pada satu kompetensi dasar, hal ini karena terbatasnya waktu yang diberikan. 2. Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian kelompok eksperimen dan

kontrol dengan hanya pascates, dan dalam menentukan sampel menggunakan

purposive sample, yang seharusnya menggunakan ramdom sampling, hal ini


(39)

berikut:

1. Berdasarkan penelitian, bagi masing-masing satuan pendidikan dan guru akuntansi disarankan untuk menerapkan model pembelajaran kontekstual, karena model pembelajaran ini merupakan salah satu model yang layak untuk diterapkan pada mata pelajaran akuntansi, karena dapat membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran akuntansi, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Peneliti menyarankan untuk melakukan penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran kontekstual ini pada materi yang lain atau bahkan pada mata pelajaran yang lain.

3. Untuk peneliti selanjutnya disarankan jika menggunakan desain penelitian kelompok eksperimen dan kontrol dengan hanya pascates, dalam pemilihan sampel menggunakan

random sampling agar hasil penelitian lebih akurat, dan rencanakan kegiatan lebih


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto,S.( 2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara _________ 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

_________(2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan . Cetakan kesepuluh. Jakarta: Bumi Aksara.

Budiningsih, C. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta. PT Rineka Cipta. Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara

______________(2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Grafika Offset. Hermana, D. (2010). Contextual Teaching and Learning Sebuah Panduan Awal

dalam Pengembangan PBM. Yogyakarta: Rahayasa

Johnson, E. (2002). Contextual Teaching and Learning: what it is and why it’s

here to stay. Thousand Oaks: Corwin Press, Inc.

______________(2009). Contextual Teaching and Learning: menjadikan

kegiatan belajar-mengajar mengasyikkan dan bermakna.Bandung: Mizan

Learning Center

Nurhadi dan Senduk, A.. (2004) Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching

and Learning/ CTL)dan penerapan dalam KBK. Malang: Universitas Negeri

Malang

Nuryanti, B (2009). 99 Model Pembelajaran. Bina Tugas Mandiri.

Pendidikan Akuntansi FPEB Bandung (2013) . Pedoman Operasional Penulisan

Skripsi : UPI

Purwanto. (2008). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. ________(2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta:Pustaka Pelajar Riduwan. (2012). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta


(41)

Ryanto, Y. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran.Jakarta: Prenada Media

Sagala. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta:Kecana.

_____________ (2010). Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktik

Pengembangan Kurikulim Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sears, S. J. (2002). Contextual teaching and learning: A primer for effective

instruction. Bloomington, IN: Phi Delta Ka2ppa Educational Foundation.

Sekaran, U. (2006). Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat Siregar, S. (2004). Statistik Terapan untuk Penelitian. Jakarta: PT Grasindo

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta.

Sudjana (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sudjana, N. (2006). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakrya

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan, pendekatan kuantitatif,

kualitatif, dan R.D. Bandung: Alfabeta.

________ (2012). Metode Penelitian Pendidikan, pendekatan kuantitatif,

kualitatif, dan R.D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Syah, M. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada _____________ (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Tera, Indonesia. (2009). UUD 1945 Dan Perubahan-Perubahannya + Struktur

Ketatanegaraan. Yogyakarta:Indonesia tera


(42)

Skripsi

Nurhayati, A. (2013) Pengaruh Metode Pembelajaranpreview, Question, Read,

Reflect, Recite, Review (PQ4R) Terhadap Pemahaman Konsep Tentang Uang Dan Perbankan. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi Fpeb Upi Bandung :

Tidak Diterbitkan

Havivianto, B. (2012). Penerapan Model Contextual Teaching And Learning

(CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Langit-Langit. Skripsi. Bandung:Program Sarjana

UPI

Jurnal

Glynn, S.M & Winter, L.K. (2004). Contextual Teaching amd Learning Of

science in elementary school. Journal of Elementary School Science Education. Volume 16, Issue 2, pp 51-63

Kevin W. Curry Jr, Elizabeth W, Jim L. Flowers, Charlotte E. Farin. (2012).

Scientific Basic vs. Contextualized Teaching and Learning: The Effect on the

Achievement of Postsecondary Students”. Journal of Agricultural Education.

Volume 53, Number 1, pp 57-66

Marlina. (2011). “Model Contextual Teaching and Learning(ctl) pada Perkuliahan Dasar Rias (Tata Kecantikan Wajah dan Rambut) untuk

Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa”, Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol.

12 No. 1

Sahuri. (2009). “Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar”, Equilibrium, Vol 5, No 9.


(43)

NAMA SEKOLAH : SMA ANGKASA LHS MATA PELAJARAN : AKUNTANSI

KELAS/SEMESTER : XI / 1

PERTEMUAN KE- : 1

ALOKASI WAKTU : 3 x 45 Menit

STANDAR KOMPETENSI : 5. Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa KOMPTENSI DASAR : 5.3. Mencatat transaksi ke dalam jurnal

INDIKATOR : 1. Teridentifikasi pengertian dalam jurnal umum pada perusahaan jasa

2. Teridentifikainya macam-macam transaksi pada perusahaan jasa

3. Menjurnal bukti transaksi

I. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat memahami pengertian jurnal umum, mengenal dan

memahami macam-macam transaksi perusahaan jasa, dan dapat menjurnal bukti transaksi ke jurnal umum dengan benar serta dapat bertindak, disiplin, tanggung jawab, komunikatif dan gemar membaca setelah diberikan model pembelajaran Think pair and share.

II. MATERI PEMBELAJARAN

1. Definisi Jurnal Umum

Jurnal berasal dari kata jour (bahasa perancis) yang berarti hari. Jadi jurnal adalah buu harian yang khusus dipakai untuk mencatat setiap bukti pencatatan secara kronologis menurut akun dan jumlah yang harus didebit dan dikredit.


(44)

JURNAL UMUM

Hal:....

Tanggal Bukti Keterangan Ref Debit Kredit

Akun yg didebit Akun yg dikredit

Ket ………

- -

Rp xx

Rp xx

Keterangan :

Kolom tanggal : Diisi degan tanggal terjadinya trasaksi secara kronologis (menurut urutan waktu)

Kolom keterangan : Diisi dengan nama akun yang harus didebet dan yang harus dikredit

Kolom referensi : Diisi nomor kode akun buku besar sebagai tempat

pemindahan bukuan data yang bersangkutan. Kolom ini diisi pada saat pos jurnal yang bersangkutan dipindah bukukan ke buku besar.

3. Kegunaan jurnal

Menjembatani pencatatan transaksi dari buku harian keakun buku besar dan mengontrol keseimbanga jumlah debet dan jumlah kredit

III. Model Pembelajaran

Model : Contextual teaching and learning

IV. MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN

a. Media Pembelajaran 1. Modul / LKS 2. White Board / Chart


(45)

3. Buku Akuntansi dan sumber lain yang relevan.

V. SKENARIO PEMBELAJARAN

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

waktu

Karakter

1

2

Pertemuan pertama : Kegiatan Awal

Guru membuka pelajaran dengan mengulas materi sebelumnya untuk dikaitkan ke materi yang akan dibahas Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan sekaligus menjelaskan tetang metode yang digunakan

Siswa mendegarkan dan memperhatikan Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru 5 menit 5 menit Disiplin Disiplin 1 2 Kegiatan Inti Eksplorasi

a. Guru memberi pemantapan materi dengan menerangkan bagaimana cara menjurnal

b. Guru membentuk kelompok 2 orang

c. Guru menyiapkan contoh – contoh bukti transaksi

Elaborasi

a. Guru memberikan contoh –contoh jurnal kepada siswa

b. Guru mengintrusikan pada siswa untuk mengerjakan secara berpasangan dengan menganalisis dan dicatat di kertas (Soal

Siswa mendengarkan dengan seksama Siswa membentuk kelompok sesuai kelompok yang dibentuk oleh guru Setiap kelompok menerima contoh – contoh bukti transaksi dari guru Setiap kelompok menerima contoh – contoh bukti transaksi dari guru

Siswa mendengarkan dan langsung 20 menit 5 menit 5 menit 15 menit Disiplin Bertanggung jawab Disiplin Kerja keras, disiplin,


(46)

3

c. Guru menginstrusikan kepada masing masing kelompok untuk mengemukakan hasil diskusinya jika sudah selesai dikerjakan

Konfirmasi

a. Guru memberikan penjelasan kembali atas hasil siswa

b. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan siswa lain yang kurang jelas dari materi keseluruhan yang sudah dibahas

guru

Siswa yang telah selesai mengerjakan dan mempresentasikan ke depan Siswa mendengarkan dengan seksama Siswa menjawab pertanyaan yang kurang jelas 10 menit 5 menit 10 menit Percaya diri, menghargai prestasi Disiplin Rasa ingin tahu 1 2 Kegiatan Penutup

Guru memberi refleksi terhadap siswa Guru memberikan tugas rumah pada siswa

Siswa mendengarkan dan memperhatikan 10 menit Disiplin, mandiri VI. PENILAIAN a. Prosedur :

 Penilaian proses belajar mengajar 1. Individu :

- Siswa berusaha memahami pelajaran - Keaktifan individu dalam kelompok - Kerjasama dalam kelompok

2. Kelompok :

- Keaktifan dan kekompakan dalam kelompok - Kualitas pertanyaan dan jawaban

- Hasil akhir/ kesimpulan dari tiap kelompok  Hasil kerja

1.) Ketepatan waktu


(47)

Lembar penilaian Aspek : Kognitif Indikator :

1. Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debet kredit

No. Nama No. Soal Skor Keterangan

1 2 dst

Keterangan :

Aspek yang dinilai : Skor maksimum

1. Jawaban siswa kurang tepat 25

2. Jawaban siswa tidak lengkap, tetapi benar 50

3. Jawaban siswa lengkap dan benar 100

Penilaian Afektif

Lembar Penilaian Pengamatan Aspek : Afektif

Indikator :

1. Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debet dan kredit Nama :...

No. Komponen Keterangan

SL SE JR TP

1 Mengikuti pelajaran akuntansi dengan serius 2 Aktif mengikuti diskusi kelompok

3 Aktif dalam kelompok, bertanya, dll

4 Selalu bertanya kepada guru bila ada yang tidak jelas 5 Selalu berusaha mencari referensi di perpustakaan atau


(48)

Keterangan :

Aspek yang dinilai : Skor Maksimum

1 = selalu 4

2 = sering 3

3 = jarang 2

4 = tidak pernah 1

Penilaian Karakter Bangsa

No. Nama

Individu

Skor Ket. Tanggung

jawab Disiplin

Gemar

Membaca Komunikatif

Keterangan:

1. Tanggung Jawab SKOR

 Pasif (3)

 Aktif (2)

 Sangat Aktif (1) 2. Disiplin

 Pasif (3)

 Aktif (2)


(49)

 Aktif (2)  Sangat Aktif (1) 4. Komunikatif

 Pasif (3)

 Aktif (2)

 Sangat Aktif (1)

b. Alat Penilaian

- Teknik : Tulis

- Bentuk instrumen : Essay dan obyektif test - Soal/ terlampir


(50)

Lampiran Latihan Soal

1. Jurnalkanlah transaksi-transasi yang terjadi pada Perusahaan Marga Sejahtera selama bulan Januari 2004!

Jan 5 membayar sewa kantor sebesar Rp Rp 4.500.000,00 tunai.

8 membayar beba pemasangan iklan pada harian kompas Rp 1.200.000,00 tunai. 10 menerima pendapatan sewa kendaraan sebesar Rp 3.000.000,00

12 menerima pendapatan komisi senilai Rp 300.000,00 15 membeli perlengkapan (supplies) sebesar Rp 400.000,00 17 membeli peralatan servise sebesar Rp800.000,00

20 membeli kendraan dengan harga Rp 25.000.000,00, sebesar Rp 5.000.000,00 dibayar tunaisisanya dikredit.

25 membayar utang Rp 800.000,00

28 membayar premi asuransi untuk 1 tahun sebesar RP 500.000,00 30 membayar gaji karyawan sebesar Rp 600.000,00

Pencatatan Jurnal Perusahaan Marga Sejahtera Bulan Januari 2004

MARGA SEJAHTERA

Januari 2004 Jurnal Umum

Tanggal Akun/keterangan ref Debit Kredit

jan 5 Beban sewa Rp 4.500.000,00


(51)

10 Kas Rp 3.000.000,00 Pendapatan Sewa

Kendaraan

Rp 3000.000,00

12 Kas Rp 300.000,00

Pendapatan Komisi Rp 300.000,00

15 Perlengkapan (supplies) Rp 400.000,00

Kas Rp 400.000,00

17 Peralatan servise Rp 800.000,00

Utang Usaha Rp 800.000,00

20 Kendaraan Rp25.000.000,00

Kas Rp 5.000.000,00

Utang usaha Rp20.000.000,00

25 Utang Peralatan Servise Rp 800.000,00

Kas Rp 800.000,00

28 Premi Asuransi Rp 500.000,00

Asuransi Dibayar Dimuka Rp 500.000,00

30 Beban gaji Rp 600.000,00


(52)

NAMA SEKOLAH : SMA ANGKASA LHS MATA PELAJARAN : AKUNTANSI

KELAS/SEMESTER : XI / 1

PERTEMUAN KE- : 2

ALOKASI WAKTU : 3 x 45 Menit

STANDAR KOMPETENSI : 5. Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa KOMPTENSI DASAR : 5.3. Mencatat transaksi ke dalam jurnal

INDIKATOR : 1. Teridentifikasi pengertian dalam jurnal umum pada perusahaan jasa

2. Teridentifikainya macam-macam transaksi pada perusahaan jasa

3. Menjurnal bukti transaksi

I. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat memahami pengertian jurnal umum, mengenal dan

memahami macam-macam transaksi perusahaan jasa, dan dapat menjurnal bukti transaksi ke jurnal umum dengan benar serta dapat bertindak, disiplin, tanggung jawab, komunikatif dan gemar membaca setelah diberikan model pembelajaran Think pair and share.

II. MATERI PEMBELAJARAN 1. Definisi Jurnal Umum

Jurnal berasal dari kata jour (bahasa perancis) yang berarti hari. Jadi jurnal adalah buu harian yang khusus dipakai untuk mencatat setiap bukti pencatatan secara kronologis menurut akun dan jumlah yang harus didebit dan dikredit.


(53)

JURNAL UMUM

Hal:.... Tanggal Bukti Keterangan Ref Debit Kredit

Akun yg didebit Akun yg dikredit Ket ………

- -

Rp xx

Rp xx

Keterangan :

Kolom tanggal : Diisi degan tanggal terjadinya trasaksi secara kronologis (menurut urutan waktu)

Kolom keterangan : Diisi dengan nama akun yang harus didebet dan yang harus dikredit

Kolom referensi : Diisi nomor kode akun buku besar sebagai tempat

pemindahan bukuan data yang bersangkutan. Kolom ini diisi pada saat pos jurnal yang bersangkutan dipindah bukukan ke buku besar.

3. Kegunaan jurnal

Menjembatani pencatatan transaksi dari buku harian keakun buku besar dan mengontrol keseimbanga jumlah debet dan jumlah kredit

III. Model Pembelajaran

Model : Contextual teaching and learning

IV. MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN

a. Media Pembelajaran 1. Modul / LKS 2. White Board / Chart


(54)

3. Buku Akuntansi dan sumber lain yang relevan.

V. SKENARIO PEMBELAJARAN

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

waktu

Karakter

1

Pertemuan pertama : Kegiatan Awal

Guru membuka pelajaran dengan mengulas materi sebelumnya untuk dikaitkan ke materi yang akan dibahas

Siswa

mendegarkan dan memperhatikan

5 menit Disiplin

1

2

Kegiatan Inti Eksplorasi

a. Guru bertanya bagaimana cara menjurnal

b. Guru menyuruh siswa untuk menganalisis dan bertanya kepada siswa

Elaborasi

a. Guru memberikan contoh –contoh jurnal kepada siswa

b. Guru mengintrusikan pada siswa untuk mengerjakan secara berpasangan dengan menganalisis dan dicatat di kertas (Soal Terlampir) Siswa menjawab Setiap menganalisis dan menjawab pertanyaan guru transaksi Siswa mendengarkan dan langsung mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru

Siswa yang telah selesai mengerjakan dan mempresentasikan ke depan 15 menit 10 menit 5 menit 15 menit Disiplin Disiplin , komunikatif Kerja keras, disiplin, gemar membaca, komunikatif Percaya diri, menghargai prestasi


(55)

3

hasil diskusinya jika sudah selesai dikerjakan

Konfirmasi

a. Guru memberikan penjelasan kembali atas hasil siswa

b. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan siswa lain yang kurang jelas dari materi keseluruhan yang sudah dibahas

dengan seksama

Siswa menjawab pertanyaan dan bertanya materi yang kurang jelas

menit 5 menit 10 menit Rasa ingin tahu 1 2 3 Kegiatan Penutup

Guru memberi refleksi terhadap siswa

Guru memberikan Post test pada siswa Guru menutup pelajaran dengan

memberikan pekerjaan rumah dan mengucapkan salam Siswa mendengarkan dan memperhatikan Siswa mengerjakan post test Menjawab salam 10 menit Disiplin, mandiri VI. PENILAIAN a. Prosedur :

 Penilaian proses belajar mengajar 1. Individu :

- Siswa berusaha memahami pelajaran - Keaktifan individu dalam kelompok - Kerjasama dalam kelompok

2. Kelompok :

- Keaktifan dan kekompakan dalam kelompok - Kualitas pertanyaan dan jawaban

- Hasil akhir/ kesimpulan dari tiap kelompok  Hasil kerja

1.) Ketepatan waktu


(56)

Lampiran Soal Untuk Kelas Kontrol Latihan Soal

1. Jurnalkanlah transaksi-transasi yang terjadi pada Perusahaan Marga Sejahtera selama bulan Januari 2004!

Jan 1 Meminjam modal kepada Tn Ardi sebesar Rp 40.000.000 5 membayar sewa kantor sebesar Rp Rp 4.500.000,00 tunai.

8 membayar beba pemasangan iklan pada harian kompas Rp 1.200.000,00 tunai. 10 menerima pendapatan sewa kendaraan sebesar Rp 3.000.000,00

12 menerima pendapatan komisi senilai Rp 300.000,00 15 membeli perlengkapan (supplies) sebesar Rp 400.000,00 17 membeli peralatan servise sebesar Rp800.000,00

20 membeli kendraan dengan harga Rp 25.000.000,00, sebesar Rp 5.000.000,00 dibayar tunai sisanya dikredit.

25 membayar utang Rp 800.000,00

28 membayar premi asuransi untuk 1 tahun sebesar RP 500.000,00 30 membayar gaji karyawan sebesar Rp 600.000,00


(57)

Januari 2004 Jurnal Umum

Tanggal Akun/keterangan ref Debit Kredit

Jan 1 Kas Rp40.000.000,00

Modal Rp40.000.000,00

5 Beban sewa Rp4.500.000,00

Kas Rp4.500.000,00

8 Beban iklan Rp1.200.000,00

Kas Rp1.200.000,00

10 Kas Rp3.000.000,00

Pendapatan Sewa Kendaraan

Rp3.000.000,00

12 Kas Rp300.000,00

Pendapatan Komisi Rp300.000,00

15 Perlengkapan (supplies) Rp400.000,00

Kas Rp400.000,00

17 Peralatan servise Rp800.000,00

Kas Rp800.000,00

20 Kendaraan Rp25.000.000,00

Kas Rp5.000.000,00

Utang usaha Rp20.000.000,00

25 Utang Peralatan Servise Rp800.000,00

Kas Rp800.000,00

28 Asuransi Dibayar Dimuka Rp500.000,00

Kas Rp500.000,00


(58)

RYAN MOTOR

1 Juni 2013 Rya e buka perusahaa usaha be gkel sepeda otor de ga a a Rya

Motor , de ga odal awal sebesar Rp 5.000.000,00

5 Juni 2013 Ryan mengasuransikan bengkelnya dengan membayar premi sebesar Rp

1.200.000,00

6 Juni 2013 Dibeli peralatan bengkel Rp 3.000.000,00 secara kredit.

10 Juni 2013 Diselesaikan pekerjaan perbaikan sepeda motor senilai Rp 2.000.000,00 pembayaran

baru diterima Rp 500.000,00.

12 Juni 2013 Dibeli perlengkapan bengkel senilai Rp 1.250.000,00

14 Juni 2013 Menerima pedapatan dari bunga tabungan di bank sebesar Rp 1.450.000,00

16 Juni 2013 Ryan mengambil uang kas untuk keperluan pribadi sebesar Rp 300.000,00.

18 Juni 2013 Dibayar biaya iklan Rp 300.000,00

20 Juni 2013 Dibayar hutang peralatan bengkel Rp 1.500.000,00 atas pembelian lalu.

23 Juni 2013 Dibayar biaya bunga Rp 750.000,00

25 Juni 2013 Dibayar gaji pada karyawan Rp 400.000,00

27 Juni 2013 Dibayar biaya serba-serbi Rp 400.000,00

29 Juni 2013 Diselesaikan pekerjaan bengkel senilai Rp 2.500.000,00 pembayarannya baru

diterima Rp 1.000.000,00. *buatlah jurnal umumnya !


(1)

2. Format Jurnal Umum

JURNAL UMUM

Hal:....

Tanggal Bukti Keterangan Ref Debit Kredit

Akun yg didebit Akun yg dikredit

Ket ………

- -

Rp xx

Rp xx

Keterangan :

Kolom tanggal : Diisi degan tanggal terjadinya trasaksi secara kronologis (menurut urutan waktu)

Kolom keterangan : Diisi dengan nama akun yang harus didebet dan yang harus dikredit

Kolom referensi : Diisi nomor kode akun buku besar sebagai tempat

pemindahan bukuan data yang bersangkutan. Kolom ini diisi pada saat pos jurnal yang bersangkutan dipindah bukukan ke buku besar.

3. Kegunaan jurnal

Menjembatani pencatatan transaksi dari buku harian keakun buku besar dan mengontrol keseimbanga jumlah debet dan jumlah kredit

III. Model Pembelajaran

Model : Contextual teaching and learning

IV. MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN

a. Media Pembelajaran 1. Modul / LKS 2. White Board / Chart


(2)

1. Lembar Kerja Siswa ( LKS) Akuntansi.

2. Alam. 2004. Akuntansi SMA Kelas XI. Jakarta: Esis 3. Buku Akuntansi dan sumber lain yang relevan.

V. SKENARIO PEMBELAJARAN

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

waktu

Karakter

1

Pertemuan pertama : Kegiatan Awal

Guru membuka pelajaran dengan mengulas materi sebelumnya untuk dikaitkan ke materi yang akan dibahas

Siswa

mendegarkan dan memperhatikan

5 menit Disiplin

1

2

Kegiatan Inti Eksplorasi

a. Guru bertanya bagaimana cara menjurnal

b. Guru menyuruh siswa untuk menganalisis dan bertanya kepada siswa

Elaborasi

a. Guru memberikan contoh –contoh jurnal kepada siswa

b. Guru mengintrusikan pada siswa untuk mengerjakan secara berpasangan dengan menganalisis dan dicatat di kertas (Soal Terlampir) Siswa menjawab Setiap menganalisis dan menjawab pertanyaan guru transaksi Siswa mendengarkan dan langsung mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru

Siswa yang telah selesai mengerjakan dan mempresentasikan ke depan 15 menit 10 menit 5 menit 15 menit Disiplin Disiplin , komunikatif Kerja keras, disiplin, gemar membaca, komunikatif Percaya diri, menghargai prestasi


(3)

3

c. Guru menginstrusikan kepada masing masing kelompok untuk mengemukakan hasil diskusinya jika sudah selesai dikerjakan

Konfirmasi

a. Guru memberikan penjelasan kembali atas hasil siswa

b. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan siswa lain yang kurang jelas dari materi keseluruhan yang sudah dibahas Siswa mendengarkan dengan seksama Siswa menjawab pertanyaan dan bertanya materi yang kurang jelas

10 menit 5 menit 10 menit Disiplin Rasa ingin tahu 1 2 3 Kegiatan Penutup

Guru memberi refleksi terhadap siswa

Guru memberikan Post test pada siswa

Guru menutup pelajaran dengan memberikan pekerjaan rumah dan mengucapkan salam Siswa mendengarkan dan memperhatikan Siswa mengerjakan post test Menjawab salam 10 menit Disiplin, mandiri VI. PENILAIAN a. Prosedur :

 Penilaian proses belajar mengajar 1. Individu :

- Siswa berusaha memahami pelajaran - Keaktifan individu dalam kelompok - Kerjasama dalam kelompok

2. Kelompok :

- Keaktifan dan kekompakan dalam kelompok - Kualitas pertanyaan dan jawaban

- Hasil akhir/ kesimpulan dari tiap kelompok

 Hasil kerja

1.) Ketepatan waktu


(4)

Lampiran Soal Untuk Kelas Kontrol Latihan Soal

1. Jurnalkanlah transaksi-transasi yang terjadi pada Perusahaan Marga Sejahtera selama bulan Januari 2004!

Jan 1 Meminjam modal kepada Tn Ardi sebesar Rp 40.000.000

5 membayar sewa kantor sebesar Rp Rp 4.500.000,00 tunai.

8 membayar beba pemasangan iklan pada harian kompas Rp 1.200.000,00 tunai.

10 menerima pendapatan sewa kendaraan sebesar Rp 3.000.000,00

12 menerima pendapatan komisi senilai Rp 300.000,00

15 membeli perlengkapan (supplies) sebesar Rp 400.000,00

17 membeli peralatan servise sebesar Rp800.000,00

20 membeli kendraan dengan harga Rp 25.000.000,00, sebesar Rp 5.000.000,00 dibayar tunai sisanya dikredit.

25 membayar utang Rp 800.000,00

28 membayar premi asuransi untuk 1 tahun sebesar RP 500.000,00


(5)

Pencatatan Jurnal Perusahaan Marga Sejahtera Bulan Januari 2004

MARGA SEJAHTERA Januari 2004 Jurnal Umum

Tanggal Akun/keterangan ref Debit Kredit

Jan 1 Kas Rp40.000.000,00

Modal Rp40.000.000,00

5 Beban sewa Rp4.500.000,00

Kas Rp4.500.000,00

8 Beban iklan Rp1.200.000,00

Kas Rp1.200.000,00

10 Kas Rp3.000.000,00

Pendapatan Sewa Kendaraan

Rp3.000.000,00

12 Kas Rp300.000,00

Pendapatan Komisi Rp300.000,00

15 Perlengkapan (supplies) Rp400.000,00

Kas Rp400.000,00

17 Peralatan servise Rp800.000,00

Kas Rp800.000,00

20 Kendaraan Rp25.000.000,00

Kas Rp5.000.000,00

Utang usaha Rp20.000.000,00

25 Utang Peralatan Servise Rp800.000,00

Kas Rp800.000,00

28 Asuransi Dibayar Dimuka Rp500.000,00

Kas Rp500.000,00


(6)

Kas Rp600.000,00 Lampiran Soal Post test Untuk Kelas Kontrol

RYAN MOTOR

1 Juni 2013 Rya e buka perusahaa usaha be gkel sepeda otor de ga a a Rya

Motor , de ga odal awal sebesar Rp 5.000.000,00

5 Juni 2013 Ryan mengasuransikan bengkelnya dengan membayar premi sebesar Rp 1.200.000,00

6 Juni 2013 Dibeli peralatan bengkel Rp 3.000.000,00 secara kredit.

10 Juni 2013 Diselesaikan pekerjaan perbaikan sepeda motor senilai Rp 2.000.000,00 pembayaran baru diterima Rp 500.000,00.

12 Juni 2013 Dibeli perlengkapan bengkel senilai Rp 1.250.000,00

14 Juni 2013 Menerima pedapatan dari bunga tabungan di bank sebesar Rp 1.450.000,00 16 Juni 2013 Ryan mengambil uang kas untuk keperluan pribadi sebesar Rp 300.000,00. 18 Juni 2013 Dibayar biaya iklan Rp 300.000,00

20 Juni 2013 Dibayar hutang peralatan bengkel Rp 1.500.000,00 atas pembelian lalu. 23 Juni 2013 Dibayar biaya bunga Rp 750.000,00

25 Juni 2013 Dibayar gaji pada karyawan Rp 400.000,00 27 Juni 2013 Dibayar biaya serba-serbi Rp 400.000,00

29 Juni 2013 Diselesaikan pekerjaan bengkel senilai Rp 2.500.000,00 pembayarannya baru diterima Rp 1.000.000,00.


Dokumen yang terkait

Pengaruh teknik mencatat (mind map) terhadap hasil belajar Matematika siswa

0 18 140

Pengaruh Pendekatan KOntekstual Strategi REACT Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 5 170

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR EKONOMI KOMPETENSI DASAR MENCATAT TRANSAKSI KE DALAM JURNAL UMUM MELALUI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE ( TPS ) DENGAN METODE PEMBELAJARAN DRILL ( LATIHAN ) PA

0 9 215

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENCATAT TRANSAKSI KE DALAM JURNAL UMUM PADA SISWA KELAS XI IS SMA MUHAMMADIYAH 2 KLATEN

0 5 149

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LATIHAN (DRILL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENCATAT TRANSAKSI/DOKUMEN KE DALAM JURNAL UMUM.

0 3 41

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR.

1 7 42

PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENCATAT TRANSAKSI DOKUMEN KE DALAM JURNAL UMUM: Quasi Eksperimen pada Siswa kelas XI IPS SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 43

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENCATAT TRANSAKSI DALAM JURNAL UMUM. - repository UPI S PEA 0900912 Title

0 0 5

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LATIHAN (DRILL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENCATAT TRANSAKSI DOKUMEN KE DALAM JURNAL UMUM - repository UPI S PEA 0900872 Title

0 0 5

PENGARUH MODEL INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

0 2 8